BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Analisis Kegiatan Per Siklus 1.
Pra Siklus Sebelum mengadakan penelitian, penulis terlebih dahulu mengadakan kegiatan pra siklus. Dalam pra siklus ini penulis melihat hasil belajar peserta didik pada materi asmaul husna pada semester sebelumnya yang pelaksanaannya belum menggunakan metode make a match. Pada pra siklus ini, proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah. Alat yang digunakan dalam pembelajarannya hanya menggunakan buku panduan yang disediakan oleh sekolah. Berikut ini adalah hasil belajar siswa dalam materi asmaul husna semester ganjil tahun pelajaran 2014/ 2015. Tabel 10. Hasil Belajar Ulangan Harian Siswa Pra Siklus Kelas IIIC MSI 01 Kauman No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Siswa
Nilai
Ahmad Rifqi Mujawwad Muhammad Aliful Mizan Muhammad Arieq Hibatullah MuhammadAthoya Nabil ‘Id Muhammad Azka Musyafa’ Muhammad Hanif Maulana Muhammad Irfan Nur Rizqi Muhammad Ja’far Firdaus Muhammad Nadhif Himawan
79
60 75 60 60 70 55 50 55 70
Ketuntasan Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √
80
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Muhammad Rifqy Mas’udi Muhammad Rizqi Bachtiar Muhammad Syifa’ Muhammad Ya’kub Ali Yahya Muhammad Zabil Kautsar Nabil Muhammad Ananda Putri Syakila Asfa Naela Naja Aurelia Dwi Puspita Cindy Aulia Triandini Dea Rizka Maulida Dian Putri Fatimah Dzuhroh A Hafshah Al-Hanun Khijwa Salma Lutfiana Azzahra Naura Ainiyyah Nayla Rahman Niswah Roikhatul Firdausa Nurul Faiqotus Qotrotun Nada Rahma Nafalina Riska Nova Tsania Karima Warda Yuliana Azzahra Zahra Maryam Jumlah Rata-rata Ketuntasan Klasikal
50 65 80 55 60 85 65 60 75 60 80 70 80 50 65 55 60 90 50 85 50 60 55 70 50 75 70
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2325 64,58
19
17
%
52,78
47,22
Pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/ 2015 perolehan rata-rata nilai peserta didik pada materi asmaul husna Al- Mushowwir, Al Halim, Al Karim adalah 64,58 dengan ketuntasan klasikal 52,78 %. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar peserta didik banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dimana KKM pelajaran Aqidah Akhlak adalah 65.
81
Disamping melihat hasil belajar peserta didik pada semester ganjil, penulis juga mengamati proses pembelajaran pada semester ini. Penulis melihat pada proses pembelajaran, siswa cenderung kurang aktif sehingga siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah yang selama ini digunakan. Dari kegiatan pra siklus ini dapat dianalisis bahwa pembelajaran kelas III belum memenuhi target yang diinginkan. Dibuktikan dari hasil nilai ulangan harian pada pelajaran Aqidah Akhlak belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Disamping itu metode pembelajaran yang digunakan kurang bervarisi sehingga cenderung monoton dalam proses pembelajarannya. Hal itu berakibat pada minat siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga hasil belajar (nilai) siswa pada pelajaran ini kurang memuaskan. Untuk itu penulis menggunakan metode yang dapat menumbuhkan semangat siswa dalam belajar, mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Metode yang digunakan yaitu metode make a match yang dianggap tepat dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, digunakanlah metode make a match agar kegiatan belajar mengajar tidak membosankan dan tidak membuat siswa jenuh, dengan metode belajar mengajar yang bervariasi dan tentunya melibatkan siswa secara aktif. Setiap siswa membutuhkan dan memerlukan dorongan untuk melakukan tugas-tugasnya sebagai siswa. Dorongan-dorongan ini akan
82
membangkitkan minat yang ada pada diri siswa. Siswa lebih bergairah dalam belajar dan prestasi belajarnya agar optimal sesuai dengan tujuan belajar. Sehingga metode ini tepat apabila diterapkan dalam pembelajaran aqidah akhlak. Hasil pra siklus ini digunakan sebagai dasar untuk membandingkan keberhasilan pembelajaran aqidah akhlak dengan menggunakan metode make a match pada siklus I dan siklus II. 2.
