BAB III PERANGKAT LUNAK HIPS
3.1 Introduksi Perangkat Lunak HIPS Perangkat lunak CARIS HIPS (Computer Aided Resource Information System Hydrographic Information Processing System) ditujukan untuk keperluan pengolahan data hasil survei batimetri dengan menggunakan alat Singlebeam Echosounder atau Multibeam Echosounder. Pada bab ini akan dijelaskan instalasi, alur kerja dan modul-modul yang disediakan program HIPS. Perangkat lunak HIPS yang digunakan merupakan versi 6.0 dan asli. Oleh karena itu diperlukan sebuah “dongle” yang dipasang pada port USB atau parallel di komputer, agar program ini dapat dijalankan. Selain itu, perangkat lunak ini juga terintegrasi dengan CARIS SIPS sehingga dapat digunakan untuk mengolah data hasil survei dengan menggunakan Side Scan Sonar. Tetapi, pembahasan hanya dibatasi untuk kebutuhan pengolahan data multibeam echosounder saja. Sistem komputer minimum yang dibutuhkan untuk perangkat lunak ini adalah,
Perangkat keras Prosesor Memori Utama Kapasitas Hard Drive Monitor Kartu Grafis Optic Drive Bagian Masukan
Jaringan
Perangkat lunak Microsoft
Spesifikasi Pentium 4 2.4 GHz atau kompatibel 512 MB Minimal 1 GB + ruang untuk penyimpanan data 17 inchi 128 MB dan mendukung Open GL 2.0 CD-ROM atau DVD-ROM - Keyboard - Mouse 3 tombol - Parallel atau USB port untuk Dongle LAN Jenis - Windows 2000 dengan Service Pack 4 - Windows XP dengan Service Pack 2
Tabel 3.1 Sistem komputer minimum untuk menjalankan program HIPS
29
3.2 Instalasi Perangkat Lunak HIPS Proses instalasi perangkat lunaknya sebagai berikut, a. Masukan CD program HIPS kedalam CD-ROM drive dan tunggu program otomatisnya berjalan. b. Pada bagian Environment Settings, pilih set : •
Existing, bila sudah terdapat program HIPS sebelumnya yang telah terinstal pada komputer.
•
Default, bila tidak terdapat program HIPS dalam komputer.
c. Pada bagian License Setup, pilih set : •
Local, dibutuhkan dongle parallel berwarna putih atau USB berwarna biru yang dipasang pada komputer lokal.
•
Network, dibutuhkan dongle parallel berwarna merah atau USB berwarna merah yang dipasang pada komputer yang terhubung pada jaringan.
•
Server, dibutuhkan dongle parallel berwarna merah atau USB berwarna merah yang dipasang pada Server.
Pilihan ini tergantung pada komputer apa program HIPS ini akan dijalankan. d. Berikutnya, pada bagian Installation Type, pilih dari lokasi mana program akan dijalankan. •
Run from Local Computer, untuk menjalankan program dari komputer lokal atau stand-alone. Opsi ini menginstal program, file-file sistem, direktori data dan contoh data.
•
Run from Remote Computer, untuk menjalankan program dari komputer server bila terdapat jaringan komputer. Untuk itu, harus sudah ada program HIPS yang terinstal secara lengkap pada komputer lain atau Server. Pada mode ini, program yang diinstal hanya sedikit (minimum) dan diminta untuk memilih direktori dari disk drive mana lokasi instalasi lengkap HIPS dan data berada. Pengguna dapat menentukan sendiri lokasi pada drive dan direktori mana pada hard drive untuk penyimpanan program HIPS dan data. Setelah proses instalasi selesai, program HIPS siap untuk dijalankan.
