Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku
BAB III TINJAUAN KEBUMEN SEBAGAI WADAH YOUTH CENTER
3.1 Tinjauan Lokasi Kebumen merupakan kota berkembang yang mempunyai banyak potensi di berbagai bidang seperti pariwisata, kesenian maupun kuliner. Dalam hal potensi remaja, remaja kebumen memiliki banyak kegiatan seperti kesenian, olahraga, maupun event-event remaja. Hal tersebut telah dibahas di depan dengan berbagai kelebihan dan kekuranganya.
3.1.1 Kondisi Fisik 3.1.1.1 Kondisi Geografis
Gambar 3.1 Peta Kebupaten Kebumen Sumber: google, 14-10-2014
Kabupaten Kebumen merupakan kabupaten yang terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Purworejo di sebelah timur, Samudera Hindia di sebelah selatan, Kabupaten Cilacap dan Banyumas di sebelah barat serta Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara di sebelah utara. Secara geografis Kabupaten Kebumen terletak pada 7°27' - 7°50' Lintang Selatan dan 109°22' - 109°50' Bujur Timur. Kabupaten Kebumen secara administratif terdiri dari 26 kecamatan dengan luas wilayah sebesar 128.111,50 hektar atau 1.281,115 km², dengan kondisi beberapa wilayah merupakan daerah pantai dan perbukitan, sedangkan sebagian besar merupakan dataran rendah. Penelitian Tugas Akhir
III-1
Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku
Dari luas wilayah Kabupaten Kebumen, pada tahun 2013 tercatat 39.748,00 hektar atau sekitar 31,03% merupakan lahan sawah dan 88.363,50 hektar atau 68,97% lahan kering. Penggunaan lahan kering (bukan sawah) dibagi menjadi untuk lahan pertanian sebesar 42.799,50 hektar (48,45%) dan bukan untuk pertanian sebesar 45.544,00 hektar (51,55%). Lahan kering untuk pertanian terbagi menjadi untuk tegal/kebun seluas 27.629,00 hektar, ladang/huma seluas 745,00 hektar, perkebunan seluas 1.159,00 hektar, hutan rakyat seluas 3.011,00 hektar, tambak seluas 24,00 hektar, kolam seluas 53,50 hektar, padang penggembalaan seluas 33,00 hektar, sementara tidak diusahakan seluas 231,00 hektar, dan lainnya seluas 9.914,00 hektar. Sedangkan lahan kering bukan untuk pertanian digunakan untuk bangunan seluas 26.021,00 hektar, hutan negara seluas 16.861,00 hektar, rawa-rawa seluas 12,00 hektar serta lainnya seluas 2.670 hektar.
Gambar 3.2 Penggunaan Lahan di Kab.Kebumen Sumber: Kebumen dalam Angka 2014
3.1.1.2.
Kondisi Iklim Pada tahun 2014 curah hujan dan hari hujan di Kabupaten Kebumen lebih rendah dari
tahun sebelumnya. Tercatat curah hujan selama tahun ini sebesar 3.787,00 mm lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 2.328,43 mm dan hari hujan sebanyak 188 hari lebih sering dari tahun sebelumnya sebanyak 108 hari. Suhu terendah yang terpantau di stasiun pemantauan Wadaslintang pada bulan Juli dengan suhu sekitar 20,60°C dan tertinggi 34,00°C pada bulan Maret. Ratarata kelembaban udara setahun 81,00% dan rata-rata kecepatan angin 0,23 meter/detik. Sedangkan pada stasiun pemantauan Sempor suhu terendah 21,60°C terjadi pada Penelitian Tugas Akhir
III-2
Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku
bulan Agustus dan tertinggi 33,60°C pada bulan Februari. Rata-rata kelembaban udara setahun 84,00% dan rata-rata kecepatan angin 1,99 meter/detik.
