BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Sebelum melakukan perancangan sistem, diperlukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Tujuan dari analisis dan evaluasi sistem adalah untuk menganalisis sistem pengelolaan data serta pengembangan sistem melalui perbaikan sehingga Sistem Informasi Persediaan Barang Pada CV Multi Teknik ini dapat menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan. 4.1.1. Analisis Dokumen Analisis yang sedang berjalan menguraikan secara rinci dokumendokumen yang digunakan dalam sistem informasi dilapangan, diantaranya :
1. Surat Pesanan Deskripsi
: Merupakan surat yang digunakan untuk memesan barang
Rangkap
: 2 (dua)
Sumber
: Bag. Gudang
Distribusi
: Pemasok & Supervisor
Elemen Data
: Tanggal, Nama_barang, jumlah,Nama_Pemasok.
50
51
2. Surat Pengeluaran Barang Deskripsi
: Merupakan surat keterangan mengeluarkan barang dari gudang
Rangkap
: 2 (dua)
Sumber
: Bag. Gudang
Distribusi
: Bag Penjualan & Bag.Gudang
Elemen Data
: Tanggal, Nama_barang, jumlah
3. Faktur Pembelian Barang Deskripsi
: Merupakan tanda bukti pembelian barang
Rangkap
: 2 (dua)
Sumber
: Pemasok
Distribusi
: Bag Gudang & Pemasok
Elemen Data
: Tanggal, Nama_barang, jumlah, harga_satuan, total,Nama_Pemasok.
4. Daftar Barang Deskripsi
: Merupakan dokumen yang memuat data barang
Rangkap
: 1 (satu)
Sumber
: Bag. Gudang
Distribusi
: Supervisor
52
Elemen Data
:
Nama_pemasok,
Nama_barang,
jumlah,
keterangan 5.
Laporan Deskripsi
: Merupakan laporan persediaan barang
Rangkap
: 2 (dua)
Sumber
: Bag. Gudang
Distribusi
: Supervisor & Finance
Elemen Data
: Tanggal, Nama_barang, jumlah, harga_satuan, total, Nama_Pemasok, Sisa_stok.
4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan Analisis prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis aktifitas–aktifitas yang terjadi dalam sistem informasi, diantaranya: 4.1.2.1. Flow Map Flow Map menggambarkan bagaimana prosedur sistem yang dijalankan berikut prosedur yang berjalan. a. Proses Pemesanan Barang 1. Bagian Gudang memeriksa stok barang dan mencatat stok ke daftar barang 2. Bagian Gudang melaporkan data barang ke Supervisor 3. Apabila stok barang yang ada di gudang habis atau mencapai batas minimal tertentu maka pemesanan dilakukan. Jika masih
53
ada stok, maka Bagian Gudang mengarsipkan daftar stok barang sebagai bahan laporan persediaan. 4. Supervisor memerintahkan bagian gudang membuat surat pesanan kepada pihak pemasok 5. Setelah mendapat persetujuan dari pimpinan, bagian gudang selanjutnya
mengirim
mengarsipkannya.
surat
pesanan
tersebut,
dan
54
Gambar 4.1 Flowmap Pemesanan Barang
55
b. Proses Pendataan Barang Masuk 1. Setelah
surat pesanan barang dikirim ke pemasok,
selanjutnya pemasok akan mengirimkan barang yang telah dipesan beserta faktur pembelian barang. 2. Bagian Gudang akan menerima barang-barang yang dikirim
oleh pihak pemasok dan melakukan pengecekan secara fisik terhadap
barang-barang
tersebut
berdasarkan
faktur
pembelian dan daftar pesanan. 3. Kemudian bagian gudang akan menandatangani faktur
pembelian sebagai tanda terima. 4. Bagian gudang mengarsipkan faktur pembelian untuk
dilakukan pembayaran oleh bagian finance. 5. Petugas gudang menyimpan barang yang baru datang &
mencatat transaksi ke dalam daftar stok barang
56
Gambar 4.2 Flowmap Pendataan Barang Masuk
57
c. Proses Pencatatan Barang Keluar 1. Bagian Gudang terima konfirmasi permintaan barang dari bagian penjualan/teknisi 2. Bagian
Gudang
mencatat
permintaan
barang
dan
melakukan pengecekan barang, apabila barang yang diminta ada, maka akan dibuatkan surat pengeluaran barang. Jika barang yang diminta kosong atau tidak mencukupi permintaan, maka bagian gudang mencatat ke dalam buku daftar order barang. 3. Surat pengeluaran barang diserahkan ke supervisor untuk di tanda tangan, kemudian diserahkan ke bagian penjualan untuk dilampirkan pada saat pengeluaran barang. 4. Bagian gudang menyerahkan barang dan surat pengeluran barang ke bagian penjualan, dan mengarsipkan surat pengeluaran barang.
