BAB III PROFIL BANK SYARIAH MANDIRI
A. Latar Belakang Bank Syariah Mandiri 1 Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitulasi sebagian bank-bank di Indonesia. Lahirnya Undang-Undang No. 21 tahun 2008, tentang perubahan atas Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah PT. Bank Susila Bakti yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997 – 1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkahlangkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi bank yariah dengan suntikan modal dari pemilik.
1
Dokumentasi BSM Cabang Pekalongan.
55
56
Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT Bank Mandiri (Persero). PT Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT Bank Mandiri (Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar tentang PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris: Ny. Machrani M.S. SH, No.29 pada tanggal 9 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8 September 1999 Notaris: Sutjipto, SH nama PT Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah memberikan izin perubahan kegiatan usaha konvensional kepada PT Bank Susila Bakti. selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP. DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT Bank Syariah Mandiri. Kelahiran
57
Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank syariah di PT Bank Susila Bakti dan Manajemen PT Bank Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran bank syariah di lingkungan PT Bank Mandiri (Persero). PT Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT Bank Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia. Semakin lama Bank Syariah Mandiri menunjukan eksistensinya sebagai bank syariah. Dengan mempertimbangkan banyaknya kebutuhan dari masyarakat dan para usahawan yang menginginkan hartanya untuk bisa dijalankan sesuai dengan syariah, maka Bank Syariah Mandiri pun membuka kantor-kantor cabang diberbagai kota, termasuk di kota Pekalongan, yaitu tepatnya di jalan Merdeka nomor 5 Pekalongan yang mulai beroperasi tanggal 2 Juli 2000. Keberadaan Bank Syariah Mandiri di Pekalongan tersebut tentunya akan sangat membantu masyarakat disekitar untuk melakukan transaksi yang sesuai syariah. BSM atau Bank Syariah Mandiri merupakan lembaga ekonomi keuangan yang memberikan jasa pelayanan keuangan dengan tugas menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang diajalankan berdasarkan konsep syari’at Islam. BSM ditujukan untuk meningkatkan
58
ekonomi masyarakat secara makro ataupun mikro dengan jalan memajukan kemandirian ekonomi masyarakat. Bank Syariah Mandiri adalah sebuah lembaga keuangan perbankan yang dimiliki oleh investor pribumi, dimana aset terbesar milik pribumi bukan dikuasai asing. BSM (Bank Syariah Mandiri) lahir pada 1 November 1999, dan sudah 11 tahun lebih BSM hadir untuk memberikan layanan perbankan syariah yang modern dan profesional. Alhamdulillah atas kepercayaan nasabah, aset, DPK, laba dan penghargaan yang diterima BSM terus berkembang. Jaringan BSM terus bertambah, dari hanya terdiri atas 8 buah kantor cabang pada akhir tahun 1999 menjadi 316 outlets pada akhir tahun 2008, yang terdiri dari: 57 kantor cabang, 78 kantor cabang pembantu, 77 kantor kas, 47 konter layanan syariah di outlets Bank Mandiri, 43 payment point dan 14 layanan kas keliling. Sedangkan untuk jaringan ATM, BSM terus memperluas pelayanan berbasis mesin ATM bagi pengguna BSM Card di luar mesin ATM BSM. Per akhir tahun 2008 BSM Card telah dapat dipergunakan bertransaksi pada 29.749 mesin ATM, yang meliputi: 13.768 ATM Bersama termasuk ATM Mandiri, 6.104 MEPS dan 9.877 ATM Prima serta 74.436 EDC BCA (untuk keperluan debit). Pada tahap awal pendirian BSM Cabang Pekalongan dimulai bulan Juni tahun 2000 dengan manajemen yang sudah terpisah dengan Mandiri. BSM senantiasa berinovasi dengan meluncurkan beragam produk berbasis
59
teknologi mutakhir, seperti: BSM Mobile Banking GPRS, BSM Net Banking, BSM Pooling Fund, BSM Griya Prima, Tabungan Berencana BSM, BSM Network Financing, Pembiayaan Resi Gudang, serta kerjasama dengan jaringan ATM Bank Mandiri, ATM BCA, ATM Bersama dan ATM Prima.
B. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri (BSM) Pemahaman dan penguasaan manajemen atau pengurus terhadap pola syariah sangatlah menentukan sejauhmana penerapan prinsip syariah yang diterapkan. Penguasaan yang penting adalah terhadap visi, misi dan cara operasionalisasi pada syariah. Visi dan Misi akan menentukan sejauh mana konsistensi Bank Syariah Mandiri dalam menerapkan pola syariah berhadapan dengan sistem dalam cara pikir konvensional dari masyarakat dan para pengusaha. Adapun visi dan misi BSM Cabang Pekalongan adalah sebagai berikut:2 1. Visi Bank Syariah Mandiri adalah: Menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha. 2. Misi Bank Syariah Mandiri adalah: a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan. b. Mengutamakan
penghimpunan
dana
konsumer
dan
penyaluran
pembiayaan pada segmen UMKM. c. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat.
2
Ibid.,-
60
d. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal. e. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat. Berdasarkan Visi dan Misi di atas, itu berarti Bank Syariah Mandiri ingin mengajak masyakarat luas untuk bekerjasama dalam melakukan kegiatan muamalah yang menyangkut aspek ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup seperti jual beli, simpan pinjam, utang piutang, usaha bersama dan sebagainya. Dalam memberikan pelayanan secara jujur dan tulus, dimana kegiatan yang mereka jalankan telah terbebas dari praktek bunga (riba) karena mereka menggunakan sistem bagi hasil yang sesuai dengan syariat Islam. Adapun prinsip-prinsip operasi yang dimiliki Bank Syariah Mandiri sebagai berikut:3 a. Prinsip Keadilan Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara Bank dan Nasabah. b. Prinsip Kemitraan Bank Syariah menempatkan nasabah penyimpanan dana, nasabah pengguna dana, maupun Bank pada kedudukan yang sama dan sederajat dengan mitra usaha. Hal ini tercermin dalam hak, kewajiban, risiko dan keuntungan yang berimbang antara nasabah penyimpan dana, nasabah
3
Ibid.,-
61
pengguna dana maupun Bank. Dalam hal ini bank berfungsi sebagai intermediary institution lewat skim-skim pembiayaan yang dimilikinya. c. Prinsip Keterbukaan Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara berkesinambungan, nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas manajemen bank. d. Universalitas Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, dan golongan agama dalam masyarakat dengan prinsip islam rahmatan lil’alamiin.
C. Struktur Organisasi BSM Cabang Pekalongan Adapun struktur organisasi Bank Syariah Mandiri cabang Pekalongan sebagai berikut:4
4
Diperoleh dari Bagian Personalia BSM Cabang Pekalongan M. Yusuf Firdaus
62
Gambar 3.1 Indrian Aryanto Kepala Cabang
Sri Parwati Rahayu Manajer Marketing
Sugiri Account Officer
M. Nur Ilham Funding Officer
Ilham Sukoco PKP
Layla Nahdi Manajer OPerasiona l
PMS Said AM Angga N Laila F Ulin I
SFE 1.Anastasi E 2. Dian H.Sarifah 3. Anggia O 4. Novi Ima R 5. Nikmatul M 6. Ady Arika S 7. Bagus A 8. Agung TriUlin
Head Teller
Customer Service Fica Ariyati S Wafa'
BOO Officer yuliana
Irfan Syolihan Officer Gadai
SDI Umum M. Yusuf Firdaus Supri Mardiyant o
Pelaksana Gadai Tri Setya Widi N
Teller Cabang Fadhilah Martin F
Admin Pembiayaa n M. Riza Anwar Dian Arifiani
Office Boy Roni A A Sholeh Burhanudi n
Teller PP Siti Khodijah Melati L
Pelaksana D&C M. Fariz Arifin
Driver Joko Susilo Mujahidin Puryanto DS
Teller PP RSI PKU Pekajangan Ely Sofiana
Massenger Falik Tanama
Arif Merdekaw an Kepala Warmik
