BAB IV ANALISIS PERANAN IPNU IPPNU DALAM MENGANTISIPASI BUDAYA ASING
A. Analisis Budaya Asing yang sedang Berkembang dan Implikasi Negatifnya bagi IPNU IPPNU Ranting Karangjompo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan 1. Budaya asing yang sedang berkembang Bersamaan dengan era globalisasi, banyak sekali budaya-budaya asing yang juga ikut masuk. Sekarang sudah mulai terlihat banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan para remaja yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku, hal ini sangat membahayakan bagi para remaja. Dari hasil wawancara pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa budaya asing yang sedang berkembang adalah sebagai berikut : 1. Kebebasan berpakaian Dalam hal ini banyak sekali para remaja yang sudah tidak memperdulikan adab kesopanan mereka dalam berpakaian, mereka menjadikan gaya hidup ataupun gaya berpakaian orang barat sebagai budaya mereka sehari-hari, padahal budaya barat tersebut tidak sesuai dengan budaya bangsa sendiri. Mereka cenderung bebas dan tidak malu-malu mengenakan pakaian yang minim bahan ataupun
88
89
yang menanpakkan bagian tubuh mereka yang harusnya mereka tutupi. 2. Gaya berbicara yang kurang sopan Sekarang banyak sekali para remaja yang sudah tak mengenal sopan santun, bagaimana cara bertutur kata dengan yang lebih tua, sebaya ataupun dengan yang lebih kecil dari mereka, mereka sudah tidak dapat membedakan itu sejak bermunculan bahasa-bahasa yang menurut mereka gaul dan lebih baik dari bahasa sebelumnya, padahal tanpa mereka sadari ketika mereka meniru bahasa tersebut mereka sedikit demi sedikit telah membiarkan bahasa local ataupun norma kesopanan itu hilang, seharusnya mereka jaga. 3. Gaya rambut yang meniru artis Banyak sekali fenomena yang kita lihat sekarang ketika para remaja merasa bangga ketika mereka bisa berpenampilan seperti seseorang atau artis yang mereka idolakan, mereka merasa senang dengan meniru gaya rambut mereka, dari gaya bercukur sampai pewarnaan rambut. Mereka cenderung menyembunyikan identitas mereka dan lebih senang menjadi orang lain. 4. Pergaulan bebas Budaya asing itu lebih ke budaya kebarat-baratan dimana budaya barat mengutamakan kebebasan, dengn masuknya budaya asing tersebut maka mempengaruhi gaya hidup dari para remaja, mereka merasa bebas mengekspresikan apa saja. Banyak remaja
90
yang terjerumus pada pergaulan bebas, minum-minuman keras sampai pada pergaulan laki-laki dan perempuan yang tidak ada pembatasnya, mereka tak menyadari bahaya dari pergaulan bebas itu, yang mereka tahu hanya senang-senang. 5. Narkoba Selain pada pergaulan bebas, banyak ditemui juga para remaja yang mengkonsumsi narkoba, dari yang hanya ikut-ikutan sampai pada yang bertaraf kecanduan. Mereka tak menyadari bahaya itu, yang mereka rasakan hanyalah kepuasan an kesenangan sesaat pada saat itu, tak pernah berpikir panjang kedepannya. 6. Minum-minuman keras Bukan hal yang baru lagi ketika kita menjumpai para remaja yanh duduk berkerumun ditempat-tempat gelap sambil berpesta minuman keras, itu sudah menjadi pemandangan hampir tiap malamnya, tanpa malu lagi mereka berpesta minuman dengan teman-temannya tanpa mau tahu apa resiko yang akan mereka dapatkan setelahnya.
2. Implikasi negatif dari budaya asing Seiring dengan berkembang pesatnya tekhnologi itu menjadi salah satu jalan dapat dengan mudahnya budaya asing masuk ke negara kita tanpa adanya filterisasi. Hal tersebut sangat membawa pengaruh bagi kehidupan para remaja, banyak remaja yang kehilangan kepribadian
91
dirinya. Adapun implikasi negatif
dari budaya-budaya asing tersebut
sebagaiamana bab sebelumnya adalah sebagai berikut : 1.
