BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Profil Informan 1. Informan 1 a. Nama
: Muchriyanto, S. A. P
b. NIP
: 19591010 198007 1 001
c. Jabatan
: -Kasubag Publikasi dan Dokumentasi -Direktur Umum Ratih TV tahun 2015
2. Informan 2 a. Nama
: Daryanto
b. NIP
: 19650424 198503 1 006
c. Jabatan
: -Staff Bagian Humas dan Protokol Setda Kebumen -Direktur Operasional Ratih TV tahun 2015
3. Informan 3 a. Nama
: Feby Ari Kurniawan, A.Md
b. NIP
: 19800220 201001 1 004
c. Jabatan
: -Staff Bagian Humas dan Protokol Setda Kebumen -Kepala Bagian Pemrograman Ratih TV tahun 2015
4. Informan 4 a. Nama
: Paryanto
b. Jabatan
: Bagian Teknik Ratih TV tahun 2015 (freelance/PTT)
64
65
Pada bagian ini, peneliti
menyajikan hasil pengumpulan data yang
diperoleh melalui hasil wawancara, observasi, dan studi dokumentasi berdasarkan tujuan penelitian serta rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya yakni mengenai kegiatan manajemen penyiaran yang diterapkan pada Ratih TV sebagai Lembaga Penyiaaran Publik Lokal (LPPL) yang ada di Kabupaten Kebumen. Pengumpulan data dilaksanakan pada lingkup kerja Ratih TV Kebumen yang berada pada naungan Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Kebumen yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban, gambaran dan kesimpulan dari pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan. Penelitian melibatkan empat orang responden yakni Direktur Umum Ratih TV, Direktur Operasional, Kepala Bagian Pemrograman, dan Teknisi.Responden berhubungan langsung dengan kegiatan penyiaran serta pengelolaan Ratih TV sebagai media milik pemerintah Kabupaten Kebumen. Cara penyajian hasil wawancara akan diurutkan berdasarkan kategori yang sudah dijabarkan sebelumnya dan diperkuat hasil observasi peneliti. B. Ratih TV Sebagai Media Komunikasi Pemerintah Kabupaten Kebumen Ratih TV merupakan televisi lokal milik pemerintah Kabupaten Kebumen yang saat ini pengelolaannya dipertanggungjawabkan kepada bagian Humas dan Protokol Kabupaten Kebumen. Pada dasarnya, lembaga humas menurut W. Emerson Reck merupakan kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill dari masyarakat(Oemi, 2001: 25). Demikian pula dengan Humas
66
Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen, yang melalui setiap subbagiannya memuat berbagai program yang bertujuan sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat dalam kegiatan pemerintahan di Kabupaten Kebumen. Tugas dan kewajiban yang terdapat pada kegiatan humas pemerintah daerah Kabupaten Kebumen secara garis besar
seturut dengan tugas dan
kewajiban humas pemerintah yang diungkapkan oleh John D. Millet (dalam Ruslan, 2001: 108) yakni mengamati dan mempelajari keinginan-keinginan, dan aspirasi yang terdapat dalam masyarakat, memberikan nasihat atau sumbang saran dalam menanggapi apa yang sebaiknya dapat dilakukan instansi/ lembaga pemerintah seperti yang dikehendaki oleh pihak publiknya, mengusahakan terciptanya
hubungan
memuaskan
antara
publik
dengan
para
pejabat
pemerintahan, serta memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diupayakan oleh suatu lembaga/ instansi pemerintahan yang bersangkutan. Lembaga humas Pemerintah Kabupaten Kebumen melakukan berbagai kegiatan guna menunjang tugas dan kewajiban yang telah ditetapkan.Hal tersebut kemudian dibebankan kepada Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen yang dibagi menjadi tiga divisi yakni Subbagian Publikasi dan Dokumentasi, Subbagian Kemitraan dan Analisis Media, dan Subbagian Protokol. Ketiga divisi tersebut memiliki tugas dan fungsi masing-masing dalam mendukung kegiatan pengumpulan data dan diseminasi informasi serta pemberitaan yang menyangkut Kabupaten Kebumen. Guna mendukung kegiatan tersebut, Bagian Humas dan Protokol menetapkan lima strategi komunikai yang meliputi penerbitan Majalah Wamas, pembuatan Direct Mail Surat Dari Bupati,
67
penyelenggaraan siar Ratih TV, penyelenggaraan siar Radio IN FM, dan penyelenggaraan kegiatan Bakohumas (Penuturan Ibu Dewi Indri Astuti, Kasubag Kemitraan dan Analisis Media dalam kegiatan Kuliah Kerja Komunikasi yang dilakuan peneliti pada Juli 2014). Pada kesempatan ini, peneliti menyoroti aktivitas Subbagian Publikasi dan Dokumentasi yang disebutkan dalam Peraturan Bupati Kebumen Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Kebumen Pasal 16 ayat (1) bahwa Subbagian Publikasi dan Dokumentasi memiliki beberapa tugas yakni antara lain pemasangan baliho terkait event pemerintah (pilkada,pembayaran pajak, dan lain sebagainya), baliho/ spanduk ucapan selamat, penerbitan Majalah Wamas, penerbitan Direct Mail Surat Dari Bupati, penyelenggaraan siaran Radio IN FM dan Ratih TV yang berusaha menyasar seluruh masyarakat Kabupaten Kebumen pada umumnya. Pengolahan data dan informasi yang dilakuan oleh Subbagian Publikasi dan dokumentasi diproduksi secara massal yang kemudian disebarkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kebumen secara luas, berdasarkan wilayah, yang tentunya masyarakat tersebut bersifat anonim (individu yang menjadi sasaan tidak saling mengenal), dan heterogen (penerima pesan memiliki berbagai perbedaan seperti perbedaan usia, pekerjaan, status, dan lain sebagainya akan tetapi memiliki kepentingan yang sama yakni sebagai penerima informasi dari pemerintah. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988) tentang komunikasi massa yang yakni“Mass communication is a process whereby mass-produced message are transmitted to large anonymous,
68
and heterogeneous masses of receivers” (Nurrudin, 2006: 12) atau dengan kata lain bahwa kegiatan komunikasi massa merupakan kegiatan memproduksi pesan yang kemudian disebarluaskan kepada massa yang bersifat anonim dan heterogen. Nurrudin (2006) menjelaskan terdapat beberapa elemen dalam komunikasi massa yakni komunikator, isi media, audience, umpan balik, gangguan, gatekeeper, pengatur, dan filter. Proses komunikasi massa yang terjadi dalam kegiatan pemerintahan di Kabupaten Kebumen memberikan gambaran elemenelemen komunikasi massa bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen merupakan institusi yang berperan sebagai
sumber pesan atau informasi
(komunikator). Selanjutnya, isi pesan dan informasi disampaikan melalui mediamedia yang telah ditetapkan sebagai alat bantu strategi komunikasi untuk disampaikan kepada masyarakat Kabupaten Kebumen (audience). Selanjutnya pemerintah mengharapkan adanya umpan balik untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap pesan yang disampaikan oleh pemerintah. Proses penyampaian isi pesan kepada masyarakat terlebih dulu melalui proses gatekeeping yang dilakukan oleh seorang gatekeeper (penampis informasi). Gatekeeper merupakan orang/bagian yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan dan mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. (Nurrudin, 2006: 31). Gatekeeper biasanya adalah reporter, editor film atau surat kabar, manajer pemberitaan, penjaga rubrik, kameramen, sutradara dan KPID.
69
Pentingnya proses gatekeeping digambarkan Hooghe dan Jacobs (2014) dalam penelitiannya berjudul Public Television and Anti-immigrant Sentiments in Europe: A Multilevel Analysis of Patterns in Television Consumption menemukan bahwa stasiun televisi publik yang memiliki posisi kuat dengan melakukan proses gatekeeping yang terus-menerusakan meningkatkan sikap dukungan masyarakat terhadap program-program pemerintah. Proses penyampaian pesan tidak lepas dari gangguan teknis dan non-teknis pada media yang pergunakan. Selain itu, ruang gerak media yang digunakan oleh pemerintah juga terpengaruh oleh pengatur/ regulator yakni pihak yang-pihak diluar media yang ikut mempengaruhi isi media antara lain berupa undang-undang negara yang menjadi dasar pembentukan dan operasional media yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen, konsumen media, organisasi professional, narasumber, dan pengiklan, serta filter berupa karakteristik psikologis, filter fisik, dan filter budaya dari masyarakat Kabupaten Kebumen sebagai audience terkait. Untuk melihat dengan jelas, penulis menggambarakan elemen-elemen proses komunikasi massa yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen sebagai berikut:
Bagan 3. 1 Elemen-Elemen pada proses Komunikasi Massa Pemerintah Kabupaten Kebumen Sumber: Olah Data Penulis
70
Lebih jauh lagi, fokus utama peneliti dalam penelitian ini adalahpada kegiatan komunikasi massa yang dilakukan oleh Bagian Humas Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen melalui Lembaga Penyiaran Publik Lokal Ratih TV. Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, Ratih TV merupakan televisi lokal milik pemerintah daerah Kabupaten Kebumen yang saat ini berada pada naungan Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Kebumen. Berdasarkan garis waktu, pembentukan Ratih TV didasarkan kepada beberapa dasar yakni: 1. Naskah kesepakatan bersama antara pemerintah Kabupaten Kebumen den PT. Surya Citra Televisi atau SCTV Nomor 4 Tahun 2003 tentang Penyiaran Televisi pada PT Surya Citra Televisi pada tanggal 12 Desember 2003 antara Dra. Rustrinigsih M.Si (saat itu adalah Bupati Kebumen) dan Lanny Rahardja beserta Alexander Kumara yang merupakan direktur utama dan direktur operasional SCTV pada saat itu. 2. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 483/47/2004 tentang Pemberian Izin Siaran Percobaan Televisi Lokal pada tanggal 30 Juli 2004. 3. Bupati Kebumen nomor 14 Tahun 2006 tentang Pendirian Lembaga Penyiaran Publik Lokal Televisi Kabupaten Kebumen. 4. Undang-Undang Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen nomor 11 Tahun 2009 tentang Pembentukan Lembaga Penyiaran Publik Lokal Televisi Kabupaten Kebumen. Pada undang-undang tersebut dibahas
71
mengenai ketentuan-ketentuan yang berlaku, tugas, dan kewajiban Ratih TV sebagai Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) di Kabupaten Kebumen. Pada pasal 3 tercantum tujuan pembentukan Ratih TV yakni (a) untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan, (b) sebagai media komunikasi timbal balik antara Pemerintah dan masyarakat; (c) sebagai media informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat bagi masyarakat, dan (d) sebagai pelestarian budaya daerah. Membahas mengenai Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL), pada Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 tahun 2002 pasal 14 ayat 1 dan 3 menjelaskan LPPL adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. yang bertempat didaerah provinsi, kabupaten, atau kota. C. Aktifitas Manajemen Penyiaran Pada Ratih TV Mengelola Ratih TV merupakan sebuah tantangan besar bagi pemerintah daerah Kebumen, kegiatan pengelolaan tidak lepas dari kombinasi antara tiga pilar utama dalam media penyiaran yakni teknik, program, dan pemasaran, sehingga secara langsung juga bergantung kepada sumber daya alat dan kualitas sumber daya manusia pada ketiga tiga pilar utama pengelolaan media (Morrisan, 2013:133) dibutuhkan kegiatan manajemen untuk mengatur ketiga pilar utama dalam pengelolaanya.