Analis Mikro Fuad hariwibow o
PMM Dwinantor o Lutfi Virlanda Widy Kurniawa n
Customer Service Puji Widyastuti
Admin Mikro Rizky Fitriani
Security Kisworo Aminudin A Yulianto S Zamroni Zakaria
Puput Nina A Kepala KLS
Teller Meilina Rizki
SFE Esa Prasetya
63
Selain itu Job Description dalam Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut: 1. Kepala Cabang Tanggung jawab pokok dari kepala cabang antara lain: a. Tercapainya target yang telah ditetapkan direksi yang meliputi pendanaan, pembiayaan, jasa-jasa, hasil usaha dan kualitas aktiva produktif. b. Terlaksananya pelayanan yang baik bagi seluruh nasabah dengan tetap dilaksanakan sistem dan prosedur yang berlaku. c. Terlaksananya pertumbuhan operasional cabang yang wajar dan sehat. d. Terlaksananya pengamanan, administrasi dan pemeliharaan harta kekayaan bank yang ada di kantor cabang. e. Menjamin bahwa seluruh transaksi telah diadministrasikan dan dibukukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. f. Menjamin bahwa pelaporan ke kantor pusat dan Bank Indonesia telah benar dan tepat waktu. g. Tersedianya sumber daya pendukung operasional cabang yang memadai. h. Terciptanya suasana kerja yang harmonis. i. Pelurusan temuan audit intern atau ekstern maupun evaluasi tim kepatuhan yang menjadi tanggungjawabnya telah ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
64
j. Terlaksananya
corporate culture
(sifat)
yang tercermin pada
pelaksanaan tugas masing-masing pegawai. 2. Manager Marketing Tanggung jawab pokok dari Manager Marketing antara lain: a. Tercapainya target yang telah ditetapkan direksi meliputi pendanaan, pembiayaan, jasa-jasa, hasil usaha dan kualitas aktiva produktif. b. Terlaksananya pemberian pembiayaan yang aman dan efisien. c. Terlaksananya pelayanan yang baik bagi seluruh nasabah dengan tetap dilaksanakan sistem dan prosedur yang berlaku. d. Terlaksananya pertumbuhan operasional cabang yang wajar dan sehat. e. Pelaporan ke kantor pusat dan pihak ekstern yang terkait dengan pembiayaan yang telah dibuat dengan benar dan dikirimkann tepat waktu. f. Pelurusan
temuan audit intern atau ekstern maupun evaluasi tim
kepatuhan yang menjadi tanggungjawabnya. g. Tersedianya sumber daya dibidang pemasaran (marketing)
yang
memadai. h. Terciptanya suasana kerja yang harmonis. i.
Terlaksananya corporate culture (sifat) yang tercermin pada tugas masing-masing.
65
3. Marketing Funding Tanggung jawab pokok dari Marketing Funding antara lain: a. Berjalannya sosialisasi kepada calon nasabah atau investor sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. b. Termonitornya calon nasabah-nasabah atau investor yang telah atau belum mengajukan permohonan atau merealisasi penyimpanan dana serta tingkat kesuksesan dan persetujuan pembiayaan. c. Menjamin bahwa calon nasabah-nasabah yang direkomendasikan untuk diproses pemberian pembiayaan, calon nasabah tersebut tergolong baik. d. Terciptanya kualitas aktiva produktif yang telah ditetapkan. e. Pemberian pelayanan kepada nasabah yang prima. f. Terselenggaranya pengawasan dan pembinaan nasabah sehubungan dengan fasilitas yng diberikan cabang. 4. Marketing Lending Tanggungjawab pokok dari Marketing Lending antara lain: a. Tercapainya pembiayaan yang telah ditetapkan b. Tercapainya target kualitas aktiva produktifyang telah ditetapkan c. Pemberian pelayanan kepada nasabah yang prima d. Berjalan penilaian ulang. 5. Marketing operasional Tanggungjawab pokok dari Marketing Operasional antara lain: a. Tercapainya target tahunan yang telah ditetapkan.
