BAB IV ANALISIS KONTRASTIF KALA (TENSES) DALAM BAHASA ARAB DAN BAHASA INGGRIS SERTA METODE PENGAJARANNYA
A. Analisis Konsep Kala (Tenses) dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris Mengenai konsep kala (tenses), antara bahasa Arab dan bahasa Inggris memang sedikit banyak memiliki persamaan dan perbedaan. Dalam tata bahasa Arab maupun bahasa Inggris pada dasarnya memiliki tiga acuan dasar waktu, yaitu lampau (madli/past), sekarang (hal/present), dan yang akan datang (mustaqbal/future). Masing-masing dari kedua bahasa tersebut jika dijabarkan perubahan bentuk waktunya berjumlah 16 macam. Di dalam bahasa Arab. 16 konsep kala terbagi dalam tiga aspek masa. Perhatikan diagram pembagian berikut ini:
130
131
KALA (TENSES) BAHASA ARAB
املاضي
البعيد املنقطع
كان فعل
القريب املنقطع
كان قد فعل
املتجدد
كان يفعل
املنتهي باحلاضر
قد فعل
املتصل باحلاضر
مازال يفعل
املستتر ّر
ظل يفعل ّر
البسيط
فعل
املقارب
كاد يفعل
الشروعي
طفق يفعل
العادي احلال
املتجدد
يفعل
االستتراري املستقبل
البسيط
يفعل
القريب
سيفعل
البعيد
سوف يفعل
االستتراري
سيظل يفعل ّر
132
املاضي
احلال
املستقبل
البعيد املنقطع
كان مسري درس
القريب املنقطع
عندما وصلت البيت كان الوالدي قد غادر
املتجدد
كنت أكتب كتابا ملا دخلوا إيل
املنتهي باحلاضر
لقداشتريت سيارة جديدة
املتصل باحلاضر
مازال يتعلمون الدرس ملدة ساعتني
املستتر ّر
ظلّت البنات يلعبن يف الفناء
البسيط
تسلمت رسالته قبل أسبوع الماضى
املقارب
كاد يفقد املفتح
الشروعي
طفقت البنت تغني
العادي
يذهب أىل السوق كل يوم
املتجدد
تشرق الشتس من الشرق
االستتراري
يكتب امحد درس اللغة العربية اآلن
البسيط
ينجح الطالب اجملتهد
القريب
ستسافر أمي غدا أىل سورابايا
البعيد
سوف أغسل مالبيسي يف هناية األسبوع
االستتراري
سأظل أحبك ابدا
133
Sedangkan dalam bahasa Inggris 16 konsep tenses terbagi dalam 4 bentuk waktu: TENSES Present
Past
Future
Simple
S + V1 (s/es) + O
Continuous
S + Be (am, is, are) + V-ing + O
Perfect
S + Have/has + Verb III + O
Perfect Continuous
S + Have/has + Been + V-ing + O
Simple
S + Verb II + O
Continuous
S + Be (was, were) + V-ing + O
Perfect
S + Had + Verb III + O
Perfect Continuous
S + Had + Been + V-ing + O
Simple
S + Shall/will + V1 + O
Continuous
S + Shall/will + Be + V-ing + O
Perfect
S + Shall/will + Have + Verb III + O S + Shall/will + Have + Been + Ving + O
Perfect Continuous Past Future
S + Should/would + V1 + O Continuous
DAFTAR ISI S + Should/would + Be + V-ing + O
Perfect
S + Should/would + Have + V-III + JUDUL ..................................................................... O
Perfect Continuous
PERNYATAAN S + Should/would....................................................... + Have + Been + V-ing + O ............................................ NOTA PEMBIMBING
PENGESAHAN .......................................................
PERSEMBAHAN ....................................................
MOTTO ...................................................................