72
Secara umum pengertian manajemen menurut James F. Stoner (1982) merupakan proses perencanaan, pengroganisasian, pengarahan, dan pengawasan para anggota dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Handoko, 1993:8). J.F. Stoner menekankan bahwa manajemen dititikberatkan pada proses dan sistem. Oleh sebab itu jika dalam proses dan sistem
perencanaan,
pengroganisasian,
pengarahan,
penganggaran,
dan
pengawasan berjalan maksimal, maka proses manajemen secara keseluruhan juga maksimal. Dalam dunia penyiaran, dikenal adanya kegiatan manajemen penyiaran, J.B. Wahyudi mengartikan manajemen penyiaran sebagai kegiatan manajemen yang dinterapkan dalam organisasi penyiaran, yaitu organisasi yang mengelola siaran. Manajemen penyiaran digunakan sebagai motor penggerak organisasi penyiaran dalam mencapai tujuan penyelanggaran penyiaran (Wahyudi, 1994: 39). Fungsi dasar dalam manajemen penyiaran menurut Peter Pringle adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pemberian pengaruh, dan pengawasan yang termasuk didalamnya evaluasi (Morrisan, 2013: 138). 1. Kegiatan Perencanaan pada Ratih TV Kebumen Perencanaan merupakan suatu kegiatan awal dalam sebuah alur manajemen. Dalam
buku Manajemen Media Penyiaran(2013),
kegiatan perencanaan mencakup penentuan tujuan (objectives). Dalam perencanaan harus diputuskan, apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan siapa melakukannya (Morrisan, 2013: 138).
73
Secara formal dasar dan tujuan utama dari Ratih TV tercantum pada Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen nomor 11 Tahun 2009 tentang Pembentukan Lembaga Penyiaran Publik Lokal Televisi Kabupaten Kebumen pasal 4 tercantum tujuan pembentukan Ratih TV yakni (a) untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan, (b) sebagai media komunikasi timbal balik antara Pemerintah dan masyarakat; (c) sebagai media informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat bagi masyarakat, dan (d) sebagai pelestarian budaya daerah. Sebagai sebuah LPPL, tujuan Ratih TV yang juga sebagai ukuran kesuksesan diungkapkan oleh Bapak Daryanto selaku Direktur Operasional Ratih TV bertempat di Kantor Ratih TV Kebumen sebagai berikut: “Karena ini adalah televisi publik ukuran kesuksesannya adalah ketika Ratih bisa menampung informasi dari masyarakat atau dari pemirsa, sebagai penyalur aspirasi sehingga informasi ini bisa sampai kepada bupati.Baik informasi yang positif ataupun negatif bisa ditampung sehingga dapat ditindaklanjuti oleh masing-masing SKPD karena TV publik.Dari pemerintah juga menginformasikan hasil hasil pembangunan atau program program pembangunan yang sedang dilaksanankan oleh pemerintah daerah berkaitan dengan keterbukaan informasi ini” (Wawancara Senin, 7 September 2015). Melalui pernyataan tersebut, diketahui bahwa Ratih TV harus mampu menjadi lembaga yang dapat menjadi perantara antara pemerintah dan masyarakat. Ratih TV diharapkan mampu menampung segala jenis informasi dan aspirasi, baik yang positif ataupun negatif, dari masyarakat yang ditujukan kepada Bupati dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Tentunya, selain menampung
74
aspirasi dari masyarakat, Ratih TV juga memberikan informasi dari Pemerintah
Daerah
kepada
masyarakat
tentang
hasil-hasil
pembangunan, hasil keja, dan program-program pemerintah Daerah secara terbuka. Pengelola Ratih TV menyadari benar bahwa Ratih TV mampu menjadi salah satu agen pendukung dalam rangka menciptakan pemerintahan yang baik dan transparan sesuai dengan prinsip azas good local government (mewujudkan tata pemerintahan lokal yang baik) sesuai apa menjadi misi Ratih TV. Hal tersebut salah satunya dapat terlihat ketika masyarakat turut berpartisipasi sebagai penelpon pada acara-acara dialog interaktif seperti Selamat Sore Kebumen. Pengelola tidak membatasi dan tidak memberikan filter secara khusus kepada penelpon. Penelpon diberi kesempatan untuk bertanya seluas-luasnya berhubungan dengan tema yang sudah ditentukan sebelumnya. Salah satu contohnya melalui program acara Selamat Sore Kebumen pada 16 September 2015 mengenai Kinerja Dinas Departemen Sosial Kabupaten Kebumen.
Hal
tersebut
diperjelas
oleh
pernyataan
Kasubag
Pemrograman, Febby Ari Kurniawan, pada waktu yang terpisah, mengungkapkan bahwa: “Tidak menutup kemungkinan masyarakat yang ingin bertanya silakan untuk bertelfon karena telfon tidak ada filter, tidak ada penyaringan jadi benar-benar masyarakat diberi kesempatan untuk bertanya seluas luasnya dengan tema-tema tertentu. jadipure ga ada filter-filteran. Tidak ada setting-settingan karena kita terbuka.Kan kita kepengennya menjadi pemerintahan yang baik kemudian transparan juga” (Wawancara Senin, 7 September 2015).
75
Dalam peristiwa tersebut penulis melihat bahwa, sebagai media komunikasi massa, Ratih TV bertugas sebagai perantara antara pemeritah sebagai komunikator yang memproduksi pesan kepada masyarakat Kabupaten Kebumen sebagai penerima pesan atau komunikan yang selanjutnya diharapkan muncul feedback dari masyarakat Kabupaten Kebumen sebagai salah satu bahan masukan untuk pemerintah. Kegiatan perencanaan juga tidak lepas dari kegiatan pengelolaan anggaran sebagai aspek penting dalan operasional Ratih TV, hal ini senada dengan pendapat dari Morrisan yang mengatakan bahwa selain penetapan tujuan, perencanaan sangat terkait dengan anggaran yang disediakan untuk mencapai tujuan atau target tertentu yang ditetapkan pada tahap perencanaan (Morrisan, 2013: 147). Melalui keterangan dariDirektur Operasional, proses perenanaan operasional Ratih TV sebagai berikut: “Kalau misal untuk kebutuhan sarana prasarana, kita harus rapat dulu, untuk anggaran tahun 2016 sudah dibahas pertengahan tahun 2015, kebutuhan apa saja harus sudah di plotting. Yang ikut ya manajer program, manajer teknik, ya masing-masing perwakilan. Karena untuk Ratih TV, seperti Pak Mukri itu adalah pejabat struktural di bagian humas tapi sekalian untuk Ratih TV kan menjabat direktur umum. Pak Mukri disamping sebagai pejabat struktural untuk pengendalian dan untuk mengatur disini, jadi dobel sekalian jadi nanti Pak Mukri tinggal laporan sama Pak Kabag sekalian” (Wawancara Senin, 7 September 2015). Melalui keterangan tersebut, proses perencanaan pada Ratih TV terkait dengan operasional dengan kebutuhan sarana dan prasarana dilakukan jauh-jauh hari. Kegiatan perencanaan sendiri diikuti oleh
76
masing-masing perwakilan tingkatan manajemen dan divisi program pada Ratih TV dan selanjutnya diproses dalam rencana anggaran milik Bagian Humas dan Protokol. Jika televisi swasta mendapatkan dana operasional dari iklan serta sponsorship, maka lain halnya dengan Ratih TV. Biaya operasional Ratih TV dibebankan kepada APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten Kebumen yakni melalui bagian Humas Kabupaten Kebumen, hal ini juga sudah ditentukan dan diatur oleh undang-undang nomor 32 tentang Penyiaran dan dalam Perda Nomor Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 11 Tahun 2009 yang mengaskan bahwa sumber pendapatan Ratih TV sebagai LPPL berasal dari beberapa sumber selain APBD sumbangan masyarakat; iuran penyiaran; siaran iklan; dan usaha lain yang sah dan tidak mengikatseperti pengobatan alternatif, iklan dari perusahaan (sekolah, toko) dan lain-lain. Hal tersebut dijelaskan oleh Daryanto sebagai berikut: “Kalau untuk Ratih TV itu semua biaya operasional di topang oleh APBD, yang melalui SKPD sekretaris daerah dibawah naungan bagian humas semua… Dana APBD Masing masing tahun beda-beda, nanti kalau mau tanya masalah budget beda beda. Untuk tahun kemaren Karena pemancar jadi cukup tinggi, yang di utamakan cukup gede sekitar 2 (milyar) koma berapa, tapi untuk yang rutin ya untuk listrik. Cukup gede itu” (Wawancara Senin, 7 September 2015). Menurut keterangan yang diperoleh dari Direktur Operasional diatas, proses perencanaan merupakan salah satu aspek penting dalan operasional Ratih TV. Proses perencanaanpada Ratih TV terkait dengan
77
operasional dengan kebutuhan sarana dan prasarana dilakukan jauhjauh hari. Kegiatan perencanaan sendiri diikuti oleh masing-masing perwakilan tingkatan manajemen dan divisi program pada Ratih TV. Pihak, manajemen Ratih TV, melalui Daryanto menjelaskan pula bahwa besarnya anggaran yang direncanakan oleh Ratih TV berbeda-beda setiap tahun tergantung dengan kebutuhan operasional Ratih TV, kecuali untuk biaya tetap seperti listrik. Selain dana APBD, Ratih TV mendapat kesempatan untuk menambah dana operasional melalui iklan, tentunya mengacu kepada undang-undang yang berlaku. “Prinsipnya iklan itukan tidak menimbulkan SARA, umpanya kaintannya dengan iklan. Ya iklan dari perusahaan, jelas ya, iklan dari pengobatan alternatif ada batasannya, terus satunya dari dinas instansi. Itu ada aturannya di LPPL , 20 pesen apayah. Itu boleh untuk iklan komersil juga buat ILM.Tarifnya 50 ribu per 30 detik menurut perbub nya” (Wawancara Senin, 7 September 2015). Ratih TV memiliki kriteria iklan yang menjadi acuan dalam penyiarannya yakni tidak boleh mengandung unsur SARA dan hanya mematok tarif sejumlah Rp. 50.000,00 untuk 30 detik penayangan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Pembentukan Lembaga Penyiaran Publik Lokal Televisi Kabupaten Kebumen Pasal 42 lebih jelas mengatur bahwa (1) Materi siaran iklan harus sesuai kode etik periklanan, persyaratan yang dikeluarkan oleh KPI dan peraturan perundangan yang berlaku. (2) Siaran iklan niaga yang disiarkan pada mata acara siaran untuk anak-anak wajib mengikuti
78
standar siaran untuk anak-anak. (3) Waktu siaran iklan niaga paling banyak 15% (lima belas persen) dari seluruh waktu siaran setiap hari. (4) Waktu siaran iklan layanan masyarakat paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari siaran iklannya setiap hari. Berkaitan mengenai anggaran, Direktur Umum Ratih TV, Muchriyanto S.AP memberikan tanggapan sebagai berikut: “Kita selalu menyesuaikan anggaran operasional yang ada, kalau bicara kurang ya kalau kita mau meningkatkkan lagi ya mesti harus ditambah.Tapi kalu kita menganggap cukup dengan itu ya anggap cukup. Kita kurang itu karena peralatan udah ketinggalan umpanya ya, jadi kita harus menyesuaikan peralatan yang standar berarti harus ada biaya. Kita akan meningkatkan jam siaran, otomatis cost nya harus bisa tambah. Dulu pertama anggaran kita Cuma 600 , siaran hanya 4,5 jam sekarang anggarannya naik jadi 1 M jadi kita tingkatkan jadi 7 jam siaran. Itu belum bicara tentang kualitas program, kalau kita mau bicara kualitas , bikin program yang bagus dengan biaya yang mahal bisa aja” (Wawancara Senin, 7 September 2015). Proses perencaan pada Ratih TV dilakukan dengan berbagai pertimbangan, karena berkaitan dengan anggaran yang dikeluarkan oleh Pemeritah Daerah Kabupaten Kebumen melalui APBD Kabupaten Kebumen. Proses persetujuan anggaran memakan waktu yang tidak sebentar karena harus menaati birokrasi yang ada. Proses penetapan anggaran mulai dari tingkat manajerial Ratih TV, kemudian hasil penganggaran atau Rencana Anggaran Kerja masuk kedalam rencana anggaran milik Bagian Humas dan Protokol, kemudian masuk kedalam Bagian Administrasi Pembangunan untuk disampaikan ke Bappeda, lalu ke Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) selanjutnya
masuk RAPBD lalu terakhir masuk ke
79
persetujuan
DPRD Kabupaten Kebumen. Terpenuhinya sarana dan
prasarana yang dibutuhkan Ratih TV, secara tidak langsung berkaitan dengan persetujuan dari pihak DPRD. 2.