Siklus I Pada pelaksanaan siklus I proses pembelajaran menggunakan metode make a match. Berikut adalah perincian tahapan yang dilakukan dalam siklus I. a.
Perencanaan 1) Menyusun proposal penelitian, lengkap dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan tentang asmaul husna al-bathin, al-waliyy, al-mujib dan al-wahhab. Dan instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan. 2) Penyiapan perangkat/sarana dan media pembelajaran yang meliputi : buku paket, kertas soal dan jawaban, lembar observasi/pengamatan kerjasama antara siswa, lembar observasi/pengamatan aktifitas siswa, soal pre tes dan pos test serta alat-alat lainnya yang mendukung.
83
b.
Tindakan Pelaksanaan
kegiatan
belajar
mengajar
untuk
siklus
I
dilaksanakan pada hari Kamis, 5 Maret 2015 di kelas IIIC dengan jumlah siswa 36 siswa. Dalam hal ini penulis bertindak sebagai pengamat dengan dibantu oleh guru aqidah akhlak MSI 01 Kauman Pekalongan yang bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada siklus I, secara garis besar kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode make a match sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru masih cukup dominan untuk memberikan penjelasan dan arahan karena model tersebut masih dirasakan baru oleh siswa. Tabel 11. Hasil Belajar Ulangan Harian Siswa Siklus I Kelas IIIC MSI 01 Kauman Ketuntasan No
NamaSiswa
Nilai Ya
1
Ahmad Rifqi Mujawwad
70
√
2
Muhammad Aliful Mizan
75
√
3
Muhammad Arieq Hibatullah
70
√
4
MuhammadAthoya Nabil ‘Id
80
√
Tidak
84
5
Muhammad Azka Musyafa’
70
√
6
Muhammad Hanif Maulana
70
√
7
Muhammad Irfan Nur Rizqi
50
√
8
Muhammad Ja’far Firdaus
55
√
9
Muhammad Nadhif Himawan
65
√
10
Muhammad Rifqy Mas’udi
65
√
11
Muhammad Rizqi Bachtiar
65
√
12
Muhammad Syifa’
70
√
13
Muhammad Ya’kub Ali Yahya
55
√
14
Muhammad Zabil Kautsar
60
√
15
Nabil Muhammad
85
√
16
Ananda Putri Syakila
65
√
17
Asfa Naela Naja
80
√
18
Aurelia Dwi Puspita
75
√
19
Cindy Aulia Triandini
60
20
Dea Rizka Maulida
80
√
21
Dian Putri
70
√
22
Fatimah Dzuhroh A
80
√
23
Hafshah Al-Hanun
50
24
Khijwa Salma
65
25
Lutfiana Azzahra
55
√
26
Naura Ainiyyah
60
√
√
√ √
85
√
27
Nayla Rahman
90
28
Niswah Roikhatul Firdausa
50
29
Nurul Faiqotus
85
√
30
Qotrotun Nada
70
√
31
Rahma Nafalina
90
√
32
Riska Nova
55
33
Tsania Karima
70
34
Warda
50
35
Yuliana Azzahra
75
√
36
Zahra Maryam
70
√
Jumlah
2465
25
11
Rata-rata
68,47
69,44
30,56
Ketuntasan Klasikal
%
√
√ √ √
Berikut adalah rekapitulasi hasil tes formatif siswa seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I : No
Uraian
1
Nilai rata-rata tes formatif
2
Jumlah siswa yang tuntas belajar
3
Persentase ketuntasan belajar
Hasil Siklus I 68,47 25 69,44
86
c.
Observasi Selama
proses
tindakan
berlangsung,
dilakukan
juga
pengamatan atau observasi terhadap proses tindakan yang telah dilaksanakan. Kolaborator mengamati jalannya proses pembelajaran dengan berpedoman pada format lembar observasi yang telah disiapkan. Hasil observasi peneliti, yang diperoleh dari keterangan kolaborator serta berpedoman pada format lembar observasi pada siklus I adalah sebagai berikut: 1) Hasil pengamatan kepada guru Tabel 13. Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Siklus I Penilaian No.
Aspek yang diamati 1 Kehadiran guru.