30
Instalasi penuh pada Server
Komputer terhubung Jaringan
Program: C:\CARIS\HIPS
Program: Drive Jaringan X:
Data: D:\HIPS
Data: Drive Jaringan Y:
Gambar 3.1 Contoh instalasi pada Remote Computer 3.3
Alur Kerja Perangkat Lunak HIPS
Program HIPS memiliki model alur kerja untuk masukan, proses, dan penyajian data hasil survei multibeam sebagai berikut,
Konfigurasi Kapal dan Alat Sensor
Koreksi Pasang Surut
Pengolahan Data Subset
Bentuk sebuah Proyek Baru
Merging data Patch Test & Kalibrasi
Recompute DTM
Konversi Data Mentah
Merging data Survei Batimetri
Simpan Sesi
Bentuk Lembar Lapangan Baru
Pembuatan Produk Batimetri
Ekspor Data Pembersihan Data Alat Sensor
Koreksi Kecepatan Suara
Generasikan DTM
Pengolahan Data Swath
Gambar 3.2 Diagram Alir Cara Kerja Program HIPS Diagram Alir tersebut terbagi menjadi delapan fase sebagai berikut:
31
a. Fase pertama Fase ini berisikan konfigurasi kapal survei serta alat sensor, membuat sebuah nama proyek baru dan menentukan jenis sistem koordinat yang digunakan, melakukan konversi data dari format alat multibeam ke dalam data dalam format HIPS dan menyimpan sesi.
b. Fase kedua Melakukan pemeriksaan dan pembersihan data sensor alat bantu, seperti data navigasi GPS RTK dan data pergerakan kapal seperti yaw, heave, pitch.
c. Fase ketiga Melakukan input kecepatan gelombang akustik dan pemberian koreksi terhadap data.
d. Fase keempat Melakukan input dan pemberian koreksi data pasang surut, melakukan merge dan mengolah data patch test, melakukan merge data survei multibeam, mendefinisikan sebuah lembar lapangan, mendefinisikan sistem koordinat dan lokasi dari data, menggenerasikan DTM dari data yang telah digabungkan.
e. Fase kelima Melakukan pembersihan data multibeam dengan menggunakan editor swath.
f. Fase keenam Melakukan pembagian data kedalaman ke area yang lebih kecil (subset) untuk dilakukan pemeriksaan dan pembersihan secara langsung terhadap data multibeam yang overlap, melakukan recompute DTM.
g. Fase ketujuh Data yang dihasilkan telah bergeoreferensi dan bersih, sehingga dapat dibuat produk batimetri, antara lain, pembuatan kontur, pemberian angka kedalaman dan profil.
h. Fase kedelapan Melakukan ekspor data hasil pengolahan dengan format CARIS Map atau format ASCII untuk dibuka diperangkat lunak lain.
32
3.4 Modul perangkat lunak HIPS Modul-modul utama yang disediakan oleh program HIPS untuk pengolahan data multibeam, antara lain:
a. HIPS Interface Merupakan antar muka yang disediakan oleh HIPS untuk melakukan pengolahan data multibeam. Antar muka yang disediakan antara lain: •
Display Window, untuk merepresentasikan secara grafis dari area survei.
•
Control Window, terbagi menjadi 3 tombol (tab), yaitu -
Project, menampilkan proyek yang sedang dikerjakan.
-
Session, menampilkan daftar urutan obyek yang ditampilkan kedalam window Display.
-
Extended Query, menampilkan jumlah total dari data, seperti data pemeruman yang tertolak.
•
Properties Window, melakukan kustomisasi tampilan dari layer-layer seperti tampilan warna, pilihan filtering dan lainnya.
•
•
Worksheet Window, terbagi menjadi 5 tombol, yaitu tab -
Query, untuk melihat informasi pada data yang terpilih.
-
Output View, untuk melihat hasil dari suatu perintah atau proses.
-
Quality Control, untuk melihat laporan kontrol kualitas.
-
Graphs, untuk menampilkan informasi gambar.
Reposition and Resize Windows, untuk melakukan pemindahan window dari posisi awal dan memindahkannya kemana pun di layar monitor serta melakukan perubahan ukuran panjang dan lebar dari window.
