SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
BAB IV ANALISA PERANCANGAN IV.1.
Analisa Program Perencanaan dan Perancangan Non Fisik
IV.1.1. Analisa Pengguna dan Kebutuhan Ruang Pasar Pelaku atau pengguna pasar antara lain : a. Tenant (penyewa atau pemilik toko) merupakan indicidu atau kelompok yang menyewa dan menggunakan ruang serta fasilitas yang disediakan untuk usaha komersial. b. Pengunjung (konsumen) terdiri dari orang tua, remaja, anak-anak dan dewasa atau objek pelaku kegiatan yang membutuhkan pelayanan barang, jasa dan rekreasi. c. Pengelola
yang
bertugas
memberikan
pelayanan
dan
menyediakan fasilitas yang mewadahi agar pedagang mau menyewa atau membeli retail yang ditawarkan. d. Pemasok barang (suplayer) yaitu pengisi atau penghantar barang yang diperlukan pedagang. :
29
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
30
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
31
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
32
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
Perhitungan Perbandingan Kios Grosir dan Kios Eceran :
-
Luas Kios Grosir : 4.876 m2
-
Ukuran Kios
: (1) 3m x 6m = 18m2
-
Jumlah Kios
: (4.876 m2 x 50%) : 18m2 = 135 Kios :
-
Total Kios
: 135 kios x 2 = 260 Kios
-
Luas Kios Eceran : 3.251 m2
-
Ukuran Kios
: (1) 3m x 4m = 12m2
-
Jumlah Kios
: (3,251 m2 x 50%) : 12m2 = 135 Kios
-
Total Kios
: 135 Kios x 2 = 260 Kios
-
Total Kios Grosir dan Kios Eceran : 260 kios + 260 kios = 520 kios
-
Perbandingan Kios Grosir dan Eceran (60% : 40%)
-
Jumlah Kios Grosir : (60% x 520) = 312 Kios
-
Jumlah Kios Eceran : (40% x 520) = 208 Kios
33
SHOPPING STREET
IV.2.
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
Analisa Lingkungan Fisik Tapak
Konsep tapak dapat ditemukan diantaranya dengan masalah yang ada di tapak itu sendiri. Analisa lingkungan secara fisik merupakan suatu pemecahan masalah untuk mengetahui permasalahan tersebut. Setelah permasalahan fisik ditemukan maka dapat ditemukan solusinya. Sehingga penggunaan tapak akan lebih mudah dirancang sesuai desain, terutama berkaitan erat dengan lingkungan sekitar, penelusuran masalah tersebut diantaranya melalui :
IV.2.1. Potensi Tapak Tapak yang terletak di Jl. KH. Wahid HasyimCipadu merupakan area komersil yang di fungsikan sebagai bangunan Pasar Tekstil Cipadu. Tapak seluas 2 ha yang di dalamnya terdapat 300 kios tekstil mempunyai potensi yang baik bagi lingkungan sekitar tapak. Warga sekitar banyak menjadikan rumah nya sebagi home industri, sebagaimana aktifitas pemukiman tersebut saling berkaitan dengan aktifitas Pasar Tekstil Cipadu
IV.2.2. Aksesbilitas
Pasar Cipadu
Jl. Jurang Mangu
Jl. Wahid Hasyim
Jl. Ciledug Raya
Keberadaan tapak dapat diakses dari dua arah yaitu dari arah jalan Raya Ciledug dan Jalan Raya Jurang Mangu Bintaro. Saat ini lebar Jalan KH. Mas Mansyur ± 8 34
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
meter, kedepan Pemda Tangerang akan mengembangkan menjadi 18 meter. Karena untuk infrastruktur jalan saat ini yang berada di kawasan cipadu relatif kecil, dengan banyaknya volume kendaraan yang mengakses jalan ini sebagai jalan alternatif. Sehingga terkadang jalan ini mengalami kemacetan.
IV.2.3. Kondisi Tapak Kondisi tapak saat ini terdapat bangunan Pasar Tekstil Cipadu. Pasar ini di belah oleh Jl. KH. Wahid Hasyim sampai Pondok Betung, Bintaro dan Pasar Tekstil Cipadu dikelilingi oleh permukiman warga.Dari arah Jl. Ciledug Raya terdapat Pasar Sayur Cipadu dan Giant dengan jarak ± 1,4 Km. Kemudian arah utara ke Bintaro terdapat swalayan harmoni dengan jarak ± 2,6 Km dan ke arah timur terdpat bangunan Mitra 10 yang menjual aneka bahan bangunan.
