51
BAB III TINGKAT KEPUASAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI MAN 03 PEKALONGAN
A. Gambaran Umum MAN 03 Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Negeri 03 Pekalongan berdiri secara resmi tahun 1997. Awal berdirinya madrasah ini pada tahun 1972 bersama SP IAIN yaitu sebuah lembaga pendidikan di bawah naungan Departemen Agama yang mempersiapkan lulusannya untuk dapat meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu IAIN, kemudian beralih status pada tahun 1980 menjadi MAN Pekalongan. Pada tahun 1985 dari pemerintah akan memberikan bantuan gedung, akan tetapi pada saat itu pemerintah kota Pekalongan tidak bisa menyediakan lahannya. Sehingga bantuan tersebut dialihkan ke kabupaten Pekalongan yang pada akhirnya menjadi Islamic Center di Kedungwuni kabupaten Pekalongan.1 Pada tahun 1986 berhasil membeli lahan di dekat sungai Banger. Kemudian karena adanya pembangunan pabrik kesmatek, maka dilakukan tukar guling ke tempat yang sekarang ditempati sebagai gedung MAN 03 Pekalongan. Pada tahun 1985, MAN Pekalongan ada 2 yaitu yang terletak di Kedungwuni dan yang terletak di Kali Banger. Pada tahun 1992 pada
1
Ahmad Muzani, Kepala Sekolah MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 23 September 2015.
52
peralihan PGAN menjadi MAN 2 maka MAN Pekalongan menjadi MAN 1 Pekalongan. Pada tahun 1995 MAN 1 Pekalongan yang terletak di Kali Banger beralih nama menjadi MAN Wonopringgo dan pada tahun 1997 beralih nama menjadi MAN 03 Pekalongan. Sejak tahun 2002 MAN 03 Pekalongan sudah menetap di satu tempat yaitu di jalan Trikora Pragak Yosorejo kota Pekalongan sampai sekarang.2 2. Visi dan Misi Sekolah Melihat usia MAN 03 Pekalongan yang bukan merupakan baru lagi menunjukkan bahwa madrasah tersebut mampu bereksistensi dalam masyarakat. Hal ini terlihat dengan kemajuan yang meningkat sehingga diharapkan mampu menjadi salah satu lembaga pendidikan yang berkualitas serta mampu mendidik generasi muda di bidang pendidikan. Kemudian untuk menjadikan sekolah yang berkompeten atau dapat bersaing dengan sekolah lain, maka MAN 03 Pekalongan mempunyai visi dan misi. Adapun visi dan misi tersebut antara lain:3 a. Visi “Terciptanya tamatan yang terdidik dan berbudi pekerti luhur”. b. Misi Menumbuhkan rasa idealisme segenap warga madrasah agar memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi anggota masyarakat yang dijiwai ajaran agama islam. Meningkatkan profesionalisme guru dan kependidikan lainnya agar memiliki keahlian dan tanggung jawab dalam mendidik siswa. 2
Ibid., Dokumentasi MAN 03 Pekalongan yang dikutip pada tanggal 28 September 2015.