2.
Penampilan di depan kelas.
3.
Suara
guru
2
3
1.
dalam
menyampaikan materi. 4.
Kemampuan
guru
dalam
menyampaikan apersepsi. 5.
Ket
Kemampuan menyampaikan pembelajaran.
guru
dalam tujuan
4
87
6.
Kemampuan
guru
dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik. 7.
Kemampuan
guru
penguasaan
dalam materi
pembelajaran. 8.
Keruntutan
menyampaikan
materi pelajaran. 9.
Keterampilan guru dalam menerapkan metode make a match
10
Ketrampilan
Guru
dalam
membuat alat peraga 11
Kemampuan guru dalam cara
pengelolaan kelas. 12
Cara arahan
guru dan
memberikan
bimbingan
kelompok kepada siswa. 13
Kemampuan
guru
membimbing peserta didik dalam mengerjakan soal. 14
Kemampuan
guru
dalam
menjawab pertanyaan peserta didik. 15
Kemampuan berkomunikasi
guru
dalam dan
88
menciptakan
komunikasi
yang timbal balik. 16
Kemampuan
guru
dalam
memberikan semangat kepada peserta
didik
dalam
mengerjakan tugas. 17
Pemerataan perhatian guru
kepada peserta didik dalam proses
pembelajaran
berlangsung. 18
Membantu dalam
peserta
menumbuhkan
didik
rasa
percaya diri. 19
Ketepatan
waktu
yang
diperlukan
guru
dalam
menyampaikan materi. 20
Guru
menyimpulkan
hasil
pembelajaran. Jumlah skor
56
Persentase Kinerja Guru
70%
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa guru hadir tepat waktu, guru belum menyampaikan apersepsi dengan baik, guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberikan motivasi kepada peserta didik tentang manfaat mempelajari asmaul husna dalam kehidupan sehari-hari.
89
Kemampuan guru dalam menguasai materi dan keteraturan dalam menyampaikan materi cukup baik, cara guru memberikan arahan dalam kelompok
cukup baik, kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan
peserta didik cukup baik, perhatian guru kepada peserta didik selama proses pembelajaran masih kurang merata, guru kurang memperhatikan waktu yang telah disediakan, sehingga proses pembelajaran terkesan molor, guru telah menyimpulkan materi dengan baik. 2) Hasil pengamatan kepada peserta didik Tabel 13. Hasil Observasi Kegiatan Peserta didik pada Siklus I Penilaian No.
Aspek yang diamati 1
1.
Antusias
2
3
peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran dengan metode make a match. 2.
Keaktifan peserta didik dalam menyortir kartu
3.
Keaktifan peserta didik dalam
diskusi. 4.
Keaktifan peserta didik dalam mencari pasangan
5.
Ket
Keaktifan
peserta
didik
mengemukakan pendapat dalam kelompok.
4
90
6.
Keaktifan dalam bertanya.
7.
Hubungan
kerja
sama
antar
peserta didik dalam kelompok. 8.
Keaktifan peserta didik dalam
mencari sumber belajar. Jumlah skor
22
Persentase Keaktifan Peserta Didik
69%
Kriteria
Cukup Aktif
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan metode make a match cukup baik, keaktifan peserta didik sudah terlaksana dengan baik, keaktifan peserta didik dalam mengajukan pertanyaan kepada guru cukup baik. Peserta didik cukup aktif dalam menannggapi pertanyaan dari guru tetapi kurang aktif dalam menanggapi pertanyaan dari teman, peserta didik terlihat belum begitu aktif dalam bertanya, peserta didik terlihat lancar menjawab beberapa pertanyaan dari guru. d. Refleksi Refleksi pada siklus I berupa perenungan penulis terhadap pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I yaitu tentang kelebihan dan kekurangannya. Dengan memperhatikan hal-hal yang perlu diambil dan dilaksanakan untuk perbaikan pada siklus berikutnya yaitu siklus II.