Perumahan Warga
Cipadu Square
Jl. Raya Ciledug
Masjid
Giant
Futsal Area
Jl. Jurang Mangu
35
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
IV.2.4. Lingkungan Makro
Jl. Ciledug Raya yang menghubungkan akses masuk ke Jl. KH. Wahid Hasyim menuju Pasar Cipadu Terdapat supermarket (Giant) yang berada di sisi Jl. Iledug Raya. Jarak supermarket tersebut terhadap Pasar Cipadu ± 5 Km
Di Jl. Jurang Mangu Terdapat Bangunan Mitra 10, yang menjual alat dan bahan bangunan Selain Jl. Ciledug Raya yang menghubungkan akses masuk menuju Pasar Cipadu, terdapat juga Jl. Jurang Mangu - Bintaro
Jl. KH.Wahid Hasyim
Batas
Tapak
Permukiman
Batas
Jl.Ciledug Raya
Giant
Ruko
36
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
Tanggapan : Karena terdapat 2 akses untuk menuju Pasar Cipadu yaitu Jl. Ciledug Raya dan Jl. Jurang Mangu, makan akan direncanakan sebuah pintu utama dimaksudkan untuk memberikan keterbukaan kepada pengunjung Pasar Tekstil yang datang.
Jl. Ciledug Raya
Kondisi Sekarang
Fasilitas Utama Fasilitas Penunjang Fasilitas Servis
Jl. Jurang Mangu
direncanakan
sebuah
pintu utama Alternatif
Fasilitas Utama Fasilitas Penunjang Fasilitas Servis Parkir
Rencana Desain
Pedestrian
Jl. KH.Wahid Hasyim - Cipadu
37
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
IV.2.5. Lingkungan Mikro
Indomaret Permukiman Warga
± 1 Km dari tapak terdapat sarana olahraga futsal Rumah makan
Suasana dalam Pasar
1
2
Gambar 1 & 2 : Penataan dagangan yang melebihi volume toko dan penataan parkir yang belum terorganisir dengan baik, tinggi bangunan yang tidak proporsional serta permasalahan dari penghawaan.(Survey ke lokasi)
3
4
Gambar 3 & 4 : Lebar jalan ± 6m, saluran atau drainase masih sangat kecil sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan, bahkan pada sebagian jalan saluran sudah mampet. Terlihat bangunan yang sangat mepet dengan badan jalan. (Survey ke lokasi)
38
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
Kondisi Sekarang
Fasilitas Penunjang Fasilitas Utama
Fasilitas Penunjang Fasilitas Utama
Area Parkir
Area Parkir
Alternatif
Tanggapan : Melihat kondisi parkir yang ada maka area parkir akan di pisahkan tersendiri, tujuannya agar sirkulasi pengunjung tidak terganggu. Begitu juga dengan pedagang kaki lima akan disediakan tempat yang akan ditentukan, agar Pasar Tekstil Cipadu terkesan tidak terlihat kumuh. Dan perancangan loading dock yang akan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak menggangu sirkulasi mobil pengunjung.
Alternatif
desain
untuk lahan parkir
39
SHOPPING STREET
IV.3.
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
Analisa Tapak
IV.3.1. Analisa Pencapaian Tapak Pencapaian ke lokasi dapat dilakukan dengan menggunakan
kendaraan
pribadi
ataupun
kendaraan umum. Tapak dapat dicapai dari dua arah yaitu lewat jalur utara melalaui Bintaro Jurang Mangu – Cipadu atau melalui jalur selatan Kebayoran – Ciledug – Cipadu. Saat ini infrastruktur jalan kurang mendukung karena lebar Jalan KH. Wahid Hasyim yaitu ± 6m dengan jalur angkot yang rame sehingga lalulintas sering tersendat. Jalur Utara (Jurang Mangu - Bintaro) lebih sering padat pada pagi hari.