Merusak moral remaja Usia remaja adalah usia yang rentan dimana mereka cenderung akan meniru apa yang mereka anggap menyenangkan. Budaya asing yang sekarang telah merajalela juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pada diri remaja. Mereka mulai lupa dengan nilai-nilai agama dan norma kesopanan yang ada. Para remaja belum bisa memilah-milah dengan baik budaya mana yang harus mereka terima dan budaya apa yang seharusnya mereka tolak. Pada usia ini mereka memilih untuk lebih bersenang-senang dan merasa paling benar terhadap apa yang mereka lakukan. Mereka tidak lagi mengindahkan norma kesopanan, mereka banyak yang menunjukkan sikap yang tidak baik, tidak sopan terhadap orang yang lebih tua dan sering bersikap acuh tak acuh, mereka lebih suka memakai bahasa yang menurut mereka gaul, tren dan tidak ketinggalan zaman. Moral remaja semakin rusak karena mereka menerapkan budaya kebebasan itu pada kehidupan mereka, mereka bersikap dan berperilaku bebas tanpa batas termasuk antara laki-laki dan perempuannya, hal ini menimbulkan banyak sekali akibat sperti pergaulan bebas, minuman keras, narkoba yang semakin hari akan menambah rusaknya moral remaja.
92
2.
Kebebasan Berpakaian Masuknya budaya asing membawa dampak yang sangat banyak bagi kehidupan para remaja. Kita sebagai budaya timur yang sangat menjaga norma kesopanan berangsur-angsur mengalami perubahan drastis seiring adanya budaya asing tersebut. Para remaja selain sudah tak mengenal sopan santun mereka juga sudah tidak mau menjaga dan melestarikan budaya sendiri. Dalam hal berpakaianpun mereka cenderung meniru dan menjadikan gaya berpakaian budaya asing itu sebagai budaya mereka sehari-hari. Tanpa merasa malu para remaja berani mengenakan pakaian yang sangat minim yang tidak selayaknya mereka pakai. Selain itu, pakaian yang banyak mereka pakai sekarang cenderung ketat dan menampakkah bagian tubuh mereka yang seharusnya mereka tutupi.
3.
Pergaulan Bebas Dengan adanya arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita maka mengakibatkan dapat dengan mudahnya budaya asing masuk tanpa adanya penyeleksian yang ketat. Dampak yang paling terasa dengan masuknya budaya asing adalah maraknya pergaulan bebas diantara para remaja. Mereka bergaul bebas tanpa batas tanpa adanya sekat yang membatasi mereka. Banyak para remaja menyalah artikan arti pergaulan bebas yang sebenarnya. Mereka hanya tahu bahwa mereka bebas
93
melakukan perbuatan apa saja yang ada pada benak mereka, alhasil mereka terjerumus pada lembah kebobrokan moral yang pada akhirnya itu dapat merusak mereka. 4.
Individualis Salah satu dampak lain dari budaya asing adalah berkurangnya rasa social para remaja dikarenakan kemajuan tekhnologi yang sangat pesat. Dengan adanya tekhnologi internet yang dapat memberikan informasi tanpa batas dan penggunaan HP yang sudah menjadi pegangan wajib bagi para remaja, rasa social mereka menjadi lebih berkurang karena mereka lebih memilih sibuk dengan
dunia
barunya.
Mereka
cenderung
sibuk
dengan
menggunakan HP mereka dan berjejaring social sesuka mereka dari pada harus berinteraksi dengan lingkungan sekitar, pada akhirnya mereka lupa bahwa kodrat mereka adalah sebagai makhluk social yang membutuhkan bantuan dari orang lain, terlebih dengan adanya gaya hidup gaul itu membuat mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi mereka dari pada kepentingan orang lain, hal itulah yang menyebabkan sifat individualis di kalangan para remaja sekarang.
