66
BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL
3.1
Tujuan Komunikasi Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa desain kemasan Mayonnais
Mamasuka lebih terlihat seperti produk kecantikan dibandingkan dengan kategori produk pangan. Oleh karena itu penulis merancang ulang Desain kemasan sesuai dengan produk kategori pangan. Tujuan komunikasi daripada perancangan desain kemasan ini yang utama adalah menginformasikan mengenai identitas yang jelas (kategori produk pangan), konsisten, sistematis dan mampu mewakili isi produk serta mewakili
kepribadian perusahaan kepada masyarakat atau konsumen
tentang keberadaan daripada produk Mayonnais Mamasuka ini.
3.2
Strategi Komunikasi Komunikasi merupakan penyampaian informasi atau pesan melalui
komunikator terhadap komunikan melalui sebuah media, baik verbal maupun non verbal. Kemasan merupakan pemicu karena fungsinya langsung berhadapan dengan konsumen. Tema perancangan ulang desain kemasan Mayonnais Mamasuka adalah personifikasi desain komunikasi visual dan kemasan. Ungkapan perilaku manusia direalisasikan melalui wujud desain visual dan kemasan Mayonnais Mamasuka. Pada perancangan ulang desain kemasan Mayonnais Mamasuka harus memahami produk barang apa yang akan dikomunikasikan. Komunikasi tersebut
67
direalisasikan melalui sentuhan visual yang akan berdampak impresi spontan, sehingga akan mempengaruhi tindakan positif konsumen di pasar. Selain itu, komunikasi diinterpretasikan melalui estetika. Estetika akan menjadi nilai tambah yang berfungsi sebagai perangkap emosional. Hal ini sangat efektif untuk menjaring konsumen dan akan memaksimalkan daya jual produk Mayonnais Mamasuka dalam pasar.
3.3
Tujuan Perancangan Perancangan ulang pada desain kemasan Mayonnais Mamasuka bertujuan
untuk meningkatkan gaya visual produk sesuai dengan kategori pangan dan merangsang minat dan kesadaran, dan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam sekejap agar konsumen tidak keliru dengan produk jenis kategori lain disamping banyak kompetitor sejenis di pasaran. Secara keseluruhan perancangan akan menyajikan desain kemasan yang estetis dan memaksimalkan daya tarik desain kemasan agar menjadi produk yang unggul diantara produk kompetitor sejenis yang beredar di pasar.
68
3.4
Strategi Perancangan
3.4.1
Analisis Elemen Grafis Kemasan Mayonnais Mamasuka
Tampak depan
Tampak belakang (P: 18,4 cm)
Sisi kiri
Sisi kanan
69
Tutup tampak atas
Tutup tampak dalam
Tutup tampak samping
Dasar bawah botol
(L: 4 cm)
(L: 5,5 cm)
Tertutup
Terbuka
70
Terbuka kiri
Terbuka kanan
Tertutup
Terbuka
Desain Depan
No. 1.
Gambar
Keterangan Logo mamasuka berwarna merah dan putih dengan logo gram hati berwarna merah.
2.
Logo gram kedelai berwarna hijau.
71
3.
Logo gram satu butir telur berwarna cokelat.
4.
“Nikmat & Lezat” berwarna hitam membentuk lingkaran dengan latar berwarna biru.
5.
“Mayonnais” berwarna putih dengan latar biru.
6.
Tulisan jepang berwarna hitam dengan latar biru.
7.
Segumpal mayonnais pada piring kecil yang dihiasi dengan daun hijau.
8.
Logo gram dua butir telur berwarna cokelat.
9.
Logo gram kedelai berwarna hijau.
10.
Mayonnais mengandung minyak kedelai dan telur, tulisan menggunakan warna gold.
72
Mayonnais Mamasuka berlisensi
11.
Halal oleh majelis ulama.
Berat bersih atau netto Mayonnais
12.
mamasuka 300g dengan tulisan menggunakan warna gold. Keterangan BPOM.
13.