Tanggapan : Untuk mengindari kemacetan di Jl. KH. Wahid Hasyim, maka akses pintu masuk dan pintu keluar pasar akan di buat terpisah, tujuan nya agar kendaraan tidak berpapasan ketika mau masuk ataupun keluar pasar. Dengan kondsi yang ada, akses pintu masuk dan keluar pasar menjadi satu, sehingga terkadang menimbulkan kemacetan.
40
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
Kondisi Sekarang Fasilitas Utama Fasilitas Penunjang
Fasilitas Servis Fasilitas Utama Fasilitas Penunjang
Alternatif
Jalan 2 arah
Fasilitas Utama Fasilitas Penunjang Fasilitas Servis Parkir
Alternatif Denah
Masuk
Keluar
41
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
Rencana Desain
Jl. KH.Wahid Hasyim - Cipadu
Akses keluar masuk kendaraan
IV.3.2. Analisa Sirkulasi Dalam Tapak Sirkulasi dalam tapak Pasar Cipadu sekaran ini memliki sirkulasi 1 arah, artinya sirkulasi motor, mobil orang menjadi satu. Akibatnya ketika pengunjung yang datang rame, maka sirkulasi dalam
tapak
menjadi
sangat
crowded.
Ditambah lagi ketika mobil suplay barang masuk maka sirkulasi mobil pun menjadi tidak berfungsi artinya antara mobil barang dengan mobil pribadi saling bentrok. Tanggapan : Untuk sirkulasi pengunjung pedestrian akan dibuat mengelilingi massa bangunan, dengan bukaan pintu keluar - masuk di beberapa tempat agar sirkulasi pasar berjalan lancar, dan keamanan berfungsi dengan baik. Sirkulasi mobil dan motorpun akan di buat terpisah agar tidak saling terganggu dengan yang lain.
42
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
Kondisi Sekarang Fasilitas Penunjang Fasilitas Utama
Fasilitas Penunjang Fasilitas Utama Fasilitas Servis
Alternatif Sirkulasi Kendaraan + Orang
Sirkulasi Kendaraan Sirkulasi Orang
Fasilitas Utama Fasilitas Penunjang Fasilitas Servis Parkir
Sirkulasi Kendaraan Servis Sirkulasi Kendaraan
Fasilitas Utama Fasilitas Penunjang Fasilitas Servis Parkir
43
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
Rencana Desain
Penghijauan Massa bangunan Pasar
Pedestrian
IV.3.3. Analisa Iklim Kawasan Cipadu merupakan kawasan yang mempunyai iklim tropis artinya kawasan tersebut mendapatkan sinar matahari disepanjang tahunnya. Oleh karena itu seharusnya dapat memanfaatkan secara maksimal kondisi ini di dalam rancangan bangunannya. Tanggapan : Karena kawasan Cipadu memiliki iklim tropis maka kemiringan atap didesain sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik wilayah yaitu menggunakan atap plana untuk menghindari dari teriknya sinar matahari. Selain itu overstek pada atapnya dapat melindungi bangunan dari tampias air hujan dan sinar matahari, IV.3.4. Analisa View Dalam dan Luar Tapak Data eksisting :
1
2
Dari segi arsitektur saat ini Tidak ada penghijauan di penyelesaian fasad pasar bahu jalan, sehingga cipadu tidak menarik. terasa gersang
44
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
3
4
View tapak yang di dominasi oleh pertokoan dan permukiman penduduk serta tidak ada view yang baik karena sekeliling tapak adalah home industry konveksi dan kontrakan.
Tanggapan :
1
2
Pada arah pandang menuju view Elemen landscape dibuat sedemikian diberikan elemen penutup yaitu rupa untuk memberikan kesan rindang penghijauan atau memasang ornamen. dan nyaman.
3
Alternatif rancangan
Penyelesaian fasad diselaraskan dengan kondisi bangunan sekitar lingkungan.Tujuan agar bangunan pasar dapat menyesuaikan dengan kondisi eksisting. Rencana Desain
45
SHOPPING STREET
IV.4.
