BAB IV Analisis Perancangan
Tema Rancangan Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan, mengangkat tema Extending Tradition yaitu mencari keberlanjutan tradisi lokal serta menambahkan secara inovatif. Extending Tradition proses menciptakan atau memperbarui arsitektur lokal dengan tatacara mengkombinasikan budaya lokal yang ada. Dalam kajian tema Extending Tradition ada Lima poin yang menunjang tema tersebut, mulai dari pertapakan sampai persolekan diantaranya: Tabel 4.1 Prinsip Rumah Tanean Lanjeng Pada Tema Extending Tradition Aspek Kajian Aspek Aspek Nilai-Nilai Aspek no Extending Rumah Tanean Lanjeng Arsitektural Tradition Tanean Lanjeng Sifat Bersifar rohani Orentasi barat 1 Pertapakan Memanfaatka ruang Religi tempat n alam dan Langga Kepentingan akhirat beribadah bentuk r semi Nilai pertapakan pada rumah Tempat bangunan publik tradisioan Madura hajatan disesuaikan berorentasi ke inti bangunan. dengan keadaan site. 2
Peratapan Menggunaka n sistem struktur atap tradisional yang disesuaikan dengan kebutuhan sekarang.
Sifat ruang Rumah induk dan rumah lainlainya privat
Bersifat publik dan privat Amper Publik Orientasi Ke Luar Terbuka dan terang Ruang profan Simbol Kesementara an
Delem Privat Orentasi ke dalam Tertutup dan gelap Ruang sakral Simbol Keabadian Terlindung
Orentasi utara dan selatan Tempat peristirahatan Memerima tamu perempuan Atap Terompeaan Konstruksi pada lantai ditinggikan
109
Terbuka
3
4
5
Nilai atap terompesan yang melebar menaungi dan melindungi keluarganya Bersifat perhiasan dunia Hasil mata pencarian mereka Nilai Menggunakan Material lokal identik dengan masyarakat dari hasil perkebunan dan pertanian meraka.
Persolekan Bersahabat dengan alam, menggunakan ornamenornamen yang khas kebudayaan
Sifat ruang Kandang sapi semi publik
Persungkupan Menggunaka n bahan material lokal pada bagianbagian bangunan sebagai tanda keperduliann ya
Sifat ruang Dapur servis
Bersifat Service Nilai-nilai ornamen khas Madura Bangkalan identik dengan bunga-bunga seperti mawar dan melati Sifat bunga: Harum Keindahan Kesegaran Keharmonisan
Perangkaan struktur dan material tradisional tetap digunakan, tetapi struktur modern juga digunakan di beberapa bagian bangunan.
Sifat ruang Tanean Lanjeng publik
Bersifat ruang terbuka Memusat Pusaran Pengikat Nilai tanean lanjeng melambangkan kerukunan dan memikat hubungan kekeluargaan yang di satukan melalui ruang Tanean Lanjeng
Orentasi timur Tempat Hewan Ternak Menggunaka n material lokal Orentasi timur Tempat persiapan sarapan Identik dengan aktivitas wanita
Orentasi ditengantengan permukiman Tempat sosialisasi Tempat bermian anak-anak Tempat menjemur hasil panen
Gambar tabel Sumber: hasil analisa
110
4.1 Analisis Tapak 4.1.1 Potensi Dan Lokasi Tapak Perancangan. Pemilihan tapaksebagai salah satu proses dalam Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura, berfungsi sebagai sarana rekreasi kebudayaan, melestarikan kebudayan Madura Bangkalan. Diharapkan dapat tolak ukur pembelajaran mengenai kebudayaan. Untuk itu, maka perlu dipertimbangkan beberapa hal berkaitan pemilihan lokasi tapak, antara lain: Lokasi berada di pinggir jalan akses utama, mudah dijangkau karena letaknya bersebelahan langsung dari jalan utama. Lokasi memiliki lahan yang cukup luas untuk didirikan Taman Wisata Budaya dan seni Madura. Memiliki sirkulasi kendaraan yang memadai sepanjang jalan menuju lokasi Berpotensi dan pada kawasan ini sebagi salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi yang akan dikembangkan pada sisi Madura. 4.1.2
Data dan Batas Tapak Secara Detail
Berikut ini adalah batas tapak Perancangan Taman wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan Jawa Timur. Secara georafis Kabupaten Bangkalan terletak, dan memiliki koordinat 1120 40’06” - 1130 08’04” Bujur Timur serta 60 51’39” 70 11’39” Lintang Selatan. Kabupaten
: Bangkalan.
Kecamatan
: Burneh.
Kelurahan
: Alang-Alang.
111
Lokasi tapak :J l. Alang-Alang. Luas tapak
: 3,5 Hectar.
Batas utara
:Pos polisi dan lahan kosong.
Batas timur
:permukiman penduduk.
Batas selatan : persawahan. Batas barat
: Jalan Raya Suramadu.
Topograf
:Dataran tinggi permukaan ketinggian air laut 100 m
DPL. KDB: 40%. KLB : 0.8. TLB : 1-3 Lantai GSB : 7 Meter Jalan Utama, 3 Meter Dari Jalan Setapak. Secara spesifik tapak bertempat di Jl. Alang-Alang Kabupaten Bangkalan provinsi Jawa Timur dengan ketentuan peraturan daerah.Sehingga, tapak yang seluas 10,5 Hectar harus diperhitungkan dan dipertimbangkan dengan peraturan KDB yang ada adalah 40%.
112
Gambar Lokasi Tapak Kedudukan Lokasi Tapak Dalam Cakupan Wilayah Madura Bangkalan
Gambar 4.1 lokasi Tapak Sumber : http://tataruangbangkalan.blogspot.com (2012)
Lokasi Perancangan 7,2 H
Jembatan Suramadu
113
4.1.2Lokasi Tapak Perancangan
Jl. Alang-alang
Madura
Surabaya Gambar 4.2 Ukuran Tapak Sumber : Hasil analisis (2012)
114
4.1.3 Gambaran Umum Tapak 4.1.3.1 Kondisi Fisik Kabupaten Bangkalan Kondisi lokasi dilakukan untuk mengetahui kondisi geografis, geologis, hidrologi, klimatologi, dan topografi pada lokasi. Sumber kondisi lokasi ini, didapatkan dari data RUTRK Kabupaten Bangkalan. 4.1.3.2 Kondisi Geografis Lokasi georafis terletak diantara koordinat 1120 40’06” - 1130 08’04” Bujur Timur serta 60 51’39” - 70 11’39” Lintang Selatan, dengan dataran tinggi dari permukaan ketinggian air laut 100 m DPL. 4.1.3.3 Topografi Topografi Kabupaten Bangkalan terdiri dari dataran rendah yang membentang dipesisir Utara dan Selatan. Dengan ketinggian antara 0 – 50 meter d.p.l dibagian tengah berupa perbukitan bergelombang dengan ketinggian 100 – 350 meter d.p.l. 4.1.3.4 Hidrologi Kabupaten Bangkalan mempunyai iklim type Monsoon dengan dua musim yaitu hujan yang berlangsung antara bulan Nopember/April dan Kemarau antara bulan Mei/ Oktober. Kondisi hidrologi, disamping angin Monsoon sangat mempengaruhi besarnya curah hujan, semakin tinggi letaknya di atas permukaan laut semakin besar pula curah hujannya bila dibandingkan dengan daerah dataran.
115
4.1.3.5 Klimatologi Kondisi klimatologi Kabupaten Bangkalan rata-rata curah hujan pada tahun 2010 sebesar 5.94 mm, naik sedikit dari tahun 2009 sebesar 5,35 mm atau naik 9,96%.Kelembapan udara rata-rata adalah berkisar antara 74,3-84,8 mb/hari. Sedangkan intensitas rata-rata penyinaran matahari untuk setiap bulannya berkisar antara 47%-78%. 4.1.3.6 Geologis Secara geologis, Kabupaten Bangkalan mempunyai dua kelompok yaitu tanah Zonal dan tanah Azonal. Kelompok tanah Zonal meliputi jenis Alluvial, Regosoldan Litosol. Sedangkan Kelompok tanah Azonal meliputi jenis-jenis tanah yang
sudah
mengalami
perkembangan
secara
lebih
sempurna
yaitu
Grumusol,mediteran dan lain sebagainya. Pada umumnya tanah di Kabupaten Bangkalan mempunyai tekstur sedang dan hanya sebagian kecil saja yang bertekstur halus dan kasar. Sedangkan kedalaman efektif tanah dikaitkan dengan pengusahaan tanah, dan dibagi menjadi 4(empat) kelas yaitu 0-30 cm, 30-60 cm, 60-90 cm dan lebih dari 90 cm. 4.1.4 Kondisi Potensi Fisik BangunanDi Sekitar Tapak 4.1.4.1 Pola Lingkungan Dan Orientasi Bangunan Pertumbuhan dalam pembangunan diarea lingkungan pada site ini, mengalami pertumbuhan secara bertahap-tahap dapat ditinjau dari membentuk pola pertumbuhan lingkungan secara linier yang membentuk grid, karena pertumbuhan semakin banyak dan memenuhi sarana penunjang pada keseluruhan ruangan.
116
4.1.4.2 Intensitas Pemanfaatan Lahan Intensitas pemanfaatan lahan pada kawasan Bangkalan Madura ini, relatif masih leluasa. Dan memiliki tingkat kepadatan dalam pembangunan mencapai 30% sampai dengan 60%, dengan penyebaran pembangunan serta pengelompokan merata dengan keseimbangan antara bangunan dan area hijau yang masih ada. 4.1.4.3Fungsi Bangunan Penggunaan fungsi dalam bangunan pada kawasan lokasi tapak, sebagian besar digunakan untuk sarana yang penunjang, seperti pendidikan, permukiman, daerah jasa dan komersial, baik berupa indusrti, pertokoan dan lain sebagainya. Sehingga kawasan terhadap lokasi Tapak ini nantinya, kemungkinan besar pada massa yang mendatang akan menjadi kawasan yang terdapat padat penduduk.
4.1.4.4 Kondisi Fisik Prasarana Bangunan Sekitar Prasarana yang terkait dalam perancangan perlu direncanakan semaksimal mungkin. Terutama jaringan air bersih, jaringan komunikasi, saluran pembuangan air hujan, dan pebuangan sampah. Jaringan prasarana diperlukan untuk memudahan dalam pengoperasionalan bangunan yang ada diwilayah tersebut. Disamping itu, juga harus diperhatikan perletakan jaringan prasarana, agar pada saat mulai tumbuh peningkatan prasarana dimasa yang mendatang, dan tidak mengubah prasarana yang sudah ada. 4.1.4.5 Sistem Jaringan Utilitas Terdiri Dari Bererapa Jaringan yaitu: 1. Jaringan air bersih Air tanah (sumur bor). PDAM dimana jaringannya mencakup seluruh jalan utama AlangAlang baik secara primer sekunder (sekitar jalan lingkungan). 117
2. Jaringan komunikasi Jaringan komunikasi berupa tower jaringan telepon yang
ada di
kawasan ini. 3. Air limbah dan tadah hujan Pada kawasan ini limbah rumah tangga dapat dibuang melalui saluran tertutup pada setiap jalan lingkungan, kemudian dinetralisir ke saluran air pada permukaan tanah. 4. Jaringan Listrik Jaringan listrik dikawasan ini, menggunakan saluran pembangkit tenaga listrik atau dari PLN yang mendapat supply dari PLTA Kabupaten Bangkalan. Sebagai salah satu pusat Pembangkit Listrik yang ada di wilayah Kota Bangkalan ini. 5. Jaringan Pembuangan Sampah Sistem Pembuangan sampah dilakukan setiap saat oleh dinas kebersihan Kabupaten Bangkalan, dengan demikian dalam proses perancangan nantinya, perlu diperketat lagi semaksimal mungkin, dalam sistem pembuangan sampah agar nantinya bisa terkendali pembuangan sampah. 4.1.4.6Kondisi Lokasi Sekitar Keberadaan Kondisi Tapak berupa lahan kosong yang cukup luas dan kondisi lahan tidak berkontur. Berada di daerah yang keramaian penduduk, dan dijalur perempatan jalan Alang-Alang sebelah Barat yang menghubungkan dekat
118
dengan lokasi dari Madura, sedangkan jalan yang disebelah Utara merupakan jalan akses utama dari sisi Suramadu menuju ke tempat lokasi. 4.1.4.7Kondisi Sosial Kependudukan Lahan Berada pada daerah yang berpenduduk relatif cukup ramai, karena berada di dekat dengan sarana-sarana yang penujang, seperti pendidikan, pertokoan, perdangan barang dan jasa, serta pula dekat perkampungann masyarakat Madura setempat. 4.1.4.8 Pencapaian ke Lokasi Sekitar Pencapaian pada lokasi mudah bagi pengunjung, karena berada di jalur utama mudah dikenali bertepatan di sebelah perempatan jalan Alang-alang menuju ke lokasi, baik dari jalan akses Madura sendiri.
4.2 Analisa Potensi Tapak 4.2.1Analisa Terhadap Potensi Tapak yang Meliputi Pohon dan Bebatuan Pemanfaatan potensi lahan pada kawasan di Bangkalan Madura yang sudah ada untuk menunjang dengan adanya Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura ini. Adanya potensi sekitar tapak berupa pepohonan, batuan-batuan, dan air, potensi tapak ini, untuk dijadikan acuan lahan yang perpotensi yang sudah ada di sekitar tapak,
kemudian dikelola semaksimal mungkin. Serta
pengelompokan yang merata dengan keseimbangan antara bangunan dan area hijau yang masih ada.
119
1. Alternatif Mempertahankan Vegetasi & Potensi Yang Ada Di Tapak a) Kelebihan Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura perlu adanya menganalisa potensi tapak yang sudah ada di sekitar tapak, sebagai penunjang untuk mempertahankan potensi pepohonan yang ada di arena tapak.
Vegetasi
Sawah /arena hijau
Sarana utilitas & kelistrikan
Jalan raya & bebatuan
Sarana-sarana yang menyukong seperti vegetasi yang sudah di tapak, sarana utilitas& kelistrikan, bebatuan, jalan, air dan dll, merupakan lahan yang berpotensi yang sudah tersedia di tapak.
120
2. Alternatif Pada mengarahkan fasad Bangunan a) Kelebihan Perancangan taman wisata budaya dan seni perlu adanya sistem pengaturan perletakan dan mengarahkan bentuk fasadnya yang menghubungkan ke pemandangan yang berpotensi, bertujuan untuk memperindah tatanan perancangan
Gambar 4.3Analisis potensi tapak Sumber : Hasil analisis (2012) Keterangan
Sangat Bagus Bagus Kurang Bagus
121
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Pertapakan Perletakan massa bangunan yang menghubungkan kearah pemandangan yang berpotensi. Hal ini berkaitan dengan tema Perancangan wisata budaya
Madura danObjek perancangan
disesuaikan dengan pola bentuk bangunan dan site. 3. Alternatif pada pengaturan& penambahan vegetasi a) Kelebihan Perancangan taman wisata budaya dan seni Madura, perlu adanya pengaturan vegetasi, bertujuan mempercantik tampilan objek bangunan. Dan juga untuk memisahkah di antara perletakan masa bangunan ditapak, misal pada masa perletakan Auditorium dengan masa arena karapan sapi.
b) Kekurangan Dengan adanya pengaaturan vegetasi pada perancangan taman wisata budaya dan seni Madura Bangkalan butuh perawatan yang serba elit dan membutuhkan biaya yang agak sedikit mahal, dikarena vegetasi yang di berikan beranekaragam jenisjenis vegetasi yang maanfaatkan dalam perancangan objek wisata budaya Madura Bangkalan.
122
Gambar 4.4Analisis perletakan Vegetasi (kondisi Exsisting) Sumber : Hasil analisis (2012)
c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Persolekan Bersabat dengan lingkungan. Bisa dijangkau dari segi pola pengaturan dan memanfaatkan adanya jenis vegetasi dekat dengan bangunan yang melingkupi bangunan satu dengan bangunan lainnya, sesuai dengan kajian dari kajian tema Extending Tradition. Dan mencerminkan kepedulian menjaga dan merawat vegetasi yang sudah ada pada site. 4.2.2Analisis Batas & Bentuk Tapak 4.2.2.1Analisis Perletakan Bangunan Bentuk tapak persegi empat yang mengalami pengurangan pada sisi tepi persegi empat. Jika dilihat dari batas dan pola bentuk tapak, ada kriteria-kriteria alternatif yang dominan dalam menentukan perletakan bangunan pada Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan, yaitu sebagai berikut: 1. Alternatif Batas Tapak A. Memberikan pagar pada tapak
123
Memberikan pembatas berupa pagar pada site perancangan yang mengikuti bentuk tapak. Hal ini merupakan penyesuaian antara pola bentuk site, dan pula keterkaitan dengan pola permukiman Madura Tanean Lanjeng. Berfungsi sebagai keamanan nantinya.
Madura
Surabaya
Gambar 4.5Alternatif 1 Analisis pembatas tapak Sumber : Hasil analisis (2012)
B. Memberikan pengaturan vegetasi pada tapak Memberikan pembatas berupa vegetasi pada site perancangan yang mengikuti bentuk tapak. Hal ini merupakan penyesuaian antara pola bentuk site, bertujuan untuk keindahan di sekitar
124
tapak perancangan dan sangat erat kaitanya dengan melestarikan alam lingkunan sekitar tapak.
Madura
Surabaya
Gambar 4.6Alternatif 2 Analisis pembatas tapak Sumber : Hasil analisis (2012)
Kekurangan Memberikan pagar vegetasi dalam perancangan taman wisata budaya
Madura
Bangkalan
dari
segi
pemanfaatannya
membutuhkan biaya tambahan. Dan mendatangkan ekosistem baru sperti serangga dan jenis binatang-binatang lainya terutama saat musim penghujan.