134
Present
Past
Future
Simple
I do
Continuous
I am doing
Perfect
I have done
Perfect Continuous
I have been doing
Simple
I did
Continuous
I was doing
Perfect
I had done
Perfect Continuous
I had been doing
Simple
I will do
Continuous
I will be doing
Perfect
I will have done
Perfect Continuous
I will have been doing
Past Future
I would do Continuous
I would be doing
Perfect
I would have done
Perfect Continuous
I would have been doing
135
B. Analisis Kontrastif Kala (Tenses) dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris Sebagaimana telah dipaparkan pada bab sebelumnya mengenai konsep kala (tenses) dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris maka dalam bab ini penulis mencoba melakukan analisis perbandingan untuk menghasilkan beberapa persamaan dan perbedaan antara kedua bahasa. Hal ini menarik dilakukan dalam upaya membantu guru mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari kala (tenses) kedua bahasa. 1. Persamaan antara Kala (Tenses) dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris a. Kala lampau -
Simple past tense memiliki kesamaan pola dengan madli al-basith dan madli al-maqarib. S + Verb II + O =
-
مفعول+ فاعل+ كاد يفعل/فعل
Present perfect tense memiliki kesamaan pola dengan madli muntahi bi al-hadir dan madli al-Syuru’i. S + Have/Has + Verb III + O =
-
مفعول+ فاعل+ طفق يفعل/ قد فعل
Past perfect tense memiliki kesamaan pola dengan madli ba’id’ almunqathi’ dan madli qarib al-munqathi’. S + Had + Verb III + O = مفعول
+ فاعل+ كان قد فعل/كان فعل
136
-
Past continuous tense memiliki kesamaan pola dengan madli almutajaddid dan madli al-mustamir. S + Be (was, were) + Verb-ing + O =
مفعول+ فاعل+ ظل يفعل ّ /كان يفعل b. Kala kini -
Simple present tense memiliki kesamaan pola dengan hal al-‘adi dan hal al-mutajaddid. S + Verb 1 (s/es) + O = مفعول
-
+ فاعل+ يفعل
Present continuous tense memiliki kesamaan pola dengan hal alistimrari. S + Be (am, is, are) + Verb ing + O = مفعول
-
+ فاعل+ يفعل
Simple future tense memiliki kesamaan pola dengan mustaqbal albasith. S + shall/will + Verb + O = مفعول
-
+ فاعل+ يفعل
Present perfect continuous tense memiliki kesamaan pola dengan madli muttashil bi al-hadir. S + have/has + Been + Verb-ing + O = مفعول
+ فاعل+ مازال يفعل
137
c. Kala Mendatang -
Simple future tense memiliki kesamaan pola dengan mustaqbal alqarib dan mustaqbal al-ba’id. S + shall/will + Verb + O = مفعول
-
+ فاعل+ يفعل+ سوف/س
Future continuous tense memiliki kesamaan pola dengan mustaqbal al-istimrari. S + shall/will+ Be + Verb-ing + O = مفعول
+ فاعل+ سيظل يفعل
2. Pebedaan antara Kala (Tenses) dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris a. Kala lampau, kala kini dan kala mendatang Secara umum perbedaan yang dapat ditemukan di antara kala (tenses) di atas adalah kata kerja dalam bahasa Arab terletak di awal kalimat berbeda dengan bahasa Inggris yang meletakkan subjek pada awal kalimat. Verba tidak terpengaruh oleh subjek pada umumnya, kecuali pada bentuk present sedangkan fi’il terpengaruh oleh subjek. b. Meskipun terdapat beberapa bentuk waktu yang sama akan tetapi ada beberapa tenses yang tidak ditemukan antara kedua bahasa, seperti: past future tense, past future continuous tense, past future perfect tense, dan past future perfect continuous tense yang tidak ditemukan dalam kala (tenses) bahasa Arab.
138
C. Analisis Metode Pengajaran Kala (Tenses) dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris Bila dicermati
dengan seksama, penyampaian materi mengenai
pengajaran kala (tenses) bahasa Arab dan bahasa Inggris ini dapat diterapkan kepada peserta didik setingkat MA/SMA. Karena umumnya peserta didik tingkat tersebut sudah memiliki penguasaan yang cukup baik untuk bahasa Arab dan bahasa Inggris. Seperti kita ketahui hingga sekarang ini, pengajaran kata kerja dalam bahasa Arab masih hanya terpaku pada tiga bentuk saja yaitu fi’il madli, mudari’, dan ‘amr. Namun pada kenyatannya sering kita jumpai dalam beberapa literatur yang menunjukkan misalnya kalimat-kalimat fi’il mudari’ yang mengandung arti terlaksananya pada masa lampau. Untuk itu, pengajaran kala (tenses) bahasa Arab yang berjumlah 16 macam ini akan menambah pengetahuan kepada pelajar bahwa ternyata kata kerja dalam bahasa Arab dapat mengalami beberapa perubahan bentuk waktu. Sehingga hal itu penting untuk dipelajari. Meskipun pada awalnya terkesan sulit, namun seiring proses pembelajaran dan metode yang sesuai maka siswa dapat memahaminya dengan baik. Tingkat pemahaman peserta didik dalam satu ruangan berbeda-beda. Untuk itu dalam penyampaian kala (tenses) bahasa Arab dan bahasa Inggris perlu menggunakan metode yang sesuai dengan konteks pemahaman dan penguasaan peserta didik terhadap tata bahasa.
