BAB III TINJAUAN UMUM YAYASAN PONDOK PESANTREN TURUS
3.1
SEJARAH Pondok Pesantren (PP) Turus terletak di Kelurahan Kabayan, Kecamatan dan
Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten kurang lebih 2,5 km dari Kota Pandeglang, ke arah Tenggara menuju kota Rangkasbitung. PP ini dirintis oleh Almarhum KH. Tubagus Moh. 'Idrus bin H. Tubagus Moh. Ma'ruf pada tanggal 8 Rabiul Awwal 1361 H. atau tanggal 25 Maret 1942 M. Pada awal berdirinya, PP ini hanya memiliki beberapa buah gubug dibuat dari bambu, yang dibangun di atas lembah perbukitan yang berhawa sejuk, tanah milik mertua KH. Moh. 'Idrus. Pembuatan gubug-gubug inipun dikerjakan oleh para santri dan dibantu warga
masyarakat
sekelilingnya,
secara
bergotong
royong.
Memang
masyarakat sekeliling tersebut pada umumnya sebagai petani dan pedagang,
lingkungan
memiliki sifat
gotong royong yang sangat kuat. Bahkan mereka merasa PP ini adalah miliknya, sehingga setiap ada kegiatan pembangunan atau perbaikan sarana bangunan pesantren seperti Madrasah atau Masjid, mereka selalu siap dengan ikhlas membantunya, termasuk menjaga lingkungan keamanan Pesantren, sehingga PP ini juga terasa aman. Perkembangannya, pada tahun 1955 mulai dibangun sebuah gedung belajar madrasah secara permanen. Pelaksanaan
pembangunannya
dikerjakan dengan cara swadaya
groyong) dengan melibatkan masyarakat dan santri,
masyarakat (goton
dari tahap persiapan pembangunan
hingga selesai. Sarana bangunan PP yang tersedia saat ini adalah : 12 bangunan Asrama (7 Permanendan 5 Darurat), 5 bangunan Madrasah (4 Permanendan 1 Darurat), 9 bangunan
40
41
Kantor, 1 buah bangunan Masjid terdiri dari 2 (dua) lantai, lantai atas adalah ruang perpustakaan dan ruang laboratorium komputer, fasilitas air bersih, MCK dan 3 ruang Kantin.
3.2
VISI DAN MISI
3.2.1
VISI Terwujudnya generasi muda yang taat beribadah, berakhlakul karimah, serta
mampu beramal soleh bagi kepentingan kemajuan bangsa menuju masyarakat yang adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT. 3.2.2
MISI Berperan serta secara aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui
peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan baik formal maupun non formal yang dilandasi nilai- nilai keislaman.
3.3
KELEMBAGAAN Pondok Pesantren Turus dikelola oleh sebuah yayasan dengan memadukan dua
sistem, yaitu sistem Salafi yakni pendidikan diniyah pesantren dengan referensi kitab-kitab kuning dan pendidikan formal yaitu sistem Madrasah/Sekolah secara berjenjang, tanpa mengesampingkan sistem Salafi yang sudah berjalan. Kepemimpinan PP Turus dari awal berdiri hingga hari ini, (kurang lebih 69 tahun 1942-2011), baik kepemimpinan umum maupun sehari-hari Yayasan, dipegang oleh keluarga pendiri dengan dibantu oleh para santri senior dan para alumni. Sepeninggal KH. Tubagus Moh. 'Idrus pada tahun 1975, kepemimpinan PP diteruskan oleh putranya yaitu KH. Tubagus A. Quaisjini 'Idrus yang bertindak selaku
42
Pimpinan Umum (Mudir) kurang lebih 23 tahun hingga wafatnya (1998). Setelah itu, dilanjutkan oleh H. Tubagus Achmad Sjihabuddin 'Idrus sampai sekarang. Sedangkan Pengasuh Pondok Pesantren sehari-hari dipercayakan kepada KH. Tubagus Moh. Hasyim bin KH. Tb. Moh. Sholeh dari tahun 1975 sampai dengan wafatnya pada tanggal 8 Juni tahun 2009. Sebagai penggantinya, pengasuhan Pondok Pesantren dipercayakan kepada KH Tb. Ahmad Taftazani ‘Idrus yang dibantu oleh para guru dan santri dewasa. Dalam pengelolaan pesantren di samping terdapat pengasuhan santri, juga para santri mendapat pembinaan dan bimbingan melalui berbagai kegiatan di luar kegiatan belajar Diniyah Salafiah dan Madrasah, termasuk bimbingan tugas-tugas kemasyarakatan. Kegiatan pembinaan dan bimbingan ini dipercayakan kepada KH. Tubagus Dahlani ‘Idrus. Namun demikian, sistem kepengurusan dan manajemen Pondok Pesantren cukup terbuka, dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi pihak luar keluarga untuk ikut mengelola dan mengembangkan Pondok Pesantren ini.