•
Toolbars, berisikan tombol untuk mengakses perintah umum secara cepat. Tombol toolbar yang tersedia, antara lain: -
Standard, akses perintah standar, seperti membuka dan menyimpan file.
-
Edit, akses untuk melakukan editing data.
-
Window, akses perintah untuk menampilkan windows.
-
View, akses fungsi untuk mengatur ukuran tampilan pada window Display.
33
-
Tools, akses untuk membuka editor dan fungsi-fungsi untuk memproses data.
-
Process, akses untuk mengeksekusi proses seperti pembuatan DTM dan penggabungan.
-
Filter, akses untuk mendefinisikan dan mengeksekusi filter-filter secara otomatis.
-
Select, akses untuk memilih obyek-obyek pada window Display.
-
Swath Editor, akses untuk memeriksa dan membersihkan data sounding yang belum digabungkan.
Selain itu, dapat juga dibuat toolbar baru untuk membuat akses selain dari toolbar yang telah disediakan. •
Mouse Information, informasi dari tombol mouse untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan HIPS, -
Left Button, tombol kiri digunakan untuk manipulasi umum pada antar muka.
-
Right Button, tombol kanan untuk menampilkan menu pop-up didalam setiap window HIPS
-
Middle Button, tombol tengah untuk melakukan gerakan pan pada tampilan, sehingga mempermudah untuk menggeser dan melihat tampilan di layar.
•
Open Projects and Background Data, untuk membuka proyek yang sedang dikerjakan dan menampilkan data latar belakang pada Display.
•
Display Options, berisikan fungsi untuk manipulasi layar, seperti perbesaran, pengecilan, pergeseran, melihat secara menyeluruh dan lainnya.
•
3- Display Windows, untuk menampilkan proyek survei dalam bentuk 3 dimensi dan dilakukan pengeditan.
•
Selection Tools, merupakan fungsi untuk memilih obyek atau lajur perum pada tampilan Display. Fungsi-fungsi yang tersedia, yaitu: -
Select by Range, memilih satu atau banyak obyek.
-
Select All in Display, memilih obyek secara menyeluruh atau sebagian pada Display yang sedang ditampilkan.
34
-
Select All, memilih seluruh obyek yang ada.
-
Select By Lasso, memilih obyek pada suatu area yang tertutup dengan bantuan kurva.
-
Select Next Line, memilih lajur perum berdasarkan susunan data berikutnya.
-
Select Previous, memilih lajur perum berdasarkan susunan data sebelumnya.
-
Select Lines from Control Windows, memilih lajur perum dari file lajur perum yang terdapat pada Control Window.
-
Clear All, menghilangkan pilihan lajur atau perum.
-
Screen Captures, menyimpan tampilan dalam window Display atau window 3-D Display dan menyimpannya sebagai file GeoTiff.
-
Cut, Copy, Paste, perintah untuk menghilangkan, menyalin dan memindahkan obyek ke lokasi lain.
•
Measure Distance, mengukur jarak antara 2 titik pada area survei atau tampilan 2-D Subset.
•
Close Projects, Images, dan Maps, fungsi untuk menyimpan dan / atau menutup proyek yang sedang dikerjakan.
•
Undo dan Redo, perintah untuk membatalkan suatu tindakan atau mengembalikan tindakan yang telah dibatalkan.
b. Options Merupakan menu yang menyediakan opsi untuk bentuk tampilan dan presentasi dari program HIPS. •
General, berisikan sub menu mengenai: -
Zoom dan Pan, untuk mengatur perbesaran pada tampilan layar.
-
Sounding Size, untuk mengatur ukuran perum.
-
SVP Location Symbol, menentukan lokasi simbol profil kecepatan suara (Sound Velocity Profile).
-
Navigation Point Symbol, menentukan lokasi simbol titik-titik navigasi.
