BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA
Media sosial Path merupakan media sosial yang sangat populer pada saat ini. Terlihat dari dimana sejak diluncurkan pertama kali, jumlah pengguna Path semakin meningkat hingga mencapai 10 juta pengguna pada tahun 2014 dan dari data yang ada, pengguna aktif Path terbesar adalah Indonesia98 Kehadiran Path ini, tidak lepas dari tema yang diusungnya sebagai jurnal digital. Layaknya jurnal, Path memungkinkan penggunanya untuk berkontribusi setiap waktu di dalam jejaring sosial ini dimana Path menjadi media yang tepat untuk menceritakan kehidupan pengguna setiap harinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengguna memiliki peluang untuk meng-update segala aktivitasnya secara cepat, mudah, dimanapun dan kapanpun. Selain itu, Path ini juga dapat digunakan oleh siapa saja baik laki-laki maupun perempuan, dari umur muda hingga dewasa. Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas tentang bagaimana identitas material pengguna dewasa awal yang dibentuk di media sosial Path, apa saja jenis dan tujuan penyampaian pesan yang diunggah di media sosial path, bagaimana cara pengguna dalam memproduksi antara perempuan dan laki-laki dan bagaimana cara pengguna menerima pesan di media sosial Path. Cara ini tidak hanya dilihat dari satu jenis kelamin saja tetapi peneliti akan melihat perbedaan pengguna perempuan dan laki-laki dalam memposting status dan membalas 98
http://www.tempo.co/read/news/2014/02/24/061556984/Path-Paling-Banyak -Pengguna-diIndonesia.Di unduh tanggal 15 Oktober 2015 jam 19.48
92
93
komentar di media sosial Path. Sehingga yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini adalah melihat secara lebih detail fenomena genderlect style bagi pengguna perempuan dan laki-laki di dalam media sosial Path. Kemudian, pada penelitian ini, peneliti akan menggabungkan dua tipe data, yaitu data dari segi level teks dan level konteks. Data level teks diperoleh dari hasil pengamatan berupa postingan moments Path masing-masing narasumber. Kemudian setelah itu, peneliti berlanjut pada level konteks yaitu dengan cara melakukan wawancara untuk menanyakan alasan narasumber dari hasil pengamatan di level teks tersebut. Hal pertama yang akan peneliti lihat adalah genderlect style yaitu dari identitas material narasumber, setelah itu jenis dan tujuan pesan narasumber dalam memposting moments di media sosial Path, kemudian dilanjutkan dengan melihat perbedaan produksi pesan narasumber yaitu dari cara pengguna laki-laki dan perempuan dalama memposting moments pada akun media sosial Path mereka. Dan, yang terakhir penerimaan pesan yaitu dilihat dari bagaimana narasumber laki-laki dan perempuan dalam membalas komentar dari pengguna lain. Pengguna yang diteliti pada penelitian ini sebanyak 14 pengguna yaitu terdiri dari 7 (tujuh) pengguna laki-laki dan 7 (tujuh) pengguna perempuan. Pengguna yang dipilih adalah yang sesuai kriteria. Kriteria yang sesuai adalah narasumber tersebut aktif di dalam media sosial Path dan masuk dalam kategori dewasa awal yaitu dengan rentang usia 18-40 tahun. Selain itu, kriteria terkhir adalah narasumber yang dipilih telah menggunakan Path minimal selama 1 tahun. Postingan moments keempat belas pengguna tersebut diamati dan dikumpulkan
94
dari tanggal 20 Oktober 2015 – 21 November 2015 yaitu selama 1 bulan. Dan berikut ini merupakan hasil temuan dan analisis peneliti . 3.1 Analisis Identitas Material Narasumber Ketika membahas karakteristik seseorang di dunia online, hal ini tidak terlepas dari tindak komunikasi melalui media sosial secara intensif yang dapat dilakukan diantara penggunanya. Disamping tindak komunikasi yang berlangsung secara intesif, pengguna juga cenderung berkomunikasi secara ekspresif. Orang bisa merasa lebih nyaman dan terbuka serta kemungkinan lebih jujur dalam menyampaikan pesan-pesan yang ingin dipertukarkan dengan orang lain. Kemunculan media sosial ini membuat setiap orang berpotensi untuk menjadi komunikator massa. Setiap individu berpotensi untuk menyampaikan berbagai kejadian di belahan bumi tanpa harus membawa beritanya ke meja direktur atau editor. 99 Pemilik profile di jejaring sosial secara aktif menggunakan profilnya sebagai ajang mengekspresikan diri. Terlebih dikarenakan penggunanya ini memiliki “waktu luang” ketika mengkonstruksi identitas online. Mereka memiliki kesempatan untuk berpikir dan mereleksikan citra diri yang ingin ditampilkan kepada pembaca online. Identitas online menjadi komoditas yang lebih diutamakan daripada identitas offline. 100
99
Luik, Jandy E.2011. “Media Sosial dan Presentasi Diri”, dalam Fajar Junaedi Komunikasi 2.0 : Teoritisasi dan Implikasi. Yogyakarta : ASPIKOM, Buku Litera dan PERHUMAS. Hal. 114 100 Gearheart, S and Kang, S. 2010. You are what you post using social network profiles in express identitiy. Conference Papers : Internasional Communication Association. Retrieved From EBSCOHost. Hal 16
95
Dalam Journal of Communication and Media Technologies oleh Marla Koonin dalam judul Managing Risk, Reputation and Identity of Young Adults in a Social Media Environment menambahkan bahwa : “Based on the power of social media and mostly because of its transparency, it has the ability to influence the reputations and identity of individuals’ both on a personal and social identity level.And social media has the ability to make good things even better and bad things even worse.”101 Pengaruh media sosial ini sangatlah tinggi dalam mempengaruh identitas pengguna dewasa awal dalam menciptakan identitas dan reputasinya secara online. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat genderlect style dari identitas material dari pengguna laki-laki maupun perempuan yang dicantumkan di media sosial. Identitas material ini dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu dilihat dari nama profile, foto profile dan cover pengguna Path. Identitas material penting untuk dilihat karena di dalam sebuah profile yang dicantumkan pada media sosial Path ini berguna sebagai alat untuk memperkenalkan dirinya kepada orang lain. Dalam profile, seseorang bisa menuliskan berbagai informasi, hobi atau kesenangannya, pekerjaan mereka, pemikiran mereka bahkan status mereka. Hal ini dikarenakan agar mereka dapat dikenal oleh orang lain. Maka dari itu, yang terpenting ketika orang menggunakan media sosial adalah profile karena pada saat orang lain ingin mengenalnya lebih jauh biasanya orang akan melihat profile terlebih dahulu. Profile ini biasanya berisikan nama, foto dan tulisan.
101
Marla Koonin. .Journal of Communication and Media Technologies Volume: 3 – Issue: 2 – April – 2013. ManagingRisk, Reputation and Identity of Young Adults in a Social Media Environment.South Africa :Independent Institute of Education.
96
Pada saat mecantumkan sebuah profile di internet, seseorang pengguna harus bertanya pada dirinya sendiri apa tujuannya untuk menulis profilenya yang berakibat pengguna bertanya pada diri mereka sendiri tentang siapa mereka. Pada tatapan lebih lanjut mereka akan membuat identitas material, yaitu suatu identitas yang digunakan untuk memperkenalkan diri di internet .102 Di media sosial path, agar seseorang menjadi mudah dikenali oleh orang lain yang ingin ataupun yang sudah menjadi temannya. Adapun beberapa bagian dari profile yang muncul di media sosial Path yang harus diisi oleh pengguna itu sendiri yaitu nama profile, foto profile dan cover pengguna. 3.1.1 Nama Profile Pada media sosial Path, nama yang muncul atau yang dapat digunakan oleh pengguna yaitu hanya ada satu nama yaitu nama profile Path. Nama yang dicantumkan pada media sosial ini dapat digunakan sebagai ajang untuk mengekspresikan diri.103 Nama profile yang digunakan di media sosial path adalah nama asli atau dapat juga menggunakan nama samaran atau bahkan pengguna mencantumkannya dengan menggunakan nama panggilan mereka. Semua itu tergantung oleh keinginan pengguna itu sendiri. Pada penelitian ini, peneliti menemukan perbedaan antara pengguna lakilaki dan pengguna perempuan dalam mencantumkan nama profile di dalam media sosial Path. Adapun peneliti akan membahas satu persatu dari ke empat belas pengguna Path tersebut yaitu di antaranya : 102
Nasrullah, Rulli. 2014. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta : Prenada Media Group. Hal 5 103 Gerheart and Kang. Op. Cit . hal 16
97
1. Pengguna Laki-Laki Dari hasil penelitian di level teks, dapat diungkapkan bahwa terdapat enam pengguna laki-laki yang menggunakan nama lengkap asli mereka di media sosial Path. Jadi nama pada identitas asli mereka sama dengan nama profile di media sosial Path. Berikut ini a) Nama Lengkap Asli Keenam pengguna yang menggunakan nama lengkap asli adalah Irfan Wijayanto, Gery Indrayana, Lukman Ardiyansyah, Alvin Reynaldo, Yogi Heru Darmawan dan Yudha Rahman. Berikut ini merupakan hasil wawancara peneliti mengenai beberapa alasan narasumber mencantumkan nama asli mereka sebagai nama profile di media sosial Path:
Memudahkan teman untuk mencari akun narasumber
Gambar 3.1.1 Nama Profile Path Pengguna Laki-laki Lukman Ardiansyah, Yudha Rahma, Alvin Reynaldo dan Gerry Indrayana Pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa narasumber Lukman, Yudha, Alvin, Aristo, dan Gerry menggunakan nama asli mereka pada nama profile media sosial Path. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengguna laki-laki mencantumkan nama profile sesuai dengan nama identitas asli mereka Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan peneliti mengenai alasan kelima pengguna tersebut menggunakan nama asli pada nama profile di
98
media sosial Path yaitu untuk memudahkan pengguna lain dalam mencari akun mereka. “karena di Path itu kalo nama alay atau nama yang dibuat-buat kasihan yang nyari. He’e iya. Jadi memudahkan aja. Karna aku disitu trafficnya udah tinggi makanya aku pake nama asli.” (Alvin Reynaldo – Pemilik akun Path Alvin, wawancara tanggal 20 Februari 2016) “Alasannya ya agar rekan-rekan yang serching profileku bisa mudah menemukan profileku.” (Gerry – Pemilik akun Path Gerry Indrayana, wawancara tanggal 19 Februari 2016) “Ya biar gampang dicari satu, yang kedua bener-bener membuktikan bahwa ya itu punyaku.” (Lukman- Pemilik akun Lukman Ardiansyah, wawancara tanggal 27 Februari 2016) “Soalnya ya nama asli apa ya, istilahnya kalo di serching ya lebih cepet nemu soalnya udah gak jaman-jaman lagi nama-nama yang aneh-aneh alay. Itu namanya facebook kan” (Yudha – Pemilik akun Yudha Rahman, wawancara tanggal 22 Februari 2016)
Menunjukkan Jati Diri Sama dengan keempat pengguna di atas yaitu Alvin Reynaldo, Gerry
Indrayana, Lukman Ardiansyah dan Yudha Rahman, narasumber Yogi Heru Darmawan juga menggunakan nama lengkap asli pada nama profile media sosial Path narasumber. Namun yang membedakan adalah alasan Yogi menggunakan nama lengkap asli pada akun Path narasumber yaitu sebagai berikut :
Gambar 3.1.2 Nama Profile Path Pengguna Laki-laki Yogi Heru Darmawan
99
Dari gambar di atas Yogi Heru Darmawan juga terlihat mencantumkan nama profile sesuai dengan identitas aslinya yaitu Yogi Heru Darmawan di media sosial Path. Berikut ini merupakan alasan Yogi tetap menggunakan nama lengkap asli di media sosial Path : “Buat apa ya nama ya pake nama apalah nama sebutan atau apa, yang aku sih lebih, semua media sosialku aku kasih nama ya kasih nama pribadi karena sosial media kan mencerminkan dirimu sendiri. Orang kan bisa mengenal kan dari updatean kamu.” (Yogi – Pemilik Akun Path Yogi Heru Darmawan, wawancara tanggal 22 Februari 2016)
Tidak ingin dikatakan Alay Sama dengan narasumber Yogi Heru Darmawan, narasumber Irfan
Wijayanto juga mencantumkan nama lengkap asli pada akun pribadi di Media sosial Path. Berikut ini gambar dan alasan narasumber menggunakan nama lengkap asli pada akun naraumber.
Gambar 3. 1.3
Nama Profile Path Pengguna Laki-laki Irfan Wijayanto
Pada gambar di atas terlihat bahwa narasumber Irfan Wijayanto mencantumkan nama lengkap asli pada media sosial Path narasumber. Berikut ini merupakan alasan narasumber Irfan menggunakan nama lengkap asli di media sosial Path :
100
“Soalnya takut jadi orang alay, ya karena nama saya sendiri irfan yoo wiss yo tak gawe kuwi.” (Irfan- Pemilik Akun Irfan Wijayanto, wawancara tanggal 27 Februari 2016) b) Nama Panggilan Adapun satu pengguna yang menggunakan nama panggilan mereka di media sosial Path, pengguna tersebut yaitu Aristo Ega. Berikut ini merupakan gambar dan alasan narasumber Aristo Ega menggunakan nama panggilan pada nama profile di media sosial Path. Terlalu panjang jika menggunakan nama lengkap asli
Gambar 3.1.4 Nama Profile Path Pengguna Laki-laki Ignatius Aristo Ega
Gambar di atas, menunjukkan bahwa narasumber Ega mencantumkan nama profilenya yaitu dengan nama Aristo Ega. Nama lengkap asli dari narasumber ini adalah Ignatius Aristo Ega Bayu Saputra, namun pada akun Pathnya, narasumber ega ini hanya mencantukan nama “Aristo Ega” atau bisa disebut dengan nama panggilan dari narasumber. Berikut ini alasan narasumber Ega mencantumkan nama panggilannya sebagai nama profile di media sosial Pathnya : “ Kalo pake nama lengkap asli, kepanjangan kalo full semua, mungkin untuk memudahkan aja ya” (Ega – Pemilik Akun Aristo Ega, wawancara tanggal 19 Februari 2016)
101
2. Pengguna Perempuan Pada pengguna perempuan, dari hasil penelitian ketujuh pengguna Path ini, terdapat tiga temuan yaitu diantaranya : a) Nama Asli Terdapat empat pengguna yang menggunakan nama asli mereka di media sosial Path yaitu diantaranya Eryn Septianan Putri, Freska Ilmiajayati, Zerina Zetary Siregar dan Nurul Hidayah.Berikut ini merupakan gambar dan alasan keempat pengguna menggunakan nama lengkap asli pada nama profile di media sosial Path mereka :
Agar Mudah dicari
Gambar 3.1.5 Nama Profile Path Perempuan Eryn Septiana Putri, Freska Ilmiajayanti, Zerina Zetary Siregar dan Nurul Hidayah
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa narasumber Eryn menggunakan nama lengkap asli sebagai nama profile di media sosial Pathnya yaitu Eryn Septiani Putri, narasumber Freska Ilmiajayanti juga menggunakan nama asli Freska Ilmiajayanti, narasumber Zerina juga menggunakan nama lengkap asli Zerina Zetary Siregar dan Nurul juga menggunakan nama lengkap asli yaitu Nurul Hidayah. Keempat pengguna tersebut menggunakan nama lengkap asli pada nama profile di media sosial Path.
102
Berikut ini merupakan alasan narasumber menggunakan nama lengkap asli mereka di media sosial Path : “Biar gampang aja sih ya dicarinya jadi kalo orang ngetik nama asliku di Path bisa langsung muncul aja Pathku.” (Eryn – akun Path Eryn Septiana Putri, wawancara tanggal 25 Februari 2016) Kalo alasannya sih ya aku pengin cantumin identitas aku di media sosial Path, biar anak-anak juga gampang nemuin medsos aku, terus biar mudah gitu lah pokoknya. Biar kalo dicari juga gampang. (Freska – akun Path Freska Ilmiajayanti, wawancara tanggal 26 Februari 2016) Kenapa ya mbak. Ya Karena menurut aku buat apa juga pake nama alay. Dan orang-orang juga langsung tahu ini akun siapa gitu dari nama aku. Karena orang-orang temen-temen tahu nama lengkap aku gitu mbak..(Zerina – akun Path Zerina Zetary Siregar, wawancara tanggal 21 Februari 2016) Ya biar sesuai aja sama identitas aku vii, kan ini Path ku makanya aku pake nama asliku sendiri. Biar orang kalo nyari aku di Path juga bisa lebih gampang vi. ( Nurul – akun Path Nurul Hidayah, wawancara tanggal 24 Februari 2016)
b) Nama Panggilan Terdapat satu pengguna yang menggunakan nama panggilan yaitu Effy Irmawati di tulis di media sosial menjadi Effy.
Agar terlihat lebih simple
Gambar 3. 1.6 Nama Profile Path Effy
103
Dari gambar di atas narasumber Effy Irmawati menggunakan nama panggilan untuk digunakan sebagai nama profilenya di media sosial Path. Nama panggilan yang digunakan Effy Irmawati di Path adalah Effy. Sebagai buktinya nama asli dari narasumber, Kan itu nama panggilan aku, biar orang kenal sama aku, lebih simple dan gampang untuk dikenalin, lebih gampang untuk dicari mungkin. (Effy Irmawati – akun Path Effy, wawancara tanggal 18 Februari 2016) c) Nama Bentukan Kemudian terdapat dua pengguna perempuan yang menggunakan nama samaran yaitu Asoka Nisitha yang merubah namanya menjadi Syakira Ocha Darmawan dan Farah Candra Ardina yang merubah namanya menjadi CH
Menunjukkan status dan identitas diri
Gambar 3.1.7 Nama Profile Path Perempuan Syakira Ocha Darmawan Berdasarkan
gambar
di
atas,
narasumber
Asoka
Nisitha
mencantumkan nama samaran sebagai nama profilenya di media sosial Path. Nama bentukan yang digunakan oleh Asoka Nisitha Adiyani di Path adalah Syakira Ocha Darmawan Berikut ini merupakan alasan narasumber Asoka menggunakan nama Syakira Ocha Darmawan pada nama akun Profilenya :
104
“Syakira itu nama anakku, Ocha itu namaku dan , Darmawan itu nama suamiku gitu. Karena aku pengin identitas aku sekarang berhubungan dengan kehidupan aku sekarang. Aku sekarang berkeluarga udah punya anak dan bagaimanapun aku punya anak dia harus ada di hidup aku dan namanya pun tak bikin kayak gitu. (Asoka Nisitha – akun Path Syakira Ocha Darmawan, wawancara tanggal 25 Februari 2016)
Membuat Penasaran Tidak hanya Asoka saja yang menggunakan nama bentukan di media sosial, tetepai ada satu pengguna perempuan lagi yang menggunakan nama samaran yaitu Farah Candra Ardina menjadi CH. Berikut ini merupakan nama profile Farah di media sosial Path.
Gambar 3. 1.8 Nama Profile Path Perempuan Farah Candra
Pada gambar di atas juga terlihat bahwa narasumber Farah menggunakan nama samaran untuk dijadikan sebagai nama profilenya di media sosial Path. Nama samaran yang digunakan narasumber Farah Candra Ardina adalah CH “Ehhmmmmm singkatan nama sih, C H kan dari nama Chandra. Alasannya biar orang tahu C H ini tuh siapa sih, kok namanya cuman C H sih. Dia itu sebenarnya siapa sih, biar di kepoin banyak orang dan bikin penasaran banyak orang. Gitu sih.hahhaa” (Farah - akun Path CH, wawancara tanggal 23 Februari 2016) Temuan tersebut sama dengan teori yang dikatakan oleh Oliver (2014 :19) yang mengatakan bahwa seringkali, pengguna media sosial memilih untuk menggunakan nama unik yang benar-benar berbeda dengan nama asli mereka.
105
Nama ini bisa memiliki arti yang sama dengan nama mereka di bahasa lain, maupun nama yang benar-benar baru dan anonim.104 Langendonckmenjelaskan bahwa penulisan nama panggdilan pada profil di media sosial adalah sebuah subkategori spesial tentang diri mereka.105 Pada para pengguna Path, nama bisa menjadi tempat menyembunyikan identitas asli mereka meski ada beberapa pengguna yang memilih untuk menggunakan nama asli mereka. Namun ada pengguna yang lebih memilih untuk menggunakan nama saraman atau nama panggilan. Nama panggilan dapat berfungsi sebagai fungsi sosial tentang apa yang ingin mereka representasikan106 Terkadang pengguna media sosial Path, ada beberapa yang memilih menggunakan nama unik yang benar-benar berbeda dengan nama asli mereka. Nama ini bisa memiliki arti sama dengan nama mereka di bahasa lain, maupun nama yang benar-benar baru dan anonim.107 Jadi hasil temuan diatas dapat disimpulkan bahwa pengguna perempuan memang lebih memungkinkan untuk menayamarkan nama asli mereka di dalam media sosial Path dibandingkan dengan pengguna laki-laki yang mencantumkan nama asli mereka di media sosial Path. Hal ini sangat berhubungan dengan teori genderlect style yang dimana Perempuan tersebut berhasrat untuk human connection , sedangkan laki-laki yang berhasrat untuk status.108
104
Oliver, Bert. 2011. Facebook Cyberspace, an Identity. Departemen of Journalism Media and Philosopphy : Nelson Mandela Metropolitan University. Hal 19 105 Langendonck W, Van. 2007. Theory and Ty[pology of proper names. Berlin : Mouton de Gruyter. hal:194 106 Bosch dan De Klerk, 1994. Oor ‘Klokkies’ en Sticks : by name in’n Afrikaanssprekende gemeeenskap. Nomina Africana 8 (2) : 47 : 57 107 Oliver. Op.cit. hal 19 108 Em.Griffin. Op.Cit . hal 431
106
Kemudian, Nasrullah juga menambahkan bahwa “di ruang siber sangat berbeda dari kenyataan dimana individu akan menemukan dunia baru termasuk identitas, baik yang essensial maupun non-essensial. Bahkan dalam kondisi yang lebih ekstrem, identitas menjadi palsu.”109 Menurut Wood dan Smith dalam Nasrullah, terdapat tiga tipe identitas dalam interaksi di internet, yakni : Real-life Identity yaitu identitas asli pengguna, Pseudnymity yaitu identitas yang tidak dimunculkan secara utuh oleh pengguna, dan Anonymity merupakan identitas yang palsu (identitas disamarkan).110 Nama identitas pengguna
yang dimunculkan di dalam nama Profile
pengguna Path itu sendiri terdapat perbedaan antara pengguna laki-laki dan pengguna perempuan dalam memunculkan nama identitas mereka. 1. Pengguna Laki-laki Pada penelitian ini,nama identitas yang dimunculkan pada profile penggguna Path lak-laki adalah menggunakan identitas asli dalam interaksi di internet atau biasa disebut dengan real-life identity. 2. Pengguna Perempuan Sedangkan
pada
pengguna
perempuan.
Nama
identitas
yang
dimunculkan ada tiga bentuk yaitu : a. Identitas asli Pengguna (Real-life Identity) Identitas asli pengguna tersebut digunakan oleh lima pengguna yang dijadikan sebagai narasumber yaitu diantanya Effy Irmawati, Eryn SeptianaPutri, Zerina Zetary Siregar, Nurul Hidayah dan Freska Ilmijayanti 109
Nasrullah. Op.Cit.hal 145 Ibid.
110
107
b. Identitas yang tidak dimunculkan secara utuh oleh pengguna (Pseudnymity) Identitas yang tidak dimunculkan secara utuh oleh pengguna yaitu bisa dikatakan adalah pengguna yang kadang menggunakan nama panggilan mereka menjadi nama identitas mereka di media sosial Path. Di dalam penelitian ini identitas yang tidak dimunculkan secara utuh pada pengguna perempuan adalah Farah Candra Ardina yaitu menjadi CH. Candra adalah nama panggilan pengguna di dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, pengguna Path juga menggunakan nama panggilannya sebagai nama profile di media sosial Path agar orang lain dapat lebih mengenal dan lebih gampang untuk mengetahui dirinya. c. Identitas yang palsu (Anonymity) Dalam penelitian ini tidak hanya identitas Asli saja yang ditemukan tetapi ada satu pengguna perempuan yang menggunakan identitas palsu mereka di media sosial Path ini yaitu Asoka Nisitha yang mengubah nama profilenya menjadi Syakira Ocha Darmawan. Dalam hasil penelitian terebut dapat dikatakan bahwa pengguna media sosial Path terutama pada pengguna perempuan dapat senantiasa memainkan nama identitasnya di media sosial. Hal ini hampir sama dikatakan oleh Jordan, Wood and Smith
dalam Nasrullah yang menjelaskan tentang dampak dari
hadirnya media baru dibawah ini.111 “Media baru memungkinkan seseorang untuk memanipulasi identitas dan representasi dirinya, dan membuat ketergantungan terhadap teknologi dalam menjalani hubungan pertemanan akan
111
Ibid. Hal 92
108
tetapi jalinan itu menjadi hampa sekaligus mengasingkan individu itu sendiri.” Jadi dari hasil temuan di atas dapat dikatakan bahwa pengguna perempuan dapat memenungkinkan untuk memalsukan identitas asli mereka dibandingkan dengan laki-laki yang akan lebih cenderung senang untuk menggunakan identitas asli mereka. Sehingga dalam hal ini terdapat perbedaan antara pengguna perempuan dengan pengguna laki-laki dalam mencantumkan nama identitas mereka di media sosial, Dalam hal ini adalah media sosial Path. 3.1.2 Foto Profile Foto Profile merupakan foto utama yang berukuran 73 x 73 pixel yang ditampilkan di media sosial. Foto profiledisini sangat penting karena profile merupakan gambar visual pada sebuah akun. Ketika seseorang pengguna Path akan berteman dengan pengguna Path lain, foto profile adalah foto utama yang tampak dalam menampilkan identitas aslinya di media sosial agar orang dapat mengetahui siapa dirinya secara jelas. Dalam Path, ada pengguna yang menggunakan foto sendiri, foto pemandangan, maupun foto bersama orang yang mereka sukai yaitu bisa keluarga dan pacar dalam cover mereka. Pengguna foto bisa menunjukkan siapa idola ang menjadi aktor penting dalam kehiduapannya. Penggunaaan foto profile sangat penting dalam dunia maya. Menurut Wood dan Salamon dalam lingkungan virtual. Foto profile sangat berperan penting sebagai cermin yang mencerminkan identitas pengguna.112 Lebih lanjut Wood dan
112
Wood, N.T & Solomon, M.R . 2009 Virtual Social Identity and Consumer Behavior. New York : M.E Sharpe. Hal 141-142
109
Salomon menambahkan bahwa profile adalah salah satu komunikasi pengguna sebagai representasi dari dirinya dalam dunia maya. Representasi mempunyai posisi penting. Foto profile yang dipilih oleh pengguna akan menjadi identitas seseorang bagi orang lain. Ada beberapa tipe penggunaan foto profile yang dilakukan oleh pengguna laki-laki maupun perempuan dalam Media Sosial Path. Ada pengguna yang memilih untuk memilih foto diri asli tanpa edit filter dan ada yang menggunakan foto profile dengan mengedit sebelumnya dengan filter. Filter disini adalah sebuah fitur yang dimana sesorang bisa memainkan fotonya agar bisa terlihat lebih baik atau bahkan bisa mengubah foto aslinya menjadi foto yang sangat berbeda dengan sifat aslinya. Berikut ini merupakan hasil temuan dari peneliti, dari segi level teks dalam melihat penggunaan foto profile di media sosial Path : 1. Pengguna Laki-laki Pada pengguna kali-laki, foto profile yang ditampilkan di media sosial semuanya menggunakan foto aslinya di media sosial Path. Hal ini terlihat dengan jelas bahwa foto asli yang mereka pakai sebagai foto profile adalah foto yang sama dengan identitas mereka. Tetapi terdapat dua bentuk yang membedakan yaitu foto diri asli tanpa edit filter dan foto diri asli menggunakan edit filter. a) Foto diri asli tanpa edit filter Pada penelitian ini terdapat tiga pengguna yang menggunakan foto diri asli tanpa proses editing yaitu Alvin Reynaldo, Lukman Ardiansyah dan Aristo Ega. Editing yang dimaksud adalah mengubah foto asli yang sebenarnya
110
menggunakan filter atau mengubah efek dari gambar tersebut. Berikut ini gambar dan alasan pengguna tidak mengedit foto diri asli tanpa edit filter
Lebih suka tampil apa adanya
Gambar 3. 1.9 Foto Profile Path Pengguna Laki-laki Alvin Reynaldo dan Lukman Ardiyansyah
Terlihat pada gambar di atas, narasumber laki-laki yaitu Alvin Reynaldo dan Lukman Ardiansyah menggunakan foto asli dirinya pada foto profilenya di media sosial Path. Pengguna tersebut menggunakan foto asli dan tidak mengedit foto tersebut terlebih dahulu. Jadi foto yang digunakan adalah foto asli tanpa editing. Berikut ini alasan Alvin Reynaldo dan Lukman Ardiansyah menggunakan foto diri dan tanpa mengedit foto tersebut untuk dijadikan foto profile di media sosial Path : “Lebih sering pake foto sendiri, biar orang taulah. Aku juga gak pernah ngedit, aku lebih suka asli. Meh apa yo wiss gitu. (Alvin, akun Path Alvin Reynaldo, wawancara tanggal 19 Februari 2016) Alasan aku pake foto profile itu satu ya gak begitu suka kartun kalo memang kartun, pacar gak punya, kalo temen-temen memang jarang. Aku termasuknya orang yang jarang foto pake hape sendiri. Kalo filter aku gak ngedit, paling kayak frame Crop lah cropping. Pokoknya aku sukanya apa adanya lah fotoku. (Lukman – akun Path Lukman Ardiansyah, wawancara tanggal 27 Februari 2016)
111
Agar tidak terlihat alay Tidak hanya Alvin Reynaldo dan Lukman Ardianysah, tetapi narasumber
Aristo
Ega
juga
menggunakan
foto
profile
dengan
menggunakan foto diri tanpa filter. Berikut ini gambar dan alasan pengguna menggunakan foto diri dan tidak mengedit foto tersebut:
Gambar 3. 1.10 Foto Profile Path Pengguna Laki-laki Aristo Ega
Dari gambar di atas, terlihat bahwa narasumber Aristo Ega menggunakan foto dirinya sebagai foto profile di media sosial Path. Foto tersebut tidak di edit oleh narasumber Ega dan benar-benar asli. Berikut ini merupakan hasil wawancara dengan narasumber mengenai alasan Ega tidak mengedit foto dirinya : “Enggaklah ngapain enggak aku edit, karena fotoku itu aku ambil pas lagi foto shoot. Jadi aku gak ngedit-ngedit. Biar gak keliatan alay.” (Ignatius Aristo Bayu Saputra- akun Profile Aristo Ega, wawancara tanggal 19 Februari 2016) a) Foto Diri dengan menggunakan editing filter Pada proses menggunakan foto asli sebagai cover, ada beberapa dari ketujuh pengguna tersebut yang mengedit fotonya agar terlihat lebih beda dan lebih bagus. Pengguna laki-laki yang mengedit foto yaitu Gerry indrayana,
112
Irfan Wijayanto, Yogi Heru Darmawan, dan Yudha Rahman. Berikut ini merupakan gambar dan hasil wawancara terhadap empat narasumber tersebut. Biar beda dari yang lain
Gambar 3. 1.11 Foto Profile Path Pengguna Laki-laki Gerry Indrayana
Narasumber Gerry pada gambar di atas terlihat bahwa foto profile yang mereka gunakan di media sosial Path tersebut sebelumnya merupakan hasil editing dan penambahan filter di foto asli Gerry. Berikut ini merupakan alasan narasumber Gerry mengedit foto asli mereka pada saat dijadikan foto profile di media sosial Path : “Ya karena itu lebih ke foto terbaru, saya juga gak gonta ganti terus soalnya.. Iya di edit. Itu hanya kesenangan aja, biar pengin beda aja gitu tidak ada tujuan lain.”(Gerry – akun profile Gerry Indrayana, wawancara 19 Februari 2016) Agar hasil lebih maksimal
Gambar 3. 1.12 Foto Profile Path Pengguna Laki-laki Irfan Wijayanto, Yogi Heru Darmawan dan Yudha Rahman
113
Narasumber Irfan Wijayanto, Yogi Heru Darmawan
dan Yudha
Rahman pada gambar di atas menunjukkan bahwa foto profile yang mereka gunakan di media sosial Path tersebut sebelumnya merupakan hasil editing dan penambahan filter di foto asli mereka. Berikut ini merupakan alasan ketiga narasumber diatas mengapa Irfan, Yogi dan Yudha mengedit foto dirinya sebelum dijadikan sebagai foto profile di media sosial Path : “Kalo saat ini foto profilnya foto lagi liburan terakhir Soalnya disisi lain bagus juga, terus ya tidak semua orang bisa liburan intinya gitu. Kalo yang itu enggak. Paling biasanya langung pake camera 360, langsung ganti efeknya jadi gak diedit-edit lagi. Ya biar keliatan bagus kalo di edit. Taulah ..hahaha.” (Irfan – akun Profile Irfan Wijayanto, wawancara tanggal 27 Februari 2016) “Ya pasti, aku pilih yang best of the best terus habis itu, kalo itu perlu di edit ya aku gak akan edit.tapi kalo kurang terang lah pasti aku edit. Yang pasti,di dunia maya jangan sampe beda. Itu menurutku kebohongan publik. Alasan di edit ya biar lebih terang, biar lebih bagus aja, dan biar lebih eye catching aja,” (Yogi – akun profile Yogi Heru Darmawan, wawancara tanggal 22 Februari 2016) “Enggak biasanya di Path enggak, cuman biasnaya pake filter yang ada di fitur Path. Soalnya warna hasil dari foto kita kan gak terlalu ini kan terlalu pucet atau apa. Ya iseng-iseng pake filter itu ada yang lebih cerah, warnanya lebih hidup itu lohhh...” (Yudha – akun Profile Yudha Rahman, wawancara tanggal 22 Februari 2016) 2. Pengguna Perempuan Pada hasil penelitian pada pengguna Path Perempuan hasil yang ditemukan dalam penggunaan foto profilenya di media sosial Path adalah sebagai berikut :
114
a) Foto Diri tanpa menggunakan edit Filter Dari ketujuh pengguna perempuan dalam menampilkan foto sebagai foto profile menggunakan foto aslinya atau sesuai dengan identitas aslinya. Namun dari ketujuh pengguna perempuan tidak ada yang tidak mengedit fotonya sebelum dijadikan sebagai foto profile di media sosial Path. b) Foto diri dengan menggunakan edit filter Walaupun ketujuh pengguna tersebut menggunakan foto asli sebagai profilenya di media sosial tetapi semua pengguna perempuan juga mengedit fotonya menggunakan filter agar terlihat lebih putih dan lebih cantik atau dapat dikatakan pengguna menyamarkan foto asli sebagai foto profile –nya di media sosial. Hal ini biasanya dilakukan agar fotonya dapat terlihat lebih menarik dan lebih bagus lagi.