66
b. Terselenggaranya
pengecekan
kelengkapan
atau
pemenuhan
persyaratan pembiayaan yang baik. c. Ketertiban administrasi legal dokumen pembiayaan. d. Terselenggaranya kelancaran dan penanganan kegiatan bidang operasi sesuai ketentuan. e. Menjamin bahwa seluruh administrasi yang telah diadministrasikan dan dibukukan sesuai ketentuan yang berlaku. f. Kecepatan pelayanan kas g. Tersedianya sumber daya di unit operasi yang memadai. h. Pelaporan ke kantor pusat dan pihak ekstern yang terkait dengan pembiayaan telah dibuat dengan benar dan dikirimkan tepat waktu. i.
Menjaga kelancaran operasional Bank Syariah Mandiri.
6. Pengawasan Intern dan Kepatuhan Pembiayaan Tanggungjawab
pokok
dari
Pengawasan
dan
Kepatuhan
Pembiayaan antara lain: a. Terealisasinya prudential banking praktis b. Terealisasinya kas kerja secara baik. 7. Teller Tanggungjawab pokok dari Teller antara lain: a. Kesesuaian jumlah penyetor atau penarik nasabah, antara jumlah menurut huruf, menurut angka dan menurut uang tunai, menurut setoran serta data yang direkam dalam komputer cabang.
67
b. Kesesuaian tanda tangan nasabah pada bukti penarikan dengan kartu contoh tanda tangan nasabah. c. Kesesuaian jumlah nominal dan jumlah warkat kliringsetoran rekapitulasi kliring penyerahan. d. Kebenaran input data sesuai dengan aplikasi komputer. e. Kebenaran dalam melaksanakan validasi. f. Legalisasi pembayaran sesuai wewenangnya. g. Kebenaran data yang diteruskan kepada manager operasi. h. Kesesuaian jumlah saldo dalam perhitungan teller atau cicilan uang tunai dengan jumlah secara fisik yang ada dalam box teller yang bersangkutan. i.
Terjaganya kerahasian password yang dimiliki.
j.
Kebersihan lingkungan kerja.
8. Back Office (BO) Tanggungjawab pokok BO antara lain: a. Terlaksananya pelaksananya yang baik bagi seluruh nasabah. b. Melaksanakan bahwa pelaksanaan transfer masuk/keluar sesuai dengan permintaan yang ditulis dalam aplikasi transfer. c. Terlaksananya tertib administrasi transfer sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d. Kebenaran dalam administrasi inkaso masuk/keluar. e. Menjamin bahwa hasil inkaso telah dibayarkan, dibukukan dengan benar.
68
f. Kebenaran, kecepatan, kelancaran dan ketelitian dalam pelaksanaan kliring. g. Menjamin kebenaran penyampaian data, informasi dan saran-saran sebagai bahan pengambilan keputusan. h. Keamanan dan pemeliharaan berkas-berkas kliring. i.
Berjalannya pelaksanaan penulisan data akunting dengan baik.
j.
File deposito secara tertib
k. Monitoring atas deposito jatuh tempo berjalan dengan baik. l.
Penertiban pembiayaan pelunasan deposito dilakukan secara tepat dan cepat.
m. Laporan ke kantor pusat Bank Indonesia dilakukan dengan benar dan tepat waktu.
D. Produk dan Jasa BSM Cabang Pekalongan Adapun produk & jasa unggulan BSM selengkapnya adalah sebagai berikut:5 1. Produk Pendanaan a. Tabungan BSM. Tabungan BSM merupakantabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dikakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSM atau melalui ATM.