125
C. Memberikan pengaturan vegetasi dan pagar pada tapak Memberikan pembatas berupa vegetasi dan pagar pada site perancangan yang mengikuti bentuk tapak. Hal ini merupakan penyesuaian antara pola
bentuk site, bertujuan untuk
menetralisir debu-debu yang kotor berterbangan, dengan adaya alternatif ini maka permasalahan dapat diatasi
Madura
Surabaya
Gambar 4.7Alternatif 3 Analisis pembatas tapak Sumber : Hasil analisis (2012)
126
Kekurangan Memberikan pagar dan vegetasi dalam perancangan taman wisata budaya Madura Bangkalan. Terkeasan tertutup meskipun terlihat indah dipandang, namun kurang keterbukaan terhadap bangunan-banguan yang ada di sekitar tapak. 4.2.2.2 Alternatif Bentuk Bangunan 1. Mengikuti Tapak Perletakan bangunan mengikuti bentuk tapak yang ada Madura.Hal ini merupakan penyesuian antara pola permukiman Madura Tanean Lanjeng, bentuk tapak dengan bangunan yang di sekitarnya. a) Kelebihan Makna terkandung dalam Tanean Lanjeng menepatkan posisi masing-masing sesuai dengan hirarki keluarga dan adat kebisaanorang-orang
Madura.
Mendapatkan
intensitas
pencahayaansama, tanpa adanya pengurangan pencahayaan terhadap tiap-tiap bangunan.
127
Madura
u Gambar 4.8Alternatif 1 Analisis batasdan bentuk tapak Sumber : Hasil analisis (2012)
Surabaya
b) Kekurangan pada perletakan seperti ini, adalah dari segi pemanfaatan lahan yang kurang maksimal. Karena masih ada space yang tidak fungsikan. 2. Mengikuti Pola Tanean Lanjeng Perletakan bangunan mengikuti bentukTaneyan Lanjangdengan pengolahan arah posinya bangunan. a) Kelebihan Perletakan
pola
bangunan
mengikuti
bentuk
asli
pola
perkampungan Madura Bangkalan yang memiliki identitas sedikit berbeda pada Tanean Lanjang.
128
Madura
u Surabaya
Gambar 4.9Alternatif 2 Analisis Analisis Perletakan Bangunan Sumber : Hasil analisis (2012)
b) Kekurangan Menyalah gunakan pengaturan yang sudah di tetapkan orang Madura, dalam peraturan tatanan pola Tanean Lanjeng ini. 3. Modifikasi Sedikit Pada Tanean Lanjeng Perletakan bangunan mengikuti bentuk pola taneyan lanjang. Yang sudah mengalami sedikit penambahan serta tetap menjaga keaslian pola bentuk Tanean Lanjang khas Madura.
129
a) Kelebihan Menggabungkan bentuk atau menyatukan pada Taneyan Lanjeng,pada bagian tengah bangunan,sehingga terbentuk menjadi satu keutuhan dan kesatuan pada pola perkmukiman Tanean Lanjang.
Madura
u Surabaya
Gambar 4.50Alternatif 3 Analisis Perletakan Bangunan Sumber : Hasil analisis (2012)
b) Kekurangan Pola bentuk bangunan menyatu bentuknya yang terkesan sederhana, namun secara identitas melambangkan keterkaitan terhadap Tanean Lanjeng ini, denagn adanya gabuangan bentuk pada tiap bangunan yang menyatu dengan bangunan induknya.
130
4.
Kombinasi Bentukan Pada Tanean Lanjeng Perletakan permukiman pada bangunan membentuk yang sudah dikombinasi dengan bentukan yang lebih inovatif dari penambahan pola permukiman sebelumnya, namun tidak terlalu menyimpang jauh yang identik pada Tanean Lanjeng ini.
Madura
u Surabaya
Gambar 4.51Alternatif 4 AnalisisPerletakan Bangunan Sumber : Hasil analisis (2012)
a) Kelebihan Bentuk masa ini, lebih sederhana namun mengenai pada perletakan masa permukiman Madura. Berinteraksi pada lingkup disekelilingnya dalamTanean Lanjeng, tidak rumit dan tidak membuat pengunjung bingung menelusuri setiap masa bangunan terhadap pembagian zona antar masa bangunan yang cukup jelas.
131
5.
Bentukan Berporos Pada Inti Bangunan Perletakan permukimanTanean memusatkan dan mengarahkan bentuk fasadnya ke inti bangunan yang sudah dikombinasi dengan bentukan yang lebih inovatif dari penambahan bentuk sebelum-belumnya.
Madura
u Surabaya
Gambar 4.52Alternatif 5 AnalisisPerletakan Bangunan Sumber : Hasil analisis (2012)
a) Kelebihan Menggabungkan atau menyatukan tiap-tiap bangunan pada Taneyan Lanjaang. Yang Menjadi center dan mengarahkan ke bangunan inti, sehingga pemberian terbentuk menjadi satu keutuhan dan kesatuan pada pola permukiman Tanean Lanjang.
132
KajianTema Extending DariPertapakan Dari beberapa bentuk pola yang telah disebutkan, maka dalam mengambil langkah yang tepat tinjaun tema Extending Tradition, mengambil
langkah
alternatif 3 dan 4 dengan mengolah pola bentukan atau tatanan pola permukiman Madura. yang disebut dengan Tanean Lanjeng, dengan modifikasi yang lebih inovatif dan kreatif, serta tidak terlalu menyimpang dari makna dan karakterTanean LanjengKhas Madura. 4.2.3 AnalisisaEntrancedan Exit Pencapaian ke tapak menggunakan jalur darat, jalur ini yang merupakan dua sisi jalur yang paling mudah dijangkau baik dari Suramadu dan Madura. Transportasi umum cukup memadai, maupun kendaraan pribadi, karena lokasi tapak berada dijalur yang dilalui angkot kendaraan umum serta bus tujuan Surabaya ke Madura. Analisa ini berfungsi untuk akses pencapaian ke tapak yang dapat dijangkau oleh pengunjung maupun pengguna. Sebagian besar dikawasan ini, menggunakan transportasi darat berupa Mobil dan Sepeda Motor. JL. Alang-alang
u Madura
Surabaya
133
Gambar 4.53Alternatif 2 Analisis batasdan bentuk tapak Sumber : Hasil analisis (2012)
4.2.4EntranceDan Exit 1. Alternatif Antrance Barat Dan Utara Pintu masuk berada di bagian sebelah Barat sehingga dapat di akses langsung dari jalan utama dari arah sisi Suramadu. Sedangkan untuk pintu keluarnya berada disebelah Selatan. a) Kelebihan pintu masuk bisa dapat kenali langsung oleh para pengunjung dari jalur utama. Sehingga tidak perlu penanda khusus untuk menujukan atau sejenis pengarahkan yang menunjukan bagi pengunjung baik pengguna,memudahkan pencapaian ke tapak, karena pengguna dan pengunjung lebih banyak datang dari jalur utama.
134
JL. Suramadu arah Ke Madura
B
u A B
Entrance Exit
JL. Suramadu arah Ke Surabaya Gambar 4.54Alternatif 1 Analisis entrance dan exit Sumber : Hasil analisis (2012)
b) Kekurangan Memiliki jalan dua alur yang cukup leluasa, pada alur sebelah kanan yang menuju kelokasi dari arah Suramadu dapat mengakibatkan
kemancetan
dan
mempersulit
sirkulasi
kendaraan. 2. Alternatif Entrance Barat Satu Pintu Keluar Masuk Arah Entrancedan Exitberada disebelah Barat tapak jalan akses Utama. Dengan menggunakan sistem sirkulasi dalam satu arah saja, sehingga tidak perlu adanya penanda antara pintu keluar masuk pada Tapak.
135
a) Kelebihan
Mempermudah sirkulasi pada area tapak, serta mempermudah memantau dari segi keamanannya. Karena pengawasaan kendaraan keluar dan masuk hanya pada jalur satu pintu pengawasan saja. Kendaraan dari jalur utama bisa langsung masuk kedalam tapak serta kendaraan keluar bisa langsung ke jalan utama. JL. Alang-alang JL. Suramadu arah Ke Madura
B A
u A B
Entrance Exit
JL. Suramadu arah Ke Surabaya
Gambar 4.55Alternatif 2 Analisis entrance dan exit Sumber : Hasil analisis (2012)
136
b) Kekurangan Menimbulkan permasalahan yang baru. Karena memiliki sirkulasi hanya satu arah saja, sehingga bisa menimbulkan kemacetan lalu lintas pada lingkup tapak. 3. Alternatif Enrance Utara Satu Pintu Keluar Masuk Arah Entrancedan Exitberada disebelah Selatan tapak. Dengan menggunakan sistem sirkulasi satu arah dengan pelebaran jalan saja
di
Jl.
Alang-Alang
disebelah
Selatan,
sehingga
mempermudahkan sirkulasi kendaraan pada saat keluar dan masuk ke tapak dari arah Madura Bangkalan. JL. Suramadu arah Ke Madura
B A
u
A B
Entrance Exit
Gambar 4.56Alternatif 3 Analisis entrance dan exit Sumber : Hasil analisis (2012) JL. Suramadu arah Ke Surabaya
137
a) Kelebihan Menghindari kemacetan dari arah sisi Suramadu merupakan jalur utama di sebelah Utara. Karena kendaraan yang keluar dan masuk dari tapak tidak langsung berhubungan dengan jalan utama, tetapi melalu jalur arah Selatan dengan penambahan jalan. b) Kekurangan Kurang memberikan penanda yang khusus untuk mencapai ke lokasi pada tapak. Yang menyertai jalan mengarahkan kepada letak pintu Entrance,tidak dapat diketahui oleh para pengunjung dan pengguna yang datang dari arah jalan utama.
4. Alternatif Enrance Selatan Dua Pintu Keluar Masuk Arah entrance dan Exitberada disebelah Selatan tapak dengan menggunakan sistem sirkulasi dua arah tepatnya pada di Jl. Alang-Alang sebelah arah Utara. Sehingga mempermudahkan sirkulasi kendaraan, pada saat keluar dan masuk ke tapak dari arah Madura Bangkalan.
138
JL. Alang-alang JL. Suramadu arah Ke Madura
B
A
u A B
Entrance Exit
Gambar 4.57Alternatif 4 Analisis entrance dan exit Sumber : Hasil analisis (2012)
a) Kelebihan Pintu masuk bisa dapat kenali langsung oleh para pengunjung dari jalur utama pada sisi Madura. Sehingga tidak perlu penanda khusus untuk menujukan atau sejenis pengarahkan yang menunjukan bagi pengunjung baik pengguna,dan menghindari kemacetan latulintas kendaraan yang datang dari arah jalan utama. b) Kekurangan Tidak dapat di ketahui pintu masuk dan keluar yang mengarahkan ke pada taman wisata budaya Madura dari arah jalur utama.
139
5. Alternatif Enrance Barat Dua Pintu Keluar Masuk Arah Entrancedan Exitberada disebelah Barat tapak. Dengan menggunakan sistem sirkulasi dalam dua arah keluar dan masuk, sehingga pengunjung dapat mengenali arahan Entrance tersebut.
JL. Suramadu arah Ke Madura
B
A
A B
Entrance
u
Exit
JL. Suramadu arah Ke Surabaya
Gambar 4.58Alternatif 7 Analisis entrance dan exit Sumber : Hasil analisis (2012)
a) Kelebihan Pintu masuk dapat kenali langsung oleh para pengunjung dari jalur utama yang datang dari arah Suramadu. Sehingga dengan mudah memberikan arahan jalan sirkulasi menuju ke pintu masuk objek wisata budaya Madura. b) Kekurangan Perletakan arah Entrance dan Exit jaraknya sedikit agak berjauhan jaraknya. Seolah-olah menunjukan atau mengesankan
140
pengunjung harus sabar melaluinya menuju objek wisata Madura melalui pintu masuk dan keluar. Hasil Tanggapan Analisi Entrance Berdasarkan sistem kepercayaan orang Madura memasuki Tanean Lanjeng harus dari pintu utama. Jadi menggunakan atau mengkombinasikan alternatif 1 dan alternatif 5,karena agar mudah dicapai oleh para pengunjung dan pengguna baik datangnya dari Barat maupun Utara, selain itu jalur masuk bisa mudah dikenali karena perletakannya ada di depan jalur utama. Untuk menghindari kemacetan maka pintu masuk ketapak. 4.2.5AnalisisaSirkulasi Pada Tapak Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan, dalam proses perencanaan kedepannya menggunakan alternatif tiga. Mengenai jalan sirkulasi, yaitu sirkulasi yang diarahkan pengunjung dengan menggunakan kendaraan pribadi, sirkulasi pengunjung dengan menggunakan pejalan kaki dan pengelola. Adapun pola sirkulas perlu diperhatikan dan diterapkan dengan mempertimbangkan segala kelebihan dan kekurangannya dari penyelesain pada tapak ini, yaitu: 1. Alternatif sirkulasi berbentuk Linier Jalan lurus dapat pengorganisir untuk sederet ruang-ruang. a) Kelebihan Membentuk Jalan yang lurus atau dapat berbelok arah. Putaran
yang
menjadi
unsur-unsur
sirkulasi
Linier
pengorganisir utama untuk satu sederet pada ruang bangunan menjadi vocal poin.
141
JL. Suramadu Arah Ke Madura
u Gambar 4.59Alternatif 1 Analisis sirkulasi Sumber : Hasil analisis (2012)
JL. Suramadu Arah Ke Surabaya
b) Kekurangan kekurangan pada sirkulasi ini, adalah Jalur sirkulasi yang panjang lurus sepertihalya kacamatakuda mempunyai arah pandangan lurus saja. Tanpa menoleh arah kanan dan kiri sebelah jalan, hal ini akan menimbulkan kebosanan. 2. Alternatif Sirkulasi Pada Mobil/Roda Emapat Jalan lurus yang lewati kendaraan roda empat memutari ruang bangunan taman wisata budaya Madura Bangkalan. a) Kelebihan Kelebihan pada sirkulasi kendaraan ini, adalah memberikan jalan sirkulasi memadai dengan kebebasan arah kepada
142
pengunjung untuk menelusuri dari sudut bangunan waktu memasuki objek perancangan wisata. JL. Alang-alang
JL. Ke Madura
u JL.Ke Surabaya
Gambar 4.60Alternatif 2 Analisis sirkulasi Sumber : Hasil analisis (2012)
3. Alternatif Sirkulasi Pada Kendaraan Roda Dua Jalan yang memerus berasal dari arah entrance menuju ketiap-tiap bangunan. Hanya saja sirkulasi ini di batasi yang melewati pada bagian tengah-tengah
bangunan objek
rancangan.
143
a) Kelebihan Kelebihan pada jalan sirkulasi ini. Orientasi cukup jelas bagi kendaraan roda dua menuju arah keluar masuk dalam objek perancangan wisata budaya Madura Bangkalan, sirkulasi ini searah dengan sirkulasi roda empat, namun ada perbedaan sedikit. JL. Alang-alang JL. Suramadu arah Ke Madura
u JL. Suramadu arah Ke Surabaya Gambar 4.61Alternatif 3 Analisis sirkulasi Sumber : Hasil analisis (2011)
b) Kekurangan Kekurangan pada sirkulasi ini adalah sirkulasi jika digunakan pada kendaraan roda dua yang dibatasi arahannya.
144
4. Alternatif Sirkulasi pada pejalan kaki Arahan sirkulasi pejalan kakiyang digunakan dalam site ini mengarahkan ke setiap arahan objek perancangan. a) Kelebihan Kelebihan
pada
sirkulasi
ini,
jalan
yang
saling
menghubungkan pada jarak yang sama dan menjadi bentuk persegi empat yang diarahkan dalam ruang-ruang yang dituju dalam sekitar objek bangunan wisata budaya Madura Bangkalan. Sehingga arah sirkulasi menciptakan ruangan yang berbaris dengan indah dan tertib.
JL. Alang-alang
JL. Suramadu arah Ke Madura
u
JL. Suramadu arah Ke Surabaya
Gambar 4.62Alternatif 4 Analisis sirkulasi Sumber : Hasil analisis (2012)
145
4.2.6Analisis Matahari Analisis matahari sangat diperlukan dalam perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura, sehingga dalam perancangan cahaya matahari dapat masukatau mendapatkan cahaya yang merata dalam bangunan dengan maksimal. Sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan pada tiap-tiap ruangan, terutama pada daerah bagian timur akan menerima cahaya matahari langsung, begitu pula pada daerah bagian barat mendapatkan cahaya matahari tidak langsung. Kondisi tapak yang tidak berkontur serta bangunan sekitar tapak tidak ada yang tinggi, sehingga cahaya matahari disetiap hari dapat ditangkap langsung oleh tapak. Dengan demikian, harus diperhatikan pada saat jam-jam tertentu dimana cahaya matahari yang dapat berpengaruh pada bangunan.
Orentasi mata hari
Pagi
U
Sore Gambar 4.63Analisis matahari Sumber : Hasil analisis (2012)
146
1.
Alternatif Pada Bentuk Bangunan a) Kelebihan
Menyesuaikan
bentuk
bangunanyang
bertujuan
untuk
mengkontrol dan melindungi masa bangunan yang tertentu. Misalnya pada bangunan publik dari jangkaun terhadap silaunya sinar matahariberlebihan dipertimbangan kenyamanan terhadap bangunannya.
Gambar 4.64Analisis bentuk bangunan (kondisi Exsisting) Sumber : Hasil analisis (2012)
b) Kekurangan Bangunan yang berada di timur tidak mendapat cahaya yang merata.
