BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
Pada bagian ini penulis menyajikan hasil penelitian dan pembahasan yang ada di lapangan seperti data dan informasi dari beberapa informan yang berkenaan dengan pola komunikasi komunitas fans Manchester United (United Indonesia) Chapter Solo. Penulis akan menyajikan secara detail tentang pola komunikasi yang digunakan di dalam komunitas United Indonesia chapter Solo. Dalam komunikasitersebut tentunya tidak terlepas topik atau pokok pembahasan yang menjadi sebuah tujuan, dan juga untuk membantu tercapainya proses penyampaian informasi. Melihat begitu meriahnya persepakbolaan di dunia tidak lepas dari pendukung atau fans yang sering disebut suporter. Fans atau suporter adalah elemen penting di dalam sebuah pertandingan sepak bola. Mereka akan menjadi aset yang sangat berharga bila dikelola dengan baik, karena dukungan yang diberikan dapat menjadi simbol kebanggaan klub. Kreatifitas dan loyalitas dalam mendukung tim kebanggan dapat menjadi semangat sebuah tim untuk meraih kemenangan dan kejayaan. Karena peran ini lah suporter sering disebut sebagai pemain keduabelas. Indonesia sebagai negara yang dikenal memiliki suporter yang cukup fanatik di dunia selain menyukai klub lokal juga menyukai klub-klub luar negeri. Secara logika, masyarakat Indonesia yang menyukai klub luar negeri tidak mewakili ideologi klub atau memiliki kepentingan dengan klub yang
52
bersangkutan. Namun pada kenyataannya mereka juga membawa identitas dan jatidiri klub yang berujung pada tingkat fanatisme yang tinggi. Menariknya di sisi lain tidak sedikit klub lokal yang memiliki basis fans yang cukup besar yang mewakili kedaerahan mereka. Seperti misalnya Aremania (Arema Malang), Bonek (Persebaya Surabaya), Pasoepati (Persis Solo), Jak Mania/The Jak (Persija Jakarta).Tayangan-tayangan sepakbola di televisi seperti Liga Champions Eropa, Liga Primer Inggris, Liga Italia Serie A, Apalagi tim sepak bola sebesar Manchester United. Penggemarnya tidak hanya berasal dari Inggris ataupun kota Manchester saja, tapi telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia bahkan Kota Solo. Hal ini disebakan oleh suksesnya Manchester United di kompetisi domestik maupun Eropa serta mampu melahirkan pemain-pemain yang berkelas seperti David Beckham dan Cristiano Ronaldo.Meski saat ini Manchester United sedang mengalami keterpurukan dengan terlempar dari papan atas klasemen liga Inggris, namun fans-fans Manchester United tetap setia mendukung Manchester United. United Indonesia Chapter Solo mempunyai fungsi dan tugas tersendiri. United Indonesia Chapter Solo berfungsi sebagai wadah untuk menampung para penggemar klub sepakbola Manchester United se-eks Karisidenan Surakarta. Sehingga, para penggemar klub sepak bola Manchester United itu dapat berkumpul dan lebih terorganisir. Dalam penelitian ini teori yang digunakan sebagai acuan peneliti adalah teori dari De Vito, apakah pola komunikasi di dalam organisasi United
53
Indonesia Chapter Solo menggunakan pola komunikasi primer, pola komunikasi sekunder, pola komunikasi linear atau pola komunikasi sirkular. Selain itu teori dari De Vito jmembagi pola komunikasi menjadi lima struktur yaitu lingkaran, roda, Y, rantai dan semua saluran (all channel). Teori dari De Vito tersebut mengarahkan tentang proses penyampaian informasi, peran anggota dan pemimpin dalam komunitas United Indonesia Chapter Solo. Dari proses komunikasi tersebut dapat terlihat struktur pola komunikasidi dalam United Indonesia Chapter Solo. Berdasarkan hasil penelitian secara mendalam di lapangan, dapat dijelaskan :