5
www.syariahmandiri.co.id, diakses tanggal 25 September 2011, pukul 19.30 WIB
69
b. Tabungan Berencana BSM. Tabungan
Berencana
BSM
adalah
tabungan
berjangka
yang
memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan. c. Tabungan Simpatik BSM. Tabungan Simpatik BSM adalah tabungan berdasarkan prinsip wadiah yadh dhamanah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati. d. Tabungan Mabrur BSM. Tabungan BSM Mabrur merupakan tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji dan umrah. e. Tabungan BSM Dollar. Tabungan BSM Dollar merupakan tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM. f. Tabungan Investa Cendekia (TIC). Tabungan Investa Cendekia (ITC) merupakan tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi. g. Tabungan Kurban Tabungan Kurban merupakan tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu nasabah dalam merencanakan ibadah kurban dan aqiqah. Pelaksanannya bekerjasama dengan Badan Amil Qurban.
70
h. Deposito BSM. Deposoto BSM merupakan investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqoh. i. Deposito BSM Valas. Deposito BSM Vallas merupakan investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang dollar yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqoh. j. Giro BSM. Giro BSM merupakan sarana penyimpanan dana dalam mata uang rupiah untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. k. Giro BSM Valas. Giro BSM Vallas merupakan sarana penyimpanan dana dalam mata uang USD Dollar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. l. Giro BSM Singapore Dollar. Giro BSM Singapore Dollar merupakan sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. m. Giro BSM Euro. Giro BSM Euro merupakan sarana penyimpanan dana dalam mata uang Euro untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah.
71
2. Produk Pembiayaan.6 a. Pembiayaan Mudharabah BSM. Pembiayaan Mudharabah BSM merupakan pembiayaan yang didasarkan pada akad mudharabah atau akad kerjasama usaha antara bank sehingga pemilik dana (shahibul mal) dan nasabah sebagai pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah
pembagian
hasil
(keuntungan
atau
kerugian)
menurut
kesepakatan dimuka. Perbankan Syariah Indonesia telah mengalami perkembangan dengan pesat, masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut bank syariah. Mengingat semakin banyak persaingan di industri perbankan
syariah
maka
BSM
Cabang
Pekalongan
berusaha
mentotalitaskan kinerjanya dan menjalankan visi misinya dengan baik agar tidak mengecewakan nasabah dan untuk menarik nasabah agar tertarik kepada BSM Cabang Pekalongan. Dari tahun ketahun BSM Cabang Pekalongan mengalami peningkatan nasabah terutama dalam pembiayaan mudharabah, seperti yang terlihat pada tabel berikut:
6
www.syariahmandiri.co.id, diakses tanggal 25 September 2011, pukul 19.30 WIB
72
350 300 250 200 Orang 150 100 50 0 2007
2008
2009
2010
Tahun
Grafik 3.1 Pertumbuhan jumlah nasabah pembiayaan mudharabah di BSM Cabang Pekalongan. Sumber : Data diolah dari wawancara dengan Bapak M. Yusuf Firdaus pada tanggal 28 Oktober 2011.
Syarat-syarat dalam pengajuan pembiayaan mudharabah di BSm Cabang Pekalongan adalah sebagai berikut: 1) Fotocopy KTP suami istri 2) Fotocopy surat nikah 3) Mempunyai rekening investasi terikat 4) Mempunyai deposito yang dijaminkan 5) Mengisi formulir pembiayaan mudharabah. Prosedur pengajuan pembiayaan mudharabah di BSM Cabang Pekalongan adalah sebagai berikut: 1) Permohonan 2) Prinsip-prinsip investigasi 3) Prinsip-prinsip analisa 4) Konsep hubungan total
73
5) Batas wewenang 6) Tanggung jawab Pejabat Pemutus 7) Pemutusan persetujuan pembiayaan 8) Akad pembiayaan 9) Agunan/jaminan 10) Pencairan/realisasi 11) Penolakan/pembatalan permohonan pembiayaan. Di bawah ini yang termasuk pembiayaan Mudharabah di BSM adalah sebagai berikut : 1) Pembiayaan Mikro minimal Rp 500.000 s/d Rp 100.000.000 2) Pembiayaan Komersil meliputi : modal kerja, investasi. 3) Pembiayaan Konsumer meliputi : pembiayaan KPR, KPM b. Pembiayaan Murabahah BSM. c. Pembiayaan dengan Skim IMBT (Ijarah Muntahiyah Bittamliik). d. Pembiayaan Istishna BSM. e. Pembiayaan Resi Gudang BSM. f. Pembiayaan Edukasi BSM. g. Pembiayaan Dana Berputar. h. PPR Griya BSM Optima. i. Pembiayaan Umrah BSM. j. Pembiayaan Musyarakah BSM. k. Pembiayaan Talangan Haji BSM. l. Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet (MMOB).