Biar terlihat cantik, menarik dan bagus
Gambar 3.1.13 Foto Profile Path Pengguna Perempuan Effy Irmawati, Freska Ilmiajayanti Syakira Ocha , Nurul Hidayah, Zerina Zetary Siregar, dan CH
115
Seperti gambar di atas terlihat bahwa, narasumber Effy, Freska, Eryn, Farah, Asoka, Nurul dan Zerina menggunakan foto dirinya sendiri sebagai foto profilenya di media sosial Path. Namun foto diri mereka sebelumnya mereka edit terlebih dahulu menggunakan filter. Berikut hasil wawancara ke tujuh pengguna path terkait mengenai alasan mengapa para pengguna tersebut mengedit foto sebelum dijadikan sebagai foto profile di media sosial Path : “Biar kekeninianlah, pake camera 360 biar cantik. Huum. Iya dong. (Effy Irmawati – akun profile Path Effy, wawancara tanggal 18 Februari 2016) Media sosial paling enak kalo digunakan foto profile ya diri sendiri, biar lebih gampang. Iyalah di edit, biar lebih keliatan mulus aja wajahnya. hahaa (Eryn – akun profile Path Eryn Septiani Putri, wawancara 25 Februari 2016) kenapa aku milih foto itu ya karena aku pengin nunjukin ya ini media sosial aku, dan ketika orang mencari namaku dan melihat fotoku mereka akan juga yakin kalo itu media sosial aku. : Ya biar bagus aja, biar kelihatan cantik, biar jerawat juga gak kelihatan, ya pokoknya biar enak dilihat lahhh. Jadi orang bakal tertarik ngelihat foto aku. Soalnya aku juga gak pede aja kalo harus pake foto yang gak di edit. Hehehe (Freska –akun profile Path, wawancara 26 Februari 2016 ) Foto profile menurut aku sebagai identitas utama, mungkin saat kita searching nama syakira akan banyak nama keluar, dengan nama syakira tapi namun kalo kita klik, kalo kita maybe pake foto animasi atau apa, dia susah menemukan kita. Tapi kalo pake foto real kita akun kita, itu memudahkan orang lain untuk menemukan kita, gitu. Oh edit dong, . biar cantik..hahahaha. biar lebih packging emmmm m...hahaha (Asoka – akun profile Path Syakira Ocha Darmawan, wawancara 25 Februari 2016 ) Ya itu kan path aku vii, ya jadi biar orang juga tahu kalo itu Path aku, biar orang juga gampang ngenalin aku lewat foto itu. Kalo iyaa vii, kan biar keliatan lebih bagus aja fotonya, biar enak dilihat. Apalagi udah biasa kan vii kalo cewek, kurang gimana gitu kalo gak di edit. Makanya biar lebih bagus dan lebih maksimal fotonya ya udah aku
116
edit (Nurul- akun profile Path Nurul Hidayah, wawancara 24 Februari 2016) Soalnya fotonya lucu mbak lagi di kafe-kafe yang hits gitu pas aku lagi jalan-jalan ke lombok. Terus foto itu keliatan view cafenya dan pantainya. Lucu aja mbak gituu...hahahhaha. Selain itu ya karena itu akun medsos pribadi aku jadi aku pake foto sendiri gitu mbak. Biar dikenalin orang-orang juga ini siapa gitu.. Gitu mbak vio. Kalo foto profile ya iya sih mbak. Gradasi filter tapi dibikin terang aja gitu. Brightnessnya highlight saturation ya gitu-gitu lah mbak. Ya biar bersinar mbak soalnya kadang suka gak puas kalo selfie tu pasti ada aja entah pencahayaannya yang kurang. Padahal mah udah oke. Tapi gak afdol aja kalo gak edit rightnessnya. Biar afdol mbak...hahahha (Zeze – akun profile Path Zerina Zetary Siregar, wawancara 21 Februari 2016) Karena orang biar tahu, ohhh ini lho orangnya sih CH. Di edit lah yahhhh. Biar Tantik,,,, kita kan pasti kalo kasih foto profile kan pasti milih foto terbaik lah dari kita kan ya, Paling di edit-edit dikit sih. Biar sesuai lah dengan aslinya. (Farah – akun profile Path CH, wawancara 23 Februari 2016)
Dari temuan di atas dapat dikatakan bahwa baik pengguna laki-laki maupun pengguna perempuan semuanya menggunakan foto asli sesuai dengan identitas mereka. Namun ada sedikit temuan bahwa baik pengguna perempuan maupun laki-laki yang sebelum mencantumkan foto profilenya dengan mengedit terlebih dahulu. Hal tersebut diperkuat oleh Wood dan Salmon, yang mengatakan bahwa tindakan menggunakan identitas foto juga memiliki motivasi dibalik penggunanan foto profile erat kaitannya dengan pengalaman konsumsi dan menurutnya profile bisa dipersepsi oleh orang sebagai bentuk manifestasi konsep diri, refleksi peran yang diinginkan, refleksi motivasi dan refleksi personaliti.113
113
Wood dan Salmon. Op.Cit. hal 31
117
Jadi dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menampilkan foto mereka sebagai identiatasnya mereka lebih cenderung akan mengeditnya terlebih dahulu. Dibalik semua ini pasti ada motivasi yang mendorong mereka untuk mengedit, maka dari itu peneliti akan menanyanyakan lebih lanjut dengan melakukan wawancara. 3.1.3 Foto Cover Cover adalah foto yang berada pada bagian paling atas sebuah profile Path. Ukuran foto cover ini lebih besar dibandingkan dengan foto profile Path yaitu kisaran 100x500 pixel. Sebenarnya fungsi cover hampir sama seperti fungsi profile, namun cover digunakan untuk merefleksikan foto profile seseorang. Di dalam media sosial Path, pengguna perempuan maupun pengguna laki-laki dapat secara bebas memilih untuk menggunakan foto lain atau dengan kata lain tidak harus menggunakan foto identitas asli pengguna itu sendri. Dan hasil dari temuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengguna Laki-laki Dalam mencantumkan foto cover biasanya penggu dapat memilih secara bebas untuk menampilkan foto cover. Dari ketujuh pengguna laki-laki yang diteliti, pengguna menggunakan beberapa jenis foto yang di jadikan sebagai foto coverdi media sosial Path sebagai berikut :
118
a. Foto aktivitas yang sedang dilakukan Menunjukan jati diri dan aktivitas yang sedang dilakukan
Gambar 3. 1.14 Foto Cover Aristo Ega dan Irfan Wijayanto
Pada gambar di atas terlihat bahwa narasumber Aristo Ega menggunakan foto cover ega pada saat sedang manggung. Sedangkan foto cover yang ditampilkan oleh Irfan adalah foto Irfan ketika sedang berenang di sebuah laut. Kedua narasumber tersebut sama-sama menggunakan foto aktivitas dan kegiatan yang sedang dilakukan untuk dijadikan sebagai foto cover di media sosial Path. Berikut ini merupakan alasan narasumber Ega dan Irfan mengapa menggunakan foto tersebut untuk dijadikan sebagai foto cover di media sosial Path : “Foto Cover ohh itu pas manggung, suasana aku lagi main tapi keliatan penontonnya. Aku milih foto ituu, hmmm kayak aku banget aja. Dulu sih pernah masang foto aku pas lagi foto season gitu tapi kok yang foto profilenya udah foto seasoon terus foto covernya juga udah foto seasoon juga. Ohh ganti yang ini aja. Biar kayak musisi yang tenanan. Iya untuk menunjukkan jati diri bu.” (Ega – akun profile Path Aristo Ega, hasil wawancara tanggal 19 Februari 2016) “Fotonya itu lagi di laut, lagi liburan sama. Ya disisi lain orang tidak mendapatkan kesempatan yang sama sewaktu aku liburan. Ya aku pengin nunjukin ajaa kalo aku sedang lagi liburan.” (Irfan – akun profile Path Irfan, hasil wawancara 27 Februari 2016)
119
Sharing moment dan aktivitasku
Gambar 3. 1.15 Foto Cover Yogi Heru Darmawan
Dari gambar di atas terlihat bahwa Yogi menampilkan foto dirinya yang sedang di sebuah tempat yang penuh dengan alam yang sangat indah. Dalam hal ini Yogi memperlihatkan bahwa dia sedang merasa relax dengan pemandangan. Berikut ini merupakan alasan mengapa Yogi menggunakan foto tersebut sebagai foto covernya di media sosial Path “Foto coverku tuh sih sekarang, beberapa aktivitasku bersama hotel dan temen-temen kantorku ya, share momentku aja, dari kegiatanku Ya karena pengin ngeliatin aja ini lho aktivitasku dan inilah aku lho. Gituuuu.”(Yogi – akun profil Path Yogi Heru Darmawan, hasil wawancara tanggal 22 Februari 2016)) b. Foto Perempuan bertato Suka melihat wanita bertato
Gambar 3. 1.16 Foto Cover Lukman Ardiansyah
120
Gambar di atas menunjukkan bahwa Lukman Ardiansyah menggunakan foto wanita bertato sebagai foto covernya di media sosial Path. Berikut ini alasan lukman menggunakan foto tersebut untuk dijadikan foto cover di media sosial Path adalah sebagai berikut : “Foto gambar wanita bertato. Suka tato aja, kalo liat tato di cewek seneng aku . Enggak asli, karena ngambil di internet (Lukman – akun profil Path Lukman Ardiansyah, wawancara tanggal 27 Februari 2016) c. Foto tempat atau pemandangan Mempromosikan sebuah tempat
Gambar 3. 1.17 Foto Cover Alvin Reynaldo dan Yudha Rahman
Dalam gambar di atas terlihat bahwa narasumber Alvin Reynaldo dan Yudha Rahman tidak menggunakan foto dirinya sebagai foto covernya di media sosial Path. Narasumber Alvin menggunakan foto mesjid Agung yang indah di media sosial Pathnya. Sedangkan Yudha menggunakan foto diri dengan background pemandangan di Green Canyoon Semarang. “Foto Mesjid Agung Semarang, pokoknya tentang yang berhubungan dengan kota semarang, pokoknya dengan profile kota semarang sendiri. Karena kota kelahiran dan apa ya Semarang tuh saatnya jadi kota pariwisata gitu lho bukan jadi kota transit doang. Semarang kan jarang banget jadi kota tujuan pariwisata. sama temen-temenku pada bilang, kota semarang tu opo to ki semarang ya seperti itu. Sekaligus mempromosikan kota
121
Semarang tersebut. “ (Alvin – akun Path Alvin Reynaldo, hasil wawancara tanggal 19 Februari 2016) “Foto cover yang sekarang tuh fotoku yang sendiri ada backgroundnya Green Caanyoon itu lho, itu untuk memperlihatkan backgroundnya itu. Saya sebelumnya juga jarang mengganti-ganti foto cover terus sebelumnya ini , terus yang brown Canyon tuh mood-mood’an juga kita pas banyak orang brown canyoon itu dimana kita udah ganti itu Alasannya menggunakan itu yang untuk memperlihatkan backgroud tempatnya ajaaa. Soalnya bagus dan buat share tempat sama anakanak aja (Yudha- akun path Yudha Rahman, wawancara tanggal 22 Februari 2016) Suka dengan pemandangan
Gambar 3. 1.18 Foto Cover Gerry Indrayana
Pada gambar di atas, terlihat bahwa narasumber Gerry Indrayana menggunakan foto pantai sebagai foto covernya di media sosial Path. Foto Pantai itu digunakan Gerry dengan alasan sebagai berikut : “Iya foto pantai. Alasannya karena saya ingin mengganti dengan foto baru setelah lama belum ganti foto ditambah lagi aku sangat suka pantai. Iya di edit. Biar jelas aja gambarnya ya lebih ke faktor kesukaan aja.”(Gerry – akun Path Gerry Indrayana, hasil wawancara tanggal 19 Februari 2016) 2. Pengguna Perempuan Dalam temuan di dalam ketujuh pengguna Path perempuan tidak ada yang menggunakan foto diri sendirinya sebagai cover di media sosial Path.
122
Berbeda dengan foto profile yang mana pengguna menggunakan foto aslinya menjadi foto profile atau foto utamanya. Perempuan lebih suka menjadikan foto cover dengan menggantinya dengan foto lain yaitu sebagai berikut: a. Menggunakan Foto Pemandangan sebagai Cover Hampir sama dengan laki-laki, ketujuh pengguna perempuan disini, beberapa dari pengguna lebih senang menampilkan foto pemandangan alam seperti yang dilakukan oleh Zerina Zetary Siregar yang menggunakan pemandangan di Pantai sebagai cover di media sosial Path. Selain itu Freska Ilmiajayanti menggunakan foto pemandangan ketika berada di pesawat sebagai foto covernya.
Menyukai pemandangan dan dapat menyegarkan mata
Gambar 3. 1.19 Foto Cover Path Pengguna Perempuan Freska Ilmiajayanti dan Zerina Zetary Siregar
Gambar
diatas
memperlihatkan
bahwa
narasumber
Freska
Ilmiajayanti, Zerina Zetary menggunakan foto pemandangan sebagai foto covernya di media sosial Path. Narasumber Freska Ilmiajayanti yang
123
menggunakan foto awan yang diambil dari pesawat, narasumber Zerina yang memperlihatkan keindahan pantai Berikut ini alasan Freska dan Zerina menggunakan foto pemandangan sebagai foto covernya di media sosial path : “Karena apa ya, karena aku suka pemandangan kali ya, soalnya relax aja di mata kalo dilihat gitu. Dan aku juga gak mau penuh banget kalo harus pake foto aku lagi, ya udah aku sesuin dengan kesukaanku ya tentang pemandangan gitu.” (Freska- akun Path Freska Ilmiajayanti, wawancara tanggal 26 Februari 2016) “ Aku pake itu karena hasil foto aku sendiri dan bagus gitu ps aja jadi cover mbaak. Selain itu aku lebih suka pake cover di akun-akun medsos atau wallpaper gitu kak. Nyegerin mata aja. Kalo cover foto sendiri kayaknya bosennin aja.” hahahaha(Zeze – akun Profile Zerina Zetary, wawancara tanggal 21 Februari 2016) b. Menggunakan Foto Keluarga sebagai Cover Lain halnya dengan Zerina dan Freska yang menggunakan foto pemandangan. Di dalam penelitian ini juga ada temuan bahwa perempuan juga menggunakan foto keluarga sebagai foto cover. Berikut ini merupakan gambar dan alasan ketiga pengguna yang menggunakan foto keluarga atau kekasihnya sebagai foto coto cover di media sosial Path.
Menunjukkan status sudah berkeluarga
Gambar 3. 1.20 Foto Cover Path Pengguna Perempuan Syakira Ocha Darmawan
124
Pada gambar di atas terlihat bahwa, narasumber Syakira menggunakan foto keluarga sebagai foto cover di media sosial Pathnya. Foto yang digunakan narasumber ocha adalah foto suami, anak dan dirinya anaknya yang sedang berada di depan teras rumah dan menggunakan baju putih . Berikut ini merupakan alasan Ocha menggunakan foto tersebut untuk dijadikan foto cover di media sosial Path : Jujur karena banyak orang yang iseng ngetalk aku untuk hal-hal yang negatif gitu kan yang sok kenal lah ini itu ini itu. Aku menunjukkan ini identitas aku, aku seorang istri nah aku seorang ibu seperti itu. (Asoka – Akun Path Syakira, wawancara tanggal 25 Februari 2016)
c. Menggunakan Foto Kemesraan bersama kekasihnya Tidak hanya foto keluarga dan foto pemandangan saja, tetapi hasil temuan pada penelitian ini, ditemukan dua pengguna yang menggunakan foto kemesraan dengan kekasihnya sebagai cover. Hal ini sering dilakukan oleh pengguna perempuan yang cenderung terbuka untuk kehidupan pribadinya bersama keluarga maupun kekasih hatinya. Sehingga menggunakan foto bersama kekasihnya menjadi foto cover di media sosial Path.
Menunjukkan Rasa Sayang terhadap Pasangan
Gambar 3. 1.21 Foto Cover Path Pengguna Perempuan Effy dan Eryn Septiani Putri
125
Pada gambar narasumber Effy Irmawati, terlihat bahwa narasumber Effy dan Eryn Septiani Putri menggunakan foto kemesraan dengan kekasihnya pada foto cover di media sosial Path. Narasumber Effy yang memperilhatkan foto suaminya yang sedang menyuapinya di cafe. Sedangkan Eryn dalam foto tersebutnya terlihat sedang memeluk pacarnya. Berikut ini merupakan alasan Effy dan Eryn menggunakan foto tersebut sebagai foto covernya di media sosial Path. Ya mungkin temen-temen aku lebih enak kali nyari pertemanan sama aku,. Terus ya mungkin temen-temen biar temen-temen aku lebih tahu tentang aku lah sama nunjukin juga kalo cinta sama suami. Hehehhee. makanya aku jadiin itu foto cover aja. hahaha (Effy Irmawati – akun Path Effy, wawancara tanggal 18 Februari 2016) Karena apa ya, suka sama itu, suka aja soalnya aku cuman pengin menunjukkan kemesraan dan kasih sayang aku aja sih ke pacar aku. Hehehe (Eryn – akun Path Eryn Septianan Putri, wawancara tanggal 25 Februari 2016)
d. Menggunakan Foto dengan gambar lain Kemudian tidak hanya foto kemesraan dengan kekasihnya, dalam penelitian ini peneliti juga menemukan bahwa pengguna Path perempuan menggunakan foto dengan gambar lain sebagai cover di media sosial Path. Hal inilah yang dilakukan oleh narasumber CH dan Nurul Hidayah yang menggunakan foto gambar lain seperti gambar di bawah ini
126
Menyukai bayi
Gambar 3. 1.22 Foto Cover Path Pengguna Perempuan C H Pada gambar di atas terlihat bahwa narasumber farah menggunakan foto kelucuan anak kecil sebagai foto covernya di media sosial Path. Foto yang digunakan tersebut bukanlah foto anaknya, namun Farah mengambilnya dari internet. Berikut ini merupakan alasan Farah menggunakan foto tersebut sebagai foto covernya di media sosial Path : Ya gimana yaa.. Habis pengin sihhhhh. Ya memang suka bayi sih gemes. Ya aku edit, jadi foto-foto bayi aku kumpulin jadi satu terus aku buat satu frame jadi biar bagus. (Farah – akun Path CH, wawancara tanggal 23 Februari 2016)
Menunjukkan style pengguna
Gambar 3. 1.23 Foto Cover Path Pengguna Perempuan Nurul Hidayah
Pada gambar di atas terlihat bahwa narasumber Nurul Hidayah yang memperlihatkan foto jam tangan, tas dan celana jeans yang sedang digunakan
127
sebagai foto covernya di media sosial Path.Berikut ini merupakan alasan Nurul menggunakan foto tersebut ntuk dijadikan foto cover di media sosial Path : Biar ngeliatin aja ke temen-temenku ini lho style ku vii, terus juga aku ngerasannya kalo pake fotoku lagi yang selfie ntar kayaknya malah bosen. Ya udahh aku nunjukin aja foto jam tanganku, tas sama celana jeansku, biar lebih kekinian gitu..hahahhaa (Nurul) Jadi dari hasil temuan di atas tersebut dapat dilihat bahwa pengguna perempuan lebih bervariasi untuk memainkan foto covernya di media sosial. Yang dimaksud dengan bervariasi ini adalah perempuan sering mengganti foto cover di Pathnya dengan hal-hal yang mereka sukai seperti pemandangan, hobi dan style. Selain itu, terkadang mereka menggunakan foto kebersamaan dengan orang yang mereka sayangi dan cintai di media sosial Path. Hal ini berbanding dengan pengguna laki-laki yang lebih cenderung tidak menampilkan statusnya di media sosial Path, mereka lebih memilih menampilkan foto cover-nya dalam wujud pemandangan atau tempat dan terkadang menampilkan foto aktivitas yang sedang dilakukan.
Pada tabel dibawah ini, peneliti menyajikan rangkuman temuan yang didapatkan terkait dengan identitas material narasumber yang terlihat di media sosial Path. Tabel 3.1 Matriks Hasil Penelitian Identitas No yang ditampilkan 1 Nama Profile
Level Teks Laki-laki
Level Konteks
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Pada penelitian ini Pada penelitan ini Berikut narasumber laki-laki terdapat menggunakan
dua bentuk
Kesimpulan
ini Berikut ini merupakan Pengguna laki-laki
tiga merupakan
hasil hasil
konfirmas lebih
nama dengan narasumber dengan
narasumber menggunakan
bentuk nama profile profile
yang laki-laki mengenai perempuan mengenai nama
di Path:
oleh dalam
digunakan
a. Keenampengguna narasumber
nama
a. Alasan narasumber perempuan
nama profile yaitu:
menggunakan
a. Menggunakan
a. Menggunakan
pengguna
nama asli. b. Menggunakan
menggunakan
nama
nama
panggilan.
panggilan
yaitu Sedangkan
sebagai berikut:
wanita:
b. Satu
profile
asli.
mencantumkan
laki-laki
nama asli
banyak
yang menggunakan cenderung
nama asli adalah
nama asli sesuai senang
sebagai berikut:
dengan
1. Memudahkan
adalah agar mudah nama
orang
92
pengguna
untuk
dicari
lebih
identitas menggunakan
atau
samaran nama
93
dalam mencantumkan nama profile di Path
c. Menggunakan nama bentukan
mencari nama b. Penggunaan nama panggilan. narasumber 2. Menunjukkan Jati Diri 3. Tidak
panggilan nama wanita
Ingin
dikatakan Alay b. Menggunakan
pada profile
di
media
sosial
Path
disebabkan karena mereka
nama
menggunakan
panggilan.karena
nama
alasannya nama
sesuai dengan yang
asli terlalu
mereka gunakan di
panjang
dunia
panggilan
nyata
dan
agar terlihat lebih simple. c. Pengguna perempuan
yang
menggunakan nama
samaran
beralasan karena :
94
a. Menunjukkan status
dan
identitas diri b. Membuat penasaran
2
Foto Profile
Terdapat dua bentuk Hanya ada satu
Berikut ini hasil
Berikut ini hasil
Pengguna
foto
yang bentuk yang
konfirmasi dengan
konfirmasi dengan
perempuan
laki- digunakan oleh
narasumber laki-
narasumber
maupun laki-laki
laki mengenai foto
perempuan mengenai
sama sama senang
profile yaitu
alasan pengguna
menggunakan foto
menggunakan foto diri diri asli dalam
Profile
dicantumkan laki yaitu : a. Foto
pengguna diri
asli perempuan dalam
tanpa
menggunakan foto
sebagai berikut :
menggunakan
profile yaitu
a. Alasan
filter.
menggunakan foto
b. foto
diri
asli diri asli dengan
Pengguna
banyak asli dengan laki- menggunakan filter
mencantukan foto profile di Path.
laki yang lebih adalah agar dapat
Namun
yang
menggunakan
senang
terlihat lebih cantik,
perbedaannya
menggunakan
filter.
menggunakan
menarik dan bagus
pengguna
filter.
foto diri asli tanpa
perempuan lebih
menggunakan
senang mengedit
95
filter adalah agar
dengan
terlihat
menambahkan
apa
adanya dan tidak
filter, sedangkan
terlihat alay
laki-laki lebih
b. Alasan laki-laki
senang tampil apa
menggunakan
adanya dan tidak
foto
menggunakan
diri
asli
menggunakan filter
agar
terlihat
lebih
filter.
beda dari yang lain
dan
lebih
maksimal
3
Foto Cover
Terdapat tiga bentuk Terdapat yang
ditampilkan bentuk
laki-laki menggunakan cover :
dalam ditampilkan foto laki
tiga Berikut ini hasil
Berikut ini hasil
Pengguna
yang konfirmasi dengan
konfirmasi dengan
Perempuan lebih
laki- narasumber laki-
narasumber
banyak
perempuan mengenai
menggunakan
foto cover yaitu
foto bersama
dalam laki mengenai foto
menggunakan foto cover yaitu sebagai
96
a. Menggunakan foto
cover :
berikut :
aktivitas a. Menggunakan
yang
sedang
dilakukan. b. Foto Perempuan Bertato. c. Foto
foto
bersama
keluarganya. c. Menggunakan
Pemandangan
foto dengan
atau tempat.
kekasihnya. d. Menggunakan foto lain.
a. Alasan pengguna a. Alasan pengguna laki-laki
b. Menggunakan foto
sebagai berikut :
gambar
yang
keluarga atau kemesraan
perempuan
dengan
menggunakan
menggunakan foto
kekasihnya.
foto
aktivitas
pemandangan atau
Sedangkan
yang
sedang
benda adalah untuk
pengguna laki-
menyukai
laki lebih senang
pemandangan dan
menggunakan
dilakukan yaitu : Untuk menunjukan jati
dapat menyegarkan foto cover tentang
diri
mata
dan
yang b. Alasan pengguna
aktivitas sedang
perempuan
dilakukan
menggunakan foto
Untuk
sharing
moments b. Alasan pengguna
kebersamaan dengan keluarganya adalah
laki-laki
untuk
menggunakan
menunjukkan
foto
statusnya yang
perempuan
aktivitas yang sedang dilakukan dan foto tempat.
97
sebagai cover senang
foto
karena c. Alasan pengguna melihat
wanita bertato c. Pengguna
sudah berkeluarga
laki-
perempuan menggunakan foto cover dengan
laki
kekasihnya adalah
menggunakan
untuk mewujudkan
foto
rasa kasih sayang
pemandangan
terhadap
karena :
pasangannya.
Untuk
d. Alasan
mempromosik
menggunakan foto
an
lain adalah:
sebuah
tempat Menyukai pemandangan
Untuk memperlihatkan style
134
3.2 JENIS PENYAMPAIAN PESAN PENGGUNA PATH BERDASARKAN JENIS KELAMIN Media sosial Path merupakan salah satu bentuk media online yang mudah digunakan dan memiliki banyak fitur-fitur yang lengkap dan menarik. Path ini adalah media online yang mudah di akses dimana saja dan kapan saja. Dengan cepatnya mengakses media sosial Path ini mengakibatkan karakteristik media ini menjadi sangat kuat dan menarik.130 Karakteristik utama dari media sosial Path adalah menjadikan media ini sebagai jurnal pribadi bagi pengguna. Jurnal pribadi ini telah membuat pengguna menjadi bebas dan terbuka tanpa batas dalam memposting segala sesuatunya di media sosial Path. Salah satunya, keterbukaan dilihat dari informasi yang disampaikan oleh para pengguna Path itu sendiri. Dalam hal ini keterbukaan dapat dilihat dari cara memproduksi sebuah pesan di Path. Pada saat pengguna memproduksi sebuah pesan, mereka menggunakan cara dengan memposting moments di media sosial Path tersebut. Dari sinilah yang akhirnya dapat dilihat bahwa terdapat dua jenis keterbukaan para pengguna path dalam memposting moments yaitu keterbukaan dalam memberikan informasi pribadi dan keterbukaan dalam memberikan informasi publik. Menurut Petronio, seseorang bebas untuk membuat keputusan tentang mengungkapan dan menyembunyikan sebuah informasi yang berada di lingkungan publik atau lingkungan pribadi.Dalam hal ini, individu dapat bebas memelihara dan mengkoordinasikan batas privasi (batas-batas apa yang mereka 130
http://ardisaz.com/2012/03/04/path-social-media-yang-simple-dan-private/.Di akses 07 Januari 2016 jam 10.03
135
bersedia untuk berbagi) dengan berbagai mitra komunikasi tergantung pada manfaat yang dirasakan dan biaya pengungkapan informasi. 131 Menyambung tentang pengungkapan informasi yang dibahas oleh Petronio tersebut, dalam penelitian ini peneliti akan membahas tentang hasil temuan peneliti tentang pengungkapan informasi pengguna Path perempuan dan laki-laki di media sosial Path. Pengungkapan informasi ini akan peneliti lihat dari jenis-jenis pesan yang diproduksi oleh pengguna Path itu sendiri. Dan hasil dari penelitian ini, peneliti melihat adanya dua jenis pesan yang diunggah pengguna laki-laki dan pengguna perempuan di media sosial Path yang terbagi menjadi dua versus yaitu Private Area dan Public Area. Dari kedua jenis pesan yang diunggah oleh pengguna Path itu sendiri, peneliti akan melihat bagaimana perbedaan penggunaan jenis pesan yang digunakan oleh pengguna path laki-laki dengan pengguna path perempuan, apakah ada perbedaan makna pesan yang tersirat dan tujuan dalam menyampaikan isi pesan tersebut di dalam media sosial Path. 3.2.1 Jenis Pesan yang diunggah Pengguna Path Laki-laki dan Perempuan Hal pertama yang akan peneliti lihat terlebih dahulu adalah dari segi jenis pesan yang sering diunggah oleh pengguna laki-laki dan perempuan. Dari sini peneliti akan melihat apa saja jenis-jenis pesan yang di unggah pengguna laki-laki dan pengguna perempuan di media sosial Path. Dalam hal ini pengguna akan membagi ke dalam dua kategori pesan yaitu publicarea dan private area. Kedua kategori tersebut akan dijabarkan lewat hasil temuan peneliti lalu kemudian 131
Petronio, S., & Durham, WT. 2008. Communication Privacy Management Theory. LA Baxter & DO Braithwaite (Eds.),. hal 309-322. Thousand Oaks, CA: Sage.