3
53
Melaksanakan pembelajaran yang islami. Mendorong dan membantu siswa mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal. Meningkatkan penghayatan dan pengamatan ajaran agama islam yang menjadi alasan untuk berbudi pekerti luhur. 3. Letak Geografis MAN 03 Pekalongan MAN 03 Pekalongan merupakan salah satu madrasah aliyah negeri yang berada di Pekalongan, tepatnya di jalan Trikora Pragak kelurahan Yosorejo kecamatan Pekalongan Selatan kota Pekalongan, yang berdiri di atas tanah seluas 4.800 m2 dengan status tanah milik Departemen Agama. Adapun batasnya adalah sebagai berikut: Di bagian utara terdapat puskesmas Noyontaan sebagai puskesmas pembantu di Pekalongan Timur Di bagian timur terdapat pabrik Kesmatek Di bagian selatan terdapat SD 05 Landungsari Di bagian barat terdapat perumahan penduduk kelurahan Yosorejo. Secara geografis, letak MAN 03 Pekalongan cukup strategis sebagai lokasi belajar, karena suasananya jauh dari keramaian pasar maupun jalan raya. Dari sisi akomodasi MAN 03 Pekalongan juga mudah dijangkau meskipun bagi mereka yang menggunakan transportasi umum.4 4. Keadaan Guru dan Siswa MAN 03 Pekalongan a. Keadaan Guru MAN 03 Pekalongan Dalam pelaksanaan pendidikan di madrasah, dibutuhkan sumber daya manusia seperti halnya guru, karena pada dasarnya guru merupakan salah satu faktor utama dalam menyelenggarakan serta melaksanakan seluruh fungsi sekolah, bahkan guru juga merupakan
4
Data observasi di lingkungan MAN 03 Pekalongan, 21 September 2015.
54
orang yang sangat berjasa dalam memberikan pendidikan dan ilmunya dengan semaksimal mungkin kepada peserta didiknya tersebut, agar cita-cita yang mereka inginkan dapat tercapai. Dari hasil penelitian sampai dengan bulan Oktober 2015 jumlah guru yang tercatat di MAN 03 Pekalongan sebanyak 39 orang, yang dapat dilihat pada tabel berikut:5 Tabel 1 Data Guru MAN 03 Pekalongan Tahun Ajaran 2015 No
Nama
Pendidikan Terakhir
Jabatan
1 2 3 4 5
H. Ahmad Muzani, M.Ag Drs. Sunardi Drs. Salimulhadi. M.S.I Dra. Anis Susanti Handi Yani, S.Ag
S2 S1 S2 S1 S1
GT GT GT GT GT
6 7 8 9 10
Sri Harwati, S.Pd Endang Mufidah, S.Pd Dra. Oom Rohmah S Umi Farida, S.Pd Nur Husniati, S.Pd
S1 S1 S1 S1 S1
GT GT GT GT GT
11 12
Nok Arofah, S.Pd M. Midkhol Huda, S.Pd
S1 S1
GT GT
13 14 15 16
Dra. Nur Tavifah, Elly Fitriyanti, S.Pd Muhammad Khamim, S.Pd Esti Kurniati, S.Pd
S1 S1 S1 S1
GT GT GT GT
17
Nur Habibah, M.S.I
S2
GT
5
Tugas Mengajar Bahasa Arab Matematika Bahasa Arab Biologi Matematika Keterampilan Bahasa Inggris Fisika Matematika Matematika Sosiologi Sejarah Kimia Ekonomi Sosiologi Bhs. Indonesia Geografi Bahasa Inggris PKN Sosiologi/ Sejarah Biologi TIK
Dokumentasi MAN 03 Pekalongan yang dikutip pada tanggal 28 September 2015.