Desain Belakang
No. 1.
Gambar
Keterangan Logo mamasuka berwarna merah dan putih dengan logo gram hati berwarna merah.
2.
“Nikmat & Lezat” berwarna hitam membentuk lingkaran dengan latar berwarna biru. “Mayonnais” berwarna putih dengan latar biru, Tulisan jepang berwarna hitam. Segumpal mayonnais pada piring kecil yang dihiasi dengan daun hijau.
73
3.
Cocok untuk berbagai masakan dan makanan. Gambar beberapa makanan yang menggunakan mayonnais.
4.
Komposisi yang terkandung pada Mayonnais Mamasuka.
5.
Barcode vertikal.
6.
Petunjuk membuka segel.
7.
Kontak layanan konsumen.
8.
Keterangan singkat mengenai Miwon. Miwon mengunakan warna merah.
9.
Keterangan penggunaan produk. Miwon berwarna merah, PT JICO AGUNG berwarna abu-abu.
74
Jenis plastik kemasan Mayonnais Mamasuka.
Logo berunsur pemandangan dengan
11.
berbagai warna antara lain: orange, ungu, biru, hijau, dan hitam pada kata Chung Jung. Tanggal kadaluarsa produk.
12.
Produk - Produk Mamasuka
PT MIWON INDONESIA termasuk perusahaan yang memakai endorsed strategy, yaitu perusahan menggunakan tambahan identitas lain setelah nama merek perusahaan utamanya untuk membedakan dengan produk-produk lainnya. Penggunaan nama yang sudah dikenal luas memiliki manfaat ganda. Pertama,
75
memudahkan konsumen mengidentifikasi lebih cepat nama apapun yang digunakan setelah nama inti perusahaan, organisasi dan atau kota. Kedua, penggunaan nama yang sudah populer memiliki tingkat kepercayaan tinggi. Desain kemasan daripada produk Mamasuka dominan dengan warna kuning, tetapi pada kemasan produk Mayonnais Mamasuka tidak mewakili isi produk, perusahaan, dan produk-produk Mamasuka lainnya. Desain kemasan Mayonnais Mamasuka mengikuti gaya desain Mayonnais produk dari Chung Jung Won. Chung Jung Won termasuk brand daripada group PT Miwon, namun produk-produknya merupakan produk import dari Korea yang masuk ke pasar Indonesia. Salah satu produk dari Chung Jung Won adalah mayonais, desain kemasan daripada Mayonnais Mamasuka sangat menyerupai produk mayonais produk Chung Jung Won.
Gambar 3.1 Mayonnais Mamasuka
76
3.4.2 Data Perancangan 3.4.2.1 Kemasan Kemasan merupakan proses lanjutan dari cetak grafika, hasil cetakan tidak dibuat buku, tetapi dibuat bungkus obat-obatan, tempat botol atau barang-barang lain, yang memerlukan kemasan. Kemasan fleksibel dapat dibentuk dari aluminium foil, film plastic, selopan, film plastic berlapis logam aluminium (metalized film) dan kertas dibuat satu lapis atau lebih dengan atau tanpa bahan thermoplastic maupun bahan perekat lainnya sebagai pengikat ataupun pelapis konstruksi kemasan dapat berbentuk lembaran, kantong, sachet maupun bentuk lainnya. Kemasan membutuhkan unsur cetak untuk mengkomunikasikan isi dari barang yang dikemas. Ada beberapa tujuan mengapa kita mengadakan unsur cetak dalam suatu kemasan yang diantaranya adalah : 1. Sebagai Promosi, dengan adanya unsur cetak diiringi dengan desain yang menarik maka unsur cetak berlaku sebagai bahan promosi karena kemasan akan kelihatan lebih menarik daripada yang tidak ada cetakan. Jadi sebaik apapun suatu produk apabila kemasannya tidak menarik, terkadang sangat mempengaruhi daya jual produk tersebut. 2. Sebagai Informasi, dengan adanya unsur cetak dalam kemasan maka cetakan dapat menginformasikan tentang keadaan barang yang ada dalam kemasan. Informasi dapat berupa jumlah, berat, macam, warna, rasa dan masa berlaku sehingga masyarakat langsung dapat mengetahui keadaan barang dalam kemasan tanpa membuka terlebih dahulu.
