Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN
4.1
Dasar Pemilihan Site Pada persyaratan sebuah Rehabilitasi bersifat sosial berdasarkan Studi Banding
Tema dan Objek tidak terdapat persyaratan khusus dalam pemilihan lokasi. Namun tentang bagaimana sebuah lokasi dapat mewadahi aktivitas anak. Setiap perilaku anak memiliki perbedaan dalam hal karakteristik dan perilaku anak. Sehingga bagaimana sebuah perilaku membentuk tempat tersebut. Dalam kajian bangunan ( Perancangan Lapas Anak Sidorajo, Digilib ITS 2012) hal yang perlu diperhatikan adalah :
Jaringan Utilitas dan perhitungan kebutuhan aktivitas penghuni atau pemakai seperti tersedianya saluran air bersih, drainase, jaringan telpon, jaringan alat komunikasi, maupun sekolah.
Memiliki Sumber Daya Manusia yang mewadahi, dalam mewadahi sebuah banunan untuk orang banyak harus memiliki persyaratan SDM yang cukup terutama di area lingkup Tapak.
Memiliki aksesibilitas yang baik
Memiliki analisa perancangan kawasan dan zona plan dalam masa tertentu saat bangunan ada.
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
Memiliki kriteria sesuai, seperti persyaratan ruang dan penyediaan lahan.
Kelancaran proses dalam sebuah bangunan mulai dari tanah sampai bangunan mampu berdiri.
Beberapa daerah di Jawa Timur yang konsisten terhadap masalah anak adalah Malang, Tuban, Mojokerto dan Lamongan pada tahun 2013 dan 2014. Dan dari beberapa persyaratan tersebut semua daerah mampu memiliki persyratan yang c ukup. Namun dari jumlah rehabilitasi sosial milik Dinas Sosial Jawa Timur hanya Lamongan yang belum memiliki rehabilitasi atau organisasi sosial. Sehingga Lamongan dapat menjadi
area
pengembangan
baru
dalam
memenuhi
persyaratan
maupun
pengembangan di sektor Sosial area Jawa Timur. Selain itu, dari keempat daerah Lamongan merupakan daerah baru yang berkembang, sehingga nantinya dengan adanya Pusat Rehabilitasi skala Propinsi dapat menjadi awal percepatan pengembangan berbagai sektor lain di Lamongan. Sumber database Jawa Timur menyebutkan bahwa data anak bermasalah hukum yang menjadi tahanan di Lapas Anak Kelas II A Blitar pada tanggal 21 Oktober 2014 adalah 2 orang dan Napi (yang sudah melalui proses hukum) adalah 137 orang. Jumlah yang memang menurun dari awal bulan 148 orang dan awal tahun yakni 169 orang. Namun merupakan jumlah yang besar jika dihitung dari skala Kemenkumham. Sehingga kasus anak bermasalah hukum di Jawa Timur memerlukan penanganan
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
bukan dari cara hukum, namun tahapan proses rehabilitasi sesuai dukungan Perda Jawa Timur.
4.1.1
Gambaran Umum Kabupaten Lamongan Kabupaten Lamongan merupakan salah satu daerah di Propinsi Jawa Timur.
Tepatnya di pesisir utara propinsi. Terdiri atas 27 kecamatan yang terdiri atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Lamongan. Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak pada 651'54" - 723'06" Lintang Selatan dan 11233'45" - 11233'45" Bujur Timur. Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,8 km2 atau +3.78% dari luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Dengan panjang garis pantai sepanjang 47 km, maka wilayah perairan laut Kabupaten Lamongan adalah seluas 902,4 km2, apabila dihitung 12 mil dari permukaan laut.
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
Gambar 4.1 Peta Kabupaten Lamongan, Jawa timur (Sumber: RTRW Kab. Lamongan 2013-2031)
Kondisi topografi Kabupaten Lamongan dapat ditinjau dari ketinggian wilayah di atas permukaan laut dan kelerengan lahan. Kabupaten Lamongan terdiri dari daratan rendah dan bonorowo dengan tingkat ketinggian 0-25 meter seluas 50,17%, sedangkan ketinggian 25-100 meter seluas 45,68%, selebihnya 4,15% berketinggian di atas 100 meter di atas permukaan air laut. Jika dilihat dari tingkat kemiringan tanahnya. Dilihat dari jenis tanah, sebagian besar wilayah di Lamongan adalah alluvium (37,39%) yang
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
memiliki karakteristik dapat menyerap air yang tergenang. (Sumber : Lamongan Dalam Angka, 2013). 4.1.2
Gambaran Site Lokasi tapak berada di Jalan Propinsi Penghubung antara Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Mojokerto. Tepatnya di kawasan ibukota Kecamatan desa Mantup Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan.
Lokasi : Jalan Raya Mantup ( Lamongan – Mojokerto) Batas-batas Tapak :
Utara :Permukiman Penduduk
Barat : Jalan Raya Mantup- Mojokerto, Area Masuk Pertambangan
Timur : Persawahan
Selatan: Permukiman Desa Mantup Persawahan
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
Gambar 4.2 Pembagian zona kawasan dan Aktivitas masyarakat Sumber : IKK Mantup 2003-2015 dan pengubahan
Fungsi bangunan di sekitar tapak :
Utara : Banguan permukiman warga
Barat : Kantor Pemerintahan dan Pelayanan Publik
Timur : Permukiamn dan sawah
Selatan : Kawasan Perdagangan (Pasar Kecamatan Mantup)
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
Dalam area pengembangan Lamongan yang tercantum dalam RTRW Kabupaten Lamongan Tahun 2013-2031. Terdapat 3 kawasan pengembangan kabupaten dalam hal sosial yakni Kecamatan Babat, Kecamatan Paciran, dan Kecamatan dan Mantup di Lamongan Selatan. Dari 3 Kecamatan tersebut adalah perkembangan yang mewakili kawasan Lamongan Tengah, Utara dan Selatan. Karena berdasarkan kajian area di Lamongan, hanya Lamongan Selatan adalah area yang berkembang secara lambat. Sehingga pembangunan Pusat Rehabilitasi Anak bermasalah hukum, ikut membantu dalam pengembangan lokasi di Lamongan Selatan maupun daerah kawasan Ibukota Kecamatan Mantup. Pada kawasan tapak skala besar yang meliputi seluruh kawasan Ibukota kecamatan terdiri dari beberapa zona perkotaan. Mulai dari zona pemerintahan, Permukiman dan area pendidikan sampai pada zona pertambangan dan kawasan hutan lindung. Pembagian zona berdasarkan tata fungsi lahan yang tertera di Peraturan IKK Mantup tahun 2003-2015. Selain itu pembagian zona didasarkan dari aktivitas warga di area IKK Mantup.
