BAB III SAJIAN DATA
Penulis akan mengemukakan aktivitas promosi yang dilakukan Telkomsel branch Solo dalam upaya untuk mempromosikan dan menjual produk LOOP sebagai produk kartu telepon seluler baru dari Telkomsel. Perlu diketahui bahwa pengumpulan data penelitian ini diperoleh dengan melakukan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Dalam teknik wawancara yang telah digunakan, penulis menarik sejumlah informan atau narasumber untuk menjadi respoden. Penarikan responden ini didasarkan pada teknik purposive sampling, yaitu peneliti memilih informan yang dianggap mampu dan mengetahui informasi, permasalahan secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang benar dan akurat. A. Data Narasumber Narasumber dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam tabel berikut ini : No
Nama Lengkap
Usia
22 tahun
Jabatan atau Pekerjaan Supervisor Divisi Youth and Community Staff Divisi Youth and Community Konsumen
23 tahun
Konsumen
S1
23 tahun
Konsumen
S1
1.
Ricky Fardian
32 tahun
2.
Dini Rinintyasari Lucky Noor Raharjanti Nur Indah Komalasari Annisa Muastika Sari
30 tahun
3. 4. 5.
Tabel 3.1 Data Narasumber
93
Pendidikan S1
S1 D3
94
Pemilihan narasumber sebagai sumber informasi dalam penelitian ini didasarkan pada orang-orang yang dirasa memiliki andil maupun mengetahui tentang aktivitas promosi LOOP yang dilakukan oleh Telkomsel branch Solo, yakni Supervisor dan Staf Divisi Youth and Community. Alasan penulis mewawancarai sumber informasi tersebut dikarenakan Divisi Youth and Community merupakan divisi yang menangani segala kegiatan yang berkaitan dengan komunitas anak muda. Sehingga pihak manajer mengarahkan penulis untuk melakukan wawancara kepada divisi tersebut. Selain itu untuk memperkuat data informasi yang disampaikan oleh pihak internal Telkomsel branch Solo, sumber informasi juga diperoleh dari pihak eksternal perusahaan dalam untuk mengetahui kegiatan komunikasi pemasaran LOOP di lapangan. Dalam hal ini sumber informasinya adalah konsumen atau penguna LOOP. Kemudian untuk data sekunder didapat dari informasi-informasi yang ada pada akun resmi media sosial dan website PT. Telkomsel, website LOOP, dokumentasi-dokumentasi kegiatan promosi, acara dan sponsorhip yang diselenggarakan LOOP. B. Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran sering juga dikatakan sebagai upaya promosi. Maksudnya adalah baik komunikasi pemasaran ataupun promosi adalah merupakan cara-cara yang digunakan oleh sebuah perusahaan atau lembaga untuk mengkomunikasikan dan memasarkan produk atau jasa yang dimilikinya sehingga calon konsumen menjadi tertarik1. Komunikasi menjadi
1
Indriyo Gitosudarmo. Op.Cit. Hlm 237
95
unsur penting di dalam proses pemasaran. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Seperti yang disampaikan Ricky Fardian, Supervisor Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo bahwa : “Jadi komunikasi pemasaran itu media kita untuk memasarkan dan mempromosikan produk.” (wawancara 18 September 2015) Ditambahkan pula oleh Dini Rinintyasari, Staf Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo bahwa : “Komunikasi pemasaran, ya itu bagaimana cara untuk memperkenalkan suatu produk biar masyarakat tahu bahwa si produk A itu apa, gunanya untuk apa, namanya apa, jadi biar wellknown di mata masyarakat. Jadi mungkin pertama dari desain produk itu.Trus dari brand, trus ini segmennya untuk siapa dan bagaimana dia dipromosikan. Nah, itu kan macem-macem kan medianya lewat apa. Mungkin seperti itu komunikasi pemasaran.” (wawancara 18 September 2015) Komunikasi pemasaran membantu Telkomsel memperkenal produk terbaru kepada masyarakat agar mampu bersaing dengan kompetitor di pasar. Hingga pada tiap cabang perusahaan Telkomsel memiliki divisi khusus yang menangani kegiatan dengan segmentasi anak mudanya yakni Divisi Youth and Community. Seperti yang disampaikan oleh Ricky Fardian, Supervisor Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo berikut ini : “Kita pengen nunjukin nih, bahwa Telkomsel ini juga punya segmen Youth. Nah, makanya di Telkomsel ini juga ada divisi khusus youth and community, di divisiku. Divisi youth dan community ini, dia domainnya khusus untuk mencreate program-program dari LOOP itu sendiri. Jadi kalau sudah ngomong produk LOOP, sudah segmennya youth.” (wawancara tanggal 18 September 2015)
96
1. Segmentasi Segmentation atau segmentasi berarti membagi pasar menjadi kelompok-kelompok orang yang memiliki karakteristik sama2. Dari segmen ini, perusahaan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih pasar sasaran,
yakni
sekelompok orang
dengan kebutuhan dan
karakteristik yang sama yang kemungkinan besar cocok untuk pasar dari produk perusahaan yang akan ditawarkan. Segmentasi dapat dibagi dalam kategori demografis, tahapan hidup, geografis, psikografis, karakteristik behavioral, dan manfaat. PT. Telkomsel, salah satu perusahaan operator seluler yang memiliki komitmen untuk terus memperluas wilayah cakupan, untuk memberi pelanggan mutu dan pelayanan yang terbaik ini, menyadari bahwa persaingan bisnis yang terjadi saat ini semakin tajam. Hal ini tidak terlepas dari efek perkembangan jaman yang sekarang sedang terjadi, yakni jaman di era digital. Sehingga banyak inovasi layanan jasa yang ditawarkan para pesaingnya seperti PT. Indosat, PT. XL Axiata, PT. Hutchison 3(Tri), dll. Sebagai market leader dalam industri operator seluler membuat PT. Telkomsel ingin menyasar segala segmen dengan produknya. Strategi promosi yang digunakan melibatkan segala kegiatan yang berkaitan dengan hal-hal yang disukai target khalayak. Seperti yang disampaikan oleh Ricky Fardian, Supervisor Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo berikut ini :
2
Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, William Wells. Op.Cit. Hlm 189
97
“Telkomsel sementara ini leaderlah ya, market leader lah di Indonesia secara operator. Cuman kita lagi pengen nyasar youth segmennya. Dengan membawa kendaraan apa sih, LOOP ini. Jadi kita harus punya satu brand khusus, satu merek khusus yang bisa ngena ke anak muda. Ya LOOP itu. Apa sih yang harus dikemas supaya bisa masuk ke segmen youth, ya banyak kaitannya. Kita harus masuk engaged dengan segmen youth dengan macemmacemlah. Istilahnya kegiatan-kegiatan yang disukai sama youth.” (wawancara tanggal 18 September 2015) Sebelumnya produk Telkomsel memiliki segmentasi yang relatif diperuntukkan bagi kalangan usia dewasa. Diakui oleh Ricky Fardian, Telkomsel terlambat memiliki produk dengan segmentasi khusus untuk youth dibandingkan perusahaan provider lain. Sehingga Telkomsel menciptakan satu brand atau produk khusus, satu merk khusus yang bisa masuk ke segmen youth. Segmentasi yang disasar produk LOOP ini adalah usia 12-19 tahun yang memiliki jiwa anak muda. Seperti yang disampaikan Ricky Fardian Ricky Fardian, Supervisor Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo bahwa : “Segmentasinya lebih ke anak-anak SMP sampai kuliah sebetulnya. Untuk kisaran usianya sih antara umur 12 sampai 19. Jadi dari mulai SMP sampai kuliah.” (wawancara 18 September 2015) Hal itu diungkapkan pula oleh Dini Rinintyasari, Staff Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo berikut ini : “Kalau sasarannya LOOP sendiri umur 12 – 19 tahun. Nah usiausia sekolah SMP SMA dan kuliah. Yang mencerminkan jiwa youth dan anak muda banget.” (wawancara 18 September 2015) Selain usia, pembagian segmentasi juga dibagi melalui segmentasi psikografi dan behavioral. Konsumen dapat tersegmentasi oleh kebiasaankebiasaan mereka dalam kehidupan sehari-hari dan juga faktor psikologis
98
mereka. Konsumen usia 12-19 tahun saat ini, lebih mengenal provider lain sebagai pilihan kartu telepon seluler mereka. Selain itu, juga kebiasaan mereka untuk berulang kali mengganti kartu telepon seluler untuk mencari keuntungan seperti yang mereka inginkan. Seperti yang disampaikan Ricky Fardian Ricky Fardian, Supervisor Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo bahwa : “Karena biasanya gini, kenapa kita kalah di segmen youth, karena dari competitor kita XL Indosat itu lebih ngena ke anak mudanya. Sering kan kita lihat mereka pakenya M3, XL karena pikirnya itu lebih murah. Jarang ada anak sekolah yang pake Telkomsel. Kalau memang ada ya yang namanya legacy, legacy itu warisan gitu ya. Jadi dia dari awal pakenya provider itu, misalnya waktu sekolah dia pake Indosat XL tapi nanti waktu dia sudah usianya mature (dewasa) lumayan sudah bekerja dan sebagainya, dia langsung pindah ke simPATI. Nah, dengan LOOP ini kita mau sasar segmen youth. Harapannya tua tetep pake nomor Telkomsel.” (wawancara 18 September 2015) Ditambahkan pula oleh Dini Rinintyasari, Staff Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo berikut ini : “Jadi yaitu habitnya anak-anak muda kan masih labil yah. Jadi kadang-kadang mereka mencari promo yang tepat untuk mereka sesuai dengan kantongnya. Jadi kita harus pinter-pinter mencari tahu apa sih yang dibutuhkan anak-anak muda pada saat ini. Lah, kalau kita tidak bisa mengakomodir kebutuhan mereka ya habitnya seperti anak-anak sekarang itu, gonta-ganti operator sesuai dengan cost kantong.” (wawancara 18 September 2015) Diluncurkannya LOOP dengan penawaran harga yang lebih eekonomis ini, Telkomsel berharap berharap para remaja tidak perlu bergonta-ganti kartu telepon seluler untuk memilih harga yang sesuai dengan kantong saku mereka. Selain itu juga agar mereka yang pertama kali menggunakan telepon seluler sudah langsung memakai kartu LOOP,
99
dengan ini akan menggeser kebiasaan anak muda yang sering berganti kartu telepon seluler jika nanti sudah dewasa. 2. Positioning Positioning adalah strategi komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana khalayak menempatkan suatu produk, merek atau perusahaan di dalam otaknya, di dalam alam khayalnya, sehingga khalayak memiliki penilaian tertentu3. Positioning harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan langkah yang tepat. Perusahaan atau pengelola pemasaran harus
mengetahui
menciptakan
bagaimana
presepsi,
dan
konsumen bagaimana
memproses presepsi
informasi,
mempengaruhi
pengambilan keputusan konsumen. Karena jika informasi sekali ditempatkan pada posisi yang salah, maka akan sulit untuk mengubah presepsi tersebut. PT. Telkomsel yang meluncurkan produk LOOP dengan menyasar segmentasi anak muda ini merancang strategi komunikasi pemasaran agar produk LOOP mampu bersaing di pasaran dengan kompetitor yang memiliki segmentasi yang sama. Strategi Telkomsel dalam memposisikan LOOP di benak masyarakat selain dengan membawa keunggulan yang melekat pada Telkomsel yakni industri operator seluler yang memiliki jaringan terluas, Telkomsel mencoba menciptakan inovasi terbaru dengan meluncurkan LOOP dengan menyasar anak muda sebagai segmentasinya.