35
-
Pick Aperture, untuk menentukan seberapa dekat kursor menjadi suatu benda (item) untuk memilihnya.
-
Auto Save, berfungsi untuk melakukan penyimpanan proyek secara otomatis dalam jangka waktu tertentu.
-
Automatic Recentre, mengembalikan layar ke tengah, setelah dilakukan pergeseran layar untuk melihat hasil sounding.
-
Enable 3D Hardware Accelaration, menjalankan kemampuan dari akselarasi 3D dari kartu garfis untuk mempercepat proses pengolahan grafik dilayar.
•
Display, menu ini mengatur warna dari garis dan latar belakang pada bagian- bagian yang berbeda dalam program, berisikan sub menu (yang terkait dengan pengolahan data multibeam) mengenai: -
Display Window, berisikan pilihan untuk mengatur latar belakang, garis dari jalur kapal dan lainnya.
-
Sensor Editors, mengatur warna untuk editor.
-
Grids and Scale Bar, berisikan pilihan untuk menampilkan bentuk grid dan skala grafis pada tampilan.
-
Units, berisikan satuan ukuran, dalam meter, mil, mil laut dan lain sebagainya.
•
Environment, untuk mengatur lokasi dari informasi pendukung program HIPS, seperti file master, file simbol, file datum, lokasi sketsa.
c. Data Directories Berisikan struktur direktori-direktori dari tipe data dan lokasi default untuk memaksimalkan efisiensi akses data selama pemrosesan. Direktori data disini berisikan file-file data mentah, hasil proses dan produk survei, bukan data sistem atau aplikasi program HIPS.
Tipe Data Projects Raw Data Session files Field sheets Tide SVP
Lokasi direktori default ..\Caris\Hips\HDCS_Data ..\Caris\Hips\Preprocess ..\Caris\Hips\Session ..\Caris\Hips\Fieldsheets ..\Caris\Hips\Tide ..\Caris\Hips\Svp
36
•
Projects, direktori yang berisikan data yang telah dikonversi. Terdiri dari 2 komponen utama, yaitu: Data HIPS dan file kapal. Dengan struktur P/V/D/L (Project/Vessel/Day/Line), dimana tiap proyek survei dibagi ke dalam satu atau lebih kapal-kapal survei di dalam proyek yang sama. Tiap folder kapal dibagi menjadi survei harian yang terpisah dan tiap survei harian memiliki 1 atau lebih lajur survei. Formatnya sebagai berikut, sebagai contoh (Gambar 3.3) : HIPS Project File (Krakatau.hpf)
Projects
Krakatau
Vessel
Baruna Jaya
Vessel Config
2008-001
Day
Line Line 001
Line 002
Line 003
Gambar 3.3 Struktur P/V/D/L •
Raw Data, direktori ini digunakan untuk menyimpan file-file yang belum diproses yang akan digunakan sebagai masukan dalam HIPS melalui konversi data.
•
Session files, direktori yang digunakan untuk menyimpan dan memanggil kembali sesi yang sedang dikerjakan.
•
Field sheets, direktori yang berisikan lembar-lembar lapangan yang sedang dikerjakan.
•
Tide, direktori yang berisikan seluruh data pasang surut.
•
SVP, direktori yang berisikan seluruh data profil kecepatan suara.
37
d. Vessel Editor Merupakan sebuah modul editor kapal untuk membuat dan mengkonfigurasikan file kapal HIPS (HVF). Pada modul ini terdapat fungsi-fungsi: •
Vessel Shape, berfungsi untuk membentuk kapal.
•
Plan View Shape, fungsi untuk menyatakan panjang total, panjang utama dan lebar dari kapal.
•
Plan View RP, fungsi untuk menyatakan titik referensi dari posisi alat pada kapal, dilihat dari kapal bagian atas.
•
Profile View Shape, fungsi untuk menyatakan titik referensi dari posisi alat, dilihat dari kapal bagian samping.