136
peneliti akan melihat dan menganalisis secara dalam bagaimana cara mereka memposting jenis pesan tersebut, apakah laki-laki akan memposting pesan secara rasional dan perempuan akan memposting pesan secara emosional ataukah sebaliknya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini peneliti akan menjabarkan hasil temuan dan analisis di bawah ini : 1. Private Area Jenis pesan yang pertama adalah mengenai private area. Private area yang dimaksud adalah area pribadi khusus yang tertutup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Private Area berasal dari kata private dan area yang mempunyai arti masing-masing yaitu : private adalah pribadi dan area adalah kawasan atau daerah, sehingga private area berarti kawasan pribadi. Jadi dapat diartikan bahwa private area diartikan dengan area pribadi khusus yang tertutup.132 Pada area ini, Petronio lebih suka menyebut dengan istilah "informasi pribadi" atas istilah "self-disclosure" karena ada banyak peringatan yang melekat untuk pengungkapan informasi pribadi yang tidak hadir dengan keterbukaan diri.133 Ketebukaan tentang pengungkapan informasi pribadi memiliki batasan-batasan tersendiri bagi penggunanya dalam memproduksi pesan di media sosial. Batasan tersebutlah yang menjadi ruang privasi bagi pengguna Path itu sendiri. Dalam Canadian Journal of Communication Vol 37 (2012) 319-332 yang membahas tentang Interpersonal Surveillance on Social
132
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Di akses lewat http://kbbi.web.id/private, tanggal 06 Januari 2016 jam 15.07 133 Petronio, S. Op.Cit. hal 312
137
Media, Daniel Trottier mengatakan bahwa “Privacy as a value is being reconfigured through users’ familiarity with social media.”134 Membahas kembali tentang private area, pengguna media sosial path ini, biasanya tidak jauh kaitannya dengan keterbukaan dalam membicarakan kehidupan pribadinya di media sosial. Pada penelitian ini, peneliti menemukan beberapa jenis postingan yang diproduksi pengguna laki-laki maupun pengguna perempuan di media sosial dalam hal yang berkaitan dengan postingan yang berupa private area. Temuan yang ditemukan peneliti antara pengguna laki-laki dan perempuan ini pun ada yang berupa jenis pesan yang sama namun terdapat juga perbedaan jenis pesan yang diposting antara dua pengguna tersebut. Tidak hanya itu saja, tujuan pesan yang diposting oleh pengguna laki-laki dan perempuan ini juga ditemukan berbeda. Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan private area yang dibicarakan oleh pengguna Path laki-laki dan perempuan dalam memposting moments di media sosial Path a. Memposting Moments tentang Keluarga Keluarga merupakan salah satu yang biasanya menjadi bahan postingan para pengguna di media sosial Path. Dalam penelitian ini, terdapat perbedaan topik yang dibicarakan oleh pengguna laki-laki dan pengguna perempuan pada saat memposting moments tentang keluarganya. Berikut ini merupakan perbedaan topik yang dibicarakan di media sosial Path antara pengguna lakilaki dan perempuan :
134
Daniel Trottier. Interpersonal Surveillance on Social Media. Canadian Journal of Communication Vol 37 (2012) 319-332. Sweden : Uppsala University
138
1) Memposting Status tentang Orang Tua Dari hasil penelitian peneliti, terdapat tiga pengguna laki-laki dan satu pengguna perempuan yang memposting moments dengan isi membicarakan orang tuanya di media sosial Path : a. Pengguna Laki-laki Pada pengguna laki-laki ada dua macam topik pesan yang dibicarakan pada saat memposting status mengenai orang tuanya di media sosial Path yaitu masalah kasus perceraian tentang orang tuanya dan masalah kesehatan orangtuangnya. Berikut ini merupakan hasil temuan peneliti: Memposting status terkait masalah kasus perceraian orang tuanya Irfan Wijayanto merupakan pengguna yang memposting masalah kasus perceraian orang tuanya di media sosial Path. Dari hasil penelitian, ditemukan satu pengguna yang sedang mengungkapkan kehidupan pribadinya di media sosial yaitu pengguna laki-laki yang bernama Irfan Wijayanto, yang membicarakan masalah yang terjadi di rumahnya ketika bapak dan ibunya harus mengalami kasus perceraian. Berikut ini merupakan hasil postingan dari Irfan Wijayanto. Berikut ini merupakan gambar dan dari hasil postingan dan wawancara Irfan Wijayanto tentang alasannya memposting status mengenai kasus perceraian orang tuanya :
139
Berbagi Perasaan dan menunjukkan kekuatan
Gambar 3.2.1 Hasil Postingan Irfan Wijayanto tanggal 22 Oktober 2015
Pada gambar tersebut terlihat bahwa narasumber Irfan Wijayanto menuliskan sesuatu yang bersifat private. Pada tulisan Irfan, dia menuliskan bahwa dirinya harus kuat dan menerima kenyataan yang ada. Hal ini dapat dilihat dari perkataan Irfan yang mengatakan bahwa “Yah, lebih baik gini sih”. Dari kata tersebut, menunjukka bahwa Irfan merasa memang harus menerima kenyataan. Dari hasil wawancara dengan narasumber, alasan Irfan memposting status tersebut yaitu : “hmmm apa ya, biar berbagi perasaan ajalah, cuman sharing aja. Ya biar semangat aja biar gak sedih pokoknya yang pasti pengin berbagi cerita lah tentang orang tua kita, gak hanya itu aja, adik kita juga.” (Irfan – akun Path Irfan Wijayanto, wawancara tanggl 27 Februari 2016) Masalah kesehatan orang tuanya Dalam penelitian peneliti di level teks, peneliti menemukan dua pengguna laki-laki yang memposting moments tentang masalah kesehatan orang tuanya. Pengguna laki-laki tersebut diantaranya Alvin Reynaldo dan Aristo Ega. Berikut ini merupakan gambar dari kedua pengguna laki-laki tersebut yang memposting tentang masalah kesehatan orang tuanya :
140
Menununjukkan Harapan
Gambar 3.2.2 Hasil Postingan Alvin Reynaldo tanggal 3 November 2015
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa narasumber Alvin Reynaldo mengunggah foto kaki ibunya dan memberikan caption pada unggahan foto tersebut. Pada caption Alvin ini, Alvin menuliskan sebuah harapan yaitu sebagai berikut “semoga habis ini kelar semua, mamah sehat, aku bisa fokus cari kerja atau mungkin ada yang nawarin aku, aku mulai siap memulai dari nol”. Dari kata-kata yang ditulis Alvin ini, terlihat bahwa Alvin adalah orang yang mencoba kuat untuk menemani ibunya yang sedang sakit. Berikut ini merupakan alasan Alvin memposting moments tentang masalah kesehatan orang tuanya di media sosial Path : “Pernah, paling pas lagi jalan sama mamah atau nganter mamah kemana pas lagi sakit, karena aku paling deket banget sama mamah. Alasaanya apa ya, ya pengin bebagi aja, pengin nunnjukuin rasa
141
sayand dan harapan aku buat mamahku aja. Gitu.” (Alvin – akun Path Alvin Reynaldo, wawancara tanggal 19 Februari 2016) b. Pengguna Perempuan Pada pengguna perempuan ada hanya ada satu topik pesan yang membicarakan tentang orang tuanya yaitu mengenai rasa terpuruk ditingal seorang ibu Rasa Terpuruk ditinggal seorang Ibu Asoka Nisitha merupakan pengguna yang memposting moments dengan isi pesan yang membicarakan tentang rasa rindunya terhadap ibunya yang telah tiada.
Untuk Mencurahkan Hati
Gambar 3.2.3 Hasil Postingan Asoka Nisitha tanggal 5 November2015
142
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa narasumber Asoka Nisitha ini menceritakan surat yang ditulis dari temannya yang seakan-akan itu adalah yang menulis ibunya. Dalam surat tersebut Asoka menceritakan seluruh isi suratnya yang inti dari isinya adalah Asoka harus tetap sabar dan kuat menghadapi kehidupannya walaupun sekarang mamah tidak ada tetapi Asoka harus mampu melanjutkan hidupnya dengan baik. Berikut ini hasil wawancara mengenai alasan Ocha memposting moments tentang ibunya di media sosial Path : “Iyaa sering aku sering memposting tentang mamah ya, karena aku udah gak punya mamah, aku ngerasa kalo di Path ada postingan tentang ibu atau tentang apa. Akhirnya tergerak hati, kangen.., nah yahh kembali lagi itu suatu hiburan disitu aku mencurahkan isi hati ya di Path kayak gitu.” (Asoka – akun Path Syakira Ocha Darmawan, wawancara tanggal 25 Februari 2016) 2) Memposting status tentang suami/Istri a) Pengguna Laki-laki Dalam memposting status tentang istri, para pengguna laki-laki tidak ada yang memposting status dengan hal tersebut. Hal ini dikarenakan pengguna laki-laki pada penelitian ini masih dalam berstatus single. b) Pengguna Perempuan Berbicara tentang private area, pada penelitian ini ditemukan postingan pengguna perempuan yang isi postingannya membicarakan tentang suaminya di Path. Pengguna tersebut adalah Effy Irmawati dan Syakira Ocha Darmawan yang sering memposting tentang suaminya. Berikut ini merupakan postingan
143
Effy Irmawati yang membicarakan keluh kesahnya terahadap suaminya di media sosial Path : Memposting rasa rindu terhadap suami Dalam penelitian ini, pengguna perempuan yaitu Asoka Nisitha memposting status tentang rasa rindu terhadap suami. Berikut ini merupakan gambar dan hasil wawancara mengenai alasan Asoka memposting status tentang rasa rindu terhadap suaminya”
Menutupi Kerinduan
Gambar 3.2.4 Hasil Postingan Status Asoka Nisitha tanggal 9 November 2016
Pada gambar diatas terlihat bahwa narasumber Asoka Nisitha memposting status kangen dengan abi di media sosial Pathnya. Dalam postingan tersebut, narasumber mengantakan “cuman kangen abi, nyesek banget kalo di tanyain kabar sama abi”. Berikut ini merupakan alasan narasumber Asoka meposting hal tersebut di media sosial Path : “Alasannya apa ya, sebenernya dia gak punya ya, gak punya Path. Aku juga bingung gitu. Mungkin ini, kalo aku lebih ke menutupi kerinduan aku gitu. Aku pengin otomatis ada orang yang “yang sabar ya” , sharing bareng ya kalo LDR kayak gini kayak gini
144
mungkin disitu aku bisa lebih plong, gituuu.” (Asoka Nisitha – akun Path Syakira Ocha Darmawan, wawancara tanggal 25 Februari 2016) Memposting kekesalan terhadap suaminya
Mencurahkan perasaan kesalnya
Gambar 3.2..5 Hasil Postingan Effy Irmawati tanggal 5 dan 16 November 2015
Dari gambar yang diposting oleh narasumber Effy tersebut, telihat bahwa Effy memposting status yang membicarakan tentang keluh kesahnya menjadi ibu rumah tangga yang harus mengurus makanan untuk suaminya. Salah satu tulisan Effy yang menunjukkan kekesalan terhadap suaminya yaitu sebagai berikut “paling ribet kalau mau masak, ikan milih-milih, sayur gak doyan, apa-apa banyak gak sukanya, ini suami suka makan angin kali ya” Apa ya kalo selama ini baru baru ini yang aku posting sih kayak aku nikah kemarin, mungkin lagi jalan-jalan sama suami kemana, eee udah sih itu aja, gak ada lagi. Kalo marah gak pernah, kesel enggak. Intinya orang cukup tahu senengnya aja. Gitu Ohh iyaa sihh pernah sih sekali suami gak suka makan ini makan itu pernah sih, kalo makan milih-milih. Cuman kesel sih itu doang sih baru itu.(Effy Irmawati – akun Path Effy, wawancara tanggal 18 Februari 2016)
Berdasarkan dari kedua kategori yang diunggah oleh pengguna laki-laki dan pengguna perempuan di media sosial Path, dapat dianalisis bahwa laki-laki memiliki kecenderungan untuk mengunggah status yang berkaian dengan orang
145
tuanya. Hal ini terlihat dari hasil postingan dari Irfan Wijayanto yang terbuka terhadap kasus perceraian orang tuanya. Dalam memposting pesan tersebut, terlihat bahwa Irfan belajar untuk berkata apa adanya dan berfikir secara rasional bahwa itulah keputusan yang terbaik untuk kedua orang tuanya. Dengan ketegaran Irfan menghadapi masalah itu, tersimpan makna bahwa Irfan disini ingin menunjukkan bahwa Irfan tersebut kuat untuk menghadapi persoalannya. Sehingga dalam hal ini, tujuan Irfan untuk memposting hal tersebut adalah untuk menunjukkan kekuatan atau powernya di media sosial. Kemudian ketika melihat status yang diungah oleh Alvin Reynaldo dan Aristo Ega, yang terlihat disini adalah mereka peduli terhadap kesehatan orang tuanya. Alvin yang berharap bahwa dia menginginkan ibunya untuk cepat sembuh. Disini Alvin merasa bahwa dirinya kuat dan harus mampu untuk menjaga dan membahagaiakan kedua orang tuanya. Begitu pula dengan Aristo Ega yang juga menjaga ibunya dan bersedia untuk mengantar ibunya ke rumah sakit. Ada harapan yang tersimpan dari kedua pengguna tersebut. Mereka berfikir ke depan tetapi juga berusaha untuk bertanggung jawab dengan kedua orang tuanya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kedua pengguna tersebut berani berkata apa adanya di media sosial. Selanjutnya, lain halnya dengan pengguna laki-laki. Dari sini terlihat bahwa pengguna perempuan terlihat lebih emosional dalam menyampaikan perasaannya di media sosial Path. Terlihat dari hasil postingan Effy yang mencurahkan isi hatinya tentang suaminya yang memilih-milih dalam mengonsumsi makanan. Effy yang merasa kesal dengan sifat suaminya dan dia mempostingnya ke dalam
146
media sosial Path. Berbeda dengan Asoka Nisitha yang juga lebih sering mencurahkan isi hatinya tentang kepergian ibunya. Dalam memposting tentang hal tersebut, Asoka meresa bahwa dia sangat terpukul kehilangan ibunya, seakanakan isi surat tersebut telah menghidupkan kembali ibunya. Sehingga dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa perempuan lebih menggunakan perasaan dan emosinya dalam memposting daripada laki-laki yang menunjukkan kekuatan bahwa dirinya sangat akan menjadi kuat dengan segala persoalan yang terjadi. Hal ini yang berbeda bahwa perempuan lebih lemah dan laki-laki akan lebih kuat dibandingkan dengan perempuan. b. Memposting Moments tentang Teman atau Personal Relationship Pengguna Selain memposting moments tentang keluarganya, dalam penelitian ini ditemukan tujuh pengguna laki-laki dan tujuh perempuan yang isi moments berisikan tentang hubungan dengan temannya. Tidak hanya teman saja, pada penelitian ini peneliti juga menemukan satu pengguna laki-laki dan dua pengguna perempuan yang memposting moments dengan kekasih mereka di media sosial Path. Berikut ini merupakan hasil temuan peneliti : 1) Memposting tentang Teman a. Pengguna Laki-laki Dari tujuh pengguna laki-laki, semua pengguna memposting moments tentang teman mereka. Dalam hal ini, terdapat dua topik yang dibicarakan tentang temannya yaitu memposting tentang kebersamaan dengan teman
147
mereka dan konflik dengan teman mereka. Berikut ini merupakan hasil penemuan peneliti pada pengguna laki-laki di media sosial path : a. Kebersamaan dengan teman Dalam penelitian ini, peneliti melihat ketujuh pengguna laki-laki memposting kebersamaan dengan temannya. Penggguna tersebut diantaranya Irfan Wijayanto, Alvin Reynaldo, Gerry Indrayana, Yogi Heru, Lukman Ardiansyah, Aristo Ega dan Yudha Ramhan. Berikut ini beberapa contoh pengguna laki-laki yang memposting tentang kebersamaan dengan temannya adalah :
Mengabadikan moment bersama teman
Gambar 3.2.6 Hasil Postingan Irfan Wijayanto dan Aristo Ega tanggal 11 November 2015
Dari gambar di atas, narasumber Aristo Ega dan Irfan Wijayanto memposting entang foto kebersamaan dengan teman-temannya di media sosial Path. Dalam unggahan foto tersebut, Ega memperlihatkan foto dirinya yang sedang makan bersama-sama dengan temannya dan menambahkan caption “riyip-riyip kayak paman boboho”. Sedangkan Irfan memperlihatkan foto bersama teman-teman wanita dengan menambahkan caption dalam
148
fotonya yaitu “mari kita makan”. Dari caption yang ditulis dan foto yang diunggahnya Irfan tersebut menunjukkan bahwa Irfan sedang makan siang dengan teman-temannya. Berikut ini merupakan hasil wawancara peneliti terhadap informan mengenai alasan memposting tentang kebersamaan dengan temannya : “Ya sering banget, biasanya pergi bareng, kemana bareng atau pose yang lagi gokil-gokilan gitu jadinya aku utamanya posting intinya adalah mengabdikakan moment tetapi apabila mengabadikan momen bisa membagi kebahagian aku bagikan di Path itu juga. Eh ini asik ikh join ahhh.” (Aristo Ega, akun Path Aristo, wawancara tanggal 19 Februari 2016) “Sering, manakalanya harus wajib..hahahaha. Disisi lain kapan lagi bisa ketemu sama temen-temen itu juga terus disisi lain juga ini lo kita bisa bersosialisasi dengan temen juga.Gak hanya orang ditementemen kerjaan di sekitar kita aja .” (Irfan- akun Path Irfan, wawancara tanggal 27 Februari 2016) Menghargai kebersamaan dan memancing orang untuk bersuara
Gambar 3.2.7 Hasil Postingan Yudha Rahman tanggal 1 November 2016
Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa narasumber Yudha sedang menampilkan foto teman-temannya yang dijadikan menjadi satu. Dalam
149
caption yang ditulisnya, Yudha menuliskan tentang “sukses ivan di tempat kerjanya.” Dalam hasil wawancara dengan narasumber, Yudha memberikan alasan tentang mengapa dia memposting foto tersebut di media sosial Path yaitu sebagai berikut : “Sering, alasannya posting kebersamaan alasannya eee apa ya kebetulan saya orang yang menghargai kebersamaan gitu lho, jadinya kadang lebih cenderung. Kebersamaan juga itu foto terbaru kadang sering aku ngeupload foto yang lama. Misal foto perpisahan satu tahun yang lalu, foto satu kelas yang lalu aku upload. Alasaannya selain menghidupkan kembali nuansa itu, juga memancing orangyang biasanya jadi pemantau doang untuk bersuara.”(Yudha - akun Path Yudha Rahman, wawancara tanggal 22 Februari 2016)
b. Konflik dengan teman Sedangkan berbicara tentang konflik dengan teman, pada penelitian ini terdapat satu pengguna laki-laki yang memposting tentang konflik dengan teman melalui cara menyindir yaitu Lukman Ardiansyah.
Menyindir teman kantor
Gambar 3.2.8 Hasil Postingan Lukman Ardiansyah tanggal 3 November 2015
150
Berdasarkan hasil postingan dari narasumber Lukman Ardiasnyah terlihat bahwa narasumber ini sedang menceritakan konflik dengan temannya. Hal tersebut dapat dilihat dari status Lukman yang intinya menceritakan tentang teman-teman yang terkenal dan paling baik tetapi ternyata dibalik semua itu, berbanding terbalik bahwa teman tersebut adalah teman yang tidak baik. Berikut ini merupakan alasan Lukman karena memposting konflik dengan temannya di media sosial Path : “Kayaknya enggak sih, ehh tapi sek sek yoo. Kalo konflik dengan yang berteman di Path gak pernah dan belum Tapi kalo yang berkonflik dengan yang tidak berteman pernah, istilahnya kayak aku sama kamu gak temenan nih tapi ada satu orang yang temenku yang itu temenmu dalam satu komen dalam satu moment gitu perang status pernah. Alasannya yoo sebenarnya cuman menyindir orangnya aja sih yoo. Soalnya aku wiss sebel banget yoo, ben temenku bilang mbek temennya itu.”(Lukman- akun Lukman Ardiansyah, wawancara tanggal 27 Februari 2016)
2. Pengguna Perempuan Berbicara mengenai pengguna perempuan, dalam memposting tentang temannya, pengguna perempuan ini berbicara mengenai dua topik yaitu mengenai kebersamaan dengan temannya dan mengenai konflik dengan temannya. Pada penelitian ini terdapat tujuh pengguna yang memposting dengan topik kebersamaan dengan temannya dan topik mengenai konflik dengan temannya. Berikut ini merupakan hasil penelitian peneliti: Kebersamaan dengan teman Dalam memposting moments di Path, pada hasil penelitian ini dinyatakan bahwa hampir semua pengguna perempuan telah memposting
151
moments kebersamaan dengan temannya. Berikut ini adalah gambar tentang postingan ketujuh pengguna perempuan yang memposting foto kebersamaan dengan temannya.
Berbagi kebahagiaan
Gambar 3.2.9 Hasil Postingan CH tanggal 7 November 2015
Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa narasumber CH memposting foto kebersamaan dengan teman-temannya. Dalam postingan CH ini, narasumber menambahkan sebuah caption yaitu “semua buat kalian cantikku” yang menunjukkan arti kebahagian dan keistimewaan. Berikut ini merupakan alasan narasumber Farah memposting tentang foto bersama temennya di media sosial Path : “Kadang-kadang sih, kadang-kadang kan temennya banyak. Ada temen kerja, temen main, temen nongkrong, kadang-kadang ya kita lagi kumpul dimana pasti kita posting. Ehmm kaya kita memang pengin berbagi gitu loh. Sebenarnya kayak Path itu juga kan kayak jadi diarynya kita, jadi apa yang kita lakukan pasti kita share disitu. Gitu.” (Farah , akun Path CH, wawancara tanggal 23 Februari 2016)
152
Memancing teman untuk memberikan respon
Gambar 3.2.10 Hasil Postingan Zerina Zetary tanggal 27 Oktober 2015
Tidak hanya Candra AH, pada gambar di atas dapat dilihat bahwa Zerina Zetary Siregar juga memposting foto kebersamaan di dalam media sosial Path. Dalam memposting foto tersebut, Zerina menambahkan caption yang berupa “complite”. Maksud dari caption yang dituliskan Zerina tersebut menunjukkan bahwa zeze meresa senang karena bisa bertemu dengan teman-temannya secara komplit. Berikut ini merupakan alasan narasumber Farah memposting tentang foto bersama temennya di media sosial Path : Sering mbak. Aku sering banget share foto sama temen-temen. Karena ya aku sama temen-temen hobinya selfie dan biasanya temen-temen yang aku ajak foto bareng, kenal sama temen-temen aku di path yang lain. Jadi biar lovenya banyak mbak. (Zerina – akun Path Zerina Zetary Siregar, wawancara tanggal 21 Februari 2016) Konflik dengan teman Terdapat tiga pengguna pengguna yang sering membuat pesan yang berisikan konflik dalam memposting moments di media sosial Path. Kedua pengguna perempuan itu adalah Asoka Nisitha, dan Eryn Septiani Putri
153
Membalas sindiran
Gambar 3.2.11 Hasil Postingan Asoka Nisitha tanggal 8 November 2015
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa Syakira sangat senang sekali membuat konflik dengan teman-temannya. Pada gambar sebelah kiri, Syakira memposting tentang kekesalannya dengan temannya karena tidak pernah menghargai dan berterima kasih kepadanya, kemudian gambar kedua syakira menyindir temannya yang tidak membalas bbm nya tetapi malah mampu memposting status di media sosial Path. Sehingga dalam hal ini, dapat dikatakan Syakira lebih senang menaruh emosinya di dalam media sosial Path untuk menyindir teman-teman yang membuat masalah kepadanya. “Ohh itu pernah sekali gitu lohh, sebenernya path ini positif dan negatifnya ada juga, disitu kan, kita menangkap status orang kayak begini padahal sebenernya dia gak seeperti itu. Pernah sih aku punya konflik di Path juga karena dia melihat postinganku gak suka , aku ngenyindir dia, dia nyindir aku akhirnya aku talk dia maunya apa dan segala macem kalo memang gak ini ya udah aku, jalan terakhir aku unshare dia. Sebenernya awalnya niatnya gak mau memposting ya, cuman karena aku orangnya gak bisa tertutup dan aku gak punya kontaknya dia selain di Path nih, jadinya mau gak mau karena dia sudah memakai namaku di Path secara terang terangan nyindir dan setelah postingan ku dia komen gak enak, oh ya sudah aku anggep dia memang penginnya secara real di Path. Kan aku, juga posting postingan di Path. gitu
154
Untuk memancing respon
Gambar 3.2.12 Hasil Postingan Eryn Septiani tanggal 27 Oktober 2015
Tidak hanya Syakira saja, pada gambar di atas terlihat bahwa narasumber Eryn juga meluapkan emosi tentang konflik dengan temannya di media sosial Path. Dalam hal ini kata-kata yang digunakan Eryn sangat kasar dan tegas. Konflik yang dihadapi Eryn jika dilihat dari statusnya adalah emosi terhadap temannya yang suka mengomentari hidupnya. Berdasarkan hasil wawancara terhadap narasumber Eryn, Eryn mengukapkan alasannya sebagai berikut : “Alasannya sih aku sebenernya gak suka konflik, cuman ketika aku ditusuk sama temen sendiri ya udah aku jadi kesel banget. Dia tuh iri banget sama aku. Makanya saking sebelnya ya udah aku sindir aja di Path, aku pengin melihat respon dia gimana.” (Eryn – akun Path Eryn, wawancara tanggal 25 Februari 2016)
2) Memposting tentang Pacar Tidak hanya keluarga dan teman saja, dalam penelitian ini peneliti menemukan satu pengguna laki-laki dan dua pengguna peremuan yang memposting tentang pacar.:
155
a. Pengguna Laki-laki Berbicara tentang pacar, pada penelitian ini ditemukan satu pengguna yang isi postingannya berisikan tentang pacar. Pengguna tersebut yaitu Gerry Indrayana. Gerry Indrayana memposting tentang kegalauannya terhadap pacarnya : Kemesraan dan Kerinduan terhadap pasanganya Berikut ini merupakan gambar dari hasil postingan Gerry Indrayan yang memposting tentang kegalauannya dengan pacarnya
Mengungkapkan perasaan yang sedang dirasakan
Gambar 3.2.13 Hasil Postingan Gerry Indrayana tanggal 6 November 2015
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa narasumber Gerry memposting status tentang pacarnya. Pada gambar pertama, Gerry memposting dengan kata-kata “Hey, idola. Jangan jadi sombong dan menyebalkan. Tetap jadi cantik aja.” Yang artinya gerry mengingatkan kepada pacarnya agar tetap cantik, rendah hati dan menjadi pribadi yang menyenangkan. Kemudian pada gambar sebelah kanan, Gerry memposting tentang rasa kangen terhadap pacarnya. Berikut ini merupakan alasan Gerry memposting moments tentang pasangannya di media sosial Path :
156
“Oh pernah sesekali aja gak sering juga paling ya lewat lagu gitu terus dikasih caption. Alasannya biasanya ya kepengin aja posting seperti itu. Mungkin si pacar tahu apalagi LDR.. hehehhe. (Gerry – akun Path Gerry Indrayana, wawancara tanggal 19 Februari 2016)
b. Pengguna Perempuan Tidak hanya pengguna laki-laki saja, dalam penelitian ini peneliti juga menemukan dua pengguna perempuan yang memposting moments dengan pacar. Kedua penggunaa tersebut memposting moments tentang pacar dengan topik yang berbeda yaitu kebersamaan dengan pacar dan konflik dengan pacar. Berikut ini merupakan hasil temuan peneliti: Kebersamaan dengan Pacar Pengguna perempuan yang sering memposting moments kebersamaan dengan pacar adalah Freska Ilmiajayanti. Adapun salah satu hasil postingan gambar moments Freska dengan pacarnya yaitu dibawah ini :
Untuk menunjukkan hubungan dan berbagi kebahagian
Gambar 3.2.14 Freska Ilmiajayanti tanggal 12 November 2015
Pada gambar narasumber Freska Ilmiajayanti di atas, terlihat bahwa Freska memposting foto berdua dengan pacarnya, dalam caption yang dicantumkan Freska, Freska merasa senang karena tiba-tiba pacarnya datang
157
ke rumah. Sehingga dalam hal ini, Freska menunjukan kebersamaan dengan pacarnya. Berikut ini merupakan hasil wawancara terhadap narasumber Freska Ilmiajayanti mengenai mengapa memposting foto kebersamaan dengan pacar di media sosial Path : “Kalo pacar pernah, ya paling kalo pacar ngasih suprise ke aku, nganterin aku, pas aku lagi makan bareng sama pacar aku. Ya alasannya ya pengin nunjukuin hubungan danberbagi kebahagiantentang apa yang dilakuin bersama pacarku aja, maka ya aku juga pengin mengabadikan momen di Path aku.” Konflik dengan Pacar Tidak hanya kebersamaan dengan pacar saja, pada penelitian ini, peneliti juga menemukan postingan dari Nurul Hidayah yang sedang memiliki konflik dengan pacar dan mempostingnya ke dalam media sosial Path. Berikut ini hasil postingan dari Nurul Hidayah terkait tentang konflik dengan pacarnya.