Gambar 3.3 Curah Hujan Kab.Kebumen Sumber: Kebumen dalam Angka 2014
3.1.2 Kondisi Non Fisik 3.1.2.1 Kependudukan Secara Agregat penduduk Kabupaten Kebumen pada tahun 2014 tercatat 1.176.662 jiwa, tumbuh sebesar 0,60% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 316.159 rumah tangga sehingga rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga sebesar 4 jiwa. Kepadatan penduduk Kabupaten Kebumen sebesar 918 jiwa/km², dengan Kecamatan Kebumen merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 2.882 jiwa/km² dan Kecamatan Sadang merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 334 jiwa/km². Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 586.021 jiwa dan perempuan sebanyak 590.641 jiwa dengan sex rasio sebesar 99
Gambar 3.4 Jumlah Penduduk Bersarkan Usia dan Gender Sumber: Kebumen dalam Angka 2014
Penelitian Tugas Akhir
III-3
Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku
Ditinjau dari persebaran penduduknya, penduduk terbanyak di Kecamatan Kebumen, yaitu sebesar 10,30%, dan penduduk paling sedikit di kecamatan Padureso sebesar 1,13% dari seluruh penduduk Kabupaten Kebumen. Dilihat menurut kelompok umur, penduduk dibawah 15 tahun tercatat 311.020 jiwa(26,34%) dan penduduk 65 tahun keatas tercatat sebanyak 114.474 jiwa (9,70%), sedang penduduk 15-64 tahun sebanyak 755.162 jiwa (63,96%). (Kebumen dalam Angka 2014)
Gambar 3.5 Penduduk Berdasarkan Usia dan Gender Sumber: Kebumen dalam Angka 2014
3.1.2.2 Pendidikan Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembangunan adalah adanya Sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui jalur pendidikan, pemerintah berupaya untuk menghasilkan dan meningkatkan Sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan Sumber daya manusia sekarang ini lebih diutamakan dengan memberikan kesempatan kepada penduduk untuk mengikuti pendidikan yang seluas-luasnya, terutama pada kelompok umur 7–24 tahun yaitu kelompok usia sekolah.
Gambar 3.6 Jumlah Sekolahan di Kab. Kebumen Sumber: Kebumen dalam Angka 2014
Penelitian Tugas Akhir
III-4
Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku
Pada tahun ajaran 2013/2014 ditingkat Pra Sekolah jumlah sekolah bertambah sebanyak 3 unit atau mengalami peningkatan sebesar 0,44%, kenaikan jumlah sekolah ini diikuti dengan bertambahnya jumlah murid karena secara keseluruhan pada tahun ajaran ini jumlah murid pra sekolah mengalami kenaikan sebesar 23,90% dari 20.400 pada tahun 2012 menjadi 25.275 pada tahun 2013. Jumlah guru/pembimbing meningkat sebesar 12,52%. Pada tingkat Sekolah Dasar (SD) jumlah sekolah bertambah sebanyak 2 unit (0,22%) dari 905 unit pada tahun sebelumnya menjadi 907 unit, sebaliknya untuk jumlah murid dan gurunya masing-masing mengalami penurunan sebesar 1,45% dan 2,22%. Di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) juga terjadi penurunan jumlah sekolah sebesar 2,46%, demikian juga dengan jumlah murid menurun sebesar 1,71% demikian juga guru mengalami penurunan sebesar 8,02%. Untuk tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), jumlah sekolah bertambah 3 buah menjadi sebanyak 110 unit. Jumlah murid meningkat sebesar 4,78% dan jumlah guru turun sebesar 0,86%. Pada tahun 2013 jumlah perguruan tinggi masih sama dengan tahun 2012 yaitu sebanyak 8 buah. Pada tahun akademik 2012/2013 jumlah mahasiswa sebanyak 5.460 orang atau meningkat sebesar 3,88% dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk jumlah dosen yang mengajar turun 2,13% dari tahun sebelumnya yang berjumlah 329 orang menjadi 322 orang pada tahun akademik 2012/2013.