•
Active Sensors, tabel untuk menyatakan sensor-sensor apa saja yang digunakan dan mengisikan nilainya, seperti: Draft, Roll, Pitch, Navigation, Swath dan lain sebagainya.
•
Vessel Report, berfungsi untuk mengetahui laporan dari bentuk dan konfigurasi kapal dalam format ASCII.
•
Options, berisikan mengenai elipsoid standar yang digunakan dan pilihan warna untuk tampilan Vessel Editor, transduser, sensor, dan lainnya.
Setelah data dimensi kapal dimasukan, dimensi kapal dapat dilihat dan diputar secara 3 dimensi.
e. New Project Merupakan modul untuk memulai file proyek baru yang berisikan fungsi-fungsi berikut, •
Description, mendeskripsikan jenis proyek survei yang sedang dilakukan.
•
Owner, menyatakan pemilik dari proyek survei ini.
•
Projections, berfungsi untuk menyatakan sistem proyeksi yang digunakan.
•
Open Survey Data, membuka dan melihat plot data hasil konversi.
•
Project, untuk mengetahui data proyek yang sedang dijalankan, juga terdapat fitur untuk menghapus dan mengembalikan data yang telah dihapus sementara pada HIPS.
•
Session, untuk mengetahui data apa saja yang sedang ditampilkan pada sesi layar.
38
•
Query, untuk mengetahui informasi garis-garis lajur perum yang terdapat pada layar.
•
Project Properties, berisikan infromasi koordinat dan elipsoid yang digunakan serta menyediakan fitur transformasi koordinat secara instan.
•
Save Session, digunakan untuk menyimpan sesi proyek yang sedang berjalan. Data yang dihasilkan berisikan informasi mengenai -
Workspace, nama pembuat sesi, nama proyek HIPS, pembuatan, dan modifikasi terakhir kali, dan lokasi lokasi sumber data HIPS.
-
View Extent, mengetahui ukuran dan lokasi layar terakhir kali digunakan.
-
Project Data, mengetahui garis-garis lajur perum, gambar latar, dan lembar-lembar lapangan.
f. File Conversion Modul ini berfungsi untuk mengkonversi data mentah hasil survei multibeam dari berbagai sistem multibeam yang didukung ke dalam data format HIPS. •
Conversion Wizard, menu untuk melakukan konversi.
•
Format data multibeam yang didukung antara lain, -
Atlas, CMAX, Coda, EdgeTech, Elac, Furuno, GSF, GeoAcoustics, Hypack, LADS, MarineSonics, Qmips, Seabeam, Seafalcon, SEGY, Simrad, Scripps, SDF, SHOALS, Swathplus, UNB, Winfrog, XTF.
g. Navigation Editor Modul yang berfungsi untuk memeriksa dan membersihkan data rekaman navigasi. Dari editor ini dapat diketahui kesalahan dari rekaman data navigasi sepanjang lajur survei, yang disesuaikan dengan waktu pengambilan data, karena hal ini akan berpengaruh pada posisi final dari pemeruman pada saat penggabungan data. Titik-titik fiks dari navigasi ini dapat disambungkan dengan beberapa metode interpolasi yang tersedia, yaitu: •
Linear, hubungan antar titik fiks pengamatan disambungkan secara langsung dengan titik fiks pengamatan berikutnya.
39
•
Bezier Curve, kurva bezier yang terdiri atas, Loose, Medium dan Tight. Kurva yang digunakan bila datanya memiliki outliers yang melompatlompat tetapi dalam jumlah banyak
Untuk mendeteksi kesalahan pada rekaman data navigasi dapat menggunakan editor 3 grafik deret waktu (time-series) yang berisi informasi yang dihitung diantara titik-titik fiks dalam data rekaman navigasi, mengenai: •
Speed, perubahan kecepatan dari kecepatan yang ditetapkan (dalam satuan knot)
•
Distance, posisi kapal berada di sisi kiri atau kanan dari lajur survei yang sebenarnya, (dalam satuan meter atau kaki)
•
Course Made Good, arah posisi kapal pada lajur perum (dalam satuan derajat)
Untuk menetapkan keabsahan dan informasi dari navigasi lajur survei, dapat digunakan fungsi: •
Reject-With Interpolation, hasil perum pada navigasi lajur ini dapat diproses lebih lanjut karena memiliki posisi yang diinterpolasi.