Untuk mendapat perhatian dan respon dari pacar
Gambar 3.2.15 Hasil Postingan Nurul Hidayah tanggal 21 dan 25 Oktober 2015
Berdasarkan gambar narasumber Nurul Hidayah di atas dapat dikatakan bahwa terdapat pengguna perempuan yang suka memposting status tentang konflik dengan pacarnya. Dalam gambar sebelah kiri, Nurul Hidayah memposting tentang kesibukan pacarnya yang sampai tidak memperdulikan
158
dia, sedangkan gambar di sebelah kanan Nurul memposting lagu dengan ditambahkan caption yang berbunyi “percaya aja tidak cukup tanpa ada komunikasi yang baik”. Hal ini menunjukkan bahwa Nurul membutuhkan komunikasi yang baik dengan pacarnya. Berikut ini merupakan hasil wawancara peneliti dengan narasumber Nurul mengenai alasan Nurul memposting gambar tersebut di media sosial Path : “Kalo posting tentang pacar pernah banget. Soalnya pacarku tuh orangnya juga gak bisa jauh dari media sosial, jadi kadang kalo aku sindir, aku sebel sama dia, atau aku lagi jalan sama dia ya aku upload.Alasannya ya biar pacarku tahu ajaa tentang semua perasaanku ke dia, kan aku sama dia juga jarang ketemu, jadi ya curahin hatinya di media sosial Path. “(Nurul – akun Path Nurul Hidayah, wawancara tanggal 24 Februari 2016) Dalam memposting moments dengan teman atau relationship disini terdapat persamaan dan perbedaan antara penguna laki-laki. Persamaannya adalah pengguna laki-laki maupun pengguna perempuan sama-sama sering memposting kebersamaan yang dilakukan bersama teman-temannya dan mempostingnya ke dalam media sosial Path. Tetapi dalam hal ini juga ada perbedaan antara pengguna laki-laki dan pengguna perempuan di media sosial Path. Perbedaan tersebut terletak pada konflik, konflik lebih banyak diciptakan oleh pengguna perempuan, sedangkan pengguna laki-laki terlihat sangat menjaga hubungan mereka di media sosial Path. Hal ini berbeda jauh dengan konsep yang diutarakan oleh Deborah Tannen yang mengatakan bahwa perempuan cenderung menghindari konflik dibandingkan oleh laki-laki yang
159
cenderung menciptakan sebuah konflik. Karena laki-laki berkaitan dengan status dan kekuasan dan perempuan berkaitan dengan human connection. 135 Kemudian, ketika melihat dari segi teks yang diposting oleh pengguna laki-laki maupun perempuan. Terlihat bahwa pengguna perempuan lebih emosional dan lebih berani dalam menciptakan konflik tersebut. Kata-kata yang diciptakan pun lebih tidak sopan dan lebih vulgar bila dibandingkan oleh pengguna laki-laki yang lebih halus dan lebih bijak. Oleh karena itu dari sini terlihat bahwa laki-laki lebih berfikir lebih rasional dan menjaga human relations mereka. Sedangkan untuk perempuan di media sosial Path ini terlihat lebih berkata secara emosional dan menunjukkan kekuatan mereka di media sosial Path. 3) Memposting tentang Lingkungan Sekitar Pada penelitian tentang memposting moments tentang lingkungan sekitar pengguna, peneliti menemukan dua topik yang dibicarakan yaitu : a) Pengguna Laki-laki Pada penelitian selama sebulan, peneliti tidak menemukan postingan tentang lingkungan sekitar seperti temen kos, tetangga, dan lain-lainnya di pengguna Path laki-laki. Jadi dapat dikatakan laki-laki jarang atau bahkan tidak pernah memposting tentang lingkungan sekitar di media sosial Path mereka b) Pengguna Perempuan Berbeda dengan pengguna laki-laki, pada penelitian ini peneliti menemukan dua pengguna yang memposting tentang lingkungan sekitar. Kedua pengguna
135
Griffin, Em. 2009. A first Look at Communication Theory. New York:Mc. Graw-Hill. Hal 430
160
tersebut membahas topik yang berbeda yaitu topik tentang konflik dengan teman kos dan kekesalan terhadap asisten rumah tangga. 1. Konflik dengan Teman Kos Dalam penelitian ini ditemukan satu pengguna yang memposting tentang konflik dengan teman kosnya. Pengguna tersebut adalah pengguna perempuan yang bernama Effy Irmawati. Berikut ini merupakan postingan Effy Irmawati yang memposting moments di media sosial Path tentang konflik dengan teman kosnya. Memberi Peringatan
Gambar 3.2.16 Hasil Postingan Effy Irmawati tanggal 21 Oktober 2015
Dari gambar di atas terlihat bahwa, narasumber Effy Irmawati sedang kesal dan menghadapi konflik dengan pacarnya. Dalam hal ini Effy merasa kesal dengan teman kosnya karena parkir sembarangan di depan kosnya. Sehingga dapat dilihat bahwa Effy menunjukkan powernya di depan temantemannya. “Hmmm pernah kayaknya, apa ya... ohh iya dlu aku pernah ngemmpesin ban motor. Gara-garanya parkir sembarangan soalnya parkiran di kos aku kan gak boleh di kunci stang. Parkir itu yang bener, tapi dia naruh motor sembarangan dan di kunci sembarangan terus saking keselnya aku gembosin aja bannya dua duanya.Buat ngasih peringatan udah itu aja sih. Alasannya biar dia mikir aja,
161
apalagi itu motor numpang lagi di parkirin di kos aku, harusnya kalo nebeng kan tahu diri. Biar tahu diri lah Gitu.” (Effy Irmawati – akun Path Effy, wawancara tanggal 18 Februari 2016) 2. Kekesalan terhadap Asisten Rumah Tangga Selain teman kos, pada penelitian ini, peneliti juga menemukan satu pengguna perempuan yang memposting tentang masalah dengan asisten rumah tangganya yaitu Syakira Ocha Darmawan. Syakira ini memposting tentang kekesalannya terhadap asisten rumah tangganya di media sosial Path. Berikut ini merupakan postingan Asoka Nisitha yang berupa kekesalannya terhadap asisten rumah tangganya :
Agar teman memberikan saran
Gambar 3.2.17 Hasil Postingan Asoka Nisitha tanggal 9 November 2015
Berdasarkan gambar narasumber Asoka Nisitha di atas, dapat dilihat bahwa narasumber merasa marah terhadap asisten rumah tangganya karena pembantunya tidak dapat mengerjakan pekerjaannya dengan benar. Dalam status-status yang di posting tersebut, Asoka menggunakan kata-kata yang kasar seperti “bibike super bahlul!!”, “lemod e ndak mufakat”, “tidak nalar pikirane”. Merupakan kata-kata yang kasar .
162
“Terus aku juga pernah update tentang asisten rumah tangga, ya tahu lah dia asli banget susah dibilangin makanya aku sebel banget kalo harus nyuruh dia, ya udah aku update aja ya seperti biasa kayak diary aku, cuman disini aku juga berharap biar ada yang ngasih saran atau solusi buat menghadapi bibiku ini.” (Asoka Nisitha – akun Path Syakira Ocha Darmawan) Berbicara tentang moments yang diunggah di lingkungan sekitar dapat dilihat bahwa kedua pengguna perempuan tersebut yaitu Effy dan Asoka Nisitha terlihat menunjukkan konfliknya dengan teman kos dan asisten rumah tangganya. Dalam memposting hal tersebut, Effy menunjukkan powernya ketika memposting moments yang berisikan bahwa dia telah membuat suatu masalah di kosnya. Dia menunjukkan rasa tidak suka dan rasa emosinya terhadap kelakuan temannya di kos. Hampir sama dengan Effy, Asoka Nisitha juga menggunakan meluapkan emosinya terhadap asisten rumah tangganya yang tidak dapat bekerja sesuai dengan keinginannya. Asoka disini terlihat menggunakan kata-kata yang tidak wajar untuk diungkapkan di media sosial Path. Maka dengan hal ini, terlihat bahwa pengguna perempuan telah menggunakan emosi yang kelewatan di media sosial Path. Setelah melihat topik yang dibahas di dalam private area, peneliti mulai menganalisis bahwa ternyata perempuan cenderung untuk menenmpatkan nilai lebih dalam hubungan emosional yang terlibat dengan aktivitas dan laki laki sering menggunakan logika ketika terlibat dalam percakapan. Wanita umumnya
lebih
terbuka
untuk
mengekpresikan
emosi
mereka
dan
berkomunikasi dengan orang ain, sedangkan lai-laki tampaknya lebih memilih untuk berurusan dengan hal-hal mereka sendiri dan ketika mereka
163
mendapatkan sesuatu sedang marah, laki-laki jarang menunjukkan emosi marah yang berlebihan.
2. Public Area Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Public area berasal dari kata public dan area yang mempunyai arti masing-masing yaitu : public adalah umum dan area adalah area, kawasan, atau daerah. Sehingga dapat dikatakan bahwa public area adalah area publik.136 Membahas tentang area publik, media sosial merupakan salah satu media yang erat kaitannya dengan publik. Karena media sosial merupakan milik publik dan masuk ke dalam ranah publik. Dalam tataran komunikasi massa, Chareles Wright dalam Elvinaro mengatakan bahwa publik adalah pesan-pesan komunikasi massa yang pada umumnya tidak ditujukan kepada orang perorang secara ekslusif, melainkan bersifat terbuka, umum dan publik.137 Sehingga dapat dilihat disini bahwa pesan yang masuk ke dalam public area adalah pesan yang bersifat umum dan terbuka. Lebih lanjut, dalam penelitian ini, peneliti menemukan jenis-jenis pesan yang masuk ke dalam kategori public area pada pesan-pesan yang di posting oleh pengguna laki-laki maupun pengguna perempuan di media sosial Path. Berikut ini merupakan postingan pengguna yang masuk ke dalam jenis public area yaitu diantaranya:
136
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Di akses lewat http://kbbi.web.id/publik, tanggal 06 Januari 2016 jam 15.07 137 Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Karlinah. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung :Simbiosa Rekatam Media . hal 96
164
a.
Memposting tentang Pekerjaan yang sedang dilakukan Dari hasil penelitian peneliti, ditemukan 3 pengguna laki-laki dan 3 pengguna perempuan yang memposting tentang pekerjaan yang sedang dilakukan di media sosial Path. Pengguna tersebut yaitu diantaranya : 1. Pengguna Perempuan Pengguna Perempuan yang memposting
tentang pekerjaan yang sedang
dilakukan adalah Freska Ilmiajayanti, Syakira Ocha Darmawan dan Zerina Zetary Siregar
Menunjukkan profesi pekerjaan Narasumber
Gambar 3.2.18
Hasil Postingan Freska Ilmiajayanti tanggal 2 November 2015 dan Zerina Zetari Siregar tanggal 13 November 2015
Dari ketiga gambar ini terlihat bahwa pengguna perempuan memposting tentang ativitas pada pekerjaan mereka. Pengguna Freska memposting dirinya dan timnya saat bekerja dan menuliskan caption “susahnya cari uang untuk bumbu dapur, kemudianZerina yang memposting kegiatan seminarnya dan memberikan caption “biar kelihatan
165
kerja. Ketiga pengguna ini terlihat menunjunkkan status dan pekerjaannya di media sosial Path. Berikut ini hasil wawancara kedua pengguna mengenai alasan mereka memposting tentang pekerjaan yang dilakukan pada media sosial Path : “Sering, ya untuk menunjukkan aja kalo aku tuh wanita karir yang mempunyai pekerjaan sebagai PNS. Ya selain itu untuk seru-seruan aja kadang sama temen-temen kantor bisa selfie bareng gitu.” (Freska, akun Path Freska Ilmiajayanti, wawancara tanggal 26 Februari 2016) “Pekerjaan yang aku lakuin kayak dikantor mba? Pernah mbak.. Alasaanya karena aku pengin orang-orang tahu aja kerjaanku apa. Kalo misalnya itu sulit siapa tahu dikasih solusi. Jadi sharing gitu mbak jatuhnya. Gitu”( Zeze – akun Path Zerina Zetary Siregar, wawancara tanggal 21 Februari 2016)
Sebagai Sarana Promosi Tidak hanya Freska dan Zerina saja yang memposting tentang pekerjaan yang dilakukan, narasumber Asoka juga memposting tentang pekerjaan yang dilakukan dengan alasan sebagai sara promosi. Berikut ini merupakan gambar hasil posting dari narasumber Asoka Nisitha :
Gambar 3.2.19
Hasil Postingan Syakira Ocha Darmawan tanggal Oktober 2015,
166
Dari di atas terlihat bahwa Asoka Nisitha sedang memposting tentang ativitas pada pekerjaan ya sedang dilakukannya. Narasumber Syakira yang memposting kegiatan selfienya di sela-sela pekerjaan dengan caption “ maakaryo gunung patih” yang artinya mari kita kerja di gunung patih. “Pasti sering, karena sebagai promosi ke temen-temen deket aku, yang kedua bahwa aku berfikiran sebenarnya minder sih gak lulus kuliah gitu kan dan temen-temen lulus kuliah kerja di bank kerja di ini, aku juga pengin kayak mereka cuman menurut aku ya is my life. Aku seorang wedding Planner dan ini adalah pekerjaanku dan ini profesiku jadi aku membuat identitas ya siapa sih ocha, ya seorang wedding planner. Ya kayak gitu.” (Asoka – akun Path Syakira, wawancara tanggal 25 Februari 2016) 2. Pengguna Laki- Laki Sedangkan pengguna laki-laki yang memposting pekerjaanya adalah Yogi Heru Darmawan, Irfan Wijayanto,Aristo Ega dan Lukman Ardiansyah. Berikut ini gambar dan alasan pengguna memposting tentang pekekerjaan mereka di media sosial Path :
Untuk menginsiirasi banyak orang
Gambar 3.2.20 Postingan Irfan Wijayanto tanggal 22 Oktober 2015
167
Gambar di atas dapat dilihat bahwa narasumber Irfan Wijayanto terlihat memposting aktivitas di pekerjaan mereka. Dalam gambar tersebut terlihat bahwa Irfan sedang memegang mix dan disampingnya ditemani oleh perempuan yang memegang kertas. Hal ini diperkuat dengan caption yang ditulis irfan yaitu “ngeMC prioritas dan propernas.” Berikut ini merupakan hasil wawancara peneliti dengan narasumber mengenai alasan memposting pekerjaan di media sosial Path : “Sering, pernah dan mayoritas malah itu. Alasannya biar update juga, biar dapet like banyak ya setidaknya bisa menginspirasi orang banyak lah.”(Irfan – akun Path Irfan, wawancara tanggal 27 Februari 2016)
Sebagai sarana promosi Selain Irfan, terdapat tiga pengguna laki-laki yang juga sering memposting foto pekerjaan di media sosial Path yaitu diantaranya Lukman Ardiansyah, Yogi Heru Darmawan dan Aristo Ega yaitu sebagai berikut :
Gambar 3.2.21 Hasil Postingan Yogi Heru Darmawan tanggal 18 November 2015 dan Postingan Lukman Ardiansyah 3 November 2015
168
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa narasumber Yogi Heru dan LukmaN Ardiansyah terlihat memposting aktivitas di pekerjaan mereka. Dalam postingan Yogi Heru Darmawan terlihat bahwa Yogi sedang foto bersama kariyawan-kariyawan di Hotel Ciputra Semarang sedangkan Lukman sedang memperlihatkan aktivitasnya yang sedang melaksanakan rakornas. Berikut ini merupakan alasan kedua pengguna tersebut memposting tentang pekerjaan yang sedang mereka lakukan di media sosial Path : “Pernahh sesekali dek, yaa liat kayak tadi, ya aku pengin nunjukkin diri aku, dari postinganku dengan pekerjaan itu bisaaa juga ya sebagai sarana promosi aku sihh dek.” (Yogi- akun Path Yogi Heru Darmawan, wawancara tanggal 22 Februari 2016) Pernah, kebanyakan kalo event-event kantor kali ya. Kalo yang rapat kayaknya gak pernah. Pokoknya yang sifatnya informatif. Kayak kemarin ground breaking tu sempet upload. Itu tuh kayaknya yang sifatnya informatif kalo aku upload niatnya emang nantinya buat sisi pemasaran atau promosi juga. (Lukman- akun Path Lukman, wawancara tanggal 27 Februari 2016)
Dalam memposting tentang aktivitas pekerjaan, baik pengguna laki-laki maupun pengguna perempuan sama-sama sering memposting kegiatan yang mereka sering lakukan. Namun walaupun sama, antara pengguna laki-laki dan pengguna perempuan pun juga memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut terletak pada caption yang dibuat oleh pengguna laki-laki dan pengguna perempuan. Pengguna laki-laki captionnya lebih berisikan tentang bagaimana dia bekerja secara maksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Kemudian
169
untuk pengguna perempuan, jika melihat postingan dari postingannya terlihat hanya untuk memperlihatkan status saja bahwa dia sedang bekerja. b. Memposting moments tentang Kritik terhadap Pelayanan Publik Kritik terhadap pelayanan publik tersebut sangat wajar untuk dilakukan. Kritik dapat di sampaikan lewat beberapa cara. Pada penelitian ini, kritik pelayanan publik ini dilakukan oleh pengguna lewat media sosial yaitu Path. Kritik tersebut disampaikan oleh 2 pengguna perempuan dan satu pengguna laki-laki yaitu Nurul Hidayah dan Zerina Zetary Siregar. Sedangkan pengguna laki-laki yang memposting moments tentang kritik terhadap pelayanan publik adalah Lukman Ardiyansah. Berikut ini merupakan postingan ketiga penguna tersebut : 1. Pengguna Perempuan Kekesalan terhadap PLN Pengguna perempuan yang memposting moments tentang kritik terhadap PLN adalah Nurul Hidayah. Berikut ini merupakan postingan Nurul Hidyah tentang Kekesalan terhadap Jaringan PLN dan XL
Sharing pengalaman
Gambar 3.2.22 Hasil Postingan Nurul Hidayah tanggal 25 Oktober 2015 dan 19 November 2015
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa Nurul Hidayah mengungah status di media sosial path tentang kekesalannya terhadap jaringan XL. Dalam
170
postingan Nurul Hidayah di atas dapat dilihat bahwa Nurul sangat sebal karena di rumahnya mati lampu terus menerus. Maka dalam hal ini Nurul memposting dengan kata-kata “PLN’nya njirr tenan og” yang artinya PLN nya menyebalkan sekali.Tidak hanya mengkritik tentang kekeasal terhadap PLN, Nurul Hidayah juga memposting moments tentang kritik terhadap jaringan XL. Berikut ini merupakan postingan Nurul Hidyah tentang Kekesalan terhadap Jaringan XL. Dalam postingan tersebut Nurul merasa kesal karena jaringan Xlnya tidak stabil dan membandingkanya dengan jaringan Axis. Hal ini dapat dilihat dari kata-kata Nurul yang mengatakan “jaringan XL bikin sebal padahal kuota masih sedangkan axis yang lemot tapi terkirim.” Berikut ini merupakan alasan narasumber mengapa Nurul memposting kritik terhadap pelayanan publik di media sosial Path: “Pernah vi, kemarin-kemarin aku pernah jengkel banget sama PLN vii, habis mati lampu terus dan berjam-jam pula terus aku update di Path, XL aku jugaa pernah soalnya kalo dirumah XL sinyalnya tu lho busuk banget, bikin males ajaaa.. Ya alasannya pengin curahin isi hati aja sih barangkali ada yang merasakan hal yang sama” (Nurul – akun Path Nurul Hidayah, wawancara tanggal 24 Februari 2016) Kekesalan terhadap pelayanan Lion Air Kritik tidak hanya datang untuk PLN dan XL, tetapi dalam penelitian ini, pengguna Path yaitu Zerina Zetary Siregar juga memposting tentang pelayanan Lion Air. Berikut ini merupakan postingan Zerina Zetary Siregar tentang Kekesalan terhadap Lion Air
171
Mempengaruhi orang
Gambar 3.2.23 Hasil Postingan Zerina Zetary tanggal 2l November 2015
Pada gambar di atas, narasumber Zerina Zetary juga memposting tentang kekesalannya terhadap Lion Air. Kata-kata yang digunakan Zeze ini cenderung tegas yaitu AIR itu kudunya ganti nama aja deh, jadi Deay-Air, najis amat delaynya ih amit-amit. Dari kata-kata ini terlihat bahwa Zerina sangat menunjukkan emosinya terhadap maskaiapi penerbangan Lion Air. Berikut ini merupakan alasan narasumber memposting status tentang Lion Air tersebut di media sosial Path : “Ohhh pernah mbak... hahahahha. Waktu itu aku kritik si lion air. Karena dia waktu itu pernah delay lama banget dr sore sampe malem terus ujung-ujungnya gak jadi terbang. Kesel banget sampe aku share di berbagai medsos aku. Aku berusaha menginfluence orang-orang biar gak usah naik lain lagi karena tukang delay...hahahaha.” (Zeze- akun Path Zerina Zetary Siregar, wawancara tanggal 21 Februari 2016) 2. Pengguna Laki-laki Kekesalan terhadap instansi kepolisian Selain pengguna perempuan, dalam penelitian ini, terdapat pengguna laki-laki yang juga memposting moments tentang kepolisian yaitu Lukman
172
Ardiyansayah. Berikut ini merupakan postingan Lukman Ardiansyah tentang Kekesalan terhadap polisi.
Menunjukkan kinerja polisi
Gambar 3.2.24 Hasil Postingan Lukman Ardiansyah tanggal 27 Oktober 2015
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa narasumber Lukman juga memposting tentang kekesalanya terhadap instansi pemerintahan di media sosial Path. Dalam kata-kata yang dimunculkan hanya menonjolkan kekesalan saja tetapi tidak menggunakan kata-kata kasar yaitu seperti “siangsiang ngasih makan polisi kesiangan. Gampang bener pak nyari rejekinya.” Berikut ini hasil wawancara terhadap narasumber Lukman mengenai alasan narasumber memposting status tentang polisi : “Eh pernah deng tentang yang polisi. Alasannya apa sebel aja kali ya, soalnya tahu sendiri lah citra polisi. Ya pokoknya pengin menunjukkan ternyata bener kinerja polisi itu seperti itu.”(Lukman – akun Path Lukman, wawancara tanggal 27 Februari 2016)
Berbicara mengenai kritik, dalam penelitian di media sosial Path ini ditemukan bahwa perempuan lebih senang menyampaikan kritiknya di media sosial Path dibandingkan dengan laki-laki. Perempuan disini terlihat menyampaikan kritik secara emosional sedangkan laki-laki disini terlihat
173
menyampaikan kritik secara lebih sopan dibandingkan dengan perempuan. Hal ini dapat dilihat dari segi teks yang diposting oleh pengguna perempuan yaitu Nurul Hidayah dan Zerina Zetary yang kesal terhadap pelayanan publik. Nurul Hidayah disini terlihat menggunakan kata-kata yang sedikit kasar, sedangkan Zerina menggunakan kata-kata yang lebih tegas. Kemudian untuk pengguna laki-laki Lukman Ardiansyah terlihat menggunakan kata-kata yang masih sewajarnya. Emosi yang ditonjolkan hanya diwakilkan oleh sticker marah saja dan ditambah dengan kata-kata yang sedikit kesal. c. Memposting moments tentang Kritik terhadap Pemerintahan Pada penelitian di Level Teks, peneliti menemukan satu postingan moments tentang kritik terhadap pemerintahan yaitu diposting oleh pengguna laki-laki, pengguna perempuan tidak ada yang memposting tentang kritik terhadap pemerintah di media sosial Path. 1. Pengguna Laki-laki Pengguna laki-laki yang memposting kritik tentang pemerintah yaitu Lukman Ardiyansah. Berikut ini postingan Lukman:
Menunjukkan rasa kekecewaan
Gambar 3.2.25 Hasil Postingan Lukman Ardiansyah tanggal19 November 2015
174
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa Lukman memposting status mengenai kritik tentang DPR. Pada statusnya Lukman menceritakan bagaimana dia sangat kecewa terhadap kinerja anggota Dewan yang sering telat bahkan banyak yang tidak hadir untuk menghadiri sebuah rapat penting. Berikut ini merupakan penjelasan dari Lukman mengenai gambar di atas dan alasan Lukman memposting status tersebut di media sosial Path : “Kalo pemerintahan pernah, waktu itu ngepost tentang DPR. Waktu itu ada rapat di DPR,rapat tentang PNN kan itu janjinya jam berapa datengnya jam berapa dan ruangan itu, katakalah waktu itu jam 9 tapi ketika kita masuk sana belum ada DPR yang dateng, belum ada sama sekali, ruangan masih kosong blong kosong blong dan ketika mereka datang itu juga leha leha santai ngerokok sek lah di luar ruangan, Sedangkan kita udah nunggu lama gitu. Ya saat itu komplain, ternyata DPR kita seperti ini gitu loh. Ya itu. Alasannya ya kecewa, ya untuk menunjukkan kekecewaan.” (Lukman –akun Path Lukman Ardiansyah, wawancara tanggal 27 Februari 2016) 2. Pengguna Perempuan Dalam kritik terhadap pemerintah, pengguna perempuan pada penelitian sebulan ini tidak ada yang memposting kritik tentang pemerintah di media sosial Path. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan pengguna laki-laki. Dari hasil postingan dari Lukman Ardiansyah tentang kritik terhadap pemerintah disini terlihat Lukman menggunakan bahasa kritik yang lebih rasional, sesuai dengan kenyataannya. Tidak hanya itu saja, Lukman Ardiansyah disini juga mengajak pengguna lain untuk menanggapi atau berdiskusi apa yang dia posting di media sosial Path . Selain itu, berbicara mengenai teks, Lukman ini menggunakan kata-kata yang sopan tetapi kritis, kritis. Kritis yang dimaksud Lukman adalah kritik yang membangun pemerintah untuk lebih baik lagi. Berbeda dengan perempuan yang memposting tentang kritik yang berisi
175
emosional dan tidak berfikir panjang daripada laki-laki yang mengkritik lebih rasional, berfikir lebih logis dan berfikir ke depan. d. Memposting moments yang berisikan tempat yang sedang populer Dari hasil penelitian peneliti, peneliti juga melihat bahwa pengguna lakilaki dan pengguna perempuan sering untuk memposting moments yang berisikan tempat. 1. Pengguna Laki-laki Ada beberapa pengguna yang memposting tempat-tempat yang sedang hits. Berikut ini contoh gambar dan alasan para pengguna laki-laki tersebut:
Membagi informasi dan merekemomendasikan tempat
Gambar 3.2.26 Hasil Postingan Alvin Reynaldo tanggal 7 November 2015 dan Aristo Ega tanggal 3 November 2015
Dari gambar di atas, terlihat bahwa narasumber Alvin Reynaldo dan Aristo Ega menunjukkan foto kebersamaan dengan teman-temannya dan menujukkan tempat mereka berada. Pada gambar sebelah kiri, Alvin menunjukkan tempat hits di Semarang yaitu di The Naked Creab, sedangkan Aristo Ega menunjukkan tempat di Marugame Udon Paragon Mall. Dari sini terlihat bahwa Alvin dan
176
Ega sama-sama memposting untuk menunjukkan tempat-tempat hits yang ada di Semarang. Berikut ini alasan pengguna laki-laki memposting tentang tempat yang sedang populer di media sosial Path : “Kalo aku pribadi gak terlalu ngikutin trend itu ya, dimana ada makanan enak ya aku minimal ada 10 orang ada yang ngomong enak aku baru kesitu. Tidak harus hits gitu. Ya alasannya membagi informasi aja, sekalian sharing oh tempat ini enak dan harus dicoba.” (Alvin – akun Path Alvin Reynaldo, wawancara tanggal 19 Februari 2016) Pernah, pernah.. Tujuannya untuk membagi informasi, aku kan dapet informasi kan dari orang yang pertama kali kesana, nah kalo aku yang pertama kali kesana gantian aku yang membagikan ke temen-temen di Path ku., pokoknya saling merekomendasikan lah. (Ega – akun Path Aristo Ega, wawancara tanggal 19 Februari 2016)
2. Pengguna Perempuan Tidak hanya pengguna laki-laki tetapi pengguna perempuan juga ada yang memposting tentang tempat-tempat yang sedang populer di media sosial Path. Berikut ini gambar dan alasan pengguna perempuan memposting tentang tempat yang populer di media sosial Path:
Menunjukkan gaya hidup dan berbagi informasi
Gambar 3.2.27 Hasil Postingan Freska Ilmiajayanti tanggal 24 Oktober 2015 dan Candra AH tanggal 6 November 2015
177
Dari gambar narasumber Freska Ilmiajayanti dan Candra AH di atas , terlihat bahwa mereka berdua menunjukkan foto kebersamaan dengan temannya dan tempat yang sedang dia kunjungi yaitu tempat hits. Dilihat dari gambar yang diposting oleh Freska terlihat bahwa Freska memposting tempat di Hollycow Steakhous by Chef Adit sedangkan Candra AH menunjukkan tempat di Carnivor & Grill Grand Edge. Mereka berdua sama-sama menunjukkan gaya hidupnya di media sosial Path. Berikut ini alasan pengguna perempuan memposting tentang hal tersebut di media sosial path : “Sering, soalnya aku kadang penasaran sama tempat-tempat yang hits, terus kalo aku udah kesana ada kepuasan sendiri gitu. Ya kayak pengin nunjukin juga sih kalo aku pernah kesini dan tempat ini ternyata juga enak lho, recomended buat di datengin.” (Freska – akun Path Freska, wawancara tanggal 26 Februari 2016) “Ya kadang-kadang sih, bukan anak hits semarang, udah gak jaman weijannnnn... Ya kalo memposting untuk menunjukkan ya kita pengin berbagi aja kesemuanya ini lho tempat baru, kita juga biar bisa maen kesana gitu. biar kayak sekalian informasi ke orang-orang kalo disitu tempatnya bagus ya sama aja sharing juga mbak.” ( Farah – akun Path CH, wawancara tanggal 23 Februari 2016) Baik pengguna laki-laki maupun pengguna perempuan sama-sama memposting tentang tempat-tempat hits, namun perbedaannya terletak pada maksud mereka untuk memposting tersebut. Pengguna perempuan disini terlihat ingin lebih menonjolkan gaya hidupnya dibandingkan dengan pengguna laki-laki yang lebih menonjolkan human relationsnya. Perempuan disini ingin terlihat bahwa mereka ingin mempunyai selera yang tinggi dan gaya hidup yang serba ada dibandingkan dengan pria yang lebih cenderung apa adanya.
178
e. Memposting moments yang berisikan tentang lagu dan film Selain memposting moments tentang tempat, pada penelitian ini, peneliti menemukan banyak postingan moments yang diunggah oleh pengguna perempuan dan pengguna laki-laki yang memposting tentang lagu dan film. Lagu disini terbagi menjadi dua kategori lagu baru dan lagu galau. Dan berikut ini merupakan hasil temuan peneiliti 1) Memposting lagu a. Pengguna Perempuan Untuk mengisi waktu luangnya biasanya hal yang dilakukan pengguna wanita adalah memposting sebuah musik yang sedang di dengar. Postingan musik itu biasanya tidak hanya musik yang menjadi kesukaanya saja tetapi musik-musik yang terbaru yang sedang hits.Dalam penelitian ini terdapat dua pengguna yang sering meng-update lagu terbaru di media sosial Path yaitu diantaranya Zerina Zetary dan Nurul Hidayah : Menaikan mood
Gambar 3.2.28 Hasil Postingan Zerina Zetary Siregar 20 November 2015
Dari gambar di atas, terlihat bahwa narasumber Zerina Zetary memposting lagu Nobody’s Perfect dari Jessy J media sosial Path. Hal ini menunjukkan bahwa Zerina menyukai fitur postingan lagu di media sosial Path.