77
3. Sebagai Proteksi (pelindung), suatu kemasan terkadang juga memerlukan suatu pelindung dari segala perlakukan suatu alur produksi. Seperti kemasan kaleng sardences ini. Setelah menjadi kaleng, maka kaleng ini akan melalui alur produksi sardences yaitu berdesak-desakan diconveyor untuk diisi °
kemudian ditutup dan terakhir direbus (retort) dengan suhu 120 c selama 45 menit. Disini unsur cetak dapat membantu kemasan agar dapat tetap baik. 4. Sebagai Security (pengaman), suatu cetakan juga dapat sebagai pengaman kemasan. Dalam hal ini dengan mengadakan cetakan dengan berkode khusus sehingga sipemilik dapat mengetahui dengan pasti bahwa ini produk asli atau bukan. Atau yang lebih ketat lagi dapat dicetak memakai tinta security agar produknya tidak dapat dipalsukan.
Hal-hal yang sebaiknya diperhatikan dikemasan, antara lain : nama/ merk, logo, nama produsen, nama produk, isi, kode warna, teks sesuai peraturan, cara pemakaian, panel harga/ bar code, warna dan hubungannya dengan produk, mudah dibaca/ terbaca, mudah dilihat/ terlihat, dan Impak dan kepribadian. Aplikasi packaging/ kemasan meliputi (1) flexible packaging (plastic film) : snack, food, dan noodles, (2) rigid packaging (rigid film/ sheet) : food container, dan (3) box packaging (corrugated, duplex paper) : carried box, display box, food box. Perlindungan diperlukan untuk sebagian atau keseluruhan dari produk yang dikemas guna mendapatkan nilai tambah, untuk promosi penjualan dan kepuasaan pemilik untuk mendapatkan profit secara jangka panjang dan pendek. Hal ini berkaitan sekali dengan ketahanan kemasan. Ada dua faktor
78
yang mempengaruhi yakni : faktor extern dan intern. Kedua faktor ini sangat erat sekali hubungannya dengan keadaan produk yang dikemas sehingga perlu mendapatkan perhatian supaya jangan terjadi hal-hal dibawah ini : Nilai tambah produk hilang. Kontaminasi dengan zat-zat kimia, udara dan bakteri. Profit / Laba menurun. Faedah yang didapat konsumen tidak sesuai. Kerusakan / pengembalian. Kelancaran transportasi tidak baik. Faktor Extern, yang mempengaruhi Ketahanan dari kemasan adalah : Iklim. Transportasi. Gas, Air, Serangga. Faktor Intern, yang mempengaruhi Ketahanan dari kemasan adalah : Bahan pengemasnya sendiri. Produk yang dikemas. Zat aktifnya.
Dilihat dari kedua faktor tersebut maka dari itu sangat perlu sekali mengetahui produk yang akan dikemas, menggunakan kemasan apa dan bagaimana ketahanannya. Kemasan yang baik akan mempunyai dampak yang positif, antara lain : Mengurangi biaya per unit. Mempromosikan penjualan, penjualan eceran serta penerimaan produk oleh
79
konsumen. Meningkatkan kinerja penjualan dan keuntungan / laba. Mengurangi limbah atau bahan terbuang pada proses pengemasan. Menambah jangkauan pasar dan membina pasar yang baru. Meningkatkan kenyamanan konsumen. Mengurangi kerusakan. Meningkatkan pengendalian pada transportasi1.
3.5
Target Audience Target
audience
perancangan
ulang
desain
kemasan
Mayonnais
Mamasuka, antara lain : 1. Demografis Target audience daripada produk Mayonnais Mamasuka adalah anak-anak usia 5 tahun hingga orang dewasa. Jenis kelamin tidak menjadi halangan mengonsumsi mayonais. 2. Geografis Konsumen yang berdomisili di Indonesia. 3. Psikografis Anak-anak sampai orang dewasa Konsumen yang menyukai dan mengonsumsi mayonais.