94
B. Analisis Bentuk Kegiatan IPNU IPPNU Ranting Karangjompo Tirto Pekalongan Berdasarkan dokumentasi dan wawancara pada bab sebelumnya, diketahui bahwa kegiatan-kegiatan IPNU IPPNU Ranting Karangjompo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan dalam mengantisipasi budaya asing pada anggotanya adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengantisipasian budaya asing. Berdasarkan program kerja yang dilakukan oleh IPNU IPPNU Ranting Karangjompo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan, peneliti dapat menganalisis kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat berhubungan dengan pengantisipasian budaya asing pada anggota-anggotanya, antara lain : 1. Seminar tentang bahaya narkoba yang telah dilaksanakan pada awal periode kepengurusan 2. Pertemuan rutin yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali setiap malam senin 3. Peringatan Hari Besar Islam yang dilaksanakan bertepatan pada waktunya seperti peringatan maulid Nabi, Isro’ Mi’roj, Idul Fitri, Idul adha dan peringatan 1 Muharram. 4. Bakti Sosial yang dilaksanakan waktu liburan 5. Santunan anak yatim yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan 6. Halal bi Halal yang dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Fitri 7. Kuliah Subuh yang dilaksanakan setiap bulan Ramadhan 8. Pengkaderan-pengkaderan seperti Makesta dan lakmud
95
9. Takbir Keliling yang dilaksanakan setiap malam Hari Raya Idul Adha Semua kegiatan di atas adalah bentuk kegiatan IPNU IPPNU Ranting Karangjompo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan dalam mengantisipasi budaya asing pada anggotanya. Dalam mengantisipasi budaya asing tidak dengan mudah begitu saja, melainkan dibutuhkan suatu usaha dan proses agar pengantisipasian terhadap budaya asing dapat dilakukan dengan baik, lancar dan tepat sasaran. Hal ini yang selalu dilakukan oleh IPNU IPPNU Ranting Karangjompo dalam mengantisipasi budaya asing yang sedang berkembang pada masa sekarang khususnya di Desa Karangjompo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan, agar para remaja pada umumnya dan anggota pada khususnya tidak terkena dampak maupun mengikuti budaya-budaya asing tersebut yang notabene dapat membawa dampak buruk bagi remaja yang masih dalam fase peralihan menuju kedewasaan, dimana mereka masih mudah terpengaruh dengan hal-hal baru yang ada disekitar mereka.
C. Analisis Peranan IPNU IPPNU dalam Mengantisipasi Budaya Asing Kebudayaan
sangat
erat
hubungannya
dengan
masyarakat.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia. Kebudayaan Barat atau biasa disebut dengan budaya asing sudah mendominanisasi segala aspek. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini.
96
Kebudayan Barat hanya sebagai petaka buruk bagi Timur. Timur yang selalu berperadaban mulia, sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya. Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju, pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi peradabanperadaban lain yang berkembang belakangan. Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh
97
masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa. Budaya asing yang masuk menyebabkan multi efek. Budaya lokal perlahan-lahan semakin punah serta mengakibatkan terjadinya sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang sifatnya hanya memuaskan kehidupan semata. Sebuah kebobrokan ketika bangsa Indonesia telah pudar dalam bingkai kenafsuan belaka berperilaku yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat sama sekali jika dipandang dari sudut keislaman. Artinya dizaman sekarang ini manusia hidup dalam tingkat hedonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek hanya mencari kepuasaan belaka dimana kepuasaan tersebut yang menyesatkan umat islam untuk berperilaku. Banyaknya budaya asing yang masuk tanpa adanya filterisasi membawa dampak bagi kehidupan manusia, terutama di kalangan para remaja, dimana masa remaja adalah masa transisi menuju masa dewasa. Pada fase remaja mereka cenderung mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, terlebih pada sesuatu yang baru. Mereka masih ingin mencoba hal-hal yang baru. Remaja adalah penerus bangsa. Apabila remaja suatu bangsa tidak memiliki sikap dan mental yang memadai, maka kemajuan bangsa tidak akan tercapai. Pendidikan adalah proses awal dalam pembentukkan mental remaja. Dan oleh sebab itu, kita sebagai generasi penerus bangsa kita bertanggung jawab untuk memajukkan Negara kita agar tak kalah dengan Negara lain terutama kita telah berada dalam era globalisasi.