139
Berdasarkan asumsi tersebut, penulis memberikan beberapa alternatif metode yang sesuai untuk mengajarkan kala (tenses) bahasa Arab dan bahasa Inggris. Metode tersebut adalah metode tata bahasa-terjemah (grammar translation method) dan metode bahasa rangkap (dual-language method). Namun tidak menutup kemungkinan bila ditemukan metode-metode lain yang lebih inovatif untuk diterapkan dalam pengajaran kala (tenses). Berikut ini penulis mencoba memaparkan penerapan metode tata bahasa-terjemah (grammar translation method) dan metode bahasa rangkap (dual-language method) dalam pengajaran kala (tenses): 1. Metode tata bahasa-terjemah (grammar translation method) Metode ini yang lebih menekankan hafalan tata bahasa dan latihan menerjemahkan teks-teks sastra agar siswa dapat mengahafalkan kosa kata dalam jumlah yang relatif banyak dan mereka mahir dalam menerjemahkan bahasa asing yang dipelajari. Adapun langkah-langkah penggunaan metode tata bahasa-terjemah (grammar translation method) yang dapat diterapkan oleh guru bahasa Arab dalam mengajarkan kala (tenses) adalah sebagai berikut: a. Pendahuluan, memuat berbagai hal yang berkaitan dengan materi yang akan disajikan baik berupa appersepsi, atau tes awal tentang materi, atau yang lainnya. b. Guru memberikan pengenalan dan definisi kaidah-kaidah kala (tenses) dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris yang harus dihapalkan sesuai
140
dengan materi yang akan disajikan, berikut terjemahannya. Contoh: jika materi yang akan disajikan mengenai kaidah-kaidah kala (tenses), maka langkah yang mungkin dilakukan adalah: 1) Mengenalkan konsep kaidah-kaidah kala (tenses) dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris berikut definisi keduanya dan terjemahannya dalam bahasa pelajar yaitu bahasa Indonesia dengan tujuan memudahkan pelajar memahami materi yang disampaikan. Misalnya: guru memaparkan kaidah tenses yang berjumlah 16 macam, menjelaskan definisi serta fungsi masing-masing tenses. Kemudian memaparkan dan menjelaskan kala dalam bahasa Arab. Agar lebih memudahkan, guru dapat memberikan membagikan lembaran-lembaran kepada siswa yang berisi kala (tenses) dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris seperti gambar dibawah ini
141
KALA (TENSES) BAHASA ARAB
املاضي
البعيد املنقطع
كان فعل
القريب املنقطع
كان قد فعل
املتجدد
كان يفعل
املنتهي باحلاضر
قد فعل
املتصل باحلاضر
مازال يفعل
املستتر ّر
ظل يفعل ّر
البسيط
فعل
املقارب
كاد يفعل
الشروعي
طفق يفعل
العادي احلال
املتجدد
يفعل
االستتراري
املستقبل
البسيط
يفعل
القريب
سيفعل
البعيد
سوف يفعل
االستتراري
سيظل يفعل
142
CONTOH KALA BAHASA ARAB
املاضي
احلال
املستقبل
البعيد املنقطع
كان مسري درس
القريب املنقطع
عندما وصلت البيت كان الوالدي قد غادر
املتجدد
كنت أكتب كتابا ملا دخلوا إيل
املنتهي باحلاضر
لقداشتريت سيارة جديدة
املتصل باحلاضر
مازال يتعلمون الدرس ملدة ساعتني
املستتر ّر
ظلّت البنات يلعبن يف الفناء
البسيط
تسلمت رسالته قبل أسبوع الماضى
املقارب
كاد يفقد املفتح
الشروعي
طفقت البنت تغني
العادي
يذهب أىل السوق كل يوم
املتجدد
تشرق الشتس من الشرق
االستتراري
يكتب امحد درس اللغة العربية اآلن
البسيط
ينجح الطالب اجملتهد
القريب
ستسافر أمي غدا أىل سورابايا
البعيد
سوف أغسل مالبيسي يف هناية األسبوع
االستتراري
سأظل أحبك ابدا
143
TENSES Present
Past
Future
Simple
S + V1 (s/es) + O
Continuous
S + Be (am, is, are) + V-ing + O
Perfect
S + Have/has + Verb III + O
Perfect Continuous
S + Have/has + Been + V-ing + O
Simple
S + Verb II + O
Continuous
S + Be (was, were) + V-ing + O
Perfect
S + Had + Verb III + O
Perfect Continuous
S + Had + Been + V-ing + O
Simple
S + Shall/will + V1 + O
Continuous
S + Shall/will + Be + V-ing + O
Perfect
S + Shall/will + Have + Verb III + O S + Shall/will + Have + Been + Ving + O
Perfect Continuous Past Future
S + Should/would + V1 + O Continuous
DAFTAR ISI S + Should/would + Be + V-ing + O
Perfect
S + Should/would + Have + V-III + JUDUL .......................................................................... O
Perfect Continuous
PERNYATAAN S + Should/would............................................................ + Have + Been + V-ing + O ................................................. NOTA PEMBIMBING
PENGESAHAN ............................................................