Kegiatan Pengorganisasian Pada Ratih TV Kebumen Kegiatan pengorganisasian merupakan sebuah proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya (Morrisan, 2013: 150).Penentuan dan pengaturan ketersediaan sumber daya manusia ataupun materi pada operasional stasiun Ratih TV dijelaskan oleh Daryanto sebagai berikut: “Kalau sini kan dirut, butuhnya kurang ini ini ini mengajukan bagian humas, karena yang menetukan kaitannya degan anggaran adalah bagian humas sehingga sini mengajukan personil sehingga nanti penyusunan anggaran juga disesuaikan.Tapi ya itu, sekarang banyaknya tenaga freelance, kalau istilahnya tenaga PTT ga bisa, paling freelance” (Wawancara Senin, 7 September 2015). Pengorganisasian
merupakan
proses
penyusunan
struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya. Sumberdaya Manusia pengelola Ratih TV merupakan PNS aktif yang bertugas pada Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Kebumen. Melalui data yang bersumber dari Direktur Operasional, penetapan jumlah sumberdaya manusia atau karyawan berhubungan dengan proses penetapan anggaran, dari pihak Ratih TV mengajukan permohonan kepada Bagian Humas penambahan jumlah karyawan. Selanjutnya jumlah perekrutan akan didasarkan kepada keputusan Kepala Bagian.
80
Bagan 3.2 Struktur Organisasi Ratih TV Kebumen Sumber: Arsip Ratih TV Kebumen Tahun 2015
Selain Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan, Sumber daya manusia pada Ratih TV merupakan tenaga freelance yang direkrut dari masyarakat umum non-PNS. “Kalau model gitu (freelance) ya paling butuh berapa lah, kalau nanti di umumkan secara terbuka otomatis yang daftar banyak banget. Umpama dia tamatan mau dengan gaji segini karena ngga seberapa sih ya, karena disini gajinya ngga seberapa sih ya, terus terang aja kalo disini gajinya ga seberapa ya di coba dalam jangka waktu magang beberapa bulan bisa jalan misalnya, bisa nanti diajukan utuk menjadi tenaga freelance. Jadi magang dulu tiga bulan” (Wawancara Senin, 7 September 2015). Melalui penjelasan Daryanto tersebut, proses pengangkatan pegawai non-PNS pada Ratih TV juga seperti perusahaan pada umumnya yakni melalui proses magang selama tiga bulan, akan tetapi dari pihak manajemen tidak menjanjikan upah dalam jumlah banyak.
81
Untuk lebih jauh lagi, Daryanto juga menyampaikan bahwa dari segi kualitas dan kuantitas SDM pada Ratih TV masih terbatas. “SDM, boleh dikatakan jumlahnya, kualitasnya, yaitu pendidikan, karena yang sarjana hanya berapa itu ya mungkin bisa lihat di absen. Kaitannya dengan pendidikan ya boleh dikatan tidak sesuai dengan penyiaran, yang sesuai komunikasi, tapi disini yang komunikasi hanya beberapa. Mas dani komunikasi, Mba Syifa, Mba Cahya ya boleh di katakan hanya beberapa, lima kalau ngga salah. Karena untuk jam tayang Ratih TV sementara ini kan jam 120 sementara jumlah kayawan hanya dua puluh empat apa dua puluh lima itu mba, sudah termasuk Tegar admisnistrasi,tenaga keamanan, tenaga kebersihan udah termasuk itu, cukup berat, jadi kalau membagi kegiatan juga cukup berat…… lha ini, Karena keterbatasannya bisa juga saya pas disambi disitu sebutan Direktur Operasional, tapi pas ada informasi mendadak saya menghubungi temen temen ga bisa akhirnya ya saya jalan sendiri jadi masih merangkap. Ada teknisi merangkap audioman terus itu pemasaran juga masih kadang kadang produksi …. “Ya kemauan orangorangnya, SDM nya, walaupun katakanlah cukup empot-empotan juga kaitannya dengan personil segitu saya harus membagi tugas kesana kemari, walaupun dukungan material hanya seberapa katakanah pas seminar ada SPPD” (Wawancara Senin, 7 September 2015). Selain itu, Paryanto dari bagian teknisi menyatakan, Yang jelas SDM perlu di tambah .misalnya seperti saya jangan sendirian tapi harus punya temen paling ngga yang mampu mengimbangi saya. jadi menguasai seluruh peralatan. Kebanyakan orag hanya pinter di kamera, hanya pinter di audiomixer, haruse karena semua alat kecil-kecil ya harus menguasai keseluruhan. ….Karena saya bukan PNS, gaji sering terlambat” (Wawancara Senin, 7 September 2015). Berdasarkan kedua pernyataan tersebut, kualitas dan kuantitas SDM pengelolaan pada Ratih TV terbatas.Peneliti
membandingkan
dengan jumlah kru pada televisi swasta yang mencapai sekitar lebih dari 20 orang dalam satu acara, sedangkan Ratih TV yang memiliki beberapa program in-house (buatan sendiri) hanya ditangani oleh 25
82
orang. Dalam observasi yang dilakukan oleh peneliti, peneliti melihat bahwa memang melihat sedikitnya jumlah personil di Ratih TV sehingga terjadi rangkap tugas. Hal tersebut juga tidak dipungkiri oleh Muchriyanto: “Kita kan masih dipegang pemerintah, masih amatir pada umumnya, kalo masih amatir itu ngga akan bisa berkembang. Ini harus dikelola secara professional oleh ahlinya oleh orang yang berkompenten. Kemudian masalah pengadaan, terutama pemancar ya sepanjang pemerintah tidak mengakomodir secara cepat pemancar ya kondisinya akan gitu gitu aja ngga akan berkembang. Jadi dulu kenapa ngga berkembang-berkembang karena pemancarnya itu udah tua, pemancarnya sudah drop, jadi daya tangkap di masyarakat umum kurang jelas kalau daya tangkap kurang jelas, jadi pegawai disini juga serba bingung, mau bikin acara yang bagus ya percumah ngga bisa dilihat kan gitu. Di buat dengan biaya yang bagus ning ora bisa di deleng kan percuma, jadi stagnan, kita-kita yang berada disini juga sekedar melaksanakan tugas. Sekarang sudah ada pemancar yang baru, lalu dituntut kinerja SDM.SDM yang ada kemampuannya sangat terbatas, itu aja. Mau ngangkat pegawai yang mumpuni, nggak kuat mba, masalahnya kita nggak ada peluang untuk mbayarkan” (Wawancara Senin, 7 September 2015). Melalui beberapa pernyataan-pernyataan yang telah disampaikan, peneliti melihat bahwa secara organisasi kebutuhan sumber daya manusia pada Ratih TV disesuaikan dengan anggaran, proses ini berhubungan dengan jumlah dan biaya gaji karyawan non-PNS (freelance/PTT) yang direkrut oleh manajemen Ratih TV. Sehingga, dengan kata lain, kuantitas karyawan akan disesuaikan dengan jumlah anggaran yang disediakan.Selain itu penggarapan Ratih TV masih dapat dikatakan amatir, hal ini dikerenakan kondisisumber daya manusia yang jumlahnya sedikit dan kurang mumpuni akibat sedikitnya pegawai yang memiliki dasar pendidikan yang berhubungan pada bidang siaran.
83
Pihak pengelola, yang berasal dari pemerintah, memberikan penyataan adanya ketidaksanggupan untuk merekrut banyak pekerja dan membiayai
pekerja
profesional.