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
Gambar 4.3 Pembagian zona kawasan dan Aktivitas masyarakat Sumber : Pengolahan Data,2014
4.1.1 Potensi Dan Permasalahan Kawasan Terkait dengan analisis kelayakan kawasan ini dilakukan dengan metode analisis SWOT. Berikut adalah Analisis SWOT yang terdiri dari empat faktor, yaitu:
1. Strengths (kekuatan) Berdasarkan RDTR Kecamatan Mantup, lahan yang akan di gunakan untuk pengembangan yaitu di area pengembangan II IKK Mantup. Yaitu Dusun Tugu Kelurahan Tugu Kecamatan mantup ini berpotensi untuk dikembangkan dengan luas lahan ±6.162 m2 atau sekitar 6 Ha. Tapak memiliki karakteristik lahan berkontur Dengan di bagian depan dan cenderung datar di belakang karena merupakan area persawahan. Ketinggian Kontur antara 0-5 Meter dengan bentuk tanah lapang kosong dan sawah ,vegetasi berupa pohon pisang, rerumputan, singkong dan tanaman-tanaman liar. Area tapak merupakan zona pengembangan kawasan ibukota Kecamatan, dengan penegembangan yang potensial. Deangan lokasi yang berada di pusat Kecamatan, dan dengan ditunjangnya Jalan Propinsi Lamongan-Mojokerto dan jalan Alternatif Gresik Lamongan.
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
Gambar 4.3 Peta Pengembangan Jalan kawasan IKK Mantup Sumber : IKK Mantup 2003-2015
Pada area tapak merupakan daerah untuk pendidikan dan peribadatan Kota. Karena sebelumnya belum terdapat Sekolah setingkat SMA/MA/SMK di utara. Sedangkat pada bagian barat dan selatann sebagai area jasa dan pendidikan dasar. Dan dibagian timur merupakan area pertanian dan perkebunan penduduk dalam lingkup IKK Mantup (Kelurahan mantup dan Tugu). Hal ini berdasarkan RTRW Lamongan dan Pengembangan IKK Mantup.
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
Gambar 4.4 Area Pengembangan bangunan IKK mantup Sumber : RTRW Kabupaten Lamongan 2010-2031
2. Weakness (kelemahan) Berdasarkan data dari Badan Pembangunan Daerah, wilayah kecamatan Mantup telah masuk dalam pengembangan kawasan Industri besar Kabupaten. Terdapat 5 pabrik skala besar di Kecamatan Mantup. Sehingga perkembangan jumlah penduduk di Kecamatan mantup bertambah, terutama di Pusat Kota Kecamatan Mantup. Pada sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Desa Tugu adalah 5.482
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
orang. Dan kepadatan penduduk 4492/km2. Sehingga perlu adanya penanganan kepadatan nantinya di area tapak, terutama 10 tahun ke depan dimana dalam RTRW akan
dibangun kawasan pabrik di area 5 km tapak dan mulai dibukanya area penambangan kapur di selatan IKK Mantup.
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
Gambar 4.5 Perkiraan Kepadatan Penduduk tahun 2008-2013 Sumber : IKK Mantup
1. Opportunity (Peluang) Jumlah penghuni Rehabilitasi Anak bermasalah hukum di Mantup adalah sekitar 100-150 penghuni. Pada studi banding secara objek, bagaimana keluarga dari penghuni rehabilitasi anak, sering melakukan kunjungan. Terutama di saat Hari besar dan Libur Nasional. Sehingga merupakan salah satu peluang bagi sebuah daerah untuk memperkenalkan potensi dan keunikan dari daerahnya. Baik dari segi pariwisata di Lamongan maupun daerah pengembangan potensi dari Mantup, seperti kerajinan tangan bambu dan pandan di Mantup. Selain itu adalah untuk memperkenalkan bahwa Lamongan adalah salah satu kota layak anak dan menjadi daerah percontohan dalam sektor perlindungan dan pengawasan anak.
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
Gambar 4.6 Pengrajin Bambu dan Penghargaan Lamongan atas Penanganan masalah Anak dan Perempuan 2012
2. Threat (ancaman) Dalam hal mengenai ancaman pada area tapak yakni suhu yang panas pada musim kemarau, dari data BMKG pada tahun 2014 Lamongan memiliki suhu tertinggi mencapai 32-33 C. Selain itu kurangnya vegetasi pada area di sekitar Tapak menjadi sebuah ancaman terhadap suhu udara di sekitarnya. Sehingga pada perancangan Pusat Rehabilitasi Anak harus memiliki perimbangan dalam hal eksporasi suhu disekitarnya terhadap bangunan. Karena suhu yang panas dapat menganggu kenyamanan penghuni rehabilitasi di sekitarnya.
Tabel 4.1 Analisis dan data SWOT Kelurahan Tugu dan Mantup
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
1. Nama objek 2. Lokasi 3. Jenis objek 4. Deskripsi objek
B. Nilai Sumberdaya 1. Ketersediaan ruang terbuka yang alami 2. Nilai atraksi (variasi daya tarik). 3. Nilai keunikan C. Aksesibilitas Kualitas jalan menuju objek Kualitas jalan dalam objek Ketersediaan transportasi. Kemudahan pencapaian (waktu tempuh dan ketersediaan rambu-rambu petunjuk arah). D. Sarana dan Prasarana 1. Jalan 2. Warung makan dan Restoran 3.sarana Pendidikan 4. Air bersih 5.Saluran Air 6. Listrik 7. Tempat sampah 8. Telp/HP 13. Bank dan money changer 10. Kantor pos 11. Warnet/ jaringan Internet 12. Kantor Polisi 13. Pasar atau swalayan
1. 2.
G. Investasi Kegiatan Perindustrian dan Sosial Stakeholder yang berperan
Jalan Lamongan-Mojokerto KM 23 kelurahan Tugu Kecamatan Mantup Persawahan Merupakan area Ladang yang tidak terurus dan persawahan dengan luas +8.3 Ha
Terdapat persawahan yang luas yang dapat difungsikan sebagai ruang terbuka Terdapat kegiatan industri perumahan seperti pengrajin Bambu dan Pandan, wisata sejarah berupa makam Sunan Giri III dan Monumen Mayangkara Area persawahan yang sangat hijau Baik, Jalan Lintas Kabupaten Jalan Setapak Ada Mudah dicapai dengan kendaraan pribadi dan transportasi lainnya, Dekat dengan beberapa Kota dan tersedianya lampu dan marka jalan. Beraspal, dengan kualitas jalan yang baik. Cukup banyak. 2 SD, 1 Mts/SMP, 2 SMA/SMK/MA PAM dan sistem Sumur Riol Kota dan saluran pengairan persawahan Sudah tersedia. Sudah tersedia Sinyal HP baik GSM/CDMA, ada telefon umum. Ada Ada Ada Ada, 50 meter dari Tapak 1 pasar kecamatan, ruko dan pertokoan dan 2 Waralaba
Ada, Skala perumahan dan Industri Besar Pemerintah Kabupaten Lamongan, Dinas Sosial Jawa Timur, Kementrian Hukum dan HAM, Kepolisian Daerah Jawa Timur, serta Pemerintah Propinsi Jawa Timur
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
1.