•
Reject-Break Interpolation, hasil perum pada navigasi lajur ini ditandai sebagai tertolak dan tidak dapat diproses.
•
Accept, menyatakan bahwa lajur survei dapat diterima.
•
Query, menampilkan informasi dari fix posisi pada window lembar kerja.
h. Attitude Editor Modul yang berfungsi untuk menampilkan dan mengedit informasi dari sensor pergerakan kapal. Fungsi yang disediakan berbentuk grafik deret waktu (time series) antara lain: •
Gyro, pengamatan gyro ditampilkan dalam satuan derajat dari 1 hingga 360.
•
Heave, pengamatan heave ditampilkan dalam satuan meter dan bernilai positif ketika kapal bergerak naik.
•
Pitch, pengamatan pitch ditampilkan dalam satuan derajat dan bernilai positif ketika haluan (bow) berada dibawah.
40
•
Roll, pengamatan roll ditampilkan dalam satuan derajat dan bernilai positif ketika sisi kanan (starboard) berada diatas.
•
Smoothing data, tersedia dua pilihan penghalusan data attitude, yaitu: -
Moving Average
-
Fast Fourier Transform
i. Sound Velocity Editor Modul yang berfungsi untuk membuat dan mengedit profil kecepatan suara yang akan digunakan dalam proses pengkoreksian kecepatan suara. •
Input data, memasukan data profil kecepatan gelombang akustik.
•
Depth Scale, menentukan tampilan kedalaman dan kecepatan dari grafik area dengan men-set suatu nilai kedalaman maksimum.
•
Edit Position, berfungsi untuk menentukan posisi Lintang dan Bujur dari data Sound Velocity Profile (SVP).
•
Options, menentukan warna yang digunakan untuk tampilan data SVP.
•
Terdapat 4 pilihan pemberian koreksi pada data kedalaman ketika proses Merging, yaitu: -
Previous in Time, koreksi diberikan sebelum pengukuran swath
-
Nearest in Time, koreksi diberikan berdasarkan waktu terdekat dari pengambilan data CTD terakhir sebelum pengukuran swath
-
Nearest in Distance, koreksi diberikan berdasarkan jarak terdekat dari posisi pengambilan data CTD terhadap pengukuran swath
-
Nearest in Distance within Time, koreksi yang merupakan kombinasi antara nearest in time dan nearest in distance
j. Swath Editor Modul yang berfungsi untuk membersihkan data multibeam. Didalam editor ini terdapat 6 sudut pandang yang dapat dipilih, yaitu: •
Plan View, menampilkan tampilan menyeluruh dari posisi atas kapal dari profil dan pancaran swath ke arah starboard dan port.
41
•
Side View, menampilkan survei dari sisi samping kapal dengan pergerakan kapal dari kiri ke kanan. Tiap garis merepresentasikan pemeruman dari pancaran yang sama.
•
Rear View, menampilkan survei dari arah belakang kapal. Tiap lajur merepresentasikan satu swath.
•
Profile View, menampilkan sebuah swath tunggal.
•
3-D View, menampilkan seluruh pemeruman yang dapat dilihat secara 3 dimensi. Data dalam tampilan ini dapat dirotasikan dan digerakan.
Dari sudut pandang tersebut, dapat dipilih salah satu fungsi untuk dilakukan pemeriksaan data swath. Fungsi pemeriksaan yang disediakan, antar lain: •
Find Soundings, mencari sebuah lajur survei untuk suatu swath atau pancaran spesifik, berdasarkan nomor profil, nomor pancaran atau waktu profil.