58
Gambar 4.3 Flowmap Pencatatan Barang Keluar
59
d. Laporan 1. Berdasarkan
Arsip
yang
ada
Bagian
Gudang
Membuatkan Laporan. 2. Setelah laporan selesai, maka diserahkan ke Supervisor untuk ditanda tangan dan di cek kembali 3. Setelah laporan di setejui, supervisor menyerahkan ke bagian Finance untuk dilakukan pembayaran.
Gambar 4.4 Flowmap Pembuatan Laporan
60
4.1.2.2. Diagram Konteks Diagram konteks menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luar. Berikut ini merupakan diagram konteks analisis sistem :
Gambar 4.5 Diagram Konteks Sistem Informasi Persediaan Barang yang berjalan Pada CV Multi Teknik
61
4.1.2.3. Data Flow Diagram Berikut gambar 4.6 merupakan data flow diagram level 0 analisis sistem:
Gambar 4.6 DFD Level 0 Sistem Informasi Persediaan Barang CV Multi Teknik
62
a. DFD Level 1 Proses 1 Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Pemesanan Barang :
Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses 1 b. DFD Level 1 Proses 2 Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Pengolahan data barang masuk :
Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses 2
63
c. DFD Level 1 Proses 3 Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Pencatatan data barang keluar :
Gambar 4.9 DFD Level 1 proses 3 e. DFD Level 1 Proses 4 Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Pembuatan Laporan:
Gambar 4.10 DFD level 1 proses 4
64
4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan Setelah melewati beberapa tahapan analisa terhadap sistem informasi yang sedang berjalan di CV Multi Teknik, maka dapat diketahui kelemahankelemahan yang terjadi pada sistem, kelemahan-kelemahan tersebut di gambarkan dalam tabel berikut ini. No.
Masalah 1.
Rencana Pemecahan
Pengelolaan data barang masih Dibuat sistem yang mengelola sangat
manual
mengandalkan
Alat
hanya barang secara komputerisasi. Tulis
Kantor 2.
Pencatatan dan penghitungan Dibuat sistem yang menghitung stok barang masih manual
3.
stok barang secara otomatis
Pembuatan surat pesanan dan Dibuatkan sistem yang mencetak surat
keluar
masih surat pesanan dan surat keluar
menggunakan alat tulis kantor 4.
Pembuatan
Laporan
otomatis
yang Dibuat sistem pengolahan data
menyangkut pengelolaan data yang
berupa
output
laporan
barang yang masuk dan keluar, harian, bulanan, dan tahunan serta
stok
barang
masih yang dibutuhkan secara otomatis
berdasarkan arsip Tabel 4.1 Masalah dan Rencana Pemecahan Masalah Sistem Informasi Persediaan Barang Pada CV Multi Teknik
65
Dengan dikembangkannya Sistem Informasi Persediaan Barang di CV Multi Teknik menjadi terkomputerisasi diharapkan kekurangan-kekurangan atau kendala yang terasa dalam mengolah data-data barang, stok barang dan laporan di atas dapat dikurangi. 4.2. Perancangan Sistem Perancangan merupakan tahapan untuk menggambarkan model baru yang akan dibuat. Tahapan ini sangat penting untuk menentukan baik tidak atau cocok tidaknya sistem baru yang akan dibuat. Tahapan ini berisi tentang penggambaran diagram konteks dan data flow yang akan diusulkan. 4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem Adapun tujuan perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan produk (perangkat lunak) yang mampu : 1. Meningkatkan efektifitas (kecepatan dan keakuratan informasi yang dihasilkan) dan efesiensi (mengurangi biaya operasional) dalam pengolahan data barang dan supplier. 2. Memperoleh keakuratan data yang dapat dipertanggungjawabkan. 3. Memperkecil presentase kerusakan (hilang atau hancur) data. 4. Penyesuaian terhadap perkembangan jaman dengan penerapan sistem teknologi informasi.