98
IPNU
IPPNU
merupakan
organisasi
NU
sebagai
wadah
pengembangan dan pembinaan bagi kaum remaja serta sebagai wadah untuk berhimpun dan mengkomunikasikan para remaja sebagai penerus perjuangan dimana IPNU IPPNU memegang peranan penting sebagai gerakan pemuda yang bisa di banggakan Nusa dan Bangsa. Dalam dunia organisasi, pelaksanaan sejumlah teori maupun ide adalah bentuk sejauh mana hal tersebut direalisasikan dalam ranah praktis. Demikian juga dengan peranan IPNU IPPNU sebagai organisasi kepemudaan dimana IPNU IPPNU diharapkan mampu untuk menjadi wadah bagi para generasi muda untuk dapat berkarya. Dengan banyaknya budaya asing yang berkembang pada sekarang ini, merupakan suatu tantangan bagi IPNU IPPNU untuk bisa menanggulangi bahaya ataupun dampak yang ditimbulkan, karena IPNU IPPNU merupakan generasi penerus bangsa, karena baik buruknya suatu bangsa kedepan terletak pada baik buruknya para remaja sebagai generasi penerus bangsa sekarang. Jadi bangsa itu akan menjadi baik apabila akhlak ataupun moral dari para remajanya baik, begitupun sebaliknya, suatu bangsa akan tampak buruk apabila akhlak dari remajanya juga buruk. IPNU IPPNU sebagai salah satu pemegang tonggak estafet untuk melanjutkan perjuangan pembangunan bangsa, dipundak para remajalah ada nasib bangsa kedepan. Berdasarkan wawancara pada bab sebelumnya, diketahui bahwa peranan IPNU IPPNU dalam mengantisipasi budaya asing adalah sebagai berikut :
99
1. Sebagai organisasi berbasis keilmuan Peranan IPNU IPPNU sebagai organisasi berbasis keilmuan adalah bahwasanya IPNU IPPNU menguatkan basis pendidikan dimana IPNU IPPNU menambah wawasan kepelajaran untuk para remaja melalui pelatihan-pelatihan
dan
pengkaderan
yang mampu menumbuhkan
pengetahuan yang lebih dari yang sebelumnya mereka dapatkan. Disini para remaja dilatih untuk mempunyai sifat ingin tahu yang tinggi, IPNU IPPNU sebagai organisasi pelajar mempelopori pendidikan berbasis keorganisasian dimana mereka para remaja tidak hanya mengetahui materi yang mereka dapatkan di sekolah formal tetapi juga hal-hal yang tidak mereka dapatkan di sekolah formal. Sekolah dan organisasi pelajar merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Dengan bersekolah kita ditransfer ilmu yang akan menghasilkan kepandaian, sementara dengan berorganisasi melalui kegiatan-kegiatan positif akan mencetak wawasan kedewasaan dan kemandirian pada diri remaja. Dari kegiatan pengkaderan seperti binari, makesta, lakmud serta diklatama mereka dilatih dan diarahkan untuk menjadi remaja yang lebih disiplin baik dari cara mereka berpakaian. Mereka dididik untuk berpakaian rapi dan sopan khususnya di luar rumah, dalam kesopanan berbicara dan tatanan rambut remaja diarahkan sebagaimana mestinya. Dalam kegiatan seminar remaja dijelaskan tentang bahaya narkoba dan
100
minuman keras, sehingga mereka diharapkan mampu untuk menjauhi narkoba dan minuman keras. 2. Sebagai tempat bergaul positif Pada zaman sekarang ini memang sudah seharusnya kita memperhatikan tempat bergaulnya para rmaja, dengan siap saja mereka bergaul dan dampak apa yang dibawa teman-teman mereka, karena kalau tidak seperti itu dengan banyaknya budaya asing yang masuk para remaja mudah sekali terkena dampak dari budaya asing. Para remaja harus bisa membentengi diri mereka dengan hal-hal yang positif, oleh karena itu mereka membutuhkan lingkungan yang baik dan kondusif. Di IPNU IPPNU inilah mereka dapat bergaul dan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif selepas mereka selesai beraktivitas di sekolah formal, sehingga mereka tidak menggunakan waktu luang mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan negative yang cenderung dapat membawa dampak yang tak baik bagi remaja. Dengan mengikuti kegiatan IPNU IPPNU mereka akan lebih terarah, seperti kegiatan pertemuan rutin, seminar, Peringatan Hari Besar Islam, pengkaderan, kegiatan-kegiatan itu mengantisipasi mereka dari pergaulan bebas. Ada juga kegiatan yang bersifat kemasyarakatan seperti bakti sosial, kita coba buktikan pada remaja bahwa waktu remaja itu tidak harus menghabiskan waktu mereka dengan berfoya-foya dan kegiatan lainnya yang tidak jelas.