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
Analisa Bangunan
IV.4.1. Analisa Bentuk dan Massa Bangunan Analisa Pola Massa Bangunan
1
2
3
Jl. KH. Wahid Hasim
Kios
Pola bentuk massa bangunan yang akan diterapakan dalam desain yaitu dengan menggunakan organisasi massa bangunan linear, dimana massa bangunan tersebut berderet. Karena tapak Pasar Cipadu dibelah oleh Jl. KH. Wahid Hasyim sehingga massa bangunan tersebut saling berhadapan, dan konfigurasi Jl. KH. Wahid Hasyim menjadi nilai komersial terhadap toko yang berada dikanan kirinya.
Pedestrian
1
2
3
Bentuk Massa Bangunan
1
2
1
2
46
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
Penerapan Pola Massa Bangunan dalam Desain
Bentuk dasar massa bangunan zona pertokoan Pasar Cipadu yang akan diterapkan di dalam rancangan yaitu kotak persegi, kenapa saya memilih bentuk ini karena bentuk dari massa tersebut fleksibel, fungsional sehingga dapat membentuk pola massa bangunan yang efisien.
IV.4.3. Analisa Sistem Modul
1
Suatu
sistem
Grid Beraturan
perpotongan
2
dua
Grid
ini
Grid Tidak Beraturan
dapat
digunakan
untuk
garis-garis sejajar atau lebih yang
menunjukan pengaturan hirarki atau
berjarak teratur pada perpotongan
fungsional
garis-garis
bangunan.
dan
bidang-bidang
ruang
dalam
suatu
beraturan. Tanggapan : Berdasarkan perbandingan pola grid diatas maka utntuk rancangan Pasar Cipadu menggunakan modul grid beraturan
47
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
IV.4.4. Analisa Sistem Struktur A. Struktur atas Baja Kekurangan :
Baja
merupakan bahan
yang
mempunyai sifat struktur yang baik. Baja mempunyai kekuatan dan sama
kuat
yang pada
tinggi kekuatan
tarik maupun tekan dan oleh karena itu baja
adalah
yang memiliki
elemen batasan
1. Diperlukannya suatu biaya pemeliharaan untuk mencegah baja dari bahaya karat. 2. Komponen struktur yang dibuat dari bahan baja perlu diusahakan supaya tahan api sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk bahaya kebakaran. Kelebihan :
struktur sempurna
1. Kekuatan Tinggi 2. Kemudahan Pemasangan 3. Proses pemasangan di lapangan berlangsung dengan cepat. 4. Dapat di las.
yang akan menahan beban
Beton bertulang Beton bertulang adalah suatu bahan material yang terbuat dari beton dan baja tulangan. Kombinasi
dari
menghasilkan
kedua bahan
material
tersebut
bangunan
yang
mempunyai sifat-sifat yang baik dari masingmasing bahan bangunan tersebut. Kekurangan : 1. Beton mempunyai kuat tarik yang sangat rendah, sehingga memerlukan penggunaan tulangan tarik. 2. Beton bertulang memerlukan bekisting untuk menahan beton tetap di tempatnya sampai beton tersebut mengeras. 3. Sifat beton bervariasi dari proporsi campuran dan pengadukannya.
Kelebihan : 1. Mudah dibentuk sesuai dengan keinginan 2. Tidak mudah terbakar 3. Tidak dimakan serangga atau rayap 4. Mempunyai daya tahan yang bagus terhadap karat dan tidak mudah lapuk 5. Tahan lama dan memerlukan sedikit perawatan, jadi lebih ekonomis
48
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
Tanggapan : Untuk rangka struktur atas Pasar CIpadu menggunakan beton bertulang, karena beton bertulang memiliki bentangan yang relatif panjang. Selain itu beton bertulang juga tidak mempunyai kelipatan bentangan sehingga dapat mengikuti sesuai dengan rancangan desain.
Atap dan Kuda-kuda
Rangka baja ringan
Genteng ukuran 33x42
Rangka atap baja ringan memiliki beberapa elemen yaitu kuda-kuda, reng, sekrup, dan jurai dalam untuk mencegah tempias. Kuda-kuda merupakan struktur utama dalam konstruksi atap baja ringan. Untuk mendapatkan kuda-kuda yang kokoh, perhitungan kuda-kuda baja ringan sangat berbeda dengan kayu, yakni cenderung lebih rapat. Semakin besar jarak yang harus dipikul semakin pendek jarak kuda-kuda Kelebihan : Beban
Kelebihan : yang
harus ditanggung
Tidak dapat di ekspos.
struktur dibawahnya lebih kecil.