Keadaan
inilah
yang
dapat
menyebabkan tidak maksimalnya produksi program acara.Dilain sisi Daryanto juga mengakui adanya kemauan SDM yang tinggi menjadi salah satu faktor pendukung berjalannya siaran pada Ratih TV. Selain yang uangkapkan oleh Daryanto, melalui observasi peneliti melihat Paryato atau sering dipanggil Pak Yayan yang membantu pada bidang teknik, terlihat sibuk. Mulai awal siaran sekitar jam 13.00 Yayan sibuk mengecek daya pancar dan jangkauan siar Ratih TV melalui alat pengecek sinyal dan melalui siaran pada ruang kontrol. Selanjutnya saat produksi acara SSK, Yayan juga menjadi audioman.Bertepatan ketika peneliti
melakukan
observasi,
terjadi
kesalahan
teknis
yang
menyebabkan microphone berdengung dan Pak Yayan lah yang turun tangan mengatasinya. Selain itu Pak Yayan juga masih mendapatkan tugas liputan bersama Mas Ratno untuk acara Dunia Anak. Selain karyawan Ratih TV, beberapa siswi dari SMK Negeri 1 Kebumen juga turut membantu proses produksi acara mulai dari lightingman, cameramen, switcher, asisten scripwriter dan lain sebagainya dalam rangka kegiatan On Job Training (OJT).
84
Gambar 3.1 Pak Yayan sedang berada di ruang kontrol Ratih TV Sumber: Dokumentasi (September, 2015) Selanjutnya, selain sumber daya manusia, sumber daya alat atau materi juga menjadi hal pokok dalam sistem perencanaan. Pengadaan bagian sumber daya alat atau materi, juga tidak lepas dari proses perencanaan anggaran seperti yang telah dijelaskan pada proses perencanaan. Sistematika pengadaan peralatan Ratih TV dijelaskan melalui pernyataan Daryanto sebagai berikut: “Ratih kan ngga seperti TV swasta, kalo tv swasta kan oh misal butuh kamera, ada uang beli kalo TV milik pemda kan enggak. Harus melalui proses pengajuan. Umpamanya tahun ini kameranya kok hanya segini, kameranya kok kurang 3, nanti tahun 2016 menhajukan anggaran untuk membeli kamera. Harus lewat pengajuan, nanti diajukan dalam rapat musren, di DPR tinggal nanti umpanya terlalu banyak ya di coret, nggak seperti tv swasta ini punya uang tingga beli sana…. disamping itu juga kalo berapa juta ya, 50 apa ya harus ada proses lelang segala.seperti pemancar juga prosesnya lama” (Wawancara Senin, 7 September 2015).
85
Paryanto,
bagian
teknik,
juga
menambahkan
melalui
pernyataannya berikut ini: “Karena TV milik pemda jadi umpanya seperti ini saya ingin kamera tercanggihnya Sony yang terbaru itu dari sekarang saya sudah cari spek di internet, mengusulkan di APBD baru nanti tunggu persetujuan APBD baru nanti itu. Jadi kalau kita butuh alat sekarang kita harus nunggu birokrasi itu.” (Wawancara Senin, 7 September 2015) Menilik kuantias sumberdaya alat atau materi pada Ratih TV, Daryanto memberikan peryataan sebagai berikut: “Ya masih kurang, untuk kamera aja sekarang aja tinggal 5, sementara tim yang keluar kameramen nya aja ada Mas Duki, Mas Ratno, Mas Budi, Mas Arifin, Mas Wawan , Mas Anto ada lima belum nanti kalo pas ada yang produksi otomatis kameranya harus tinggal tiga, untung saja seperti Mas Wawan Mas Anto punya kamera sendiri” (Wawancara Senin, 7 September 2015). Dari segi kuantitas, peralatan pada Ratih TV jumlahnya masih terbatas, dan untuk mengatasi kekurangan tersebut biasanya ada inisiatif dari karyawan untuk memakai barang pribadi seperti kamera secara sukarela untuk membantu jalannya proses produksi. Permasalah teknis menjadi permasalahan yang tidak dapat dihindarkan, begitu pula dengan Ratih TV.Pengelola Ratih TV memiliki strategi dalam menangani permasalahan teknis. Hal tersebut disampaikan oleh Paryanto selaku Bagian Teknik Ratih TV. “Jadi kalau ada pembelian alat yang baru, otomatis sekalian membeli suku cadang yang baru, bila terjadi kerusakan.Jadi kalau ada kerusakan, kita ngga tunggu salesnya ada berapa hari, tapi kita butuh beberapa menit untuk nangani kerusakan.Misal kena petir, nanti beberpa menit on air kembali.” (Wawancara Senin, 7 September 2015).
86
Aspek
penting dalam kegiatan organisasi selain sumberdaya
manusia
adalah materi atau alat-alat penunjang produksi siaran.
Melalui
pernyataan Daryanto dan Paryanto serta melalui obsevasi
langsung yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh keterangan bahwa pihak Manajerial Ratih TV tidak dapat melakukan pengadaan alat dalam jangka waktu singkat, hal ini disebabkan oleh karena biaya operasional Ratih TV dibebankan pada anggaran APDB Kabupaten Kebumen. Seperti yang telah dijelaskan pada proses perencanaan bahwa setiap rencana anggaran (termasuk pembelian alat penunjang produksi penyiaran) harus melalui proses birokrasi yang membutuhkan waktu tidak sebentar, harus melalui proses input kedalam Rencana Anggaran dan Kerja (RAK) untuk nantinya diajukan dan disetujui oleh DPRD, bahkan kelengkapan siar dengan harga tertentu harus melalui proses lelang terlebih dahulu. Untuk menangani panjangnya pengadaan alat atau suku cadang, Pengelola Ratih TV dalam mengambil inisiatif untuk membeli persediaan suku cadang dari peralatan-peralatan yang menunjang kegiatan Ratih TV sedini mungkin sehingga kerusakan yang timbul tidak menghambat kinerja produksi Ratih TV kebumen dan dapat diselesaikan secara cepat.Secara keseluruhan, dalam proses pengorganisasian, peneliti melihat bahwa adanya kendala pada pengadaan jumlah sumber daya manusia dan sumber daya peralatan pada Ratih TV dipengaruhi oleh besarnya anggaran
APBD yang
87
disetujui oleh DPRD. Apabila ada ketidaksesuian antara jumlah anggaran yang disetujui dan anggaran yang diperlukan oleh Ratih TV, maka perlu adanya kesepaham antara pihak pengelola Ratih TV dan pihak DPRD dalam memahami kebutuhan operasional Ratih TV sehingga ruang gerak Ratih TV tidak terbatas. Salah satu cara untuk memahami kebutuhan sebuah LPPL dapat melakukan kegiatan studi banding dan konsultasi seperti yang dilakukan oleh DPRD Wilayah Kepulauan Riau yang membentuk Panitia Khusus Raperda tentang Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) TV Kepri yang mengadakan konsultasi kepada KPI dan studi banding ke Ratih TV dalam rangka melihat bagaimana Pemerintah Kabupaten Kebumen mengelola dan mengoperasionalkan Ratih TV, hasil yang diperoleh akan di jadikan sebagai bahan masukan kepada Panitia Khusus untuk mengelola TV Kepri yang baru akan dibentuk (http://kpid.kepriprov.go.id/index.php/111-berita/576-pansus-lppl-tpkkonsultasi-ranperda diakses pada 23 April 2016). 3.
Kegiatan Pengarahan danMemberikanPengaruh Pada Ratih TV Kebumen Dalam kegiatan ini Peter Pringle (1991) menyebutkan bahwa“The influencing or directing functions centers on the stimulation of employees to carry out their responsibilities with enthusiasm and effectiveness”(Morrisan, 2013: 162). Hal tersebut berarti bahwa fungsi mempengaruhi atau mengarahkan terpusat pada stimulasi karyawan
88
untuk melaksanakan tanggung jawab mereka dengan antusiasme dan efektif.Terdapat empat kegiatan penting dalam kegiatan pengarahan dan memberikan
pengaruh
yakni
pemberian
motivasi,
komunikasi,
kepemimpinan, dan pelatihan Pada tahapan ini, yang mengambil peran sebagai pemberi arahan adalah direktur umum, seperti dijelaskan oleh Daryanto: “Ya direktur umum yang punya kewenangan itu, karena dia juga sebagai pejabat stuktural di bagian Humas dia juga menjabat ini jadi baik teguran atau arahan itu Pak Mukri. Jadwalnya direncakan satu minggu sekali harus meeting biar kita arahnya tau persis, karena kita tuntutannya sekarang pemancar juga bagus, tinggal menyesuaikan program lebih bagus” (Wawancara Senin, 7 September 2015). Pemberian arahan ini dilakukan saat adanya meeting supaya apa yang akan dijalankan dapat dikomunikasikan dengan seluruh tim dan sesuai
dengan
apa
yang
telahdirencanakan.