147
c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi pertapakan Dengan mengkaji dari tema extending tradition pada bangunan pertapakan Tanean Lanjeng khas Madura. Memperlihatkan adanya pembagian dan komposisi ruang dan perletakan pada bangunan yang melindunginya bangunan satu sama lainnya, untuk
menanggulani
ancaman
dari
jangkaun
terhadap
gangguanSinar Matahari berlebihan memancarkan sinarnya, harus dipertimbangan kenyamana terhadap bangunannya. 2.
Alternatif Pada Vegetasi Memamfaatkan pohon peneduh sebagai salah satu cara perlindungan, terhadap bangunan terutaman pada bangunanan pementasan seni. a) Kelebihan Dengan memberikan pohon peneduh, bangunan yang memiliki peran penting untuk terhindar panas Cahaya Matahari, Sehingga suasana dalam ruang, melakukan aktivitas sangat sejuk dan nyaman, karena sudah ada pencegahnya dari sengatan Sinar Matahari.
Gambar 4.65Analisis vegetasi Sumber : Hasil analisis (2012)
148
b) Kekurangan Ruang pada pementasan seni tidak menerima sinar panas matahari secara langsung. c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persolekan Peduli dengan lingkuan dengan memberikan pohon peneduh atau vegetasi pada bangunan yang memiliki peran penting. agar terhindar panas cahaya matahari, di samping itu pula, menandakan kepedulian dengan memanfaatkan kualitas dan fungsi dari vegetasi yang terkandung manfaatnya. Yaitu sebagai alat menyaring sinar matari yang berlebihan, dan melindungi dari sengatannya. 3. Alternatif Memberikan Kisi-Kisi Pada Bangunan Berikan kisi-kisi pada bangunan agar sinar matahari tidak langsung, dan mengenai jendela bangunan secara langsung, terutama pada saat terbit dari Timur. a) Kelebihan Kelebihan dari sunshading device mencegah datang panas sinar matahari memancar cahayanya ke arah jendela bangunan. Sehingga denag adanya alternatif,
akan terhindar dari sinar
panas matahar.
149
b) Kekurangan Dengan penambahan sunshanding jendela luar pada bangunan, dapat mengurangi keindahan bentuk bangunan. karena terdapat tonjulan yang sifatnya monoton.
Gambar 4.67Analisis memberikan kisi-kisi Sumber : Hasil analisis (2012)
c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Peratapan Dengan
memberikan
atau
menambahkan
kisi-kisi
pada
bangunan dapat mencegah datang panas sinar matahari memancarkan cahaya ke jendela bangunan. Sehingga dengan adanya
penerapan
tema
extending
tradition
dari
segi
peratapan/penambahan konstruksinya, terhindar dari sinar panas matahari yang berlebihan, terutama pada musim-musim kemarau di daerah Madura Bangkalan ini.
150
4. AlternatifBukaan Pada Bangunan Pergunakan jendela dan pohon yang optimal pada dindingdingding bangunan, bertujuanpada saat matahari menyinari bangunan dapat menerima sinar matahari pagi-pagi hari yang efesien. a) Kelebihan Kelebihan dari mengunakan bukaan jendela pada setiap dinding bangunan bertujuan mendapatkan cahaya matahari yang leratif tidak panas, dan juga pada ruangan yang khusus bisa dapat cahaya estatis.
Gambar 4.68Analisis bukaan bangunan Sumber : Hasil analisis (2012)
b) Kekurangan. Ruangan yang diberi jendela pada tiap-tiap dinding bangunan secara berlebihan dapat mengakibatkan sistem kontrol yang tidak baik. c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Persolekan Bangunan objek wisata budaya Madura ini yang mengarahkan bukaan/menghadapkan fasadnya ke sinar matahari. Dengan maksud memasukan cahaya sinar matahari pagi yang lembut, 151
pada saat matahari muncul dari Timur,dan membatasi sinar matahari Sore hari yang menyilaukan dalam ruang bangunan. Hal ini kesesuain tema dengan bukaan banguan yang relatif cendrung mendapatkan cahaya alami dalam ruanganya. 4.2.7Analisis Angin Analisis Angin ini, berfungsi untuk mengetahui intensitas kecepatan angin yang pada tapak tepat pada daerah Bangkalan Maduara. Angin yang berhembus dari arah Utara dan dari arah barat hembusan angin yang bertiup dominan kencang. Tapak berada di daerah diantara 100 – 350 m diatas permukaan laut. Dilihat dari ketinggian tersebut, tapak termasuk daerah yang datar dan kondisi angin didaerah
tapak
sekitarnya
langsung
masuk
kedalam
tapak
tanpa
adanyapenghalangnya. Maka hal ini ada beberapa alternatit untuk mencegah hembusan angin yang bertiup kencang.
152
Gambar 4.69Analisis Angin Sumber : Hasil analisis (2012)
1. Alternatif Pada Pengaturan Vegetasi Pada bangunan yangterkena hembusan angin yang terlalu kencang, terutama pada arah Utara. Memberikan penghalang pada bangunan dengan vegetasi, sehingga vegetasi dapat mencegah angin hembusan angin yang berlebihan. a) Kelebihan Kelebihan
pemanfaatan
adanya
vegetasi
tersebut,
dapat
penghalang humbusan angin yang terlalu kencang yang terkena pada bangunan.Orientasi pergerakan angin dari arah utara ke arah selatan sehingga membentuk bangunan aerodinamis.
Gambar 4.70 Analisis vegetasi Sumber : Hasil analisis (2012)
153
b) Kekurangan Kekurangannya ada sebagian bangunan yang berada pada arah timur mendapatkan sedikit penghawaan. Angin yang melewati bangunan
tersebut,
sehingga
bangunan
agak
sedikit
mendapatkan kerisihan. c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persolekan Memelihara menambahkan
pohon
yang
vegetasi
sudah di
ada
sela-sela
di
sekitar
tapak,
bangunan
yang
membutuhkan vegetasi dari ancaman datangnya angin kencang pada bangunan.mencerminkan kepedulian lingkuan dengan alternatif persolekan ini memanfaatkan kualitas dan fungsi dari vegetasi dan manfaatnya. 2. Alternatif Memberikan Penghalang Memberikan alternatif untuk mencagah terjadinya terowongan angin yang datang tidak terduga, serta menimpa pada bangunan. Alternatif bentukan penghalang seperti penghalang sejenis berkisi-kisi untuk mendapatkan kesegaran udara alami yang berada di sela-sela bangunan.
Gambar 4.71Analisis memberikan penghalang Sumber : Hasil analisis (2012)
154
a) Kelebihan Kelebihan memberikan bentukan di sela-sela bangunan yang berupa
vegetasi
atau
memberi
partisi
dapat
mencegah
terowongan angin yang kencang. Sehingga bangunan merasakan kesejukan dan aman dari mara bahaya. b) Kekurangan Penghalang tembok yang diletakkan dekat dengan bangunan dapat mengurangi keindahan tampilan bangunan. c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi sungkupan Penerapan konsep Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan.Menggunakan material lokal yang berupa papan dari kayu yang sudah di kemas dengan perkembangan zaman, untuk mencegah terowongan angin yang kencang ke arah bangunan. Hal ini menjadi salah satu ciri khusus dan keselarasan dengan material alami tetap menggunakannya. 3. Alternatif Pada Perletakan Bangunan Mencegah hembusan angin yang kencang pada saat angin melintasi pada bangunan. Untuk mencegah masalah ini, maka pertimbangan yang tepat menyusun pola perletakan bangunan Tanean Lanjeng
Madura.Dengan adanya alternatif tersebut,
untuk menyejukkan bangunan secara merata pada tapak.
155
a) kelebihan Kelebihan dalam mengunakan perletakan Tanean Lanjeng sesuai denagn permukiman Madura, maka mendapatkan udara yang merata pada tiap-tiap bangunan, serta menyegarkan fungsi di dalam ruang-ruang.
Gambar 4.72Analisis perletakan bangunan Sumber : Hasil analisis (2012)
b) Kekurangan Dengan memberikan perletakan bangunan seperti Tanean lanjeng Madura ini, untuk mengalirkan mendapatkan udara yang merata. Maka akan timbul rasa kekhawatiran bagi para pengunjung, jika sewaktu-waktu terjadi arah mata angin yang bertiup kencang yangmenimpa pada bangunan. c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Pertapakan Penerapan tema extending tradition dalam sistem perletakan bangunan di arahkan Tanean Lanjeng Madura. Sesuai dengan sudut pandang atau arahan pada pertapakan tatanan Tanean, agar supaya mendapatkan udara yang merata pada tiap-tiap bangunannya. 156
4.2.8 Analisa Vegetasi Dalam perangan Taman Wisata Budaya Dan Seni Maduara alainisa vegetasi ini, sangat diperlukan untuk menata lansekap dan juga memperindah tatanan hijau. Dan unsur-unsur yang mempengaruhi dalam penataan lansekap dibagi 2 macam adalah: 1. Unsur lunak (soft material) Unsur vegetasi lunak seperti rerumputan, semak, dan pohon. Unsur ini digunakan sebagai elemen penutup tanah, elemen pengarah jalan, peneduh dan penghalang, baik penghalang angin, penghalang panas, maupun penghalang bunyi kebisingan. 2. Unsur keras (hard material) Unsur keras adalah elemen penutup yang berupa perkerasan seperti material jalan aspal, faving di sepanjan tapak. Fungsi elemen keras yaitu sebagai pengarah, jalur sirkulasi, elemen estetis, dan pengarah pada bangunan.
Gambar 4.73Analisis vegetasi Sumber : Hasil analisis (2012)
157
A. Macam-Macam Vegetasi Vegetasi yang mendukung dari vegetasi yang ada
pada tapak dapat
dimanfaatkan sebagai mengarahkan ke Entrance bangunan. Dan ada beberapa jenis-jenis vegetasi sebagai langkah alternatif menunjang pada Parangcangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan sebagai berikut:
1. Vegetasi Damar Berfungsi Sebagai Peneduh Tanaman peneduh, percabangan memiliki dedaunan yang sangat lebat tidak mudah rontok, dan berkarakter mendatar ada 3 macam (pekat, sedang, transparan) Kelebihan pada tanaman peneduh sangat efesien, terutama cocok untuk area tempat parkir kendaraan baik mobil dan motor sehingg warna dan kualitas kendaraan tidak mudah pudar, akibar terkena sinar matahari yang panas.
Gambar 4.74vegetasi jenis Damar
2. Vegetasi Diefen bahia Berfungsi Sebagai Pengarah Tanaman pengarah, identik memiliki batang ting pohon yang lurus, tinggi, dan mempunyai sediki cabang-cabangnya. Kelebihan pada tanaman memiliki tajuk bagus, penuntun pengarah kepandangan, pengarah jalan, pemecah angin.
158
Gambar 4.75 vegetasi Diefen Bahia
Kekurangan
tanaman
pengarah
ini,
kecelakaan kendaraan yang melintasi
dapat
mengakibat
sepanjalan pengarah.
Akibat pohon lanjut usia atau kering dan rapuh.
3. Vegetasi Portulaka Berfungsi Sebagi Penghias Jalan Tanaman penghias jalan cocok untuk dicermati bagi orang yang tertarik tatanan lansekap, disepanjang jalan dipenuhi tanaman hias bermacam sehingga orang yang melewati merasakan kenyamanan melihat kesegaran pada tanaman. Kelebihan pada tamaman hias memiliki kekhasan pada tiap-tiap jenis tanaman yaitu, karakter individual, kuat dan menarik, dapat soliter ataupun berkelompok
Gambar 4.76vegetasi portulaka
159
Kekurangan dari tanaman penghias ini, adalah terdapat beberapa pohon
yang
tidak
sesuai
dengan
konsep
tatanan
dalamperancangan. 4. Vegetasi Puring Berfungsi Sebagai Pembatas Jalan Tanaman pembatas jalan memiliki tinggi sekirat 1-2m, yang mengelingi sisi kanan dan kiri pembatas pandang atau penyekat pemandangan pasa saat orang yang melewati. Kelebihan dari tanaman pembatas adalah keberadaan dalam arena dalam ruang lebih terlihat nyata, jika dibandingkan dengan area-area luar.
Gambar 4.77 vegetasi puring
B. Analisa Vegetasi 1. Alternatif pada vegetasi Pada bangunan sebelah utara tepatnya di arena bangunan publik memberikan, atau memamfaatkan dengan adanya vegetasi sebagai penghias bangunan. Di samping itu vegetasi dapat mencegah datangnya angin yang berlebih dari sisi selatan dan juga sebagai penyejuk dalam ruangan.
160
Gambar 4.76Analisis Vegetasi Sumber : Hasil analisis (2012)
a) Kelebihan Memaksimalkan untuk mencegah hembusan angin yang berlebih. Mampu menyejukkan suasana dalam ruang-ruang bangunan. b) Kekurangan Perawatan extra untuk tanamannya agar tidak mudah mati. Mendatangkan ekosistem baru pada musim-musim penghujan, yaitu serangga dan sejenis binatang-binatang lainnya untuk singgah atau berteduh di tempat vegetasi tersebut. c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persolekan memanfaatkan
vegetasi
dekat
dengan
bangunan
yang
mempunyai daya tarik yang menarik, untuk menambah nilainilai estetika pada bangunan. Serta merawat vegetasi yang dapat mendukung
keindahan
pada
bangunannya,mencerminkan
kepedulian lingkungan dengan kajian tema persolekan.
161
2. Alternatif Pada Sirkulasi menciptakan suasana lebih yang alami di sepanjang jalan sirkulasi, terutama pada jalur sirkulasi yang menciptakan keindahan dan kenyamanan bagi para pengunjung. a) Kelebihan Sebagai vegetasi penghias jalan sirkulasi yang menuju ke objek wisata, menciptakan sesuasana menyenangkan bagi para pengunjung pada saat melewati jalan sikulasi tersebut.
Gambar 4.77Analisis Sirkulasi Sumber : Hasil analisis (2012)
b) Kekurangan Kekurangan dari tanaman penghias sikulasi ini, membutuhkan biaya tambahan, dikarenakan adanya beberapa pohon penghias harganyacukup mahal, khusus pohon yang memiliki cabang dan batang
yang tinggi. dapat menyebabkan
musibah
para
pengunjung, dikarenakan keadaan pohon rentan sewaktu-waktu pada musim-musim atau keadaan pohon sudah tua dan rentan keadaanya.
162
3. Alternatif Pada Sistem Parkir Pada sistem parkir bertujuan untuk mempermudah para pengunjung, untuk penempatan kendaraan yang aman dan nyaman, disamping juga sebagai pembeda jalan sirkulasi kendaraan dan pemjalan kali. a) Kelebihan Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan tersedianya tempat parkir memadai, yang ditujukan kepada para pengunjung membawa kendaraan pribadimaupun angkutan umum. Selain itu, juga dapat dibedakan antara pengendara dan penjalan kaki.
Gambar 4.78Analisis sistem parkir Sumber : Hasil analisis (2012)
163
4.2.9Analisa Kebisingan Tingkat kebisingan datang dari arah Utara dan Barat, dikarenakan merupakan jalan arteri primer dan jalan lokal primer. Sedangkan untuk arah selatan dan timur tingkat kebisingan relatif rendah dikarenakan merupakan area persawahan. Arah Utara merupakan jalur kearah Suramadu sedangkan jalur arah Barat yang menuju ke kota kewanyar sering dilewati kendaraan beroda emapat dan roda dua yaitu, angkot, mobil dan bus dan sepeda motor. Sehingga kendaraan darat menjadikan sumber
kebisingan pada perangcangan nantinya. Selain itu
kebisingan dapat disebabkan oleh hujan dan angin yang leratif masih kecil tingkat kebisingannya.
Gambar 4.79Analisis Kebisingan Sumber : Hasil analisis (2012)
tingkat kebisingan tinggi Tingkat kebisingan rendah
164
Jika melihat permasalahani tingkat kebisingan yang ada pada area tapak atau pada gambar yang dianalisa tingkat kebisingannya, maka ada solusi atau alternatif yang mampu mencegah masalah kebisingan yang terdapat di tapak, yaitu sebagai berikut: 1. Alternatif Pada Perletakan Bangunan Meletakkan Masa bangunan yang membutuhkan zona tenang, seperti
halnya
pada
perletakan
bangunan
publik
diposisikanbagian dalam tapak sebelah selatan yang identik tingkat kebisinganya rendah, karena sumber kebisingan berada disebelah Utara tapak yang merupakan jalur utama kendaraan.
Gambar 4.80Analisis perletakan bangunan Sumber : Hasil analisis (2012)
a) Kelebihan Memamfaatkan potensi yang sudah ada pada tapak, seperti halnya pohon penghalang yang berfungsi meredam kebisingan yang datang dari arah jalur Utara, dan diliingkupi dengan perletakan bangunan yang lainya.
165
b) Kekurangan Perletan zona Auditorium tidak terlihat dari arah agak kejauhan, karena di dihalangi oleh perletakan masa bangunan yang lainya. c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Pertapakan Penerapan tema extending tradition pada sistem pertapakan, yaitu
memberi
perlindungan
terhadap
bangunan
yangmembutuhkan zona tenang untuk menanggapi tingkat kebisinganya dan meletakkanya di arena tingkat kebisingannya rendah. 2. Alternatif Pada Pengaturan Vegetasi Memberikan dan membatasi sumber kebisingan yang datang dengan adanya pengaturan vegetasi jalan raya utama. a) Kelebihan Dengan memberikan dan membatasi dengan vegetasi bertujuan untuk membatasi sumber kebisingan yang datang, dan juga dapat mengurangi suhu panas pada bangunan, maka dengan adanya pengaturan vegetasi dekat dengan bangunannya masalah kebisingan dapat teratasi.