2.
J. Permasalahan Permasalahan mendasar yang perlu Memperhatikan jumlah penduduk desa Tugu yang terus meningkat, diperhatikan dan perlu segera dan pembagian area zoning setempat ditangani Permasalahan jangka panjang yang Kesadaran stakeholder yang masih rendah terhadap pentingnya mungkin muncul Anak dan penanganan Sosial Sumber : analisis & survey 2014
4.4
Analisis Fungsi Pada dasarnya Fungsi utama bangunan Rehabilitasi anak bermasalah hukum
adalah: Tabel 4.2 Analisis Fungsi Pusat Rehabilitasi Anak bermasalah hukum Hukum Klasifikasi Primer
Jenis Aktivitas Pendidikan untuk anak bermasalah hukum Pendidikan Karakter
Pendidikan Dasar (Formal) Pendidikan Keagamaan Media Bersosialisasi dan Konseling Pemeriksaan Konseling Terapi dan Penanganan Perilaku Anak Mengasah Ketrampilan Anak Pendidikan Ketrampilan dan Seni Praktek Kerja Ketrampilan dan Seni Olahraga dan Pengembangan
Sifat
Rutin, 3x Seminggu, Privat Rutin, 5x Seminggu, Privat Rutin, 3x Seminggu, Privat
Rutin, 1x Seminggu, Privat Rutin, 2x Seminggu, Privat
Rutin, 5x Seminggu, Privat Rutin, 5x Seminggu, Privat Rutin, 5x Seminggu, Privat
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
Sekunder
Bekerja Beribadah Makan dan Minum Makan dan Minum Memasak dan Mencuci Mencuci dan Berhadats Mandi Mencuci Pakaian Berhadats Tidur Kunjungan Keluarga Anak Media Sosialisasi Umum (non Penghuni) Media Kesehatan Anak Pemeriksaan Rutin
Perawatan penghuni Penunjang Menjaga Keamanan Parkir Kendaraan Toilet Umum Berjualan ATM Penyimpanan Peralatan Intalasi
2.5
Rutin Rutin, 5x Sehari, Publik Rutin, 3x Sehari, Privat Rutin, 3x Sehari, Privat Rutin, 2x Sehari, Privat Rutin, 2x Seminggu, Publik Konsisional, Privat Rutin, Privat Kondisional, Privat Kondisional, Privat
Rutin, 1x Seminggu, Privat Kondisional, Privat Rutin, 24 Jam, Publik Kondisional, Publik Kondisional, Privat Kondisional, Publik Kondisional, Privat Kondidional, Privat Kondisional,Privat
Analisis Aktifitas dan Zoning Dari beberapa data tentang rehabilitasi anak, baik dari dinas sosial maupun
rehabilitasi yang ada di lingkungan Lembaga Pemasyar akatan Anak. Terdapat beberapa kriteria ruangan yang membagi zona bagai aktifitas penghuni dalam satu kawasan rehabilitasi yang ada. Diantaranya zona Kegiatan Medis dan psikoatri, zona rehabilitasi mental dan juga kawasan zona pendukung yang lebih banyak bersifat umum.
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
Zona untuk kegiatan medis dan psikoatri terdiri dari ruang pemeriksaan fisik bagi penghuni dan juga ruang konseling untuk pengontrol sifat dan perilaku dari penghuni rehabilitasi. Dalam bahasan tema territority lebih bersifat kepada penghuni, dimana zona ini menj adi kawasan yang memiliki tingkat privasi yang tinggi bagi penghuni Rehabilitasi. Pada kawasan semi-publik terdapat zona rehabilitasi mental dimana anak akan memperoleh rehabilitasi mental secara langsung. Pada zona ini lebih mengarah pada terapi yang dilakukan terhadap penghuni. Seperti area kelompok baik individu maupun kelompok dengan sifat ruang terapi yang lebih terbuka. Pada bahasan tema akan mencakup bagaimana anak-anak ini mampu bersosialisasi dengan lingkungannya. Dan juga bersosialisasi secara padu dengan teman-temannya. Di zona ini juga ditunjang dengan kawasan pengembangan ketrampilan dan kesenian untuk penghuni.Pada zona rehabilitasi mental lebih menekankan kepada bagaimana penghuni mampu untuk lebih mampu membina mental secara individu, bersosialisasi dengan kelompok dan orang lain serta mengembangkan kemampuan penghuni rehabilitasi. Pada yang bersifat umum yakni zona penunjang daripada rehabilitasi,yakni area kantor dan juga ruangan pelayanan. Area kantor meliputi ruang administrasi, humas, personalia, keamanan, maupun ruang kantor pegawai. Sedangkan area pelayanan meliputi pelayanankesehatan maupun ruangan pelayanan penghuni seperti dapur, maupun pelayanan umum kepada masyarakat.
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
4.6 Analisis Ruang Dalam proses analisa mengenai besaran ruang pada Objek Pusat Rehabilitasi Anak bermasalah hukum terdapat beberapa hal yang perlu dikaji yakni: a. Dasar pertimbangan dalam penentuan luasan ruang yaitu :
b. Metode perhitungan luasan ruang Beberapa standar yang sering dipakai antara lain Neufert Architect Data (NAD), Time Saver Standar (TSS) dan persyaratan teknis aksesibilitas pada bangunan umum dan lingkungan, serta mempertimbangkan ruang gerak (flow) untuk masing-masing ruang yang mempunyai kebutuhan berbeda. 5 – 10 % = standar minimum sirkulasi 20 % = kebutuhan keleluasaan fisik 30 % = tuntutan kenyamanan fisik 40 % = tuntutan kenyamanan psikologis untuk rehabilitasi 50 % = Untuk sirkulasi spesifik kegiatan
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
70 – 100 %
= keterkaitan dengan banyak kegiatan [Sumber
:Buku Analisis Rehabilitasi Dan Penanganan, 2010] Penggunaan hasil studi, digunakan untuk menentukan luas ruang
yang
mempunyai karakteristik kegiatan yang hampir sama dengan ruangan yang diamati.