PERSEMBAHAN .........................................................
MOTTO ........................................................................
ABSTRAK ....................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................
144
CONTOH TENSES DALAM KALIMAT Present
Past
Future
Simple
I do
Continuous
I am doing
Perfect
I have done
Perfect Continuous
I have been doing
Simple
I did
Continuous
I was doing
Perfect
I had done
Perfect Continuous
I had been doing
Simple
I will do
Continuous
I will be doing
Perfect
I will have done
Perfect Continuous
I will have been doing
Past Future
I would do Continuous
I would be doing
Perfect
I would have done
Perfect Continuous
I would have been doing
145
2) Memberikan
contoh-contoh
seperlunya,
di
sinilah
kita
dapat
menerapkan analisis kontrasif untuk memberikan perbandingan di antara keduanya. Misalnya guru memberikan contoh-contoh seperti berikut ini:
تذهبني إىل املدرسة كل يوم
You go to school everyday
ذهبت إىل املدرسة أمس
You went to school yesterday
ستذهبني إىل املدرسة غدا
You will go to school tomorrow
3) Setelah itu guru menjelaskan contoh-contoh di atas seperlunya. Seperti pada kolom pertama adalah perbandingan antara simple present tense dan al-hal al-‘adi dalam bahasa Arab. Keduanya berfungsi menjelaskan peristiwa
yang
menunjukkan
kebiasaan.
Ciri
kalimat
yang
menunjukkan waktu present adalah verb 1 dan yaf’ulu menunjukkan waktu hal. Kata kerja dari kedua bahasa tersebut mengalami perubahan sesuai subjek yang digunakan. 4) Setelah para pelajar benar-benar memahami konsep kala (tenses), guru membimbing mereka untuk menghafalkan definisinya dengan disiplin. 5) Jika ada kosa kata yang dipandang sulit untuk diterjemahkan, guru menjelaskan kosa kata sebelum menginjak ke langkah aplikasi. 6) Guru memberikan materi teks dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai materi pokok, lalu mengajak para pelajar untuk menerjemahkan
146
kata demi kata, kalimat demi kalimat sampai ke paragraf demi paragraf. Para pelajar setelah itu disuruh untuk mencocokkan kaidah-kaidah yang telah dihafalkan dengan teks baru itu. Dalam hal ini diharapkan mereka dapat mengidentifikasi kala (tenses) sebagaimana kala (tenses) yang mereka hafalkan, lalu menganalisis sampai detail sebagaimana pada poin 2 dan 3 di atas. Kegiatan ini melibatkan kerja keras mental mereka ke dalam teks terjemahan. Hal ini bertujuan agar mereka benar-benar dapat menerjemahkan teks sesuai dengan kaidah bahasa yang benar. 7) Setelah para pelajar selesai mengidentifikasi kala (tenses) dengan baik, guru memberi daftar kosa kata untuk dihafalkan. Kata-kata itu lepas dari konteks kalimat, dan guru menyuruh para pelajar untuk memberi terjemahan kosa kata itu. 8) Sebagai kegiatan akhir, guru memberikan pekerjaan rumah yang berupa persiapan terjemahan untuk dibahas pada pertemuan berikutnya. 2. Metode bahasa rangkap (dual-language method) Metode ini disebut juga dengan metode dwibahasa. Metode ini didasarkan pada persamaan dan perbedaan antara kedua bahasa, perbandingan antara bahasa pertama dan bahasa kedua. Bahasa pertama dalam kaitannya dalam hal ini adalah bahasa Inggris dijadikan alat untuk menjelaskan perbandingan. Perbandingan secara menyeluruh, meliputi salah satunya yaitu mengenai tata bahasa. Persamaan-persamaan antara dua bahasa dimanfaatkan
147
untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa, sementara perbedaanperbedaan yang penting akan dijadikan fokus pelajaran dan drill. Adapun teknik pembelajaran yang dapat dilakukan dalam pengajaran kala (tenses) adalah sebagai berikut: a. Pengenalan kaidah dan contoh kalimat Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Guru pertama-tama menyajikan contoh-contoh (al-amtsilah) dalam sebuah tabel perbandingan analisis kontrastif kedua bahasa. You go to school everyday
تذهبني إىل املدرسة كل يوم ذهبت إىل املدرسة أمس
You went to school yesterday You will go to school tomorrow
ستذهبني إىل املدرسة غدا
2) Siswa mempelajari, menganalisa (tahlil) dan meneliti (istiqra’) contohcontoh yang diberikan. 3) Siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan (istinbath) tentang kaidah-kaidah bahasa berdasarkan contoh-contoh tersebut. Dengan cara ini, siswa secara aktif berpartisipasi dalarn kegiatan siswaan, yakni dalam
menyimpulkan
kaidah-kaidah.