3.4
PENDIDIKAN FORMAL DAN NON FORMAL
3.4.1
PENDIDIKAN SEKOLAH Jenjang pendidikan yang ada yaitu; Raudhatul Athfal/TK (TKA/TPA) selama 2
tahun, Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs/SLTP), Madrasah Aliyah (Program Keagamaan (PK) /IPS). Seluruh sistem dan jenjang diarahkan pada peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran agama khususnya, dengan memadukan kurikulum Departemen
Agama
dan
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Tujuannya agar para
santri/siswa yang berkemampuan, tidak mengalami kesulitan dalam melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi, tentunya setelah mengikuti Ujian Negara (UN) dan menamatkan pendidikan sesuai dengan jenjang masing- masing.
43
3.4.2
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH Di samping menerima pelajaran berdasarkan kurikulum Departemen Agama dan
Pendidikan Nasional, para santri juga mengikuti berbagai pengajian diniyah salafiah. Dibidang Fiqih dipelajari kitab Safinah, Fathul Qarib, Nihayatuzzain, Kifayatul Akhyar dan Warakaittazain. Untuk bidang Tauhid digunakan kitab Tijan Darori, Bahyatul Wasa’il, Qami'ut Tughyan, Jauhar Tauhid dan Kifayatul Awam. Sedangkan untuk Tasawuf/Akhlak yang dipelajari adalah Washiyatul Mustafa, Ta'lim Muta'alim, Maraqil Ubudiyah
dan Bidayatul
Hidayah,
Hikam.
Untuk
tata
Bahasa
Arab
digunakan
kitab Jurumiah, Matan Bina, Mutammimah, Jauhar Maknun dan Alfiyah. Sedangkan bidang Tafsir/Hadits yang di pelajari yaitu Tafsir Jalalain, Tafsir Munir, Arba'in Nawawi, Riyadhush Shalihin dan Adzakarun Nawawi. Pengajaran Diniyah Salafiah diselenggaran diluar jam sekolah, sesuai dengan jadwal yang telah disusun, yaitu ba’da sholat Dzuhur, ‘Ashar dan ‘Isya. Metode yang diterapkan dalam penyampaian materi menggunakan pendekatan tutorial (bandungan) dan individual (sorogan) sebagaimana lazimnya PP
salafi lainnya. Disamping itu, juga
diadakan pengajian umum mingguan yang dilaksanakan setiap hari Senin, dan Kamis pagi. Khusus pada hari Kamis pagi, pengajian diadakan secara bergiliran keliling ke kampungkampung. Dalam hal ini diniatkan agar selalu terpelihara jalinan silaturrahmi antar PP dengan masyarakat sekitarnya. Dengan pengajian keliling ini, selain menambah wawasan keilmuan (agama Islam), kedua pihak sama-sama merasakan nikmatnya silaturrahim dan jalinan kerja sama. Materi yang disajikan dalam pengajian-pengajian ini hampir sama saja, hanya ada beberapa tambahan, antara lain; kitab Baiquniyah, Zubad, Syarah Sittin, Tafsir Shawi, Muhazzab, Jami'ul Jawami dan Ghayatul Wusul.