mempunyai karakteristik yang tidak spesifik atau belum ditetapkan standarnya Kebutuhan Ruang Pada perancangan Pusat rehabilitasi anak bermasalah hukum, terdapat beberapa hal yang diperhatikan dalam penerapan konsep ruang yaitu : Standar luasan, kesehatan, sanitasi, serta kondisi udara tidak boleh dibedakan dengan
standar
yang
diupayakanketersediaan
berlaku penerangan
di
masyarakat. dan
Selain
penghawaan
itu
alami.
harus Suasana
rehabilitasi juga harus dapat merangsang panca indra. (standar PBB dan UU Pemasyarakatan). Tersedia berbagai macam fasilitas pembinaan dan pendidikan. (ref: :NCC Juvenile Facilities). Fasilitas dalam rehabilitasi dapat dibagi dalam zona-zona sesuai dengan jenis kegiatannya. (ref. : Digilib ITS tentang perancangan Lapas Anak). Memungkinkan adanya pengaturan penggunaan fasilitas pendidikan dan rekreasi agar napi tidak merasa bosan.
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
Suasana rehabilitasi harus berkesan terbuka, tidak boleh berkesan sumpek atau terkurung seperti dalam penjara seperti yang ada di Lapas Anak. (ref. : Mc Millen, 2009) Banyak memberikan peluang terjadinya perubahan perilaku melalui proses belajar, ditandai dengan adanya peningkatan kompetensi kognisi, afeksi, dan psikomotorik. Penghuni bebas ke semua fasilitas pembinaan, namun selalu dalam pantauan dan program pembinaannya. (ref.: hasil pengamatan pada Rehsos Anak Nakal Surabaya) Pada blok hunian harus tersedia toilet di dalam kamar, selain yang ada di luar kamar. Selain itu blok hunian harus dilengkapi dengan area bersama untuk kegiatan rekreatif. (ref. : Digilib ITS tentang perancangan Lapas Anak) Gedung sekolah dapat mewadahi rombongan belajar sejumlah minimaljumlah kelas SD hingga SMA. Selain itu guru bisa mengajar 2 hingga 3 rombel sekaligus. Ruang kelas memungkinkan pembelajaran secara interaktif. (ref. : Digilib ITS tentang perancangan Lapas Anak) Sehingga kriteria persyaratan ruang untuk LP anak adalah Aman dari berbagai bentuk pelanggaran, Variatif, mempunyai berbagai fasilitas pembinaan, Dinamis, tidak membosankan, Berkesan terbukadan tidak bersuasana penjara, Mengakomodasi proses belajar,
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
Standar luasan ruang, kesehatan, sanitasi, penerangan, dan penghawaan yang sama dengan masyarakat pada umumnya. Dari hasil analisis fungsi dan studi literatur, maka ruang-ruang yang dibutuhkan dalam Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum ini adalah:
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
4.7
Pola Hubungan Antar Ruang
Berdasarkan Fungsi Primer
Berdasarkan Fungsi Sekunder
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
Berdasarkan Fungsi Penunjang
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054
Fungsi Primer Jenis Aktivitas
Jenis Pengguna
Jumlah
Waktu
Pengguna Pendidikan
Guru Pembimbing
15-40 Orang
Karakter
Perilaku/
Ruang
Sumber Data
Duduk, Mengajar,
Ruang Kelas, Taman
Studi Banding
Berdiskusi, Membantu
Terapi
Lapas Anak Kutoarjo
Duduk, Mengajar,
Ruang Kelas,
Studi Banding Rehsos
Berdiskusi, Membantu
Perpustakaan
ANKN Surabaya
Duduk, Mengajar,
Ruang Kelas,
Studi Banding Lapas
Berdiskusi, Membantu
Mushola,dan Taman
Anak Kutoarjo,
Keterangan 2 Jam di Awal Pagi
Anak Penghuni Putra
50-90 Orang
Duduk, Mendengarkan, Praktek
Penghuni Putri
30-60 Orang
Duduk, Mendengarkan, Praktek
Pendidikan Dasar
Guru Pembimbing
15-40 Orang
Pagi dan Siang
(Formal)
Anak Penghuni
90-150 Orang
Duduk, Mendengarkan, Praktek
Pendidikan
Guru Pembimbing
15-40 Orang
Keagamaan
Magrib dan Shubuh
Penghuni
90-150 Orang
Anak
Rehsos ANKN
Duduk, Mendengarkan,
Surabaya
Praktek Pemeriksaan
Guru, Konselor,
Konseling
Psikolog Penghuni Putra
15-40 Orang 50-70 Orang
Pagi sampai Siang
Duduk, Mendengarkan,
Ruang Konseling dan
Studi Banding Lapas
Dan Memberi Solusi
Kepribadian
Anak Kutoarjo
Duduk, Bercerita, Praktek
72
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054 Penghuni Putri
30-40 Orang
Duduk, Bercerita, Praktek
Terapi dan
Guru Pembimbing
Mendengarkan Anak,
Ruang Konseling,
Studi Banding Lapas
Penanganan
Berdiskusi, Dan
Ruang Terapi, Taman
Anak Kutoarjo,
Perilaku Anak
Memberi Arahan
Terapi
Rehsos ANKN
Penghuni Putra
15-40 Orang
Siang-Sore
50-70 Orang
Surabaya
Duduk, Bercerita, Mengikuti Arahan
Penghuni Putri
30-40 Orang
Duduk, Bercerita, Mengikuti Arahan
Pendidikan
Guru Pembimbing
15-40 Orang
Pagi-Siang
Ketrampilan dan
Duduk, Mengajar,
Ruang Kelas, Ruang
Studi Banding, Rehsos
Berdiskusi, Membantu
Ketrampilan yang
ANKN Surabaya, Balai
Anak
tersedia
Ketrampilan Anak
Seni Penghuni
90-150 Orang
Blitar
Duduk, Mendengarkan, Praktek
Olahraga dan
Guru Pembimbing
15-40 Orang
Pagi
Pengembangan
Duduk, Mengajar,
Lapangan Utama dan
Berdiskusi, Membantu
Olahraga
Data Arsitek
Anak Penghuni
90-150 Orang
Duduk, Mendengarkan, Praktek
Fungsi Sekunder Jenis Aktivitas
Jenis Pengguna
Jumlah
Waktu
Perilaku/ Keterangan
Ruang
Sumber Data
Duduk, Berdiri,
