33
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1
Tujuan Komunikasi Tujuan dibuatnya buku cerita bergambar ini sebagai media untuk menarik
perhatian anak agar mereka menjadi minat untuk membaca, khususnya untuk anak usia 3-7 tahun. Serta menyajikan suatu cerita yang dibuat semenarik mungkin untuk anak dengan menyajikannya dalam warna-warna yang cerah dan karakter kartun yang disukai anak-anak sehingga buku ini dapat menjadikan media pembelajaran bagi anak-anak dalam mempermudah memahami suatu isi cerita dari buku bacaan. Buku ini pun dapat menjalin hubungan orang tua dengan anak, karena anak pada usia 3-7 tahun masih dalam proses belajar membaca, karena itu anak perlu bantuan orang tua untuk membaca buku ini.
3.1.1 Strategi Komunikasi Agar tercapai komunikasi yang efektif dan komunakatif untuk mencapai tujuan dari perancangan buku cerita bergambar, maka terdapat beberapa strategi komunikasi pada perancangannya, yaitu: 1.
Pemilihan bahasa Bahasa yang digunakan pada buku ini disesuaikan dengan
34
pemahaman target khalayak yang merupakan anak-anak. Bahasa yang digunakan adalah bersifat langsung (to the point), agar pada saat membacanya anak tidak dibuat bingung. Dan juga pada buku ini tidak akan digunakan kata-kata yang terlalu banyak sehingga anak tidak jenuh membacanya. 2.
Penyampaian cerita Pada penyampaian cerita akan berlangsung dengan narasi, agar
pembaca lebih membaur dengan cerita. Sehingga pembaca seolah-olah merasakan bahwa mereka sendirilah yang menjadi tokoh cerita dalam cerita tersebut. 3.
Pesan yang disesuaikan dengan karakter psikologi anak banyak hal. Anak pada usia 3-7 tahun adalah masa dimana anak serba ingin
tau ingin belajar banyak hal. Penyampaian pesan tentang pentingnya rasa tolong menolong ini diharapkan dapat menjadikan awal sebagai pembentuk kebiasaan untuk menumbuhkan rasa saling tolong menolong didalam diri anak. Dan juga pada cerita disisipkan beberapa hal yang menjadi kesukaan anak seperti kepahlawanan. Dengan strategi diatas komunikasi diatas, diharapkan penyampaian pesan kepada khalayak dapat berlangsung secara komunikatif dan efektif.
35
3.1.2
Strategi Media Media yang akan digunakan sebagai alat penyampaian pesan adalah
buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar ini adalah buku bergambar yang didalamanya terdapat gambar, cerita (teks), dan juga visualisasi secara interaktif. Pada perancangan buku cerita bergambar petani dan burung pipit ini dicetak dalam format landscape, dengan ukuran 24cmx16cm dan akan dibuat kedalam 19 halaman isi.dengan menggunakan jenis kertas art karton. Dimana terdapat banyak gambar didalamnya dibandingkan dengan tulisannya. Jadi, dalam penggunaan atau membaca buku ini disarankan untuk dilakukan pada siang hari dengan posisi yang memungkinkan anak untuk terlibat dalam membaca dengan nyaman, karena buku ini termasuk pada media pembelajaran dengan gambar, yang mana diharapkan anak-anak dapat terlibat secara interaktif dalam membaca buku ini.
3.1.3 Strategi Kreatif Strategi kreatif pada buku cerita bergambar ini adalah dengan menampilkan ilustrasi/gambar, dengan warna dan yang menarik bagi anakanak. Pada umunya buku cerita bergambar yang beredar dipasarkan tidak begitu memperhatikan detail gambar ataupun pewarnaan, karena fokus dari jenis buku ialah pada gambar interaktifnya. Berbeda dengan buku cerita bergambar tanpa gambar didalamnya. Buku jenis ini lebih menonjolkan
36
gambar visual dengan detail gambar dan warna yang lebih baik dari pada buku cerita bergambar lain, karena hal ini dijadikan kekutan untuk menarik calon si pembeli. Selain itu pada halaman dibalik cover terdapat sebuah rancangan halaman gambar berlubang yang langsung menembus ke halaman pertama, tujuan dari rancangan ini membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan kognitif, meningkatkan kemampuan bahasa dan sosialnya, dan mencintai buku. Sikap positif terhadap membaca dapat ditumbuhkan dengan buku ini.