91
Pada pelaksanaan siklus I ini pelaksanaan pembelajaran materi asmaul husna dengan metode make a match masih belum berjalan sesuai rencana tindakan. Hal ini disebabkan peserta didik belum memahami mekanisme pembelajaran dengan menggunakan metode make a match dengan benar. Untuk itu perlu adanya perbaikan ulang mengenai perencanaan yang nantinya akan digunakan dalam pembelajaran pada siklus II. Hasil refleksi pada siklus I adalah: 1) Peserta didik kurang aktif dalam mengajukan pertanyaan . 2) Guru belum memanfaatkan waktu secara optimal. 3) Guru belum menyampaikan apersepsi dengan baik. 4) Guru belum mengelola kelas dengan baik. 5) Suara guru kurang keras. 6) Perhatian guru kepada peserta didik dalam pembelajaran kurang merata. 7) Keaktifan peserta didik belum mencapai indikator yang ditentukan. 8) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator yang ditentukan.
Dari hasil refleksi tersebut, maka penulis bersama guru merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang perlu diperbaiki dalam siklus II, yaitu: 1.
Guru harus bisa memanfaatkan waktu secara optimal.
2.
Guru menyampaikan apersepsi dengan mengaitkan antara materi yang akan diajarkan dengan materi sebelumnya.
92
3.
Volume suara guru perlu ditingkatkan.
4.
Pemerataan perhatian kepada peserta didik maupun kelompok.
5.
Pengelolaan kelas oleh guru harus lebih ditingkatkan. Pada siklus I, hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan.
Rata-rata yang diperoleh yaitu 68,47. Nilai ini telah mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Tetapi, ketuntasan klasikalnya belum terpenuhi yaitu 69,44%, sedang indikator keberhasilan yang ditetapkan adalah 75%. Karena siklus I belum mencapai indikator yang ditetapkan maka perlu adanya siklus II sebagai perbaikan. 3.
Siklus II Siklus II merupakan perbaikan dari hasil yang telah diperoleh pada siklus I karena siklus I belum mencapai target yang diinginkan maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. a.
Perencanaan Perencanaan pada siklus II berupa kegiatan mempertimbangkan dan memilih upaya yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah yang ditemukan pada siklus I. Pertimbangan dan pemilihan pemecahan masalah tersebut dituangkan dalam perencanaan untuk kegiatan tindakan siklus II. Berdasarkan kendala-kendala yang dialami dan dihadapi pada siklus I, maka perencanaan yang dibuat adalah penyiapan rancangan pembelajaran yang disusun bersama guru kelas yaitu:
93
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun bersama guru kelas yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dengan metode make a match dan materi asmaul husna al-bathin, al-waliyy, al-mujib dan al-wahhab. 2) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas. Dalam hal ini yang dijadikan sebagai kolaborator adalah H. M. Mukmin Naim, S. Pd selaku guru aqidah akhlak di MSI 01 Kauman. 3) Menyusun alat evaluasi pembelajaran. Yaitu penulis menyiapkan soal-soal yang akan diberikan setelah selesai pembelajaran dalam siklus II. 4) Merancang langkah-langkah pembelajaran dengan alokasi waktu yang tepat
b.
Tindakan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus
II
dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Maret 2015 di kelas IIIC dengan jumlah siswa 36 siswa. Dalam hal ini penulis bertindak sebagai pengamat dengan dibantu oleh guru aqidah akhlak MSI 01 Kauman Pekalongan yang bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan refleksi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan
94
(observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada tahap tindakan di siklus II, siswa telah memahami cara menggunakan metode make a match dengan benar sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar. Tabel 14. Hasil Belajar Ulangan Harian Siswa Siklus II Kelas IIIC MSI 01 Kauman Ketuntasan No
NamaSiswa
Nilai Ya
1
Ahmad Rifqi Mujawwad
80
√
2
Muhammad Aliful Mizan
80
√
3
Muhammad Arieq Hibatullah
70
√
4
MuhammadAthoya Nabil ‘Id
80
√
5
Muhammad Azka Musyafa’
70
√
6
Muhammad Hanif Maulana
70
√
7
Muhammad Irfan Nur Rizqi
80
√
8
Muhammad Ja’far Firdaus
60
9
Muhammad Nadhif Himawan
70
√
10
Muhammad Rifqy Mas’udi
75
√
11
Muhammad Rizqi Bachtiar
65
√
12
Muhammad Syifa’
70
√
Tidak
√
95
13
Muhammad Ya’kub Ali Yahya
75
√
14
Muhammad Zabil Kautsar
65
√
15
Nabil Muhammad
85
√
16
Ananda Putri Syakila
65
√
17
Asfa Naela Naja
80
√
18
Aurelia Dwi Puspita
75
√
19
Cindy Aulia Triandini
60
20
Dea Rizka Maulida
80
√
21
Dian Putri
70
√
22
Fatimah Dzuhroh A
80
√
23
Hafshah Al-Hanun
60
24
Khijwa Salma
65
25
Lutfiana Azzahra
60
26
Naura Ainiyyah
80
√
27
Nayla Rahman
90
√
28
Niswah Roikhatul Firdausa
60
29
Nurul Faiqotus
85
√
30
Qotrotun Nada
70
√
31
Rahma Nafalina
90
√
32
Riska Nova
65
√
33
Tsania Karima
70
√
34
Warda
60
√
√ √ √
√
√
96
35
Yuliana Azzahra
75
√
36
Zahra Maryam
70
√
Jumlah
2620
30
6
Rata-rata
72,78
83,33
16,67
Ketuntasan Klasikal
%
Berikut adalah rekapitulasi hasil tes formatif siswa seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 15. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II : No
c.