66
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan Sistem Informasi persediaan barang yang akan dibuat diharapkan mampu mengolah data barang, data supplier, menghitung stok barang dan pembuatan laporan secara otomatis dan terintegrasi, serta menggunakan basis data yang berguna bagi penyimpanan data dengan jumlah data relatif banyak
sehingga
dapat
mempermudah
penyimpanan,
pencarian,
pengubahan serta penghapusan data. 4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan Sistem Informasi Persediaan Barang terdiri dari beberapa prosedur yang merubah sistem manual menjadi otomatisasi. 4.2.3.1. Flow Map Flowmap merupakan gambaran singkat dari sistem yang diusulkan adapun flowmap yang diusulkan sebagai berikut : a. Prosedur Pemesanan Barang 1. Dengan acuan stok minimun yang terdapat pada kartu stok, bagian gudang memilih menu form Pemesanan Barang.
2. Data diisi sesuai dengan yang diminta pada form pemesanan barang, kemudian bagian gudang mencetak surat pesanan berdasarkan tanggal penginputan pesanan dan pemasok, kemudian diserahkan kepada supervisor untuk ditandatangan. 3. Setelah ditanda tangan oleh Supervisor, surat pesanan dikirim ke Pemasok
67
Dibawah ini Flowmap Pemesanan Barang yang diusulkan
Gambar 4.11 Flowmap Usulan Prosedur Pemesanan Barang
68
b. Prosedur Pendataan Barang Masuk 1. Bagian Gudang akan menginput data barang masuk ke dalam database sesuai faktur pembelian barang. 2. Kemudian bagian gudang akan menandatangani Faktur pembelian barang tersebut, dan disimpan sebagai arsip. 3. Setelah barang didata, kemudian barang disusun ke dalam rak sesuai dengan kategorinya. 4. Bagian gudang akan mencetak laporan ke supervisor yang kemudian akan diserahkan ke bagian finance untuk dilakukan pembayaran. Dibawah ini Flowmap usulan Prosedur Pendataan Barang masuk
69
Gambar 4.12 Flowmap Usulan Pendataan Barang Masuk
c.
Prosedur Pencatatan Barang Keluar 1. Bagian Gudang menginput permintaan barang dari bagian penjualan. 2. Setelah daftar permintaan barang sesuai dan masih ada stok, akan dicetak surat pengeluaran barang dan di serahkan ke
70
Bagian Penjualan. Jika barang yang diminta kosong, maka bagian gudang akan menginput ke daftar pesanan barang. 3. Bagian gudang akan mencetak laporan pengeluaran barang dan diserahkan ke Supervisor. Dibawah ini Flowmap usulan Pencatatan barang keluar Pencatatan Barang Keluar Supervisor
Bagian Gudang
Bagian Penjualan
Daftar Permintaan Barang
Daftar Permintaan Barang
Input data permintaan barang
Pengolahan data
Database
ada Stok minimum Barang
Daftar Permintaan Barang
Cetak Surat Pengeluaran Barang Input pesanan
Cetak laporan
Laporan Pengeluaran barang
Surat Pengeluaran Barang
Surat Pengeluaran Barang
Laporan Pengeluaran barang
Gambar 4.13 Flowmap Usulan Pencatatan Barang Keluar
71
4.2.3.2. Diagram Konteks Diagram konteks adalah lingkup suatu sistem, yaitu keterkaitan sistem dengan lingkungan. Lingkup ini ditentukan dari besarnya pengaruh data yang diterima dan informasi yang dihasilkan lingkungan ini diwakili oleh entitas-entitas luar, dimana digambarkan tentang entitas yang memberikan sesuatu kepada atau dari sistem.