179
Berikut ini merupakan alasan narasumber Zerina memposting lagu tersebut di media sosial Path : “Sering. Tiap hari kayaknya rutin mbak : Lagunya conditional mbak tergantung aku lagi suka apa. Sekarang aku lagi suka one direction karena ganteng-ganteng terus enak aja lagunya mbak ngeboost moodaja mbak hahhaaha.” (Zerina- akun Path Zerina Zetary, wawancara tanggal 21 Februari 2016) Menunjukkan perasaan dan mencari perhatian pacar Tidak hanya Zerina saja tetapi naasumber Nurul juga sering tentang memposting lagu di media sosial Path. Berikut ini merupakan gambar dan alasan Nurul memposting lagu di media sosial Path :
Gambar 3.2.29 Nurul Hidayah tanggal 23 Oktober 2015
Dari gambar di atas, terlihat bahwa narasumber Nurul Hidayah memposting lagu Anugrah Terindah dari Sheila on 7 di media sosial Path. Caption yang ditulis narasumber Nurul adalah “kamulah terindah yang pernah aku miliki.” Berikut ini merupakan alasan Nurul memposting lagu dan caption tersebut di media sosial Path : “Sering sih, sukanya yang sesuai dengan hati. Alasannya ya buat iseng-iseng aja, tapi kadang ya buat nyindir-nyidir pacar aja sih kalo dia nyebelin atau gimanaa..”(Nurul – akun Path Nurul Hidayah, wawancara tanggal 24 Februari 2016)
180
Menunjukkan Lagu Baru
Gambar 3.2.30 Eryn Septiani Putri tanggal 28 Oktober 2015
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa pengguna perempuan Eryn Septiani Putri memposting lagu galau di media sosial Path. Dari postingan lagu tersebut Eryn menambahkan caption ”salahkah aku dengan segala anganku.” Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, Eryn memposting lagu tersebut dengan alasan sebagai berikut : “Sesuai dengan hati kayaknya, Alasannya kadang pengin nunjukin sesuatu yang baru dari lagu itu tapi kadang kayaknya lebih nyantol dari hati misalnya kayak galau gitu. Jadi untuk menunjukkan perasaan.” (Eryn – akun Path Eryn, wawancara tanggal 25 Februari 2016)
b. Pengguna Laki-laki Tidak hanya pengguna perempuan saja, narasumber laki-laki Irfan Wijanto Aristo Ega dan Yudha Rahman yang juga sering memposting lagu baru di media sosial Path. Berikut ini gambar dan alasan ketiga pengguna tersebut sering memposting lagu di media sosial Path :
181
Menunjukkan perasaan
Gambar 3.2.31 Hasil Postingan Irfan Wijayanto tanggal 2 November 2015
Dari gambar di atas terlihat bahwa Irfan sedang memposting lagu di media sosial Path. Lagu yang sering di posting Irfan adalah lagu dangdut. Berikut ini merupakan alasan Irfan memposting lagu tersebut : “Pernah, musik yang sering aku unggah mayoritas, rata-rata dangdut ada terus tergantung dengan moody dan yang apa aku lakuin hari itu sih. Misalnya kalo lagi galau atau bete sama pacar pernah. Alasannya ingin ngasih tahu ini lho kondisi aku yang sekarang. Ingin ngepublish.” (Irfan – akun Path Irfan Wijayanto, wawancara tanggal 27 Februari 2016)
Menunjukkan kesukaan terhadap lagu
Gambar 3.2.32 Hasil Postingan Aristo Ega tanggal 27 Oktober 2015
Dari gambar di atas terlihat bahwa Aristo Ega sedang memposting lagu Isyana Saravasti di media sosial Path dengan judul Tetap di dalam jiwa.
182
Ini merupakan salah satu bentuk bahwa Aristo Ega menyukai lagu ini. Berikut ini merupakan alasan Ega memposting lagu di media sosial Path Pernah banget. Yang lagi aku dengerin, misalnya aku lagi ngeplay lagu apa gitu, terus aku sekalian aku Path. Aku kan sukannya taylor swift terus aku bukanya taylor swift terus. (Aristo-akun Path Aristo Ega, wawancara tanggal 19 Februari 2016)
Selain lagu baru, banyak pengguna perempuan yang suka memposting lagu galau. Dalam penelitian ini, terdapat memposting lagu galau adalah Gerry Indrayana. Di bawah ini merupakan gambar dan hasil wawancara dengan narasumber Gerry.
Mewakili perasaan
Gambar 3.2.33 Yudha Rahman tanggal 28 Oktober 2015
Dari gambar di atas terlihat bahwa narasumber laki laki yaitu Gerry Indrayana memposting lagu galau di media sosial Path. Jika dilihat dari postingannya dua-duanya menambahkan caption“ketika datangnya tak akan kunjung datang dan janji sumpahmu yang hanya akan sia-sia, ingatlah ada rindu yang pantas kau dapatkan.”
183
Berikut ini merupakan hasil wawancara dengan Gerry mengenai alasan Gerry memposting lagu tersebut. “Oh pernah sesekali aja gak sering juga paling ya lewat lagu gitu terus dikasih caption. Alasannya biasanya ya kepengin aja posting seperti itu. Mungkin si pacar tahu apalagi LDR.. hehehhe. Pernah juga dong. Lebih ke update lagu baru atau lagu lama yang jarang didengerin gitu. Galau tentang pacar juga pernah. Ya alasannya karena lewat lagu sih biasanya mewakili perasaan juga. Biasanya gituu.” (Gerry – akun Path Gerry Indrayana, wawancara tanggal 19 Februari 2016) Tidak hanya Gerry, narasumber Yudha juga memposting lagu di media sosial Path. Berikut ini gambar dan alasan narasumber memposting lagu tersebut di media sosial Path :
Memberikan Semangat
Gambar 3.2.34 Yudha Rahman tanggal 28 Oktober 2015
Dari gambar di atas terlihat bahwa narasumber laki laki yaitu Yudha Rahman lagu Value Milikku Saja dari JKT 48 sedang memposting di media sosial Path. Berikut ini merupakan alasan Yudha memposting lagu di media sosial Path : “Kalo beberapa bulan terakhir ini JKT 48 sihh, kebetulan banyak temen-temen aku yang ngebully suka JKT 48 kebutalan, aku suka lagu JKT 48 itu karena lagunya lagu-lagu Jepang, setahuku lagulagu Jepang itu, itu liriknya kayak membangun motivasi jangan menyerah, jangan putus asa, beda dengan lagu Indonesia. Nah JKT
184
48 itu lagunya mentranslate dari Jepang itu, jadinya JKT 48 an ini aku suka semenjak thesis ini, bosen, kerjaan di kos gak ngpain2, terus nemu lagu JKT 48 terus akhirnya juga suka banget sekarang.” (Yudha – akun Path Yudha Rahman, wawancara tanggal 22 Februari 2016)
Pada penelitian dengan topik pesan memposting lagu baik pengguna lakilaki dan pengguna perempuan sama-sama memiliki hobi utuk memposting lagu baru dan lagu galau di media sosial Path. Tidak ada perberdaan antara pengguna laki-laki dan pengguna perempuan dalam memposting lagu.Keduanya, sama-sama senang memposting lagu di media sosial Path. 2) Memposting Film Terbaru Terdapat empat pengguna path yang terdiri dari tiga pengguna perempuan dan satu pengguna laki-laki yang memposting tentang film. Film yang diposting terdiri dari film terbaru dan film yang favorite. Berikut ini merupakan pengguna Path yang memposting film terbaru a. Pengguna Perempuan Pengguna Perempuan yang memposting Film terbaru adalah CH. Berikut ini merupakan gambar dan alasan narasumber memposting tentang film di media sosial Path :
Sharing Film Bagus
Gambar 3.2.35 Hasil Postingan Candra AH tanggal 24 Oktober 2015
185
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa narasumber CH memposting film terbaru yang sedang di tontonnya. Agar lebih menarik, CH menambahkan caption di dalamnya. “biar kayak yang lain” yang artinya biar seperti yang lain yang sering memposting film-film terbaru. Berikut ini merupakan alasan CH memposting film di media sosial Path yaitu sebagai berikut : “ Jarang sih, kalo pas lagi nonton ajaa. Hmmm apa ya biar kita ya, jadi kalo kita posting itu bagus ya Menarik bagus. Jadi kita bisa kasih tahu ke temen-temen kita ini bagus, dan kalian harus nonton gitu. Jadi kita kayak promosiin aja sih sebenarnya. Promosi yang gratis. Hmmm gitu.” (Farah – akun Path CH,wawancara tangga; 23 Februari 2016)
b. Pengguna Laki-laki Pengguna laki-laki yang memposting Film terbaru adalah Irfan Wijayanto. Berikut ini merupakan gambar dan alasan Irfan memposting film di media sosial Path : Agar terlihat hits
Gambar 3.2.36 Hasil Postingan Yudha Rahman tanggal 27 Oktober 2015
Tidak hanya wanita saja, pada gambar diatas narasumber Irfan Wijayanto juga terlihat memposting film terbaru yang sedang ditontonnya.
186
Dalam mempostingnya, Irfan menambahkan caption yaitu “gak paa kali besok jumat nonton sampe tengah malem.” Berikut ini merupakan alasan Irfan Wijayanto memposting film di media sosial Path, yaitu sebagai berikut : “Pernahhhh. Alasannya biar hits karena di Path, posting-posting gitu. Kalo belum posting kayaknya tuh belum afdol gitu yaa.. hehehehe.” (Irfan –akun Path Irfan Wijayanto, wawancara tanggal 27 Februari 2016)
f. Memposting foto tentang Makanan dan Minuman Dari hasil penelitian, peneliti juga melihat 6 pengguna path
yaitu 3
pengguna laki-laki dan 3 pengguna perempuan yang memposting foto tentang makanan dan minuman. Berikut ini merupakan beberapa dua contoh pengguna laki-laki dan dua pengguna perempuan yang memposting foto tentang makanan dan minuman di media sosial Path : 1. Pengguna laki-laki Tidak hanya memposting tentang foto kebersamaan bersama temantemannya saja, pengguna laki-laki juga memposting makanan atau minuman di media sosial Path. Seperti gambar di bawah ini :
Sebagai referensi untuk teman-teman
Gambar 3.2.37
Hasil Postingan Alvin 8 Oktober 2015 dan Yogi tanggal 6 November 2015
187
Dari gambar tersebut terlihat bahwa narasumber Alvin Reynaldo dan Yogi Heru Darmawan sama-sama menunjukkan foto makan di media sosial Path. Alvin yang menunjukkan foto makanan seafood dan Yogi menunjukkan foto steak di media sosial Path. Selain itu agar lebih menarik, alvin dan Yogi menambahkan caption yang menggoda untuk di respon teman-temannya di media sosial Path. Berikut ini merupakan alasan kedua pengguna tersebut yaitu narasumber Alvin Reynaldo dan Yogi memposting tentang foto makanan dan minuman di media sosial Path : “Pernah, yang pertama sih biar sebagai sharing informasi ini enak ini recomended. Kemudian apa ya, lebih pengin aja gitu lo dek.” (Yogi – akun Path Yogi Heru Darmawan, wawancara tanggal 22 Februari 2016) Iyaa pernah banget, Supaya apa yang disukai oleh sepuluh orang itu dan itu ya aku cocok dengan sepuluh orang itu, mereka bisa ngerasain, cocok buat mereka juga. Buat referensi juga. (Alvin – akun Path Alvin Reynaldo, wawancara tanggal 19 Februari 2016)
2. Pengguna Perempuan Selain memposting musik, hal yang paling sering dilakukan pengguna wanita adalah memposting tentang foto makanan atau minuman yang sedang mereka makan. Apalagi foto makanan tersebut mempunyai “look” yang bagus dan menarik. Hal ini dapat dilihat dari postingan dari Nurul hidayah, Candra AH, Freska Ilmiajayanti dan Eryn Septiani Putri dibawah ini :
188
Sharing Information
Gambar 3.2.38 Hasil Postingan CH Tanggal 22 Oktober 2015 dan Freska Ilmiajayanti tanggal 7 November 2015
Dari gambar tersebut, dapat dilihat bahwa narasumber C dan Freska Ilmiajayanti mempsting foto makanan yang akan di makannya. Foto ini dibuat semenarik mungkin untuk mendapat respon dari teman-temannya di media sosial Path. Candra AH yang menunjukkan foto makanan korea, sedangkan Freska sedang menunjukkan foto makanan Taiwan. Berikut ini merupakan alasan narasumber Freska dan CH memposting foto makanan dan minuman di media sosial Path : “Sering banget, ya alasannya sama sebenarnya, biar hm semua orang tahu kalo yang kita makan enak.Pasti kan kalo kita makan enak kan kita pasti ngomong ke orang-orang biar orang-orang nyoba. Ya exsperimance lah, gimana gituuu.” (Farah – akun Path CH, wawancara tanggal 23 Februari 2016)) “Pernah banget, apalagi kalo makanannya enak.. Ya udah aku share. Kayak aku nunjukin ini enak banget gitu. Ya udah aku sharing ke temen-temen gitu kalo ini tuhh enak.” (Freska – akun Path Freska, wawancara tanggal 26 Februari 2016)) Dalam memposting makanan, baik pengguna laki-laki maupun pengguna perempuan sama-sama senang untuk memposting makanan yang mereka sedang
189
makan. Tidak ada perbedaan antara pengguna laki-laki dan pengguna perempuan dalam memposting makanan dan minuman. Mereka sama –sama sering memposting makanan yang terlihat menarik untuk difoto dan di upload ke dalam media sosial Path. Hal ini bertujuan agar, mereka banyak orang yang akan memberi respon kepada mereka dengan cara memberi emoticion “love” pada postingan mereka. g. Postingan Moments yang berupa Informasi Publik Kemudan yang terakhir, peneliti menemukan dua postingan yang berupa informasi publik. Postingan tersebut yaitu pengguna yang mengupdate moments berupa informasi lowongan pekerjaan adalah Yogi Heru Darmawan. Dan postingan yang meng-update tentang informasi cuaca adalah Eryn Septiani Putri. 1) Pengguna Laki-laki Informasi lowongan pekerjaan Hal yang sering dilakukan laki-laki adalah memposting informasi. Informasi tersebut dapat berupa lowongan kerja dan berita terkini. Seperti yang dilakukan oleh Pengguna Yogi Heru Darmawan yang senang memposting informasi tentang lowongan kerja.
Sharing Information
Gambar 3.2. 39 Hasil Postingan Yogi Heru Darmawan 12 November 201
190
Terlihat pada gambar narasumber Yogi Heru ini telah memposting informasi tentang lowongan pekerjaan untuk disebarkan kepada temantemannya di media sosial Path. Yogi ini membagikan dalam bentuk foto brosur yang berisikan tempat lowongan kerja,, persyaratan yang harus di lengkapi dan lain-lainnya. Berikut ini merupakan alasan Yogi Heru Darmawan memposting tentang lowongan pekerjaan di media sosial Path : “Pernah sih lowongan pekerjaan, misalnya temen bilang tolong deh bantu di repath ya aku bantu repath kan tujuannya baguslah sebenarnya, cuman bagus untuk share informasi cuman ya aku sih pilih-pilih sih. Sesuai dengan orang yang aku kenal gitu sih dek. Lebih ke subjektif dan objektif gitu dek.” (Yogi – akun Path Yogi Heru Darmawan, wawancara tanggal 22 Februari 2016) 2) Informasi Cuaca
Topik umum yang pertama yang diunggah oleh pengguna Path perempuan adalah tentang informasi cuaca. Seperti yang dilakukan oleh Eryn yang memposting tengang cuaca pada tanggal 13 Novenber 2015 di bawah ini:
Gambar 3.2.40 Postingan Eryn 13 November 2015
191
Pada gambar diatas, terlihat bahwa Eryn Septiani Putri menambahkan informasi tentang cuaca yang ada di Semarang. Eryn memberitahu bahwa di Semarang sekarang sedang bersuhu 28 derajat celcius dan rawan hujan.
Berbagi Informasi Berikut ini merupakan alasan narasumber Eryn memposting tentang
informasi cuaca di media sosial Path : “Terus kalo cuaca, ya pengin kasih tahu ini lho cuaca saat ini, semarang lagi adem ini lho suhunya sekian . kenapa enggak berbagi informasi ke mereka.”(Eryn – akun Path Eryn, wawancara tanggal 25 Februari 2016)
Tidak hanya memposting makanan, minuman dan tempat hits saja yang sama, baik pengguna laki-laki maupun pengguna perempuan juga senang memberikan informasi publik seperti lowongan pekerjaan dan cuaca di dalam media sosial Path. Kedua pengguna tersebut sangat terbuka dalam memberikan informasi penting ke teman-temannya agar pengguna lain dapat melihat dan merespon informasi yang mereka berikan di media sosial Path. Berbicara mengenai jenis pesan, Tannen mengatakan bahwa dalam berkomunikasi, laki-laki lebih senang menekankan gaya informative dalam format reportase yang berkaitan dengan topik-topik umum. Sedangkan perempuan lebih senang banyak bercerita tentang private speaking jika dibandingkan dengan lakilaki. 138 Tidak hanya itu saja teori ini juga telah dibuktikan dalam jurnal yang ditulis oleh Dr. Kamarul Zaman Ahmad dan Kalaiselvi Rethinam pada judul
138
Ibid. Hal 434
192
Mars, Venus and Gray : Gender Communication (Vol. .3 No 2, April 2010).yang telah menguji tentang proposisi yang berkaitan dengan komunikasi gender Gray dalam buku “Men are from Mars, Women are from Venus” mengatakan bahwa: “Wanita lebih suka memilih topik pribadi seperti keluarga, emosi mereka, persahabatan mereka dan pengalaman mereka. Sedangkan pria lebih berbiara secara umum dan lebih abstrak.”139 Hal diatas menandakan bahwa ini sangat menyerupai dengan hasil temuan pada penelitian ini dan membuktikan bahwa perempuan lebih senang membicarakan tentang jenis pesan yang bersifat private area dibandingkan dengan public area. Sebaliknya, laki-laki lebih senang membicarakan public area dibandingkan private area. Walaupun dalam penelitian ini ada beberapa laki-laki yang pernah membahas tentang private area, namun disini perempuanlah yang jumlahnya lebih banyak dari pada laki-laki. Hanya penggun laki-laki tertentu yang membicarakan
139
tentang
private
area.
Dr. Kamarul Zaman Ahmad dan Kalaiselvi Rethinam. Journal of Communication about Mars, Venus and Gray : Gender Communication, Vol. .3 No 2, April 2010 .hal 25-26
193
Pada tabel dibawah ini peneliti menyajikan rangkuman temuan yang didapatkan terkait dengan jenis pesan yang diprodukasi antara laki-laki dan perempuan di media sosial Path. Tabel 3.2 Matriks Hasil Penelitian Kategori Jenis Pesan yang Diproduksi antara Laki-Laki dan Perempuan di Media Sosial Path
No 1
Jenis Pesan
Level Teks Laki-laki
Level Konfirmasi
Perempuan
Laki-laki
Kesimpulan
Perempuan
Private Area a. Memposting Tentang Keluarga 1. Memposting Status Tentang Orang Tua
Beberapa topik
Beberapa topik
Pada level
Pada level
Pengguna
yang dibahas oleh
yang dibahas oleh
konfirmasi, peneliti
konfirmasi,
laki
narasumber laki-
narasumber
menemukan alasan
peneliti
memposting
laki mengenai
perempuan
narasumber
menemukan
tentang keluarga
status tentang
mengenai status
permpuan
alasan narasumber
lebih
orang tua yaitu:
tentang orang tua
memposting topik
permpuan
menunjukkan
yaitu:
pesan sebagai
memposting topik
rasa kekuatan dia
Rasa terpuruk
berikut :
pesan sebagai
di
berikut :
keluarga,
Masalah Kasus Perceraian Orang Tua.
ditinggal
Pengguna laki-
lakidalam
dalam
194
Kesehatan
seorang ibu.
laki memposting
Orang Tua.
Alasan
sedangkan
tentang masalah
pengguna
perempuan
kasus perceraian
memposting
adalah
orang tua ini
status tentang
bersifat
bahwa
dengan alasan
rasa terpuruk
dirinya
adalah
untuk berbagi
ditinggal orang
orang
perasaan dan
tua dengan
lemah, dan penuh
menunjukkan
berbentuk surat
kasih sayang
kekuatan
adalah untuk
Pengguna laki-
mencurahkan
laki memposting
isi hati.
masalah kesehatan orang tua sebagai wujud kasih sayang terhadapp orang tua dan menunjukkan harapan
lebih
yang
195
pengguna 2. Memposting
Pengguna laki-
Pengguna
Pengguna laki-laki
Alasan pengguna
Pengguna
Status tentang
laki tidak ada
perempuan ada
tidak ada yang
memposting
perempuan lebih
suami atau istri
yang memosting
yang memposting
memosting tentang
tentang rasa
senang
tentang istri
status tentang
istri mereka
kangen terhadap
memposting
mereka
suami yang
suaminya yaitu
status
tentang
berisikan tentang
untuk menutupi
suami
daripada
kerinduan dan
kerinduan.
laki-laki
kekesalannya
Sedangkan
tidak
terhadap suami.
pengguna
memposting
perempuan yang
status
memposting
istri mereka.
tentang kekesalan terhadap suami adalah hanya untuk menunjukkan perasaan kesalnya saja.
yang pernah
tentang
196
b. Memposting
Terdapat
moments
topik
tentang Teman
dibicarakan
narasumber
atau Personal
narasumber
laki- perempuan
Relationship
laki
1. Memposting
Pengguna laki-
dua Terdapat dua topik yang yang
dibicarakan
mengenai mengenai
memposting
tentang
teman:
Teman
Kebersamaan
memposting teman: Kebersamaan dengan Teman.
Alasan
Baik
pengguna
laki memposting
narasumber
laki-laki maupun
tentang
memposting
pengguna
kebersamaan
status tentang
perempuan sama-
teman mereka
kebersamaan
sama
dengan alasan
dengan Teman
memperlihatkan
untuk :
untuk :
kebersamaan
1. Berbagi
bersama
teman
mereka,
namun
1. Mengabadikan
dengan Teman.
Hampir semua
Hampir semua
narasumber
narasumber
perempuan juga
kebersamaan
teman-teman konflik
laki-laki sering
sering
dan
untuk
yang
memposting
memposting
memancing
memberikan
emosional
kebersamaan
kebersamaan
orang untuk
respon
bersifat terbuka di
dengan teman
dengan teman
bersuara
Pengguna
media sosial Path.
Konflik dengan
berupa foto selfie
moment 2. Menghargai
kebahagiaan 2. Memancing
Hanya ada satu
perempuan
Teman. Dalam
maupun update
pengguna laki-
sering
penelitian ini
status
laki yang
menunjukkan
ketika
dihadapi wanita lebih dan
197
hanya ada satu
Konflik dengan
memposting
konflik dengan
pengguna yang
Teman. Pengguna
konflik dengan
teman, hal ini
mempostig
perempuan sering
temannya
dikarenakan
konflik dengan
menunjukkan
karena untuk
perempuan lebih
teman
konflik dengan
menyindir
bersifat ingin
kantornya.
teman mereka.
teman kantor
terbuka dan lebih ingin menunjukkan emosional kepada orang yang dituju. Alasan perempuan memposting konflik dengan teman di media sosial Path adalah: 1. Memberikan
198
sindiran 2. Memancing respon 2. Memposting tentang Pacar
Kemesraan
Kebersamaan
Alasan laki-laki
Alasan
Dalam
dengan
dengan Pacar
memposting
narasumber
memposting
pasangan.
Ada
kemesraan
perempuan
moments tentang
Hanya ada satu
pengguna
dengan pacarnya
memposting
pacar pengguna
pengguna laki-
perempuan yang
adalah
tentang
perempuan
laki
memposting foto
mengungkapkan
kebersamaan
perempuan yang
memposting
kebersamaan
perasaan
dengan Pacar
lebih
kemesraan
dengan pacarnya
sedang dirasakan
yaitu bertujuan
memposting
dengan
di media sosial
untuk
tentang
pasanganya.
yang
menunjukkan
hubungan
untuk
hubungannya di
dengan
menunjukkan
hadapan teman-
pasangannya
di
temannya.
dibanding
teman-
Pengguna
yang
beberapa
bertujuan
hubungannya hadapan temannya. Konflik
dengan
untuk
yang
senang
dengan laki-laki
perempuan
yang
jarang
lebih sering
memposting
199
pacar.
memposting
tentang
Pengguna
konflik dengan
hubungan
perempuan lebih
pacarnya agar
mereka
sering
perhatian dan
pasangannya.
memposting
respon dari
konflik dengan
pacar.
dengan
pacarnya agar perhatian dan respon dari pacar. c. Memposting
Pengguna tidak
laki- Terdapat dua topik Pengguna laki-laki Pengguna
moments
laki
tentang
yang memposting narasumber
Lingkungan
moments tentang perempuan tentang moments
Sekitar
lingkungan sekitar lingkungan sekitar lingkungan mereka.
ada yang
dibahas tidak
yang
perempuan
perempuan
memposting
terlihat
tentang
konflik dengan
senang
sekitar
teman
kosnya
memposting
hanya
untuk
memposting
yaitu: Konflik
ada
mereka. dengan
Teman Kos. Kekesalan terhadap Asisten
Pengguna
lebih
moments tentang
sebagai
lingkungan
pemberitahuan
sekitar
dan peringatan
dibandingkan
kepada teman-
laki-laki
yang
200
Rumah Tangga.
teman kosnya. a) Pengguna
tidak
pernah
memposting
perempuan
moments tentang
memposting
lingkungan
Kekesalan
sekitar.
terhadap Asisten Rumah Tangga alasannya agar pengguna lain dapat memberikan saran 2
Public Area Topik
yang Topik yang dibahas Pengguna laki-laki Pengguna
Dalam
tentang
dibahas
oleh oleh
memposting
Pekerjaan
narasumber
laki- perempuan
a. Memposting
laki
narasumber memposting
aktivitas yang dia memposting status moments tentang
mengenai mengenai pekerjaan lakukan
pekerjaan yaitu
yaitu
perempuan
alasan :
dengan tentang pekerjaan pekerjaan. hanya untuk :
Pengguna
201
Untuk
pengguna laki-laki Memposting memposting
pekerjaan
aktivitas yang dia sedang lakukan di kantor.
Menununjukka
pengguna
laki-
yang
menginspirasi
nprofesi
laki memposting
dilakukan
banyak orang
narasumber
pekerjaan
oleh narasumber di tempat kerja.
Sebagai
sarana
promosi
Sebagai sarana mereka promosi
untuk
memperlihatkan status
dan
pengguna perempuan hanya
untuk
memamerkan bahwa
dia
sedang bekerja. Topik yang
Topik yang dibahas Alasan pengguna
tentang kritik
dibahas
oleh narasumber
laki-laki
pengguna
perempuan lebih
terhadap
narasumber laki-
perempuan tentang
memposting
memposting
senang
pelayanan
laki tentang kritik
kritik terhadap
moments tentang
tentang PLN
mengkritik
publik
terhadap
pelayanan publik
polisi di media
untuk sharing
tentang
pelayanan publik
adalah
sosial Path karena
pengalaman
pelayanan publik
b. Memposting
adalah tentang
a) Kekesalan
merasa kesal
a) Alasan
b) Alasan
Pengguna
dibandingkan
202
Kekesalan
terhadap PLN
dengan instansi
pengguna
terhadap instansi
dan XL
kepolisian dan
memposting
untuk menunjukkan
tentang
kinerja polisi
Kekesalan
kepolisian.
b) Kekesalan terhadap
dengan laki-laki.
pelayanan Lion
terhadap
Air.
pelayanan Lion
Air
karena pengguna merasa
kesal
karena
delay
selama 4 jam tanpa kepastian.Peng guna memposting status tersebut dengan alasan untuk
203
mempengaruhi orang-orang agar tidak naik maskapai penerbangan tersebut. Terdapat satu
Pengguna
tentang Kritik
pengguna dan satu
perempuan
tidak
terhadap
topik yang dbahas
ada
yang
Pemerintah
pengguna laki-laki
c. Memposting
a) Pengguna laki-
Pengguna
Pengguna
laki memposting
perempuan tidak
laki lebih senang
tentang tingkah
ada
mengkritik
memposting kritik
laku DPR
memposting kritik
terhadap
dalam
terhadap
dengan alasan
terhadap
pemerintah
memposting
pemerintah.
untuk
pemerintah.
dibandingkan
yang
tentang kritik
menunjukkan
dengan
terhadap
rasa kekecewaan
pengguna
pemerintah adalah
terhadap anggota
perempuan
Tingkah laku
DPR
laki-
DPR. d. Memposting tempat
Terdapat satu
Terdapat satu topik
Alasan laki-laki
Alasan perempuan
Baik
pengguna
topik yang
yang ditemukan
memposting tempat
memposting
perempuan
204
ditemukan dalam
dalam memposting
hits yaitu untuk
tempat hits yaitu
maupun
memposting
tempat yaitu
membagi informasi
karena ingin
pengguna
tempat yaitu
narasumber
dan
menunjukkan
laki sama sama
narasumber laki-
perempuan
merekomendasikan
gaya hidup
senang
laki memposting
memposting
tempat
sekaligus berbagi
memposting
moments tempat
moments tempat
informasi
tempat
yang sedang hits
yang sedang hits.
yang
sedang hits. Baik pengguna
e. Memposting
perempuan
lagu dan film 1. Lagu
laki-
Pengguna laki-
Pengguna
Pengguna laki-laki
Pengguna
maupun
laki memposting
perempuan
memposting lagu
perempuan
pengguna laki-
lagu di media
memposting lagu di
untuk :
memposting lagu
laki sama sama
sosial Path
media sosial Path
Menunjukkan
di media sosial
senang
perasaan
Path untuk :
memposting lagu
Menunjukkan
Menaikan
dan film di media
mood
sosial Path
kesukaan terhadap lagu
Menunujukan
Mewakili
perasaan dan
perasaan
mencari
205
Memberikan
perhatian
Semangat
pacar
Menunjukkan lagu baru
2. Film
Film terbaru
Film terbaru.