55
18
Nasrudin Latif, S.Pd
S1
GT
Bahasa Inggris Penjaskes
19
Drs. H.M. Akhsani
S1
GT
Fiqih
20
Erni Susilowati, S.Pd
S1
GB
Ekonomi
21
Fatkhudin, S.Ag
S1
GT
Aqidah A Ilmu Kalam
22
Abdul Choliq, S.Pd
S1
GT
Kimia
23
Nur Rohmatin, S.Pd
S1
GT
Bhs. Indonesia
24
Sudarto, S.Pd
S1
GT
Ekonomi Sosiologi
25
Farid Ma’ruf, S.PdI
S1
GT
Fiqih/Kalam Aqidah A
26
Ali Muhtarom, M.S.I
S2
GT
SKI
27
Giyanto, M.PdI
S2
GT
Qur’an H/Hadits Keterampilan
28
Ari Budhi Hastuti, S.Pd
S1
GT
Bahasa Inggris
29
Panca Imam S, S.Pd
S1
GT
Penjaskes
30
Umi Kulsum, SE
S1
GT
BK
31
Maesaroh, S.Ag
S1
GT
BK
32
Imam Zuhri, S.PdI
S1
GT
Qur’an H/Tafsir Penjaskes BTQ
33
Didik Rahmat Basuki, S.Kom
S1
GTT
TIK
34
Bagus P, S.PdI
S1
GTT
Kesenian Fiqih
35
Dessy Puryanto, S.Pd
S1
GTT
BK
36
A.M. Fitrianingrum, SH
S1
GTT
Bahasa Jawa
37
Maslikhah, S.PdI
S1
GTT
BK
38
Hj. Luluk H, S.Pd
S1
GT
BK
39
Meilda F, S.Ag
S1
GTT
Bahasa Arab
56
b. Keadaan Siswa MAN 03 Pekalongan Siswa atau peserta didik merupakan obyek aktivitas dari masingmasing satuan pendidikan. Siswa selalu ikut serta dalam kegiatan proses belajar mengajar. Tanpa adanya siswa, maka proses belajar mengajar tidak dapat berlangsung. Dalam penelitian ini, jumlah siswa yang tercatat di MAN 03 Pekalongan tahun 2015 sebanyak 355 siswa. Untuk lebih jelasnya, maka dapat dilihat pada tabel berikut:6 Tabel 2 Data Siswa MAN 03 Pekalongan Tahun Ajaran 2015 No 1
2
3
L
P
Jumlah Keseluruhan
44
69
113
47
53
100
52
90
142
143
212
355
Kelas X IPA X IPS X Agama XI IPA XI IPS XI Agama XII IPA XII IPS XII Agama Jumlah
5. Sarana dan Prasarana Sekolah Untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar, MAN 03 Pekalongan memiliki fasilitas yang cukup memadai. Fasilitas tersebut antara lain:7
6
Dokumentasi MAN 03 Pekalongan yang dikutip pada tanggal 28 September 2015.
57
Gedung lantai 1 dan gedung lantai 2 untuk fasilitas belajar yang terdiri dari 16 ruang belajar Gedung perpustakaan Gedung laboratorium IPA Gedung laboratorium komputer LCD Ruang kepala sekolah Ruang guru Ruang tata usaha (TU) Ruang life skill Ruang bimbingan penyuluhan dan konseling Ruang UKS Masjid Lapangan olahraga Koperasi sekolah Toilet guru dan toilet siswa Kantin sekolah Studio musik Parkir nyaman Ruang pelayanan keamanan (Pos jaga). 6. Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan dilaksanakan pada pagi hari, dimulai jam 07.00 WIB hingga selesai jam 14.00 WIB. Pembelajaran dilaksanakan dengan kurikulum yang berlaku dengan struktur mata pelajaran. Proses kegiatan belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan sudah berjalan dengan baik, karena setiap guru memiliki kualitas dan memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing.8 Di MAN 03 Pekalongan terdapat 3 jurusan, yaitu: jurusan IPA, jurusan IPS, dan jurusan Agama. Siswa siswi bisa memilih jurusan yang sesuai dengan keinginan mereka. Para siswa sudah dapat memilih jurusan
7
Dokumentasi MAN 03 Pekalongan yang dikutip pada tanggal 28 September 2015. Ahmad Muzani, Kepala Sekolah MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 23 September 2015. 8
58
dari mulai kelas X atau waktu pertama kali mereka mendaftar di sekolah tersebut.9 Sistem pendidikan yang digunakan di MAN 03 Pekalongan untuk kelas X dan kelas XI adalah kurtilas. Sedangkan untuk kelas XII menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), dimana mata pelajaran umum akademis dan non akademis sama dengan mata pelajaran sekolah menengah atas. Namun di sini mata pelajaran agama itu sendiri dipisah-pisah yang terdiri dari enam macam mata pelajaran agama diantaranya, yaitu: aqidah akhlak, qur’an hadits, fiqih, bahasa Arab, ilmu kalam dan SKI. Selain itu juga ada beberapa muatan lokal seperti bahasa Jawa, BTH Al-qur’an, bahasa Inggris, dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).10 Di samping mata pelajaran yang disebutkan di atas, MAN 03 Pekalongan juga terdapat program life skill diantaranya, yaitu otomotif, menjahit, tata boga, sablon, dan komputer. Kecenderungan siswa laki-laki lebih memilih life skill otomotif. Sedangkan siswa perempuan lebih tertarik dengan life skill menjahit dan tata boga. Selain program life skill, MAN 03 Pekalongan juga ada kegiatan ekstrakurikuler diantaranya adalah sebagai berikut:11 Pramuka, merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh kelas X Seni baca al-qur’an Kitab kuning 9