Pola Komunikasi Organisasi United Indonesia Chapter Solo Dalam Memperkuat Solidaritas Antar Anggota Sebagai komunitas fans Manchester United di kota Solo, United Indonesia Chapter Solo merupakan kumpulan-kumpulan pecinta Manchester United yang tergabung dalam komunitas United Indonesia dan dikarenakan berada di dalam satu wilayah yang sama yaitu Surakarta. Para anggota United Indonesia Chapter Solo sudah seperti keluarga sendiri. Mereka memiliki kesamaan jiwa dalam mencintai klub sepakbola Manchester United. Walaupun berangkat dari latar belakang yang berbedabeda akan tetapi mereka memiliki rasa solidaritas yang tinggi antar anggota, mereka menyebutnya dengan komunitas adalah komunitas yang berdiri diatas semua golongan. Bagi mereka Manchester United sudah menjadi bagian dari
54
hidup mereka, setiap hal mengenai Manchester United memiliki ruh yang ada di jiwa setiap United Indonesia.Mereka yang terlibat di dalam komunitas, utamanya para petinggi struktural, mengingkan adanya komunitas yang kuat, ikatan persaudaraan yang tinggi, dan kebersamaan untuk saling membantu di kehidupan sehari-hari. United Indonesia Chapter Solo mencoba melakukan itu, dimulai dari interaksi dan komunikasi yang dibangun di dalamnya. Komunikasi yang terjadi di dalam United Indonesia Chapter Solo bukan sekedar pertukaran informasi karena di dalamnya terdapat tujuan lain yang mungkin sama sekali tidak berhubungan dengan pesan yang menjadi topik dalam kegiatan komunikasi tersebut. Seperti pendapat Rudolph F. Verdeber (1978) yang dikutip Deddy Mulyana (2008), bahwa salah satu fungsi komunikasi yakni bertujuan untuk kesenangan, menunjukkan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Tidak hanya sekedar penyampaian dari komunikator kepada komunikan, komunikasi yang dilakukan para anggota bertujuan untuk menjalin hubungan para pecinta Manchester United khususnya di Kota Solo. Komunikasi sering dilakukan untuk menampung ide-ide dari setiap anggota. Komunikasi antar anggota tersebut berlangsung formal maupun informal. Komunikasi formal berupa kegiatan rapat dan gathering sedangkan forum informal biasanya hanya sekedar diskusi namun tetap membahas mengenai Manchester United dan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh United Indonesia Chapter Solo. Kegiatan tersebut biasanya diadakan di wedanganatau di lokasi nonbar.
55
Yoga Mahayasa menyatakan bahwa : “Dalam forum-forum tentunya membahas agenda yang akan dilakukan oleh United Indonesia Chapter Solo. Untuk rapat biasanya membahas masalah agenda nonbar. Untuk gathering membahas masalah agenda tahunan dari United Indonesia Chapter Solo sendiri seperti baksos maupun agenda mengikuti gathering nasional. Kopdar dan chant class sifatnya lebih santai, khusus untuk chant class member United Indonesia Chapter Solo belajar bersama tentang chant Manchester United.” Muh Fadjrinselaku Korda United Indonesia Chapter Solo mengatakan: “Tentunya dalam forum tersebut membahas tentang Manchester United. Ya kan kita ini fans Manchester United. Selain membahas tentang Manchester United kita juga membahas tentang komunitas ini. Kegiatan apa yang akan kita lakukan nantinya. Biasanya membahas tentang mengadakan acara nonton bareng baik itu pertandingan kandang maupun tandang Manchester United. Saat pertandingan kandang di Old Trafford tentunya kita akan bertindak sebagai tuan rumah untuk acara nonton bareng tersebut. Untuk di class chant kita membahas mengenai chant-chant apa saja yang dinyanyikan. Pas nonbar kan kita sering nyanyi-nyanyi seperti layaknya nonton langsung di stadion.” Kegiatan tersebut ada yang bersifat rutin, namun ada juga yang hanya setiap menjelang pertandingan atau acara incidental. Namun, tujuan utama dalam komunikasi tersebut untuk mempermudah penyampaian pesan serta koordinasi. Kegiatan yang bersifat rutin adalah fun futsal setiap hari Rabu jam 8 malam yang berlangsung di lapangan futsal Solo Sehat yang terletak di Solo Baru. Selain agenda fun futsal, para anggota UI Solo juga mengadakan pertemuan selepas fun futsal untuk saling berkomunikasi satu sama lain. Selain agenda rutin fun futsal, UI Solo juga mempunyai agenda rutin nonton bareng. Kegiatan nonton bareng ini biasanya berlangsung di Jack Star
56
yang berada di daerah Purwosari. Jadwal agenda rutin nonton bareng ini menyesuaikan
jadwal
bermain
Manchester
United.