Alasan pengguna
Alasan pengguna
laki-laki
perempuan
memposting film
memposting film
terbaru adalah untuk terbaru adalah terlihat hits untuk berbagi informasi tentang film bagus Pengguna laki-
Pengguna
Pengguna laki-laki
Pengguna
Baik pengguna
makanan dan
laki memposting
perempuan
memposting foto
perempuan
perempuan
minuman
foto makanan dan
memposting foto
makanan dan
memposting foto
maupun
minuman yang
makanan dan
minuman dengan
makanan dan
pengguna laki-
sedang ia makan
minuman yang
alasan sebagai
minuman yang
laki sama sama
sedang ia makan
referensi untuk
sedang ia makan
senang
teman-teman
untuk berbagi
memposting
informasi
makanan dan
f. Memposting
206
minuman di media sosial Path Terdapat satu
Terdapat satu
Pengguna laki-laki
Pengguna
Baik pengguna
berupa
narasumber laki-
narasumber
sering memposting
perempuan
perempuan
Informasi
lakiyang
perempuan yang
informasi lowongan
memposting
maupun
Publik
memposting
memposting tentang pekerjaan untuk
informasi cuaca
pengguna laki-
tentang Informasi
Informasi Cuaca.
memberikan
terkini untuk
laki sama-sama
lowongan
informasi kepada
berbagi informasi
senang
pekerjaan.
teman-temannya
tentang cuaca
memposting
yang membutuhkan
terkini.
informasi di
g. Memposting
pekerjaan
media sosial Path
207
3.3 CARA PENGGUNA MEMPRODUKSI PESAN DI MEDIA SOSIAL PATH Di media sosial Path, ketika para pengguna memposting moments secara timbal balik, akan terjadi komunikasi dua arah antar penggunanya. Seorang pengguna bisa menjadi komunikator, dan juga bisa menjadi komunikan dalam sebuah percakapan secara bergantian. Ketika menjadi komunikator, mereka akan menyampaikan pesan untuk komunikannya. O’Keefe dalam Lilttlejohn menjelaskan tentang logika penyusunan pesan oleh komunikator sebagai cara-cara yang dipilih oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikannya. Dalam penyusunan pesan, komunikator akan memikirkan cara terbaik agar suatu pesan bisa tersampaikan kepada komunikan.150 Kemudian, menurut paradigma Lasswell dalam Deddy Mulyana seseorang komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan, ini berarti komunikator menformalasikan pikiran dan atau jenis perasaanya ke dalam simbol yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan.151 Barbara O’Keefe dalam Morissan menyatakan bahwa manusia berfikir secara berbeda mengenai bagaimana berkomunikasi dan membuat pesan dan manusia menggunakan logika yang berbeda dalam memutuskan apa yang harus dikatakan pada orang lain dengan situasi tertentu. O’Keefe menyebutnya dengan
150
Littlejohn. Op.Cit.hal 165-167 Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Hal 69
151
208
istilah “message design logics” atau logika dalam merancang pesan nuntuk menjelaskan bagaimana proses berfikir sehingga memunculkan pesan. 152 Dalam penelitian genderlect style dalam media sosial Path ini, terdapat tiga penyusunan pesan yang dilakukan komunikator dalam hal ini adalah pengguna path perempuan maupun laki-laki dalam membagikan pesannya, yaitu dengan memberikan pesan yang bersifat ekspresif, konvensional dan retoris. Tidak hanya itu saja terdapat perbedaan penyusunan pesan dalam pengguna laki-laki maupun perempuan dalam hasil penelitian ini. Berikut ini merupakan hasil temuan dan analisis peneliti : 3.3.1 Komunikator Memproduksi Pesan Secara Ekspresif Pada buku Communication Theoris dari Miller, pesan yang ekpresif adalah pesan yang disampaikan secara lugas dari dalam hati dan perasaan komunikator. Pesan yang ekspresif bersifat terbuka, meledak-meledak, tidak ada makna tersirat di dalamnya dan sangat jujur153. Individu dengan pemikiran logika ekspresif jika melihat atau mendengar suatu kejadian, mereka akan merespon secara verbal dengan pikiran yang spontan dengan penyampaian yang jelas dan reaksi yang jujur. Juga individu yang menggunakan logika ini percaya bahwa lawan bicara akan mengerti, menerima dan akan terpancing untuk memiliki pikiran, perasaan dan reaksi dengan pesan yang disajikan, karena mereka telah mengatakan secara tebuka, langsung dan
152
Littlejohn. Op.Cit.hal 167 Miller, Katherine, 2005. Communication Theories, Perspectives, Processes, and Contexts. Second EditionUSA : Mc-Graw Hills Companies.Hal 111 153
209
jelas.154 Pesan-pesan yang disampaikan secara ekspresif ini merupakan pesan yang diluapkan oleh sesorang, bukannya pesan yang memikirkan kepentingan orang banyak.155 Dalam penyusunan pesan oleh pengguna laki-laki maupun perempuan yang bersifat secara ekspresif, ada beberapa temuan bahwa ada perbedaan penyusunan pesan secara ekspresif antara pengguna perempuan dan laki-laki dalam memposting moments di media sosial. Ada beberapa pengguna perempuan yang ketika memposting moments yang sedang marah dengan menggunakan huruf kapital semua, bahkan ditambah dengan tanda baca seru serta emoticionnya. Tetapi ada penggunna perempuan
yang jarang menggunakan ekspresi
kemarahannnya dengan huruf kapital tapi hanya menggunakan emoticion saja. Berbeda dengan laki-laki yang menyusun pesannya ekspresifnya dengan hanya menambahkan emotiocon saja. Atau hanya dengan kata-kata yang tidak terlalu kasar. Untuk lebih jelasnya, berikut ini hasil temuan secara lebih rinci dari penyusunan pesan ekspresif antara pengguna laki-laki dan perempuan. a) Pesan Ekspresif yang menggunakan simbol Simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang lain, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Simbol meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku non-verbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama.156 Bentuk ekspresif diri dan nenyatakan perasaan dalam teks dapat
154
Denise B. Forest, Communication Theory Offers Insight into Mathematics Teacher’s Talk. 2008. Vol 18 No. 2,23-32. Hal 24 155 Littlejohn, Op.Cit. hal 165 156 Deddy Mulyana. Op.Cit. hal 92
210
dilakukan mengunakan simbol, seperti emoticon, dan sticker serta penggunaan tanda bacapun juga dapat mewakili ekspresi diri di dunia nyata ke dalam teks. a.1Menambahkan tanda baca seru yang berlebihan dalam memposting status Dari hasil temuan peneliti, dalam memposting status ada enam pengguna perempuan yang ketika mereka marah atau emosi, mereka sering menambahkan tanda baca seru dalam postingan status mereka. Sedangkan untuk pengguna lakilaki dalam memposting status emosi di media sosial tidak ada yang menggunakan atau menambahkan tanda baca seru dalam memposting status. Namun ada satu pengguna laki-laki yang menambahkan kata seru ketika pengguna tersebut merasa bahagian. Pengguna perempuan yang memposting status dengan emosi dan menggunakan tanda seru diantaranya adalah : 1. Pengguna Perempuan Pengguna Perempuan yang menggunakan tanda seru ketika mereka sedang marah atau kesal yaitu di antaranya Syakira Ocha Darmawan , Effy, Eryn Septiani Putri, Zerina Zetary Siregar, Candra AH dan Nurul Hidayah. Berikut ini merupakan beberapa contoh postingan pengguna tersebut : Menunjukkan perasaan marah yang berlebihan
Gambar 3.3.1 Hasil Postingan Moments Effy 25 Oktober 2015 dan CH tanggal 11 November 2015
211
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat penggunaan tanda baca seru yang diposting oleh narasumber Effy Irmawati. Tanda seru tersebut digunakan setelah suatu injeksi atau kalimat seruan untuk menunjukkan perasaan atau suara tinggi dan sering menandai akhir suatu kalimat.157 Jadi tanda seru yang banyak tersebut telah mewakili besarnya perasaan atau tingginya suara yang menunjukkuan ekpresi sirik dan benci terhadap temannya, hal tersebut dapat dilihat dari kata “Liat aja kelakuaanya tiap weekend, sibuk mencari teman, aku sih pura-pura aja. Kasian!!”. Tidak hanya Effy saja, penggunaan tanda baca tersebut juga digunakan oleh CH yang mengungkapkan kekesalannya karena tidak di ajak oleh saudara-saudaranya pergi. Hal ini dapat dilihat dari perkataan CH yang mengatakan dengan arti “Kong kong jahat ya kalian, tipis”. Maksud dari kata tipis ini adalah kurang atau ungkapan marah. Berikut ini merupakan alasan narasumber Effy dan CH menggunakan tanda baca seru yang berlebihan di media sosial Path “Enggak begitu sih, paling pas kalo aku gunain pas aku lagi marah mungkin. Kalo alasannya ya cumannunjukin aja kalo aku marah dan gak suka.”(Effy – akun Path Effy, wawancara tanggal 18 Februari 2016) “Pernah paling pas aku lagi emosi aja. Alasannya apa ya. Ya paling buat menegaskan aja sih aku lagi marahh banget. Tapi kalo tanda serunya satu marahnya biasa aja, tanda seru dua marahnya marah banget, pokoknya gitu sih.” (Farah –akun Path CH, wawancara tanggal 23 Februari 2016)
157
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Di akses lewat http://kbbi.web.id/tandaseru, tanggal 06 Januari 2016 jam 15.10
212
Untuk menegaskan
Gambar 3.3.2 Hasil Postingan Asoka Nisitha tanggal 21 Oktober 2015
Berdasarkan moments yang di unggah oleh narasumber Syakira menunjukkan bahwa tanda seru yang dipakai tersebut digunakan untuk mempertegas, menyuarakan emosi yang ada di dalam dirinya. Kejadian yang menimpa diri narasumber di jalan raya telah memancing emosi Syakira untuk memposting hal tersebut di dalam media sosial. Emosi tersebut dapat dilihat dari kata-kata dan tanda baca yang digunakannya yaitu “Harta orang tua aja kok dipamerkan! Ababil!!!”. Tidak hanya itu juga, tanda baca yang digunakan oleh narasumber Syakira ini juga digunakan Syakira untuk memanggil orang yang dimaksud yaitu dapat dilihat dari “Woy Mobil Ceper!!!! Gedeg banget dibelakangnya jazz ceper.” Dari kata-kata terbut juga mengibaratkan bahwa pengguna sedang berteriak di dunia nyata. Berikut ini merupakan alasan narasumber asoka memposting dengan menggunakan status di media sosial Path :
213
“Pernah, pas status aku lebih ke seringnya ke pekerjaan ya karena aku tipe orang yang sering kepekerjaan bukan hanya ada satu orang otak, mungkin ada lima otak terus kita jadikan satu dalam acara itu kan susah ya kadang aku sampe bete dan sampe sama temen satu pekerjaanpun aku ga bisa ngomong langsung ke dia, karena aku posisi leader, aku cuman ya menegaskan kalo ini salah sekali. Jadi memang kalo udah keterlaluan dan aku menegaskan gitu.” (Asoka – akun Path Syakira, wawancara tanggal 25 Februari 2016) 2. Pengguna laki-laki Berbeda dengan pengguna perempuan, pengguna laki-laki dalam menyampaikan ekspresifnya pada penggunaan tanda baca seru hanya digunakan sebagai penekan kebahagian saja. Seperti yang ditemukan dalam penelitian ini, pengguna laki-laki Alvin Reynaldo menggunakan tanda seru sebagai bentuk bahagia karena bisa bertemu dengan teman-temannya. Berikut ini merupakan gambar hasil postingan Alvin Reynaldo di media sosial Path.
Menunjukkan Semangat
Gambar 3.3.3 Hasil Postingan Alvin Reynaldo tanggal 9 November 2015
214
Berdasarkan dari moments yang diunggah oleh Alvin Reynaldo menunjukkan bahwa tanda baca seru digunakan untuk menunjukkan kebahagiannya karena dapat berkumpul dengan teman-temannya. Hal tersebut dapat dilihat dari kata “karena pada sibuk dan akhirnya ketemu!”yang jika ditelaah merupakan perkataan yang bersifat kebahagiaan, dan juga ditunjang dengan foto kebersamaan dengan teman-temannya yang di unggah pada media sosial Path. “Kalo aku di Path, kalo boleh jujur tanda seru aku gunakan cuman satu itu cuman untuk ini lho enak nahhh seperti kayak nunjukkin semangat tapi bukan marah. Tapi kalo marah di Path enggak. No.” (Alvin – akun Path Alvin, wawancara tanggal 19 Februari 2016)
a.2 Menggunakan Huruf Kapital yang Berlebihan dalam Memposting Status Pada saat pengguna memposting status dengan beberapa huruf kapital atau dalam satu kata, maka hal ini menandakan bahwa pesan ini disampaiakan secara spontan, sehingga penyampaian pesan terjadi begitu saja tanpa dipikirkan terlebih dahulu. 1. Pengguna Perempuan Dari hasil penemuan peneliti pada level teks, ditemukan tiga pengguna perempuan yang menggunakan huruf kapital pada saat memposting status di media sosial yaitu diantaranya Nurul Hidayah dan Zerina Zetary Siregar.. Penggunaan huruf kapital yang berlebihan ini digunakan oleh pengguna wanita sebagai alat penekan atau mewakili ekspresi marah yang ingin diungkapkan di dunia nyata. Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan contoh beberapa gambar
215
postingan pengguna
perempuan yang menggunakan huruf kapital sebagai di
dalam memposting status di media sosial Path.
Sebagai Judul berita Salah satu pengguna perempuan yang memposting dengan menggunakan huruf kapital yang berlebihan adalah Zerina Zetary. Berikut ini gambar dan alasan mengapa Zerina menggunakan huruf kapital yang berlebihan saat memposting status di media sosial Path.
Gambar 3.3.4 Hasil Postingan Zerina Zetary tanggal 30 Oktober 2015
Dari gambar yang diunggah oleh narasumber Zerina Zetary tersebut dapat dilihat bahwa narasumber ini menggunakan huruf kapiral seperti menulis sebuah judul berita. Hal tersbut dapat dilihat dari kata-kata yang dipostingnya yang bertuliskan “PENUMPANG BERANG! DELAY 3 JAM, PESAWAT LION AIR SRG-CGK BATAL TERBANG”. Penulisan ini menunjukkan bahwa Zeze sangat kecewa dengan maskapai penerbangan yang telah membatalkan jadwal terbang. Dengan rasa kekecewaan Zeze ini membuat narasumber tersebut memposting moments seakan-akan seperti sedang menulis sebuah berita di koran.
216
Berikut ini merupakan alasan narasumber menggunakan huruf kapital yang berlebihan pada saat memposting status di media sosial Path : “Hmmm apa ya, pernah gak ya, bentar –bentar. Ohh iya pernah mbak waktu yang aku marah sama Lion Air itu lho mbak, kan aku mau ceritain pengalamanku mbak ya kayak kekecewaanku aku tulis kayak nulis berita. Nah yang satu kalimat paling atas huruf kapital itu ya aku gunain kayak judul berita aja, biar orang tertarik untuk membaca keluh kesahku.” (Zeze, akun Path Zerina Zetary, wawancara tanggal 21 Februari 2016)
Untuk menekankan dan Mengancam Tidak hanya Zerina saja, tetapi Nurul Hidayah juga pernah menggunakan huruf kapital yang berlebihan saat memposting status di media sosial Path. Berikut ini merupakan gambar dan alasan Nurul memposting foto tersebut :
Gambar 3.3.5 Hasil Postingan Nurul Hidayah 27 Oktober 2015
Dari gambar postingan moments yang diunggah Nurul Hidayah diatas dapat dilihat bahwa narasumber telah memposting kemarahannya dengan menggunakan huruf Kapital untuk beberapa kata dan kalimat dan disertai dengan Tanda Baca seru yang seakan-akan pengguna berteriak dengan emosi yang meluap-luap. Hal ini dapat dilihat dari kata-kata yang digunakan seperti “HIDUP LO GAK BAKAL TENANG! GAK BAKAL MAAFIN LO DAN JANGAN HARAP KETEMU ADIKU LAGI!!!”
217
Berikut ini merupakan alasan Nurul memposting status menggunakan huruf kapital yang berlebihan di media sosial Path : “Pernah, ya itu pas update tentang mantannya adikku. Ya biar negesin ajaa, kalo jangan pernah ganggu adik aku lagi. Pokoknya buat nunjukin dan negesin aja lah kalo aku tuh gak suka sama dia.” (Nurul – akun Path Nurul, wawancara tanggal 24 Februari 2016) 2. Pengguna Laki-laki Berbeda pada pengguna perempuan, pada penggunaan huruf kapital yang berlebihan pada media sosial Path ini, tidak tidak ditemukan hasil postingan pengguna laki-laki. Hal ini sangat berbeda jauh dengan pengguna perempuan yang menggunakan huruf kapital yang berlebihan pada saat memposting status dalam keadaan marah. a.3 Menambahkan Emoticion dalam Memposting Status Emoticion merupakan ekspresi diri yang diwakilkan dalam bentuk simbol dalam teks. Emoticion mewakili perasaan yang dirasakan oleh komunikator dengan menerjemahkannya dalam bentuk simbol.158 Begitu juga dengan pengguna Path yang ketika memposting path, emoticion biasanya digunakan untuk mewakili ekspresi diri di dalam teks dalam bentuk simbol. Untuk membahas lebih dalam lagi, dari hasil penemuan peneliti, baik pengguna perempuan maupun pengguna laki-laki juga menambahkan emoticion dalam memposting sesuatu di dalam media sosial Path. Berikut ini pengguna lakilaki dan perempuan yang mengguna emoticion dalam memposting status di media sosial Path :
158
Elsa Dunkelz. 2010. Youth Culture and Net Culture : Online Social Practice. IGI Global : Hershey. Hal 70
218
1. Pengguna Laki-laki Pengguna laki-laki yang menambah emoticon pada saat memposting moments di media sosial Path adalah Irfan Wijayanto, Gerry Indrayana, Alvin Reynaldo, Yogi Heru Darmawan, Aristo Ega dan Yudha Rahman. Berikut ini merupakan beberapa contoh dan alasan pengguna laki-laki yang menambahkan emoticion.
Untuk Menunjukkan Ekspresi dan mewakili Perasaan
Gambar 3.3.6 Hasil Postingan Alvin Reynaldo tanggal 21 Oktober 2015 dan Yogi Heru tanggal 12 November 2015
Berdasarkan postingan dari Alvin Reynaldo di atas, narasumber ini menggunakan emoticion untuk mengekspresikan rasa senang. Hal ini dapat dilihat dari emoticon yang digunakan yaitu emoticionlike atau tanda cium, yang berarti Alvin sangat senang dan gembira karena mendapatkan ijin dari orang tuanya untuk pergi berlibur. Kemudian, narasumber Yogi Heru terlihat mengunggah foto berserta caption. Caption yang dicantumkan oleh Yogi terlihat bahwa narasumber tersebut sangat senang karena bisa berfoto dengan orang yang dikagumi. Narasumber ini menunjukkan ekspresi senang dari
219
emoticion yang ditambahkanya. Emoticion yang digunakan Yogi adalah emoticion gambar jempol yang berarti mantap, tepuk tangan dan terima kasih. Sedangkan kata-kata yang digunakan yang menunjukkan rasa senangnya dapat dilihat dari kalimat “kehormatan ya bisa selfie dengan emak, Hormat senjata, grak” Berikut ini alasan narasumber Alvin dan Yogi menggunakan emoticion pada saat memposting status di media sosial Path : “Emoticion pernah tapi jarang, jarang banget. Untuk nunjukkan ekspresi enak hmmmm... piye yaa.... Untuk mewakili perasaan apa yang di share gitu.” (Alvin – akun Path Alvin Reynaldo, wawancara tanggal 19 Februari 2016) “Aku sering sih pake emoticion, jadi kalo aku nulis caption apa aku pake emoticion karena emoot tuh karena aku mencerminkan apa yang aku balas. Responku sih seperti itu. Misal ya temen lagi jatuh kejedut ke genjot cuman kita kan gak enak kalo kita tertawa dengan kata-kata ya, alhasil aku kasih emot tertawa dan peace gitukann ya untuk mengekpresikan aja.” (Yogi – akun Path Yogi Heru Darmawan, wawancara tanggal 22 Februari 2016)
Mendukung kata-kata
Gambar 3.3.7 Hasil Postingan Yudha Rahman tanggal 28 Oktober 2015
Hampir sama dengan Alvin Reynaldo, pada gambar diatas yang diunggah oleh Yudha Rahman juga terlihat bahwa narasumber ini
220
menggunakan emoticion tertawa dari wujud “terharu” karena temannya telah rela datang dan berkunjung untuk menemuinya. Hal ini juga terlihat dari yang ia katakan yaitu “makasih sudah rela nyamperin ke kamar”. Berikut ini merupakan alasan narasumber Yudha menggunakan emoticion pada saat memposting status di media sosial path : “Emoticion yang status, sering. Soalnya sekarang pake emoji keyboard tu lho jadi lebih mendukung ekspresi dari setiap katakata caption kita itu. Alasannya untuk mendukung.” (Yudha – akun Path Yudha, wawancara tanggal 22 Februari 2016) 2.
Pengguna Perempuan Sedangkan pengguna perempuan, semua pengguna perempuan selalu
menambah emoticon pada saat memposting moments. Pengguna tersebut diantaranya Syakira Ocha, Effy, Eryn, Freska, Zerina Zetaray dan Candra AH. Berikut ini merupakan beberapa contoh postingan mereka yang menggunakan emoticion
Sebagai wujud Ekspresi di dunia nyata
Gambar 3.3.8 Hasil Postingan Freska Ilmiajayanti tanggal 18 November 2015
Dari gambar di atas terlihat bahwa narasumber Zerina menggunakan banyak emoticion pada saat menulis caption di media sosial Path. Emoticion yang
221
dinunakan adalah tanda cinta, tertawa, mencium, kembang api, kue, kado dan masih banyak lainnya yang bisa dilihat pada gambar di atas. Berikut ini merupakan alasan narasumber Zerina menggunakan emoticion tersebut pada saat memposting status di media sosial Path : “Aku kalo posting di path nulis caption pasti pake emoticon mbak. Karena menurutku itu mengekpresikan aku banget gitu. Hampir setiap postingan aku selalu pake emoticion.” ( Zerina – akun Path Zerina, wawancara tanggal 21 Februari 2016)
Sebagai penambah kata-kata dan mendukung caption
Gambar 3.3.9 Hasil Postingan Freska Ilmiajayanti tanggal 18 November 2015
Dari gambar dapat dilihat bahwa narasumber Freska Ilmiajayanti tersebut menggunakan emoticion love dalam mengunggah suatu pesan. Tidak hanya itu, Freska juga menambahkan foto sebagai wujud rasa senang karena telah diantarkan kekasih hatinya dengan menggunakan motor. Kata-kata yang dipostinganpun menunjukkan rasa bahagia yaitu “gojek kesayangan hari ini, terima kasih, dadah.”.
222
Berikut ini merupakan alasan Freska memposting status dengan menggunakan atau menambahkan emoticion yaitu sebagai berikut : “Kalo itu pernah dan sering banget. Ya untuk menambahkan katakata aku aja sih. Misalnya aku bilang enak ya aku tambahin emoticion sip, terus aku lagi minum kopi aku tambahin gambar kopi, aku lagi sedih ya udah aku tambahin emot sedih, Ya biar menambahkan aja sih.” (Freska- akun Path Freska Ilmiajayanti, wawancara tanggal 26 Februari 2016)
Mempersingkat kata-kata
Gambar 3.3.10 Hasil Postingan CH tanggal 28 Oktober 2015
Moments yang di unggah CH diatas dapat dilihat bahwa narasumber ini menggunakan emoticion angkat tangan dua sebanyak delapan kali pada saat memposting status yang berisikan tentang “jangan bersedih ketika orang tang kamu sayangi pergi menjauh.” Berikut ini meruapakan alasan CH menggunakan emot tersebut pada saat memposting status di media sosial Path, yaitu sebagai berikut : “Emot biasanya, hmm simple sih biasanya cuman emmm apa ya, dengan emot kita gak perlu ngomong banyak, ya gitu sihhh.
223
Biar simple aja. Ya mengekspresikan apa yang kita lakukan ya gitu aja.” (Farah – akun Path CH, wawancara tanggal 23 Februari 2016)
Penggunaan emoticion ini digunakan oleh pengguna path perempuan dan laki-laki untuk mewakili perasaan marah, senang, bahagia, terharu, sedih dan lain sebagainya. Hal ini dapat dilihat dari gambar yang dicantumkan di atas bahwa emoticionmenyerah bisa diwakilkan menggunakan emoticion seseorang yang sedang mengangkat kedua tangan, Freska yang menggunakan emoticion gambar pasangan sebagai ekspresi bahagia dan saling mencintai, Yogi yang menggunakan emoticiontepuk tangan dan tanda jempol sebagai ekspresi bangga dan lain sebagainya. a.4 Menambahkan Sticker dalam Memposting Status Begitu juga dengan sticker, yang fungsinya hampir sama dengan emoticion. Sticker ini hadir sebagai tujuan untuk menambahkan ekspresi pengguna pada saat meng-update status. Pada penelitian ini ditemukan beberapa pengguna laki-laki dan perempuan yang sering menambahkan sticker pada saat memposting status di media sosial. 1. Pengguna Laki-laki Pengguna
laki-laki
yang
menambahkan
sticker
dalam
memposting status dalam media sosial Path adalah Irfan Wijayanto dan Lukman Ardiyansyah. Berikut ini postingan kedua pengguna tersebut :
224
Mewakili perasaan
Gambar 3.3.11 Hasil Postingan Irfan Wijayanto tanggal 2 November 2015
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa narasumber Irfan Wijayanto menggunakan sticker labu muka pucat untuk menunjukkan bahwa dia sedang sakit. Hal ini juga diperkuat dengan kata-kata yang diunggahnya yaitu “kayaknya udah waktunya ambil cuti, daripada badan oleng. Dari kemarin pura-pura pasang muka strong alhasil 2 hari ini di kosan masih muntah.” Sehingga dari sini dilihat bahwa sticker ini digunakan untuk mewakili ekspresi wajahnya yang sedang sakit. Berikut ini merupakan alasan mengapa Irfan menggunakan sticker dalam memposting status di media sosial Path : “Pernah, ya untuk mewakili perasaan juga.”(Irfan- akun Path Irfan, wawancara tanggal 27 Februari 2016)
Kehabisan atau mempersingkat kata-kata
Gambar 3.3.12 Hasil Postingan Lukman tanggal 17 November 2015
225
Hampir sama dengan Irfan, pada gambar diatas dapat dilihat bahwa narasumber Lukman juga menggunakan sticker dalam memposting status di media sosial Path. Namun yang berbeda dari Irfan adalah penggunaan sticker. Di atas terlihat bahwa Lukman menggunakan sticker emosi atau marah. Ketika dilihat dari kata-kata yang digunakan, Lukman memang sedang marah dan kesal karena habis ketilang polisi.. Berikut ini merupakan alasan Lukman menggunakansticket dalam memposting status di media sosial Path, yaitu sebagai berikut : “Pernah, ya karena kehabisan kata-kata aja jadinya pake sticker, tapi kadang juga sebagai pendukung eksperesi juga.” (Lukman – akun Path Lukman Ardiansyah, wawancara tanggal 27 Februari 2016) 2.
Pengguna Perempuan Pengguna perempuan yang menambahkan sticker dalam memposting status yaitu diantaranya Syakira Ocha, Effy, Freska Ilmiajayanti dan Nurul Hidayah. Berikut ini beberapa contoh postingan pengguna tersebut : Mewakili keadaan dan menunjukkan ekspresi
Gambar 3.3.13 Hasil Postingan Effy tanggal 2 November 2015
226
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa narasumber Effy ini menambahkan sticker dalam memposting statusnya di media sosial Path. Sticker yang digunakan adalah sitcker orang yang lagi sedih. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna sedih. Tidak hanya dari sticker saja, namun peneliti juga melihat dari kata-kata yang narasumber tulis di media sosial Path. Berikut ini merupakan alasan narasumber Syakira memposting dengan menggunakan sticker di media sosial Path : “Jarang kalo sticker, aku paling suka menggunakan sticker lagi sakit. Ya gak pa2 sihh.. biar lebih apa ya, bair kelihatan kali kalo lagi meriang, untuk mewakili keadaan.” (Effy – akun Path Effy, wawancara tanggal 18 Februari 2016)
Gambar 3.3.14 Hasil Postingan Nurul Hidayah tanggal 29 Oktober 2015
Hampir sama dengan narasumber Syakira, dari gambar diatas terlihat juga bahwa narasumber Nurul Hidayah juga menambahkan fitur sticker dalam memposting status di media sosialnya. Sticker yang digunakan Nurul Hidayah adalah sticker bara api yang dimana narasumber ini menunjukkan kemarahannya. Kemudian kemarahan ini dapat diketahui dari kata-kata yang
227
diunggahnya, yang mengatakan bahwa “sumpah demi apa udah panas listrik mati gak hidup-hidup lagi.” “Sticker pernah, malah sering. Alasannya ya sama buat nunjukin ekspresiku aja yau enggak ya buat menggambarkan aku aja vi, daripada aku juga gak tahu atau gak bisa melewatkan kata-kata ya udah diwakilin lewat sticker aja itu udah cukup” (Nurul – akun Path Nurul, wawancara tanggal 24 Februari 2016)
Dalam hasil penggunaan sticker, baik pengguna perempuan maupun pengguna laki-laki sama-sama menggunakan sticker untuk menambahkan atau mewakili perasaannya yang sebenarnya ingin dinyatakan di dunia nyata. Penggunaan sticker ini ditunjukan untuk mengungkapkan ekspresi marah, bahagia, sedih dan lain sebagainya. Seperti Nurul yang menambahkan sticker api untuk mengekspresikan rasa marah, Lukman yang menambahkan sticker sakit api untuk menunjukkan kalo narasumber itu lagi demam. b) Kata-kata yang digunakan Dari ketujuh pengguna Path perempuan di atas, kata-kata yang digunakan cenderung bersifat tegas karena melihat beberapa hasil gambar postingan di atas maka dapat dilihat bahwa wanita lebih tegas, lebih berani dan ekspresif dalam menyusun dan memproduksi pesan di media sosial Path di bandingkan dengan laki-laki yang cenderung lugas dan berkata lebih rasional. B.2.2 Komunikator Menyusun Pesan Secara Konvensional Pada hasil temuan yang ditemukan peneliti, ada beberapa pengguna baik laki-laki maupun perempuan yang menyusun pesan secara konvensional. Pesan yang Konvensional adalah pesan yang memaandang komunikasi sebagai permainan yang mengasyikkan untuk dilakukan dengan mengikuti aturan yang
228
ada. Komunikasi disini maksudnya adalah ekspresi diri yang dilakukan mengikuti norma dan aturan yang berlaku termasuk hak dan kewajiban dari orang-orang yang terlibat.159 Pesan yang disampaikan secara konvensional adalah pesan yang sopan, pantas dan berdasarkan pada norma yang diketahui orang banyak. 160 Disini komunikasi merupakan alat untuk mengekspresikan diri yang dilakukan menurut aturan dan norma yang diterima termasuk hak dan tanggung jawab masing-masing yang terlibat.161 Dalam logika konvensional komunikator juga diharuskan melakukan tugas sesuai dengan peran masing-masing. Peran dalam hal ini adalah peran dalam kehidupan sosial Peran dalam hal ini adalah peran dalam kehidupan sosial. Individu dengan menggunakan logika konvensional menata pesannya dengan tujuan mencapai suatu respon dan berharap semua orang untuk ikut dalam “permainan” tersebut.162 Berikut ini merupakan hasil dari temuan peneliti katehri tentang pesan yang disusun secara konvensioanal : a) Penulisan sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) Pada penulisan, penting bagi yang menulis untuk memperhatikan kaidah atau atarun yang berlaku. Penulisan tersebut harus sesuai dengan EYD atau Ejaan yang disempurnakan yang merupakan kaidah atau tata cara penggunaan bahasa Indonesia untuk keteraturan dan keseragaman bentuk terutama dalam bahasa penuisan.163 Berdasarkan tata cara yang terdapat dalam EYD, peneliti
159
Barbara O’Keefe. Op.Cit. hal 86 Littlejohn. Op.Cit. hal 165 161 Morissan. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta : Kencana. Hal 185 162 Dennis B. Forrest, Op.Cit. hal 24 163 Menteri Pendidikan Nasional. 2009. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta. Hal 1 160
229
akan mengkatagorikan pesan-pesan yang sesuai tataran nilai yang diproduksi oleh pengguna Path. 1. Pengguna Laki-laki Dalam penelitian, peneliti telah menemukan bahwa pengguna laki-laki menggunakan penulisan yang sesuai dengan EYD daripada pengguna perempuan yang jarang sekali menulis pesan sesuai dengan EYD. Penulisan yang benar dan sesuai tersebut dapat dilihat dari hasil postingan laki-laki yaitu Lukman Ardiansyah, Irfan Wijayanto, Yogi Heru Darmawan, Gerry Indrayana dan Aristo Ega. Berikut ini hasil postingan kelima pengguna laki-laki tersebut yang dapat dilihat dari penggunaan huruf kapital dan tanda baca yang sesuai dengan aturan. Dalam EYD terdapat aturan dalam penggunaan huruf kapital yakni Huruf pertama dari nama orang dan bangsa, penulisan huruf pertama dari sebuah kalimat.164 Ditemukan pengguna laki-laki yang menggunakan sesuai dengan EYD, berikut contoh gambar dan alasan pengguna laki-laki yang menggunakan huruf kapital di awal kalimat yaitu sebagai berikut:
Agar enak dibaca
Gambar 3.3.15 Hasil Postingan Gerry Indrayana tanggal 1 November 2015
Dari narasumber diatas dapat dilihat bahwa narasumber Gery menggunakan EYD secara benar yaitu menggunakan huruf kapital di awal 164
Ibid.Hal 9
230
kalimat dan mengakhiri kalimatnya dengan tanda titik. Tidak hanya itu saja, kata-kata yang digunakan Gery adalah kata-kata yang menganjak atau mempersuasifkan agar semua orang harus mampu berjuang. Berikut ini merupakan hasil wawancara dengan ketiga pengguna tersebut mengenai alasan narasumber menulis status sesuai dengan EYD yaitu : “Iya aku selalu menggunakan huruf kapital di awal dan habis itu titik. Ya biar kesannya lebih enak di baca kali ya, heheheh, biar orang gak kesannya alay atau gimana juga..hehehhe” (Gerryakun Path Gerry, wawancara tanggal 19 Februari 2016) Sudah terbiasa
Gambar 3.3.16 Hasil Postingan Lukman Ardiasnyah tanggal 23 Oktober dan Aristo Ega tanggal 5 November 2015
Dari narasumber diatas dapat dilihat bahwa narasumber Lukman, dan Ega menggunakan EYD secara benar yaitu menggunakan huruf kapital di awal kalimat dan mengakhiri kalimatnya dengan tanda titik. Narasumber Lukman yang menggunakan bahasa Inggris dalam memposting statusnya yang mengatakan bahwa “ We do not just understand the issue, we live with the issue.”. Sedangkan Aristo yang juga memposting sesuai dengan EYD
231
yaitu “Panitianya asik, begitu sampe Kendal langsung dikasih Rider Bakso rusuk. Katanya nanti di artist room ada lagi, abis manggung ada lagi. Kalo butuh mendadak di panggung langsung diusahakan.” Merupakan kata-kata cerita tetapi sesuai dengan EYD. Berikut ini merupakan hasil wawancara dengan ketiga pengguna tersebut mengenai alasan narasumber menulis status sesuai dengan EYD yaitu : “Ehhhhh tekadang sihh. Kadang pake EYD banget kadang-kadang pake sesukanya gitu. Aku nyesuain momen sih pas lagi nulis, momen yang memang sakral aku pake EYD. Ya pake, soalnya udah kebiasaan kan dari dulu pernah SD. Bahasa Indonesia.. Karena ya kebiasaan aja.” (Ega – akun Path Aristo Ega, wawancara tanggal 19 Februari 2016) “Pasti, itu pasti kecuali itu kelewatan ya. Karena aku seneng wae, mungkin itu yang benar, kalo yang bener kan emang di awal kudu pake huruf kapital kan.” (Lukman, akun Path Lukman Ardiasnyah, wawancara tanggal 27 Februari 2016) 2. Pengguna Perempuan Berbeda dengan pengguna perempuan, pada penelitian ini tidak ditemukan pengguna perempuan yang menulis status sesuai dengan EYD. Hal ini ditemukan dari beberapa hasil penelitian yaitu ketika dilihat dari hasil postingan dan di konfirmasi, banyak pengguna wanita yang menjawab bahwa mereka jarang sekali menulis caption atau status sesuai dengan EYD, apalagi terkait dengan penggunaan huruf kapital di awal. Berikut ini contoh gambar postingan dan alasan pengguna perempuan yang tidak menulis status sesuai dengan EYD dan tidak memperhatikan huruf kapital di awal kalimat.