1
Antonius Bowo Wasono, dkk.2008. Teknik Grafika dan Industri Grafika Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, hal 529.
80
3.6
Strategi Kreatif Perancangan diupayakan dapat sesuai dengan target pasar. Perancangan
dikemas dengan desain yang berbeda dari produk-produk mayones sejenis. Desain kemasan menggunakan unsur kuliner seperti gambar masakan atau sebagainya, dengan maksud dapat menggugah selera konsumen. Bentuk material botol kemasan
dirancang
sepraktis
mungkin,
agar
konsumen
dapat
mudah
mengonsumsinya. Strategi kreatif dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan. Untuk Itu dapat diterapkan melalui metode AIDCA, yaitu Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (keinginan), Conviction (percaya), dan Action (tindakan). a. Attention (Perhatian) Bentuk visual kemasan harus menarik perhatian, dengan disertai informasi yang dibutuhkan seperti Informasi kadaluarsa, Isi produk dan sebagainya. Logo yang ada serta kemasaan yang menarik dapat digunakan untuk mencari perhatian. b. Interest (Minat) Ketertarikan konsumen akan produk yang di tawarkan menjadi salah satu faktor yang penting dalam usaha perancangan ulang desain kemasan Mayonnais Mamasuka ini, karena erat kaitannya dengan kelangsungan produk. Desain kemasan ini akan membuat orang yang sudah memperhatikan menjadi berminat dan ingin tahu lebih lanjut produk ini hingga membelinya. c. Desire (Keinginan) Kemasan yang baru ini harus memiliki rasa yang menggugah hati komsumen, sehingga timbul rasa ingin mencoba, atau merasakan produk ini.
81
d. Conviction (Percaya) Kemasan baru harus memberikan rasa percaya pada konsumen, yaitu rasa aman dan terjaga kehigienisannya dan mudah terlihat. Perizinan produk beredar di pasar oleh BPOM dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia akan memperkuat kepercayaan konsumen pada Mayonnais mamasuka. e. Action (Tindakan) Perubahan tampilan dan bentuk kemasan pada produk Mayonnais Mamasuka agar lebih efektif dan efisien, agar mudah dilihat oleh konsumen sehingga mereka membelinya.
3.7
Metode Perancangan
3.7.1 Metode Pengumpulan Data 3.7.1.1 Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari lapangan secara langsung. a. Metode Wawancara Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara tertutup langsung dengan narasumber yaitu beberapa konsumen Mayonnais Mamasuka dan dosen yang ahli dibidang desain grafis atau bisa dikatakan merangkap sebagai desainer grafis.
82
3.7.1.2 Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari beberapa dokumentasi dan diperoleh secara tidak langsung. a. Metode Kepustakaan Metode ini dilakukan dengan meneliti informasi dan teori-teori yang diperoleh dari media cetak yaitu buku maupun jurnal yang berisi data-data yang mengenai permasalahan penelitian, khususnya buku-buku yang berdasar pada kemasan. b. Internet Metode ini dilakukan sebagai tambahan yang tidak diperoleh dari metode kepustakaan. Mencari data dengan menelusuri website yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.
3.7.2
Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan bersifat analisis kualitatif atau
artistik. Dalam perancangan penelitian kualitatif data yang di dapat berdasarkan wawancara secara langsung melalui pola pikir empiris sehingga data detail dan informatif. Data diperoleh dari masyarakat atau konsumen di wilayah tertentu terhadap produk Mayonnais Mamasuka. Setelah itu data ditelusuri kembali melalui analisa S.W.O.T, dimana perlu mengkaji kompetitor dan permasalahan yang ada sehingga dapat memperbaiki kelemahan yang ada pada produk Mayonnais Mamasuka.