74
m. BSM Customer Network Financing. n. PKPA BSM. o. BSM Implan. p. PPR Griya BSM. q. PPR Syariah BSM Bersubsidi. r. Pembiayaan Griya BSM DP 0%. 3. Produk Jasa.7 a.
BSM Card dan BSM Mobile Banking.
b.
BSM SUHC (Saudi Umrah & Haj Card) dan BSM Pooling Fund.
c.
Bank Garansi BSM dan SKBDN BSM.
d.
BSM Mobile Banking GPRS dan Kliring BSM.
e.
BSM Intercity Clearing dan Transfer Dalam Kota (LLG).
f.
Transfer DUIT.
g.
Pajak Impor BSM.
h.
BSM Standing Order.
i.
Reksadana Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB).
j.
BSM Bancassurance.
k.
Sentra Bayar BSM.
l.
BSM Net Banking.
m. PPBA (Pembayaran melalui menu PemindahBukuan di ATM). n.
Pertukaran Valas BSM.
o.
BSM Electronic Payroll.
7
www.syariahmandiri.co.id, diakses tanggal 25 September 2011, pukul 19.30 WIB
75
p.
BSM Letter of Credit.
q.
Transfer BSM Western Union.
r.
Inkaso BSM.
s.
BSM RTGS
t.
Transfer Valas BSM.
u.
Pajak Online BSM.
v.
Referensi Bank BSM.
w. BSM Autosave. x.
Reksadana Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRA Syariah).
E. Jumlah Asset BSM BSM Cabang Pekalongan mulai beroperasi pada tanggal 2 Juli 2000, dan sudah 10 tahun lebih BSM Cabang Pekalongan hadir untuk memberikan layanan perbankan syariah yang modern dan profesion. Alhamdulillah atas kepercayaan nasabah, aset, DPK, laba dan penghargaan yang diterima BSM terus berkembang. Adapun jumlah asset di BSM Cabang Pekalongan adalah seperti yang terlihat pada tabel berikut, jumlah Aset di BSM mengalami peningkatan setiap tahunnya.