Karena
penyimpulan
ini
dilakukan setelah siswa mendapat latihan yang cukup, maka pengetahuan tentang kaidah itu benar-benar berfungsi sebagai penunjang keterampilan berbahasa.
148
4) Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk melakukan latihan-latihan untuk menerapkan kaidah atau rumus yang telah diberikan. b. Internalisasi kaidah tenses melalui latihan atau drill Setelah ditemukan adanya perbedaan dan persamaan kaidah tenses antara kedua bahasa melalui sistem perbandingan yang telah diajarkan, guru memberikan penginternalisasian kaidah tenses dalam diri siswa melalui pemberian serangkaian latihan atau drill. Yang dapat berupa latihan mekanis (baik disampaikan secara lisan atau tertulis), latihan bermakna (berupa gambar, model, dan situasi kelas), serta latihan komunikatif (pertanyaan kepada masing-masing siswa). Beberapa bentuk latihan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut: 1) Penggantian kata dengan stimulus gambar Guru menunjukkan sebuah gambar yang menunjukkan sebuah aktivitas yang sedang dilakukan.
149
Guru menunjuk siswa untuk merangkai kalimat sesuai gambar dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris sesuai kaidah yang telah dipelajari. Contoh:
يقرأ أيب كتاب (They are praying together) هم يصلون الظهر مجاعة (Fatimah is watching television) تنظر فاطتة تلفيزيون (My father is reading book)
2) Mengisi bagian yang kosong dengan fi’il yang ada di dalam kurung. Contoh:
( زينب وعائشة أىل السوق كل يوم )ذهب... (تلتيذون درس اللغة العربية أمس)تعلم.... 3) Menggunakan flash cards. Contoh: Guru menyiapkan beberapa kata kerja dan zharf al-zaman sebagai penunjuk waktu yang ditulis dalam sebuah kartu. Guru memegang kartu kata kerja di satu sisi dan di sisi yang lain memegang kartu zharf alzaman. Satu kata kerja dipasangkan dengan penunjuk waktu dan siswa membuat kalimat dengan dua pasangan kartu tersebut.
قرأ
أمس
اآلن
غدا
Beberapa contoh pemaparan dalam metode tata bahasa-terjemah (grammar translation method) dan metode bahasa rangkap (dual-language method) di atas dapat diterapkan oleh guru dalam mengajarkan kala (tenses) karena pada dasarnya dual-language method tersebut sesuai
150
dengan analisis kontrastif yang mengajarkan bahasa didasari atas persamaan dan perbedaan antar kedua bahasa (B1 dan B2), sedangkan grammatical-translation method mengajarkan tentang gramatika dan struktur-struktur bahasa melalui perbandingan. Oleh karena itu, pantas kiranya metode tersebut sesuai dengan analisis kontrastif dan disarankan peneliti bahwa metode tersebut tepat untuk mengajarkan kala (tenses) kepada siswa. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bila ditemukan metode-metode lain yang dapat digunakan untuk mengajarkan kala (tenses) bahasa Arab dan bahasa Inggris karena pada dasarnya ilmu pengajaran bahasa akan terus mengalami inovasi dan perkembangan agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.