Karena
prestasi
Manchester United yang menurun belakangan ini, intensitas nonton bareng juga sedikit berkurang. Sekarang nonton bareng hanya berlangsung sekali dalam seminggu sesuai dengan jadwal dari Liga Premier Inggris. Bekerjasama dengan pihak Jackstar, UI Solo berusaha memenuhi kebutuhan para penggemar MU yang ingin menonton setiap pertandingan Manchester United yang tidak semuanya disiarkan oleh TV nasional. Gambar 4. Suasana Nonbar
Suasana ketika nonbaryang begitu tegang. Nobar diadakan sekaligus memperingati hari jadi United Indonesia Chapter Soloyang dilakukan di Solo Sehat Indoor Soccer. (Sumber: twitter.com/@UtdIndonesiaSLO) Kegiatan nonton bareng ini tak ubahnya seperti ketika menyaksikan langsung di lapangan. Karena member UI juga mengajak para peserta nonbar menyanyikan chant-chant seperti yang dinyanyikan oleh para suporter
57
Manchester United yang ada di lapangan. Para peserta nonbar juga terlihat antusias mengikuti ketika chant-chant mendukung Manchester United atau juga menghujat tim lawan bertanding dari Manchester United. Bahkan tak jarang kata-kata kasar atau umpatan sumpah serapah juga keluar dari peserta nonbar jika ada hal yang merugikan bagi Manchester United saat pertandingan.
Gambar 5. Nonbar Manchester United vs Aston Villa
NonbarManchester United vs Aston Villa di salah satu pusat perbelanjaan Sukoharjo. Seperti layaknya di lapangan, member United Indonesia Chapter Solo juga bernyanyi dan menyalakan flare.(Sumber: dokumen pribadi) Agenda rapat dari UI Solo sendiri mengikuti jadwal dari nonton bareng. Karena rapat diadakan sehari sebelum nonton bareng, untuk membahas teknis kegiatan nonton bareng yang akan diadakan esok harinya
58
dan juga membahas hal lain. Agenda rapat UI Solo juga berlangsung secara insidental, berdasarkan kesepakatan anggotanya. Agenda insidental ini diadakan di HIK/wedangan atau juga terkadang di rumah salah satu anggotanya. Menurut Muh Fadjrin : “Rapat biasanya diadakan sebelum kegiatan nonton bareng, selain itu juga bisa rapat sebelum atau sesudah futsal rutin anggota United Indonesia Chapter Solo. Karena pada musim ini Manchester United tidak terlalu padat jadwal bermainnya seperti musim lalu maka belum tentu seminggu sekali ada rapat. Sehingga kita mencoba untuk mengakalinya dengan rapat sebelum atau sesudah agenda futsal rutin United Indonesia Chapter Solo. Kalau yang sudah pasti rutin tentunya fun futsal dan chant class dalam waktu seminggu sekali” Gambar 6. Pamflet Class Chant United Indonesia Chapter Solo
Sumber: twitter.com/@UtdIndonesiaSLO 59
Dan juga seperti diutarakan saudara Sulis yang juga pernah menjabat sebagai Korda: “Untuk rapat bisa dikatakan rutin nggak rutin, karena kita mengadakan rapat H-1 sebelum pertandingan Manchester United berlangsung. Tetapi kadang-kadang pertandingannya tidak berlangsung seminggu sekali karena Manchester United 2 musim belakangan ini jadwalnya tidak sepadat tahun-tahun sebelumnya yang disebabkan oleh menurunnya prestasi tim. Tapi kita selalu berusaha mengadakan rapat