Gambar 4.14 Diagram Konteks Usulan Sistem Informasi Persediaan Barang CV Multi Teknik
4.2.3.3. Data Flow Diagram Data flow diagram adalah refresentasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan sebuah sistem yang telah ada atau baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.
72
Data Flow Diagram digambarkan pada gambar 4.15
Gambar 4.15 DFD Level 0 Usulan Sistem Informasi Persediaan Barang Dagang Pada CV Multi Teknik
73
4.2.3.3.1. DFD Level 1 a. DFD Level 1 Proses 1 Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses Pemesanan Barang yang diusulkan :
Gambar 4.16 DFD level 1 Proses 1 Usulan b. DFD level 1 Proses 2 Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses Pendataan Barang Masuk yang diusulkan :
Gambar 4.17 DFD Level 1 Proses 2 Usulan
74
c. DFD Level 1 Proses 3 Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses Pencatatan Barang Keluar yang diusulkan :
Gambar 4.18 DFD Level 1 proses 3 Usulan 3.2.3.4. Kamus Data Kamus data adalah penjabaran dari aliran-aliran data yang ada di dalam sebuah data flow diagram dan merupakan entitas-entitas yang akan dibuat dalam sebuah Entity Relationship Diagram. 1. Kamus Data Kategori Nama Arus Data Alias Bentuk Data Arus Data Deskripsi Periode Struktur data
: : : : : :
Kategori Barang Kategori Barang Input Data dan tampilan monitor Proses 1.1 – File Barang Merupakan rincian data rak barang Penginputan Jenis barang
: Kode_kategori, jenis, rak
75
2. Kamus Data Barang Nama Arus Data
: Data Barang
Bentuk Data
: Input Keyboard atau tampilan monitor
Arus Data
: Proses 1.2 –File Barang
Deskripsi
: Merupakan Data Barang dan persediaan barang
Periode
: Pendataan Barang digudang
Struktur data
: Kode_barang,Nama_barang,Nama_pemasok, Jenis,Kapasitas,Stok_minimum,Persediaan,Harga_beli, Harga_jual, Satuan
3. Kamus Data Pemasok Nama Arus Data
: Data Pemasok
Bentuk Data
: Input Data dan tampilan monitor
Arus Data
: Proses 1.3 – File Pemasok
Deskripsi
: Merupakan rincian data pemasok
Periode
: Setiap ada pemasok yang akan memasok barang
Struktur data
: Kode_pemasok,Nama_pemasok,Alamat_pemasok, Telepon_pemasok, surel_pemasok
4. Kamus Data Pesanan Nama Arus Data
: Pemesanan Barang
Bentuk Data
: Input Keyboard dan output formulir
Arus Data
: Proses 1.5 – Proses 1.6
Deskripsi
: Merupakan rincian pesanan barang
Periode
: Barang mencapai stok minimum
76
Struktur data
: Nomor_pesanan,Nama_pemasok,Kode_barang, Nama_barang, jumlah, kapasitas, persediaan
5. Kamus Data Barang Masuk Nama Arus Data : Barang Masuk Bentuk Data
: Formulir Penerimaan Barang
Arus Data
: Proses 2.3 – File Barang Masuk
Deskripsi
: Input data barang masuk sesuai pesanan
Periode
: Setiap barang masuk ke gudang
Struktur data
: Kode_penerimaan,Nomor_faktur,Kode_barang, Nama_barang,Tgl_Faktur, Jumlah_masuk
6. Kamus Data Barang Keluar Nama
Arus :
Barang Keluar
Bentuk Data
:
Bukti Pengeluaran Barang
Arus Data
:
Proses 3.1 – File Barang Keluar
Deskripsi
:
Merupakan pencatatan pengeluaran barang dari gudang
Periode
:
Setiap barang keluar gudang
Struktur data
:
Kode_pengeluaran,
Kode_barang,
nama_barang,
tanggal_keluar, jumlah_keluar, sisa_stok, kepada
77
4.2.4. Perancangan Basis Data Perancangan Basis Data ini dibuat dengan tujuan untuk mengidentifikasi isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah digunakan pada database. 4.2.4.1. Normalisasi Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya yang berfungi untuk menghilangkan redudansi data, menentukan key yang unik untuk mengakses data atau merupakan pembentukan relation sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah dimodifikasi. a. Tujuan dari Normalisasi -
Untuk menghilang kerangkapan data
-
Untuk mengurangi kompleksitas
-
Untuk mempermudah pemodifikasian data
b. Proses Normalisasi -
Data diuraikan dalam bentuk table, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
-
Apabila table yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka table tersebut perlu dipecah menjadi beberapa table yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
78
c. Tahapan Normalisasi Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF). Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik. Bentuk Normal Kesatu (1 NF) -
Bentuk normal 1NF terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute), atribut composite atau kombinasinya dalam domain data yang sama.