3
Ibid. Hlm 72
100
Seperti yang disampaikan Dini Rinintyasari, Staf Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo sebagai berikut : “Keunggulannya tentu kalo dari Telkomsel kan kita bisa dibilang jaringannya paling kuat dimana-mana ya. Jadi kalaupun murah tetapi dia nggak bisa jalan kan ya percuma. Yang penting kan selain terjangkau dan bisa dipakai dimana-mana. Nah itu keunggulan LOOP dibanding dengan kartu operator lain.” (wawancara tanggal 18 September 2015) Hal ini juga disampaikan oleh oleh Nur Indah Komalasari, salah satu pengguna LOOP bahwa : “Keuntungannya yaa pertama karena LOOP kan ngikutnya Telkomsel ya, jadi dapet sinyal yang bagus dulu, jaringannya kuat. Bbm jadi nggak lemot kayak provider lain. Trus juga tarif yang ditawarin lebih murah daripada provider lain. Ya baru itu aja sih. (wawancara 17 September 2015) Ditambahkan pula oleh Annisa Mustika Sari, salah satu pengguna LOOP bahwa : “Karena LOOP kan bagian dari Telkomsel. Kebetulan Telkomsel kan terkenal jaringannya bagus dimana-mana. Karena kalau untuk apa dan itungannya kalau untuk LOOP itu murah banget, untuk paketan sebulan internet.” (wawancara tanggal 23 September 2015) Selain ingin meningkatkan jumlah pelanggan dengan menambah segmen pasar anak muda, Telkomsel menciptakan LOOP juga untuk mengubah presepsi masyarakat mengenai Telkomsel yang selama ini dikenal sebagai operator seluler yang mahal dan untuk orang tua. Seperti yang disampaikan Ricky Fardian, Supervisor Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo bahwa : “Karena kita mau mendobrak pemikiran atau mindsetnya dari para pengguna operator bahwa Telkomsel itu mahal. Itu satu, Yang kedua bahwa Telkomsel itu yang pakai hanya orang-orang tua. Trus yang ketiga, LOOP ini diciptakan dicreate itu memang
101
khusus untuk kita numbuhin pemakai operator Telkomsel ini dari yang usianya muda. Harapannya supaya sampai tua dia pake itu. Karena biasanya gini, kenapa kita kalah di segmen youth, karena dari kompetitor kita XL Indosat itu lebih ngena ke anak mudanya. Nah, dengan LOOP ini kita mau sasar segmen youth. Kalau memang yang namanya legacy, legacy warisan gitu ya. Kalau dia pake dari awal pemakaiannya itu, harapannya tua tetep pake nomor Telkomsel. Walaupun memang ada, waktu sekolah dia pake Indosat Xl tapi nanti waktu dia sudah usianya mature (dewasa) lumayan sudah bekerja dan sebagainya dia akan malu biasanya sih. Ya nggak? Biasanya langsung pindah ke Simpati atau apa.” (wawancara tanggal 18 September 2015) Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber dapat diperoleh informasi bahwa dengan diluncurkan LOOP sebagai produk terbaru dari Telkomsel dengan menyasar segmentasi anak muda usia 12-19 tahun. Telkomsel berharap (1) masyarakat dapat mengubah presepsi masyarakat yang menganggap Telkomsel sebagai operator seluler mahal dan pemakainya dari kalangan orang tua (dewasa) menjadi operator seluler dengan harga terjangkau bagi segala segmentasi khususnya anak muda. (2) Menumbuhkan angka pemakai operator seluler dari yang usia muda dengan memakai produk LOOP ini. (3) Selain itu Telkomsel berharap jika dari usia muda sudah menggunakan produk Telkomsel, maka di usia dewasa atau tua pemakai tetap menggunakan produk dari Telkomsel tanpa harus berpindah kartu operator seluler C. Konsep Pemasaran pada produk LOOP 1. Produk (Product) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dan digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Produk merupakan hal
102
yang penting dan utama dalam memenuhi kebutuhan konsumen sehingga menciptakan suatu kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen dapat diperoleh dari bentuk fisik produk, pembelian produk, kegunaan produk, dan pelayanan yang diberikan Telkomsel kepada pelanggan. Dalam hal ini produk yang di tawarkan Telkomsel adalah LOOP. LOOP diluncurkan pada 9 Maret 2014 dengan memakai tagline “LOOP Ini Kita”. Maksud dari tag line tersebut sebagai penyampaian pesan bahwa Loop ini adalah kartunya anak muda. Kata "Kita" mengartikan kita anak muda. Jadi LOOP ini diluncurkan dengan segmentasi anak muda, dan ingin membrandingkan diri bahwa kartunya anak muda adalah LOOP ini. Sebutan untuk penggunanya adalah LOOPers. LOOP hadir untuk melengkapi tiga brand unggulan Telkomsel lainnya yaitu KartuHALO, simPATI, dan Kartu AS.