101
3. Sebagai tempat pengenalan dan pemupukan Ideologi Aswaja bagi Remaja Sekarang ini banyak sekali aliran-aliran yang bermunculan baik aliran-aliran yang bergaris keras ataupun ekstrim liberal, sasaran mereka biasanya adalah para remaja dimana usia remaja paling mudah disuguhi ataupun dipengaruhi dengan berbagai hal baru yang mereka sendiri belum tahu. Melalui IPNU IPPNU mereka dikenalkan dan diberi pemahaman yang lebih mengenai pengetahuan tentang aswaja, mereka diajarkan bagaimana cara bertoleransi terhadap sesamanya maupun terhadap tradisi local, mereka juga diajarkan untuk saling menghargai dan tidak merasa paling benar. Untuk itu dalam setiap pengkaderan yang dilakukan IPNU IPPNU materi aswaja merupakan materi yang wajib diberikan karena merupakan salah satu cara untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang aswaja. Melalui prinsip al-mukhafadzatu ‘ala al-qadim al-salih wa alakhdzu bi al-jadid al-aslah IPNU IPPNU yang anggotanya adalah pelajar ataupun remaja memiliki pegangan dalam menyikapi budaya. Selama budaya itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan budaya bangsa, serta mengandung kebaikan maka dapat diterima. 4. Sebagai tempat untuk Menyiapkan remaja menjadi generasi penerus NU dan Bangsa Banyak sekali pengkaderan-pengkaderan yang dilaksanakan IPNU
IPPNU,
baik
itu
pengkaderan
formal
ataupun
informal.
102
Pengkaderan-pengkaderan itu bertujuan untuk menyiapkan para generasi muda sebagai penerus perjuangan bangsa dan NU, karena remaja adalah tonggak estafet yang nantinya harus meneruskan perjuangan para pendahulu mereka. Ditangan merekalah maju mundurnya sebuah bangsa dan NU pada khususnya. Oleh karena itu, melalui pengkaderan IPNU IPPNU mereka diberi bekal untuk mempersiapkan diri menjadi penerus bangsa kedepan. Setiap kegiatan IPNU IPPNU bertujuan untuk mempersiapkan para remaja untuk menjadi penerus bangsa dan NU. Remaja yang mampu menjaga keutuhan bangsa dan menjaga segala budaya yang ada serta mengantisipasi segala budaya asing yang seiring berkembangnya zaman akan mampu menggeser budaya sendiri. Kegiatan pengkaderan seperti binari, makesta, lakmud dan diklatama, disitu mereka akan mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin. Dalam kegiatan diklatama mereka dilatih untuk disiplin baik dari cara berpakaian, gaya rambut dan kesopanan. Kegiatan seminar narkoba mereka akan tahu bahaya narkoba dan minuman keras serta bahaya pergaulan bebas.
4. Sebagai suatu majlis IPNU IPPNU juga merupakan suatu wadah perkumpulan bagi remaja, majlis ini adalah lingkungan yang kondusif bagi para remaja. Dalam majlis ini para remaja mendapatkan pembelajaran-pembelajaran tentang keislaman dan bagaimana mewujudkan lingkungan yang baik.
103
Selain itu, dalam majlis ini para remaja juga dilatih untuk bisa belajar aktif menyampaikan pendapat, melatih mental mereka agar tidak menjadi remaja yang minder, agar remaja mempunyai rasa percaya diri ketika mereka harus berhadapan dengan public. Melalui kegiatan Peringatan Hari Besar Islam mereka diajarkan untuk berpakaian rapi dan sopan. Dalam kegiatan mereka juga akan mendapatkan pengetahuan seputar dunia Islam maupun umum.