Gambar 4.81Analisis vegetasi Sumber : Hasil analisis (2012)
166
b) Kekurangan Vegetasi dapat mengurangi jarak pandang ke arah fasade bangunan dan juga dapat mengkotori di pinggir jalan utama yang dekat dengan objek Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Persolekan Penerapan tema yang terkait untuk permasalahan kebisingan yang datang dari jalan utama, dengan adanya memanfaatkan pengaturan vegetasi untuk mencegah kebisingan. Hal ini terkait dengan peduli dengan bangunan dan lingkungannya. 3. Alternatif Pada Bentuk Bangunan Memberikan penghalang semacam partisi atau tembok dekat dengan bangunan yang rentan terkena sumber kebisingan. a) Kelebihan Dengan adanya alternatif memberikan penghalang yang dekat pada bangunan, bertujuan untuk mencegah datangnya sumber kebisingan yang datang, maka segala aktivitas di dalam ruang dapat berjalan dengan lancar, serta merasakan nyamanan dan terkendali dalam ruangnya.
Gambar 4.82Analisis bentuk bangunan Sumber : Hasil analisis (2012)
167
b) Kekurangan Dengan adanya Penghalang yang diletakkan pada bangunan yang memerlukan ketenangan dari sumber kebisingan dapat mengurangi nilai-nilai keindahan estetika terutama pada fasad bangunan. c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persungkupan Penerapan tema yang terkait untuk permasalahan kebisingan yang datang dari jalan utama, dengan adanya memanfaatkan penghalang dari kebisingan. Dan bahan material yang digunakan material lokal, yang dihasilkan di daerah setempat sebagai penghalang kebisingan 4. Alternatif Pada Bukaan Bangunan Membelakangi arah bukaan pada bangunan dari sumber kebisingan, dengan munculnya ide alternatif ini, dapat mencegah sudut pandang dari sumber kebisingan yang datang.
Gambar 4.83Analisis bukaan (kondisi Exsisting) Sumber : Hasil analisis (2012)
168
a) Kelebihan Dengan
adanya
permasalahan
untuk
mengatasi
sumber
kebisingan yang datang ke arah bangunan, maka langakah yang tepat untuk menanggapi permasalah ini, adalah membelakangi arah bukaan pada bangunannya dari sumber kebisingan, maka secara sponstanitas view yang mengarah sumber kebisingan tidak dapat dengar dan kelihatan. b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persolekan Penerapan tema yang terkait untuk permasalahan kebisingan yang datang dari jalan utama, dengan membelakangi pada bukaan bangunan dari datangnya sumber kebisingan, hal ini menandakan bahwa bangunan yang dekat dengan sumber kebisingan dapat teratasi. 4.2.10Analisis View Pemandangan Ke dan Dari Tapak Analisis view difungsikan untuk mengetahui potensi-potensi pemandangan ke tapak dan dari tapak terhadap objek rancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Analisis view berfungsi juga untuk mengetahui memandangan mana yang kurang baik dan harus diberikan beberapa alternatif untuk mengatasi permasalah tersebut. Keberadaan kokasi tapak yang berada agak masuk kedalam dari perempatan Jalan Alang-Alang dan dari arah Utara jalan utama hal ini membuat titik pandang tapak dari luar membatasi memandangan (arah pandangan manusia).
169
Gambar 4.84Analisis View (kondisi Exsisting) Sumber : Hasil analisis (2012)
Jika dilihat dari beberapa gambar diatas, maka terdapat beberapa alternatif untuk mengatasi permasalahan view yang kurang baik, dan alternatif untuk view yang sudah mendukung di area tapak lebih dioptimalkan lagi, agar supaya lebih kelihatan menarik di sekitar tapak terutama pada objek perancanganya. 1. Arternatif Pada Bentuk Bangunan Pada bentuk bangunan Museum ditinggikan sedikit dari pada bangunan yang lainya, di karenakan bentuk bangunan ini merupakan yang paling mudah di kenal dari jalan utama, sehingga fasade bisa dilihat dari jalur utama.
170
a) Kelebihan Bangunan bisa di lihat dari luar tapak dengan jarak agak kejauhan sesuai denagn sudut batas pandang manusia, dah juga mudah dikenali oleh pengguna dan pengunjung yang baru pertama kali datang ke rekreasi Wisata Budaya Madura.
Gambar 4.85 Analisisbentuk bangunan (kondisi Exsisting) Sumber : Hasil analisis (2012)
b) Kekurangan Ketinggian pada bangunan Museum atau publik memiliki sifat sedikit agak angkuh jika dibandingkan dengan bangunan yang lain, di samping itu juga bisa menghalangi sinar matahari yang memancarkan cahaya ke bangunan yang lebih rendah di sekitar bangunan. c) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi peratapakan Penerapan tema yang terkait untuk mendapatkan pemandanagn yang berpotensi dengan meninggikan pada bangunan publik ditinggikan, bertujuan pemandangan yang layak dari segi pertapakan.
171
2. Arternatif Pada Susunan Ruang Posisikan mana yang tinggi dan rendah dalam ruang bangunan untuk
menghubungkan
ke
arah
pemandangan
yang
menyenangkan. a) Kelebihan Mengatur tinggi rendah dalam ruang bangunan, seperti halnya pada ruangan Auditorium memiliki arah pandangan yang menyenagkan pada saat pementasan seni kebudayaan Madura.
Gambar 4.86Analisis susunan ruang Sumber : Hasil analisis (2012)
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi pertapakan Penerapan tema yang terkait untuk mendapatkan pemandanagn yang perpotensi dengan mengatur susunan ruang yang diposisikan tinggi rendahnya, bertujuan pemandangan yang menyenangkan dari segi pertapakan.
172
3. Arternatif Pada Sirkulasi dan Parkir Pengaturan pada sirkulasi yamg menghubungkan ke objek WisataBudaya Madura, agar mudah dikenali oleh para pengunjung dan pengguna. a) Kelebihan Memberikan arahan pada jalan sirkulasi dengan sistem satu arah dengan pintu masuk pada jalur utama dan pintu keluar pada sebelah utara tapak yaitu pada jalan arteri primer. Serta memisahkan jalur antara pejalan kaki dengan kendaraan dengan adanya trotoan dekat bangunan.
Gambar 4.87Analisis sirkulasi Sumber : Hasil analisis (2012)
b) Kekurangan Dapat menimbulkan kemacetan pada saat pengguna dan pengunjung ketika akan memasuki lokasi dalam tapak. Akan tetapi memisahkan jalur antara pejalan kaki, kendaraan dengan adanya trotoan dekat bangunan khusus kendarat tidak bisa menerobos langsung masuk bangunan objek wisata.
173
4. Alternatif Pada Bukaan Bangunan Membingkai pemandangan pada bukaan bangunan dari dalam ruang untukmendapatkan pemandangan
yang indah dan
menawan hati serta mendukung pada perancangan wisata budaya yang maksimal.
Gambar 4.88Analisis bukaan Sumber : Hasil analisis (2012)
a) Kelebihan Mengarahkan arah bukaan pada bangunan ke pemandangan yang berpotensi dan juga menyenangkan, sehingga suasana pada bukaan pada bangunan dapat mencipkan sudut pandang yang indah, dengan pengaturan membingkai pemandangan dari arah dalam pada bukaan bangunan.
174
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persolekan Penerapan tema yang terkait untuk mendapatkan pemandanagn yang perpotensi dengan mengatur pada bukaan bangunan, bertujuan
untuk
mendapatkan
pemandangan
yang
menyenangkan kajian dari tema persolekan, dan memperhatikan lingkungan dan memanfaatkan potensi yang terkandung. 5. Alternatif Pada Taman dan Area Terbuka Mengarahkan Kepada Perletakan arena taman dan area terbuka.Seperti halnya Pada Perletakan Arena Karapan Sapi yang dapat mendukung diantara perletakan zona bangunan dalam tapak perancangan taman wisata budaya Madura.
Gambar 4.89Analisis area terbuka Sumber : Hasil analisis (2012)
a) Kelebihan Saling mendukung atau menyokong di antara bangunanbangunan yang satu dengan bangunan yang lainya, dan selalu ada keterkaitan dalam mencapai view pemandangan yang berpotensi. Sehingga ada keserasian pada taman dan area terbuka ini. 175
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persolekan Penerapan tema yang terkait untuk mendapatkan pemandanagn yang perpotensi dengan arah taman dan area terbuka, terutama pada
bangunan
yang
benar-benar
berpotensi,
bertujuan
mendapatkan pemandangan yang menyenangkan kajian dari tema persolekan. 6. Alternatif pada pengaturan vegetasi Batasi pemandangan yang ada dari luar tapak dengan vegetasi untuk menghindari pemandangan memiliki sifat yang negatif dari luar tapak terhadap bangunan.
Gambar 4.90Analisis vegetasi Sumber : Hasil analisis (2012)
a) Kelebihan Membatasi arah pandangan dari luar bangunan yang memiliki arah pemandangan yang kurang baik sepeti pemandangan dari arah timur dengan adanya,pengaturan pada sistem vegetasi dapat mencegah pemandangan yang kurang baik untuk dilihat.
176
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persolekan Penerapan tema yang terkait untuk mendapatkan pemandangan yang perpotensi dengan mengatur dan memanfaatkan vegetasi dari jangkauan pemandangan yang sifatnya negatif, dengan adanya solusi ini dapat dikatakan kajian dari tema extending persolekan. Yang memanfaatkan vegetasi dari lingkungan sekitar. 4.2.11 Analisis Suhu, Kelembaban, dan Hujan Analisis ini berfungsi untuk mengetahui intensitas kelembapan, suhu, dan hujan terjadi Bangkalan Madura. Curah hujan di Bangkalan pada musim penghujan pada bulan Oktober sampai Maret, sedangkan musim panas pada bulan April sampai September, iklim pada daerah Bangkalan beriklim tropis sehingga kelembapan udara cukup tinggi, maka dari itu suhu di Madura antara 24ºC sampai 33ºC maksimum. Oleh sebab itu orientasi terhadap sinar matahari dan angin sangat perlu diperhatikan.Kondisi ini sangat berpengaruh kepada kenyamanan bagi
penghuni
didalamnya.
Sehingga
bangunan
yang
dirancang
harus
memperhatikan kondisi iklim yang ada di arenatapak, kemudian disesuai dengan Tema Extending Tradition. Dari permasalahan diatas masalah tersebut, maka
diberikan beberapa
altenatifuntuk mengatasi permasalahan suhu, kelembapan, dan hujan pada tapak, yaitu:
177
Gambar 4.91Analisis bentuk bangunan Sumber : Hasil analisis (2012)
1. Alternatif Pada Bentukan Bangunan a) Alternatif Atap Miring Memberikan pada bentuk atap banguna yang miring, dengan adanya alternatif ini, bertujuan untuk memudahkan air hujan lekas turun ke permukaan tanah secepat mungkin yang melewati teririsan pada bagian bentuk atap miring, dilaka pada saat musim penghujan, maka hal ini menjadi tolak ukur menanggapi permaslahan air hujan.
Gambar 4.92Analisis bentuk bangunan Sumber : Hasil analisis (2012)
178
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi peratapan Penerapan tema yang terkait untuk mengalirkan air hujan dengan mengunakan bentukan atap miring, untuk memudahkan air hujan lekas turun ke permukaan tanah secepat mungkin. Dan bentuk atap objek perancangan wisata menyesuiakan bentukan atap pada rumah-rumah Madura di sekitar lingkungan. c) Alternatif Meninggikan Teras Bangunan Meninggikan teras pada lantai bangunan yang mudah terkena atau pada bagian yang lembab, hal ini menjadi permasalah terhadap kondisi iklim yang ada di wilayah Madura Bangkalan. maka untuk menanggapi permasalahan ini, dengan meniggikan lantai pada objek perancangan wisata budaya sesuai dengan keadaan iklim yang ada di sana.
Gambar 4.93Analisis bentuk bangunan Sumber : Hasil analisis (2012)
179
d) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi peratapan Penerapan tema yang terkait untuk mencegah kelembaban dengan
cara meninggikan lantai dari bermukaan tanah, hal
terkait dengan sistem lantai bangunan yang ditinggikan pada rumah-rumah orang Madura dan di sekitar lingkungan. e) Alternatif Penghawaan Silang Memberikan
penghawaan
silang
terhadap
bangunan,
permasalahan ini, untuk menanggapi masalah udara panas yang menyelimuti pada bagian dalam ruang, maka alternatif langkah yang tepat memberikan penghawaan silang pada bangunan, supaya pergantian udara tetap mengalir semaksimal mungkin dalam ruang bangunan.
Gambar 4.94Analisis bentuk bangunan Sumber : Hasil analisis (2012)
f) Alternatif Memafaatkan Air Dan Kolam Memberikan air dan kolam, adanya alternatif ini mensiasati pada bagian banguan memerlukan kesejukan maksimal dalam ruangan. Maka langkah yang tepat untuk mengatasinya, pada bagian dekat bangunan diberikan air dan kolam, sebagi alat 180
penyejuk ruang, sehingga suasana dalam ruang menjadi sejuk menyenangkan.
Gambar 4.95Analisis bentuk (kondisi Exsisting) Sumber : Hasil analisis (2012)
4.2.12Analisa Lalu-lintas di dalam Kendaraan Sekitar Tapak Analisa ini berfungsi untuk mengarahkan alur sirkulasi kendaraan beroda empat dan kendaraan roda dua dan lain-lainya di dalam dan disekitar tapak, agar supaya sirkulasi kendaraan dapat perjalan dengan lancar menuju ke lokasi tapak, serta tidak melibatkan kemacetan di arena tapak, Dirikan sebuah objek perancangan Taman wisata budaya dan seni Madura, maka ada beberapa pengaturan dalam lalu lintas kendaraan di sekitar tapak. 1. Alternatif Pada Sistem Parkir dan Sirkulasi Sediakan tempat parkir dan arahan sirkulasi yang tepat menuju ke tapak, berjuan untuk nenertipkan jalan sirkulasi di sekitar tapak yang dilewati kendaraan.
181
Gambar 4.96Analisis parkir dan sirkulasi Sumber : Hasil analisis (2012)
a) Kelebihan memberikan arahan sirkulasi kepada pengunjung yang aman dan nyaman serta memberikan tempat parkir yang memadai di sekitar tapak yang menghubungkan ke bangunan. Dengan adanya pengaturan sistem sirkulasi ini, diharapkan tidak ada halangan terhadap sikulasi kendaraan baik yang menuju ke lokasi tapak perancangan wisata budaya Madura,maupun meneruskan atau melanjutkan perjalan sesuai dengan tujuannya mereka masing-masing yang melewati jalan sirkulasi pada tapak. 2. Alternatif Pada Perletakan Bangunan dan Parkir Meletakan tempat parkir yang memisahkan denagan bangunan atau ke beberapa lahan yang masih bisa dimanfaakan untuk tempat parkir.
182
Gambar 4.97Analisis letak bangunan dan sirkulasi Sumber : Hasil analisis (2012)
a) Kelebihan Dengan adanya pengaturan sistem seperti ini, dapat memberikan kenyamanan dan ketertipan tempat parkir, baik dari kalangan penguna dan pengunjung, sehingga penaatan dan perletakan arena tempat parkir dapat optimal. Keindahan dapat dilihat adanya perletakanbangunan dengan space area tempat parkir kendaraanyang dipisahkan untuk mengetahui berbedaanya. b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi pertapakan Penerapan tema yang terkait dengan perletakan bangunan dan parkir, mengunakan sistem pemisahan jarak parkir dan perletakan
bangunan,
yang bertujauan
menbedakan dan
menertipkan. 3. AlternatifPengaturan Vegetasi di Tempat Parkir
Memberikan vegetasi di arena tempat parkir kendaraan pengelola dan pengunjung, dengan tujuan memberikan pelayan yang maksimal dan memuaskan.
183
a) Kelebihan Memanfaatkan vegetasi di arena tempat parkir kendaraan, yang bertujuan untuk mengamankan warna cat kendaraan dari sengatan panasnya sinar matahari. Dengan adanya pengaturan sistem seperti ini, kualitas warna kendaan tidak mudah cepat pudar. tentu saja hal ini, mendukung bagi pengelola dan bagi para pengunjung dikarenakn menjaga kendarannya dengan baik.
Gambar 4.98Analisis vegetasi dan parkir Sumber : Hasil analisis (2012)
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi persolekan Penerapan tema yang terkait dengan pengaturan vegetasi di tempat parkir dengan tujuan memberikan pelayan yang maksimal dan memuaskan, menjaga kuliatas warna kendaraan pengunjung dengan vegetasi berfungsi sebagai peneduh. Dengan adanya solusi ini, yaitu memanfaatkan vegetasi dari lingkungan sekitar.
184
4.2.13Analisa Lalu-Lintas Pejalan Kaki Analisa ini berfungsi untuk mengatur dan memilih jalan sirkulasi mana yang pantas di lewati jalur kendaraan, baik itu kendaraan beroda empat maupun kendaraan roda dua yang menghubungkan atau mengarahkan jalan sikulasi yang tepat kepada objek perancangan di lokasi tapak, bagi para pengunjung yang tidak membawa kendaraan pribadi, perancang ini, menyediakan jalur pejalan kali yang bertujuan untuk meratakan atau menyeimbangkan serta membatasi membagian arah jalur sirkulasi pengendaran dan pejalan kaki, jadi sama-sama menyediakan jalur sirkulasi.
Gambar 4.99Analisis Lalu-lintas pejalan kaki Sumber : Hasil analisis (2012)
185
1. Alternatif jalurSirkulasi Pada Bentuk Bangunan
Penyesuaian anatara pola sirkulasi pejalan kaki dengan bentuk bangunan, sehingga menimbulkan keserasaan antaran jalan sikulasi dengan bentuk bangunan.
Gambar 4.100Analisis sirkulasi dan bentuk bangunan Sumber : Hasil analisis (2012)
186
Memberikan jalan sirkulasi bagi para pengunjung yang efesien menuju ke tiap-tiap bangunan. arahan jalan sirkulasi mengikuti dan menyesuaikan bentuk bangauna di dalam tapak, sehingga ada keselarasan antara bentuk banguna dan jalan sirkulasi.