Gambar 3.1 Direktur Marketing Telkomsel Alistair Johnston, saat acara peluncuran brand baru Telkomsel "LOOP" kartu perdana khusus untuk segmen youth di Jakarta (9/3/2014). (http://www.telkomsel.com/about/news/1068-Telkomsel-Hadirkan-Brand----LOOP---Untuk-Segmen-Youth)
103
Supaya dikenal oleh target konsumen dan masyarakat luas, sebuah produk harus memiliki identitas masing-masing yang bisa ditunjukkan melalui merek produk, kemasan produk, desain logo, dan slogan produk itu sendiri. Produk LOOP dalam pemilihan kemasan dan logo dibuat agar mampu menarik perhatian konsumen. Di dominasi warna merah yang juga warna identitas dari Telkomsel, kartu perdana LOOP ini didesain berbeda dengan kartu perdana lain yang beredar di pasaran. Pada kartu perdana LOOP didesain berbeda dengan kartu perdana seluler yang beredar di pasaran. Kartu LOOP didesain dengan bentuk ‘die cut’, unik, colorfull dan tidak sekedar berbentuk kotak seperti kartu perdana pada umumnya. Seperti yang disampaikan oleh Dini Rinintyasari, Staf Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo sebagai berikut : “LOOP itu membrandingkan dirinya ya sebagai operator pilihan anak-anak muda sekarang yang dinamis, praktis, gaul, pokoknya untuk segmen youth. Jadi dia dikemasnya itu beda dengan kartukartu lain yang biasanya cuman kotak. Nah, LOOP ini desainnyapun dibuat unik, lucu kaya semacam die cut, uniklah seperti itu. Jadi dia dikemasannya nanti sudah unik kan. Jadi beda dengan kartu-kartu yang lain biasanya cuman kotak. Lah ini desainnyapun lucu ada kaya semacam die cut sticker , uniklah seperti itu.” (wawancara tanggal 18 September 2015)
Gambar 3.2 Produk Stater Pack atau Kartu Perdana LOOP (dokumen foto diambil oleh penulis)
104
Gambar 3.3 Bentuk Kartu Perdana LOOP, Kartu AS, Tri, dan Indosat Mentari
Melalui gambar di atas dapat dilihat bahwa kemasan kartu perdana LOOP berbeda dengan kartu perdana lainnya. Penulisan logo produk LOOP juga dibentuk unik dengan bentuk tulisan seperti font untuk membuat graffiti 3D. Sebagai sebuah identitas ada baiknya bila sebuah produk memiliki ciri khas tersendiri sehingga bisa dijadikan pembeda dengan merek lain. Pengemasan produk dan desain logo yang unik dan berbeda seperti pada umunya, secara tidak langsung dapat meningkatkan kesadaran merek di benak konsumen. Hal ini juga sebagai cara LOOP untuk membrandingkan dirinya. 2. Harga (Price) Harga adalah menyangkut penetapan harga jual produk yang sesuai dengan kualitas produk dan dapat dijangkau oleh konsumen atau pelanggan sehingga tidak beralih ke pesaing lainnya. Harga dalam hal ini menyangkut dengan tarif yang ditawarkan LOOP. Sebagai produk yang memiliki segmentasi anak muda berusia 12-19 tahun (usia anak SMP, SMA, dan kuliah), tarif yang ditawarkan LOOP lebih ekonomis daripada ketiga produk Telkomsel lainnya yang pastinya disesuaikan dengan kantong saku target konsumen. Seperti yang disampaikan Dini
105
Rinintyasari, Staff Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo sebagai berikut : “Nah LOOP ini kan khusus untuk anak muda ya, kita punya tarif khusus yang namanya tarif ke komunitas. Dimana dia nanti bisa menikmati telfon khusus ke sesama komunitasnya begitu juga telfon dan sms sebulan itu free unlimited hanya dengan 10 ribu dia bisa telfon dan sms free selama 30hari. Dan di LOOP di kota-kota tertentu seperti Solo ini ada paket 2giga 20ribu. Itu khusus di LOOP dan khusus di anak sekolah sama kampus kaya gitu. Nah itu yang membandingkan dengan operator lain kaya gitu. Jadi mungkin temen-temen belum banyak yang tahu karena memang yang hanya bisa di beberapa titik sekolah dan menghubungi ke AOC kita. Account Officer yang dia punya sekolah masing-masing. Kaya gitu.” (wawancara 18 September 2015) Perlu diketahui bahwa tarif-tarif yang ditawarkan Loop banyak yang memiliki ketentuan syarat yang berlaku. Seperti tarif khusus anak sekolah dan kuliah yang hanya dengan Rp.10.000,- bisa menikmati layanan telfon dan sms sepuasnya selama 30 hari ini. Agar bisa menikmati tarif tersebut harus terdaftar dalam komunitas Loop dengan menghubungi Acccount Officer yang bisa ditemui di masing-masing mitra distributor yang disebut Grapari Mini, di bawah Telkomsel branch Solo yang tersebar di 6 kabupaten yakni di Solo Inner (Sukoharjo), Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri. Pada produk LOOP ini tarif yang ditawarkan lebih menekankan pada pelayanan broadbandnya. Karena gaya hidup anak muda jaman sekarang yakni banyak melakukan aktivitas di media sosial. Sehingga Telkomsel menawarkan tarif yang disesuaikan dengan uang saku para pelajar. Seperti yang disampaikan menurut Ricky Fardian, Supervisor Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo bahwa :
106
“… untuk sementara ini yang bisa diunggulkan untuk produk LOOP itu sendiri. Disini itu dia lebih menekankan ke broadband, karena kita tahu sendiri ya sekarang anak-anak muda itu kan dikitdikit pegang handphone, update status dan sebagainya. Selain itu juga, kita punya kaya di Solo ini, paket data Gaul khusus anak sekolah pake *5550*500# seperti itu. Itu yang 4GB cuman 52.500 trus 1,5GB nya 27.500. Paket Data Gaul nggak cuma buat LOOP, tapi seluruh provider Telkomsel bisa make itu. Seperti itu.” (wawancara tanggal 18 September 2015). Berdasarkan penelusuran di website loop.co.id oleh penulis, ada beberapa jenis
paket
yang ditawarkan oleh
LOOP
diantaranya
SmauLOOP, BB Loop. Produk terbaru yang ditawarkan LOOP adalah LOOP Sharingan singkatan dari Sharing Internet bareng Teman. Dengan harga mulai Rp.40.000,- (sesuai zona lokasi aktifasi ketua grup) bisa menikmati 2.5GB (500MB untuk masing-masing anggota) selama 30 hari. Agar bisa membeli dan menikmati tarif paket LOOP Sharingan diharuskan menjadi member portal di loop.co.id dengan status DIGILOOP dan juga membuat grup dengan mendaftarkan 2 atau 4 nomer teman yang akan dijadikan grup dalam paket LOOP Sharingan tersebut. Tarif-tarif yang ditawarkan disesuaikan dengan lokasi pengguna yang dibagi menjadi 12 zona. Selain itu LOOP juga memiliki paket data gaul yakni paket Zona Kampus untuk area Solo yang masuk dalam Zona 2 ini dikenakan tarif Rp.27.000,- untuk 1.5GB (1GB Local + 0.5GB National) dan Rp.52.000,4B(2GB Local + 2GB National). Paket data gaul ini juga dapat dinikmati oleh produk Telkomsel lainnya seperti KartuHALO, simPARI, dan Kartu AS.
107
3. Tempat (Place Distribution) Setelah meluncurkan produk dan menetapkan harga, maka langkah selanjutnya adalah menentukan tempat dan jalur distribusi. Hal ini merupakan salah satu aspek pemasaran yang menyangkut pemilihan cara pendistribusian produk sehingga sampai ke tangan konsumen. Diartikan juga sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Pendistribusian produk kartu perdana LOOP tidak dilakukan langsung oleh Telkomsel branch Solo, namun dilakukan oleh pihak mitra distributor yang bekerja sama dengan Telkomsel branch Solo. Mitra distributor atau bisa disebut juga dengan mitra dealer Telkomsel inilah yang memiliki gerai-gerai Grapari Telkomsel di 6 kabupaten area Solo ini yakni di Solo Inner (Sukoharjo), Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, dan
Wonogiri.
Mitra
distributor
inilah
yang
menyediakan
dan
menyalurkan produk LOOP ke kios atau konter agar sampai kepada target konsumen. Seperti yang disampaikan menurut Ricky Fardian, Supervisor Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo sebagai berikut : “Kita juga punya gerai-gerai sih sebetulnya, gerai Halo di 6 kabupaten. Ada Solo Inner (Sukoharjo), Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri. Itu semacam kaya mininya Grapari. Namanya saja Halo. Sekarang namanya sudah Grapari semua sih. Dulu kan Gerai Halo, karena kan yang memegang itu dari distributor bukan underTelkomsel. Kalo yang di sini kan under Telkomsel langsung. Kalo mereka itu dari mitra distributor.” (wawancara tanggal 18 September 2015)
108
4. Promosi Sebuah produk tidak akan dikenal oleh masyarakat apabila tidak dipromosikan dengan
baik
oleh perusahaan. Promosi
digunakan
memberikan informasi dan memperkenalkan produk kepada masyarakat khususnya kepada target konsumen terlebih lagi jika produk tersebut tergolong baru di pasaran. Aktivitas promosi memiliki peranan penting dalam menempatkan posisi produk di benak pembeli. Telkomsel dalam mempromosikan LOOP betul-betul disesuaikan dengan selera target konsumennya yakni youth segmen. Hal ini terlihat pada saat peluncuran brand LOOP sebagai produk terbaru Telkomsel, diselenggarakan berbagai kegiatan yang menyangkut anak muda, salah satunya adalah One Million Dreams Concert (OMDC).