Proses
ini
dilaksanakanpada hari Selasa, serta ikuti oleh seluruh karyawan Ratih TV kecuali bagi yang sedang menjalankan tugas. Namun, dalam struktur ogranisasi Ratih TV secara keseluruhan, peran pengambilan keputusan tertinggi pada Ratih TV ialah dewan direksi, sesuai dengan penuturan Daryanto berikut ini: “Pengambilan keputusan tertinggi oleh dewan direksi, karena direktur utama nya yaitu Pak Kabag Humas. Tapi tidak lepas juga dari karena kabag humas berada di bawah naungan Sekretaris Daerah berarti kebijakan umum adalah ke Bupati melalui Kabag Humas itu.” (Wawancara Senin, 7 September 2015) Dalam pengelolaan Ratih TV, baik dari segi organisasi maupun program siaran dibutuhkan adanya kesepakatan-kesepakatan yang
89
berhubungan dengan perkembangan lembaga tersebut. Jika lembaga swasta memberikan tanggungjawab pengambilan keputusan tertinggi oleh para pemegang saham, sebagai lembaga milik pemerintah Ratih TV mengacu kepada Undang-Undang 32 tahun2002 tentang Penyiaran bahwa yang berperan dalam pengambilan keputusan tertinggi ialah pemerintah atau dinas yang ditunjuk. Peran pengambil keputusan tertinggidalam Ratih TV diberikan kepada dewan direksi yang diketuai oleh Drs. Drajat Tri Wibowo sebagai Direktur Utama sekaligus kepala bagian Humas Setda Kebumen yang dikoordinasikan dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Kebumen dan Bupati Kebumen sebagai dinas yang ditunjuk untuk bertanggungjawab atas Ratih TV. Komunikasi merupakan aspek penting dalam kegiatan manajemen organisasi. Komunikasi adalah cara yang digunakan pimpinan agara karyawan mengetahui atau menyadari tujuan dan stasiun penyiaran agar mereka dapat berperan secara penuh dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Morrisan, 2013: 163). Penyampaian ide dan gagasan serta berbagai masukan demi kemajuan Ratih TV
tidak lepas dari
aktifitas komunikasi antar tingkatan manajemen Ratih TV baik secara formal maupun informal. Komunikasi secara formal yang dilakukan antara tingkatan manajemen terlihat diantara karyawan Ratih TV saat pelaksanaan meeting yang dilakukan secara teratur oleh para sumber daya manusia pengelola Ratih TV, dimana terdapat brainstorming guna kemajuan Ratih TV. Sedangkan, melalui pengamatan yang dilakukan
90
oleh peneliti pada saat peneliti melakukan wawancara dan mengambil beberapa data, secara informal, komunikasi antarindividu yang terdapat diatara karyawan Ratih TV berlangsung akrab dan terbuka, saling tegur sapa, hingga membicarakan hal-hal diluar pekerjaan. Namun, ada kalanya para karyawan juga saling bertukar ide yang berkaitan dengan perkembangan Ratih TV. Sehubungan dengan status Ratih TV sebagai Lembaga Penyiaran Publik Lokal, dan dengan ketetapan undang-undang terkait, pejabat yang ada pada dewan direksi merupakan Pegawai Negeri Sipil pada jajaran Pemerintah Daerah Kebumen.Secara struktural Muchriyanto S.AP atau kerap disapa Pak Mukri, merupakan pegawai yang ditugaskan menjadi direktur umum pada Ratih TV. Sebagai pimpinan harian yang bertugas mengatur jalannya proses penyiaran di Ratih TV, Muchriyanto S.AP (Direktur Umum) dan Daryanto (Direktur Operasional), terjun langsung dan terlibat secara aktif dalam produksi acara pada Ratih TV, melalui observasi yang lakukan peneliti selama penelitian, direktur umum mengawasi jalannya proses siaran dan menangani
secara langsung keluahan
dan
permasalahan yang ada pada proses produksi. Seperti dalam produksi acara Selamat Sore Kebumen, pada pra produksi Muchriyanto S.AP menghubungi secara langsung narasumber terkait, dan ketika proses on air acara SSK Muchriyanto S. AP mengawasi jalannya produksi (lihat lampiran 3).
91
Daryanto, sebagai Direktur Operasional juga melakukan hal yang sama. Apabila sedang kekurangan personel liputan, Daryanto juga tidak segan untuk turun kelapangan sebagaicameraman.Selain itu juga bergantian dengan Direktur Umum mengencek jalannya siaran Ratih TV dari awal on air hingga off air. Dari segi kepemimpinan, J.F. Stoner memberikan definisi tentang kepemimpinan manajerial sebagai suatu proses pengarahan dan memberikan pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya (Morrisan, 2013: 165). Melalui observasi yang dilakukan oleh peneliti. Muchriyanto (Direktur Umum), dan Daryanto (DirekturOperasional) berperan sebagai pimpinan utama Ratih TV, melalui kegiatan komunikasi yang telah dipaparkan sebelumnyakeduanya merupakan sosok yang terbuka kepada karyawan. Kerjasama dapat berjalan lancar, manajer tidak segan turun tangan dalam proses produksi siaran dan pengamatan langsung. Melalui observasi yang dilakukan oleh peneliti, Ratih TV juga memberikan kesempatan kepada siswa SMK dan Mahasiswa dengan jurusan yang sesuai dengan bidang penyiaran selama tiga bulan untuk melakukan On the Job Training dengan melakukan berbagai aktfitas seperti membantu script writer, cameramen, lightingman, switcher, dan membantu proses persiapan sebuah program acara. Selain itu secara terbuka Ratih TV juga memberikan kesempatan kepada generasi muda di Kabupaten Kebumen untuk mengembangkan bakatnya di bidang
92
penyiaran seperti yang dituturkan oleh Febby Ari Kurniawan, Kabag pemrograman Ratih TV: “Bagian program inilah yang nanti pendekatan kepada talent.Tapi kita tidak sekedar asal pilih, tidak asal comot, tapi harus benarbenar jeli.Biasanya saya kalau mengajak talent saya melihat dulu. (bagian) Program harus sering jalan-jalan untuk melihat orang ini pas nggak dengan acara tersebut. Biasanya kita mengajak mau nggak menjadi presenter, nah ini adalah kesempatan mereka anakanak muda.“ oke aku mau, aku mau” oke silakan . ini kesempatan buat mereka anak-anak muda tapi dengan ketentuan ngga ada apaapa nya(fee) biasanya mereka bisa lebih semangat lagi. Tapi ya itu satu, kuncinya harus berkesiambugan terus menerus, nanti kan ganti-ganti, talent ini ganti, talent ini ganti” (Wawancara Senin, 7 September 2015). Disamping kepada pelajar, secara terbuka Ratih TV memberikan peluang
kepada
masyarakat
Kabupaten
Kebumen
untuk
mengembangkan bakat masyarakat di Kabupaten Kebumen dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Bagi karyawan baru, Ratih TV juga memberikan program magang kepada karyawan baru selama tiga bulan.Selain itu, Ratih TV juga memfasilitasi karyawannya untuk mengikuti pelatihan, seminar, atau workshop jika memang ada kesempatan. Melalui aspek pelatihan yang diberikan kepada karyawan ataupun pelajar melalui program magang, dapat dikatakan bahwa adanya keterbukaan dan kerjasama yang dilakukan oleh Ratih TV dengan instasi pendidikan di Kabupaten Kebumen. 4.
Kegiatan Pengawasan pada Ratih TV Kebumen Pada organisasi Ratih TV, kegiatan pengawasan dilakukan seminggu sekali setiap hari Selasa dalam kegiatan meeting yang telah
93
dijelaskan dalam proses pengarahan. Seperti yang diungkapkan melalui pernyataan Daryanto sebagai berikut: “Ya kaitannya program, terus kendala di teknis, kendala siaran, kendala dipemasaran.Pemasaran kaitannya dengan pemasaran iklan.” (Wawancara Senin, 7 September 2015) Dalam organisasi internal Ratih TV, kegiatan pengawasan dilakukan pada saat meeting yang dilakukan seminggu sekali, pembahasan
yang
dilakukan
mengenai
penilaian
proses
dan
perkembaangansiaran Ratih TV, meliputi kendala produksi, kendala di teknis, kendala pemasaran iklan. Kegiatan yang melibatkan seluruh elemen tingkatan manajemen Ratih TV ini diharapkan akan menghasilkan sebuah evaluasi guna memperbaiki kualitas Ratih TV sebagai organisasi media penyiaran untuk mencapai tujuan Ratih TV yang telah dirumuskan sebelumnya. Hal ini senada dengan pernyataan Robert J. Mockler bahwa kegiatan pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan,
merancang
sistem
informasi
umpan
balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya serta mengambil tindakan koreksi (Morrisan, 2013: 167) Selain dari internal organisasi Ratih TV, sesuai dengan Peraturan Daerah
Kabupaten
Kebumen
Nomor
11
Tahun
2009tentang
Pembentukan Lembaga Penyiaran Publik Lokal Televisi Kabupaten Kebumen, juga terdapat Dewan Pengawas yang berfungsi mewakili masyarakat, pemerintah, dan unsur lembaga penyiaran publik yang
94
menjalankan tugas pengawasan untuk mencapai tujuan lembaga penyiaran publik. Tugas dewan pengawas Ratih TV Kebumen dipegang oleh Kholid Anwar (pensiunan KPUD), Sekretaris Daerah, dan Asisten Bidang Pemerintahan. Bentuk pengawasan yang dilakukan antara lain peninjauan langsung terhadap kegiatan produksi, evaluasi bersama dalam
kegiatan
meeting
yang
jadwalnya
telah
disepakati
sebelumnyasertapemberian arahan konten siaran. Melalui beberapa rangkaian dalam proses pengorganisasian hingga evaluasi peneliti melihat bahwa perkembangan Ratih TV masih bergantung kepada ketetapan Pemerintah Kabupaten Kebumen, baik dari segi materi acara, maupun pegadaan modal dana terkait pemenuhan kebutuhan dari sumber daya peralatan maupun sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pengelolaan Ratih TV sebagai sebuah LPPL. D. Aktifitas Manajemen Strategis Program Siaran Ratih TV Kebumen Selain aspek manajemen organisasi, manajemen dalam penciptaan program-program televisi juga memegang peranan penting.Peter Pringle dkk. menyebutkan bahwa strategi program yang ditinjau dari aspek manajemen atau sering juga disebut dengan manajemen strategis program siaran (Morrisan, 2013: 273).Penjelasan mengenai program siaran sendiri menurut Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah program yang berisi pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, suara dan gambar, atau yang berbentuk grafis atau karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang disiarkan oleh lembaga penyiaran (dalam P3SPS tahun 2012). Sebagai televisi yang didirikan oleh Pemerintah
95
Daerah Kabupaten Kebumen, Ratih TV tentu saja banyak memproduksi program acara yang berisi mengenai seluk beluk kegiatan, program, dan pesan-pesan yang bersumber dari pemerintah Kabupaten Kebumen. Sebagai lembaga penyiaran, Ratih TV juga memiliki strategi dalam mengelola programnya. Akan tetapi, sedikit berbeda dengan stasiun televisi pada umumnya, Ratih TV memiliki keterbatasan yakni hanya memiliki tujuh jam siaran saja. Tujuh jam siaran adalah waktu yang sangan pendek apabila dibandingkan dengan televisi-televisi yang saat ini menjadi santapan harian masyarakat saat ini. penciptaan program-program yang berkesan dan memiliki format yang menarik akan menjadi poin khusus didalam penilaian masyarakat. Hal ini seperti yang dituliskan dalam jurnal Frey dan Powers (2012) berjudul Designing Design Squad: Developing and Assessing a Children’s Television Program about Engineering menjelaskan bahwa desain program yang menarik dan sesuai dengan minat audiens yang menjadi sasaran utama akan selalu diikuti oleh masyarakat (pemirsa). 1. Perencanaan Program pada Ratih TV Kebumen Kegiatan
perencanaan
program,
Peter
Pringel
dalam
bukunyaElectronic Media Management memberikan penjelasan bahwa: Program planning involves the development of short, medium, and long range plans range plans to permit the station to attain its programming and financial objectives (Pringle, 1991: 104) Pernyataan tersebut kurang lebih mengandung maksud bahwa dalam perencanaan program terdapat perencanaan jangka pendek,
96
menengah dan program jangka panjang untuk mencapai tujuan program dan tujuan secara finansial. Pada tahap perencaan, program acara yang direncanakan oleh Ratih TV tentunya mengacu kepada tujuan serta visi dan misi yang ingin dicapai oleh Ratih TV, yang tentu saja tetap mengacu kepada undangundang mengingat Ratih TV merupakan Lembaga Penyiaran Publik Lokal. Menurut Febby Ari K. perencanaan dilakukan sebagai berikut: “Ya kalo rapat itu ada dua. Ada yang namanya rapat editorial, rapat yang membahas kegiatan editorial berita itu setiap hari Selasa pagi. Terus rapat program setiap dua minggu sekali setiap hari Senin. .......yang ikut itu meliputi Bagian program, Direktur Operasional, hasilnya diajukan kepada direktur umum. Nanti kalo sudah disetujui maka akan di produksi oleh bagian program” (wawancara 7 September 2015). Kegiatan perencanaan program dilakukan dengan cara mengadakan pertemuan para pengelola program Ratih TV melalui Rapat program yang dikoordinasi oleh kepala Bagian Program dan tim bagian program. Kemudian, hasil yang diperoleh akan diserahkan dengan direktur operasional
dan
direktur
umum.