Ruang Kantor
Studi Banding, Rehsos
Pengguna Bekerja
Pegawai Kantor
20-30 Orang
Pagi-sore
Bekerja, Melayani
ANKN Surabaya, Balai
Tamu
73
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054 Tukang Kebun Beribadah
Ustadz/ah
Penghuni
15-25 Orang 10-15 Orang
Pagi- Malam
100-110 Orang
Menyapu, Mengepel,
Ketrampilan Anak
memotong tanaman
Blitar
Duduk atau berdiri,
Masjid
Studi Banding, Rehsos
Berceramah,
ANKN Surabaya, Balai
Membantu Anak
Ketrampilan Anak
Duduk, Mendengarkan,
Blitar
Praktek Makan dan Minum
Tukang Masak
15-20 Orang
Pagi,Siang, Malam
Penghuni
100-110 Orang
Memasak, Mencuci
Dapur
perlengkapan Makan dan Mencuci
ANKN Surabaya, Balai Ruang Makan
Penghuni
100-110 Orang
Pagi, Malam
Berhadats
Duduk, Mencuci,
Ketrampilan Anak Blitar
piring Mencuci dan
Studi Banding, Rehsos
Ruang Cuci, KM/WC
Studi Banding, Rehsos
Mandi, Menjemur
ANKN Surabaya, Balai
pakaian
Ketrampilan Anak Blitar
Istirahat dan
Pengasuh
15-20 Orang
Malam
Tidur
Tidur, bercengkrama
Rumah Dinas
Data Arsitek
dengan teman Penjaga
4-6 Orang
Tidur, dan
Keamanan
bercengkrama dengan Keluarga
Penghuni
100-110 Orang
Tidur, dan
Asrama
bercengkrama dengan Keluarga Kunjungan Keluarga Anak
Keluarga Anak
40-200 Orang
Pagi-sore
Berbicara dan Sharing dengan Anak
Ruang Temu
Studi Banding Balai Ketrampilan Anak Blitar
74
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054 Media Sosialisasi
Tamu
50-200 orang
Pagi-Sore
Umum Media Kesehatan
Duduk, Mendengarkan,
Auditorium atau Hall
Observasi Pribadi
Ruang Medis
Studi Banding
Menyampaikan Materi Dokter/Perawat
10-20 Orang
Pagi-Sore
Memeriksa, dan
Anak
memberi Obat Penghuni
90-150 Orang
ANKN Surabaya
Diperiksa, duduk/tidur Fungsi Penunjang
Jenis Aktivitas
Jenis Pengguna
Jumlah
Waktu
Perilaku/ Keterangan
Ruang
Sumber Data
Berkeliling, berjaga,
Pos Jaga
Observasi Pribadi
Berkeliling, mengatur
Ruang Parkir Tamu
Studi Banding
kendaraan
Ruang Parkir Pegawai
Memasak,
Kios Makanan
Pengguna Menjaga
Security
4-6 Orang
Keamanan Parkir Kendaraan
Pagi, Siang, Sore, Malam (24 Jam)
Kendaraan Tamu
40-50 Motor
Pagi-Sore
(Motor) Kendaraan Tamu
melayani tamu
10-20 Mobil
(Motor) Kendaraan
30-40 Motor
Pegawai dan Guru (Motor) Kendaraan
10-15 Mobil
Pegawai (Mobil) Berjualan
Penjual Makanan
2-5 Orang
Pagi-Sore
Studi Banding
berdagangan, menyapu dan membersihkan Pegawai/ Guru/
40-60 Orang
Ustadz Tamu
Memesan, duduk ,
Food Court
makan 40-100 Orang
Memesan, duduk , makan
75
Perancangan Pusat Rehabilitasi Anak Bermasalah Hukum (ABH) di Kabupaten Lamongan Tema : Sociallity Territory Ahmad Alif Nur H l 11660054 ATM
Pemakai ATM
4-6 Orang
Pagi, Siang, Sore, Malam (24 Jam)
Toilet Umum
Tamu dan Pegawai
30-40 Orang
Pagi-Sore
Berdiri, mengambil
Kios ATM
Observasi Pribadi
KM/WC Umum
Data Arsitek
uang Duduk, dan membersihkan diri
76
4.4 1.
Analisis Sirkulasi Pengguna Fungsi Primer A. Pendidikan Dasar dan Karakter a) Guru Pembimbing
R.Guru/Masjid Kegiatan Dalam Bangunan
CV
DATANG: Parkir
Ruang Guru
b) Penghuni DATANG: Asrama
Entrance Kelas/Perpus
Duduk, Mengajar, Berdiskusi, Membantu Anak, Membaca, menulis
Kegiatan Dalam Bangunan Kelas/Perpus
Duduk, Mendengarkan, Praktek, Bercengkrama dengan Teman, Berkreasi, Bercerita
PULANG: Berjalan Kaki atau berkendara
Masjid / R. Seni dan Ketampilan PULANG: Berjalan Kaki atau berkendara
B. Pendidikan Keagamaan a) Ustadz/ustadzah
c)
DATANG: Parkir/ Rumah Narasumber Pengasuh
ENTRANCE Masjid/Asrama/ Taman
Kegiatan Dalam Bangunan Duduk/Berdiri, Menerangkan materi, Berceramah, mengajari
PULANG: Berjalan Kaki atau berkendara
b) Ustadz/ustadzah DATANG: Parkir/ Rumah Pengasuh
ENTRANCE Masjid/Asrama/ Taman
Kegiatan Dalam Bangunan Duduk, Mendengarkan, Praktek
PULANG: Berjalan Kaki atau berkendara
C. Pemeriksaan Konseling dan Terapi Penanganan Perilaku Anak a) Guru/ Konselor/ Psikolog CVDATANG: Parkir/Rumah Pengasuh
Kegiatan Dalam Bangunan ENTRANCE Ruang Guru
b) Penghuni DATANG: Asrama
ENTRANCE Kelas/Perpus
Entrance Kelas/Perpus
Duduk, Mengajar, Berdiskusi, Membantu Anak, Membaca, menulis
Kegiatan Dalam Bangunan
Masjid / R. Seni dan Ketampilan
Duduk, Mendengarkan, Praktek, Bercengkrama dengan Teman, Berkreasi, Bercerita
PULANG: Berjalan Kaki,
PULANG: Berjalan Kaki atau berkendara
D. Pendidikan Ketrampilan dan Seni a) Guru DATANG: Parkir/Rumah Pengasuh
Ruang Guru
b) Penghuni DATANG: Asrama
Entrance Kelas/Perpus
Kegiatan Dalam Bangunan Duduk, Mengajar, Berdiskusi, Membantu Anak, Membaca, menulis
Kegiatan Dalam Bangunan Kelas/Perpus
Duduk, Mendengarkan, Praktek, Bercengkrama dengan Teman, Berkreasi, Bercerita
PULANG: Berjalan Kaki atau berkendara
Masjid / R. Seni dan Ketampilan PULANG: Berjalan Kaki atau berkendara
E. Olahraga dan Pengembangan a) Guru/ Konselor/ Psikolog DATANG: Parkir/Rumah Pengasuh
Kegiatan Dalam Bangunan Duduk, Mengajar, Berdiskusi, Membantu Anak, Membaca, menulis
PULANG: Berjalan Kaki atau berkendara
CV
Entrance Kelas/Perpus
Ruang Guru
b) Penghuni DATANG: Asrama
2.