minimal seminggu sekali. Biasanya itu dilakukan sebelum atau sesudah fun futsal.” Angka Weka Putra juga menyampaikan : “Gathering itu rutin diadakan setahun sekali biasanya bertempat di daerah Tawangmangu. Kopdar setiap kamis jam 8 malam di Jackstar. Untuk rapat kadang kita adakan sehari menjelang pertandingan Manchester United untuk membahas nonbar. Kadang rapat juga kita barengkan sebelum atau sesudah agenda rutin seperti fun futsal.” Selain itu juga berkomunikasi lewat media elektronik seperti handphone atau jejaring sosial. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini United Indonesia Chapter Solo juga mempunyai akun serta grup di jejaring sosial Facebook, akun Twitter, serta mempunyai grup di Blackberry Messenger (BBM). Untuk grup Blackberry Messenger (BBM), grup ini dikhusukan untuk para member aktif dan tidak sembarangan member United Indonesia Chapter Solo dapat masuk di grup tersebut.Hal tersebut seperti dikatakan oleh Muh Fadjrin “Komunikasi yang dilakukan di United Indonesia Chapter Solo dilakukan lewat banyak forum. Baik itu formal maupun informal.
60
Untuk forum formalnya kita selalu mencoba mengadakan rapat minimal seminggu sekali. Dan juga ada acara gathering yang dilakukan setahun sekali yang dilakukan untuk mengevaluasi maupun membahas rencana kegiatan yang akan dilakukan kedepan. Sedangkan selain rapat ataupun gathering, kita juga membuat grup di bbm dan juga facebook. Serta grup milis yang dibuat oleh United Indonesia pusat yang dapat digunakan untuk berkomunikasi United Indonesia Chapter Solo juga.” Serta juga disampaikan oleh Sulis : “Komunikasinya dilakukan dalam forum pertemuan, rapat maupun gathering. Ada juga komunikasi melalui grup bbm. United Indonesia menyediakan milis sendiri bagi para anggotanya di unitedindonesia.org. Di dalamnya berisikan forum-forum chapter United Indonesia dari berbagai daerah, termasuk Chapter Solo. Selain ada grup bbm bagi member kita dan ada pula fans page facebook serta akun resmi twitter dan instagram. Jadi kita bisa berkomunikasi dengan sesama anggota Chapter Solo dimanapun berada.” Dan juga Rhedik Rakadea yang menyatakan: “Biasanya kita rapat, gathering maupun kopdar. Seminggu sekali kita kopdar sekaligus mengadakan class chant di Jackstar. Komunikasi juga dilakukan lewat media sosial seperti bbm, twitter, instagram, facebook serta milis khusus member United Indonesia.” Saudara Fandi Armayasa juga menyampaikan: “Gathering, kopdar, rapat. Itu untuk yang secaraa bertatap muka. Untuk yang tidak bertatap muka, kita memanfaatkan adanya bbm untuk membuat grup yang berisikan member dari United Indonesia Chapter Solo. Di grup itu kan kita juga bisa berkomunikasi antar member.” Begitu pula Yoga Mahayasa yang menyampaikan selain forum bertatap muka ada juga forum lewat media : “Banyak forum, bisa rapat, kopdar, juga gathering. Selain itu juga lewat forum di media sosial seperti facebook, twitter, dan juga blackberry messengger. Di bbm kita punya grup yang isinya khusus member United Indonesia Chapter Solo.”