83
Dari semua data yang didapat kemudian diolah dan dianalisa, sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai data yang telah diteliti. Kesimpulan tersebut tentunya harus mendukung perancangan desain kemasan yang dibuat.
3.8
Pemilihan Media Media merupakan alat teknis yang digunakan untuk melakukan mediasi
atau menyampaikan pesan; dengan kata lain, media merupakan alat komunikasi. Media yang digunakan dalam perancangan ulang pada desain kemasan Mayonnais Mamasuka haruslah mendapatkan respon atau feedback daya beli yang tinggi di mata konsumen. Oleh karena itu, dalam perancangan ulang ini diperlukan mediamedia yang dekat dan dapat dijangkau oleh sasaran. Media promosi ini dibagi menjadi media utama dan media pendukung.
3.8.1
Media Utama
1. Kemasan Mayonnais Mamasuka Kemasan adalah media utama dari suatu produk untuk menampilkan isi produk yang diwakili oleh gambar visual kemasan produk.
3.8.2
Media Pendukung
1. Banner (Spanduk dan X-banner) Banner atau spanduk adalah kain rentang yg berisi slogan, propaganda, atau berita yg perlu diketahui umum. Banner merupakan media yang dipakai pada
84
event-event tertentu. Banner diletakkan pada posisi indoor dan outdoor, di jalanjalan protokol maupun di dalam ruangan. 2. Billboard Billboard merupakan media pendukung luar ruang yang memiliki ukuran besar. Media ini diinstalasi pada tempat-tempat tertentu seperti persimpangan jalan, jalan-jalan protokol yang dikemas dengan sederhana sehingga konsumen dapat mudah menangkap informasi dari media ini. 3. Poster Media ini sangat mudah untuk ditemukan oleh siapa saja dan dimana saja. Poster mengundang target audience untuk dapat melihat berulang kali, karena bentuk ukuran yang lebih kecil berkisar A3 dan desainnya yang untuk mengundang publik menatap informasi di media tersebut. 4. Advertising Magazine (sisipan iklan) Iklan majalah bersifat segmentatif dan menjangkau tepat pada target audience. Iklan di targetkan pada kategori yang sejenis dengan jenis majalahnya.
3.8.3
Analisis Media
3.8.3.1 Analisis SWOT 1. Strengths (Kekuatan) Brand Mamasuka yang diproduksi oleh PT. Miwon Indonesia sudah populer di masyarakat luas.
85
2. Weakness (Kelemahan) Desain kemasan yang kurang menarik dan tidak sesuai dengan kategorial produk pangan. 3. Opportunities (Peluang) Desain kemasan berkonsep praktis masih memiliki kesempatan besar dalam merebut konsumen di pasar lokal. 4. Threaths (Ancaman) Banyak sekali kompetitor lokal dan impor produk mayonais di dalam pasar Indonesia.
3.9
Konsep Perancangan Desain Kemasan Konsep perancangan merupakan ide dari tatanan bahasa verbal yang di
realisasikan melalui bahasa visual. Konsep perancangan berasal dari elemenelemen grafis atau unsur visual yang terkandung didalamnya. Konsep visual yang muncul dari suatu desain terutama pada desain kemasan, merupakan upaya untuk mewakili selera masyarakat dan juga mengefektifkan kemampuan komunikasi dari pesan yang ingin disampaikan. Untuk itu desain kemasan mengandung unsur kuliner dengan unsur sejenisnya yang menambah nilai dari produk Mayonnais Mamasuka. Desain kemasan dirancang sesuai dengan wajah perusahaan, agar konsumen tahu bahwa produk Mayonnais Mamasuka ini adalah produk dari brand ternama. Kemasan di desain dengan memperhatikan fungsi dari kemasan agar menarik, kemasan tidak mudah rusak, aman, mudah dibuka maupun ditutup
86
kembali, dan mudah untuk dibawa kemana-mana. Kemasan dirancang berdasarkan dasar dan prinsip desain kemasan. Visualisasi informatif efektif akan memberikan informasi produk dengan jelas sesuai dengan fungsi, penggunaan, dan tujuan produk.