Setelah
melalui
beberapa
pertimbangan, program acara yang belum memenuhi kriteria akan direvisi kembali oleh tim bagian program, sedangkan untuk acara yang sudah memasuki kriteria akan dilanjutkan kepada tim bagian produksi. Saat ini Ratih TV memiliki 33 program acara (program siaran), tiga diantaranya merupakan program unggulan Ratih TV yakni Berita Kebumen, Selamat Sore Kebumen, dan Pasar Reboan. Ada beberapa program yang menjadi unggulan Ratih TV antara lain Selamat Sore
97
Kebumen, Berita Kebumen, dan Pasar Reboan. Menurut keterangan Kepala Bagian Program, Ketiga program ini masih dipertahankan oleh pihak pemrograman karena menurut mereka masyarakat masih memiliki minat yang besar terhadap program-program tersebut. Acara unggulan yang pertama adalah Selamat Sore Kebumen. Program ini telah diproduksi oleh Ratih TV semenjak awal berdiri. Pada mulanya, Selamat Sore Kebumen bernama Selamat Pagi Bupati, selanjutnya berganti menjadi Selamat Pagi Kebumen, Selamat Siang Kebumen, dan Selamat Sore Kebumen hingga saat peneliti melakuan penelitian. Feby Ari Kurniawan menjelaskan tujuan program SSK sebagai berikut: “Program unggulan pertama Ratih TV adalah Selamat Sore Kebumen, ….. Jadi dari awal itu Selamat Pagi Bupati, kemudian Selamat Pagi Kebumen, kemudian Selamat Siang Kebumen, dan Selamat Sore Kebumen. Dan inilah kesempatan masyarakat untuk menyampaikan segala unek-unek nya kepada narasumber yang sesuai dengan tema setiap harinya, jadi setiap rabu kalau sekarang pejabat bupati selalu hadir untuk live siaran di Ratih TV ini. ini kesempatan masyarakat untuk menyapaikan berbagai unek-unek kepada pejabat bupati agar pembangunan di Kabupaten Kebumen lebih baik lagi dan masyarakat Kebumen bisa sejahtera lagi dan lain sebagainya” (Wawancara Senin, 7 September 2015) Pengelola Ratih TV, khususnya manajer pemrograman (dalam Ratih TV adalah Kepala Bagian Program) membuat SSK yang disiarkan secara langsung ini, menjadi salah satu media komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat.
Dialog interaktif
yang
disuguhkan mengangkat masalah pemerintahan dan sosial ekonomi kemasyarakatan ataupun hal-hal lain yang sedang menjadi sorotan di
98
wilayah Kebumen. Dialog yang disampaikan kepada masyarakat lewat program ini dengan mengundang narasumber dari dinas terkait ataupun para pakar yang berkompeten dan sekaligus memberikan kesempatan kepada masyarakat secara terbuka untuk menanggapi, bertanya, ataupun berkomentar secara langsung melalui telepon atau SMS. Pada acara Selamat Sore Kebumen terdapat
tim khusus yang
mengatur jadwal tema-tema serta pertanyaan yang akan dibahas dalam acara tersebut. Akan tapi tidak menutup kemungkinan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin memberikan pertanyaan secara langsung kepada narasumber melalui phone live ataupun SMS. Dalam sesi ini, masyarakat diberi kesempatan seluas-luasnya secara terbuka untuk bertanya tanpa adanya filter atau penyaringan pertanyaan dengan catatan sesuai dengan tema yang dibahas. Dalam acara SSK, peneliti melihat bahwa acara ini juga menjadi sarana komunikasi dengan respon secara langsung dan cepat antara pemerintah dan masyarakat melalui dialog interaktif yang disajikan. Hal ini dilakukan oleh pengelola dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik dan transparan sesuai dengan azas good local government. Kemudian, acara unggulan kedua yaitu Berita Kebumen yang sudah tayang sejak berdirinya Ratih TV. Berita Kebumen merupakan program berita (news) yang pada mulanya disiarkan dua kali sehari yakni Berita Kebumen Pagi pukul 06.00 dan Berita Kebumen sore pukul 17.00 WIB. Namun seiring berjalannya waktu dan adanya
99
perubahan-perubahan, kini berita Kebumen tayang setiap hari sekali hanya pada pukul 17.00 WIB. Febby Ari Kurniawan menjelaskan tujuan berita Kebumen sebagai berikut: ”Berita Kebumen, ini informasi yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat untuk mengetahui sejauh mana perkembangan Kabupaten Kebumen dan sedang terjadi apa di Kabupaten Kebumen, inilah kesempatan masyarakat untuk menyaksikannya. Berita Kebumen ini juga disiarkan oleh Radio In Fm” (Wawancara Senin, 7 September 2015). Berita Kebumen merupakan salah satu produk jurnalistik Ratih TV yang bertujuan untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatan yang menjadi program dan yang telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kebumen sertaperistiwa-peristiwa lain yang terjadi disekitar Kabupaten Kebumen yang dikemas dalam berita.Sumber berita Ratih TV mayoritas berasal dari jadwal kegiatan pemerintah yang bersumber dari Sub Bagian Protokoler mengenai agenda kegiatan Bupati. Pengelolaan program berita yang baik dapat menjadi salah satu nilai lebih bagi Ratih TV jika dibandingkan dengan program berita yang disiarkan oleh televisi nasional. Setidaknya, unsur berita yang ada pada televisi lokal akan memenangkan unsur proximity atau kedekatan,baik kedekatan bersifat kedekatan fisik dan atau kedekatan psikologis Selanjutnya, program unggulan Ratih TV yang ketiga adalah Pasar Reboan. Pasar Reboan merupakan program yang telah diproduksi oleh Ratih TV sejak Tahun 2005 yang mengankat tentang jual beli di wilayah Kabupaten Kebumen. Melalui telepon interaktif, pemandu acara Pasar Reboan memberikan kesempatan kepada pemirsa untuk
100
mempromosikan barang, berkirim salam, dan me-request sebuah video klip. Namun, acara Pasar Reboan juga mengalami perubahan format. Seperti yang dikemukakan oleh Febby Ari Kurniawan yang juga sebagai host dalam acara tersebut. “Ini merupakan salah satu program sejak tahun 2005, sampai sekarang Pasar Reboan masih bertahan Karena peminatnya masih bayak, di Pasar Reboan kita menggunakan bahasa Kabupaten Kebumen yaitu ngapak dengan konsep yang sedikit menghibur jadi masyarakat selain mengetahui informasi-informasi yang ada di Kabupaten Kebumen, di pasar-pasar Kebumen. Juga dapat menyaksikan berbagai hal yang datangkan di Pasar Reboan seperti bintang tamu, itu kalo live di studio bintang tamu selalu hadir dengan berganti-ganti kemudian jika rekaman atau off air biasanya Pasar Reboan datang ke berbagai daerah seperti ke pasar-pasar (tradisional) untuk mengetahui kondisi pasar” (Wawancara Senin, 7 September 2015). Acara Pasar Reboanmerupakan salah satu acara unggulan yang mengandung unsur hibuan serta pelestarian budaya Kebumenan (bahasa dan logatNgapak). Melalui acara yang banyak mengandung unsur komedi ini, masyarakat dan juga dinas terkait diharapkan dapat melihat lebih jauh lagi keadaan serta potensi ekonomi yang ada diKabupaten Kebumen. Selain aspek ekonomi, Pasar Reboan juga menghadirkan komunitas-komunitas, pemilik usaha, dan seniman
yang ada di
Kabupaten Kebumen, . Melalui penelusuran yang dilakukan terhadap program acara Ratih TV, program acara yang di produksi oleh Ratih TV merupakan implementasi dari tujuan, visi. dan misi Ratih TV itu sendiri sebagai sebuah LPPL. Hal ini juga dipertegas melalui pernyataan Kabag Pemrograman melalui wawancara yang dilakukan pada 7 September
101
2015 yang menyatakan bahwa bagian program berusaha melakukan penyesuaian-penyesuaian terkait status Ratih TV sebagai televisi yang didirikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen. Mengacu kepada apa yang dikemukakan oleh Peter Prigle sebelumnya, bahwa terdapat adanya tujuan financial, Ratih TV sebagai media milik pemerintah tidak berorientasi kepada hal tersebut (tujuan finansial) sehubungan dengan Ratih TV sebagai televisi publikyang operasionalnya dibebankan kepada dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hal in juga menandakan bahwa televisi public memang lebih mengacu kepada tujuan yang bersifat idiil ketimbang materiil seperti penyataan JB Wahyudi (1994: 98) bahwa pengelola program acara dapat memanfaatkan untuk pencapaian tujuan, baik yang bersifat idiil (non-profit) atau materiil (profit). Hal ini tergantung kepada stasiun penyiaran. 2. Produksi Dan Pembelian Program pada Ratih TV Kebumen Dalam buku Manajemen Media Penyiaran, Morrisan (2013) menjelaskan bahwa setelah tahap perencanaan program, langkah selanjutnya yaitu melaksanakan rencana program yang telah dibuat, atau dengan kata lain disebut dengan produksi program (Morrisan 2013: 305). Dari segi pembelian Morrisan (2013) menjelaskan bahwa terdapat dua tipe program, yaitu program yang diproduksi sendiri (in house production) dan program yang diproduksi pihak lain. Produksi dan
102
pembelian program juga menyangkut bagaimana kalkulasi stasiun televisi untuk meraih pendapatan yang menguntungkan. Pada proses produksi dan pembelian program, Kepala Bagian Program Febby Ari Kurniawan bertanggung jawab dalammenciptakan dan mengkeasikan program acara pada Ratih TV. Seperti pada televisi umunya, program Ratih TV berasal dari in house production (produksi sendiri) dan dari Production House lain. Berikut ini adalah daftar program yang disiarkan oleh Ratih TV: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Kilas Dunia Berita Indonesia (Antara) Fokus Dunia Berita Kebumen Pawartos Basa Jawa Sorotan Peraga Bumi Hijau Mata Indonesia How To Make The Things Sedap (Sajian Enak dan Mantap) Mutiara Indonesia Profil Desa Kadoku Pasar Reboan Selamat Sore Kebumen Relay Tvri Nasional Indo Hits Perona Musik Campursari Musik Kebumenan Video Clip Luar Indo Hits Musik Islami Musik Religi Dongeng Kak Ratih