3.2
Target Sasaran 3.2.1 Khalayak Sasaran Primer 1.
Demografis a. Para orang tua yang memiliki anak usia 3-7 tahun b. Para pengajar atau pembimbing taman kanak-kanan. c. Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan
2. Geografis a. Bertempat tinggal dikota besar seperti : Jakarta, Bandung, dan kota besar lain yang ada di Indonesia. 3. Psikografis a. Orang tua atau pendidik yang ingin memberikan penjelasan tentang pentingnya membaca sekaligus mengetshui isi kandungan pesan yang ada didalamnya,
37
b. Orang tua yang ingin menjalin komunikasi dan interaksi dengan anaknya.
3.2.2 Khalayak Sasaran Sekunder 1. Demografis Orang dewasa, pria dan wanita usia 17 sampai 50 tahun dengan status sosial ekonomi B, A atau menengah keatas. 2. Geografis Orang dewasa yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota-kota besar lainnya yang ada di Indonesia. 3. Psikografis Orang dewasa sebagai pendamping anak-anak dalam membaca.
3.3
Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) Diharapkan dengan analisis SWOT dapat digunakan untuk membuat buku
bergambar ini bersaing dengan media para kompetitif. Dengan menggunakan analisis SWOT kita dapat melihat kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman dari buku ini untuk bersaing dipasaran.
38
3.3.1 Kekuatan Dengan menggunakan media buku cerita bergambar ini, terdapat beberapa keunggulan, yaitu: 1. Penyampaian dengan media buku dapat melatih imajinasi dan pola pikir anak, serta dapat dijadikan sebagai sarana untuk anak belajar membaca. 2. Sesuai dengan nama medianya, yaitu buku cerita bergambar, maka pada buku ini terdapat beberapa visual. Dengan begitu anak dapat melakukan interaksi, sehingga dapat menarik minatnya untuk membaca dan tidak bosan ketika membaca buku bergambar ini. 3. Buku ini tidak seperti buku cerita yang biasa beredar dipasar dengan kertas yang tipis, buku ini akan dibuat kertas yang tebal, sehingga tidak mudah rusak. Mengingat target khalayak dari buku ini adalah anak usia 3-7 tahun yang pada massa ini anak sangat aktif dan serba tau sehingga sering merusak barang. 4. Untuk membaca buku ini tidak dibutuhkan perantara/media lainnya, seperti penggunaan CD dengan penggunaan media TV, VCD atau komputer. Dan lebih mudah untuk dibawa kemana saja. 5. Ilustrasi dan warna dibuat semanarik mungkin yang disesuaikan dengan target khalayak.
39
3.3.2 Kelemahan Berikut kelemahan yang harus
penulis meinimalkan agar tidak
menjadi masalah dikemudian hari. 1. Kelemahan dalam segi visual, yaitu visualisasi pada buku bergambar ini bersifat terbatas dan tanpa suara.
3.3.3 Peluang 1. Pada anak usia 3-7 lebih tertarik untuk membaca buku yang terdapat banyak gambar. 2. Buku bergambar dengan sedikit teks lebih disukai anak.