Gambar 3.7 Jumlah Siswa di Kab. Kebumen Sumber: Kebumen dalam Angka 2014
Penelitian Tugas Akhir
III-5
Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku
3.2 Tinjauan Potensi Kebumen Sebagai Lokasi Objek Rancang Bangun 3.2.1 Fasilitas Remaja yang Kurang Memadai
Gambar 3.8 Alun-Alun Kebumen Sumber: google maps
Pemuda adalah aset masa depan. Dengan membangun kepemudaan, Kabupaten Kebumen di masa mendatang mempunyai harapan besar untuk dikelola oleh generasi fair-play. Demikian diungkapkan Ketua DPRD Kabupaten Kebumen Ir Budi Hianto Susanto dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kabupaten Kebumen di Aula Setda, Rabu (19/3/2014). Musrenbang yang dibuka Bupati H Buyar Winarso itu dihadiri pula oleh anggota DPRD Kabupaten Kebumen, Sekda H Adi Pandoyo SH Msi dan segenap jajaran pejabat Pemkab hingga camat, kades serta ormas dan LSM.( http://dprd-kebumenkab.go.id/index.php/news/131-ketua-pemudaadalah-aset-masa-depan) Bila kita lihat kondisi pemuda dan olah raga kabupaten kebumen sekarang ini cukup memprihatinkan. Menurut Dikpora seperti inilah keadaan Pemuda Olah Raga dan Kebudayaan ; 1. Minimnya sarana dan Prasarana olah raga dan kesenian 2. Belum adanya gedung olah raga dan Kesenian yang memadai 3. Terbatasnya tenaga pembina olah raga dan kesenian yang profesional. 4. Banyaknya kelompok kesenian yang belum mendapat pembinaan secara memadai. 5. Minimnya prestasi olah raga dan seni. Penelitian Tugas Akhir
III-6
Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku
(http://www.dikpora.kebumenkab.go.id/index2.php?module=detailkategori&id =37) Demi memajukan bidang olah raga dan kepemudaan di Kebumen , Komite Kajian Kebijakan Daerah (K3D) Kebumen memandang perlu adanya instansi khusus yang membidangi olah raga dan kepemudaan. Sebab selama ini, bidang yang masih menginduk pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) tersebut dinilai tidak fokus dalam menjalankan fungsinya. Pada tahun 2012, Stadion Candradimuka dijadikan tempat pengungsian sementara para pedagang yang dipindahkan dari Pasar Tumenggungan karena pasar akan direnovasi. Setelah beberapa saat berada di sekitar stadion, pada Juni 2013 mereka kembali lagi ke Pasar Tumenggungan yang telah diresmikan oleh Menteri Perdagangan pada awal Juli 2013. (http://id.wikipedia.org/wiki/Stadion_Candradimuka diakses 23/9/15) Kondisi stadion saat ini jelas sangat memprihatinkan. Selain banyaknya fasilitas yang rusak juga kondisi jalan di sekitar stadion ikut rusak. Kondisi stadion kini sudah rusak terlebih setelah digunakan sebagai pasar darurat untuk menampung pedagang pasar Tumenggungan Kebumen.
Gambar 3.9 Stadion Candradimuka Bekas Dijadikan Pasar Darurat Sumber: Dinas Tata Rung Kota Surakarta, 2014
Penelitian Tugas Akhir
III-7
Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku
3.2.2 Kegiatan, Komunitas dan Event Remaja Banyak sekali komunitas, club dan event-event remaja yang diadakan di kota kebumen. Hal ini menjadikan tanda bahwa remaja sekitar mempunyai tekad
untuk
menunjukan kreativitas maupun eksistensinya..Hal ini jika tidak didukung oleh suatu wadah yang mampu menampungnya akan menyebabkan potensi potensi tersebut hilang Dalam bidang olah raga terdapat beberapa cabang yang setiap tahunnya terlaksana event tersebut seperti sepak bola, futsal bulu tangkis, catur dan juga basket. Selain sering terkendala akibat gejala alam seperti hujan, angin kencang dan lain sebagainya. Eventevent ini kurang tersetruktur dan terorganisasi yang terselenggara secara mandiri. Dari bidang seni di Kebumen terdapat event tahunan seperti Youth Day Out dimana pagelaran kreatifitas anak muda tersalurkan di event ini.
3.2.3 Arah Pengembangan Kota Kebumen Sebagai Kota Vokasi
Gambar 3.10 Simbol Penghargaan Kebumen Sebagai Kota Vokasi Sumber: http://www.kompasiana.com/rasimunway/deklarasi-kebumen-sebagai-kota-vokasi
Bupati Kebumen menerima maskot Kebumen Kota Vokasi Sebagai wujud komitmen yang tinggi, maka Kebumen sebagai salah satu kabupaten yang terletak di bagian paling selatan propinsi Jawa Tengah telah mendeklarasikan Kebumen sebagai kota vokasi pada hari Rabu, 27 Juni 2012. Deklarasi dan pengembangan Kebumen sebagai kota vokasi dimaksudkan sebagai peningkatan mutu SMK dan peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan Penelitian Tugas Akhir
III-8
Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku
menengah kejuruan guna menghasilkan tenaga kerja yang potensial, produktif dan mandiri dalam rangka mengurangi tenaga kerja yang menganggur sekaligus mengurangi jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kebumen. Deklarasi Kebumen sebagai kota vokasi dikukuhkan oleh Bupati Kebumen, H. Buyar Winarso, SE. Tema yang diangkat dalam deklarasi tersebut adalah "Bersama SMK Kita Wujudkan Kemandirian Teknologi. Industri dan Perekonomian Menuju Kebumen Maju dan Sejahtera ". Hadir dalam kegiatan tersebut berbagai tamu undangan, pejabat di lingkungan pemda, jajaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, serta segenap kepala sekolah menengah kejuruan di wilayah kabupaten Kebumen. (http://www.kompasiana.com/rasimunway/deklarasi-kebumen-sebagai-kota-vokasi)
Menanggapi hal tersebut sangat diperlukan sebuah wadah untuk menyalurkan kemandirian, minat dan bakat remaja. Ruang remaja ini bisa dipakai untuk menstimulan kreativitas remaja, tempat komunitas berkumpul ataupun membuka stand-stand mereka saat sedang berlangsunya sebuah even remaja. 3.3 Perencanaan Umum Tata Ruang di Kabupaten Kebumen Pemilihan
lokasi
site
ditentukan
berdasarkan
rencana
pemetaan
daerah
pembangunan. Dan juga dari analisis dari pusat pusat remaja serta menyelaraskan dengan fasilitas yang sudah ada untuk saling menunjang keberlangsunganya.