Gambar 3.4 (ki-ka) Vice President Prepaid and Broadband Marketing Ririn Widaryani, Direktur Network Telkomsel Abdus Somad Arief, Vice President Marketing Communications Irlamsyah Syam (keenam dari kiri), Direktur Marketing Telkomsel Alistair Johnston dan Executive Vice President Area Jabotabek Jabar Telkomsel Venusiana Papasi saat acara peluncuran brand baru Telkomsel "LOOP" kartu perdana khusus untuk segmen youth di Jakarta (9/3/2014). (http://www.telkomsel.com/about/news/1068-Telkomsel-Hadirkan-Brand----LOOP---Untuk-Segmen-Youth)
109
Seperti yang disampaikan Dini Rinintyasari, Staf Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo sebagai berikut : “Dia (LOOP) waktu launching itu diawali dengan konser musik di 10 kota besar di Indonesia. Nah, bintang tamunya itu ada Raisa, ada Run, ada Tompi pokoknya artis-artis papan atas Indonesialah. Yang banyak disukai segmen youth.” (wawancara tanggal 18 September 2015) One Million Dreams Concert (OMDC) diselenggarakan One Million Dreams Concert (OMDC) yang menampilkan 100 pendukung acara dan dilakukan secara serentak di 10 kota yaitu: Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogjakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Banjarmasin dan Makassar4. Dalam konser tersebut menghadirkan para artis-artis papan Indonesia yang tentunya disukai oleh anak-anak muda seperti Raisa, Run, Tompi, dll. Selain itu PT. Telkomsel juga mendirikan LOOP Station sebagai tempat hangout pelanggan youth untuk berkumpul menyalurkan hobi, berekspresi secara positif dan mencoba berbagai layanan digital terkini, serta sekaligus berfungsi sebagai kantor pelayanan. Loop Station didirikan di Bandung, Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Berkonsep Youth and Digital, LOOP Station memiliki nuansa desain yang fun, colorful, dinamis, atraktif dan technology driven, dihiasi dengan graffiti dan dilengkapi dengan banyak konten digital yang seru. LOOP Station terbagi menjadi beberapa zona, diantaranya Entertainment Zone yang menampilkan showcase untuk music, games, video, dance dan
4
http://www.telkomsel.com/about/news/1068-Telkomsel-Hadirkan-Brand----LOOP----UntukSegmen-Youth
110
art. Zona ini juga berfungsi sebagai experience area untuk layanan Digital Life Style Telkomsel dan New Digital Technology. Terdapat juga Hangout Zone yang berfungsi sebagai tempat LOOPers bersosialisasi dengan teman-temannya sambil menikmati mengakses wifi, mencoba layanan digital dan hiburan yang tersedia. LOOP Station ini juga dilengkapi dengan Food & Beverage Zone yang menjual makanan, minuman dan snack dengan harga yang terjangkau. Namun sayangnya, acara-acara tersebut tidak diselenggarakan di Kota Solo. Di Kota Solo kegiatan promosi lebih banyak dilakukan dengan penjualan secara langsung kepada target konsumen. D. Implementasi Elemen-Elemen Komunikasi Pemasaran atau Bauran Promosi Dalam menawarkan sebuah produk diperlukan kegiatan promosi atau komunikasi pemasaran guna menciptakan kesadaran atau ketertarikan konsumen terhadap produk tersebut. Adapun kegiatan atau elemen-elemen komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Telkomsel branch Solo adalah sebagai berikut : 1. Periklanan Kegiatan periklanan dalam ruang lingkup program pemasaran untuk Iklan LOOP menggunakan 2 media yakni media lini atas (above the line) dan media lini bawah (below the line). Media lini atas yakni iklan yang berhak mengatur pengakuan dan pembayaran komisi atas apa yang diiklankan melalui media tersebut. Sedangkan media lini bawah adalah
111
iklan yang dilakukan secara mandiri oleh perusahaan bersangkutan tanpa bantuan biro iklan. Media iklan yang digunakan Telkomsel branch Solo yaitu : a. Media Lini Atas Telkomsel branch Solo dalam beriklan melalui media elektronik seperti iklan televisi, iklan radio, iklan media cetak, dan iklan internet dilaksanakan secara terpusat. Seperti yang disampaikan oleh Dini Rinintyasari, Staff Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo bahwa : “Televisi itu lebih ke nasional ya, jadi tayangnya sudah diurus semua dari pusat.” (wawancara tanggal 18 September 2015) Maka dari itu, untuk pemilihan media periklanan di Surakarta sendiri terbilang terbatas. Pertimbangannya adalah karena keterbatasan dana yang ada dan lebih memprioritaskan untuk melakukan promosi secara langsung kepada target khalayak. Seperti yang disampaikan oleh Dini Rinintyasari, Staf Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo bahwa : “Tidak pernah ada produksi iklannya. Materinya itu semua sudah dari kantor pusat. Jadi kita tinggal mengecek aja, apakah bener-bener sudah on air. Kalau di Solo itu karena budgetnya terbatas ya kalau mau ngiklanin di media koran radio gitu, karena kita lokal jadi kita kebanyakan sih langsung ke direct sells itu.” (wawancara tanggal 18 September 2015)
112
1) Media Elektronik (Televisi, Radio, Internet) a) Iklan Televisi Pelaksanaan aktivitas promosi LOOP di Kota Surakarta melalui iklan televisi dilakukan secara skala nasional yang dikelola
oleh
Kantor
Telkomsel
Pusat.
Seperti
yang
disampaikan oleh Dini Rinintyasari, Staff Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo bahwa : “Televisi itu lebih ke nasional ya, jadi tayangnya sudah diurus semua dari pusat. Kalau lokal paling kita promo di MTATV, itu kita kerjasama sama Telkom buat acara talkshow disitu. Jadi kita bisa promosi LOOP disitu.” (wawancara tanggal 18 September 2015) Tema iklan televisi LOOP yang pernah tayang di televisi antara lain LOOP Ini Kita, LOOP Sharingan (Sharing Internet bareng Teman) Brosishood, dan LOOP Together.
Gambar 3.5 Slide Iklan Televisi LOOP “LOOP Sharingan Brosishood” (dokumen Divisi Youth and Community)
113
Gambar 3.6 Slide Iklan Televisi LOOP “LOOP Together” (dokumen Divisi Youth and Community)
b) Iklan Radio Dalam penyiaran iklan produk LOOP di radio, hampir sama dengan penayangan iklan di televisi. Yakni disiarkan secara nasional dan dikelola oleh Kantor Pusat Telkomsel. Radio yang digunakan yakni Radio Prambors FM. Seperti yang disampaikan Dini Rinintyasari, Staff Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo bahwa : “…untuk radio, otomatis di radio anak muda Radio Prambors. Itu juga langsung dari kantor pusat. Seperti itu.” (wawancara tanggal 18 September 2015) c) Iklan Internet Dalam menyediakan
mempromosikan portal
khusus
LOOP, guna
Telkomsel
melakukan
telah
aktivitas,
114
mendapatkan informasi terupdate bagi pengguna LOOP. Selain portal, LOOP juga membuat akun di media sosial facebook, twitter, dan instagram. Seperti disampaikan oleh Ricky Fardian, Supervisor Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo sebagai berikut : “Kita lebih ke portal khusus Loop.co.id itu dan kita menggunakan sosmed. Ada twitter, ada facebook, instagram. Twitter kita ada di @loop_ID kalo untuk LOOP nya, dan kalau untuk Telkomsel di @Telkomsel. Dan kebetulan kemarin twitter yang Telkomsel itu kita nomor 2 sedunia.” (wawancara tanggal 18 September 2015) Ditambahkan pula oleh Dini Rinintyasari, Staf Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo bahwa : “Dan LOOP ada website sendiri, websitenya nanti bisa diakses di loop.co.id. Disitu banyak interaksi tementemen di seluruh Indonesia yang khususnya buat para pelajar dan youth ini. Jadi banyak informasi yang bisa diambil dari websitenya itu.” (wawancara tanggal 18 September 2015) Hal tersebut juga disampaikan oleh Lucky Noor Raharjanti, Staf Bank bahwa ia mengetahui sosial media yang digunakan oleh LOOP adalah twitter dengan akun @loop_ID. Selain menggunakan website dan twitter, Telkomsel khususnya LOOP memikili akun sosial media sendiri seperti facebook dan instagram. Dengan media internet, Telkomsel dapat berinteraksi langsung dengan konsumen. Konsumen dapat mengajukan pertanyaan,
dan
menyatakan
keluhan
langsung
kepada
115
Telkomsel mengenai produk mereka. Penggunaan media internet dengan membuat website dan akun media sosial khusus LOOP yang dilakukan oleh Telkomsel menitikberatkan pada penyajian informasi secara lengkap, kemudahan dalam mengakses, dan saling berinteraksi secara langsung antara perusahaan dengan konsumen, maupun konsumen dengan konsumen. Berdasarkan
penulusuran
oleh
penulis,
selain
menggunakan website dan media sosial milik sendiri, Loop juga
beriklan
dalam
website
resmi
DBL
Indonesia
(www.dblindonesia.com) yang telah lama menjadi media partner dari Telkomsel. Untuk iklan yang tayang di internet selain menampilkan iklan penawaran tarif dan paket terbaru LOOP versi Sharingan, juga diiklankan mengenai program acara yang diselenggarakan LOOP seperti LOOP 3x3 Competition dan LOOP KePo (Kreatif Project).
Gambar 3.7 Iklan Internet Loop “Sharingan”(www.loop.co.id)
116
Gambar 3.8 Iklan Internet LOOP 3x3 Competition (http://www.dblindonesia.com/r1/)
Penggunaan media lini atas dalam mempromosikan LOOP juga dilakukan Telkomsel dengan mengirimkan pesan singkat atau SMS (Short Message Service) melalui nomor yang tercatat di database yang dimiliki Telkomsel. Saat ini banyak perusahaan penyedia layanan telekomunikasi (provider) mengirimkan pesan singkat via SMS kepada penggunanya yang berisikan penawaran promo atau produk mereka sendiri maupun produk produsen lain yang bekerja sama dengan provider tersebut dalam memberikan jasa
informasi
sekaligus
menawarkan
produknya5.
Selain
menggunakan SMS, LOOP juga melakukan kegiatan promosi melalui media sosial seperti website khusus LOOP di loop.co.id, facebook: www.facebook.com/LoopersID , twitter: @LOOP_ID dan @loop_slo, istagram: loop_ig.