Uraian
1
Nilai rata-rata tes formatif
2
Jumlah siswa yang tuntas belajar
3
Persentase ketuntasan belajar
Hasil Siklus I 72,78 30 83,33
Observasi Selama
proses
tindakan
berlangsung,
dilakukan
juga
pengamatan atau observasi terhadap proses tindakan yang telah dilaksanakan. Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dengan berpedoman pada format lembar observasi yang telah disiapkan. Hasil observasi peneliti pada siklus II adalah sebagai berikut:
97
1) Hasil pengamatan kepada Guru Tabel 16. Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Siklus II Penilaian No.
Ket
Aspek yang diamati 1
2
3
4
1.
Kehadiran guru.
2.
Penampilan di depan kelas.
3.
Suara
guru
dalam
menyampaikan materi. 4.
Kemampuan
guru
dalam
menyampaikan apersepsi. 5.
Kemampuan
guru
menyampaikan
dalam
tujuan
pembelajaran. 6.
Kemampuan
guru
dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik. 7.
Kemampuan
guru
penguasaan
dalam
materi
pembelajaran. 8.
Keruntutan
menyampaikan
materi pelajaran. 9.
Keterampilan guru dalam menerapkan metode make a match
98
10
dalam
Kemampuan guru dalam cara
Ketrampilan
Guru
membuat alat peraga 11
pengelolaan kelas. 12
Cara guru memberikan arahan dan
bimbingan
kelompok
kepada siswa. 13
Kemampuan
guru
membimbing
peserta
didik
dalam mengerjakan soal. 14
Kemampuan
guru
dalam
menjawab pertanyaan peserta didik. 15
Kemampuan
guru
berkomunikasi
dalam
dan
menciptakan komunikasi yang timbal balik. 16
Kemampuan
guru
dalam
memberikan semangat kepada peserta
didik
dalam
mengerjakan tugas. 17
Pemerataan
perhatian
guru
kepada peserta didik dalam proses
pembelajaran
berlangsung. 18
Membantu peserta didik dalam
99
menumbuhkan rasa percaya diri. 19
Ketepatan
waktu
yang
diperlukan
guru
dalam
menyampaikan materi. 20
Guru
menyimpulkan
hasil
pembelajaran. Jumlah skor
70
Persentase Kinerja Guru
88%
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa suara guru dalam menyampaikan materi sudah baik, guru telah menyampaikan apersepsi dengan baik, guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberikan motivasi kepada peserta didik tentang kegunaan mempelajari baca tulis al qur`an, kemampuan guru dalam menguasai materi dan keteraturan dalam menyampaikan materi sudah baik, cara guru memberikan arahan dalam kelompok , telah berjalan dengan baik, guru telah menjawab pertanyaan peserta didik dengan baik, perhatian guru kepada peserta didik selama proses pembelajaran sudah merata, guru telah menggunakan waktunya dengan baik, sehingga proses pembelajaran dapat berakhir pada waktu yang ditentukan, guru telah menyimpulkan materi dengan baik.