-
Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi). Bentuk Normal Kedua (2 NF)
-
Bentuk normal 2NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk 1NF, dan semua atribut selain primary key, secara utuh memiliki Functional Dependency pada primary key
-
Sebuah tabel tidak
memenuhi 2NF,
jika
ada atribut
yang
ketergantungannya (Functional Dependency) hanya bersifat parsial saja (hanya tergantung pada sebagian dari primary key). -
Jika terdapat atribut yang tidak memiliki ketergantungan terhadap primary key, maka atribut tersebut harus dipindah atau dihilangkan.
79
Bentuk Normal Ketiga (3 NF) -
Bentuk normal 3NF terpenuhi jika telah memenuhi bentuk 2NF, dan jika tidak ada atribut non primary key yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lainnya. 1. Bentuk Unnormalisasi Tabel Barang={Kode_kategori, Jenis, Rak,Kode_barang,Nama_barang,Nama_pemasok, Jenis,Kapasitas,Stok_minimum,Persediaan,Harga_beli, Harga_jual, Satuan,Kode_pemasok,Nama_pemasok,Alamat_pemasok,Telepon _pemasok,surel_pemasok,Nomor_pesanan,Nama_pemasok,Kode_ barang,
Nama_barang,
jumlah,
kapasitas,
persediaan,
Kode_penerimaan,Nomor_faktur,Kode_barang,Nama_barang,Tgl_ Faktur,
Jumlah_masuk,
Kode_pengeluaran,
Kode_barang,
nama_barang, tanggal_keluar, jumlah_keluar, sisa_stok, kepada} 2. Bentuk Normal Pertama (1st NF) Tabel Barang={Kode_kategori*, jenis,rak,Kode_barang*,Nama_barang,Nama_pemasok,Kapasitas, Stok_minimum,Persediaan,Harga_beli, Harga_jual,Satuan,Kode_pemasok*,Alamat_pemasok,Telepon_pe masok,surel_pemasok,Nomor_pesanan*,jumlah,Kode_penerima*, Nomor_faktur,Tgl_Faktur, Jumlah_masuk, Kode_pengeluaran*, tanggal_keluar, jumlah_keluar,kepada}
80
3. Bentuk Normalisasi Kedua (2nd NF) Tabel Barang
= { Kode_barang*, Nama_barang, Nama_pemasok,Kapasitas, Stok_minimum, Persediaan, Harga_beli, Harga_jual,satuan}
Tabel Pemasok
= { Kode_pemasok*, Alamat_Pemasok, telepon_pemasok, surel_pemasok}
Tabel Pesanan
= {Nomor_pesanan*, Jumlah}
Tabel Penerimaan ={Kode_Penerimaan*, Tgl_faktur,jumlah, No_faktur} Tabel Pengeluaran ={Kode_pengeluaran*,tanggal_keluar, Jumlah_keluar, sisa_stok,kepada} Tabel kategori
={Kode_kategori*,Jenis,Rak}
4. Bentuk Normalisasi Ketiga (3rd NF) Tabel Barang = { Nama_barang, Harga_beli, Harga_jual,Kode_barang**,kode_kategori**,kode_pemasok**} Tabel detail_barang ={kode_barang*,kapasitas,stok_minimum} Tabel Pemasok = { Kode_pemasok*, Nama_pemasok,Alamat_pemasok, telepon_pemasok, surel_pemasok} Tabel Persediaan ={id*,Persediaan} Tabel Pesanan
={Kode_pesanan*, jumlah_pesan,kd_pemasok**}
81
Tabel Penerimaan ={Kode_Penerimaan*, Tgl_faktur,jumlah_masuk,No_faktur, Kode_pesanan**} Tabel Pengeluaran ={Kode_pengeluaran*,tanggal_keluar, Jumlah_keluar, kepada,kode_barang**,id_persediaan**} Tabel Kategori
={Kode_kategori*, jenis,rak}
Ket :
= Primary Key
** = Foreign Key 4.2.4.2. Relasi Tabel
Gambar 4.19 Relasi Tabel
82
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram
Gambar 4.20 Entity Relation Diagram
4.2.4.4. Struktur File Struktur file adalah penggambaran tentang file-file dalam tabel sehingga dapat dilihat bentuk file-file tersebut baik field-fieldnya, tipe datanya serta ukuran dari data tersebut. Berikut ini adalah struktur file pada Sistem Informasi Persediaan Barang Gudang pada CV Multi Teknik.