Bila
Tidak dapat terbakar.
struktur yang salah hitung akan
Tidak dimakan rayap.
menyeret yang lain.
Pemasangan lebih cepat.
Rangka atap baja ringan tidak
Tidak menyusut.
sefleksibel
ada
salah
kayu
satu bagian
yang
dapat
dipotong dan dibentuk berbagai profil.
49
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
A. Struktur Bawah
a. Pondasi Foot Plat
b. Pondasi Batu Kali
c. Pondasi Tiang Pancang
d. Pondasi Sumuran
a. Pondasi Foot Plat dipergunakan pada kondisi tanah dengan daya dukung tanah yang baik dan stabil antara : 1,5 - 2,00 kg/cm2. Pondasi foot plat ini biasanya dipakai untuk bangunan gedung 2 – 4 lantai b. Pondasi batu kali dipakai pada kondisi tanah : “ baik “, Yaitu dengankekerasan tanah atau sigma tanah = 2 Kg / Cm2 , dengan kedalaman tanah keras lebih kurang = 1,50 Cm, kondisi air tanah cukup dalam. c. Pondasi sumuran dipakai untuk tanah yang labil, dengan sigma lebih kecil dari 1,50kg/cm2. Seperti bekas tanah timbunan sampah, lokasi tanah yang berlumpur.
d. Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah -tanah lembek, tanah berawa,dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanahkeras pada posisi sangat dalam. Tanggapan : Berdasarakan penjelasan struktur bawah di atas, maka rancangan Pasar Cipadu menggunakan pondasi foot plat, karena kondisi tanah Cipadu berasal dari endapan tanah liat yang bercampur pasir dan memiliki daya penahan air cukup baik. Hal lain, karena ketinggian bangunan Pasar Cipadu hanya 2 lantai.
IV.4.5. Analisa Sistem Utilitas Sistem prasarana utilitas bangunan tingkat rendah mempunyai system yang biasanya sesuai dengan tinggi dan bentuk bangunan itu sendiri. Untuk sistem utilitas bangunan pada pasar ini meliputi :
50
SHOPPING STREET
PASAR GROSIR CIPADU - TANGERANG
a. Sistem distribusi air bersih dan air kotor. Untuk sistem distribusi air bersih dan air kotor Pasar Cipadu sekarang ini, sumber utamanya berasal dari PAM atau sumur dalam (deep well) sebagi cadangan bila sewaktu-waktu suplai dari PAM berhenti karena mengalami gangguan sistem tertentu.
b. Listrik Sumber tenaga listrik utama Pasar Cipadu berasal dari PLN, karena kegiatan dalam Pasar berlangsung 9 jam, maka pihak pengelola menyediakan listrik cadangan dari generator secara otomatis jika terjadi kebakaran ataupun aliran listrik dari PLN tidak mencukupi.
c. Penampungan Sampah Sampah yang dihasilkan oleh pasar tekstil Cipadu di dominasi sampah non organik, sampah organik yang dihasilkan di Pasar Tekstil adalah sampah daun-daun dari pepohonan, dan sampah sisa makanan yang berasal dari fasilitas kulinasi. Sampah tersebut dikumpulka terpisah berdasarkan jenisnya.
d. Penerangan. Sistem penerangan Pasar Cipadu yaitu menggunakan sistem alami yaitu dengan memanfaatkan bukaan secara maksimal dari pintu toko dan dari pedestrian, sehingga dapat menekan penggunaan penerangan buatan yang memakan listrik hingga cukup besar
e. Sistem Perawatan Bangunan (Maintenance) Perawatan pada bangunan tingkat tinggi biasanya dengan gondola, Tetapi untuk Pasar Cipadu yang memiliki tinggi 2 lantai cukup dengan menggunakan scaffolding atau steger.
f.
Sistem Saluran Air Sistem saluran air yang diterapkan di Pasar Cipadu sekarang ini yaitu mengelilingi massa bangunan Pasar supaya ketika hujan, air hujan tidak masuk kedalam kios yang kemudian di alirkan keselokan.
51