Pejalan kaki
Kendaraan
Gambar 4.101Analisis sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan Sumber : Hasil analisis (2012)
187
2. Alternatif jalurSirkulasi Pada Perletakan Entrance Perletakan entance jalan sirkulasi bagi para pengunjung pengendara maupun yang tidak. Untuk memasuki lokasi wisata budaya
Madura
mempertimbangkan
kenyamanan
para
pengunjung.
Gambar 4.102 Analisis perletakan entrance Sumber : Hasil analisis (2012)
a) Kelebihan Perletakan entance jalan sirkulasi bagi para pengunjung pengendara maupun yang tidak, diposisikan pada bagian bangunan di sebelah Barat dan sebelah Selatan, dengan adanya alternatif ini, dapat memudahkan jalan sikulasi bagi para pengunjung yang datang dari arah Selatan dan sebaliknya.
188
3 Alternatif jalur sirkulasi pada pengaturan vegetasi Memanfaatkan vegetasi untuk mengarahkan dan memperindah jalur sirkusi menuju kearah perancangan taman wisata budaya Madura Bangkalan.
Gambar 4.102Analisis perletakan entrance Sumber : Hasil analisis (2012)
a) Kelebihan Mengunakan vegetasi untuk mengarahkan jalur sirkusi menuju kearah bangunan, adanya pengaturan vegetasi di jalur sirkulasi yang mengarahkan objek ini, memudahkan pengunjung menuju ke arah bangunan hendak dikunjungi, disamping itu dengan memberikan vegetasi dapat menaungi dan menghilangkan udara panas.
189
4.2.14 Tata Masa perancangan 1. Masa Pertama Pola Perletakan Masa Masa pertama adalah area berupa bangunan publik sebagai panggung atau tempat pementasan kesenian tradisional Madura. Perletakan pada arena pementasan ini, ditempatkan di sebelah selatan menghadap Utara tapak tepatnya di dekat jalan AlangAlang. Pertimbangan Pertimbangan perletakkan masa bangunanan publik karena fungsi pementasan seni pertunjukan tari khas Madura Bangkalan, sehingga memerlukan daya tangkap visual yang cukup jelas arahnya. Dan menghindari dari arena kebisingan berdaya tinggi tingkat kebisinganya, dari jalan utama yang dilewati oleh kendaraan lalulintas menuju ke bangunan tersebut. 2. Masa Kedua Pola Perletakan Masa Masa kedua adalah bangunan publik yang terdapat di dalamnya keanekaragaman khas budaya Madura Bangkalan istiadat
orang
Madura
Bangkalan.
Mulai
seperti, adat
dari
peragaan
perpenampilan, prilaku, dan cara berbusana, alat-alat sehari-hari digunakan, ditempatkan jalan utama.
190
Pertimbangan Pertimbangan perletakkan masa karena fungsi bangunan harus berada dekat dengan jalan utama, diletakkan di bagian Barat. Selain itu, fungsi bangunan membutuhkan ruang yang lebih leluasa maka bentuk persegi memanjang mengikuti pola Tanean Lanjang pada tapak. 3. Masa ketiga Pola Perletakan Masa Masa ketiga adalah area karapan sapi sebagai pementasan seni pertunjukan yang paling populer yang terkenal di kepulauan Jawa ini. Penempatan arena Karapan Sapi berada
di sebelah timur
sesuai dengan terbitnya Sinar Matahari, karena membutuhkan cahaya yang tidak mudah lembab. Baik pada saat musim penghujan dan kemarau. Pertimbangan Pertimbangan perletakkan pada masa ini, karena fungsi bangunan sebagai
area
pementasn
karapan
sapi,
sehingga
hal
ini
membutuhkan arena yang domina kerinng dan tidak mudah lembab untuk disinggahi untuk pengunjung. Oleh karena itu penempatanya barada pada bagian Timur. 4. Masa ke Empat Pola Perletakan Masa Masa ketiga adalah area parkir atau sarana penunjang, ditempatkan di sebelah Utara dekat dengan arena karapan sapi. 191
Pertimbangan Pertimbangan perletakkan masa ini, pada setiap fungsi bangunan sebagai tempat parkir arena Taman Wisata Budaya dan seni Madura. Maka harus dipertimbangkan untuk area parkir ini, agar supaya tempat parkir dapat maksimal bagi para pengunjung.
Masa 1 Museum Masa 2 Auditorium Masa 3 arena karapan sapi Masa 4 sarana penunjang Meliputi: Musollah, rumah makan khas Madura, pusat pertokoan Madur, ATM,parkir
Gambar 4.104Analisis Tata Masa Sumber : Hasil analisis (2012)
4.2.15 Analisa Pada Tata Masa Perancangan 1) Alternatif Pada Susunan Ruang a) Kelebihan Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Perlu adanya susunan pola penataan ruang zona memnyesuaikan pola bentuk tapak, dikaitkan
192
dengan bentuk halaman rumah tradisional Madura yang disebut dengan Tanean Lanjeng, serta mengangkat tema Extending Tradition.
Gambar 4.105 Analisis susunan ruang Sumber : Hasil analisis (2012)
2) Alternatif Pada Perletakan Bangunan a) Kelebihan Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Perlu adanya perletakan bangunan pada permukiman Madura Bangkalan dan memnyesuaikan pola bentuk tapak, dikaitkan dengan bentuk halaman rumah tradisional Madura yang disebut dengan Tanean Lanjeng.
193
Gambar 4.106 Analisis susunan ruang Sumber : Hasil analisis (2012)
2. Alternatif Pada Pengaturan Vegetasi a) Kelebihan Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura perlu adanya pengaturan vegetasi, disetiap sela-sela masa pada bangunan yang mendukung untuk memperindah bentuk tampilan bangunan. dan di samping itu, vegatasi sebagai salah satu menyaring udara yang kotor dan mencegan adanya atau datangnya membusan angin kuat yang menerpa bangunan.
Gambar 4.107Analisis pengaturan vegetasi Sumber : Hasil analisis (2012)
194
3. Alternatif Pada Sistem Parkir a) Kelebihan Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura perlu adanya pengaturan sistem parkir, mempermudah bagi para pengunjung untuk penempatan kendaraan yang aman dan nyaman. Disamping itu,
sebagai pembeda jalan sirkulasi
kendaraan ada pejalan kali.
Gambar 4.108 Analisis sistem parkir Sumber : Hasil analisis (2012)
4. Alternatif Pada Taman dan Arena Terbuka. a) Kelebihan Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura perlu adanya pengaturan tatanan taman dan arena terbuka, untuk menunjukan arena yang dominan nyaman dan indah untuk dipandang, pada masa arena karapan sapi inilah, yang sangat berpotensi untuk dijadikan arena terbuka yang indah dan menawan disekitar arenanya.
195
Gambar 4.109Analisis arena terbuka (kondisi Exsisting) Sumber : Hasil analisis (2012)
4.2.16 Analisa Terhadap Bangunan Sekitar Bangunan di area lingkungan sekitar pada site, mengalami pertumbuhan secara bertahap-tahap dapat ditinjau dari membentuk pola pertumbuhan lingkungan secara linier. Membentuk grid pada tampilan bangunanya, karena pertumbuhan dituntut oleh perkembangan masa yang semakin banyak dan memenuhi sarana penunjan pada keseluruhan ruangan ada pada tapak. 1. Alternatif Pada Bentuk Bangunan Sekitar a) Kelebihan Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan, perlu penyesuaian diri dengan penampilan bentuk bangunan sekitarnya. Bertujuan untuk keharmonisan pada objek perancangan yang akan dirancang, dengan lingkup bangunan yang berupa tatanan masa dan tampilan pada bentuk bangunan sekitarnya, masyarakat Madura Bangkalan.
196
Gambar 4.110Analisis bentuk bangunan sekitar Sumber : Hasil analisis (2012)
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Persolekan Memperhatikan pola site dan penataan bangunan mengarahkan kepada arah pemandangan yang berpotensi. Hal ini sangat mempertimbangkan dengan bangunan sekitar tapak, sehingga ada keserasian perancangan
banguanan ini,
yang
mendekatkan
dirikan. dirinya
Seolah-olah dengan
desain
lingkungan
sekitarnya. 2. Alternatif Pada Perletakan Bangunan a) Kelebihan Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura, perlu adanya penataan dan perletakan seperti halnya, penataan pada tiap-tiap bangunan sekitar tapak. Kebanyakan dari kalangan pandangan masyarakat Madura Bangkalan di sekitarnya, dalam mendirikan bangunan mengunakan sistem halaman tengah atau kata lain yang di sebut dengan Tanean Lanjeng. Merupakan
197
karakteristik pada penataan dalam bangunan masyarakat Madura. Maka perlu pada perancangan objek nantinya menyesuainkan sistem pertekakan seperi halnya Tanean Lanjeng.
Gambar 4.111 Analisis perletakan bangunan Sumber : Hasil analisis (2012)
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Pertapakan
Secara perletakan bangunan Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan. Menerapkan pada pola pertapakan Tanean Lanjeng Madura memperlihatkan adanya pembagian dan komposisi ruang dan perletakan pada bangunannya.
3. Alternatif Pada Perletakan Entrance a) kelebihan Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura, perlu adanya penataan Entance yang nyaman terkendali. Baik dari kalangan pengunjung yang datang dari luar daerah, wilayah dan masyarakat
setempatnya,
berkeinginan
atau
hendak
mengunjungi objek wisata, maka harus memberikan arah
198
entrance jelas, indah, nyaman dan tidak membingungkan saat menuju objek Wisata.
Gambar 4.112 Analisis perletakan entrance Sumber : Hasil analisis (2012)
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Pertapakan Pola pencapaian perletakan Entrance perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan ini. Merupakan penyatuan atau sesuai dengan pola bangunan dan site yang menujukan arahan entrance yang memadai, dan memberi arahan sirkulasi yang jelas untuk menuju ke lokasi objek perancangan. 4. Alternatif Pada Bukaan Pada Bangunan a) Kelebihan
Perancangan Taman Wisata Budaya Dan Seni Madura, perlu adanya penataan pada bukaan yang potimal, teruama pada masa
199
banguna yang menjadi inti dari wisata yaitu banguan publik. Mengarahkan bukaan pada pemandangan berpotensi bertujuan menyelaraskan arah bukaan pada objek perancangan ini.
Gambar 4.113 Analisis bukaan bangunan Sumber : Hasil analisis (2012)
b) Kajian Tema Extending Tradition Dari Segi Persolekan Bangunan objek wisata budaya Madura ini yang mengarah bukaan atau menghadapkan fasadnya ke arah pemandangan yang baik dan berpotensi, serta memperhatikan keadaan lingkungan. Hal tersebut menandakan adanya saling keterkaitan, kepedulian, dan keselarasan diantara objek dengan rumah permukiman penduduk yang ada di daerah Madura Bangkalan.
200
4.3 Analisis Fungsi Analisis fungsi digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang akan diwadahi dalam kegiatan pada perancangan Taman Wisata Budaya Dan Seni Madura Bangkalan. Dalam menganalisis pada fungsi objek wisata budaya Madura Bangkalan ini terdapat tiga fungsi, yaitu fungsi primer, sekunder, dan penunjang. 4.3.1 Fungsi Primer Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkan memiliki fungsi primer sebagai tempat rekreasi budaya Madura yang ada di Bangkalan. memperkenalkan keanekaragam tradisi kebudayaan dan kesenian-kesenian baik yang berupa seni pementasan dan hasil karya-karya seni khas Madura, bagi para peminat bisa belajar mengenai keunikan tradisinya, mengenai seni tari, megenai hasil-hasil kerajinan yang merupakan ciri hkas seperi batik, ukir-ukiran kayu, arit, pecut, dan odeng ikat kepala, perabot sehari-hari yang digunakan dalam bercocok taman. Karena sebagian besar orang Madura disebut orang peladang, dan cara adat kebisaannya dalam kehidupan sehari-hari seperti prilaku sopan santun, dan berpenampilannya. 4.3.2 Fungsi Sekunder Fungsi sekunder sebagai pendukung dengan adanya fungsi primer sebagai sarana hiburan berrekreasi, wisata kuliner dan saran penunjang kebutuhan dari objek Taman Wisata Budaya dan Seni Madura, yaitu: Memberikan sarana hiburan dan rekreasi tentang kebudayaan Madura berkaitan dengan tujuan objek wisata budaya sebagai fasilitas umum
201
yang menyediakan sarana hiburan dan rekreasi di daerah kota Bangkalan Madura. Menyediakan pelayanan informasi untuk tour wisata budaya yang ada di Madura Bangkalan. Mennyediakan restoran yang berikatan dengan makanan khas Madura. Menyediakan Musholla sebagai tempat beribadah untuk pengelola dan para pengunjung. Tersedianya kantor pengelola pada Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan. Tersedian pertokoan yang berkaitan denagn asesoris hasil ketajinan Madura Bangkalan. 4.3.3 Fungsi Penunjang Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan menyediakan fasilitas-fasilitas tambahan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung yang disediakan yaitu sebgai berikut: Pengelolaan dengan Pelayanan, fungsi tersebut berkaitan dengan adanya tata cara pengelolaan dan administrasi. Pelayanan, fungsi ini berkaitan dengan menyediakan fasilitas penunjang seperti ATM, musholla, pos satpam, tempat parkir. 4.4 Analisis Pengguna Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan merupakan sarana hibuaran dari segi kebudayaan dan pembelajaran bagi para masyarakat untuk lebih mengenal tradisi dan kebudaan Madura Bangkalan,
202
ditujukan atau di seberluaskan kepada semua lapisan masyarakat baik dari Jawa maupun dari luar Jawa. Berdasarkan jenis-jenis pengguna dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian kelompok sebagai pengguna, yaitu pengunjung, pengisi acara kegiatan, dan pengelola. 4.4.1 Analisis Pengunjung Perancangan taman wisata budaya dan seni Madura diharapkan mampu menarik daya minat bagi para wisatawan dari keunikan keanekaragaman seni dan kebudayaan Madura yang ditawarkan kepada masyarakat luas. Adapun sasaransasaran yang ditujukan dalam perancangan taman wisata budaya Madura adalah masyarakat Madura sekitar dan Jawa Timur, mengikut sertakan kepada lapisan masyarkat luas pribumu yang ada di indonesia dan luar Negeri pada umumnya. Pada perancangan taman wisata budaya dan seni Madura membedakan bagi para pengunjung yang datang sesuai denagan keinginannya atau melakukan aktivitas meraka masing-masing sambil menikmati sarana-sarana pendukung dan keindahan yang ditawarkan oleh objek wisata, adapun pengunjung dapat dibedakan tiga golongan yang datang pada wisata budaya ini yaitu: 1) Pengunjung umum 1. Golongan pengunjung yang datang hanya untuk rekreasi mengisi waktu luang dan melepas rasa kejenuhan dan kebosanan dalam dirinya, lalu kemudian menginginkan rekreasi sebagai melepas rasa kebosanan. 2. Golongan pengunjung yang datang untuk belajar dari keunikan dan nilai-nilai keindahan dari kebudayaan Madura Bangkalan seperti belajar menari, menenun kain, dan berkarakter seperti orang Madura.
203
3. Golongan pengunjung yang datang untuk menonton yang khusus disediakan pada Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan seperti pertunjukan karapan sapi ini yang paling populer yang di kenal oleh kalangan orang Madura sendiri maupun dari kalangan orang Jawa umumnya. 2) Pengunjung Khusus Pengunjung ini terdiri dari kalangan para Seniman, Pelajar, dan Mahasiwa, yang berkepentingan mereka datang pada Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan bertujuan untuk melakukan observasi atau semacam studi banding yang sesuai denagn tugas masing-masing, mencermati dari keunikan budaya Madura dan hasil karya kesenianya. 4.4.2 Pengisi Kegiatan Dalam rangka Pengisi acara kegiatan merupakan pengguna yang dibutuhkan dalam perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan, karena tugas dan aktivitas yang mereka lakukan adalah untuk mengenalkan mulai dari kebudayaan dan kesenian pentas seni tari dan pertunjukan karapan sapi, yang ada pada objek wisata budaya Madura bangkalan ini. Di samping itu juga, mereka menyusun acara-acara pementasan atau pertunjukan seni tari dan pementasan karapan sapi yang diarahkan dalam rangkain kegiatan pada Wisata Budaya Madura Bangkalan. 4.4.3 Pengelola Pengelola penguna merupakan sekelompok orang yang ditugaskan memegang peranan yang sangat penting untuk mendukung fungsi-fungsi dalam
204
perancangan objek wisata budaya Madura ini, serta mengharapkan dalam setiap mengadakan acara kegiatan dapat berjalan dengan lancar mulai dari pembukaan sampai akhir penutupan acara kegitan tersebut. Adapun
Pengelola memiliki
tugas-tugas sebagai berikut: Mengontrol keamanan pada fungsi bangunan serta perawatannya, disamping itu pengelola mengontrol keamananya terhadap ruang-runag yang diselenggarakan dalam pementasan seni budaya baik itu berupa alatalat yang digunakan untuk acara pementasan dan keamanan sistem pada ruangnya. Adminstrasi bekerja di dalam kantor Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan Wisata Budaya Madura, dan melayani kebutuhan yang di perlukan oleh para pengunjung. Mengisi acara kegiatan aktivitas yang diselenggarakan pementasan budaya Madura ini, dan mengontrol jalannya aktivitas agar kegiatan yang dilakukan oleh pengisi acara dapat berjalan denagn baik dan lancar serta menghiburnya. Berdasarkan bembagian fungsi dan kegiatan pengelola dimiliki tugas masing-masing pengelola pada Perancangan Taman Wisata Budaya Dan Seni Madura Bangkalan, pengelola terbagi tiga macam kelompok, yaitu: 1) Pengelola di Bidang Administrasi Tugas
yang
dilakukan
administrasi
mengurusi
kegiatan-kegiatan
administrative dalam Perancangan Taman Wisata Budaya Madura dan Seni
205
Bangkalan. Pada bidang ini terdiri dari beberapa staf jabatan, yaitu pimpinan, sekretaris, staff pengelola, dan lain-lain. 2) Pengelola di Bidang Acara Tugas yang lakukan pada bidang acara ini mempunyai tugas dalam kegiatan untuk mempersiapkan segala sesuatu berhubungan dengan kegiatan yang berhubungan dengan pertunjukan dan kegiatan-kegitan yang diadakan pada Perancangan Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan. 3) Pengelola di Bidang Teknisi Tugas yang dilakukan pada Bidang teknisi ini mempunyai tugas untuk merawat keadaan kualitas barang serta memperbaiki semua alat-alat dengan peralatannya yang digunakan sebagai penunjang dalam rangka acara pementasan dan kegiatan acara yang ada pada Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan. 4.5 Analisis Aktivitas Analisis aktivitas ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas apa saja yang dilakukan oleh para pengguna. Analisa ini nantinya dapat berfungsi untuk mempermudah untuk menentukan pada bagian ruang-ruang apa saja yang dibutuhkan pada Perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan.