83
Tabel 4.2 Barang.db Field Name Kode_barang Nama_barang Harga_beli Harga_jual Kode_satuan Kode_kategori Kode_pemasok
Type Int Varchar Int Int Int Int Int
Size 5 35 7 7 3 2 5
Key **
** **
Tabel 4.3 Detail Barang.db Field Name Kode_barang Stok_minimum Kapasitas
Type Int Int Int
Size 5 5 5
Key **
Tabel 4.4 Pemasok.db Field Name
Type
Size
Key
Kode_pemasok Nama_pemasok Alamat_pemasok Telepon_pemasok Surel_pemasok
Int Varchar Varchar Varchar Varchar
5 35 40 16 35
*
Tabel 4.5 Pesanan.db Field Name Id Kode_Pemasok Jumlah_pesan
Type Int Int Int
Size 11 4 3
Key * **
84
Tabel 4.6 Penerimaan.db Field Name Kode_penerimaan Kode_pesanan Jumlah No_faktur Tgl_faktur
Type Int Int Int Varchar Date
Size 5 5 5 20
Key * **
Tabel 4.7 Pengeluaran.db Field Name Kode_pengeluaran Kode_barang Kepada Jumlah Tgl_keluar Id_persediaan
Type Int Int varchar Int Date Int
Size 5 5 30 5
Key * **
5
**
Tabel 4.8 Persediaan.db Field Name Id_persediaan Persediaan
Type Int Int
Size 5 5
Key *
Tabel 4.9 Kategori.db Field Name Kode_Kategori Jenis Rak
Type Int Varchar Varchar
Size 2 30 3
Key *
85
4.2.4.5. Kodifikasi Pengkodean ini berfungsi untuk mendifinisikan suatu objek secara singkat, mengklasifikan data. Selain itu, kode dapat ditentukan dari kumpulan huruf, angka dan karakter khusus. Pada sistem informasi persediaan barang dagnag ini terdapat urutan pengkodean yang digunakan sebagai berikut : 1. Kodifikasi Surat Pesanan Kode Surat Pesanan :
Contoh : P/2013-01-26/7/ANE P
: Pesanan
2013
: Tahun Pemesanan
01
: Bulan Pemesanan
26
: Tanggal Pemesanan
7
: Nomor urut surat pesanan
ANE
: Inisial Pemasok
86
2. Kodifikasi Surat Keluar Kode Surat Keluar : XXX
XX
XX
XX
Contoh : 001041212 001
: No. Urut
04
: Tanggal
12
: Bulan
2012
: Tahun
3. Kodifikasi Pemasok GUN
:
Guna Teknik
ASI
:
Asia Pasifik
ANE
:
Aneka Makmur
BHA
:
Bhakti
ANH
:
Aneka Baut
SUR
:
Surya Pagi
87
4.2.5. Perancangan Antar Muka Perancangan antar muka dirancang untuk memudahkan pemakai dalam mengakses informasi yang dibutuhkan. 4.2.5.1. Struktur Menu Rancangan struktur menu dibuat untuk memudahkan user dalam melakukan penggunaan fungsi-fungsi program yang ada pada sistem ini. Adapun struktur menu dari aplikasi yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 4.21 Rancangan Menu Aplikasi
88
4.2.5.2. Perancangan Input Untuk mencegah ketidakakuratan dari suatu hasil sistem informasi, maka perlu memperhitungkan data apa yang harus diinputkan kedalam sistem, sehingga hasilnya dapat berguna secara optimal dalam pengambilan keputusan khususnya penyelesaian suatu permasalahan yang dihadapi. Adapun rancangan inputnya adalah sebagai berikut : 1. Rancangan input Pengolalaan Barang Diform ini semua barang yang sudah tersedia di gudang akan diinput datanya, dari form juga ini dapat dilihat stok minimum, dan barang yang harus dipesan. Berikut gambar rancangan inputannya :