3.3.4 Ancaman Anacaman bisa datang dari dalam (internal) dan luar (eksternal) Ancaman eksternal anatara lain: 1. Pada saat ini lebih banyak sarana penyampaian pesan tentang pentingnya mengenal berbagai macam cerita yang ada diindonesia bagi anak dengan penggunan media elektronik dengan keunggulan pada visualisasi yang lebih rinci. 2. 3.4
Tujuan Perancangan Tujuan perancangan buku cerita bergambar ini adalah untuk menarik minat
anak-anak untuk membacanya, kemudian pesan yang terkandung yaitu tentang
40
“pentingnya saling tolong menolong dalam hal kebaikan” dapat tersampaikan. Adapun efek yang diharapkan ialah dengan dibuatnya buku cerita bergambar ini dapat mengubah pendapat khalayak yang dituju, yang dalam perancangan ini khalayak yang dimaksud adalah anak-anak yang tidak gemar membaca diharapkan dapat menyukai setelah membaca buku bergambar ini.
3.5
Tema Komunikasi Tema komunikasi pada buku bergambar ini adalah menyampaikan pesan
tentang pentingnya membaca kepada anak yang kemudian diharapkan dari kesatuan antara cerita dan visual yang disusun dapat menimbulkan efek yang diharapakan, yaitu perubahan sikap anak, yang tadinya tidak suka membaca kemudian menjadi suka.
3.6
Konsep Visual Buku cerita bergambar ini dibuat sebagai media pembelajaran. Cerita yang
disampaikan merupakan tentang pentingnya membaca melalui buku cerita bergambar yang disajikan dalam bahasa Indonesia, serta akan tampilkan ilustrasi yang menarik terutama dari segi warna. Pemakaian kata-kata disesuaikan dengan target khalayak seperti yang telah dibahas sebelumnya.
41
3.6.1 Format Desain Format desain yang diguanakan pada buku cerita bergambar ini adalah dengan menggabungkan gambar visual dengan tulisan pada satu halaman, penempatan teks akan ditempatkan di tempat yang tidak sama (pada tiap halaman), bisa di pojok kanan atas, pojok kiri atas, maupun bagian bawah, dengan mengurangi opacity pada gambar dibelakang teks, agar pada saat penempatan teks, gambar yang dibelakangnya tidak terlalu mengganggu teks tersebut.
3.6.2 Layout Sesuai dengan format desain yang telah dibahas sebelumnya, maka panataan layout dibuat dimana gambar visual akan ditata satu halaman penuh tanpa menggunakan frame/margin.
Gambar 1. Sketsa Layout
42
3.6.3 Tipografi Tipografi yang akan digunakan pada buku ini adalah Comic sans yang penulisannya masih bergaya anak-anak. Comic sans akan digunakan pada isi buku cerita dan juga judul, serta teks lainnya pada cover. Alasan dari pengguanaan tipografi ini adalah dikarenakan bentuknya yang tidak formal dan tingkat keterbacaannya yang baik, sangat sesuai dengan khalayak yang dituju dalam pembuatan buku cerita rakyat bergambar ini, yaitu anak-anak.
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUV WXYZ1234567890!@#$%&*() 3.6.4 Ilustrasi Penggunaan ilustrasi merupakan cara untuk memvisualisasikan hasil pemikiran agar dapat disampaikan kepada khalayak, penggunaan ilustrasi juga disesuaikan dengan perkembangan ilustrasi pada saat ini.
43
Gambar 2. ilustrasi 3.6.5 Warna Warna merupakan salah satu elemen visual yang sangat berpengaruh, khususnya pada perancangan buku cerita bergambar ini dimana diberi penekanan pada warna agar visualisasikan terkihat lebih menarik. Pada pewarnaan buku bergambar ini ditonjolkan kesan segar dan cerah. Hal ini didasari dengan alasan bahwa khalayak yang dituju adalah anak-anak dan topik yang dibahas merupakan tentang cerita bergambar. Pewarnaan yang akan digunakan adalah warna-warna yang cerah seperti warna hijau, orange merah dan kuning, namun akan di petajam dengan adanya tone atau rona warna kuning dan merah.