Kegiatan Dalam Bangunan Kelas/Perpus
Duduk, Mendengarkan, Praktek, Bercengkrama dengan Teman, Berkreasi, Bercerita
Fungsi Penunjang
Masjid / R. Seni dan Ketampilan PULANG: Berjalan Kaki, Asrama
A. Bekerja a) Pegawai kantor DATANG: Parkir
Entrance Kantor Rehabilitasi
Kegiatan Dalam Bangunan Menulis, mengetik, melayani tamu, melayani penghuni, memberi arahan
PULANG: Berjalan Kaki atau berkendara
b) Tukang Kebun DATANG:
Entrance
Kegiatan Dalam Bangunan
PULANG:
R.Peralatan
Membersihkan, menjaga, mengelola, memperhatikan, merawat
Berjalan Kaki atau berkendara
DATANG:
Entrance
Kegiatan Dalam Bangunan
Parkir
Masjid
Wudhu, Sholat, Berceramah
PULANG: Berjalan Kaki atau berkendara
Berjalan Kaki Parkir Kendaraan
B. Beribadah a) Ustadz/ah
Parkir Kendaraan
b) Penghuni DATANG: DATANG: Berjalan Berjalan Kaki Kaki
Entrance Entrance Masjid
Kegiatan Kegiatan Dalam Dalam Bangunan Bangunan Wudhu, sholat, membacamenjaga, Quran, Melayani, membersihkan, Mendengarkan, dudukmerawat mengelola, memperhatikan,
Parkir Kendaraan Parkir Kendaraan
PULANG: Berjalan Kaki atau Berjalan Kaki berkendara Parkir Kendaraan
C. Makan dan Minum a) Juru Masak
DATANG:
Entrance
T.Parkit
DAPUR
Kegiatan Dalam Bangunan Memasak, mencuci, memberikan makan
PULANG: Berjalan Kaki atau berkendara
Parkir Kendaraan
b) Penghuni DATANG: Berjalan Kaki
Entrance Ruang Makan
Kegiatan Dalam Bangunan Makan dan Minum, mengambil makanan, mencuci piring
PULANG: Berjalan Kaki atau berkendara
Parkir Kendaraan
c) Pegawai dan Cleaning Service Kegiatan Dalam Bangunan
DATANG:
Entrance
Berjalan Kaki
Ruang Makan
Makan dan Minum, mengambil makanan, mencuci piring
DATANG:
Entrance
Kegiatan Dalam Bangunan
Berjalan Kaki
KM/WC/ R. Cuci
Mencuci, Menjemur Pakaian,Mandi, Berhadats
PULANG: Berjalan Kaki atau berkendara
Parkir Kendaraan
D. Mencuci dan Berhadats a) Penghuni
Parkir Kendaraan
PULANG: Berjalan Kaki atau berkendara
E. Istirahat dan Tidur a) Penghuni Kegiatan Dalam Bangunan
DATANG:
Entrance
Berjalan Kaki
ASRAMA PA/PI
Bersosialisasi dengan Teman, tidur, Bangun, melihat TV
DATANG:
Entrance
Kegiatan Dalam Bangunan
Berjalan Kaki
R. Pengasuh/Pos
Tidur, berjaga, lihat TV, Beristirahat
Parkir Kendaraan
b) Penjaga Keamanan
Parkir Kendaraan
c) Pengasuh DATANG:
Entrance
Berjalan Kaki
R. Pengasuh/Pos
DATANG:
Entrance
c) Parkir Kendaraan F. Kunjungan Keluarga Anak a) Keluarga Anak
Berjalan Kaki
R. Pendaftaran
Kegiatan Dalam Bangunan Tidur, bercengkrama dengan teman, lihat TV, Beristirahat
Kegiatan Dalam Bangunan Mendaftar, Bertemu dan bercerita dengan Anak, Tinggal di Ruang tamu
PULANG Menginap di kamar Tamu
Kegiatan Dalam Bangunan
PULANG:
Bertemu Keluarga, berdiskusi, bercerita
Berjalan Kaki
Parkir Kendaraan
b) Penghuni DATANG:
Entrance
Berjalan Kaki Parkir Kendaraan
Parkir Kendaraan
G. Media Sosialisasi Umum a) Tamu DATANG: Berjalan Kaki Parkir Kendaraan
Entrance R.Auditoriun
Kegiatan Dalam Bangunan Melihat hasil karya, Mendengarkan, survey, berkeliling
PULANG: Berjalan Kaki atau berkendara
H. Kesehatan Anak a) Penghuni DATANG:
Entrance
Kegiatan Dalam Bangunan
Berjalan Kaki
Ruang Pemeriksaan
Mendaftar, Diperiksa, Istirahat, tidur
PULANG: Berjalan Kaki atau berkendara
Parkir Kendaraan
b) Dokter/ Perawat DATANG: Berjalan Kaki
c)
Parkir Kendaraan
Entrance Ruang Kesehatan
Kegiatan Dalam Bangunan Memeriksa, memberi obat
PULANG: Berjalan Kaki atau berkendara
4.3 Analisis Kebutuhan Ruang (Fungsi Primer) Fungsi Primer No Fungsi
Jenis ruang
Jumlah ruang
Ruang Kelas 7
Ruang Peralatan Kelas
7
Ruang Membaca Indoor dan
1.