Ibid., Giyanto, Wali kelas XII Agama MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 5 Oktober 2015. 11 Ari Budhi Hastuti, Wali Kelas X Agama MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 5 Oktober 2015. 10
59
Rebana atau marawis PMR Olahraga (bola basket, bola voli, futsal, bulu tangkis, sepak takraw, tenis meja, bela diri) Teater atau drama Mading Pecinta alam Musik band English club Kegiatan ekstrakurikuler di MAN 03 Pekalongan juga sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Para siswa dapat memilih kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan keinginan mereka masingmasing.12 B. Tingkat Kepuasan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar di MAN 03 Pekalongan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Kepuasan sebagai suatu reaksi emosional yang kompleks. Reaksi emosional ini merupakan akibat dari dorongan, keinginan, tuntutan, dan harapan-harapan yang dihubungkan dengan realitas-realitas yang dirasakan, sehingga menimbulkan suatu bentuk reaksi emosional yang berwujud perasaan senang, perasaan puas, ataupun perasaan tidak puas. Antara siswa yang satu dengan siswa yang lain pasti memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda. Hal ini tergantung dari tingkat dorongan, keinginan, tuntutan, dan harapan-harapan dari masing-masing siswa. Penilaian siswa dalam proses belajar mengajar pun berbeda tingkat
12
Ibid.,
60
kepuasannya. Ada siswa yang memiliki tingkat kepuasan yang tinggi dan ada pula yang memiliki tingkat kepuasan yang rendah. “Seperti yang dikatakan oleh bapak H. Ahmad Muzani kepala sekolah MAN 03 Pekalongan: bahwa sebagai seorang guru, kami mempunyai kewajiban untuk mengajar dan selalu memberikan yang terbaik bagi siswanya, namun guru tidak pernah tahu apakah siswanya merasa puas ataukah sebaliknya, termasuk juga saya. Hanya siswa itu sendirilah yang tahu apakah mereka merasa puas ataukah justru mereka tidak merasakan kepuasan dalam proses belajar mengajar. Akan tetapi kami selalu berusaha memfasilitasi siswa dengan fasilitas yang cukup memadai untuk kegiatan belajar mengajar, menggunakan metode pembelajaran yang menarik serta sealu berusaha menjadi yang terbaik dengan mengasah segala kemampuan yang kami miliki agar siswa merasa puas dalam proses belajar mengajar.”13 Data hasil penelitian mengenai kepuasan siswa dalam proses belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan mengemukakan analisis dengan indikatornya telah dikemukakan dalam bab 1, bahwa salah satu teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah melalui angket. Dalam penelitian ini angket diberikan kepada 36 responden, yaitu siswa kelas X, XI, dan XII. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan sampel random atau sampel acak, yaitu setiap subjek yang terdaftar sebagai populasi diberi nomor urut 1 sampai dengan banyaknya subjek. Pada kertas kecil-kecil kita tuliskan nomor subjek, satu nomor untuk setiap kertas. Kita tulis nomor urut 1 sampai 355. Kemudian nomor urut dari 1 sampai 355 tersebut diberikan kepada siswa kelas X, XI, dan XII. Setiap siswa diminta menuliskan nama dan kelas pada nomor urut yang sudah
13
Ahmad Muzani, Kepala Sekolah MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 23 September 2015.