•
DeTrend, pilihan untuk menghilangkan kemiringan umum dari dasar laut dari tampilan belakang dan samping kapal, dan menggambar kembali profil dari swath dan pancaran untuk mempermudah menentukan lokasi anomali kedalaman.
•
Adjust Vertical Exaggeration, merupakan perbandingan dari skala vertikal dengan skala horisontal yang digunakan dalam tampilan belakang dan samping kapal.
•
Filter, merupakan tool untuk melakukan penyaringan secara otomatis terhadap data multibeam dengan menetapkan nilai tertentu.
k. Tide Editor Modul yang berfungsi untuk menampilkan informasi dari file pasang surut dalam format grafik dan tabulasi. Dengan editor ini dapat digunakan untuk mengedit data atau membuat sebuah file pasang surut baru. Fungsi yang terdapat dalam modul ini, antara lain: •
Adjust tide scale, untuk melakukan pengaturan nilai skala pasang surut
•
Adjust time interval, untuk melakukan pengaturan nilai skala waktu interval pengamatan pasang surut.
42
•
Save a tide file, menyimpan data hasil pengeditan pasang surut.
•
Edit table data, mengedit data hasil pasang surut, seperti menghapus dan memasukan nilai pasang surut.
•
Search time gaps, mencari kemungkinan kesalahan dari pengukur pasang surut, yang menghasilkan gap pada seri waktu (time series) pasang surut.
•
Add tide, memasukan data pasang surut berdasarkan waktu.
•
Options, melakukan pengaturan tampilan dan warna dari data pasang surut.
•
Multiple Tide Station, fitur untuk melakukan koreksi pengamatan pasang surut dibeberapa lokasi survei.
l. Field Sheets Modul ini merupakan lembar lapangan yang berfungsi untuk mengorganisasikan produk data kedalaman yang telah dibersihkan dan diproses. Fungsi yang disediakan antara lain: •
New Field Sheet, mendefinisikan lembar lapangan baru, terdiri atas: -
Directory, direktori dari lokasi lembar lapangan.
-
Existing Field Sheet, lembar lapangan yang sudah tersedia sebelumnya
-
Field Sheet Name, pemberian nama lembar lapangan yang baru.
-
Scale, menentukan skala dari lembar lapangan.
-
Coordinate Resolution, men-set jarak minimum antara dua nilai koordinat yang berbatasan dalam lembar lapangan.
-
Depth Resolution, men-set jarak minimum antara dua nilai kedalaman yang berbatasan dalam lembar lapangan.
•
-
Group dan Zone, menentukan elipsoid referensi dan zona area.
-
Field Sheet Extents, menentukan batasan dari area survei.
Display Query, menampilkan informasi dari atribut tile dan nilai yang telah didefinisikan.
•
Profiles, merupakan tampilan melintang dari suatu DTM
•
Selected Soundings, menampilkan angka kedalaman..
•
Contours, membuat kontur dari hasil pemeruman.
43
m. BASE Surface Permukaan BASE (Bathymetric Associated with Statistical Error) merupakan modul yang berfungsi untuk membuat kondisi topografi secara 3 dimensi atau Digital Terrain Model (DTM) melalui proses gridding. Proses Gridding merupakan suatu penambahan titik-titik posisi yang tidak diketahui nilainya, hasil prediksi dari titik-titik posisi yang telah diketahui nilainya berdasarkan algoritma tertentu yang diterapkan pada data, sehingga menjadi suatu jaringan titik-titik yang teratur. •
Base Surface Wizard, menu untuk melakukan pembuatan DTM
•
Pilihan metode gridding: -
Swath Angle
-
Uncertainty
-
CUBE
n. Subset Editor Merupakan modul untuk menampilkan dan mengedit data hasil pemeruman yang mengalami overlap, dan melihat kondisi seabed secara menyeluruh. Fungsi yang terdapat dalam Subset Editor antara lain: •
Subset bounding box, kotak batasan menyatakan sebuah area dari subset digenerasikan. Tiap kali kotak dipindahkan atau dirubah ukurannya, sebuah subset baru dihasilkan.