206
4.5.1 Aktivitas Pengunjung 4.5.1.1 Pengunjung Umum
Kendaraan pariwisata
Pejalan kaki
Parkir
Parkir
kendaraan pribadi
Entrance
Mencari sesuai dengan kebutuhan
rekreasi
Melihat sambil jalan-jalan Mengunakan fasilitas yang disediakan
Makan
Sholat
Istirahat
Pulang
Ketempat parkir
Gambar Alur pengunjung umum Sumber : Hasil Analisis (2012)
207
4.5.1.2 Aktivitas Pengunjung Datang Untuk Belajar
kendaraan pariwisata
Pejalan kaki
Parkir
Parkir
Kendaraan Pribadi
Entrance
Belajar sesuai dengan keinginan
Belajar Membatik
Belajar Menari
Belajar Kesenian Dan seni kebudayaan
Makan
Sholat
Ketempat parkir
Istirahat
Pulang
Gambar Alur pengunjung belajar Sumber : Hasil Analisis (2012)
208
4.5.1.3 Aktivitas Pengunjung Datang Untuk Pertunjukan
Kendaraan Pariwisata
Pejalan kaki
Parkir
Parkir
Kendaraan Pribadi
Entrance
Bayar Loket Pertunjukan
Pertunjukan Pentas Seni
Pertunjukan Karapan Sapi
Melihat pertunjukan
Makan
Sholat
Ketempat Parkir
Istirahat
Pulang
Gambar Alur pengunjung belajar Sumber: Hasil Analisis (2012)
209
4.5.14 Aktivitas Pengunjung Khusus Kendaraan Pariwisata
Pejalan kaki
Parkir
Parkir
Kendaraan Pribadi
Entrance
Objek yang terkait
Mengamati
Wawancara
Melakukan Aktivitas Masing-Masing
Makan
Sholat
Ketempat Parkir
Istirahat
Pulang
Gambar Alur Pengunjung khus Sumber : Hasil Analisis (2012)
210
4.4.1.5 Aktivitas Pengisi Kegiatan
Kendaraan Pariwisata
Pejalan kaki
Parkir
Parkir
Kendaraan Pribadi
Entrance
Melakukan Aktivitas
umum/pejal an kaki Menyusun Naskah
Tampilan Dihadapan
Kegiatan
Penonton
Ganti Kostum
Makan
Sholat
Ketempat Parkir
Istirahat
Pulang
Gambar Alur Pengisi kegiatan Sumber : Hasil Analisis (2012)
211
4.4.1.6 Aktivitas Pengelola
Kendaraan Pariwisata
Pejalan kaki
Parkir
Parkir
Kendaraan pribadi
Entrance
Melakukan Aktivitas Sesuai Masing-Masing umum/pejal an kaki Persiapan Istirahat
Beraktifitas
Kembali Pada Beraktivitas
Makan
Sholat
Ketempat Parkir
Pulang
Gambar Alur Pengisi pengelola Sumber : Hasil Analisis (2012)
212
4.5 Analisis Kebutuhan Ruang Tabel 4.5.1 Kebutuhan Ruang no
Fungsi
Fasilitas
1.
Fungsi Primer
Pengguna
Mendaftar dan membayar tarif harga sesuai deangan minat edukasi diinginkan seperti: -Belajar menari -Belarjar menbatik -Belajar kerajinan -Belajar aksi Madura
-R.Tunggu -R. Belajar menari -R.Belajar membatik -R. Belajar kerajinan -R. Belajar Aksi orang Madura -K.KM/CW
Pengelola (Admintrasi)
Menerima Pendaftaran
R.admintra si R.tunggu
Pengelola (Teknis)
Menyiapkan peralatan pembelajaran Merawat AlatAlat pembelajaran
R.service Gudang
Pengelola (Pengajar)
pengajar Rapat
Fasilitas hiburan dan rekreasi
Fasilitas hiburan dan rekreasi
Pameran
Pengelola pengunjung
Pengunjung Fasilitas hiburan dan Rekreasi
Ruang
Pengunjung
Edukasi
Museum
Kegitan
R. pengajar R. Rapat R. Pengajar Menyiapkan -Lobby fasilitas di -Hall butuhkan. -Ruang Mencermati dan penyimpan bertanya an barang -Ruang kontrol -Gudang -Toilet -Bertanya kepada R.pemeran pengelola barang permanen unik R.pamer Melihat-melihat Temporer dan memilih R. Toilet barang yang senangi dari keunikan. -Mencari Toilet
213
Pengelola (Informasi)
Pengelola (Teknis)
Pentas seni
Pengunjung
Fasilitas hiburan dan rekreasi
Pengisi Kegiatan
Pengelola Teknisi
-Memberikan R.Imformas Informasi kepada i pengunjung terkait acara kegiatan
-Menyiapkan pegelaran pemarean seni kerajinan Mengeluarkan Hasil Kerajinan Maduara -Merawat dari Hasil-Hasil Kerajinan Maduara -Duduk sambil menikmati pementasn seni Maduara Bangkalan -mengamati keindahan tarinya -Pergi keToilet -pempersiapn darinya sebagai pengisi acara -Latihan sebelum tampil -menyusun rangkain acar kegiatan sampai akhir kegiatan - Ke Toilet Menyiapkan peralatan dengan alat-alat sebelum acara Pentasan seni -pengatur kedap suara dalam ruangan pentas seni dan sorotan cahaya pada panggung pementasan seni
R.Servise Gudang
T.duduk K. KM/WC
-Ruang Latihan pengisi acara - R.berhias - Panggung - K. KM/WC
- Ruang kedap Suara dan Cahaya -Ruang Teknisi dan peralatanny a -Gudang
214
Pertunjukan Kerapan Sapi
Pengunjung Fasilitas hiburan dan rekreasi
Pengelola teknis
Duduk atau berdiri sambil menikmati pertunjukan karapan sapi Madura Bangkalan -Menyiapkan karapan sapi sebelum dilomba -Mempersiapkan peralatan kelengkapan sapi kerap seperti, pengunung dan kelelesny sapi
2
Fungsi sekunder Kantor Administrasi dan Informasi
Pengelola Administrasi
Fasilitas pendukung dan pelayanan
Pengelola (informasi)
Pengelola (Teknisi)
-Bekerja sesuai bidangnya masing-masing dan menyalani kebutuhan pengunjung -Mengadakan Rapat
-Memberikan Informasi yang terkait objek rekreasi, wisata budaya Maduara Bangkalan -Merawat dan mengecek peralatan yang sering digunakan dalam pameran, baik pementasan serta membetulkannya apabila terjadi kerusakan
tribun dan pangung permanen -K.KM/WC
-Area tunggu kandang Sapi kerap -Area Start sapi kerap -Laju pacu sapi kerap -Area Finish sapi kerap -R. Pimpinan -R. Sekretaris -R. Keuangan -R. Arsip -R. Keuangan -R. Personalia -R. Marketing -R. Rapat -Toilet -Ruang Informasi R.tamu
-R. Servis -R.Teknisi Servis -K.KM/WC
215
Rumah makan khas Madura (Restoran)
Pertokoan Madura
Pengunjung
Mendapatkan imformasi yang diinginkan
pengunjung
-Memesan makan/minum, duduk. -Ngobrol -Membayar -Ke Toitet
Pengelola (Servis)
-Melayani pesanan, -Mengantarkan pesanan -Membersihkan meja setelah pengunjung selasai makan dan istirahat
Pengunjung
-Datang Parkir -Melihat barang -Mencoba barang -Membeli barang -Membayar barang -Mengawasi pembeli -Menjaga pembeli - Melayani Pembeli
Fasilitas pendukung dan pelayanan
Pengelola (Servis)
Pengelola (Teknis)
Musholla
Pengelola/ karyawan -Teknisi -Servis
Pengunjung ATM
pengunjung
Memasukkan Barang -Mencatat barang yang terjual -Memesan barang -Mengoleksi barang terbaru -Menjaga Musholla -Merawat AlatAlat berwudhu+ sholat membersihkan Istirahat + berwudhu sholat Pengambil uang di
R.Informasi -R.Tunggu -KKM/WC -Area makan -K.KM / WC -Kasir -R. Pengelola -R. Karyawan -R.Dapur kering -R.dapur basah K.KM/WC -T. Kasir -R. Pamer Barang -R. Pas salin -T. parkir -R. Pamer barang pakain - R. Pamer Souvenir R.keamana n Gudang Pakaian koleksi
-R.Shoalat -Tempat wuddu -K.KM/WC -gudang -R. Sholat -K.KM/WC -R.Atm
216
Telpon Umum
pengunjung
Tempat Parkir
Perugas keamanan
-Pengelola Tukang Parkir)
pengunjung
Pengelola (teknis) Sarana Penunjang
Fasilitas pendukung dan pelayanan
ATM Berkepentingan untuk penelpon
-R.telpon Umum
Menjaga dari tindakan kriminalitas+ istirahat Mengatur Kendaraan ketika markir kendaraanya -Menjaga Kendaraan
Pos keamanan
Memakirkan kendaan roda empat/dua -Mengawasi kerusakan Bekerja -Menjalankan, mengatur alat -Istirahat
Tempat parkir
Tempat Parkir
-R. AHU -R. Genset -R. Trafo -R. Sampah -R. Karyawan -R. MEE -R. Pompa -R.Loading dock -R. Locker
Sumber : Hasil analisa (2012)
217
Tabel.4.5.2 Karakteristik Unit-Unit Fungsi Dalam Ruang Fungsi
Fungsi Primer Edukasi
Museum
Pameran
Fasilitas Fasilitas hiburan dan rekreasi
Fasiltas hiburan dan rekreasi
Fasilatas hiburan dan rekreasi
Ruang
Sifat ruang
R.Tunggu
Identitas Tinggi
Sifat publik
R.Belajar menari
Rendah
Privat
Tertutup
R.Belajar Rendah membatik R. Belajar kerajinan Rendah
Privat
Tertutup
Privat
Tertutup
R. Belajar Aksiorang Madura
Rendah
Privat
Tertutup
K.KM/CW
Rendah
Privat
Tertutup
R. Rapat
Rendah
Privat
Tertutup
R.service
Rendah
Privat
Tertutup
Gudang
Rendah
Privat
Tertutup
-Lobby
Tinggi
Publik
Terbuka
-Hall
Tinggi
Publik
Terbuka
Ruang penyimpanan barang Ruang kontrol
Rendah
Privat
Tertutup
Rendah
Privat
Tertutup
-Gudang
Rendah
Privat
Tertutup
-Toilet
Rendah
Privat
Tertutup
R.pemeran temporer
Rendah
Privat
Tertutup
R.pamer permanen
Rendah
Privat
Tertutup
Rendah
Privat
Tertutup
R.Imformasi
Tinggi
Publik
Terbuka
R.servis
Rendah
Privat
Tertutup
Gudang
Rendah
Privat
Tertutup
T.Duduk
Tinggi
Publik
Terbuka
K. KM/WC
Fasilatas hiburan dan
Karakteristik ruang
Terbuka
218
Pentas seni
Pertunjuka n karapan sapi
rekreasi
Fasilitas hiburan dan rekreasi
Fungsi sekunder
Kantor Administra si dan Informasi
Fasilitas pendukung dan pelayanan
K. KM/WC
Rendah
Privat
Tertutup
Ruang Latihan pengisi acara
Rendah
Privat
Tertutup
R.Berhias
Rendah
Privat
Tertutup
Panggung
Tinggi
Publik
Terbuka
Ruang kedap Suara dan Cahaya Ruang Teknisi dan peralatannya Gudang
Rendah
Privat
Tertutup
Rendah
Privat
Tertutup
Rendah
Privat
Tertutup
Tribun
Tinggi
Publik
Terbuka
panggung permanen K.KM/WC
Tinggi
Publik
Terbuka
Rendah
Privat
Tertutup
Area tunggu kandang Sapi kerap Area Start sapi kerap Laju pacu sapi kerap Area Finish sapi kerap R. Pimpinan
Tinggi
Publik Terbuka
Tinggi
Publik
Tinggi
Publik
Terbuka Terbuka
Tinggi
Publik
Terbuka
Rendah
Privat
Tertutup
R. Sekretaris
Rendah
Privat
Tertutup
R. Keuangan
Rendah
Privat
Tertutup
R. Arsip
Rendah
Privat
Tertutup
R. Personalia
Rendah
Privat
Tertutup
R. Marketing
Rendah
Privat
Tertutup
R. Rapat
Rendah
Privat
Tertutup
R. Tamu
Tinggi
Publik
Terbuka
R. cleaning Servis
Rendah
Privat
Tertutup
R.Teknisi Servis
Rendah
Privat
Tertutup
219
Rumah makan khas Madura (Restoran)
Fasilitas pendukung dan pelayanan
Fasilitas pendukung dan pelayanan Pertokoan Madura
Musollah Fasilitas pendukung dan pelayanan
ATM
Fasilitas pendukung dan pelayanan
R. Imformasi
Tinggi
Publik
Terbuka
K. KM/Wc
Rendah
Privat
Tertutup
Area makan
Tinggi
Publik
Terbuka
Kasir
Tinggi
Publik
Terbuka
K.KM / WC
Rendah
Privat
Tertutup
R. Dapur kering
Rendah
Privat
Tertutup
R. Dapur basah
Rendah
Privat
Tertutup
R. Pengelola
Rendah
Privat
Tertutup
R. Karyawan
Rendah
Privat
Tertutup
T. Kasir
Tinggi
Publik
Terbuka
R. Pamer Barang
Tinggi
Publik
Terbuka
R. Pas salin
Rendah
Privat
Terbuka
T. Parkir
Tinggi
Publik
Terbuka
Pamer barang Tinggi pakain R. Pamer Souvenir Tinggi
Publik
Terbuka
Publik
Terbuka
R.keamanan
Rendah
Privat
Tertutp
T.Gudang Pakaian koleksi
Rendah
Privat
Tertutup
R.Shoalat
Tinggi
Publik
Terbuka
Tempat wuddu
Rendah
Privat
Tertutup
K.KM/WC
Rendah
Privat
Tertutup
Gudang
Rendah
Privat
Tertutup
R. Mesin Atm
Rendah
Privat
Tertutup
220
Telpon Umum
Tempat parkir Kendaraan roda empat/ dua
Utilitas
R.Telpon Umum
Rendah
Privat
Tertutup
Pos keamanan
Tinggi
Publik
Terbuka
R. AHU
Rendah
Privat
Tertutup
-R. Genset
Rendah
Privat
Tertutup
-R. Trafo
Rendah
Privat
Tertutup
-R. Sampah
Rendah
Privat
Tertutup
-R. Karyawan
Rendah
Privat
Tertutup
R. MEE
Rendah
Privat
Tertutup
R. Pompa
Rendah
Privat
Tertutup
R.Loading dock
Rendah
Privat
Tertutup
-R. Locker
Rendah
Privat
Tertutup
Fasilitas pendukung dan pelayanan Fasilitas pendukung dan pelayanan
Fasilitas pendukung dan pelayanan
Sumber : Hasil Analilis (2012)
221
Tabel 4.5.3 Analisis Persyaratan Ruang Jenis Ruang
Pencahayaan
Alami
buatan
Penghawaan
Alami
Akustik
Buatan
Sistem Keamanan splinker
View
hydran
Edukasi Lobby
+
+
+
+
-
R.admintrasi
+
+
+
+
R.tunggu
+
+
+
+
K.KM/CW
+
+
+
R. Mengajar
+
+
+
R. Belajar menari R.Belajar membatik R. Belajar kerajinan R. Belajar Aksi orang Madura
+
+
+
-
+
+
-
+
+
-
+
+
-
-
+
-
+
+
-
-
+
+
+
+
-
+
-
+
+
+
+
-
+
-
+
+
+
+
+
-
+
-
+
+
+
+
+
-
+
-
R. Rapat
+
+
+
+
+
+
-
+
R. servis
+
+
+
-
+
+
-
+
Gudang
+
+
+
-
-
-
-
-
Museum Lobby
+
+
+
+
-
-
+
+
-Hall
+
+
+
+
-
-
+
+
Ruang penyimpanan barang -Gudang
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-Toilet
+
+
+
-
-
+
-
+
Pameran
222
Lobby R.Imformasi
+
+
+
+
-
-
+
+
R.pemeran permanen R.pamer Tempore R.Servise
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
-
-
+
-
-
Gudang
+
+
+
-
-
-
-
-
+
+
+
Pentas Seni Tari Lobby
+
+
+
+
-
-
T.Duduk
+
+
+
+
-
+
K.KM/WC
+
+
+
-
-
-
+
-
-
+
-
-
R.Pengisi Acara R.Berhias
+
+
+
+
+
-
+
Panggung R. Kedap Suara dan Cahaya R. Teknisi dan peralatan Gudang
+
+
+
+
++
-
+
-
+
+
+
+
-
+
-
-
+
+
+
-
-
-
-
-
Pertunjukan Karapan Sapi
Atribun/pangun permanen K.KM/WC
+
-
+
+
-
-
+
+
+
+
+
-
-
-
+
-
Area Tunggu Kandang Sapi Kerap Area Start Sapi Kerap Laju Pacu Sapi Kerap
+
+
+
+
-
+
-
+
+
-
+
+
+
+
+
-
+
-
+
Area Finish Sapi Kerap
+
+
+
+
-
+
-
+
Kantor Administrasi dan Informasi Lobby
+
+
+
+
-
-
+
+
Ruang Informasi
+
+
+
+
-
+
-
+
R. tamu
+
+
+
+
-
+
-
+
223
R. Pimpinan
+
+
+
+
-
-
+
-
R. Sekretaris
+
+
+
+
-
-
+
-
R. Servis
+
+
+
-
-
+
-
-
R. Keuangan
+
+
+
+
-
-
+
-
R. Arsip
+
+
+
+
-
-
+
-
R. Personalia
+
+
+
+
-
+
-
-
R. Marketing
+
+
+
+
-
-
+
-
R. Rapat
+
+
+
+
-
++
-
-
R.Teknisi Servis
+
+
+
+
-
+
-
-
R.Tunggu
+
+
+
+
-
+
-
+
K.KM/WC
+
+
+
-
-
-
+
-
Rumah Makan Khas Maduara (Restoran) Area makan
+
+
+
+
-