5
Agus Hermawan. Op.Cit. Hlm 196
117
G Gambar 3.9 Promo voucher game bagi member LOOP dan iklan LOOP Sharingan (dokumen foto diambil oleh penulis)
2) Media Cetak (Surat Kabar atau Koran) Sama halnya dengan televisi dan radio, penerbitan iklan di koran juga dilakukan dalam skala nasional dan dikelola terpusat. Seperti disampaikan oleh Ricky Fardian, Supervisor Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo sebagai berikut : “Kalo LOOP sendiri itu, kalau untuk iklan yang di koran, radio, itu untuk local sih kita jarang. Tapi lebih ke yang nasional, dan televisi juga nasional. Kalo koran ini kita kayaknya sudah gak, secara budget juga.”(wawancara tanggal 18 September 2015) Hal ini juga disampaikan oleh Dini Rinintyasari, Staff Divisi Youth And Community Telkomsel branch Solo bahwa : “Kalau koran juga nasional, tapi kalo khusus yang di Solo biasanya kayak semacam peliputan dalam kegiatankegiatan tertentu saja, kayak kemarin sih di Radar Solo itu yang kita support di event DBL.”(wawancara tanggal 18 September 2015)
118
b. Media Lini Bawah (Above The Line) Media lini bawah yang digunakan antara lain flyers, poster, spanduk, standbanner , stiker, kemasan produk sisi luar dan kemasan dalam. Flyer yang disebarkan mengenai informasi event LOOP3x3 Competition. Penggunaan vertical banner biasanya di letakkan pada setiap booth yang didirikan LOOP atau setiap event sponsorship dan program acara yang dilaksanakan oleh LOOP. Seperti penjelasan Ricky Fardian, Supervisor Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo sebagai berikut : “Di Solo ini sebenernya lebih dimaksimalkan ke spandukspanduk. Trus kita langsung datang ke sekolah kita pasang poster itu untuk mengantisipasi itu, supaya infonya tetep didapet sama pengguna. spanduk umbul-umbul itu, poster, flyer, adaa banner. Pas ada event LOOP pasti pasang banner, booth LOOP, kita juga ada stiker logonya LOOP itu. Itu aja sih kayaknya.” (wawancara tanggal 18 September 2015) Pemasangan spanduk bertujuan untuk meng-cover target audience yang tidak terkena paparan iklan yang ditayangkan secara nasional. Seperti melihat iklan televisi, mendengarkan radio, dan membaca koran. Seperti yang disampaikan oleh Ricky Fardian, Supervisor Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo sebagai berikut : “Supaya lebih masuk ke pelosok-pelosok lagi. Siapa tahu dia jarang lihat televisi, lebih banyak di jalan.Jadi intinya kita selalu hadang lah. Kalau dia suka nonton tivi pasti ada iklan kita di tivi.Kalau dia banyak di jalan, dia naik mobil dengerin radio, ada iklan kita di radio. Kalau misalnya tivi atau radio itu lepas, kita ada spanduk ataupun baliho yang gede. Yang menunjukkan program atau promo kita disitu.” (wawancara tanggal 18 September 2015)
119
Gambar 3.10 Spanduk promosi Kartu Bangga UNS yang bekerja sama dengan LOOP. (dokumen foto diambil oleh penulis)
Gambar 3.11 Stand Banner Kompetisi LOOP 3x3 dan LOOP KePo (dokumen foto diambil oleh peneliti)
Pemasangan spanduk tidak hanya mempromosikan produk atau tarif yang ditawarkan LOOP, tetapi juga sebagai support acara yang diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS). Seperti acara
120
Seminar Nasional (SEMNAS) dan Musyawarah Nasional (MUNAS) IV UNS Tahun 2015 dibawah ini.
Gambar 3.12 Spanduk dukungan SEMNAS dan MUNAS IV di UNS oleh LOOP (dokumen foto diambil oleh penulis)
Gambar 3.13 Poster LOOP Paket Data Kampus dan LOOP Sharingan (dokumen foto diambil oleh penulis)
LOOP memiliki segmentasi anak muda dengan usia 12 – 19 tahun yakni usia sekolah dan kuliah, maka pemasangan media iklan melalui lini bawah ini sesuaikan dengan target khalayak LOOP berada seperti sekolahan, kampus, area sekitar sekolah dan kampus, di tempat-
121
tempat yang sering di kunjungi target khalayak, dan juga di saat kegiatan atau program yang diselenggarakan dan di sponsori oleh LOOP khususnya di Kota Surakarta. Seperti yang disampaikan oleh Dini Rinintyasari, Staff Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo, bahwa : “Ya panduk, poster, flyer, baliho, banner, stiker itu yang sering kita bawa, jadi kalo untuk di youth community ini sendiri nanti kita lagi mencanangkan membiasakan produk LOOP itu dikenal dikalangan anak-anak muda. Contohnya nanti bakalan ada di kantin sekolah, koperasi sekolah, trus di mading-mading sekolah, di kampus trus di tempat hang out.” (wawancara tanggal 18 September 2015) Berdasarkan penulusuran penulis juga menemukan bahwa kios atau konter pulsa sekitaran kampus UNS juga didapati adanya poster LOOP. Selain menggunakan spanduk dan poster, LOOP juga menggunakan stand banner sebagai media penyampaian informasi. LOOP beserta info penawaran tarifnya, juga ditampilkan pada papan menu makanan di kantin FISIP UNS. 2. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Sesuai dengan jenis barang yang bisa dijadikan alat promosi, Telkomsel branch Solo mengimplementasikan cara promosi penjualan yakni dengan pemberian sampel produk kepada target marketnya, dan membagikan merchandise. Seperti yang disampaikan Ricky Fardian, Supervisor Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo sebagai berikut : “Setiap kegiatan event atau apapun kita selalu membagikan merchandise dalam penjualan sebagai gimmick. Jadi pembelian
122
produk LOOP dengan bundling kita punya yang namanya Kartu Komunitas itu kan yang telfon gratis sms gratis 30 hari hanya 10 ribu. Itu nanti kita kemas menggunakan gimmick juga. Terus pemberian produk sampel ini, karena kendala kita susah sekali anak muda anak sekolah untuk berganti. Jadi kita kasihlah sampel. Coba dululah pake, 10 pcs ke 10 anak. Coba kamu lakuin telfon sms gimana rasanya, gratis gak gitu.Kamu cuman butuh pulsa 10ribu bisa untuk satu bulan. Kamu bisa telfon sms gratis ke 10 temenmu ini, gengmu ini seperti itu.” (wawancara tanggal 18 September 2015) Dijelaskan pula oleh Dini Rinintyasari, Staff Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo bahwa : “Sering. Sering. Itu karena tahu sendiri anak-anak muda sukanya gratisan. Nah mereka dapat gratis aja tidak mau menggunakan apalagi untuk membeli. Untuk memperkenalkan dulu apa sih yang ada di dalam Kartu LOOP ini. Kan kita ada produk yang namanya COG, COG itu free telfon dan sms selama satu bulan. Itu hanya khusus untuk temen-temen sekolah sama kampus. Trus ada paket data yang dia bisa aktif di wilayah-wilayah tertentu. Nah itu kita perlu memperkenalkannya lewat sampling dulu.” (wawancara tanggal 18 September 2015) Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada calon konsumen bagaimana keuntungan dari tarif yang ditawarkan LOOP. Setelah calon konsumen merasakan keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan LOOP, diharapkan konsumen akan tertarik menggunakan LOOP dan untuk seterusnya akan menggunakan LOOP sebagai kartu operator seluler mereka. Telkomsel branch Solo dalam mempromosikan Loop adalah dengan memberikan produk sampel kepada calon konsumen. Kegiatan pemberian produk sampel biasanya dilakukan untuk melengkapi aktivitas promosi lainnya seperti personal selling. Setelah menjelaskan secara tatap
123
muka, untuk lebih meyakinkan calon konsumen atas apa yang ditawarkan maka diberikan produk sampel tersebut. 3. Acara Khusus dan Pengalaman atau Pemasaran Sponsorship (Sponsorship/Event Marketing) Sponsorship berarti perusahaan mendukung suatu acara baik secara financial ataupun menyumbangkan jasa atau produk. Elemen promosi ini memiliki kemampuan untuk menciptakan dan memperkuat brand awarenness dalam benak khalayak. Kerjasama yang dibina kedua pihak antara penyelenggara acara dan pihak sponsor sama-sama memiliki andil dalam memperoleh keuntungan. Hal ini disadari Telkomsel dalam memberikan sponsor kepada acara-acara yang potensial, seperti pada acara Honda DBL (Development BasketBall League). Honda DBL ini memiliki pengunjung acara yang merupakan segmentasi dari LOOP. Kompetisi olahraga basket dengan peserta siswa SMA yang diselenggarakan oleh PT. DBL (Deteksi Basket Lintas) Surabaya. Telkomsel telah menjadi official partner event DBL ini semenjak tahun 2011, namun di tahun 2011-2013 produk yang dibawa adalah Kartu AS. Setelah LOOP diluncurkan ini pada tahun 2014, produk inilah yang dibawa Telkomsel untuk mensponsori DBL tahun 2014-2015 ini. Tidak hanya kegiatan besar yang disponsori oleh LOOP ini, namun Telkomsel berupaya membawa LOOP sebagai sponsor kegiatan-kegiatan sekolah. Seperti yang disampaikan oleh Ricky Fardian, Supervisor Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo sebagai berikut :
124