100
2) Hasil pengamatan kepada peserta didik Tabel 17. Hasil Observasi Kegiatan Peserta didik pada Siklus II Penilaian No.
Aspek yang diamati 1
1.
Ket
Antusias
2
3
4
peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran dengan metode make a match. 2.
Keaktifan peserta didik dalam
menyortir kartu 3.
Keaktifan peserta didik dalam
diskusi. 4.
Keaktifan peserta didik dalam mencari pasangan
5.
Keaktifan
peserta
didik
mengemukakan pendapat dalam kelompok. 6.
Keaktifan dalam bertanya.
7.
Hubungan
kerja
sama
antar
peserta didik dalam kelompok. 8.
Keaktifan peserta didik dalam mencari sumber belajar. Jumlah skor
28
Persentase Keaktifan Peserta Didik
88%
101
Kriteria
Sangat Aktif
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan metode make a match sangat baik, keaktifan peserta didik sudah terlaksana dengan baik, keaktifan peserta didik dalam mengajukan pertanyaan kepada guru baik., peserta didik cukup aktif dalam menannggapi pertanyaan dari guru tetapi kurang aktif dalam menanggapi pertanyaan dari teman, peserta didik terlihat belum begitu aktif dalam bertanya, peserta didik terlihat lancar menjawab beberapa pertanyaan dari guru. d.
Refleksi Setelah pembelajaran pada siklus II selesai dan telah diketahui hasil belajar peserta didik maka diperoleh beberapa refleksi selama siklus I ini berlangsung. Adapun hasil refleksi pada siklus II adalah sebagai berikut: 1) Pembelajaran dengan metode make a match telah berjalan sesuai rencana tindakan. Baik guru maupun peserta didik telah menjalankan pembelajaran sesuai dengan mekanisme metode make a match sehingga pembelajaran berlangsung secara optimal. 2) Pengalokasian waktu telah sesuai rencana tindakan sehingga seluruh waktu dapat dimanfaatkan secara optimal. 3) Peserta didik yang bertanya pada siklus ini meningkat.
102
4) Guru
telah
menyimpulkan
hasil
pembelajaran
di
akhir
pembelajaran. Berdasarkan hasil pelaksanaan dan pengamatan yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa pada siklus II pembelajaran sudah lebih baik daripada pada siklus sebelumnya. Siklus II merupakan perbaikan pembelajaran dari siklus I. Materi yang diajarkan yaitu asmaul husna al-bathin, al-waliyy, al-mujib dan al-wahhab. Pada siklus ini pembelajaran dengan metode make a match telah berjalan sesuai rencana tindakan. Baik guru maupun peserta didik telah menjalankan pembelajaran sesuai dengan mekanisme metode make a match sehingga pembelajaran berlangsung secara optimal. Pengalokasian waktu telah sesuai rencana tindakan sehingga seluruh waktu dapat dimanfaatkan secara optimal. Rata-rata hasil evaluasi peserta didik, ketuntasan belajar peserta didik, sudah mencapai indikator keberhasilan yang dicapai. Sehingga peneliti dan guru memutuskan tidak perlu diadakan siklus berikutnya.
103
Perkembangan hasil belajar peserta didik pada pra siklus, siklus I dan siklus II adalah : Tabel 18. Perkembangan Hasil Belajar Peserta Didik Ketuntasan Siklus
Rata-rata Tuntas
Tidak Tuntas
Pra
64,58
52,78%
47,22%
I
68,47
69,44%
30,56%
II
72,78
83,33%
16,67%
B. Pembahasan 1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode make a match memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat mulai dari pra siklus, siklus I dan siklus II) yaitu masing-masing 52,78%, 69,44% dan 83,33%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. 2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses belajar aktif dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu
dapat ditunjukkan dengan
104
meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.
3. Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran aqidah akhlak pada materi pokok asmaul husna dengan metode make a match yang paling dominan adalah dengan menggunakan alat/ media, mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/ antar siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif. Sedangkan
untuk
aktivitas
guru
selama
pembelajaran
telah
melaksanakan langkah-langkah make a match dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjalan LKS, menjelaskan materi yang tidak dimengerti, memberi umpan balik, evaluasi, Tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.