-
+
++
K.KM / WC
+
+
+
-
-
-
+
-
Kasir
+
+
+
+
-
+
-
+
R. Pengelola
+
+
+
+
-
++
-
-
R. Karyawan
+
+
+
+
-
-
+
-
R.Dapur kering
+
+
+
-
-
+
-
-
R.Dapur Basah
+
+
+
+
-
++
+
-
Gudang
+
+
+
-
-
-
-
-
Pertokoan sounvenir Madura T. Kasir
+
+
+
+
-
+
-
+
R. Pamer barang asesoris R. Pas salin
+
+
+
+
-
+
-
+
+
+
+
+
-
-
-
-
T. Parkir
+
+
+
-
-
+
-
+
224
R. Pamer barang pakain R. Pamer Souvenir Gudang Pakaian koleksi
+
+
+
+
-
+
-
+
+
+
+
+
-
+
-
+
+
+
+
-
-
+
-
-
R.keamanan
+
+
+
+
-
++
-
-
Musollah R.Shoalat
+
+
+
+
-
+
Tempat wuddu
+
+
+
+
-
-
+
-
K.KM/WC
+
+
+
+
-
-
+
-
Gudang
+
+
+
-
-
-
-
-
+
-
++
-
-
ATM +
R.mesin ATM
+
+
Telpon Umum R.Telpon
+
+
+
+
-
-
+
-
Tepat parkir Roda empat
+
+
+
-
-
++
-
+
Roda dua
+
+
+
-
-
++
-
+
Utilitas R. AHU
+
+
+
+
+
-
+
-
R. Genset
+
+
+
+
+
-
+
-
R. Trafo
+
+
+
+
-
-
+
-
R. Sampah
+
+
+
+
-
-
+
-
R. karyawan
+
+
+
+
-
+
+
-
+
-
-
R. MEE R. Pompa R.Loading dock R. Locker
+
+
+
+
-
-
+
-
+
+
+
-
-
+
-
+
+
+
-
-
+
-
+
+ Sumber hasil analisa (2012) Keterangan (+)=diperlukan
225
(++)=sangat diperlukan (-) tidak diperlukan
Tabel 4.5.4 Analisis Besaran dan Kebutuhan Ruang Ruang
Standar
Isi dalam
(m²/org)
Ruang
Unit
Kapasitas
hitungan
(org)
Luasan
Sumber
(m²)
Edukasi
Lobby
0,65 m2/orang
Papan pengumum am Meja,kursi, rak
1
50 orang
1x50
R.admin trasi
2,5m²/orang
R.Tung gu
1
5 orang
2,5x5
2,4 m²/orang
Kursi, meja
1
10/oran g
2,4x10
24m²
ASM
K.KM/ CW
2,54 m²/orang
Gayung,ala t pembersih
5
3 /orang
2,54x5
12,7m²
NAD
R. Mengajar
2,5m²/orang
50 m²
NMH
2,5m²/orang
20/oran g 20 orang
2,5x20
R. Belajar menari
Papan,Kurs i, meja Meja, kursi, Papan tulis
2,5x20
50m²
NMH
R.Belaja 2,5m²/orang r membati k
Meja, setrika, kain
20 orang
2,5x20
50m²
NMH
Belajar 2,5m²/orang Aksi orang Madura R. Rapat 2,5m²/orang
Meja, kursi, papan tulis
20 orang
2,5x20
50 m²
NMH
1
20 orang
2,5x20
50 m²
NMH
1
3 orang
4x3
12 m²
ASM
R. servis
4 m²/
Meja,kursi dan dll Peralatan servis
50 m²
NMH
TSS 12,5m²
Jumlah Hasil
362,2 m²
Sirkulasi
20%
Total
434,64 m²
Museum
Lobby
0,65
Papan
1
50 orang
1x50
50 m²
NMH
226
dan hall
m2/orang
R.penyi mpanan barang Ruang control Gudang
-
Toilet
2,5 m²/orang
2,54 m²/orang
informasi Barangbarang disimpan Peralatan teknis -
1
Gayung, pembersih WC
6
1x80
80 m²
ASM
NAD 1
-
1x50
50 m²
ASM
2,54x6
15,12 m²
NAD
Jumlah Hasil
195,12
Sirkulasi
20%
Total
234,144
Pameran
Lobby
0,65 m2/orang 4m²
Papan informasi Meja,kusri, papan penguguma n
R.pemer an permane n
-
Papan infomasi
1
R.pamer Tempor er
-
Papan informasi
1
4 m²
Peralatan servis
-
-
R.Infor masi
R.Servis e Gudang
1X50
50 m²
4x1
4 m²
ASM
250 orang
1x250
250 m²
ASM
250 orang
1x250
250 m²
NMH
3 orang
3x5
15 m²
ASM
-
1x60
60 m²
ASM
1
1
Jumlah Hasil
629 m²
Sirkulasi
20%
227
Total
754,8 m²
Pentas Seni
Lobby
0,65 m /orang 1,6 m2/orang
-
1
50 orang
1x50
50 m²
ASM
1
250 orang
1,6x250
400 m²
NMH
250 orang -
0,6x250
150 m²
NAD
2,54x 8
20.16 m²
NAD
5 orang
2,4x5
12,5 m²
NAD
2
T.duduk
Kursi
Auditori um K.KM/ WC
0,6m2/orang 2,54 m²/orang
Tempat duduk Gayung, lap
R. Latihan Pengisi Acara
2,4m²/orang
Meja Kursi
R.Berhi as
2,4m²/orang
Cermin, alat hias
1
4 orang
2,4x4
9,6m²
NAD
R. pencaya haan
2,4m²/orang
Peralatan teknis
1
3 orang
2,4x2
4,8 m²
NAD
R. Teknisi dan peralata n
2,4m²/orang
Peralatan teknis
1
3 orang
2,4x3
7.3 m²
NAD
T. Penyimpan an
1
1x50
50 m²
ASM
Gudang
8
Jumlah Hasil
704.36 m²
Sirkulasi
20%
Total
845,323 m²
Pertunjukan Karapan sapi Tribun/p angun permane n
0,38 m²/
Tempat duduk
1
3000 orang
0,38x30 00
1140 m2
NAD
228
K.KM/ WC
2,54 m²/orang
Area Tunggu Kandan g Sapi Kerap
70 m²
Area Start Sapi Kerap
Gayung, lap
10
-
2,54x10
25,4 m2
NAD
Tersedia makanan sapi
1
-
1x70
70 m2
NMH
50 m²
Tempat area start Masingmasing
1
-
1x50
50 m2
NMH
Laju Pacu Sapi Kerap
120 m²
Laju pacu
1
-
1x120
120 m2
NMH
Area Finish Sapi Kerap
35 m²
Tersedia air memandika n sapi
1
-
1x35
35 m²
NMH
Jumlah Hasil
1440.4m2
Sirkulasi
20%
Total
1728,48 m2
Kantor Administrasi dan Informasi Lobby
6
-
-
10 orang
6x10
60 m2
ASM
Ruang Informa si
3 m2/org
-
4 orang
3x4
12m2
ASM
R. tamu
4 m2/org
-
8
4x8
32 m2
ASM
R. Pimpina n
4 m2/org
Papan,Kurs i, meja,papan pengumum an Tempat duduk Meja kursi. komputer
1
4 orang
4x4
16 m2
NMH
R. Sekretar is
4 m2/org
Meja. kursi
1
4 orang
4x4
16 m2
NMH
R.
4 m2/org
Peralatan
1
6 orang
4x6
24 m2
ASM
229
Servis
servis
R. Keuang an
4 m2/org
Arsip data uang
1
1 orang
4x1
4 m2
NMH
R. Arsip
4 m2/org
1
4 orang
4x4
16 m2
NMH
R. Personal ia
6 m2/org
Meja, kursi,rak Meja, kursi
1
4 orang
6x4
24 m2
NMH
R. Marketi ng
6 m2/org
Meja, kursi
1
4 orang
6x4
24 m2
NMH
R. Rapat
4 m2/org
Meja, kursi
1
20 orang
10x20
24 m2
NMH
R.Tekni si Servis
2,4m²/orang
Peralatan teknis
6 orang
2,4x6
14,4 m2
NMH
R.Tung gu
4 m2/org
-
4x5
20 m2
ASM
K.KM/ WC
2,54 m²/orang
2,54x4
24 m2
ASM
Kursi
-
4
Jumlah Hasil
310,4m2
Sirkulasi
20%
Total
372,48 m2
Rumah Makan Khas Maduara (Restoran) Area makan
Kursi,meja
1
makan
K.KM / WC
2,54
Gayung,
m²/orang
sikat WC
Kasir
2 m2/org
Meja, kursi
150
1x50
150m2
ASM
2,45x5
12,25
ASM
orang 5
-
m2 6
-
2x6
12 m2
NAD
-
-
2,4x4
16 m2
NAD
-
-
2,4x4
16 m2
NAD
kompoter R. Pengelol a teknisi
2,4m²/orang
R.
2,4m²/orang
Peralatan teknis Meja,
230
Karyaw an R.Dapur kering
Kursi, komputer 1,25m2/org
Sendok,piri ng, gelas
2x4 0
-
1,25x20
25 m2
NMH
R.Dapur Basah
1,25 m2/org
Kompor,ga s, wajan
1x6 0
-
1,25x25
31,25 m2
NMH
Gudang
-
-
1
-
1X30
30 m2
ASM
Jumlah Hasil Sirkulasi
292,5 m2 20%
Total
351 m2
Pertokoan Souvenir Madura -
1
6 orang
2x6
12 m2
NAD
R. Pamer barang asesoris R. Pas 1,5m2/orang salin
Meja permanen Dartar harga Tirai,gantu ngan baju
1
-
1x30
30 m2
ASM
1
6 orang
1,5x6
9m2
NAD
R. Pamer barang pakain R. jualan Souveni r Gudang Pakaian koleksi R.keam anan
-
Etalase, dispay,gant ungan baju
1
-
1x30
30 m2
NMH
-
Kursi, Meja tempat souvenir Tempat penyimpan an pakaian -
1
-
1x25
25 m2
ASM
1
-
1x30
30m2
ASM
2,5x3
7,5m2
ASM
T. Kasir
2 m2/orang
2,5 m2/orang
3
Jumlah Hasil
136 m2
Sirkulasi
20%
Total
136,2 m2
Musollah
231
R.Sholat
2 m2/orang
Sajadah
60 orang
2x30
60 m2
ASM
T. Wudhu
2,4 m2/orang
Air suci
2
-
4x2
8 m2
ASM
K.KM/ WC
2,54 m2orang
Gayung, sikat Wc
4
-
2,25x4
9 m2
NMH
Gudang
-
-
1
-
4x1
4 m2
ASM
Jumlah Hasil
81 m2
Sirkulasi
20%
Total
97,2 m2
ATM ATM
1,5 m2org
R. mesin ATM
4
1,5x4
6 m2
NAD
Jumlah Hasil
6 m2
Sirkulasi
20%
Total
7,2 m2
Telpon Umum telpon Umum
1,5 m2org
R. telpon
6
1,5x6
9 m2
NAD
Jumlah Hasil 9 m2 Sirkulasi 20% Total 10,8 m2
Tepat parkir Kendaraan Mobil
12,5 m2
Sepada motor
2 m2
Pos Keaman
2,5 m2/orang
250 org 500 orang 6 orang
12,5x30 0 2x500
3750
TSS
1000
TSS
2,5x6
15 m2
ASM
232
an Jumlah Hasil
1385 m2
Sirkulasi
20%
Total
1662 m2
Total keseluruhan
6624,267m2
Keterangan : NMH : New Matric Handbook
TSS : Time Server Standart
NAD : Neufert Architect’s Data ASM : Asumsi
233
4.5.5 Analisa Hubungan Antar Ruang
Lobby
4.5.5.1 Hubungan Antar Ruang Edukasi
R.Tunggu
R. Adminstrasi
K.KM/CW
R. Pengajar
R. Belajar menari
R. Belajar membatik
R.Belajar budaya Madura
R. Rapat
R. Servis Hubungan langsung Hubungan tidak langsung
Gambar4.114 Hubungan Antar Ruang Edukasi Sumber: Hasil Analisa (2012)
234
4.5.5.2 Hubungan Antar Ruang Pameran
Lobby
R.Imformasi
R.pamer Temporer
R.Pemeran Permanen
R.Servise
Gudang
Hubungan langsung Hubungan tidak langsung
Gambar 4.115 Hubungan Antar Ruang Pameran Sumber : Hasil Analisa (2012)
235
4.5.5.3 Hubungan Antar Ruang Pentas Seni
Lobby
T.Duduk
Panggung
K.KM/WC R. Teknisi dan peralatan
R.Pengisi Acara
R.Berhias
R. Kedap Suara dan Cahaya
Gudang
Hubungan langsung Hubungan tidak langsung
Gambar 4.16 Hubungan Antar pentas seni Sumber : Hasil Analisa (2012)
236
4.5.5.4 Hubungan Antar Ruang Pertunjukan Karapan Sapi
Enrance
Atribun/pangun permanen
K.KM/WC
Area Tunggu Kandang Sapi Kerap
Area Start Sapi Kerap
Laju Pacu Sapi Kerap
Area finis sapi kerap
Hubungan langsung Hubungan tidak langsung
Gambar 4.17 Hubungan antar ruang pertunjukan karapan Sumber : Hasil Analisa (2012)
237
4.5.5.5 Hubungan Antar Ruang Kantor Administrasi Dan Informasi Ruang Informasi
R. Tamu
R. Servis
R. Arsip
R. Keuangan
R. Sekretaris
R. Marketing
R. Pimpinan
R. Personalia R.Teknisi Servis
R. Rapat
R.Tunggu
K.KM/WC Hubungan langsung Hubungan tidak langsung Gambar 4.118 Hubungan antar ruang kantor administrasi dan imformasi Sumber : Hasil Analisa (2012)
238
4.5.5.6 Hubungan Antar Ruang Rumah Makan Khas Maduara (Restoran) Area makan
Kasir
Entarnce
c
K.KM / WC
R. Pengelola teknisi
R. Karyawan
R.Dapur kering
R.Dapur Basah
Gudang
Hubungan langsung Hubungan tidak langsung Gambar 4.119 Hubungan antar ruang rumah makan khas Madura Sumber: Hasil Analisa (2012)
239
4.5.5.7 Hubungan Antar Ruang Pusat Sovenir Madura
R. Pamer barang asesoris
R. Pas salin
Entrance
R. Pamer barang pakain T. Kasir
R. jualan Souvenir
Gudang Pakaian koleksi
R.keamanan
Hubungan langsung Hubungan tidak langsung Gambar 4.120 Hubungan antar ruang pusat pertokoan Madura Sumber: Hasil Analisa (2012)
240
4.5.5.8 Hubungan Antar Ruang Sarana Penunjang
R TAMU + HALL
R. Administrasi Penunjang
Rumah Makan Khas Maduara (Restoran) Musollah R.Sholat Tempat wuddu K.KM/WC Gudang
Pusat Pertokoan Madura
ATM R.Mesin ATM
Telpon Umum R. telpon Umum
Tepat parkir Kendaraan Mobil Sepada motor
Keamanan
Hubungan langsung Hubungan tidak langsung Gambar 4.121 Hubungan antar ruang sarana penunjang Sumber : Hasil Analisa (2012)
241
4.6 Analisis Struktur Kriteria pemilihan struktur: 1) Kriteria teknik Sistem struktur harus dapat memenuhi persyaratan yang esensial ketahanan dalam kekakuan konstruksinya, kestabilan dengan bangunan dan ketahanan kedap api apabila terjadi musibah kebakaran. 2) Kriteria fungsi Sistem struktur harus dapat memenuhi segala fungsi yang dibutuhkan ruang, terutama fasilitas utama dalam bangunan seperti sirkulasi sistem utilitas, dan lain-lain. 3) Kriteria estetika Sistem dalam struktur harus dapat mengekspresikan keindahan pada tampilan bangunan yang serasi dan juga logis. 4) Ekonomis Ekonomis pada pelaksanaan, pemeliharaan, dan ketahan pada sistem struktur bangunannya dan tidak membuang-buang biaya. Sistem struktur pada bangunan terdiri atas 3 bagian yaitu: 1. Sub Structure ( Pondasi Bangunan) Ada beberapa persyaratan yang harus dipertimbangkan pada struktur bangunan atau pondasi jenis struktur tanah, di mana bangunan tersebut dapat berdiri tegak dan kokoh. Berdasarkan pembahasan ini, maka kriteria yang mempengaruhi pemeliharaan pondasi adalah: Pertimbangan beban keseluruhan dan daya dung tanah
242
Pertimbangan kedalam tanah dan jenis tanah Perhitungan efesiensi pemeliharaan pondasi 2. Mid Structure (struktur tengah) Mid structure adalah struktur bagian tengah bangunan yang terdiri atas: Structure rangka kaku (ring frame structure) Struktur dinding rangka geser (frame shear wall structure) 3. Upper Structure (badan dan atap bangunan) Upper Structure adalah stuktur bagian ini, dapat berupa sistem konvensional untuk grid bangunan dengan bentang kecil dan sistem strktur advance untuk grid bangunan dengan bentang lebar. Sistem struktur advance dapat menggunakan struktur yang akan dipakai dalam Perencanaan Taman Wisata Budaya Dan Seni Madura Bangkalan dapat diuraikan sebagai berikut: A. Keadaan tanah pondasi 1. (spread foundation). Bila tanah pendukung pondasi terletak pada permukaan tanah atau 23 m di bawah permukaan tanah, maka pondasinya yaitu pondasi telapak (spread foundation). 2. (floating pile foundation) Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 10 m di bawah permukaan tanah, maka pondasi tiang atau pondasi tiang apung (floating pile foundation) untuk memperbaiki kondisi tanah. 3. pile driven foundation)
243
Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 20 m di bawah permukaan tanah, maka dipakai pondasi tiang pancang (pile driven foundation) bila tidak terjadi penurunan. 4.61 Balok Kolom rumah tradisional Madura Balok kolom yang terapkan pada rumah tradisional Madura Bangkalan ada yang menggunakan bahan beton dan ada juga yang menggunakan dari kayu pada bagian-bagian balok kolom desain rumahnya. Balok kolom pada rumah tradisional Madura biasanya berfungsi sebagai penyangga atau memikul beban pada bangunannya. Bentuk balok kolom di Madura mengadopsi pada bentukan kolom-kolom pada bangunan zaman colonial belanda, maka balok kolo akan dipakai dalam Perancangan Taman Wisata Budaya Madura adalah balok kolom dengan bahan material kayu dan beton yang disesuiakan dalam rancangan.