•
The 3D View, menampilkan seluruh subset -
Surface, hasil pemeruman ditampilkan sebagai permukaaan yang halus.
-
Surface Wireframe, hasil pemeruman ditampilkan sebagai TIN (Triangular Irregular Network) yang saling menghubungkan hasil perum.
-
Points, hasil pemeruman ditampilkan sebagai titik-titik yang tidak berhubungan.
-
Spheres, hasil pemeruman ditampilkan sebagai bola-bola yang tidak berhubungan.
-
Cylinders, hasil pemeruman ditampilkan sebagai silinder.
44
•
The 2D View, menampilkan profil pemeruman dengan bentuk potongan kotak 2 dimensi.
•
Subset Cleaning, untuk menyatakan keabsahan dari hasil pemeruman -
Reject, hasil perum ditolak
-
Accept, hasil perum diterima
-
Designated, mengidentifikasi pemeruman terdangkal dalam suatu fitur. Tujuannya untuk menjamin kedalaman terdangkal sepanjang fitur dasar laut yang signifikan dipakai dalam peta dan standar produk hidrografi lainnya.
-
Outstanding, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
-
Query, menampilkan informasi dari data yang dipilih.
o. Calibration Modul ini digunakan untuk melakukan pengaturan kalibrasi patch test survei multibeam. Fungsi yang terdapat dalam modul ini, antara lain: •
HDCS Interface, antarmuka yang digunakan untuk memilih data lajur perum patch test.
•
Subset, pembagian area menjadi lebih kecil untuk dilakukan kalibrasi.
•
Calibration, tools yang digunakan untuk memperoleh nilai koreksi dari kalibrasi pitch, roll, yaw dan latensi navigasi.
p. Export Data Merupakan modul yang berisi fungsi untuk melakukan ekspor data dari produk format HIPS ke format lainnya. Modul ini berisi fungsi, •
Export Wizard, menu untuk melakukan konversi data produk HIPS kedalam format, antara lain: -
file teks American Standard Code for Information Interchange (ASCII)
-
file CARIS Map
-
file Generic Sensor Format (GSF)
-
file Hydrographic Object Binary (HOB)
-
File Hydrographic Transfer Format (HTF)
-
File TIFF
45
q. Batch Processing Modul yang digunakan untuk melakukan proses secara otomatis dengan sejumlah perintah (seperti koreksi pasang surut atau SVP) ke dalam sebuah file Batch yang dapat dibuka ulang dan digunakan pada sejumlah lajur perum.
r. Quality Control Report Modul yang berupa laporan kontrol kualitas dari hasil pembuatan DTM dari metode gridding yang telah diterapkan pada data. Berisikan informasi mengenai tranduser, sudut pancar atau dengan interval tertentu, Standar IHO SP44 semua orde, dan standar deviasi.
46
Terdapat beberapa modul yang tidak diikutsertakan dalam pengolahan data yang disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: ketiadaan data, modul tersebut tidak dapat dijalankan atau karena keterbatasan penulis. Modul tersebut, antara lain : GPS Tide, fitur Tiling-Binning, Standar S57 CATZOC dan fitur smoothing data.
Contoh data yang digunakan dalam pengolahan data multibeam ini ialah wilayah survei Karang Susuh, Teluk Jakarta. Batas wilayah pemeruman : A. 05° 53’ 09” LS
106° 49’ 28” BT
B. 05° 53’ 09” LS
106° 52’ 28” BT
C. 05° 54’ 09” LS
106° 52’ 28” BT
D. 05° 54’ 09” LS
106° 49’ 28” BT
Gambar 3.4 Foto peta lokasi wilayah survei Karang Susuh
47