232
Ingin terlihat lebih santai
Gambar 3.3.17 Hasil Postingan Freska tanggal 27 Oktober 2015
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa pengguna Freska tidak menggunakan guruf kapital di awal kalimat. Hal tersebut dapat dilihat dari tulisan saatnya seharusnya menjadi Saatnya, karena kata tersebut adalah pembuka dari sebuah kalimat. Berikut ini merupakan alasan Freska tidak menggunakan huruf kapital di awal pada saat memposting status di media sosial Path : “Enggak pernah, malah jarang banget. Males aja, soalnya pengin santai aja.” (Freska –akun Path Freska Ilmiajayanti, wawancara tanggal 26 Februari 2016) Berbeda dengan pengguna perempuan dibawah ini, walaupun mereka menggunakan huruf kapital di awal kalimat, tetapi ketika dilihat dari kata-kata yang di unggahnya terlihat lebih tidak baku dibandingkan oleh laki-laki. Berikut ini gambar dan alasan mengapa contoh dari pengguna perempuan ini tidak menggunakan kata-kata sesuai dengan EYD .
Gambar 3.3.18 Hasil Postingan CH tanggal 22 Oktober dan Zerina tanggal 1 November 2015
Pada gambar di atas terlihat bahwa pengguna wanita jarang yang menggunakan kata-kata baku dalam memposting status atau menuliskan
233
caption di media sosial Path. Hal ini dibuktikan dari postingan CH yang mengatakan thanks dengan kata “thankiezzz” dan Zerina yang memposting dengan tanda baca yang berlebihan dan tidak sesuai dengan aturan EYD. Berikut ini merupakan alasan mengapa perempuan tidak suka memposting status atau menulis caption yang melanggar atau tidak sesuai dengan EYD
Tidak ada yang menilai “Enggak lahh ya kita kalo nulis status lebih ke bahasa hari-hari sih mbak.. ya karena kan itu kita kan bisa nulis apa aja ya di media sosial jadi kita gak perlu ada aturan kita kan gak perlu harus gitu kan, ya jadi terserah kita.Kan gak dinilai sama bu guru gituuu.” (Farah –akun Path CH, wawancara tanggal 23 Februari 2016)
Terlalu Baku “Caption sesuai EYD? Jarang banget sihhh hahahah. Karena baku banget. Aku pake kata-kata yang baisanya aku sering ngomong ama temen-temenku.” (Zeze – akun Path Zerina Zetary, wawancara tanggal 21 Februari 2016) Kemudian tidak hanya CH dan Zerina saja, tetapi pengguna Effy juga
menambahkan alasan mengapa Effy menggunakan huruf kapital di awal yaitu sebagai berikut :
Asal Ketik dan Otomatis dari Hp
Gambar 3.3.19 Hasil Postingan Effy tanggal 21 Oktober 1016
Dari gambar di atas, terlihat bahwa Effy menggunakan huruf kapital di awal kalimat yaitu kata Awet sebagai kata pembuka di awal kalimat.
234
Namun ketika di konfirmasi melalui wawancara, effy menjelaskannya sebagai berikut : “Enggak juga, gak pernah merhatiin kalo itu, pokoknya asal ketik aja, apalagi itu juga pasti otomatis dari hp.” (Effy – akun Effy, wawancara tanggal 18 Februari 2015)
a.2 Tanda baca sesuai dengan aturan Tanda baca yang sesuai aturan dalam pembentukan pesan dapat dilihat dari pemaikan tanda baca yang sesuai dengan kegunaan dan fungsi dari tanda baca tersebut di dalam kalimatnya. Contohnya penggunaan tanda baca titik (.) menurut EYD yang digunakan pada akhir kalimat yang bukan berupa perintah atau seruan, dan tanda baca lainnya yang akan penliti temukan dalam pengamatan. 1. Penggunaan tanda tanya Tanda tanya (?) merupakan tanda yang dipakai pada akhir kalimat tanya.165 a. Pengguna Laki-laki Dari ketujuh pengguna laki-laki yang menggunakan tanda tanya sesuai aturan adalah Lukman Ardiansyah . Berikut ini adalah penggunaan tanda tanya dalam pesan yang disusun oleh Lukman Ardiansyah.
Agar sesuai dan enak dibaca
Gambar 3.3.20 Hasil Postingan Lukman Ardiansyah tanggal 2 November 2015
165
Ibid.Hal 42
235
Berdasarkan gambar narasumber Lukman Ardiansyah diatas dapat dilihat bahwa narasumber ini telah menggunakan tanda tanya secara benar yaitu dipakai pada akhir kalimat tanya. Seperti kata-kata yang digunakan Lukman yaitu “ Beban ? Iya , Tanggung Jawab? Harus”, narasumber ini menggunakan kalimat tanya dan menjawab pertanyaan itu sendiri. Berikut ini merupakan hasil wawancara peneliti dengan narasumber mengenai alasannya menggunakan tanda baca tanya sesuai dengan porsinya : “Iya, agar, sesuai dan enakdibaca juga kan. Lukman, wawancara tanggal 27 Februari 2016)
(Lukman- akun Path
b. Pengguna Perempuan Kemudian tidak beda jauh dengan Lukman, pada gambar di bawah ini narasumber Zerina ini juga telah menggunakan tanda tanya secara tepat.
Agar sesuai dan tidak salah tangkap
. Gambar 3.3.21 Hasil Postingan Zerina Zetary Siregar tanggal 18 November 2015
Terlihat bahwa gambar di atas, Zerina bertanya “Udah ala-ala anak lombok kekinian belum?”, pada pertanyaan ini zeze sangat mengharapkan respon teman-temannya dalam menjawab pertanyaannya. Kemudian Zeze ini
236
juga menambahkan foto dan simbol agar dapat menarik pertanyaan yang ingin direspon teman-temannya. Berikut ini alasan Zerina menggunakan tanda tanya sesuai dengan aturan pada saat memposting status di media sosial Path : “Ya terkadang sihh mbakkk... liat kondisi ajaaa mbakkk... ya karena aku ingin menyesuaikanbiar gak salah tangkap mbak.” (Zeze – akun Path Zeze, wawancara tanggal 21 Februari 2016) 2. Penggunaan tanda baca titik Tanda baca titik (.) digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan ataupun seruan, tandatitik juga digunakan pada akhir singkatan nama orang, selain itu juga digunakan pada akhir singkatan, gelar, jabaran, pangkat dan sapaan.166 a. Pengguna Laki-laki
Agar jelas dan sesuai
Gambar 3.3.22 Hasil Postingan Yogi tanggal 2 November 2015
Dari gambar postingan moment status narasumber Yogi, dapat dilihat bahwa penggunaan tanda baca titik telah digunakan Yogi secara benar. Sehingga daat diartikan bahwa penggunaan EYD pengguna ini telah 166
Ibid.Hal 33
237
digunakan secara benar, hal ini dapat dilihat dari kata-kata yang digunakan Ega yaitu “4 tahun kerjasama dengan beliau. Maestri seni tari Indonesia. Timya yang sangat kreatif dan profesional, Semoga kita masih diberi kesempatan kerjasama di tahun-tahun ke depan. Kalian hebat.” Berikut ini merupakan alasan Yogi memposting penggunaan titik secara tepat di media sosial Path : “Iya menempatkan pada porsinya, ya biar jelasss aja sihhh dek misalnya kita lagi tanya terus pake tanda titik kan sepertinya gak sesuai aja dek.” b. Pengguna perempuan
Untuk lebih menegaskan
Gambar 3.3.23 Hasil Postingan Eryn Septiani Putri tanggal 2 November 2015
Begitu juga dengan narasumber Eryn, dari gambar di atas narasumber ini juga telah menggunakan tanda titik secara benar dan tepat. Hal ini dapat dilihat dari kata-katanya yaitu “Menyampaikan itu tidak salah loh, asal menyampaikan dengan benar. Toh baca gak ada 10 menit itu gak bikin rugi.” Itulah kata-kata yang digunakan Eryn, sehingga dapat dikatakan baik pengguna laki-laki dan perempuan sama-sama menggunakan tanda baca titik secara tepat.
238
Berikut ini merupakan alasan Eryn menggunakan tanda titik sesuai dengan porsinya yaitu sebagai berikut : “Iya kalo titik iya, tanda seru, tanda tanya. Untuk lebih menegaskan ajaa.”(Eryn –akun Path Eryn, wawancara tanggal 25 Februari 2016) 3. Penggunaan tanda baca seru Tanda seru (!) digunakan untuk mengakhiri ungkapan atau pertanyaan yang berupa
seruan
atau
perintah
yang
menggambarkan
ketidakpercayaan ataupun emosi yang kuat.
167
kesungguhan
Pada penelitian ini baik
pengguna perempuan maupun pengguna laki-laki juga menggunakan tanda baca seru secara benar. Berikut ini merupakan beberapa contoh pengguna laki-laki dan perempuan dalam penggunaan tanda baca seru: a. Pengguna laki-laki
Menegaskan dan memberikan semangat
Gambar 3.3.24 Hasil Postingan Alvin Reynaldo tanggal 10 November 2015
Dari hasil postingan narasumber Alvin Reynaldo ini dapat dilihat bahwa narasumber ini telah menggunakan tanda seru secara tepat. Tanda seru ini digunakan oleh Alvin bukan sebagai tanda emosi ataupun larangan dan 167
Ibid. Hal 43
239
perintah, namun digunakan Alvin sebagai tanda untuk menunjukkan kebahagian bertemu dengan teman-temannya. Hal ini dapat dilihat dari katakata yang digunakan “karena pada sibuk dan akhirnya ketemu” ini menunjukkan bahwa narsumber ini senang karena dapat bertemu dan berkumpul dengan teman-temannya. “Ya sesuai porsi, kalo boleh jujur tanda seru aku gunakan cuman satu itu cuman untuk ini lho enak nahhh seperti kayak nunjukkin semangat Kalo tanda tanyanya biasa ya udah tanda tanyanya satu tapi kalo pengin tahu banget ya biasanya tanda tanyanya dua. Kayak ndak iyo titik, jangan tiga, tiga kesannya marah. Aku udah pernah social experimance kayak gitu. Yaaa.” (Alvin, akun Path Alvin, wawancara tanggal 19 Februari 2016) b. Pengguna Perempuan
Hanya untuk menegaskan
Gambar 3.3.25 Hasil Postingan Freska Ilmiajayanti tanggal 14 November 2015
Sama dengan pengguna laki-laki, pada gambar di atas narasumber Freska Ilmiajayanti juga menggunakan tanda tanya secara benar. Hal ini terlihat dari kata-kata yang diunggah di media sosial Path yang mengatakan “I like to hangout with people who make me forget to look at my phone” yang artinya adalah aku sangat senang pergi makan dengan teman yang membuatku lupa untuk melihat handphone aku. Dari kata-kata ini terlihat bahwa tanda tanya ini adalah alat untuk penegasan dalam sebuah kalimat.
240
Berikut ini merupakan hasil wawancara dengan Freska mengenai penggunaan tanda baca sesuai dengan porsinya : “Ya terkadang sih, paling aku menggunakan tanda baca tanya untuk bertanya, tanda baca seru untuk menegaskan, dan biasanya aku mengakhiri sukanya pake emoticion bukan titik.” (Freska – akun Path Freska Ilmiajayanti,wawancara tanggal 26 Februari 2016) b) Kata-kata yang digunakan Lugas Dari ketujuh pengguna laki-laki kebanyakan dari ketujuh pengguna tersebut menggunakan bahasa yang lugas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa lugas adalah bahasa yang apa adanya, yang lugu dan serba serderhana.
Mudah di mengerti
Gambar 3.3.26 Hasil Postingan Alvin Reynaldo tanngal 9 November 2015
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa narasumber Alvin Reynaldo menggunakan bahasa yang apa adanya. Terlihat dari kata-kata yang diunggah Alvin di media sosial Path yang mengatakan “papa mamah keluar kota, rumah sepi dan kebutuhan dapur habis. Yakk! Benar-benar jadi suami siaga” ini merupakan bahasa yang lugas dan cenderung apa adanya.
241
Berikut ini merupakan alasan narasumber Alvin menggunakan kata-kata yang lugas pada saat memposting status di media sosial Path “Lebih ke lugas, lebih santai. Karena aku pernah nyoba selain posting tentang yang kayak serius-serius orang responnya sedikit. Tapi kalo postingnya kayak orang santai ngobrol biasa. Hmmmm mudah di mengerti enak ikh... ehhhh tetetettee tetet. Kadang aku juga sering social exsperimance gitu di Path. Social expreience tu kayak gimana seseorang berpendapat tentang sesuatu ini lho kayak apa sih anggepan mereka. Itu kan aku kayak social eksperimance, lebih lugas atau santai. Ya udah santai.”
Menjaga Relasi
Gambar 3.3.27 Hasil Postingan Yudha Rahman 15 November 2015
Hampir sama dengan Alvin, dari gambar di atas terlihat bahwa Yudha Rahman juga menggunakan kata-kata yang cendurung apa adanya dan terlihat lebih bercerita. Dalam postingannya, Yudha bercerita bahwa dia sangat berterima kasih dengan temannya yang sudah rela mengantarkan dirinya ke Terminal. Dan kata-kata yang digunakanpun terlihat lugas. “Santai sih, soalnya memilih kata santai karena menjaga relasi dari temen-temen, saya juga gak mau dianggap orang yang terlalu
242
formal atau apalah , jadinya woles aja.” (Yudha, akun Path Yudha Rahman, wawancara tanggal 22 Februari 2016) c) Pesan yang disusun mengandung kebaikan Berbeda dengan pengguna laki-laki yang lebih banyak menggunakan bahasa lugas. Dalam penelitian ini, hanya ada satu pengguna yang menyampaikan
pesan
selama
sebulan
dengan
lebih
banyak
secara
konvensional. Pengguna tersebut yaitu bernama Freska Ilmiajaya, yang lebih senang menggunakan isi pesan dengan sopan dan tidak menyakiti perasaan orang lain. Berikut ini merupakan postingan Freska Ilmiajayanti yang menyusun pesan secara konvensional yang dapat dilihat dari bentuk bahasa yang lugas yang digunakan sebagai berikut :
Menyemagati diri sendiri dan memotivasi orang lain
Gambar 3.3.28 Hasil Postingan Freska Ilmiajayanti tanggal 12 November 2015
Berdasarkan gambar postingan narasumber Freska Ilmiajayanti diatas, dapat dilihat bahwa Freska memposting foto berupa quotes dari Imam Syafi’i yang mengatakan “ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpahkan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimmu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap
243
kepada-Nya” dan dari foto ini Freska memberikan caption yaitu “mungkin ini jawaban selama ini”. Dari sini dapat dilihat bahwa Freska mencoba mengikhlaskan keadaan yang dia hadapi sekarang Berikut ini merupakan alasan Freska memposting tentang kata-kata yang mengajak kebaikan yaitu sebagai berikut: “Kalo persuasif enggak pernah, paling ya kata-kata yang bikin semangat aja. Kata-kata yang baik yang positif. Alasannya ya biar menyeemangati diri sendiri dan orang aja, terus menebar kebaikan. Kan gak salah kan menebar kebaikan lewat kata-kata atau sebuah gambar. Barangkali bisa jadi bisa memotivasi orang juga kan.” (Freska- akun Path Freska, wawancara tanggal 26 Februari 2016)
B.2.3 Pengguna Menyusun Pesan Secara Retoris Pesan yang retoris sebagai logika peyusunan pesan yang memandang komunikasi sebagai kreasi untuk mengubah aturan dan norma melalui negosiasi.
168
Para komunikator yang menyampaikan pesan ini berkomunikasi
untuk menjelaskan sebuah situasi dengan cara yang fleksibel, berwawasan dan tidak menyinggung komunikannya. Pesan ini disebut retoris karena komunikator pada intinya akan menggunakan cara-cara persuasif agar komunikan setuju dengan pendapatnya.169 Komunikatornya akan menambah kata yang tepat agar pesan yang ingin ia sampaikan bisa tersampaikan dengan baik kepada komunikan, termasuk di dalamnya menggiring pendapat komunikan agar setuju dengan pesan yang ia sampaikan-secara tersirat.170
168
Miller, Op.Cit. hal 111 Littlejohn, Op.cit. hal 165 170 Ibid. 169
244
Pesan dengan retorical dibuat sangat proactive dan fungsi dari komunikasi hanya didominasi oleh tujuan yang ing tujuan yang ingin dicapai, jadi pesan didesain menuju efek daripada respon. Logika retorikal memiliki pola dalam konten dan struktur, pesan umumnya mengandung anak kalimat dan susunan kata-kata yang menyediakan definisi yang gamblang atas konten. Komunikator menyampaikan pengertian yang pasti akan peran dan karakter melalui manipulasi gaya bahasa yang masuk akal. Pesan juga mengandung argumen yang rasional yang didesign secara khusus untuk menarik dan meyakinkan
komunikan
bahwa
realitas
simbolik
yang
disampaikan
komunikator adalah sebuah kebenaran.171 Jika dibandingkan dengan pesan ekspresif tidak memandang siapa komunikan, dan pesan konvensional yang menggunakan bahasa yang sopan. Pesan-pesan retoris ini bisa ditujukan untuk pengguna lain sebagai informasi atau meyebarkan pesan-pesan kebaikan dan mengajak pengguna path yang lain dalam berbuat kebaikan. Pada penelitian ini, dari keempat belas pengguna tidak banyak pengguna laki-laki maupun perempuan yang memposting pesan secara retoris. Tidak banyak disini bukan berarti tidak ada. Namun pada penelitian ini ada beberapa penguna laki-laki dan perempuan yang menyusun pesan –pesan secara retoris. Para penggunan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
171
Barbara J. O’kefee. Op.Cit. hal 88
245
1. Pengguna laki-laki Pengguna laki-laki yang mennyusun pesan secara retoris ini hanya ada satu pengguna yaitu Lukman Ardiyansyah. Pengguna laki-laki ini menyusun pesan retoris dalam bentuk kebaikan dan disampaikannya secara fleksibel. Seperti hasil postingan Lukman Ardiyansyah dibawah ini :
Agar mengajak dan menarik orang untuk bisa saling membantu satu sama lain
Gambar 3.3.29 Hasil Postingan Lukman Ardiyansyah tanggal 3 November 2015
Pada postingan Lukman dapat dilihat bahwa Lukman memberi postingan foto seperti itu untuk mengajak orang dalam melakukan suatu kebaikan yang dilakukan scara ikhlas. Kemudian untuk gambar kedua Lukman mengajak para penggunanya untuk belajar untuk tidak menjadi ribet dan selalu bersyukur atas semua yang kamu miliki. Hal ini terlihat dari
246
caption yang dipakai narasumber Lukman yang mengatakan bahwa “Gak perlu ribet.. Happy Monday ” yang artinya bahwa hidup tidak usah dipikirkan secara ribet tetapi lakukanlah sesuai dengan apa yang kamu bisa. “Kalo persuasif pernah, alasannya biasanya quote, kalo aku kasih queto gitu kan tak tambahin persuasif biar mengajak dan menarik oranguntuk saling membantu aja.” (Lukman – akun Path Lukman, wawancara tanggal 27 Februari 2016)
Gambar 3.3.30 Hasil Postingan Gerry tanggal 1 November 2015
Hampir sama dengan Lukman, dari gambar postingan yang diunggah Gerry ini juga mengajak orang untuk dapat saling membantu satu sama lain. Hal ini terlihat dari foto yang narasumber unggah yang mengatakan bahwa “tetap pikirkan orang lain. Sekalipun anda tak pikirkan olehenya sama sekali” dan narasumber ini menambahkan caption simbiosis sosialisme. “Sejauh ini aku jarang banget, cuman kalo untuk membagikan status yang berbau quote-quote gitu pernah, ya paling buat berbagi perasaan dan pendapatku aja.” (Gerry – akun Path Gerry, wawancara tanggal 19 Februari 2016)
247
2.
Pengguna Perempuan Tidak hanya pengguna laki-laki saja, dalam penelitian ini juga ada satu pengguna yaitu Eryn Septiani Putri yang postingannya bersifat retoris yaitu sebagai berikut:
Untuk mempengaruhi dan mengajak wanita agar lebih cerdas
: Gambar 3.3.31 Hasil Postingan Eryn Septiani Putri tanggal 12 November 2015
Pada postingan Eryn Septiani Putri ini dapat dilihat bahwa Eryn mengajak perempuan lain untuk mempunyai kecerdasan. Walaupun Eryn memposting demikian, Eryn tidak memaksa pengguna lain untuk harus menyetujuinya. Namun Eryn hanya ingin bahwa perempuan itu harus cerdas. Jadi pesan yang disusun ini adalah cenderung mengajak, bersifat fleksibel dan disusun secara baik dengan tidak menyinggung perasaan komunikan lain. Berikut ini merupakan alasan Eryn memposting status tersebut di media sosial Path :
248
“Hmmm, kalo mengajak, apaa yaaaa.. Ohh pernah aku pernah posting ttg wanita harus cerdas itu lho. Ya aku cuman ngasih quote itu biar wanita lebih sadar dan mengajak wanita aja agar lebih cerdas gitu, jadi pendidikannya juga harus tinggi.”(Eryn – akun Path Eryn Septiana pUTRI, wawancara tanggal 25 Februari 2016)
Dalam hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa para pengguna lakilaki maupun perempuan memiliki tiga bentuk penyampaian pesan yaitu diantaranya : Penyusunan pesan secara Ekspresif, penyusunan pesan secara Konvensional dan penyunusan pesan secara Retoris. Ketiga bentuk penyusunan pesan ini hampir sama dengan teori yang disampaikan oleh O’Kefee yang menyatakan bahwa dalam menyusun pesan dibentuk dari tiga logika penyusunan pesan yaitu diantaranya :172 1. Logika Desain Ekspresif (Expressive Design Logic) Adalah komunikasi untuk pengungkapan perasaan dan pemikiran sendiri. Pesan-pesan dalam cara ini bersifat terbuka dan reaktif, dengan adanya sedikit perhatian pada kebutuhan atau keinginan orang lain. 2. Logika Desain Konvensional (Conventional Design Logic) Memandang komunikasi sebagai sebuah permainan yang dimainkan dengan peraturan berikit. Disini, komunikasi adalah sebuah cara pengungkapan diri yang berjalan sesuai dengan aturan-aturan dan norma-norma yang diterima, termasuk hak dan kewajiban setiap orang yang terlibat 3. Logika Desain Retoris (Rhetorical Design Logic) Memandang komunikasi sebagai sebuah cara perubahan aturan melalui negosiasi. Pesan-pesan ini cenderung luwes, berwawasan dan terpusat pada 172
Barbara J. O’Kefee. Op.Cit. hal 88
249
seseorang. Mereka cenderung meerangkaikan kembali situasi, sehingga tujuan yang beragam tersebut-termasuk persuasi dan kesopanan Namun walaupun ada tiga kategori penyusnan pesan di atas. Peneliti disini menemukan perbedaan antar pengguna laki-laki dan pengguna perempuan dalam menyusun pesan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tiga bentuk yang paling sering digunakan antara pengguna laki-laki dan pengguna perempuan. Perbedaan tersebut jika dilihat dan di analisis peneliti melihat bahwa terdapat kecenderungan bahwa pengguna Path laki-laki yang lebih lebih banyak menyampaikan pesan secara konvesional walaupun ada beberapa laki-laki yang menyampaikan pesan secara ekspresif dan retoris.Namun Penyampaian pesan secara konvensional lebih sering digunakan laki-laki. Penyusunan pesan secara konvensional dapat dilihat dari hasil postingan moments yang diunggah pengguna laki-laki yang dilakukan dengan kata-kata yang lugas, apa adanya dan lebih senang bersifat guyonan dalam menyusun pesan di postingan status mereka. Hal ini sama dengan yang disampaikan oleh Deborah Tannen dalam Griffin, yang mengatakakan bahwa dalam situasi tertentu atau berbagi cerita, lakilaki lebih cenderung menyukai cerita guyonan. Cerita Guyonan ini merupakan suatu cara maskulin dalam menegoiasikan statusnya.173 Kemudian pada temuan ini
bahwa terbukti laki-laki lebih senang
mengungakapkan bahasa yang cenderung berbicara apa adanya dibandingkan dengan perempuan. Apa adanya ini dapat dilihat dari pesan-pesan yang dipostingnya adalah dengan dalam bahasa yang lugas. 173
Em.Griffin, Op.Cit. hal 433
250
Berbeda jauh dengan pengguna perempuan, pengguna perempuan disini lebih senang menyusun pesan dengan cara ekspresif di media sosial Path. Hal ini dapat dilihat dari dilihat dari hasil postingan yang dimana perempuan lebih senang menggunakan tanda seru dalam memposting status, menambahkan simbol, menambahkan stiker dan bahkan menggunakan huruf kapital ketika sedang kesal lalu mempostingnya ke dalam media sosial Path. Perempuan disini terlihat mempunyai kekuatan untuk mengungkapkan kekesalannya di dalam media sosial Path ini. Tidak hanya itu saja, hal ini diperkuat oleh hasil penelitian pada jurnal Jurnal of Humanities and Social Science dengan judul Gender Communication : A Comparative Analysis of Communicational Approach of Men ad Women at Workplaces oleh Prof Vinita Mohindra dan Dr Samina Azhar yang mengatakan bahwa “perempuan lebih menyukai pesan nonverbal daripada pesan verbal dan manajer perempuan berkomunikasi dengan keterbukaan yang lebih emosional dan lebih drama dibandingkan dengan manajer laki-laki.”174 Jadi dapat dikatakan bahwa dalam komunikasi tatap muka ataupun bermedia, baik perempuan maupun laki-laki sangat berbeda jauh, perempuan lebih emosional dalam menyampaikan perasaan dibanding dengan laki-laki yang lebih tenang.