61
mereka dapatkan. Setelah itu, kertas yang bertuliskan nomor urut dari 1 sampai 355 tersebut dikumpulkan kembali dalam keadaan digulung. Dengan tanpa prasangka, peneliti mengambil 36 gulungan kertas, sehingga nomornomor urut yang telah diberi nama siswa dan kelas yang tertera pada gulungan kertas yang terambil itulah yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Adapun klasifikasi jawaban angket tentang tingkat kepuasan siswa dalam proses belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan adalah sebagai berikut: Tabel 3 Klasifikasi jawaban angket tentang tingkat kepuasan siswa dalam proses belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan Item Jawaban
No. Resp.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
B
C
C
B
C
B
B
C
C
C
C
B
B
C
A
2
C
C
B
B
C
B
B
C
C
C
C
A
B
C
B
3
C
C
C
B
C
C
B
C
B
B
C
A
B
B
B
4
C
D
C
A
B
C
B
C
D
B
A
B
B
B
A
5
D
E
B
A
B
C
B
B
C
B
C
C
B
B
A
6
B
B
D
B
C
C
B
B
C
B
D
C
B
C
A
7
B
B
D
B
B
B
B
B
B
B
E
B
B
B
B
8
C
B
D
B
B
B
A
D
C
B
B
B
C
C
C
9
D
B
B
C
B
B
A
C
C
C
B
C
D
B
D
10
B
B
B
B
C
B
C
C
C
C
C
D
C
C
B
11
B
C
B
C
B
B
D
C
C
C
C
E
D
D
E
12
B
C
C
D
B
D
A
B
C
B
D
E
D
B
E
62
13
B
A
C
C
B
E
B
C
D
C
B
C
C
D
B
14
D
B
C
C
B
E
C
B
D
B
D
C
C
B
D
15
E
B
B
C
B
B
C
B
C
D
B
D
B
B
E
16
D
B
B
B
C
B
C
B
B
B
C
B
B
C
B
17
B
C
A
B
C
B
D
D
B
D
A
D
B
A
B
18
B
D
B
C
D
D
A
D
B
C
A
C
D
C
C
19
C
D
C
D
D
D
B
C
C
C
C
B
B
C
A
20
B
C
D
C
C
C
B
C
B
B
B
B
C
A
B
21
C
B
B
C
D
C
B
D
C
B
B
B
B
B
B
22
D
B
D
D
C
C
B
C
C
B
B
B
C
B
B
23
B
B
E
D
B
B
B
C
D
B
B
A
D
B
B
24
B
B
C
B
B
B
C
B
B
B
B
B
B
C
C
25
B
A
E
A
B
B
D
C
B
B
B
C
B
C
B
26
A
B
D
B
A
B
D
B
B
D
C
C
C
B
A
27
D
B
B
D
C
B
C
B
B
C
C
B
C
B
C
28
B
B
C
B
A
B
C
B
C
D
A
D
D
B
C
29
B
D
C
B
D
B
C
C
C
C
B
D
B
B
C
30
C
C
C
B
B
C
B
C
C
C
C
D
B
B
C
31
B
C
B
C
B
C
B
B
D
B
C
C
B
B
B
32
C
C
B
C
B
B
D
B
D
B
B
C
B
C
B
33
C
E
B
C
C
C
C
B
B
C
B
B
C
C
B
34
B
B
A
D
C
C
D
B
B
B
B
C
C
D
B
35
B
B
B
D
D
D
D
D
C
B
C
B
B
C
B
36
A
C
B
D
B
C
A
C
C
C
C
A
B
B
B
63
Dari klasifikasi jawaban angket di atas, maka dapat dibuat tabel blue print, sebagai berikut: Tabel 4 Blue Print Tingkat Kepuasan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar di MAN 03 Pekalongan
No
Indikator
Nomor Item SP 25, 26
TP -
Jumlah
P 6, 7, 10, 24
CP 3, 20
KP 19
1, 16, 27, 33
22, 29, 30
35
13
9
1
Kepuasan terhadap cara guru mengajar
2
Kepuasan terhadap proses belajar mengajar
3
Kepuasan terhadap situasi pembelajar
36
4, 8, 21, 32
5, 14
28
11
9
4
Kepuasan terhadap hasil belajar selama proses pembelajaran
17
23, 31
2, 18
9, 34
12, 15
9
-
TOTAL Keterangan: SP
: sangat puas
P
: puas
CP
: cukup puas
KP
: kurang puas
TP
: tidak puas
9
36
64
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar di MAN 03 Pekalongan Berdasarkan metode angket dan metode wawancara yang peneliti gunakan, maka dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan siswa dalam proses belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan, antara lain: a. Metode Pembelajaran Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.14 Dalam proses belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sudah baik dan bervariasi dengan