44
Gambar 3. Warna
3.6.6 Desain Karakter Karakter pada buku ini adalah Petani dan burung pipit, berikut karakter-karakter yang ada pada buku bergambar ini: 1. Petani Seorang petani yang hidup sederhana, dia mempunyai sifat peduli, pekerja keras dan suka tolong menolong.
Gambar 4. Karakter Petani
45
2. Burung pipit Seekor burung pipit yang terluka dan jatuh diarea persawahan, dan kemudian di tolong oleh petani.
Gambar 5. Karakter burung
3. Para pekerja bangunan Para pekerja bangunan yang menolong petani membuat sebuah istana.
Gambar 6. Para Pekerja Bangunan
46
4. Fakir miskin Fakir miskin yang selalu diberikan sedekah oleh petani yang murah hati.
Gambar 7. Fakir miskin
3.6.7 Sinopsis Suatu hari, tinggallah seorang petani yang baik dan murah hati. Pada saat petani itu pergi ke sawahnya, dan ia menemukan seekor burung pipit yang kakinya patah, burung itu tidak bisa terbang. Sang petani merasa kasihan, dan ia pun membawa burung itu ke rumahnya yang sederhana itu. Sang petani langsung mengobati dan memakaikan perban pada kaki burung tersebut. Setelah beberapa hari ia rawat, burung pipit itu ia lepaskan kembali ke alam bebas. Petani itu merasa sangat senang karena burung itu bisa kembali terbang.
47
Beberapa hari kemudian, pada saat petani itu sedang mengairi sawah dan mencabuti rumput liar, ia di datangi oleh burung pipit kecil yang telah ia tolong itu, dan burung itu membawa tiga buah biji semangka pada paruhnya, dan memberikannya pada petani itu. Setelah itu burung itu pun pergi, dan petani itu sangat berterimakasih kepada burung.
Besoknya, sang petani menanam biji-biji semangka itu di dekat rumahnya. Setelah ia mengurus bibit pohon semangka itu, pohon semangka itu pun tumbuh. Semakin lama pohon itu semakin besar, dan akhirnya berbuah. Petani itu sangat senang, dan ia mengambil ketiga buah semangka itu. Pada saat ia membelah buah semangka yang pertama, keluarlah beberapa bongkah emas dan berlian yang berkilauan. Petani itu merasa sangat kaget bercampur senang, dan ia lalu membelah semangka yang kedua. Ternyata isinya adalah bahan-bahan bangunan. Petani itu merasa sangat bahagia, lalu ia membelah semangka terakhir. Ternyata keluarlah para pekerja yang siap membangun istana yang megah untuk ia tinggali. Akhirnya, karena kebaikan dan ketulusan petani itu, sekarang ia menjadi orang yang sangat kaya raya. Ia tinggal di istana yang sangat megah dan hidup dengan tenang. Ia selalu membagikan hartanya kepada orang yang kekurangan dan selalu menolong orang yang butuh pertolongannya.
48
3.6.8 Storyboard Untuk
mempermudah
tahap
selanjutnya,
dibuat
terlebih
dahulu
storyboard, dengan memvisualisasikan gambar sketsa untuk menjelaskan tentang alur narasi sebuah cerita.
Halaman
Gambar
Teks
Suatu hari tinggalah seorang petani yang baik dan murah hati. 1.
Pada saat petani pergi kesawah, 2.
dia menemukan seekor burung pipit yang terluka
“Kasian sekali burung pipit ini, 3.
sepertinya
kamu
tidak
bisa
terbang”. Kata petani
Petani pun langsung membawa 4.
kerumahnya untuk diobati.
yang
sederhana
49
“Sepertinya sayapmu terluka” 5.
kata petani sambil mengobati sayap burung pipit
Setelah beberapa hari dirawat, burung pipit itu akan ia lepaskan kembali. 6.