“Jadi kalo sudah ngomong ke youth segmen yang kita bawa brandnya LOOP. Bukan Simpati bukan As. Pembedaanya disitu, jadi gak lucu kalau misalnya kita dateng ke sekolah trus yang kita pasarin Simpati. Karena kita kan sudah ngomongnya LOOP nih, LOOP untuk youth segmen ya brarti ya harus LOOP yang harus kita bawa terus. Dan kalo semisal kalau ada yang ngajuin proposal sponsor ke Telkomsel, kita lihat kegiatannya seperti apa. Kalau kegiatannya untuk anak muda ya yang kita bawa LOOP ini.” (wawancara tanggal 18 September 2015) Ditambahkan pula oleh Dini Rinintyasari, Staff Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo bahwa : “Dia mewakili apa yang jadi habitnya anak-anak muda sekarang. Contohnya nih, anak-anak SMA suka basket kemarin itu ada event DBL, kita adain juga kompetisi LOOP3x3 disitu, trus untuk yang paling baru ini anak muda kan sukanya kepo. Kepo kan singkatan dari apah Knowing Every Particular Object ya, pengen tahu aja. Lah, kita mengambil itu istilah KePo itu untuk Kreatif Project. Makanya ini yang baru berjalan ini kita lagi ngajak anak-anak muda untuk medalami hobinya. Kan sekarang kan banyak yang suka ngeupload di youtube itu dia bikin video bikin film. Nah, kita ngasih seminar tentang itu. Selain video ada writing, dia suka nulis, dia suka bikin komik. Terus yang terakhir ada music. Nah, aktualisasi anak muda sukanya band-band an, suka mengcover lagu, bermain musik seperti itu. Trus beberapa acara-acara yang diwakili anak-anak muda konser music, trus tempat nongkrong, semuanya LOOP. Jadi kita membiasakan bahwa kartunya anak muda sekarang ya LOOP. Gitu.” (wawancara tanggal 18 September 2015)
125
Gambar 3.14 Kompetisi LOOP 3x3 di Sritex Arena Solo (dokumen foto diambil oleh penulis)
Gambar 3.15 Pemberian Materi LOOP KePo di SMA N 1 Surakarta (dokumen foto diambil oleh penulis)
Serangkaian dengan menjadi sponsorship acara DBL, LOOP juga secara khusus membuat kompetisi basket 3 lawan 3 di acara tersebut yang dinamakan LOOP 3x3 Competition. Peserta yang boleh mengikuti LOOP 3x3 Competition ini adalah diluar tim inti basket yang ikut kompetisi DBL. Tidak ada batasan minimal maupun maksimal tim yang diperbolehkan untuk mendaftar di setiap sekolah. Tim pemenang di masing-masing
126
region ini akan dipertandingkan lagi untuk menjadi juara umum dan akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti coaching clinic ke Amerika. LOOP juga mengadakan coaching clinic untuk mengembangkan hobi anak muda yang dinamakan LOOP KePo (Kreatif Project). LOOP KePo (Kreatif Project) ditujukan untuk siswa berusia 12 sampe 19 tahun yang tertarik dalam dunia writing (membuat komik), music (mengcover lagu), dan video (membuat film pendek). Dalam area Kota Solo, tim Youth and Community dibantu dengan tim-tim AOC mencari 150 siswa untuk melakukan coaching clinic selama satu hari. Dalam coaching clinic tersebut didatangkan talent-talent lokal yang nantinya akan menjadi jurinya. setelah dilakukan pelatihan dan pembinaan, peserta diberikan waktu selama sebulan untuk melakukan proses pembuatan. Setelah selesai, akan diambil 5 terbaik perwakilan dari Solo yang nantinya akan dilombakan lagi ke tingkat regional. Selain membuat acara khusus dan sponsorship, Telkomsel branch Solo
juga
mendukung
kegiatan-kegiatan
sekolah
sebagai
media
berpromosi. Seperti mendukung acara yang diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS yakni Seminar Nasional (SEMNAS) dan Musyawarah Nasional (MUNAS) IV Tahun 2015 dibawah ini. Seperti yang disampaikan oleh oleh Dini Rinintyasari, Staff Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo sebagai berikut : “Kita ini sering support kegiatan yang diadain sekolah-sekolah dan kampus kayak kegiatan pensi sekolah. Trus yang kemarin penerimaan siswa baru mahasiswa baru ada di UNS, di politeknik Indonusa, SMA Ksatrian, SMK N 5 Surakarta, terus SMA Batik.
127
Di wilayah Klaten juga ada di Unwida, trus di Gunung Kidul, Sragen, hampir ada semua. Kita juga support ini apa seminar Munas UNS di auditorium itu. Ya intinya kegiatan-kegiatan sekolah kampus gitu.” (wawancara 18 September 2015) 4. Penjualan Tatap Muka atau Personal (personal selling) Penjualan tatap muka atau personal adalah suatu bentuk komunikasi langsung antara seorang penjual dengan calon pembelinya (person to person communication). Dalam hal ini, penjual berupaya untuk membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan6. Elemen komunikasi pemasaran ini sangat berperan penting bagi Telkomsel branch Solo dalam mempromosikan LOOP. Selain untuk meningkatkan penjualan, perjualan personal juga berperan dalam meningkatkan brand awareness kepada target pasar lebih mendetail. Penjualan pribadi biasanya dilakukan bersamaan dengan kegiatan komunikasi pemasaran lainnya atau bisa juga dengan mendatangi dan mendirikan booth langsung di sekolahsekolah. Kegiatan ini dilakukan oleh pihak mitra distributor Telkomsel. Seperti yang disampaikan oleh Ricky Fardian, Supervisor Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo sebagai berikut : “Pernah dan sering. Sangat sering. Di semua sekolah.Jadi AOC AOC kita yang ada di masing-masing kabupaten itu, mereka mempunyai permanent journey plan setiap hari.Yang dimana dia itu setiap minggu itu harus dateng ke sekolah-sekolah. Dia akan presentasi ke kelas-kelas, dia mempresentasikan LOOP seperti apa. Dan disitu langsung dia buka booth open temporary outlet, booth, meja dan sebagainya untuk penjualan. Jadi setelah sosialisasi, dia buka booth dan itu setiap hari dilakukan sampe sekarang.”(wawancara tanggal 18 September 2015)
6
Ibid. Hlm 34
128
Dijelaskan pula oleh Dini Rinintyasari, Staff Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo bahwa : “Hampir sering ya. Kita kan PJP nya temen-temen AOC itu kan ke sekolah-sekolah ke kantin ketemu guru. Lah itu merupakan suatu kesempatan mereka untuk memasarkan produk LOOP. Lah, itu kan tergantung ada deal apa dari pihak sekolah biasanya ngobrol oh ternyata nih mau ada penerimaan siswa baru nah itu bisa diundang. Atau pada saat jam istirahat, seselonya pihak sekolah aja yang meemberikan waktu ke kita nah kaya gitu.” (wawancara tanggal 18 September 2015) 5. WOM atau Word of Mouth Marketing LOOP dalam merangkul konsumennya melakukan komunikasi dari mulut ke mulut, sebagai sarana untuk melakukan penjualan langsung terhadap produk yang ditawarkan. Komunikasi dari mulut ke mulut menjadi elemen pendukung dari segala elemen komunikasi pemasaran yang diterapkan LOOP. Cara paling mudah memanfaatkan keampuhan komunikasi dari mulut ke mulut ini melalui karyawan, konsumen, masyarakat, dan wartawan. Seperti yang disampaikan oleh Ricky Fardian, Supervisor Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solosebagai berikut : “Promosi kan juga tidak harus selalu ATL, BTL, kaya spanduk, poster, gak melulu itu kan. Gini, masyarakat Indonesia itu kebanyakan lebih suka marketing yang paling bagus itu kan Getok Tular. Apa istilahnya itu yaa marketing melalui mulut lah. Karena dia sudah merasakan dan cerita. Walaupun kita sudah pasang promosi sampe gencar, tapi kalau tidak ada yang merasakan gimana sih enaknya pake LOOP? Tidak akan bisa bagus juga. Jadi tidak menjamin juga yang namanya promosi BTL, ATL itu bisa mengakibatkan penjualan yang bagus juga tanpa adanya promosipromosi lainnya yang berkenaan dengan produk itu sendiri. Yang aku bilang engaged itu tadi. Kita harus sering dateng ke komunitas, kita harus sering dateng ke sekolah untuk sekedar
129
mensosialisasikan bahwa kita ini hlo punya LOOP.” (wawancara tanggal 18 September 2015) Berdasarkan hasil wawancara dengan konsumen juga diketahui mereka mengetahui LOOP dari orang yang pernah memakai dan menggunakan Loop sebagai kartu providernya. Seperti yang disampaikan Lucky Noor Raharjanti, salah satu pengguna LOOP berikut : “Dari rekomendasi temen.Ya awalnya dulu itu cuma cerita, sambat gitu gitu pake provider lain lemot.Terus direkomendasiin, disuru nyoba pake LOOP. Katanya murah dan gak lemot.” (wawancara tanggal 16 September 2015) Hal ini juga disampaikan oleh Nur Indah Komalasari, salah satu pengguna LOOP bahwa : “Saya taunya dari temen. Pertamanya sih gara-gara dulu pake provider yang lain tapi kok lama-lama sering lemot, sering pending, trus temen bilang nyuruh pake LOOP aja. Selain dapet sinyalnya yang bagus, trus murah katanya.” (wawancara tanggal 16 September 2015) Selain itu kegiatan word of mouth marketing ini juga dimanfaatkan Telkomsel branch Solo membentuk brand ambassador, yakni memilih satu siswa di tiap-tiap sekolah yang nantinya ikut merekomendasikan penggunaan LOOP di kalangan siswa. Brand ambassador ini pula sebagai penghubung antara pihak Telkomsel dengan para siswa. Sehingga jika Telkomsel ingin mengadakan suatu kegiatan, pengumumam sudah disebarkan kepada para siswa terlebih dahulu melalui brand ambassador. Selain itu, kegiatan word of mouth marketing bisa juga dilakukan dengan
memanfaatkan
buzz
mentor
atau
pengisi
acara
yang
diselenggarakan oleh LOOP. Berdasarkan observasi peneliti, buzzer tidak
130
mempromosikan
atau
beriklan
mengenai
produk
LOOP.