1
Mihrab
2
25 orang
513.6 m
2 Orang
30m2
Asumsi dan
20m2
1
10 x (0,6 m x 1,2m) Manusia 2 x (1,4m x 0,7m) Meja 10 x (0,3m x 0,7) Kursi 5 x (1m x 0,30m) Rak Buku 30 % Sirkulasi
1-10 orang
20m2
4
10 x (2m x 1,5m) Toilet 4 x (0,5m x 0,8m) Westafel 6 x (0,5m x 0,3m) Urinoir 30% Sirkulasi
1-10 orang
45m2
100-150 orang
432.36 m2
50-100 orang
291.6 m2
1 orang
1.8 m2
20 Orang
20 m2
20 Orang
20 m2
1 1
Tempat Wudhu Putra
1
Tempat Wudhu Putri
1
Surabaya
Data Arsitek 2
1-10 orang
150 x (2m x 1,2 m) Tempat Sholat 4 x (0.8 x 1m ) Lemari 20% sirkulasi 100 x (2m x 1,2 m) Tempat Sholat 4 x (0.8 x 1m ) Lemari 20% sirkulasi 1 x (0.8 mx 1.2 m) Sajadah sholat 1x 0.6m x 0.4 mimbar Sirkulasi 50 % 20 x (0.3 x 0.6 m ) Keran air Sirkulasi 30% 20 x (0.3 x 0.6 m ) Keran air Sirkulasi 30%
Studi banding ANKN Rehsos
1
1
Sumber Data Asumsi dan
2
10 x (0,6m x 1,2m) Manusia 2 x (1,4m x 0,7m) Meja 10 x (0,3m x 0,7) Kursi 5 x (1m x 0,30m) Rak Buku 30 % Sirkulasi
Kamar mandi
Masjid
Luas Total
1100m2
Ruang Pengembalian
Tempat Sholat Putri
Kapasitas
100-150 orang
Ruang Peminjaman
Ruang Sholat Putra
25 x (0,6 m x 1,2m) Manusia 250 x (1,4m x 0,7m) Meja 500 x (0,3m x 0,7) Kursi 200 x (1m x 0,30m) Rak Buku Sirkulasi 20% 2 x 2m x 2m 150 x (0,6 m x 1,2m) Manusia 250 x (1,4m x 0,7m) Meja 500 x (0,3m x 0,7) Kursi 200 x (1m x 0,30m) Rak Buku 10 x(2m x 1,5m) Toilet 30m2 Asumsi Gudang 30 % Sirkulasi
Outdoor (Perpustakaan)
Pendidikan Formal dan Karakter
Dimensi Ruang
Studi Banding masjid Utsman bin Affan
KM/WC
Gudang
1
1 x (2m x 1,5m) Toilet 4 x (0,5m x 0,8m) Westafel 6 x (0,5m x 0,3m) Urinoir 30% Sirkulasi 2 x 2m x 2m
Ruang Takmir
1
4 x 4m x 4m
Terapi Psikis dan Edukasi
1
Taman Umum
1
Taman Ketrampilan
1
120 x 0.5m x 0.2m Sirkulasi 20% 30 x 0.5m x 0.2m Sirkulasi 20% 120 x 0.5m x 0.2m Sirkulasi 20% 4 modul berdiri 2,25 m²/orang, 10 kursi, 1 meja, 1almari 4 modul berdiri 2,25 m²/orang, 10 kursi, 1 meja, 1almari 4 modul berdiri 2,25 m²/orang, 4 kursi, 1 meja, 1almari 13 modul duduk
6
3
Taman
Ruang Konselor
4
Konseling dan penanganan pribadi
Ruang Pemeriksaan Psikis
4
Ruang Terapi Perilaku dan Fisik Individu
5
Ruang Terapi Perilaku dan Fisik Kelompok
1
Ruang Kelas
Praktek Otomotif Ruang Ketrampilan
4
Praktek pengelasan
Praktek Informatika
Praktek Pertanian dan Kebun
7
7
7
7
7
(0,8x0,6)m² 25 x (0,6 m x 1,2m) Manusia 250 x (1,4m x 0,7m) Meja 500 x (0,3m x 0,7) Kursi 200 x (1m x 0,30m) Rak Buku 25 x (0,6 m x 1,2m) Manusia 250 x (1,4m x 0,7m) Meja 500 x (0,3m x 0,7) Kursi 200 x (1m x 0,30m) Rak Buku 25 x (0,6 m x 1,2m) Manusia 250 x (1,4m x 0,7m) Meja 500 x (0,3m x 0,7) Kursi 200 x (1m x 0,30m) Rak Buku 25 x (0,6 m x 1,2m) Manusia 250 x (1,4m x 0,7m) Meja 500 x (0,3m x 0,7) Kursi 200 x (1m x 0,30m) Rak Buku 25 x (0,6 m x 1,2m) Manusia 250 x (1,4m x 0,7m) Meja 500 x (0,3m x 0,7) Kursi 200 x (1m x 0,30m) Rak Buku
1 Orang
5.6 m2
2 Orang
8 m2
4 Orang
64 m2
120 orang
12 m2
30 Orang
3.8 m2
120 orang
15 m2
10 Orang
40 m2
2-4 Orang
16 m2
1-3 Orang
16 m2
NAD
5- 10 orang
40 m2
NAD
20-25 Orang
513.6 m2
Fawood Centre London
NAD
NAD
Studi Banding Balai Mardi Utama Blitar 20-25 Orang
513.6 m2
20-25 Orang
513.6 m2
20-25 Orang
513.6 m2
20-25 Orang
513.6 m2
Praktek Tata Boga
Praktek tata Busana
Praktek karya Seni Pengembangan Seni
Ruang Persiapan Seni Auditorium (pentas Seni dan Pameran) Gudang Kesenian Lapangan Futsal Lapangan Voli
Olahraga dan Pengembangan
Lapangan Badminton dan Tenis Meja (Indoor) Lapangan Tenis Lapangan Basket
7
7
7
1
25 x (0,6 m x 1,2m) Manusia 250 x (1,4m x 0,7m) Meja 500 x (0,3m x 0,7) Kursi 200 x (1m x 0,30m) Rak Buku 25 x (0,6 m x 1,2m) Manusia 250 x (1,4m x 0,7m) Meja 500 x (0,3m x 0,7) Kursi 200 x (1m x 0,30m) Rak Buku 25 x (0,6 m x 1,2m) Manusia 250 x (1,4m x 0,7m) Meja 500 x (0,3m x 0,7) Kursi 200 x (1m x 0,30m) Rak Buku 50 x 2.6 m Sirkulasi 20%
20-25 Orang
513.6 m2
20-25 Orang
513.6 m2
20-25 Orang
513.6 m2
50 Orang
156 m2
1
2/3 x a = 0.72 x 186 Sirkulasi 50 %
186 Orang
200 m2
2
10 x 2 m x 6m Sirkulasi 20%
4-10 Orang
190 m
Asumsi
2
35m x 20m Lapangan 35m x 10m Kursi penonton
10-12 Orang
1050 m2
PSSI
2
(9 m + 2m x 18m) Lapangan dan Kursi Wasit
12-14
45 m2
PBVSI
2-6 orang
45.5 m2
2-6 orang
288 m2
10-12 orang
4700 m2
Perbasi
Kapasitas
Luas Total
Sumber Data
40 orang
26 m2
4
1 1
7m x 6.5m Lapangan dan kuri wasit
24 x 12 m Lapangan dan kursi Wasit 94 m x 50 m lapangan Basket
NAD
PBSI
Standar Internasional
Fungsi Sekunder Fungsi Sekunder No Fungsi
Jenis ruang Ruang Tamu dan tunggu
1.