103
27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
Dunia Anak Mimbar Islam Akademika Show Khasani (Siraman Rokhani Dan Seni Islami) Mimbar Kristen Skulbrity Sentra Damen (Seni Tradisi Daerah Kebumen)
. Dari 33 program acara yang menjadi program di Ratih TV secara keseluruhan memiliki keseimbangan antara jenis tayangan informasi dan hiburan dari analisis yang telh dilakukan oleh penulis, presentase tayangan informasi sebanyak 51,5 % yang terdiri dari straight news sebanyak 15.15% soft news (magazine, talkshow, dokumenter) sebanyak 36.36%. Program acara hiburan memiliki presentase sebanyak 48.48% yang terdiri dari acara musik sebanyak 24.24% serta pertunjukan dengan nilai sama yakni 24.24%. Sedangkan dari segi produksinya, 52 % merupakan in house production (program buatan Ratih TV sendiri), sedangkan 48% lainnya merupakan hasil kerjasama. Selain produksi sendiri, pihak Ratih TV juga menjalin kerjasama dengan production house lain yakni, “Antara” dengan programnya “Mata Indonesia” dan Berita Indonesia; “PH Bumi Hijau”dengan programnya yaitu “Bumi Hijau” kemudian “Akindo” dengan program “Kadoku”. Tentang kerjasama dengan pihak production house lain Febby Ari Kurniawan menjelaskan sebagai berikut: “Kita ada tawaraan –tawaran secara langsug tawaran tersebut, kita memberkan batasan-batasan.Satu tidak menyinggung SARA, ada
104
unsur pengetahuan dan yang ketiga ada bentuk kerjasama, karena ini adalah televisi milik pemerintah daerah.Jadi kita selalu menyampaikan kepada ph tersebut bahwa kalau ingn memberikan program kita terima, tapi kalau dengan uang kita tidak bisa memberikannya. Jadi biasanya barternya adalah mereka memberikan promo-promo tertentu kaya bumi hijau, mereka memberika promo yang sangat menarik sekali, promonya sangat mengena seperti bagaimana cara kita menjaga bumi, bagaimana cara kita menjaga air itu merupakan promo yang baik buat kita semuanya, saling mengingatkan jadi seperti itu” (Wawancara Senin, 7 September 2015). Dalam kerjasamanya dengan pihak luar, pengelola Ratih TV (Kabag Pemrograman)
memberikan batasan tertentu dan memiliki
kriteria khusus yakni tidak bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan, dan/atau bohong; tidak menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, penyalahgunaan narkoba; atau mempertentangkan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) sesuai Peraturan DaerahNomor 11 Tahun 2009 pasal ke 39 tentang Isi Siaran. Selain itu juga mengedepankan unsur pendidikan dan pengetahuan bagi masyarakat Kabupaten Kebumen dan seluruh audiens Ratih TV.Mengenai program yang bekerja sama dengan Production House lain, unsur edukatif dan informatif adalah yang paling dipertimbangkan oleh pihak pengelola dalam memilih program acara yang ditawarkan oleh PH lain. Bekerja sama dengan production house lain sebenarnya memberikan keuntungan bagi Ratih TV karena dapat mengurangi biaya produksi Menyangkut kalkulasi program, seperti yang dijelaskan oleh Pringle, Star, dan MC Cavit (dalam Morrisan, 2013:335) pada stasiun televisi swasta kalkulasi pembelian program dilakukan sangat rinci,
105
yang berhubungan dengan penghitungan jumlah waktu iklan yang ditawarkan dalam sebuah program, harga jual rata-rata iklan pada saat program ditayangkan, dan presentase spot iklan yang bisa terjual. Hal yang berbeda terjadi pada Ratih TV, sehubungan dengan status Ratih TV sebagai lembaga penyiaran publik lokal, Ratih TV tidak berorientasi kepada pendapatan iklan. Hal ini telah disampaikan sebelumnya oleh direktur umum pada wawancara yang menjelaskan bahwa Ratih TV tidak berorientasi kepada keuntungan iklan, namun kepada penyebaran informasi dari pemerintah kepada masyarakat.
3. Eksekusi & Strategi Penayangan Program pada Ratih TV Kebumen Eksekusi program mencakup kegiatan menayangkan program sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan (Morrisan, 2013: 342).Terdapat dua hal penting dalam proses ini yakni pembagian waktu siaran dan strategi penayangan. Tahap ini merupakan bagian dimana programmer, pada Ratih TV, menentukan waktu sertajadwal penayangan program acara Ratih. Tentunya penayangan program telah disesuaikan dengan audiens yang menjadi sasaran utama Ratih TV Kebumen. Secara demografis, Febby Ari Kurniawan memberikan beberapa keterangan mengenai target audiens Ratih TV sebagai berikut. “Kalau kita sasarannya anak-anak karena kita ada program anakanak,ada remaja kita juga punya program remaja, dan orang tua,
106
nanti untuk presentasinya bisa dilihat diperda nya. Dan seraca demografi kita mengutamakan semua kalangan supaya semuanya bisa mengerti semua apa yang kita ciptakann program tersebut. Tapi yang menjadi sasaran utama yang paling banyak adalah orang tua karena banyak program-program pengetahuan yang sifatnya umum.” (Wawancara Senin, 7 September 2015) Daryanto, sebagai direktur operasional menambahkan pernyataan sebagi berikut: ”Untuk eksekusi kita menyesuaikan dengan audiens yang menjadi sasaran kita ya, supaya apa yang telah Ratih TV produksi itu bisa dinikmati oleh semua pihak. Misalnya saja program unggulan kita yaitu Berita Kebumen. Berita Kebumen itu tayang jam lima sore karena apa, jam tersebut orang-orang sudah pulang dari tempat kerja dan audiens yang lain juga kemungkinan besar udah ada di rumah, jadi semua kalangan bisa nonton Berita Kebumen. Contoh lain itu acara Dongeng Kak Ratih jam setengah tiga, acara itu juga disesuaikan karena jam segitu pasti anak-anak sudah ada dirumah” (Wawancara Senin, 7 September 2015) Melalui data yang diperoleh dari wawancara kepada kepala bagian pemrograman dan direktur operasional, Ratih TV mencoba menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Kebumen. Secara demografis, sasaran utama Ratih TV adalah dari kalangan dewasa karena sebagian besar acara yang disajikan berisi pengentahuan yang bersifat umum. Pada tahapan pembagian waktu siaran, pengelola Ratih TV berusaha untuk menyesuikan ketersediaan audiens berdasarkan waktu sehingga audiens dari berbagai kalangan dapat menyaksikan Ratih TV.Meskipun sasaran utama merupakan audiens yang berusia dewasa, Ratih TV tetap menyajikan program yang diperuntukkan untuk anakanak dan remaja, misalnya Dunia Anak, Dongeng Kak Ratih, dan
107
Skulbrity. Ratih TV juga berusaha
menjangkau masyarakat dari
berbagai profesi seperti pejabatdaerah, politikus, LSM, pekerja, mahasiswa, pelajar, dan masyarakat lainnya (Waluyo, 2010: 50) Mulai pertengahan bulan puasa tahun 2015 atau awal juli 2015 Ratih TV telah memasang pemacar baru, sehingga daya jangkau (coverage area) secara geografis audiens yang menjadi sasaran Ratih TV bertambah luas. Hal tersebut seperti diungkapakan oleh Febby Ari Kurniawan selaku Kasubag Pemrograman Ratih TV Kebumen. “Audiens yang menjadi sasaran Ratih TV adalah masyarakat Kebumen dan sejak lebaran kemarin Ratih TV sudah memancar di beberapa kabupaten, dan kabupaten tersebut sudah menerima siaran dari Ratih TV itu ada Cilacap, kemudan ada Banyumas ,Purbalingga, Banjarnegara. Tapi selain itu masyarakat di Wonosobo, kemudian masyarakat di Purworejo telah menerima siaran kami, jadi audiens yang menjadi sasaran kita yang berada di kabupaten tersebut” (Wawancara Senin, 7 September 2015) Selanjutnya, Paryanto, yang menangani pada divisi teknik menjelaskan bahwa jangkauan Ratih TV telah bertambah luas akan tetapi masih memiliki kendala siaran, yang dipertegas melalui pernyataan berikut. “Untuk daya jangkaunya, mulai dari sekarang itu dipasang pertengahan bulan puasa kemaren saya cheking ke barat sampe Ciamis ke timur sampe perbatasn Jogja – Purworejo, ke utara sampe perbatasan dengan Pekalongan. Saat ini jangkauan lebih luas, kalau menurut peta foto satelit itu jangkauannya delapan kabupaten. Tapi tidak mungkin (terjangkau semua), karena faktor geografis. Kalau berdasarkan foto satelit dan survei ke lapangan itu sekitar70% dari total wilayah luas Kabupaten Kebumen, karena yang 30% itu tertutup gunung jadi tidak mungkin karena UHF itu kan seperti sinar, kalau ada penghambatnya seperti gunung itu tidak tembus” (Wawancara Senin, 7 September 2015)
108
Dari pernyataan diatas diketahui bahwa mulai tahun 2015 wilayah jangkauan Ratih TV
bertambah luas, menjangkau hingga delapan
kabupaten yang berbatasan dengan Kabupaten Kebumen. Akan tetapi Kabupaten Kebumen dan kedelapan kabupaten tersebut juga tidak dapat menerima siaran dari Ratih TV secara maksimal dikarenakan mengalami gangguan teknis
yakni sulitnya penerimaan sinyal
pemancar UHF akibat faktor geografis seperti tertutupnya wilayah perumahan oleh pegunungan dan perbukitan. Terjangkaunya wilayah kabupaten-kabupaten yang ada disekitar Kebumen, di sisi lain dapat meningkatkan peluang kerjasama antar pemerintah daerah. Seperti yang dilakukan oleh Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Batik TV Pekalongan. Pemerintah Kota Pekalongan, bekerjasama dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Tegal dan Pemerintah Kabupaten Batang
berangkat dari adanya upaya kesepahaman bersama dalam