“nah sekarang kamu sudah pulih 7
kembali,
terbanglah
kealam
bebas”/ kata petani
Beberapa hari kemudian ketika 8.
petani sedang bekerja disawah, petani didatangi oleh burung pipit yang ia tolong kemarin. Petani
itu
membawa
biji
semangka dan memberikannya kepada petani 9
50
Kemudian burng pipit itupun 10
pergi, “terimakasih”, kata petani.
Esok 11
harinya,
sang
petani
menanam biji-biji semangka itu didekat rumahnya.
Beberapa hari kemudian, pohon 12
semangka itupun semain tumbuh besar dan berbuah.
“ wah tidak sabar aku ingin 13
memakan buah semangka ini, akan segera ku petik buah semangkanya”. Kata petani Ketika petani membelah buah
14
semangka
pertama,
ternyata
didalamnya terdapat emas dan berlian.
51
Dengan rasa penasaran petani segera
15
membelah
buah
semangka kedua, dan ternyata didalamnya
terdapat
bahan
bangunan. Bergegas petani membelah buah semangka ketiga. “Siapa kalian
16
!”.teriak petani sambil terkejut. “ kami adalah para pekerja yang siap
membangun
istana
untukmu”, kata para pekerja yang keluar dari buah semangka. Istana megah untuk ditinggali petani pun telah dibuat. Petani
17
itu
pun
hidup
dengan
kemewahan. Walaupun hidup mewah, petani selalu
18
membagikan
hartanya
kepada fakir miskin yang ada disekitarnya. Gambar 8. storyboard
3.7
Biaya Produksi Media Buku cerita bergamabar : Petani dan Burung Pipit berukuran 24cm x 16cm
terdiri dari 15 halaman dengan perincian biaya sebagai beriku:
52
Pra Produksi a. Desain karakter
=Rp. 5.000.000
b. Storyboard
=Rp. 1.000.000
c. Proses Perancangan Desain Kertas HPS
=Rp. 100.000
Scan Gambar
=Rp. 100.000
Lain-lain
=Rp. 500.000
Total : Rp 6.700.000,-
Produksi a. Cover buku Kertas Linen @3.500 x 2
= Rp. 7.000
b. Halaman Isi Art Paper @5.000 x 10 (19 halaman is)
= Rp. 50.000
c. Gimmick •
Gantungan kunci
= Rp. 4.500
•
Sticker
= Rp. 2.000 + = Rp. 6.500
TOTAL :
a. Cover buku
= Rp. 7.000
b. Halaman Isi
= Rp.50.000
53
c. Gimmick
= Rp. 6.500 +
@1 paket buku
= Rp.63.500
Harga percetakan offset : Berikut adalah perkiraan cetak offset jika buku bergambar untuk diproduksi massal. Minimal cetak offset 500lembar Art Paper @3.000
=Rp.1.500.000
500 : 10 = 50 buku Kertas linen untuk 50 @ 5.000 1 buku = 2 cover), 50 x 2 = 100 cover
=Rp. 250.000 +
Jadi harga 50 buku
=Rp.1.750.000
Harga percetakan offset Rp.1.750.000 : 50 = Rp. 35.000 Harga pemotongan kertas dengan mesin
= Rp. 30/cm
Halaman belakang cover : 24cm x 16cm = Rp. 2.000 Jadi total harga 1 buku percetakan offset = Rp. 35.000 + Rp. 2.000 = Rp. 37.000
Pasca produksi Transportasi
=Rp. 3.000.000
Distribusi
=Rp. 5.000.000
Total : Rp. 8.000.000
54
TOTAL BIAYA PRA PRODUKSI
=Rp. 6.700.000,-
TOTAL BIAYA PRODUKSI
=Rp.
TOTAL BIAYA PASCA PRODUKSI
=Rp. 8.000.000,-
TOTAL BIAYA KESELURUHAN
=Rp.14.763.500,-
63.500,-