Gambar 4.122 Balok Kolom Rumah Tradisonal Madura
244
4.7 Analisis Utilitas Pada perancangan Tanam Wisata Budaya dan Seni Madura Bangkalan. Dalam menganalisa sisstem Utilitas pada bangunanny tidak boleh diabaikan atau dilupakan, terkait dengan obyek perancangan merupakan sebuah fasilitas publik, utilitas bangunan sangat penting untuk dipertimbangkan dalam rancangan, sehingga akan menjadikan
sebuah bangunan memiliki kenyamanan dan
pempertimbangkan keamanan. Sistem utilitas diantaranya sebagai berikut: 4.7.1 Sistem Air Bersih Sistem penyediaan air bersih pada perancangan terdiri dari beberapa macam, antara lain: Sistem sambungan langsung Pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih (PDAM). Sumber air
Pipa utama
Distribusikan seluruh bangunan
Pipa distribusi
Skema Alur Sistem Lansung (Sumber : Hasil Analisa 2012)
Sistem tangki atap atau downfeed Air terlebih dahulu ditampung pada tangki bawah, kemudian dipompa ke tangki atas dan didistribusikan ke ruang-ruang yang membutuhkan air bersih.
Sumber air
Tangki bawah tanah
Dipompa
Tangki atap
Distribusikan seluruh bangunan
Skema Alur Sistem Downfeed (Sumber : Hasil Analisa 2012)
245
Sistem tangki tekan Air ditampung terlebih dahulu ditangki bawah. Kemudian dipompa ke bejana tertutup, udara di dalamnya terkompresi dan air terdistribusi masing-masing lantai dan ruang yang membutuhkan air bersih.
Sumber air
Tangki bawah tanah
Dipompa
Tangki atap dan air didalamnya terkompresi
Distribusikan seluruh bangunan
Skema alur sistem tangki tekan (Sumber : Hasil Analisa 2012)
Sistem tanpa tangki (booster system) Air dipompa langsung ke sistem dan didistribusikan ke seluruh ruang-ruang yang membutuhkan air bersih. Sumber air
Dipompa
Pipa distribusi
Distribusikan seluruh bangunan
Skema Alur Sistem Tangki Tekan (Sumber : Hasil Analisa 2012)
246
Bangunan
penyediaan Air kebakaran Sumur Bor Hidran
Pipa PDAM
Air bersih
Tandon Air
4.7.2 Sistem Pembuangan Air Kotor (SPAK) Sistem Pembuangan Air kotor yang harus dibuang merupakan sistem instalasi. Untuk mengalirkan air buangan yang berasal dari peralatan saniter, maupun hasil buangan lainnya diantaranya air kotor cair, air kotor padat, dan air hujan. Air Kotor Cair Wastafel
Air kotor cair
Bak Kontrol
Resapan
Skema Alur Sistem Pembuangan Air Kotor Cair (Sumber : Hasil Analisis, 2012)
247
Air Kotor Padat Air kotor padat
Kloset
Resapan
Septink Tank
Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Zona 5 Zona 6 Zona 7 Zona 8 Skema Alur Sistem Pembuangan Air Kotor Padat (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
Air Hujan Air Hujan
Talang bangunan
Jatuh ke bawah
Bak Kontrol
Riol
Meresap ke dalam
Skema Alur Sistem Pembuangan Air Hujan (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
4.7.3 Sistem pembuang Sampah Menanggapi Persampahan di sekitar kawasan belum begitu teratur, hal ini karena masih kurangnya TPS di sekitar kawasan. Selain itu masyarakat yang di permukiman
Madura cenderung mengolah sampah mereka masing-masing
dengan cara tradisional.
248
Sistem pembuang Sampah umum ditampung dalam penampungan bak sampah sementara. Sebelum sampah-sampah diangkut oleh dinas perhubungan yang mengenai kebersihan lingkungan sekitarnya. terpenting diperhatikan betul sistem pembungan sampah. Selain itu juga Adanya pemisahan tempat pembuangan antara sampah kering dan basah, agar didalam pengolahan daur ulang sampah dapat dengan mudah. Menghindari pencemaran lingkungan terutama yang diakibatkan oleh perancangan dalam kurang pempertimbangkan pembuangan sampah. Tidak merusak suasana bangunan dan mengotori pada arena-arena yang tertentu, pada kawasan objek perancangan. Kemudahan pengangkutan saaat pembuangan sampah oleh dinas kebersihan, hingga ke penampungan akhir pada tujuannya.
Unit kebersihan sampah
Bak penampungan Sampah
Diangkut oleh petugas kebersihan
Skema Alur Sistem Pembuangan Air Hujan (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
Truk sampah
Maka alternatif Strategi yang lakukan Persampahan dapat diolah dengan dua sistem yaitu Onsite (pengolalahan pada lokasi/tradisional) dan
Offsite (pegolahan
sampah tersruktur). Pemisahan antara sampah basah dan sampah kering.
249
Pengadaan TPS khusus tapak di zona tersendiri untuk menghindari bau. Pengadaan bak sampah pada setiap area tertentu. 4.8 Sistem kelistrikan Listrik Sumber daya listrik utama pada objek perancangan wisata budaya berasal dari PLN. Melalui jaringan listrik kota. Sebagai cadangan digunakan genset yang bekerja secara otomatis bila listrik padam alterternatif ini untuk berjaga-jaga pada saat listrik padam. Perletakkan genset dipertimbangkan betul-betul terhadap kebisingan yang akan terjadi.
PLTSA
Main panel
Switcht board
Circuir breaker
Saklar
Stop contact
Skema Alur Sistem Distribusi listrik (Sumber : Hasil Analisis, 2012)
250
4.9 Sistem Komunikasi dalam perancangan Fungsi sistem komunikasi yang digunakan dalam rancangan sebagai control dari segala jenis aktivitas pada bangunan. Sistem komunikasi yang dipergunakan adalah: 4.9.1 Komunikasi intern: High Sistem instalasi sound (sistem ini memakai speaker ceilling plafond yang mana instalasi per zona kemudian ke panel kontrol sound system di lobi dan area publik lainnya. Tujuannya agar memudahkan
operator
untuk
memberikan
informasi
kepada
pengunjung. Intercommunication (system komunikasi dalam ruangan dan antar ruangan) 4.9.2 Komunikasi Extern Pengeras suara Telepon dengan system PABX Faximile Telepon umum Saluran telepon TELKOM
Telpon
dihubungkan antar perbangunan
Skema Alur Sistem Distribusi jaringan telpon (Sumber: Hasil Analisis, 2012)
251
Jadi jaringan telepon pada tapak perancangan di buat sesuai standart PT Telkom sebagai jaringan utama selain itu juga. Telpon yang digunakan pada tapak secara paralel, dihubungkan dengan ruang-ruang yang membutuhkan. 4.10 Sistem Keamanan Terjadinya Kebakaran System
keamanan
pencegahan
kebakaran
pada
bangunan
objek
perancangan bertujuan untuk melindungi penghuni atau orang melakukan aktifitas masing-masing yang ada dalam bangunan terhadap mara bahaya kebakaran. Sistem ini merupakan satu kesatuan dengan alarm kebakaran, sehingga adanya nyala api dapat membunyikan alat alarm dan daerah sumber api (zone) dapat dimonitor melalui panel alarm kebakaran. Instalasi yang diperlukan untuk penanggulangan dan pencegahan kebakaran dapat di jelaskan di bawah ini. 4.11.1Unsur Penyebab Kebakaran 1) Bahan Padat, kayu, Kain, kertas, Plastik dan lain sebagainya dan jika terbakar umumnya akan meninggalkan abu dan bara. 2) Bahan Cair, Cat, Alkohol dan berbagai jenis minyak. 3) Bahan Gas, Propane, Butane, LNG dan lain sebagainya. 4.11.2 Penyebab Terjadinya Kebakaran 1) Peristiwa listrik 2) Penyimpanan atau penggunaan bahan-bahan 3) Spontanious (bahan yang dapat terbakar sendiri) 4) Merokok tidak pada tempatnya 5) Gesekan atau benturan
252
4.11.3 Klasifikasi Kebakaran 1. Tingkat Kebaran Kelas A Kebakaran dari bahan-bahan padat yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, plastik, kain dan lain-lain. 2. Tingkat Kebakaran Kelas B Kebakaran dari bahan cair atau gas seperti bensin, solar, bensol, butane dan lain-lain. 3. Tingkat Kebakaran Kelas C Kebakaran yang disebabkan arus listrik pada peralatan seperti permesinan, generator, panel listrik dan lain-lain. 4. Tingkat Kebakaran Kelas D Kebakaran yang timbul dari bahan-bahan logam, titanium, aluminium dan lain-lain. 4.11.4 Strategi Pencegahan Kebakaran Dalam Perancangan. Dalam perencanaan bangunan dan instalasi, bangunan telah dipikirkan akan bahaya-bahaya kebakaran, penempatan atau pemasangan alat-alat pemadam kebakaran baik yang telah terpasang ataupun yang ditempatkan (portable). Memberi pengetahuan dan melatih semua pengelola anggotanya mengenai bahaya yang akan terjadi, pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran dengan mengadakan latihan-latihan. Menempatkan dan memasang alat pemadam yang cocok sesuai dengan jenis bahan serta aktifitas kerja dalm bangunan,
253
4.11.5 Pencegahan Kebakaran Secara Teknis Pada Perancangan 1) Pada prinsipnya mencegah tiga unsur kebakaran bersatu membentuk suatu proses kebakaran seperti dalam definisi, sehingga kebakaran tidak terjadi. 2) Sumber panas adalah faktor utama sebagai penyebab kebakaran di bagi menjadi tiga faktor, yaitu: Bahan jangan didekatkan dengan bahan-bahan yang mudah terbakar pada sumber panas, kemudian Oksigen pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari bahan-bahan panas dan juga sumber panas, lalu Panas dijauhkan dari tempat penyimpanan bahan-bahan.
4.11.6 Pencegahan Kebakaran Secara Aktif Dalam Perancangan Sistem pencegah kebakaran secara aktif dapat berupa deteksi dengan alarm. Sistem ini mengunakan sprinker otomatis, sistem hidran, alat pemadaman api ringan (APAR) alat pemadam api khusus, dan pengendalian asap. Adapun Jenis-Jenis Sprinker Penanda Kebakaran yaitu: 1. Sprinker Tipe up right yang peruntukkannya dipakai di ruangan tanpa langit-langit, misalnya: area basemant, ruang parkir, dll.
Gambar4.122 sprinkler up right (Sumber: Hasil analisis, 2012)
254
2. Sprinker Tipe concealed yang peruntukkannya dipakai di ruanganruangan tertentu diinginkan. Permukaan sprinkler head biasanya diletakkan pada langit-langit. Pemasangan concealed sprinkler pada ruang interior atau pada ruangan yang elevasi langit-langitnya rendah.
Gambar 4.123 sprinkler concealed (Sumber: Hasil analisis, 2012)
3. Sprinker Tipe pendent yang gunakan pada ruangan seperti ruangan kantor ruang rapat, ruang keamanan dll. Dan di pasang pada langitlangi dalam ruang bagian atasnya
Gambar 4.124 sprinkler pendent (Sumber: Hasil analisis, 2012)
4.11.7 Pemasangan Hidran Disekitar Rancangan Analisa mengunakan sistem hidran ini. Digunakan untuk pemasangan sistem hidran untuk memberikan persyaratan minimum dalam upaya pencegahan kebakaran pada bangunan.
255
Cara pemasangan sistem hidran gedung. Peralatan dan komponen sistem hidran gedung yang terdiri dari kotak hidran dan kopling pengeluaran aliran air, pompa instalasin, dan perpipaan. Jumlah dan perletakan hidran gedung disesuaikan dengan klasifikasi bangunan. Pasang hidran book posisinya untuk melindungi dari dari kotoran dan cat, pasang accesoris hidran di pasang setelah kondisi proyek bangun sudah aman.
Gambar 4.125 hidran book (Sumber : Hasil Analisis (2012) Tandon bawah= Hidran= Pipa saluran= Filter= Jalur Pdam= Disebarkan pada bangunan=
4.11.8
Luas Pemasangan Hidran Pada Perancangan
Debit air minimum 400 liter/menit dan minimum tekanan pada titik tertinggi sebesar 4,5kg/cm2.
256
Diameter slang yang digunakan minimum 3,75 cm (1,5 inch) Diameter pipa tegak yang digunakan untuk klasifikasi A, B, ( 5 cm, klasifikasi D ( 6,25 cm). Ukuran kotak hidran memiliki panjang 52 cm, lebar 15 cm dan tinggi 66 cm. Kopling pengeluaran aliran air pada hidran gedung dengan pipa tegak yang berdiameter minimum 10 cm hams mempunyai kopling pengeluaran aliran air berdiameter minimum 6,25 cm yang sejenis dengan kopling peralatan unit mobil pemadam kebakaran.
4.11.10 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Pada Perancangan Alat pemadam api ringan adalah alat yang ringan dan mudah digunakan oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran (tahap dini atau awal). Alat pemadam api ringan dapat pula diartikan sebagai alat yang dipergunakan untuk memadamkan api, seringkali pada kondisi darurat dan terdiri dari wadah bertekanan dengan bahan kimia yang dapat memadamkan api. Jenis media yang digunakan untuk memadamkan api adalah sebagai berikut: Air (water tipe) Tabung kimia (dry chemical powder) Busa kimia (foam) Gas CO2 (Carbondioxide Extingisher
Gambar4.126 alat pemadam api ringan (Sumber: Hasil analisis, 2012)
257
4.11.11 Pengendalian Asap Kebakaran Dalam Rancangan Dalam peristiwa pengendalikan asap kebakaran, perbedaan tekanan pada aliran udara membatasi penyebaran asap ke pada zona dimana dimulainya kebakaran. Konsentrasi asap mungkin membuat zona tidak dapat dipertahankan maka Bangunan dapat dibagi ke dalam sejumlah zona pengendalian asap yaitu: setiap zona dipisahkan satu sama lain adanya partisi, oleh lantai, dan oleh pintu yang dapat ditutup untuk menghalangi gerakan asap. Zona pengendalian asap dapat terdiri dari satu atau lebih lantai, atau sebuah lantai dapat terdiri dari satu atau lebih zona pengendalian asap. Zona asap sebaiknya dijaga sehingga evakuasi dari zona ini, dapat mudah terlihat dan kuantitas udara yang dibutuhkan untuk presurisasi ruangan sekitarnya dapat dijaga dengan taraf yang terkendali.
258
4.12 Sistem Utilitas Pada Arena Kerapan Sapi
persiapan
Arena pacu
A
Pipa yang disediakan pada arena karapan sapi Menggunakan pipa Poly Vinyl Chloryden (PVC) dan jenis bahan pipa dari besi dan atom di arana karapan sapi.
: pipa saluran kotoran sapi : pipa saluran memandikan sapi : pipa air untuk air bersih : penampungan kotoran Persiapan karapan sapi disediakan dengan fasilitas yang membutuhkan seperti menyediakan air bersih dan saluran-saluran yang dibutuhkan sapi yang akan dilomba. Sebelum sapi kerap dibawa oleh pemiliknya ke lapangan, untuk diperlombakan bisa menggunakan fasilitas yang disediakan di arena lapangan karapan sapi.
259