Tetapi
mempromosikan kegiatan LOOP ini melalui media sosial seperti twitter dan instagram. Salah satu artis yang menjadi salah satu buzzer nya adalah Arief Muhammad. Dia adalah seorang penulis dan juga seleb twitter dengan akun twitter @Poconggg yang memiliki kurang lebih 3.7 juta follower. Sedangkan untuk wilayah lokal ada Arum Setiadi (komikus Stand Up Comedy Solo) dan Bani Nasution (sutradara film pendek).
Gambar 3.16 Promosi acara LOOP KePo oleh Arief Muhammad (https://twitter.com/Poconggg)
131
Gambar 3.17 Promosi acara LOOP KePo oleh Bani Nasution(https://www.instagram.com/baninasution/)
Kegiatan word of mouth marketing ini juga dilakukan Telkomsel dengan memilih salah satu siswa di tiap-tiap sekolah untuk dijadikan ambassador dari LOOP ini. Seperti yang disampaikan oleh Dini Rinintyasari, Staf Divisi Youth and Community Telkomsel branch Solo bahwa : “… kita menggunakan temen-temen di sekolah, support kegiatannya mereka, menggunakan ambassador. Trus selain itu kita dibantu lewat sosmed, kaya twitter. Begitu nanti dia terbiasa menggunakan, dia akan menghubungi temen-temennya merekomendasiin pake kartu LOOP ini.” (wawancara tanggal 18 September 2015)
BAB IV ANALISIS DATA
Komunikasi pemasaran sering juga dikatakan sebagai upaya promosi. Maksudnya adalah baik komunikasi pemasaran ataupun promosi adalah merupakan cara-cara yang digunakan oleh sebuah perusahaan atau lembaga untuk mengkomunikasikan dan memasarkan produk atau jasa yang dimilikinya sehingga calon konsumen menjadi tertarik7. Oleh karena itu aktivitas promosi memegang peranan penting untuk mencapai kesuksesan tujuan perusahaan. Sebuah perusahaan harus mampu menyampaikan apa isi, tujuan, harga, dan segala hal yang berhubungan dengan isi produk. Hal ini disampaikan ke konsumen, dan sebagai hasilnya akan timbul ketertarikan konsumen terhadap produk yang ditawarkan sehingga terjadi proses pembelian. Selain itu komunikasi pemasaran juga berfungsi untuk meningkatkan kesadaran merek target konsumen terhadap LOOP dengan menggunakan berbagai elemen komunikasi pemasaran atau bauran promosi (promotion mix) Jadi promosi menjadi aspek penting bagi suatu perusahaan terutama untuk memasarkan produk, memperkenal produk kepada masyarakat luas, membangun kesaran merek pada masyarakat yang meliputi identitas produk (desain), kegunaan produk, sasaran produk melalui berbagai media promosi seperti periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), acara khusus dan pengalaman atau pemasaran sponsorship (sponsorship/event Marketing), hubungan masyarakat 7
Indriyo Gitosudarmo. Op.cit. Hlm 237
132
133
(public relations), pemasaran langsung (direct marketing), penjualan tatap muka atau personal (personal selling), dan pemasaran dari mulut ke mulut (marketing word of mouth). Setiap perusahaan memiliki cara tersendiri dalam melaksanakan aktivitas promosi yang disesuaikan dengan tujuan perusahaan tersebut. Pemilihan elemen-elemen bauran promosi dilakukan secara selektif, efektif, dan efisien sesuai dengan kebijakan perusahaan, segmen khalayak yang dituju, dan anggaran yang dimiliki perusahaan. Kali ini penulis akan menganalisis seluruh data yang telah penulis dapatkan dan sajikan di bab sebelumnya. Analisis yang dilakukan peneliti berfungsi untuk melihat apakah aktivitas promosi Telkomsel branch Solo dalam memasarkan LOOP sebagai kartu telepon baru di Surakarta pada prakteknya sudah sesuai dengan teori-teori strategi komunikasi pemasaran yang ada atau tidak. Juga untuk melihat bagaimanakah aktivitas promosi apa sajakah yang diterapkan oleh Telkomsel branch Solo dalam memasarkan LOOP periode 2015 di Surakarta. Berdasarkan hasil sajian data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dapat diketahui bahwa Telkomsel dalam memasarkan LOOP di Kota Surakarta, segala strategi dan konsep promosi dengan menggunakan elemen-elemen bauran komunikasi pemasaran seperti periklanan (media lini atas), penetapan strategi promosi penjualan dengan memberikan sampel kepada target konsumen, dan acara khusus dan sponsorship sudah dirancang dan ditetapkan secara terpusat yakni dilakukan oleh Telkomsel Pusat yang berkantor di Gedung Wisma Mulia, Jakarta. Maka dari itu Telkomsel branch Solo selaku kantor cabang di daerah kota
134
yang termasuk dalam region Jawa tengah hanyalah sebagai pelaksana promosi saja. Adapun kegiatan promosi yang dilakukan Telkomsel branch Solo dalam memasarkan LOOP di Kota Surakarta tahun 2015 akan dijelaskan di bawah ini : 1. Periklanan Periklanan adalah bentuk komunikasi berbayar yang menggunakan media massa dan media interaktif untuk menjangkau audiensi yang luas dalam rangka menghubungkan sponsor yang jelas dengan pembeli (audiensi sasaran) dan memberikan informasi tentang produk (barang, jasa, dan gagasan)8.Iklan LOOP menggunakan 2 media yakni media lini atas (above the line) dan media lini bawah (below the line). a. Media Lini Atas Pada media lini atas seperti media elektronik dan media cetak, LOOP beriklan melalui iklan televisi, iklan radio, dan iklan internet. Media lini atas memiliki karakteristik9 seperti : a) Informasi yang disebarkan bersifat serempak. Artinya, dalam waktu yang sama, informasi yang sama dapat disebarkan luaskan secara sama pula. b) Khalayak penerima pesan cenderung anonym (tidak dikenali secara personal oleh komunikator) c) Mampu menjangkau khalayak secara luas. Sesuai dengan karakteristik tersebut, maka pembuatan materi dan pemilihan spot iklan di televisi, radio, internet, dan koran dilakukan dalam skala nasional yang sudah dikelola dan ditayangkan oleh Kantor Telkomset Pusat. Sehingga pada Telkomsel branch Solo tidak ada 8
Sandra Moriarty. Op.Cit. Hlm 9 Rendra Widyatama. Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher (Kelompok Penerbit Pinus). 2007. Hlm 21 9
135
produksi dan penetapan pemasangan iklan melalui media lini atas seperti televise, radio, dan internet ini. b. Media Lini Bawah Tidak hanya beriklan di media lini atas, Telkomsel juga memanfaatkan media lini bawah sebagai media informasi dan promosi produk LOOP. Karena dengan beriklan melalui media ini selain biaya yang murah, media lini bawah lebih tepat sasaran kepada target audience yang dituju. Sesuai dengan karakteristik dari media lini bawah yakni mampu menjangkau khalayak yang tidak dijangkau media lini atas, maka pemasangan spanduk bertujuan untuk meng-cover target audience yang tidak terkena paparan iklan yang ditayangkan secara nasional. Media yang digunakan pada media lini bawah salah satunya adalah spanduk dan flyer. Konsep pada materi pembuatan spanduk dan flyer juga dilakukan secara terpusat. Namun secara lokal pun Telkomsel branch Solo juga membuat spanduk dan flyer dengan mendesain materi isi spanduknya sendiri. Spanduk ini bisa terlihat ketika LOOP memberikan dukungan terhadap kegiatan lokal seperti SEMNAS dan MUNAS IV di UNS. Sedangkan untuk flyer bisa dilihat pada kegiatan acara LOOP 3x3 Competition yang dilaksanaan secara lokal di Kota Surakarta. 2. Promosi Penjualan Promosi penjualan merupakan cara untuk meningkatkan penjualan yang dilakukan jangka pendek dengan menggunakan alat promosi guna
136
mendorong konsumen dan calon konsumen baru untuk mau menggunakan produk LOOP yang ditawarkan. Alat promosi yang bisa diberikan bisa berupa sampel, diskon, kupon, dan sebagainya. Telkomsel branch Solo dalam aktivitas promosi melalui elemen ini adalah adanya penggunaan sampel produk yang diberikan kepada target konsumen. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada calon konsumen bagaimana keuntungan dari tarif yang ditawarkan LOOP. Setelah calon konsumen merasakan keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan LOOP, diharapkan konsumen akan tertarik menggunakan LOOP dan untuk seterusnya akan menggunakan LOOP sebagai kartu operator seluler mereka. Penggunaan sampel sebagai media promosi penjualan ini telah ditetapkan oleh Telkomsel Pusat. Sehingga Telkomsel branch Solo hanya meneruskan konsep tersebut sebagai strategi berpromosi di Kota Surakarta. 3. Acara
Khusus
dan
Pengalaman
atau
Pemasaran
Sponsorship
(Sponsorship/Event Marketing) Penggunaan elemen promosi ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran meningkatkan kesadaran perusahaan atau nama produk dan menciptakan atau memperkuat persepsi konsumen tentang asosiasi citra merek. Maka dari itu LOOP berusaha untuk menjadi sponsor atau mengadakan acara yang sesuai dengan segmentasinya. Sama halnya dengan aktivitas promosi melalui periklanan, kegiatan sponsorship dan pengadaan acara khusus yakni LOOP 3x3 Competition, LOOP KePo (Kreatif Project)
137
sudah dirancang dari Telkomsel Pusat. Telkomsel branch Solo hanya tinggal meneruskan kegiatan tersebut secara lokal. 4. Penjualan Tatap Muka atau Personal (Personal Selling) Penjualan tatap muka atau yang lebih dikenal dengan istilah personal selling adalah suatu bentuk interaksi penjualan yang dilakukan secara langsung antara penjual dan pembeli10. Promosi dengan menggunakan personal selling mengharuskan komunikator dan komunikan berada di tempat dan waktu yang sama dan saling bertatap muka. Penjualan personal merupakan cara yang paling efektif untuk menanamkan pilihan pembeli, keyakinan pembeli, dan tindakan pembeli pada tingkat tertentu dalam proses pembelian. Sesuai dengan pengertian diatas, maka aktivitas promosi melalui elemen ini Tim Divisi Youth and Community dari Telkomsel branch Solo dibantu oleh AOC untuk melakukan promosi ke target konsumen. AOC (Account Officer for Community) ini adalah perwakilan dari mitra dealer Telkomsel (Grapari Telkomsel) yang tersebar di 6 Kabupaten area Solo ini. Masing-masing Grapari Telkomsel ini memiliki minimal 2 orang AOC. Setiap AOC ditiap-tiap Grapari Telkomsel ini memiliki PJP (Permanent Journey Plan) yang bertugas setiap harinya mendatangi sekolah-sekolah untuk melakukan presentasi dan promosi tentang LOOP.