76
Grafik 3.2 Jumlah Asset di BSM 25000
22037
20000 Milyar
17066 12885
15000 10000
9555
5000 0 2006
2007
2008
2009
Tahun
Grafik Pertumbuhan Jumlah Aset di BSM Cabang Pekalongan. Sumber : Data diolah dari wawancara dengan Bapak M. Yusuf Firdaus pada tanggal 28 F. Metode Perhitungan Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah Adapun metode perhitungan bagi hasil pembiayaan mudharabah yang digunakan:8 Angsuran Pokok = Plafon Pembiayaan / Jangka Waktu BASIL Bank = 75% x Laba usaha tiap bulan BASIL Nasabah = 25% x Laba usaha tiap bulan Saldo pembiayaan = Plafon pembiayaan – Angsuran pokok Saldo pembiayaan bulan ke 2 = Saldo pembiayaan ke1- Angsuran pokok Dimana : 1. Angsuran Pokok: Pembayaran angsuran pembiayaan tanpa ditambah dengan bagi hasil yang dibayarkan setiap bulan. 8
Wawancara secara langsung dengan Ibu Laila Fadhilah selaku Marketing Pembiayaan di BSM Cabang Pekalongan, 15 September 2011. 16.00 WIB
77
2. Plafon Pembiayaan: Batas maksimal pembiayaan yang diberikan kepada nasabah. 3. Jangka Waktu: Waktu pembayaran pelunasan pembiayaan. 4. Laba: Keuntungan yang diperoleh Bank dari hasil usaha nasabah pembiayaan mudharabah. 5. BASIL : Bagi Hasil. 6. Nisbah BASIL: Prosentase yang ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan antara pihak Bank dengan pihak nasabah. Setelah mengulas dan melihat pembiayaan mudharabah, maka penulis memberikan simulasi contoh perhitungan transaksi pembiayaan mudharabah dan tabungan yang digunakan BSM Cabang Pekalongan, berikut beserta analisanya. Simulasi ini hanya berupa simulasi contoh studi kasus perhitungan pembiayaan mudharabah. a. Contoh simulasi pembiayaan mudharabah. Diketahui: Seorang nasabah sebut saja Bapak Ahmad akan mengajukan pembiayaan untuk mengembangkan usaha dagang sebesar Rp. 30.000.000,- selama 1 tahun dengan perbandingan nisbah bagi hasil antara bank dan nasabah adalah 75% dan 25%. Setelah Bapak Ahmad melengkapi semua persyaratan yang telah ditentukan dan termasuk dalam pembiayaan yang disetujui, maka bagaimana cara perhitungannya? 9
9
Wawancara secara langsung dengan Ibu Laila Fadhilah selaku Marketing Pembiayaan di BSM Cabang Pekalongan, 15 September 2011. 16.00 WIB
78
Tabel 3.1 Jadwal Angsuran Pembiayaan Mudharabah
Angsuran pokok
Saldo Laba usaha pembiayaan
1
2.500.000
27.500.000
600.000
450.000
150.000
2
2.500.000
25.000.000
600.000
450.000
150.000
3
2.500.000
24.999.998
700.000
525.000
175.000
4
2.500.000
22.499.998
650.000
487.500
162.500
5
2.500.000
19.999.998
800.000
600.000
200.000
6
2.500.000
17.499.998
750.000
562.500
187.500
7
2.500.000
14.999.998
750.000
562.500
187.500
8
2.500.000
12.499.998
800.000
600.000
200.000
9
2.500.000
9.999.998
900.000
675.000
225.000
10
2.500.000
7.499.998
800.000
600.000
200.000
11
2.500.000
4.999.998
850.000
637.500
212.500
12
2.500.000
2.499.998
1.000.000
750.000
250.000
6.900.000
2.300.000
% Dari Hasil usaha
0,75%
0,025%
% Dari Mosal
6,90%
2,30%
Bulan
TOTAL
Nisbah Nisbah Nasabah Bank 75% 25%
Cicilan Pokok
30.000.000
Pada tabel diatas penulis akan menganalisis angsuran pokok dan angsuran bagi hasilnya di bab IV. b. Perhitungan Bagi Hasil Tabungan BSM Cabang Pekalongan. Contoh simulasi saldo rata-rata tabungan Pak Sarman bulan Agustus 2008 adalah Rp 10.000.000,-. Perbandingan bagi hasil (nisbah) antara bank dan nasabah adalah 60:40. Bila saldo rata-rata tabungan
79
seluruh nasabah BSM pada Agustus 2008 adalah Rp 2.000.000.000,- dan pendapatan bank yg dibagihasilkan untuk nasabah tabungan adalah Rp 123.000.000,- maka bagi hasil yg diperoleh Pak Sarman adalah = Rp 10.000.000 : Rp 2.000.000.000 x Rp 123.000.000 x Rp 40% = Rp 246.000 (sebelum dipotong pajak).10
10
Wawancara secara langsung dengan Ibu Laila Fadhilah selaku Marketing Pembiayaan di BSM Cabang Pekalongan, 15 September 2011. 16.00 WIB