174
Prof Vinita Mohindra dan Dr Samina Azhar. Gender Communication : A Comparative Analysis of Communicational Approach of Men ad Women at Workplaces. Volume 2, Issue 1 tahun 2012. hal 18-27
251
Pada tabel dibawah ini peneliti menyajikan rangkuman temuan yang didapatkan terkait dengan kategori produksi pesan yang dilakukan oleh pengguna laki-laki dan perempuan yang terlihat di Media Sosial Path. Tabel 3.3 Matrix Hasil Penelitian Kategori Produksi Pesan tentang Perbedaan Pengguna Laki-Laki dan Perempuan di Media Sosial Path
Tipe
Level Teks
No Penyampaian
Perempuan
Pesan 1
Ekspresif
Level Konteks Laki-laki
Pada
penelitian
level
teks,
Perempuan
di Pada penelitian di
Pada
peneliti level teks, peneliti
level
menemukan berbagai menemukan cara
penelitian
peneliti
penyampaian berbagai
cara
Laki-laki di Pada penelitian di
konfirmasi, level konfirmasi, menemukan peneliti menemukan
beberapa
alasan beberapa alasan
Kesimpulan Pengguna perempuan lebih ekspresif daripada
pesan ekspresif yang penyampaian
narasumber
narasumber laki-laki
pengguna laki-
sering digunakan oleh pesan
perempuan
memposting pesan
laki. Pengguna
narasumber perempuan
ekspresif
yang yaitu digunakan
sering oleh
memposting dengan
pesan dengan menyampaikanya
perempuan menunjukkan
252
sebagai berikut :
narasumber
menyampaikanya
secara ekspresif yaitu
a. Menambah tanda
perempuan yaitu
secara ekspresif yaitu sebagai berikut:
untuk
seru yang
sebagai berikut :
sebagai berikut :
menunjukkan
berlebihan dalam
a. Menambah
a. Alasan pengguna
a. Penggunaan tanda
pesan ekspresif
seru yang
ekspresi mereka
memposting
tanda seru
perempuan
digunakan oleh
di dunia nyata
status.
dalam
menambahkan
laki-laki adalah
dan lebih
memposting
tanda seru yang
untuk
banyak yang
status.
berlebihan adalah:
mewujudkan
terkesan lebih
semangat
emosional.
b. Menggunakan huruf kapital
b. Menambahkan
Untuk menunjukan
sebagian di dalam
emoticion
rasa marah yang
memposting status
dalam
berlebihan di
laki-laki
laki ekspresif
di media sosial
memposting
dalam media sosial
menambahkan
yang digunakan
Path.
status.
Path
emoticiona dalah
lebih
semua atau
c. Menambahkan
c. Menambahkan
emoticion dalam
sticker dalam
memposting
memposting
status.
status.
d. Menambahkan sticker dalam
Untuk menegaskan
b. Alasan pengguna
untuk
Sedangkan laki-
cenderung apa
menunjukkan
adanya untuk
kapital yang
ekspresi dan
menunjukkan
digunakan oleh
mewakili perasaan
ekspresi senang,
pengguna
mereka di dunia
gembira,
perempuan adalah:
nyata.
bahagia dan
b. Penggunaan huruf
253
memposting status
Sebagai Judul Berita Untuk menekankan atau mengancam c. Alasan pengguna
ditulis c. Alasannya pengguna laki-laki menambahkan
menggunakan
sticker adalah : Karena kehabisan
Sebagai wujud
kata-kata dan
ekspresi mereka
mempersingkat
di dunia nyata,
kata-kata
seperti rasa sedih, senang, bahagia dan tertawa.
kata-kata yang
perempuan
emoticion :
Untuk mendukung
Sebagai penambah katakata atau pendukung
Untuk Mewakili Perasaan
tertawa
254
caption
Mempersingkat kata-kata
d. Alasan pengguna perempuan menambahkan sticker adalah untuk mewakili keadaan dan menunjukkan ekspresi 2
Konvensional Pada level
penelitian teks,
menemukan penyampaian
di Pada penelitian di
Pada
peneliti level teks, peneliti
level
cara menemukan
penelitian
peneliti
pesan berbagai
cara
di
konfirmasi, menemukan
beberapa
alasan
Pada penelitian di
Pesan yang
level konfirmasi,
konvensional
peneliti menemukan
adalah pesan
beberapa alasan
yang sering
konvensional
yang penyampaian
narasumber
narasumber laki-laki
diproduksi
digunakan
oleh pesan
perempuan
memposting pesan
oleh laki-laki
dengan
dalam
menyampaikanya
memposting
narasumber perempuan
konvensional yaitu yang
sering
memposting dengan
pesan
255
sebagai berikut :
digunakan
a. Penulisan jarang
menyampaikanya
secara ekspresif yaitu
moments di
narasumber laki-
secara
sebagai berikut:
media sosial
sesuai dengan
laki yaitu sebagai
yaitu sebagai berikut : a. Alasan pengguna
aturan EYD.
berikut :
b. Pesan disusun
a.
oleh
konvensional
a. Alasan pengguna
Path karena
laki-laki
laki-laki disini
Penulisan
perempuan tidak
menggunakan
lebih senang
mengandung
sesuai
menggunakan
aturan EYD
menggunakan
kebaikan.
dengan EYD.
aturan EYD
adalah
penulisan yang
Kata-kata
dengan benar
Agar enak dibaca
sesuai dengan
yang
karenaagar tidak
Dan sudah
EYD, kata-kata
digunakan
terlihat kaku dan
terbiasa
yang
tidak vulgar
lebih santai.
dan lugas .
b. Alasan pengguna
b.
b. Penggunaan kata-
digunakan
kata tidak vulgar
cenderung
menyusun pesan
dan lugas
lugas dan tidak
mengandung
digunakan oleh
menyakiti
kebaikan adalah
laki-laki karena
orang lain.
agar terlihat lebih
agar terlihat lebih
Berbeda
sopan dan tidak
santai.
dengan
menyakiti orang
perempuan
lain
yang
256
cenderung tidak mengikuti aturan EYD dan hanya beberapa perempuan saja yang isi pesannya mengandung kebaikan. 3
Retoris
Peneliti
menemukan Peneliti
Dalam
level
Dalam
level
Baik
cara
penyampaian menemukan cara konfirmasi ditemukan konfirmasi ditemukan
pengguna
pesan
retoris
narasumber
laki-laki
menyusun
maupun
digunakan narasumber perempuan dengan
yang penyampaian
narasumber alasan
oleh pesan retoris yang perempuan menyusun laki-laki digunakan
oleh Pesan dalam bentuk pesan dalam bentuk
yaitu narasumber laki- persuasif yaitu untuk kebaikan menyusun laki
Pesan dalam bentuk menyusun persuasif
alasan
untuk dalam
yaitu mengajak
para mengajak
dan orang
pesan perempuan yang harus untuk saling tolong bentuk cerdas
untuk menolong
adalah
pengguna perempuan tidak banyak yang menggunakan
257
mengajak
para kebaikan
perempuan
yang mengajak
harus cerdas
untuk
dan mempengaruhi
dan Agar
mengajak dan
pesan secara
orang mengajak wanita agar menarik orang untuk
retoris namun
saling lebih cerdas
bisa saling membantu
ada beberapa
satu sama lain
pesan yang
tolong menolong.
mengandung retoris.
259
3.4 PENGGUNA PATH DALAM MENERIMA PESAN DI MEDIA SOSIAL PATH Bagi sebagian besar orang, percakapan adalah hal yang biasa mereka lakukan sehari-hari. Namun pada teori komunikasi, percakapan memiliki makna khusus. Percakapan adalah interaksi berkelanjutan dengan awal dan akhir yang jelas, pergantian pesan yang juga jelas dan ada tujuan dari percakapan itu sendiri dilakukan.200 Ketika pengguna memposting status di media sosial apalagi di dalam media sosial Path, jika postingan tersebut memiliki makna pasti langsung akan ditanggapi oleh pengguna lainnya yang melihat postingan tersebut. Tanggapan itu dapat berupa emoticion yaitu seperti suka, terkejut, sedih, senyum dan tertawa. Tetapi ada juga yang langsung menanggapinya dengan fitur komentar. Pada penelitian ini yang akan dibahas adalah penerimaan pesan dari segi fitur komentar yang dibalas oleh komunikan itu sendiri dalam hal ini adalah pengguna. Hall dalam menjelaskan bahwa komunikan adalah objek pertama penerima pesan. Tentunya, pesan-pesan yang dikirim oleh komunikator adalah pesan yang memiliki bentuk. Ketika komunikan menangkap maksud komunikator, komunikan akan mereproduksi informasi yang tadi disampaikan oleh komunikator dan kemudian akan dikirim balik kepada komunikator tersebut.201 Komunikan dan komunikator dalam penelitian ini merupakan pengguna itu sendiri. Ketika komunikator menyampaikan pesan dan mendapat tanggapan dari pengguna lain lalu kembali memberi tanggapan, ada komunikan ada tiga kategori 200
Lilttlejohn. Op.Cit.hal 179 Ibid.
201
260
komunikan yang menerima pesan yaitu ada komunikan yang menerima dan menyetujinya, ada yang menimbang apakah pesan yang disampaikan oleh komunikator bisa ia terima dan ada juga komunikan yang menolak pesan yang disampaikan oleh komunikannya. Hal ini serupa dengan Stuart Hall yang mengungkapakan ada tiga posisi pada proses penerimaan pesan ketika khalayak menyandi balik yakni Dominant-Hegomonic Postition, Negotiated Position, Oppostiuasional Position. 3.4.1 Penerimaan Pesan secara Hegimoni Ketika seorang komunikan menerima pesan dan ia menyetujui pesan itu, bisa dibilang bahwa pesan yang disampaikan oleh komunikator sukses dan komunikan telah masuk ke dalam tahap masuk ke pesan yang disampaikan.202Dalam pelitian di media sosial Path ini, ditemukan beberapa pengguna yang menerima pesan secara hegimoni yaitu dengan cara komunikan membenarkan dan menyetujui keseluruhan pesan dari komunikator. Berikut ini merupakan hasil temuan peneliti. a. Komunikan membenarkan dan menyetujui keseluruhan pesan dari komunikator Menerima,
membenarkan
dan
menyetuji
keseluruhan
pesan
dari
komunikator merupakan bentuk posisi domominan diman komunikan menerima pesan apa adanya tanpa menolak apa yang disampaikan oleh komunikator dan menggunakannya seperti apa yang komunikator inginkan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa contoh hasil postingan dari beberapa pengguna perempuan dan
202
Morissan, dkk, Dr. Andy Corry Wardani, Dr Farid Hamid. 2010. Teori Komunikasi Massa. Bogor. Ghalia Indonesia.hal 171
261
laki-laki yang membenarkan dan menyetujui seluruh isi pesan dari komunikator yaitu sebagai berikut: 1. Pengguna Perempuan Pada penelitian ini, ditemukan tujuh pengguna perempuan yang sering menerima isi pesan secara menyeluruh yaitu diantaranya Syakira Ocha Darmawan, Eryn Septiani Putri, Nurul Hidayah, Effy Irmawati, CH, Freska Ilmiajayanti dan Zerina. Berikut ini merupakan contoh pengguna perempuan yang mennyetuji seluruh isi pesan dari komunikator. Sesuai dan setuju dengan pendapat
Gambar 3.4.1 Hasil Postingan Effy 23 Oktober 2015, CH 1 November 2015, Eryn 28 Oktober 2016 dan Syakia 1 Oktober 2015
262
Dari gambar di atas terlihat bahwa keempat narasumber yaitu Effy, CH, Eryn dan Syakira menyetujui isi komentar yang dibalas oleh temannya. Effy yang menyetuji ganti nama yang diinginkant temannya yaitu “dua princes”, kemudian CH yang mengatakan “iyaa bebh kutunggu kedatanganmu”, kemudian dari status Ocha yang mengatakan bahwa “ na’am pah? Ya to. ”. Sedangkan Eryn menerima pesan tersebut dan menyetuji apa yang dikatakan oleh Cyntia terhadap dirinya dengan mengucapkan kata “Yes” kepada Cyntia. Berikut ini merupakan alasan narasumber menyetujui isi pesan yang diunggah oleh ketiga narasumber tersebut: “Pernah, apa ya ya paling lebih ke bercanda ketawa-ketawa gitu sih. Alasannya lebih setuju aja kali yang disampaikan temen kita.” (Effy – akun Path Effy, wawancara tanggal 18 Februari 2016) “Hmmmm, ya iya sih.Paling kita menanggapi kan apa yang kita tuliskan, paling kita menanggapi sewajarnya ajalah. Ya untuk menanggapi aja, biar bisa ada komunikasi dua arah gitu Intinya ya kita setuju lahhh.” (Farah – akun Path CH, wawancara tanggal 23 Februari 2016) “Pernah sih pernah, hmmm apa yang aku omongkan aku pikir itu bener dan membuat suatu nilai plus buat aku, tapi kalo memang dia bertenatangan dengan pemikiranku pasti aku debatin dia gitu juga.” (Asoka – akun Path Syakira, wawancara tanggal 25 Februari 2016) “Pasti, kalo mungkin mereka ngasih informasi ke aku ya aku terima, . Alasannya ya aku setuju samaa mereka.” (Eryn- akun Path Eryn, wawancara tanggal 25 Februari 2016) 2. Pengguna Laki – laki Pengguna laki-laki jarang sekali menerima pesan secara hegimoni. Hal ini dapat dilihat dari hasil temuan peneliti yang dimana peneliti hanya
263
menemukan dua pengguna saja yaitu diantaranya Gerry Indrayana dan Alvin Reynaldo. Berikut ini merupakan contoh postingan dari Gerry.
Sesuai dan menyetujui isi pesan
Gambar 3. 4.2 Hasil Postingan Gerry Indrayana 27 Oktober 2015 dan Alvin Reynaldo 3 November 2016
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa narasumber Gerry menerima isi pesan dari Fitri dan Delta secara keseluruhan. Fitri yang meminta ijin dari Gerry untuk merepath dan Gerry membalasnya dengan “bebas hahah gratis”, sedangkan Delta Surya yang membalasnya dengan “ini mah boro-boro mutualisme ger” dan gerry menjawabnya “iya kan siosialis itu makanya hahaha”. Sedangkan Alvin menjawab pertanyaan dari Vina dengan “Pizza bakarnya dibuka lumer Vin banget vin, sini ke PWT merupakan bentuk dari menerimanya.
264
Berikut ini alasan narasumber Gerry dan Alvin menerima komentar temennya di media sosial Path : “Aku lebih sering membalas menerima pesan. Ya karena pesan tersebut utuh seisi pesannya,, aku setuju, sehingga aku juga nyaman membalasnya. (Gerry- akun Path Gerry, wawancara tanggal 19 Februari 2016) “Setuju asal itu positif dan baik aku iya Ya itu, setuju, dan itu baik dan tidak merugikan orang lain ya aku iya soalnya sebelum aku ngomong iya aku harus meyakinkan dlu benar rak to, nah kayak gitu. Nek orak yoo enggak, daripada ujung-ujungnya kayak gitu.” (Alvin-akun Path Alvin, wawancara tangga; 19 Februari 2016) Baik pengguna laki-laki maupun pengguna perempuan dan laki-laki pernah menerima pesan secara hegomonic dominant. Tetapi yang lebih banyak dan lebih sering menggunakan tipe pesan ini adalah pengguna perempuan 3.4.2 Penerimaan Pesan secara Negosiasi Negosiasi dalam bentuk menerima pesan yang disampaikan komunikator namun memiliki opini lain juga muncul dalam penerimaan pesan yang dilakukan oleh pengguna Path. Hal ini sesuai dengan posisi negosiasi dalam proses decoding yang diutarakan oleh Stuart Hall “mereka yang ada pada kelompok ini adalah komunikan yang paham isi pesan yang disampaikan komunikator namun memilih untuk memberikan oponi mereka tentang hal tersebut, bukan menyetujui mentah-mentah pesannya”.203 Begitupun dari hasil penelitian ini negosiasi dilakukan dengan berbagai cara yaitu diantaranya : a. Komunikan menerima pesan disertai tambahan informasi
203
Ibid.
265
Negosiasi ditunjukkan dalam bentuk penerimaan pesan berupa respon yang memiliki pendapat serupa dengan opini dan tambahan informasi yang berkaitan dengan pesan yang disampaikan komunikan juga muncul dalam penelitian ini, berikut gambarnya. 1. Pengguna Laki-laki Pada penelitian ini penulis menemukan tiga pengguna laki-laki yang menerima pesan dan menyertai pesan tersebut dengan disertai tambahan informasi. Pengguna tersebut adalah Alvin reynaldo, Yudha Rahman dan Lukman Aardiansyah. Berikut ini contoh pengguna laki-laki yang menerima isi pesan disertai tambahan informasi
Menjaga Relationship
Gambar 3. 4.3 Hasil Postingan Yudha Rahman 27 Oktober 2015
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa narasumber Yudha Rahman terlihat menerima pesan tetapi juga memberikan informasi untuk temannya di media sosial Path. Hal ini dapat dilihat dari balasan dirinya yang mengataan
266
bahwa “ini kualitatif aja pace, kalik aja pace pakai kuantitatif atau mix method” dari perkataan narasumber tersebut, Yudha memberikan informasi bahwa ini adalah penelitian kualitatif saja. Berikut ini merupakan hasil wawancara dengan Yudha mengenai bentuk balas komentar dengan negosiasi “Kalo urusan mendebat atau pendabat lain saya tuh, liat-liat orang sih. Saya tuh juga jarang debat yang serius kalo di Path sih, di social media. Aku juga males debat tentang yang berbau SARA gitu, biar bisa menjaga temen-temen lain (Yudha – akun Path Yudha Rahman, wawancara tanggal 22 Februari 2016) 2. Pengguna Perempuan Dalam penelitian ini tidak ditemukan pengguna perempuan yang menerima tetapi memberikan tambahan informasi di media sosial Path. Hal ini berbeda dengan apa yang dilakukan laki-laki yang lebih sering menerima pesan disertai dengan tambahan informasi. b.
Menerima pesan tidak secara keseluruhan tetapi memberikan opini karena hanya ingin mencela 1. Pengguna Laki-laki Selain menerima pesan disertai tambahan informasi, adapula yang menerima pesan tidak secara keseluruhan tetapi memberikan opini karena hanya mencela ini sering terjadi pada pengguna laki-laki dan perempuan dalam membalas komentarnya di dalam media sosial Path, namun yang lebih sering menmberikan opini hanya ingin mencela ini lebih banyak digunakan pria daripada wanita. Untuk lebih jelasnya, Berikut ini merupakan contoh postingan pesan yang menerima pesan tidak secara keseluruhan tetapi memeberikan opini karena hanya ingin mencela adalah sebagai berikut.
267
Malas untuk menjawab
Gambar 3.4.4 Hasil Postingan Yogi tanggal 10 November 2015
Hasil postingan Yogi Heru Darmawan tersebut terlihat bahwa Yogi memiliki rasa humor yang tinggi dibandingkan dengan perempuan. Bahasa dan cara membalasnyapun sangat menarik dan tidak menyakiti pengguna lain yang sedang di ajak bicara. Berikut ini merupakan alasan Yogi menerima pesan dengan mencela adalah sebagai berikut :
268
“Pernah, ya itu karena situasi yang dia gak setuju, terus aku males jawabb ya aku jawab dengan hahahahhaha. Yang kiranya dia gak jawab lagi gitu. Isitilahnya males mikir (Yogi – akun Path Yogi, wawancara tanggal 22 Februari 2016)
2. Pengguna Perempuan Walaupun pengguna pria lebih banyak menerima pesan dengan karena ingin mencela, bukan berarti pengguna perempuan tidak pernah menggunakan tipe ini. Dalam penelitian di media sosial Path ini, peneliti juga menemukan satu temuan dari pengguna perempuan yang menerima pesan karena ingin mencela.Berikut ini gambarnya :
Buat Seru-seruan
Gambar 3.4.5 Hasil Postingan Effy, tanggal 22 Oktober 2015
Dari hasil postingan Effy Irmawati dapat dilihat bahwa Effy Irmawati memancing dan mencela teman lakinya di dalam media sosial Path. Ini adalah bentuk negosiasi yang digunakan Effy untuk mencela pengguna laki-laki lain di
269
media sosial Path. Kata-kata mencela dapat dilihat dari jawaban Effy yang mengataka bahwa “cie pasti suka galau di sosial media yang bang. Ehh” Berikut ini merupakan alasan Effy memposting status dengan mencala seperti gambar di atas : “Kalo komen aku bales juga, ya pokoknya sesuai dengan balasan komen temen aku juga sih. Tapi lebih banyak menerima pesan secara bercanda. Ya buat seru-seruan aja sihhh.” (Effy – akun Path Effy, wawancara tanggal18 Februari 2016) c. Menganggap pesan sebagai hiburan 1. Pengguna Laki-laki Selain menganggap pesan sebagai celaan, terdapat pula penerimaan pesan yang dianggap oleh pengguna laki-laki sebagai hiburan. Penerimaan pesan dengan menganggap pesan sebagai hiburan ini jarang digunakan oleh pengguna wanita di media sosial Path. Karena laki-laki disini lebih memiliki selera humor yang tinggi dibandingkan dengan perempuan yang lebih senang menerima pesan secara keseluruhan dan lemah lembut di media sosial Path. Pada penelitian ini ditemukan beberapa penerimaan pesan yang menganggap pesan sebagai hiburan. Hal ini ditemukan pada banyak narasumber laki-laki yaitu Aristo Ega, Lukman, Alvin dan Yudha Rahman. Tetapi Berikut ini merupakan salah satu contoh hasil postingan laki-laki yaitu dari narasumber Aristo Ega yang menganggap pesan sebagai hiburan di media sosial Path:
270
Hanya untuk seru-seruan
Gambar 3.4.6 Hasil Postingan Aristo Ega 1 November 2015
Berdasarkan gambar di atas, narasumber Aristo Ega juga terlihat menerima pesan secara bercanda untuk membalas komentar dari temannya. Ega membalas dengan kata-kata yang lucu seperti “ wkwk berarti mari kita buka bisnis facial hahaha”. Kata-kata tersebut adalah untuk menghibur teman-temannya. Berikut ini merupakan alasan Aristo memposting dengan mebalasannya dengan bercandaan yaitu sebagai berikut : “Sering banget, Alasannya iya buat seru-seruan ajaaa sihhhh.” (Ega – akun Path Aristo Ega, wawancara tanggal 19 Februari 2016)
2. Pengguna Perempuan Pada Penelitian ini,hanya ditemuakan satu pengguna perempuan yangs ering menerima pesan secara bercandaan yaitu narasumber Farah. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan pengguna laki-laki yang lebih senang menganggap
271
pesan sebagai hiburan. Berikut ini merupakan gambar dan alasan narasumber Farah sering menerima pesan secara bercandaan di media sosial Path : Memberikan Apresiasi terhadap teman-teman
Gambar 3.4.7 Hasil Postingan CH tanggal 23 Oktober 2015 Gambar diatas, terlihhat bahwa CH telah memposting kata-kata lucu yang mengundang banyak komentar orang. Hal ini juga dibalas dengan narasumber Farah dengan guyonan juga. Berikut alasan narasumber Farah membalas pesan secara bercandaan: “Iya pernah, Ya paling mereka posting tentang kata-kata lucu dan kita komentar dengan emot lucu dan kata-kata yang lucu juga gitu. Alasannya biar kita ternyata tuh memberikan apresiasi sama tementemen ita, jadi apa yang kita share gitu kan kita kan memberikan apresiasi gitu.” (Farah – akun Path CH, wawancara tanggal 23 Februari 2016)
272
3.4.3
. Penerimaan Pesan secara Opisisi Meskipun komunikator dan komunikan mempunyai possi yang sama, ada
juga komunikan yang menolak mentah-mentah isis pesan yang disampaikan komunikatornya. Hall menjelaskan bahwa orang yang menolak secara keseluruhan pesan dari komunikator ni adalah mereka yang sudah tahu tentang isi pesan tersebut, namun memilih untuk memberi balasan yang berkebalikan dari isi pesan yang disampaikan oleh komunikator204 a.
Isi pesan disampaikan bertentangan dan ditolak secara keseluruhan Pada penerimaan tipe ini komunikan lebih cenderung menolak dengan apa
yang dikatakan oleh komunikator. Dalam penelitian ini, terdapat perbedaan antara pengguna perempuan dana laki-laki dalam menolajk isi pesan di media sosial Path. Pengguna perempuan biasanya menolak isi pesan ini karena sedang emosi atau berada pada titik kemarahan yang tinggi, sehingga terkandang wanita tidak pernah bisa mengontrol balasan pesan tersebut. Berikut ini contoh dari pengguna perempuan dalam meniolak isi pesan secara keseluruhan. 1. Pengguna Perempuan Dari hasil penelitian ini, tidak ada pengguna perempuan yang membalas komentar dengan menolak pesan secara keseluruhan di media sosial Path. Namun pada ada beberapa dalam kondisi tertentu, Zerina menolak karena sedang emosi di media sosial Path. Hal ini hanya ditemukan satu pengguna yaitu Zerina tetapi narasumber ini mengakui bahwa itu hanya terbawa emosi tetapi
204
Ibid. Hal 172
273
pada aslinya narasumber ini jarang menolak. Berikut ini gambar dan alasan tentang penjelasan tersebut.
Terbawa suasana
Gambar 3.4.8 Hasil Postingan Zerina Zetary Siregar tanggal 13 November 2015
Dari gambar diatas, terlihat bahwa narasumber Zerina menolak pesanpesan yang di komentari oleh temannya di dalam media sosial Path. Hal ini dapat dilihat dari kata-kata Zerina yang membalas dengan “kata siapa kamu, jangan sok tahu. Kalau dibayarin negara gue gak naik ini”. Kata-kata iniliah yang dinilai lebih tegas dan menolak apa yang dikatakan oleh temannya.
274
Berikut ini merupakan alasan Zerina yang pada saat itu menolak balasan komentar dari temennya di media sosial Path dan mengatakan jarang sekali menolak isi pesan : “Gak pernah sih sebenarnya, namun dulu pernah menolak ya tentang maskapai itu tetapi itupun juga baru sekalikayaknya. Alasannya ya gitu, terbawa susasana emosi aja wkwkwk.” 2. Pengguna Laki-laki Berbeda dengan pengguna perempuan, pengguna laki-laki dalam menolak isi pesan cenderung karena laki-laki tersebut tidak setuju dan tidak sependapat dari komunikator yang mengomentari isi pesannya. Pada hasil wawancara terdapat empat laki-laki yang sering menolak isi pesan yaitu Gerry, Lukman, Irfan dan Aristo Ega. Namun pada penjelasannya, peneliti hanya memberikan satu contoh dari keempat pengguna tersebut yaitu dari narasumber Gerry Indrayana. Berikut ini contohnya dan alasannya:
Tidak menyetujui isi pesan dan tidak sesuai
Gambar 3.4.9 Hasil Postingan Gerry Indrayana tanggal 8 November 2015
275
Berdasarkan gambar narasumber Gerry Indyarana diatas, dapat dilihat bahwa Gerry menolak ajakan untuk bermain duel otak dengan temannya. Gerry menolak dengan kata-kata yang tidak menyakitkan dibanding dengan pengguna perempuan. Kata-kata yang digunakan Gerry adalah sebagai berikut “lagi mikirin skripsi nih jadi kalah mulu”. Disini Gerry menolak dengan cara yang baik dan merendah dibandingkan dengan perempuan yang menolak dengan emosi. Berikut ini merupakan alasan Gerry menolak isi pesan dari temannya di media sosial Path, yaitu sebagai berikut : “Ya pernah. Alasannya pesan tersebut tidak sesuai/ tidak pantas terkait aku sebagai penerima pesan. Alhasil ya diamkan saja atau ditolak.” (Gerry –akun Path Gerry, wawancara tanggal 19 Februari 2016)
Dalam penelitian ini terdapat tiga tipe penerimaan pesan yang dilakukan oleh komunikan. Yang pertama adalah komunikan menerima dan menyetujui keseluruhan pesan yang disampaikan komunikator. Mereka menyetujui isi pesan ini karena mereka membenarkan apa yang dikatakan oleh komunikator sehingga tidak ada penolakan dari apa yang disampaikan. Komunikan yang menerima pesan secara keselurihan ini dimanakan sebagai penerimaan pesan secara dominan-hegominic position. Tipe yang kedua adalah komunikan menimbang pesan yang disampaikan komunikator. Komunikan pada tipe ini adalah mereka yang ikut memasukkan pendapat mereka pribadi sebagai balasan dari pesan yang disampaikan kembali kepada komunikator. Mereka membalas pesan dari
276
komunikator dengan tiga cara menerima pesan dengan memberikan tambahan informasi, memberikan pesan hanya untuk mencela dan menerima pesan hanya sebagai hiburan. Bentuk tipe kedua ini sering disebut dengan Negotiated Position. Kemudian tipe yang terakhir adalah komunikan yang menolak pesan yang disampaikan komunikator. Tipe ini sangat jarang terjadi pada pengguna laki-laki. Dalam penelitian ini hanya ada satu percakapan dimana komunikan tidak setuju dengan komunikator dan memberikan argumennya yaitu dari pengguna perempuan, dan dalam hal ini disebabkan karena pesan yang disampaikan oleh komunikator sudah tidak relevan lagi dengan keadaan sekarang sehingga mereka menolak pesan tersebut. Tipe ini sering disebut juga dengan oppositional position. Melihat penerimaan pesan pengguna dalam membalas komentar atau menanggapi kembali komentar dari hasil penelitian yang ditemukan peneliti. Perempuan lebih sering menerima pesan secara Hegemoni Dominan dan Bercandaan. Sedangkan pengguna laki-laki lebih senang menerima pesan dengan negosiasidalam bentuk guyonandan menolak isi pesan atau menggunakan tipe opisisi. Hegomoni dalam artinya pengguna meyutuji keseluruhan pesan atau komentar yang dilontarkan oleh komunikator. Sedangkan negosiasi, pengguna tidak menolak pesan secara keseluruhan tetapi menerima pesan dengan cara memberikan opini lain dengan bentuk guyonan. Dan
oposisi
adalah
menolak
isi
pesan
secara
keseluruhan.
259
Pada tabel dibawah ini peneliti menyajikan rangkuman temuan yang didapatkan terkait dengan tipe penerimaan pesan yang dilakukan oleh pengguna laki-laki dan perempuan di media sosial Path Tabel 3.4 Matrix Hasil Penelitian Kategori Perbedaan Penerimaan Pesan antara Pengguna Laki-laki dan Perempuan di Media Sosial Path Tipe No Penerimaan Pesan 1. Perimaan
Level Teks Perempuan
Level Konteks Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Pengguna perempuan lebih
Pengguna laki-laki lebih
Alasan pengguna
Alasan Pengguna laki-
Pesan secara
senang membenarkan dan
jarang membenarkan dan
perempuan lebih
laki lebih jarang
Hegemoni
menyetujui keseluruhan isi
menyetuji keseluruhan isi senang membenarkan
membenarkan dan
pesan
pesan
dan menyetujui
menyetuji keseluruhan
keseluruhan isi pesan
isi pesan karena laki-
karena sesuai dengan
laki lebih senang
pendapat yang
dengan argumennya
diberikan oleh
sendiri
komunikator 2
Penerimaan
Pengguna perempuan jarang
Pengguna laki-laki lebih
Alasan pengguna
Alasan pengguna laki-
Pesan secara
menerima pesan secara
sering menerima pesan
perempuan jarang
laki lebih sering
260
Negosiasi
negosiasi
disertai tambahan
menerima pesan
menerima pesan disertai
informasi dan menerima
secara negosiasi
tambahan informasi dan
pesan dengan
karena pengguna
menerima pesan dengan
memberikan candaan
perempuan lebih
memberikan candaan
senang mengikuti
karena malas untuk
perkaatan
menjawab, hanya untuk
komunikator.
seru-seruan (sebagai hiburan), menjaga relationship dan
3
Penerimaan
Pengguna perempuan lebih
Pengguna laki-laki lebih
Pesan secara
jarang menolak isi pesan
banyak menolak isi pesan perempuan lebih
Oposisi
Alasan pengguna
Alasan pengguna lakilaki lebih banyak
jarang menolak isi
menolak isi pesan
pesan walaupun ada
karena Isi pesan yang
satu pengguna yang
disampaikan
menolak isi pesan
bertentangan dan tidak
karena tidak setuju
setuju dengan apa yang
dengan pendapat yang
disampaikan
di sampaikan