Bekerja
Jumlah ruang 7
Dimensi Ruang 0.50 x 40 kursi dan meja 30% sirkulasi
AS
Ruang Administrasi dan 1
500 x (0,6 m x 1,2m) Manusia 250 x (1,4m x 0,7m) Meja 500 x (0,3m x 0,7) Kursi 200 x (1m x 0,30m) Rak Buku 10 x(2m x 1,5m) Toilet 30 % Sirkulasi
Keuangan
100-500 orang
1100 m2
1
10 x (0,6m x 1,2m) Manusia 2 x (1,4m x 0,7m) Meja 10 x (0,3m x 0,7) Kursi 5 x (1m x 0,30m) Rak Buku 30 % Sirkulasi
1-10 orang
20 m2
1
10 x (0,6 m x 1,2m) Manusia 2 x (1,4m x 0,7m) Meja 10 x (0,3m x 0,7) Kursi 5 x (1m x 0,30m) Rak Buku 30 % Sirkulasi
1-10 orang
20m2
Prasarana
4
10 x (2m x 1,5m) Toilet 4 x (0,5m x 0,8m) Westafel 6 x (0,5m x 0,3m) Urinoir 30% Sirkulasi
1-10 orang
45m2
Gudang
1
2 x 2m x 2m
2 orang
8 m2
Ruang Humas
Ruang Personalia
Ruang Sarana dan
Koperasi
Makan dan Minum
Mencuci dan Berhadats
ANKN Surabaya
Asumsi
2
1
2 x (3m x 5m)
2 Orang
30 m
Dapur Bersama
1
10 Orang
4.5 m2
Ruang Makan putra
1
75 Orang
200 m2
Ruang Makan Putri
1
75 Orang
200 m2
KM/WC
20
10 x (0.7 x 0.5m) Sirkulasi 30 % 2 x (1,4m x 0,7m) Meja 75x (0,3m x 0,7) Kursi 15 x (0.5 x 0.8m) Wastafel 2 x (1,4m x 0,7m) Meja 75x (0,3m x 0,7) Kursi 15 x (0.5 x 0.8m) Wastafel 1 x (2m x 1,5m) Toilet 4 x (0,5m x 0,8m) Westafel 6 x (0,5m x 0,3m) Urinoir 30% Sirkulasi 10 x (2m x 0.5m) Sirkulasi 20% 100 x (2m x 0.5m) Sirkulasi 20% 4 x 0.5 x 4 manusia 2 x 1.2 m Ranjang Sirkulasi 20% Ukuran rumah minimalis 60 m2
1 Orang
4.5 m2
10 Orang
40 m2
Asumsi
100 Orang
40 m2
Asumsi
4 Orang
20 m2
2-4 Orang
60 m2
20 Orang
2
Ruang Cuci Tempat Jemuran
2
Kamar Penghuni
70
Kamar Pengasuh
35
Istirahat dan Tidur Kunjungan Keluarga
Studi Banding
Ruang Registrasi
1
2 x (1,4m x 0,7m) Meja 20x (0,3m x 0,7) Kursi
Data Arsitek 1
17 m
Ukuran Perumahan Asumsi
Sosialisasi Umum
Ruang Keluarga
3
Kamar Tamu
15
Auditorium
1
Klinik
1
Ruang Perawatan
1
Ruang Pemeriksaan
1
Ruang Obat
1
Ruang Dokter dan perawat pria Ruang Dokter da Perawat Wanita
1
Kesehatan
1
20 x 0.5 Manusia Sirkulasi 20 % 10x (1,4m x 0,7m) Meja 10x (2.2 m x 0,3) Kursi sofa @sofa 4 org 20 x 0.5 Manusia Sirkulasi 30 % 4m x 3m 2/3 x a = 0.72 x 186 Sirkulasi 50 % 10 x 3m Sirkulasi 40% 5m x 5m Sirkulasi 30% 5m x 5m Sirkulasi 30% 5m x 5m Sirkulasi 30% 5m x 5m Sirkulasi 30 % 5m x 5m Sirkulasi 30%
Asumsi 40 orang
45 m2
2-3 Orang
12 m2 2
186 Orang
200 m
10 orang
42 m2
5 orang
33 m2
5 orang
33 m2
5 orang
33 m2
5 orang
33 m2
5 orang
33 m2
Asumsi NAD Asumsi
Fungsi Penunjang Fungsi Sekunder No Fungsi
Jenis ruang
Penjaga Keamanan
Pos Satpam dan keamanan
Penyimpanan Barang Umum
Kapasitas
Luas Total
7m x 6m Sirkulasi 20%
4 Orang
50.5 m2
2
50 x (5m x 2.5 m) Sirkulasi 100%
50 Mobil
1250 m2
1
2 x (2.5 m x 12 m) Sirkulasi 100%
2 Bus
120 m2
1
100 x (0.75 m x 2.25 m) Sirkulasi 100%
100 Motor
337.5 m2
4
4 x (4m x 6m)
2-4 Orang
96 m2
2
5m x 4m
1-2 Orang
20 m2
Food Court
2
100 x 2 x 0.5
100 orang
100 m2
Kios ATM
3
2.5 m x 2 m
1-2 Orang
6.25 m2
Toilet
10
1 x (2m x 1,5m) Toilet 4 x (0,5m x 0,8m) Westafel 6 x (0,5m x 0,3m) Urinoir 30% Sirkulasi
Listrik
1
Air
1
Parkir Bus Parkir motor Gudang Kios dan Dapur
1
Dimensi Ruang
4
Parkir mobil Tempat parkir
Jumlah ruang
Berjualan
ATM
Toilet Umum
Ruang Instalasi
Sumber Data Asumsi Data Arsitek 2 Data Arsitek 2 Data Arsitek 2 Asumsi Asumsi Asumsi ATM BTN UIN Data Arsitek
1 Orang
5.6 m
3 x 2m x 0.5 Manusia Mesin dan Alat 5m x 5m
2-3 Orang
28 m2
3 x 2m x 0.5 Manusia Mesin dan Alat 5m x 5m
2-3 Orang
28 m2
2
Asumsi Asumsi