Gambar 4.22 Perancangan Input Data Barang
89
2. Rancangan Input pengelolaan pemasok Data pemasok akan diinput dan disimpan ke database melalui form dibawah ini.
Gambar 4.23 Perancangan Input Pemasok 3.
Form Pemesanan Barang Dari form ini semua barang yang akan dipesan diinput dan disimpan ke database pemesanan kemudian dicetak surat pemesanan.
Gambar 4.24 Rancangan Input Pesanan
90
4. Form Barang Masuk Barang yang akan masuk ke gudang akan diolah melalui form berikut ini:
Gambar 4.25 Rancangan Input Barang Masuk 5. Form Barang Keluar Melalui form barang keluar ini, setiap barang yang akan keluar gudang diolah datanya. Dan bisa mengetahui setiap barang yang sudah mencapai batas minimum yang harus dilakukan pemesanan.
Gambar 4. 26 Rancangan Input Barang keluar
91
6. Form Kategori Barang Dengan form ini akan diketahui penyimpanan barang berdasarkan rak dan kategori barang, karena semua barang akan diiput sesuai dengan kategori dan tempat penyimpanannya.
Gambar 4.27 Rancangan Input Kategori Barang 7. Form Laporan Dapat mencetak laporan yang diinginkan melalui form dibawah ini
Gambar 4.28 Rancangan Cetak Laporan
92
4.2.5.3. Perancangan Output Perancangan Output dibuat untuk mempermudah menyampaikan informasi beberapa perancangan output. 1. Surat pesanan Semua data pesanan yang diinput akan dicetak, dan dikirim ke pemasok
berdasarkan
masing-masing
pemasok.
Berikut
rancangan output dari form pemesanan :
Gambar 4.29 Rancangan Output surat Pesanan 2. Surat Keluar Barang Sebagai bukti pengeluran barang yang ada dalama persediaan, dari form keluar barang akan mencetak surat keluar barang. Berikut rancangan dari surat keluar barang tersebut.
Gambar 4.30 Rancangan Output Surat Keluar Barang
93
3. Laporan Barang Masuk Berikut rancangan laporan barang yang masuk ke dalam gudang
Gambar 4.31 Rancangan Output Laporan barang Masuk 4. Laporan Barang Keluar Rancangan output laporan barang yang keluar dari gudang adalah sebagai berikut:
Gambar 4. 32 Rancangan Output Laporan barang Keluar
94
5. Laporan Persedian Barang Dari rancangan laporan berikut ini, dapat terlihat data barang yang ada dalam gudang dan persediaanya.
Gambar 4.33 Rancangan Output Laporan Persediaan Barang
4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan Perancangan desain sistem di bawah ini menjelaskan bahwa user melalui web browser meminta informasi atau melakukan inputan/transaksi pada aplikasi yang terdapat pada web server, web server akan melayani permintaan tersebut dengan mengambil/menginputkan data-data pada database dan akan mengirimkan balasan berupa informasi yang diminta.
95
Dibawah ini merupakan rancangan jaringan offline yang akan digunakan di CV Multi Teknik
Gambar 4.34 Perancangan arsitektur jaringan