Gambar 3.11 Peta RTRW Kab.Kebumen Sumber: RPJM swp Kebumen
Penelitian Tugas Akhir
III-9
Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku
Kebijakan pengembangan dan pembangunan tata ruang di Kabupaten Kebumen berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 9 Tahun 1998 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dati II Kebumen. Dalam struktur tata jenjang pusat-pusat pelayanan daerah, disetiap pusat pengembangan membawahi beberapa pusat kawasan pengembangan dan berfungsi melayani kawasan disekitarnya sebagai daerah belakang (hinterland) terutama yang mempunyai mekanisme perekonomian yang sama. Dengan demikian pusat kawasan pengembangan akan berorentasi pada pusat wilayah pengembangan sehingga akan membentuk suatu struktur tata ruang yang kompak dan dinamis. Pembagian Satuan Wilayah Pembangunan Kabupaten Kebumen, sebagai berikut: a.Sub Wilayah PembangunanI dengan pusat pengembangan dikota Kebumen; b.Sub Wilayah PembangunanII dengan pusat pengembangan dikota Gombong. Berdasarkan skalagram ketersediaan sarana
dan prasarana dan analisis kemampuan
gravitasi penduduk perkecamatan, untuk pengembangan kawasan yang lebih kecil maka Sub Wilayah Pembangunan tersebut dibagi dalam beberapa Satuan Wilayah Pengembangan (SWP). Hal ini dilakukan untuk memudahkan identifikasi sector yang menonjol atau potensial. Pembagian Sub Wilayah Pembangunan menjadi Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) tersebut adalah sebagai berikut:
SWPI : Meliputi wilayah Kecamatan Kebumen ,Sadang ,Alian ,Sruweng ,Pejagoan dan Bulus pesantren dengan pusatnya di Kota Kebumen. Sektor utama yang dikembangkan ;perdagangan, industri, pertanian, pariwisata Pendidikan, pengembangan geologi Karang sambung ;
SWPII : Meliputi wilayah Kecamatan Gombong, Sempor, Kuwarasan dan Buayan dengan pusatnya di Kota Gombong. Sektor utama yang dikembangkan: industri, pertanian, perdagangan dan pariwisata.
SWPIII: Meliputi wilayah Kecamatan Kutowinangun dan Ambal dengan pusatnya di Kota Kutowinangun.Sektor utama yang dikembangkan: pertanian dan perdagangan.
SWPIV: Meliputi wilayah Kecamatan Prembun dan Mirit dengan pusatnya di kota Prembun. Sektor utama yang dikembangkan: pertanian, pariwisata dan perdagangan.
Penelitian Tugas Akhir III-10
Youth Center di Kebumen dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku
SWPV: Meliputi wilayah Kecamatan Petanahan, Puring dan Klirong dengan pusatnya di kota Petanahan. Sektor utama yang dikembangkan: pertanian, pariwisata dan perdagangan.
SWPVI: Meliputi wilayah Kecamatan Karanganyar, Karanggayam dan Adimulyo dengan pusatnya dikota Karanganyar.Sektor utama yang dikembangkan: pertanian dan perdagangan.
SWPVII: Meliputi wilayah Kecamatan Ayah dan Rowo keledengan pusatnya dikota Ayah. Sektor utama yang dikembangkan pertanian, perindustrian, perikanan dan pariwisata.
Penelitian Tugas Akhir III-11