3.9.1 Konsep Visual dan Material Desain Kemasan Bagi banyak produk, konfigurasi fisik mewujudkan identitas visual suatu merek. Struktur dan material digunakan sebagai tempat penyimpanan, perlindungan dan transportasi produk dan menyediakan permukaan fisik bagi desain kemasan. Material yang dipakai pada desain visual kemasan menggunakan unsur kuliner yang selaras dengan saus mayonais. Bahan yang terkandung pada mayonais antara lain telur dan minyak nabati dari kacang kedelai. Desain grafis yang digunakan meyesuaikan kepribadian perusahaan Mamasuka yaitu mengikuti logo Mamasuka yang berlambang hati berwarna merah. Konsep botol kemasan diadopsi dari bentuk hewan yaitu ikan. Bahan plastik yang digunakan pada botol kemasan adalah jenis plastik kode 7 ABS atau Other. Other adalah jenis plastik selain keenam plastik yang telah digolongkan pada jenis bahan plastik. Ada 4 jenis plastik yang digolongkan ke dalam plastik jenis ini, antara lain Styrene Acrylonitrile (SAN), Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS), Polycarbonate (PC), dan Nylon. Plastik jenis ABS dan SAN amat baik untuk digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman karena kedua jenis tersebut kuat dalam mencegah reaksi kimia yang bisa membahayakan kesehatan.
87
Jenis plastik PC amat berbahaya karena mengandung Bisphenol A yang dapat merusak sistem kromosom dan hormon, menurunkan kualitas sperma, dan mempengaruhi sistem kekebalan diri. Desain kemasan pada botol menggunakan label sticker atau kertas laminasi yang ditempel pada muka botol kemasan. Label sticker telah dipertimbangkan dalam pemilihan muka desain kemasan, label sticker mudah dihancurkan jika kemasan di daur ulang tanpa mencemari lingkungan.
Gambar 3.2 Kode plastik
Botol kemasan berwajah bening, agar konsumen dapat langsung melihat isi produk dalam kemasan. Kemasan asli Mayonnais Mamasuka berwajah bening buram, ditambah dengan laminasi plastik pada seluruh tubuh botol kemasan sehingga tertutup rapat. Hal ini memberikan inovasi juga terhadap produk makanan berunsur kental atau saus, bahwasannya produk berbentuk saus menggunakan botol berwajah bening di pasarnya.
88
3.9.2 Ilustrasi Grafis
Gambar 3.3 Ilustrasi Desain Kemasan
Iustrasi yang digunakan pada kemasan diadopsi dari kemasan produk-produk Mamasuka sebelumnya. Mamasuka dengan simbol "hati merah", melambangkan makanan terbaik pilihan seorang Ibu bagi seluruh keluarga. Seorang Ibu yang pandai memasak adalah kunci kebahagian dan keharmonisan dalam keluarga. Dengan ketulusan dari hati yang paling dalam seorang Ibu selalu memilih dan menyajikan masakan / makanan yang terbaik bagi keluarga. Mamasuka menjadi brand yang mencerminkan perhatian dan kasih sayang seorang Ibu. Pada ilustrasi ini menggunakan lambang hati warna putih yang mengartikan kasih sayang yang tulus dari Mamasuka untuk konsumen di Indonesia. Latar belakang berwarna kuning menambahkan kehangatan dan kepuasan.
89
3.9.3 Konsep Tipografi Tipografi menggunakan Times New Roman, Perpetua, dan Lucida Caligraphy. 1. Font untuk nama produk dan netto
Mayonais
Netto
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 !@#$%^&*()_+-=[]\{}|;’:”,./<>?
2. Font untuk tagline
Nikmat & Lezat ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 !@#$%^&*()_+-=[]\{}|;’:”,./<>?