rangka peningkatan pelayanan dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat melalui pemanfaatan media penyiaran televisi lokal pada 3 Juli 2015 (http://birohumas.jatengprov.go.id/content/tiga-daerah-jalinkerjasama-bidang-penyiaran-lppl-batik-tv diakses pada 5 Mei 2016) Sejak tahun pertama berdiri, Ratih TV telah mengalami beberapa kali perubahan jam siaran. Selain melalui studi arsip yang dilakukan oleh peneliti. Perubahan jam tayang ini juga disampaikan oleh Direktur Operasional Ratih TV, Daryanto sebagai berikut:
109
”Awal dulu kan jam tayang jam 6 pagi sampe jam settengah 8. Trus jam 1 apa jam 2 itu ya sampe jam 18.00 itu awal itu. Lha terus kan waktu itu jaman bupatinya Bu Rustriningsih sampe Pak Kyai Nasir menjadi PJ bupati setelah Bu Rustri menjadi wakil gubernur. Trus pindah jam tayang menjadi jam 1 sampe jam 18.00. perpindahan itu kan karena kalo 2 sesion, 2 shift katakanlah kan kelihatannya gimana, udah tutup off muncul lagi jam 1-18, sehingga dirasa kurang efektif akhirnya dengan ini trus mengajukan pada Bagian Humas, otomatis nanti bagian humas kan koordinasi dengan Pak Sekda.” (Wawancara Senin, 7 September 2015) Perubahan jam siar dari awal berdirinya Ratih TV hingga sekarang ini juga sudah beberapa kali terjadi. Diakui oleh direktur umum, Muchriyanto, S. AP dalam wawancarapada tanggal 7 September 2015, hal ini menyangkut straregi penanyangan yang dilakukan pengelola supaya waktu siaran yang hanya tujuh jam dalam dapat lebih efektif dan efisien. Perubahan jam tayang tidak serta merta dilakukan oleh pihak pengelola Ratih TV. Sebagai Lembaga Penyiaran Publik Lokal perubahan jam tayang dilakukan melalui persetujuan dari pemerintah Kabupaten Kebumen dalam hal ini melalui sekretaris daerah yang bertanggung jawab langsung kepada kepala daerah (bupati) Kebumen. 4. Pengawasan Dan Evaluasi terhadap program Ratih TV Pengawasan dan evaluasi program merupakan tahapan untuk melihat apakah program yang ditayangkan sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak (Morrisan 2013: 354). Sistem evaluasi terhadap program Ratih TV dilaksanakan pada Rapat evaluasi yang diadakan sekitar dua minggu sekali pada hari Senin. Waktu pelaksanaan rapat juga terkadang berubah, menyesuaikan kepentingan dan kegiatan para
110
pengelola dan kru Ratih TV yang tidak bisa dipungkiri jumlahnya terbatas. Pada kegiatan rapat evaluasi (meeting) dilakukan pembahasan mengenai apa saja yang menjadi kendala pada proses produksi program, kekurangan dan kelebihan program, serta bagaimana kebelangsungan program
dimasa
yang
akan
datang
yang
didasarkan
kepada
kesanggupan kru, keadaan keuangan serta tanggapan dari masyarakat. contoh program yang diberhentikan produksinya sementara waktu dituturkan oleh Febby Ari Kurniawan sebagai berikut:
“Salah satu cotoh program yang telah diberhentikan sementara waktu itu Basemen atau bengkel Seni Kebumen.program ini sempet berhenti karena UAS, yang ngisi kan anak-anak sekolah jadi kita berhentikan dulu produksinya supaya mereka focus ke UAS nya, seperti itu.”(Wawancara Senin, 7 September 2015). Selain evaluasi yang berkaitan dengan kegiatan produksi program, evaluasi yang diadakan juga menyangkut bagaimana program Ratih TV dapat diterima oleh audiens yang menjadi sasarannya. “Kita melihat tentang acara tersebut ya dengan program itu sendiri, apakah program itu sendiri disukai masyarakat atau tidak.Biasanya kita melihatt dari sms ataupun dari penelfon atau pun dari masyarakat memberi masukan ke kita.Ada yang sms secara personal, ada yang mengkritik, kita senang dapat kritikan senang.Karena itu merupakan kritikan membangun, jadi kita bisa mempelajri kita kurang ini-kurang ini.” (Wawancara Senin, 7 September 2015). Programmer pada Ratih TV memperoleh dan menghimpun jumlah tanggapan masyarakat yang masuk melalui pesan singkat (SMS) serta jumlah phone livepada saat program berlangsung, dan menampung
111
aspirasi secara personal dari masyarakat mengenai program acara Ratih TV dan belum pernah melakukan survei secara khusus kepada masyarakat di Kabupaten Kebumen. Seperti
yang
dikemukakan
oleh
Morrisan
bahwa
proses
pengawasan dan evaluasi ini untuk menentukan seberapa jauh suatu rencana dan tujuan sudah dapat dicapai atau diwujudkan oleh stasiun penyiaran, departemen, dan karyawan (Morrisan, 2013: 354). Pada tahap ini, nantinya akan adanya evaluasi dan pengarahan tentang apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan selama pelaksanaan program. Dalam kegiatan evaluasi, para jajaran manajemen pengelola Ratih TV mengadakan pembahasan mengenai kendala pada proses produksi program, kekurangan dan kelebihan program, serta bagaimana kebelangsungan program dimasa yang akan datang yang didasarkan kepada kesanggupan kru, keadaan keuangan serta tanggapan dari masyarakat.
Contoh
program
yang
diberhentikan
produksinya
sementara waktu yakni Basemen yang melibatkan kreatifitas pelajar. Program terhenti ketika adanya kegiatan UAS di sekolah-sekolah. Melalui pengamatan peneliti, acara Basemen juga mengalami evalusi dan berganti nama menjadi Skulbrity. Evaluasi menyangkut bagaimana program Ratih TV dapat diterima oleh audiens yang menjadi sasarannya dilakukan masih sangat sederhana, yakni melalui penerimaan SMS dan phone live, serta
112
pendapat-pendapat yang disampaikan secara personal kepada pihak pengelola, Ratih TV dan belum pernah melakukan survei secara khusus kepada masyarakat di Kabupaten Kebumen, dilain sisi, pada lembaga penyiaran swasta, survei terhadap pemirsa menjadi kegiatan yang penting dalam rangka mengembangkan program yang sedang menjadi selera masyarakat dengan harapan mampu memperoleh rating kepemirsaan yang tinggi demi menarik para pemasang iklan. Selain dalam hal program, survei coverage area juga dilakukan oleh lembagalembaga televisi guna meng-cover titik-titik area blank spot supaya audiens yang menjadi sasaran mampu terpenuhi. Seperti yang diungkapkan oleh J.B Wahyudi (1994:99) bahwa kritik dan saran dari audiens harus memeproleh perhatian khusus pengelola siaran, sebab jika rasa puas mereka tidak terpenuhi maka akan berubah menjadi antipati. E. Gambaran Proses Input-Output Manajemen Penyiaran pada Ratih TV Selanjutnya secara keseluruhan, jika dilihat melalui model pendekatan Input-Output, kegitan manajemen penyiaran pada Ratih TV terdiri dari tiga proses yakni: 1. Input Input merupakan bahan baku dasar yang akan diolah menjadi acara siaran adalah informasi (Wahyudi, 1994:46).Unsur-unsur penting yang digunakan Ratih TV sebagai landasan operasional yang akan diturunkan dalam transformation process yakni kedalam kegiatan manajemen
113
penyiaran yang ada pada Ratih TV sebagai lembaga penyiaran publik lokal dengan status kepemilikan milik Pemeritah Daerah Kabupaten Kebumen mengacu kepada: a. Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002; b. KPI, melalui Pedoman Perilaku Penyiaran dan Strandar Program Siaran (P3SPS); c. Undang-Undang Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen nomor 11 Tahun 2009 tentang Pembentukan Lembaga Penyiaran Publik Lokal Televisi Kabupaten Kebumen yang didalamnya terdapat rincian tujuan Ratih TV; d. Data Kegiatan pemerintah dari bagian Humas dan Protokol; e. Evaluasi program siaran. 2. Transformation Process Selanjutnya pada kegiatan transformation process atau dalam hal ini adalah kegiatan manajemen terdapat tiga hal penting yang perlu digaris bawahi yakni sumber daya manusia (pemimpin, manajer, staff, pelaksana), dana , sarana dan prasarana (Wahyudi, 1994:47). Pada unsur sumber daya manusia, ditinjau dari kegiatan Pengorganisasian sebagian besar pengelola berstatus Pegawai Negeri Sipil yang berdinas pada Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Kebumen serta berasal dari rekruitmen tenaga freelance/ Pegawai Tidak Tetap (PTT). Akan tetapi, dalam hal ini, pihak manajemen Ratih TV mengalami kekurangan pegawai.
114
Kegiatan komunikasi cenderung terbuka, baik dilihat dari sisi internal organisasi kepada staff dan karyawan Ratih TV maupun kepada dinas-dinas lain untuk bekerjasama dan kepada elemen masyarakat Kabupaten Kebumen. Selanjutnya, pada aspek sarana dan prasarana yang juga di tinjau melalui kegiatan Pengorganisasian, peneliti menemukan adanya keterbatasan jumlah alat dan perlengkapan untuk kegiatan produksi. Kemudian, dari sisi pendanaan, kegiatan operasional Ratih TV didanai oleh biaya APBD Kabupaten Kebumen melalui persetujuan DPRD, serta adanya peluang pendapatan 15% dana operasional melalui kegiatan iklan. 3. Output Output atau produk keluaran Ratih TV sebagai sebuah lembaga penyiaran di dominasi oleh program-program informasi dengan presentase sebanyak 51,5 % dan Program acara hiburan memiliki presentase sebanyak 48.48% . Sedangkan dari segi produksinya, 52 % merupakan in house production
(program buatan sendiri). Selama
operasional Ratih TV, ada tiga jenis program yang diunggulkanyakni Selamat Sore Kebumen, Berita Kebumen, dan Pasar Reboan, dari kegiatan program utama tersebut dua program yakni Selamat Sore Kebumen dan Berita Kebumen lebih diprioritaskan kepada agenda pemerintah Kabupaten Kebumen.
115
Selanjutnya, proses feedback/ arus balik pada sebuah lembaga penyiaran telah dilakukan oleh Ratih TV namun masih dengan cara yang konvensional yakni melalui jumlah penerimaan SMS, telepon, dan secara personal serta pertimbangan pihak manajemen. .
116
Bagan 3.3 Gambaran Proses Input Output Ratih TV Sumber: Olah Data Penulis
116