persentase 60 % siswa merasa puas, 20 % siswa cukup Puas, dan 20 % siswa kurang puas. b. Manajemen Sekolah yang Baik Untuk mengelola lembaga pendidikan MAN 03 Pekalongan, menggunakan standar pengelolaan yang melibatkan semua unsur mulai dari tenaga pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali murid dan komite sekolah, sehingga terciptalah kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas dan dengan prinsip standar pembiayaan yang efektif dan efisien sesuai dengan biaya yang ada guna menjalankan 14
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Cet.Ke-1, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), hlm. 53.
65
program-program kegiatan yang telah disusun berdasarkan standar proses.15 Di MAN 03 Pekalongan, pelayanan yang diberikan oleh sekolah dalam kategori baik dengan persentase 60 % siswa merasa puas, 10 % siswa merasa cukup puas, dan 30 % siswa merasa kurang puas. c. Guru yang Profesional Profesional merupakan keahlian yang dimiliki seorang guru sebagai bukti kompetensinya untuk melayani dan membuat orang lain menjadi lebih baik.16 Hampir 50 % siswa MAN 03 Pekalongan merasa puas dengan pengajaran yang telah diberikan oleh gurunya. 20 % siswa merasa cukup puas, 10 % siswa merasa kurang puas, dan 10 % siswa merasa tidak puas. Sedangkan sisanya 10 % siswa merasa sangat puas dengan pengajaran yang diberikan oleh guru. d. Keaktifan Siswa Dalam proses belajar mengajar dibutuhkan guru-guru yang profesional, metode pembelajaran yang menarik, manajemen sekolah yang baik. Selain itu juga siswa harus memiliki daya tanggap dan keaktifan dalam proses belajar mengajar. Semenarik apapun metode pembelajaran yang diberikan oleh guru, sebaik apapun manajemen
15
Ahmad Muzani, Kepala Sekolah MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 23 September 2015. 16 Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2011), hlm. 8.
66
sekolahnya, jika siswanya pasif maka tidak dapat membuat proses belajar mengajar tersebut berjalan dengan lancar.17 Dalam kegiatan belajar mengajar, 45% siswa di MAN 03 Pekalongan siswanya cukup aktif. Hal ini dikarenakan siswa merasa senang dengan fasilitas yang diberikan oleh sekolah sudah cukup memadai. Selain itu juga cara mengajar guru yang menarik membuat siswa aktif dalam proses belajar mengajar. Sedangkan 45 % siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut dikarenakan siswa kurang senang dengan sikap guru yang galak saat mengajar. Hal inilah yang merupakan salah satu faktor yang menghambat jalannya proses belajar mengajar. Akan tetapi siswa selalu diberikan pengarahan dan para guru berusaha memberikan yang terbaik untuk siswanya agar siswa dapat aktif dalam melakukan proses belajar mengajar. 10 % siswa sisanya aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Adapun klasifikasi jawaban angket tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan siswa dalam proses belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan, sebagai berikut:
17
Ahmad Muzani, Kepala Sekolah MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 23 September 2015.