3. Font untuk BPOM dan PT JICO AGUNG
BPOM RI ML 246118058108
PT JICO AGUNG
PO BOX 1369/JAT, Jakarta 13260-INDONESIA ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
90
1234567890 !@#$%^&*()_+-=[]\{}|;’:”,./<>?
3.9.4
Konsep Warna Desain kemasan dominan menggunakan warna kuning, warna kuning
melambangkan kehidupan, matahari, kehangatan, idealisme, energi, dan sportif. Kuning adalah warna yang positif dan digunakan untuk melambangkan harapan. Warna kuning merupakan warna spektrum yang paling menstimulasi mata maka dari itu menjadi warna yang paling menarik perhatian. Warna kuning digunakan dan dipertahankan karena menyesuaikan produk-produk Mamasuka yang lain sebelum munculnya produk Mayonais. Warna merah juga digunakan pada desain kemasan. Warna merah adalah warna yang hangat dalam spektrum-warna. Warna merah diasosiasikan dengan matahari dan panas, dan menggambarkan cinta, api, nafsu, agresi, sifat impulsif, mendebarkan, berani, dan kuat. Warna merah dipakai berdasarkan warna dasar daipada brand Mamasuka. Warna Hijau melambangkan warna yang membumi, damai, hidup, muda, segar, dan organik. Dalam pemakaian warna untuk penjelasan rasa pada desain kemasan, warna hijau melambangkan mint, asam, apel, dan jeruk nipis. Dalam lingkungan pemasaran yang kompetitif, warna hijau semakin banyak dipakai dalam desain kemasan untuk menandakan produk yang bermanfaat untuk kesehatan.
91
Hitam melambangkan keras kepala, dapat diandalkan, konstan, dan kebijaksanaan, serta mengesankan kekuatan. Pemakaian warna hitam dalam desain kemasan bisa membantu menonjolkan warna-warna lain dan membuat warna-warna lain itu “terlihat.” Putih mengkomunikasikan kemurnian, kesegaran, kesucian, kebersihan, kefektifan, kebenaran, dan kontemporer. Dalam kemasan yang mewah, putih merupakan warna yang kaya dan klasik, tetapi juga generic dan nondeskriptif.
C: 8 M: 0 Y: 98 K: 0
C: 8 M: 0 Y: 98 K: 0
C:0 M: 99 Y: 100 K: 0
C: 8 M: 0 Y: 98 K: 0
C: 8 M: 0 Y: 98 K: 0
92
3.9.5 Konsep Fotografi Teknik fotografi menggunakan studio lighting. Ruang studio dan peralatan studio foto melengkapi proses perancangan desain kemasan. Bird eye viewing adalah teknik yang dipakai, yaitu adalah pemotretan pandangan burung dan biasanya dilakukan dengan melakukan bidikan dari atas sehingga gambar yang dipotret menimbulkan efek obyek jepretan terlihat lebih rendah, pendek, dan kecil. Eye level viewing adalah pemotretan sebatas pandangan mata. Ini merupakan teknik yang paling umum di dalam fotografi. Teknik ini biasanya ditemukan pada foto standar. Gambar yang dihasilkan pun wajar atau biasa saja karena tidak menimbulkan efek khusus yang luar biasa kecuali apabila anda menggunakan efek-efek yang dihasilkan oleh pemakaian lensa-lensa tertentu. Perlengkapan studio yang dipakai pada proses perancangan ini antara lain, studo mini, kamera digital Canon IOS 500D, 2 Softbox, Triger dan Receiver.
3.10
Proses Cetak Proses cetak menggunakan metode fleksografi. Menurut William C.
Dowdell, selaku mantan presiden Flexographic Technical Assosiation (FTA), “Flekso telah menjadi metode pencetakan yang dominan dalam industri kemasan.”
Salah
satu
keuntungan
flesksografi
untuk
kemasan
adalah
kemudahaannya untuk disesuaikan menjadi pencetakan yang lebih pendek. Perusahaan produk konsumsi meminta pesanan yang lebih kecil, dan lebih menyukai kemampuan flekso untuk menjalankan produksi yang lebih pendek.