44
3.4.3
PENDIDIKAN EKSTRAKULIKULER Malam jum'at, para santri dilatih membiasakan baca tahlil, barzanji dan khitobah,
serta pada jum'at paginya Latihan Baris-berbaris, Senam Kesegaran Jasmani, Kerja Bakti dan Kepramukaan. Kegiatan ini dirahkan sebagai penggemblengan fisik dan mental guna mempersiapkan diri dalam rangka mengamalkan atau menyampaikan ilmunya yang telah didapat dari PP. Keberhasilan yang diraih PP ini dapat ditunjukan dengan sejumlah sertifikasi, piala dan tanda penghargaan lainnya dari berbagai kegiatan perlombaan atau musabaqoh seperti cerdas
cermat,
seni baca
al-Qur’an,
seni qasidah,
nasyid,
marawis dan
hadroh. Selain diikutsertakan dalam berbagai arena kompetisi/perlombaan, Tim kesenian Pondok Pesantren Turus selalu aktif dalam mengisi acara-acara penting seperti peringatan hari-hari besar Islam dan Nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten Pandeglang. Selainitu, PP Turus telah memiliki program yang menjadi wadah kegiatan pengembangan masyarakat untuk bekerjasama dengan beberapa lembaga, antara lain usaha bersama dalam bentuk koperasi PP, pelayanan kesehatan masyarakat termasuk kegiatan khitanan, baik secara massal/kelompok maupun perorangan, pelatihan keterampilan khitan, pelatihan jurnalistik, dan pelatihan guru TK/TPA.
45
3.5
DATA STATISTIK SANTRI
3.5.1
TINGKAT MADRASAH TSANAWIYAH S tatus S antri
Kelas
Tahun Ajaran
Baru
Meneruskan
Pindahan
Putra
Putri
Putra
Putri
Putra
Putri
Jumlah
VII
2011 – 2012
59
60
0
0
3
1
123
VIII
2010 - 2011
41
38
0
0
0
0
79
IX
2009 - 2010
52
34
0
0
12
3
101
Total Jumlah
303
Tabel 3.1 Statistik Tingkat Madrasah Tsanawiyah
3.5.2
TINGKAT MADRASAH ALIYAH S tatus S antri
Kelas
Tahun Ajaran
Baru
Meneruskan
Pindahan
Putra
Putri
Putra
Putri
Putra
Putri
Jumlah
X
2011 – 2012
34
36
14
22
1
0
107
XI
2010 - 2011
27
30
17
7
0
0
81
XII
2009 - 2010
16
31
5
17
6
5
80
Total Jumlah
268
Tabel 3.2 Statistik Tingkat Madrasah Tsanawiyah
3.6
SARANA DAN PRASARANA Pengadaan sarana dan perasarana sangat dibutuhkan, bahkan saat ini menjadi
perhatian utama. Usaha terus diupayakan dan sampai hari ini ada beberapa sarana yang sudah memadai dan sebagian lagi masih dalam tahap pengembangan, yaitu perbaikan dan pembangunan gedung belajar, terutama untuk Madrasah Tsanawiyah, pembangunan ruang asrama
santri
dan
guru,
pembangunan
ruang/gedung
koperasi,
pengadaan
mesin
percetakan, pengadaan sarana dan fasilitas laboratorium, dan pembangunan Pos Kesehatan Pondok Pesantren (Poskestren).
46 3.7
STRUKTUR KEPENGURUSAN YAYASAN PONDOK PESANTREN TURUS DEWAN PENASEHAT
DEWAN PENGAWAS
KETUA YAYASAN MUDIR PEMIMPIN UMUM
PEMBANTU MUDIR I BIRO PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN
PENGASUHAN
PEMBINA
BENDAHARA
SEKRETARIS
PEMBANTU MUDIR II
PEMBANTU MUDIR III
BIRO PELAYANAN, PENGEMBANGAN
BIRO PERENCANAAN PERLUASAN PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
PESANTREN DAN MASYARAKAT
PEMBANTU MUDIR IV BIRO ALUMNI
PEND. NON FORMAL PEND. FORMAL RA / TK
MADR. DINIYAH SALAFIAH TAHFIDZ AL-QURÁN MAJLIS TA’LIM
MDA/MI/SD
OP3T PUTRA
DEWAN WAKAF
PERENCANAAN PERLUASAN PEMBANGUNAN
IKAT (IKATAN ALUMNI TURUS)
KBIH DAN UMROH POSKESTREN MTs/SMP
OP3T PUTRI
MA/SMA
EKSTRAKULIKULER DAN KEGIATAN SANTRI/SISWA
PEND. TINGGI
KURSUS
PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA
POS KESEHATAN PONDOK PESANTREN
KEBERSIHAN IFTEK INFORMASI TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI
KOPERASI AL-MUAWANAH KERJA SAMA DAN HUBUNGAN LUAR
Tabel 3.3 Struktur Kepengurusan Yayasan Pondok Pesantren Turus
46
47