67
Tabel 5 Klasifikasi jawaban angket tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan siswa dalam proses belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan Item Jawaban
No. Resp.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
B
B
C
B
B
B
B
B
D
C
C
B
C
B
B
2
B
B
C
B
C
B
B
B
C
B
C
C
D
B
C
3
B
B
C
B
B
B
C
B
D
C
C
C
D
C
C
4
A
B
C
B
C
B
B
B
B
B
B
C
C
C
C
5
C
B
B
B
B
D
B
B
D
C
B
C
D
C
C
6
D
B
B
C
B
C
C
A
D
B
C
C
B
D
B
7
C
B
D
C
C
C
C
B
B
D
D
B
D
D
B
8
C
B
B
B
C
B
D
B
B
D
D
B
C
D
D
9
B
C
D
B
C
C
C
A
B
B
B
B
C
C
B
10
B
C
C
B
B
B
D
A
C
B
B
D
B
C
D
11
B
D
C
B
D
C
D
C
C
D
B
B
C
B
C
12
C
C
B
B
D
D
D
B
D
B
C
C
D
C
C
13
C
B
B
C
B
D
C
C
B
B
B
B
D
C
D
14
A
B
D
B
D
C
B
B
B
C
D
C
D
B
C
15
A
C
D
C
D
B
C
B
B
C
A
B
B
C
D
16
B
D
E
B
B
B
C
D
B
B
B
C
B
D
B
17
B
B
D
B
B
B
B
D
C
C
A
D
C
C
C
68
18
B
E
C
C
D
C
B
B
C
B
C
D
C
D
B
19
C
C
E
C
D
B
B
C
B
B
C
B
B
C
D
20
E
B
B
D
D
C
B
B
D
C
B
B
B
C
D
21
E
B
D
A
B
D
B
D
D
C
B
C
D
B
C
22
D
C
C
B
D
B
B
A
B
C
B
C
C
B
B
23
D
D
B
A
B
B
C
B
B
C
D
C
B
B
B
24
C
E
E
B
B
B
D
B
C
C
D
D
B
C
B
25
C
B
D
B
B
C
B
C
B
D
B
B
B
B
C
26
C
C
D
B
B
C
B
C
D
D
B
B
B
B
C
27
B
C
B
B
B
C
B
D
B
B
C
B
B
C
D
28
B
D
B
B
B
C
B
D
D
D
C
B
C
B
C
29
C
B
C
C
B
B
B
D
C
D
D
C
B
D
C
30
C
B
C
C
B
B
B
B
D
B
D
C
B
C
B
31
B
B
B
D
B
B
C
B
D
B
E
B
C
B
D
32
C
B
C
D
B
B
C
B
B
C
D
B
A
B
C
33
A
C
B
C
C
B
B
B
B
C
E
C
D
B
B
34
D
B
D
D
C
C
B
B
C
B
C
D
B
B
C
35
B
A
B
B
C
B
B
C
C
D
E
E
A
B
D
36
B
C
C
D
B
C
C
C
B
B
D
E
C
C
D
69
Dari klasifikasi jawaban angket di atas, maka dapat dibuat tabel blue print, sebagai berikut: Tabel 6 Blue Print Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar di MAN 03 Pekalongan
No
Indikator
1
Metode pembelajaran
2
Manajemen sekolah yang baik
3
Guru yang profesional
4
Keaktifan siswa
Nomor Item SP -
P 1, 2, 3, 28, 31
-
4, 5, 17, 24, 30 9, 16, 26, 29
15 -
33 TOTAL
Keterangan: SP
: sangat puas
P
: puas
CP
: cukup puas
KP
: kurang puas
TP
: tidak puas
CP 19, 20 7
6, 21 10, 18, 27, 36
Jumlah
KP 23, 34
TP -
12, 13, 22
-
9
8
35
9
11, 14, 25, 32
-
9
9
36
70
Selain
melalui
angket,
peneliti
juga
menggunakan
metode
wawancara sebagai sumber pendukung. Adapun hasil wawancara dengan bapak kepala sekolah dan beberapa guru wali kelas, sebagai berikut: Dalam meningkatkan kualitas atau mutu pembelajaran di MAN 03 Pekalongan agar menjadi sekolah yang memiliki kualitas tinggi dan tidak kalah dibandingkan sekolah umum yang lain seperti SMA, SMU maupun SMK, maka kepala sekolah berupaya membekali para siswanya dengan ilmu pengetahuan dan agama, memberikan beberapa fasilitas atau sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk menunjang proses belajar mengajar, serta memilih guru-guru yang berkompeten dan memiliki kualitas pada bidangnya masing-masing. Selain itu, para siswa juga dibekali dengan keterampilan atau life skill. Hal tersebut bertujuan agar kelak ketika para siswa lulus dari MAN 03 Pekalongan, mereka mempunyai keterampilan yang memadai untuk bekal kehidupan mereka.18 Dari hasil wawancara dengan ibu Nur Tavifah selaku wali kelas XI Agama menunjukkan bahwa siswa siswi MAN 03 Pekalongan dapat menerima pelajaran dengan baik. Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang ada kendala yang mengganggu jalannya proses pembelajaran, misalnya seperti ada siswa yang gaduh saat pelajaran berlangsung, dan lain-lain, namun guru dapat mengatasi hal tersebut, karena itu merupakan salah satu tugas guru untuk mengontrol jalannya proses belajar mengajar
18
Ahmad Muzani, Kepala Sekolah MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 23 September 2015.
71
tersebut agar dapat berjalan dengan lancar serta tanpa adanya hambatan apapun.19 Ibu Endang Mufidah selaku wali kelas XII IPA 2 mengatakan bahwa secara umum proses belajar mengajar di MAN 03 Pekalongan ini sudah dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat terlihat dari suasana yang kondusif di kelas selama proses belajar mengajar berlangsung. Dalam proses belajar mengajarnya, setiap kelas dilengkapi dengan fasilitas LCD untuk menunjang proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan lancar. Sehingga para siswa dapat menerima pelajaran yang diberikan oleh setiap guru dengan baik.20 Dalam proses belajar mengajar, siswa siswi MAN 03 Pekalongan sudah merasa cukup puas dengan fasilitas atau sarana dan prasarana yang telah disediakan oleh sekolah. Para siswa tidak pernah mengeluhkan mengenai fasilitas belajar mengajar yang diberikan oleh sekolah. Hal tersebut dikarenakan masih banyak dari sekolah-sekolah yang lain yang memiliki fasilitas yang kurang memadai untuk menunjang proses belajar mengajar.21 Kemudian dari hasil wawancara dengan kepala tata usaha (TU) menunjukkan bahwa pelayanan TU di MAN 03 Pekalongan baik yang berkaitan dengan pelayanan mengenai surat-surat maupun pelayanan administrasi sudah dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut terlihat dari 19
Nur Tavifah, Wali kelas XI Agama MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 8 Oktober 2015. 20 Endang Mufidah, Wali Kelas XII IPA 2 MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 8 Oktober 2015. 21 Ibid.,
72
ketepatan waktu dalam melayani segala urusan para siswanya dan keramahan dari para karyawan juga menjadi salah satu hal yang membuat para siswa merasa nyaman. Para siswa mendapatkan pelayanan yang memadai dan tidak ada kendala atau keterlambatan dalam proses pelayanan tersebut.22
22
Tarudji, Kepala Tata Usaha MAN 03 Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 30 September 2015.