BAB III PERANCANGAN RANGKAIAN TAMBAHAN
3.1
Pendahuluan Lightning Counter adalah alat yang digunakan untuk menghitung jumlah
masuknya petir kedalam arrester. Pemasangan alat ini ditempatkan antara fasa ke tanah.
Gambar 3.1 Bentuk Umum Lightning Counter
Rangkaian Lightning Counter :
Gambar 3.2 Rangkaian Lightning Counter
38
Daftar komponen untuk Lightning Counter :
3.2
-
Counter (type ELMEG : QZ5) ; Vin : 24 VDC ; Nr : 1140
-
Cap 30K40 ; 4 µF (B) ; 400 VAC ; 700 C
-
Cap 30K45 ; 0,1 µF (D) ; 500 VAC ; 700 C
-
Rellay ; Resistor 10 KΩ 5 %
Perancangan Perancangan merupakan satu tahap yang harus dilalui dalam proses suatu
rencana tertulis yang akan digunakan dalam proses realisasi suatu ide. Dalam perancangan akan menggambarkan tahapan proses yang akan dilakukan dalam usaha merealisasikan ide yang ada serta dilakukan pertimbangan-pertimbangan agar sistem dapat direalisasikan dan memperoleh hasil maksimal.
3.2.1
Dasar Perancangan Perancangan ini dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan dalam tahap
realisasi sehingga diharapkan dengan melalui perancangan maka, seluruh aspek-aspek dalam proses realisasi dapat diketahui.
3.2.2
Gambar Skematik dan Komponen Rangkaian Tambahan Rangkaian tambahan ini dirancang dengan tujuan mempermudah operator
melakukan pencatatan data mengenai arus surja yang masuk ke arrester melalui Lightning Counter tanpa langsung pergi ke Switch Yard tetapi operator dengan mudah bisa melihat langsung di panel kontrol. Pada counter di Switch Yard
39
bentuk counternya masih berbentuk analog, tetapi pada rangkaian tambahan ini yang dipasang di panel kontrol bentuk counternya sudah berbentuk digital. Adapun gambar dan komponen rangkaian tambahan ini sebagai berikut :
3.2.2.1 Gambar Skematik Rangkaian A. Gambar Skematik Pertama Skematik rangkaian pertama ini merupakan konsep/ide pertama yang bisa diungkapkan oleh penulis mengenai penambahan rangkaian pada lightning counter. Penulis memanfaatkan konsep control menggunakan IC dan seven segment sebagai output yang hanya mempararelkan rangkaian input dengan relay yang ada di rangkian lightning counter maka jumlah masuknya sambaran petir yang terjadi di lightning arrester bisa dicatat diruang control atau langsung dilihat di switch yard oleh operator.
Gambar 3.3 Skematik Pertama
40
B. Gambar Skematik Kedua Skematik rangkaian kedua ini merupakan konsep/ide kedua yang bisa diungkapkan oleh penulis mengenai penambahan rangkaian pada lightning counter. Penulis memanfaatkan konsep control menggunakan PLC dan pnael view sebagai output. Konsepnya hampir sama dengan konsep pertama yaitu, mempararelkan rangkaian input dengan relay yang ada di rangkaian lightning counter, maka jumlah masuknya sambaran petir yang terjadi di lightning arrester bisa dicatat diruang control atau langsung dilihat di switch yard oleh operator. Bedanya konsep ini dengan konsep yang pertama hanya terdapat dari segi control dan output.
Gambar 3.4 Skematik Kedua
3.2.2.2 Daftar Komponen A. Komponen pada skematik pertama 1. Seven Segment
: 3 pcs
2. IC 7448
: 3 pcs
3. IC 7490
: 3 pcs
4. IC 74279
: 1 pcs
41
5. IC 7404
: 1 pcs
6. IC 7805
: 1 pcs
7. Resistor (220Ohm)
: 21 pcs
8. Push On
: 2 pcs
9. Catu daya 24 VDC/5VDC
B. Komponen pada skematik kedua 1. PLC
: 1 pcs
2. Panel View
: 1 pcs
3. Catu daya 24 VDC
3.2.3
Prinsif Kerja Rangkaian tambahan ini bekerja apabila mendapat tegangan sesuai dengan
rating tegangan pada counter analog yang berada pada Lightning Counter melalui relay yang dipasang pada rangkaian tambahan ini. Memanfaatkan kontak bantu yang ada pada relay maka, kontak bantu bekerja sebagai input pada rangkaian ini. Tegangan yang masuk ke rangkaian ini harus bernilai 5 VDC apabila menggunakan konsep yang pertama karena rangkaian tambahan untuk konsep yang pertama menggunakan IC TTL yang tentunya kemampuan tegangannya hanya mampu bekerja pada tegangan 5 VDC. Output pada rangkaian tambahan ini yaitu berupa seven segment. Apabila konsep kedua digunakan makan tegangan tidak perlu diturunkan seperti konsep yang pertama, karena control dan output pada konsep yang kedua menggunakan tegangan 24 VDC sekaligus menyamai
42
ratting tegangan yang ada di counter analog. Untuk lebih jelas mengenai prinsip kerja pada rangkaian tambahan ini, bisa dilihat pada diagram alir dibawah ini :
Gambar 3.5 Diagram Alir Prinsif Kerja Rangkaian
3.2.4
Penempatan Rangkaian Rangkaian tambahan ini ditempatkan di ruang panel kontrol dan
mengambil sumber tegangan dari ruang batere yang ada di area Gardu Induk. Untuk lebih jelasnya mengenai penempatan rangkaian tambahan ini bisa dilihat pada gambar di bawah ini. A. Konsep Pertama Konsep ini hanya memerlukan satu rangkaian tambahan yang menggunakan system control menggunakan IC dan beberapa Seven
43
Segment sebagai output. Hasil dari rangkaian tersebut, nantinya bisa dilihat di ruang panel control atau langsung datang ke switch yard. Berikut adalah gambar dari penempatan rangkain yang menggunakan konsep pertama.
Gambar 3.6 Penempatan Rangkaian Konsep Pertama
B. Konsep Kedua Konsep ini tidak jauh beda dengan konsep pertama yaitu perbedaannya terdapat pada sisitem controller dan outpunya, PLC sebagai controller dan Panel View sebagai outputnya.
Gambar 3.7 Penempatan Rangkaian Konsep Kedua
44