10
Morissan. Op. Cit. Hlm 34
138
5. WOM atau Word of Mouth Marketing Selain menggunakan kelima elemen komunikasi pemasaran tersebut, Telkomsel branch Solo juga mengandalkan strategi promosi melalui pemasaran dari mulut ke mulut atau biasa disebut dengan word of mouth. Strategi ini dinilai lebih ampuh dan efektif dilakukan karena lebih banyak mempengaruhi target konsumen. Seperti yang diungkapkan Bichard and Schindler dalam Journal of Product & Brand Management yang berjudul The Effect of Word of Mouth Incentivization on Consumer Brand Attitude yang mengatakan bahwa rekomendasi akan suatu merek yang diterima konsumen lain dianggap membawa nilai informasi yang tinggi, lebih relevan, dapat dipercaya dan diandalkan daripada informasi dari perusahaan merek yang bersangkutan. Maka dari itu Telkomsel memanfaatkan aktivitas promosi ini melalui brand ambassador, para karyawan Telkomsel, dan tentunya konsumen sebagai pengguna LOOP. Mereka akan merekomendasikan orangorang disekitarnya untuk menggunakan LOOP sebagai kartu telepon seluler mereka. WOM merupakan satu cara untuk mengurangi ketidakpastian, karena dengan bertanya kepada teman, tetangga atau keluarga, informasinya lebih dapat dipercaya11. Berdasarkan wawancara dengan pengguna LOOP, rata-rata mereka mengetahui LOOP dan akhirnya mau mencoba menggunakan LOOP sebagai operator seluler mereka memang dari rekomendasi orang terdekat. Rekomendasi yang mereka terima adalah dengan mencoba LOOP keutungan
11
Sutisna. Op. Cit. Hlm 185
139
yang diperoleh selain berasal dari provider yang terkenal luas jaringannya, LOOP juga diluncurkan dengan harga yang lebih ekonomis. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa Telkomsel branch Solo dalam melaksakanan aktivitas promosi LOOP di Kota Surakarta ini sudah sesuai dengan teori yang ada yakni pada kegiatan periklanan (media lini bawah), personal selling, dan WOM Marketing. Aktivitas promosi yang dilaksanakan didominasi dengan aktivitas yang berhadapan langsung dengan target konsumen. Dengan strategi tersebut memungkinkan target konsumen LOOP mendapatkan informasi yang lebih mendetail mengenai tarif dan keuntungan yang didapat jika menggunakan LOOP sebagai operator selulernya. Selain itu juga agar menjadikan promosi dilakukan karena berorientasi pada tingkat penjualan produk. Penjelasan-penjelasan di atas merupakan analisis implementasi aktivitas promosi. Bila mengacu pada teori Laswell, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: “Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect?”12. Rumusan pertanyaan tersebut mengandung lima unsur dasar komunikasi, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.
Siapa yang menyampaikan? (komunikator, pengirim pesan atau sumber) Apa yang disampaikan? (pesan, ide, gagasan) Dengan saluran mana? (media atau sarana) Kepada siapa? (komunikan atau penerima pesan) Dengan pengaruh bagaimana? (dampak, efek, hasil komunikasi)
maka analisis terhadap aktivitas promosi yang telah diimplementasikan oleh Telkomsel branch Solo dalam mempromosikan LOOP adalah sebagai berikut : 1. Komunikator
12
Deddy Mulyana. Op. Cit. Hlm 62
140
Pihak yang bertindak sebagai komunikator dalam implementasi strategi komunikasi pemasaran LOOP adalah tim Divisi Youth and Community dan tim Account Officer for Community (AOC) yang khusus menangani segala aktivitas yang berhubungan langsung dengan anak muda dan komunitas. Selain tim Divisi Youth and Community dan tim Account Officer for Community (AOC), karyawan lain juga diharapkan mampu menguasai materi LOOP. Walaupun mereka tidak menangani khusus produk LOOP, jika mereka sudah keluar dari kantor dan ada konsumen yang bertanya tentang produk LOOP diharapkan untuk mampu menjawabnya. 2. Pesan Dalam berkomunikasi dengan target konsumen, ada pesan yang dibawa oleh komunikator. Komunikator ingin menyampaikan bahwa Telkomsel telah meluncurkan produk baru LOOP yang lebih ekonomis dibandingkan ketiga produk Telkomsel lainnya. Komunikator juga ingin menyampaikan bahwa Telkomsel melalui produk LOOP yang khsusus diciptakan untuk anak muda, mendukung segala kegiatan anak muda. Jadi Telkomsel ingin mengubah presepsi masyarakat bahwa Telkomsel merupakan operator seluler yang mahal dan untuk kalangan orang tua, menjadi Telkomsel juga memiliki produk yang lebih ekonomis dan khusus untuk anak muda.
141
3. Media Media dibutuhkan sebagai sarana menyampaikan pesan sehingga pesan dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan. Pemilihan media yang tepat juga sangat diperlukan supaya komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Untuk mengkomunikasikan segala pesan yang berkaitan dengan LOOP, Telkomsel branch Solo menggunakan beberapa media, baik media lini atas maupun media lini bawah. Media lini atas yang digunakan seperti televisi, radio, internet, dan koran. Sedangkan media lini bawah yang digunakan seperti spanduk, flyer, poster, vertical banner, stiker, pemberian contoh produk kepada target konsumen, dan booth. 4. Komunikan Pihak yang bertindak sebagai komunikan (penerima pesan dari komunikator) adalah yang menjadi segmentasi dari LOOP. Komunikan berusia antara 12-19 tahun yakni usia siswa SMP, SMA, dan kuliah. 5. Efek Efek memiliki peran penting dalam kelangsungan sebuah strategi komunikasi. Apabila efek yang dihasilkan dari implementasi bauran promosi yang telah ditetapkan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka strategi tersebut bisa dikatakan berhasil dan bisa digunakan terus menerus. Strategi yang bagus akan menghasilkan efek jangka panjang. Sebaliknya, jika efek yang dihasilkan ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka secara otomatis strategi komunikasi yang digunakan sevelumnya harus dihentikan
142
dan diganti dengan strategi yang baru. Hal ini bertujuan untuk mengurangi angka kerugian pada perusahaan. Efek yang muncul dari strategi komunikasi pemasaran LOOP ini adalah untuk menciptakan presepsi masyarakat bahwa Telkomsel selalu menjadi kartu operator seluler yang mahal dan pemakainya dari kalangan dewasa, namun Telkomsel juga mempunyai produk LOOP yang diciptakan khusus untuk anak muda yang lebih ekonomis dengan segala programprogram khusus bagi anak-anak muda di dalamnya.