61
Gambar 7. Gathering United Indonesia Chapter Solo
Sumber: dok. pribadi United Indonesia Chapter Solo mempunyai beberapa divisi. Dengan jumlah anggota yang besar memungkinkan semua anggotanya dapat berkomunikasi dengan relatif mudah, baik sebagai sumber informasi maupun penerima informasi. Komunikasi kelompok kecil (small group communication) merupakan proses komunikasi antara tiga orang atau lebih yang berlangsung secara tatap muka. Dalam kelompok tersebut, anggota berinteraksi satu sama lain. Tipe komunikasi ini oleh banyak kalangan dinilai sebagai pengembangan dari komunikasi antar pribadi. Seperti yang ditulis Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss dalam bukunya Human Communication, konteks-konteks komunikasi. Mereka mempunyai derajat organisasi tertentu yang mengatur kelompok itu. komunikasi 62
kelompok menitik beratkan pada tingkah laku dalam diskusi kelompok. Komunikasi ini hanya memusatkan perhatian pada proses komunikasi dalam kelompok-kelompok kecil. a) Peranan tugas kelompok (group task roles) Digunakan sebagai pegangan setiap kelompok untuk menjaga solidaritas antar anggota kelompok dan menjelaskan akan tugas maisng-masing anggota kelompok agar dapat mempertahankan eksistensi kelompok. Mengetahui pemberlakuan prosedur dalam sebuah organisasi dan mengerti dinamika kelompok. b) Pembentukan-kelompok dan peranan pemeliharaan Peranan-peranan dalam katagori ini membantu berfungsinya kelompok secara antarpersonal. Peranan-peranan tersebut membantu mengubah cara kerja, memperkuat, mengatur dan menjaga kelangsungan kelompok. Hal ini serupa dengan pemeliharaan preventif alat-alat mekanis, seperti sebuah mobil, agar jalanya baik. c) Peranan perseorangan Perilaku-perilaku ini dirancang terutama untuk memuaskan kebutuhan perseorangan dari pada untuk memenuhi kebutuhan kelompok. Perilakuperilaku ini kadang-kadang disebut sebagai peranan terpusat pada diri (seffcentered rules). Dalam suatu komunitas biasanya mereka memiliki suatu struktur ataupun pola untuk mempertahankan rasa solidaritas antar anggota dan eksistensi komunitasnya setidaknya di wilayah dimana mereka berada. Oleh
63
karena itu, penulis mulai mengamati dan meneliti bagaimana pola komunikasi United Indonesia Chapter Solo Komunitas United Indonesia Chapter Solo lebih menganut sistem persaudaraan, kebersamaan dan rasa solidaritas antar anggota. Pola tertentu dapat menghambat suatu kelompok bukan karena kemampuan pola itu dalam memecahkan masalah, melainkan karena kemampuan untuk mengatur pola itu sendiri agar dapat memecahkan suatu masalah. Membandingkan dengan temuan Leavit semula bahwa kelompokkelompok Y, Roda, Rantai mampu mengatur diri mereka sendiri sehingga, menetapkan sebuah prosedur yang digunakan terus menerus, sebaliknya anggota pola lingkaran tidak dapat melakukan hal yang serupa. Kelompok dengan pola terpusat lebih baik dalam mengenal warna, lambang, dan angka-angka, serta memecahkan masalah sederhana lainya. Pola tidak terpusat lebih baik dari yang terpusat bila menghadapi masalah yang lebih rumit. Karena kebanyakan komunikasi yang kita perhatikan tidak berkaitan dengan identifikasi lambang dan semacamnya, melainkan dengan masalahmasalah yang lebih rumit, pola tidak terpusat biasanya lebih disukai.Misalnya pola Roda, meskipun efisien dalam penggunaan waktunya. Keuntungan lain pola tidak terpusat adalah bahwa pola ini cenderung memberi kepuasan perseorangan terbaik kepada anggotanya. Pola semua saluran tampaknya disukai karena berbagai alasan, meskipun awalnya cenderung lebih tidak efisien, dan banyak memakan waktu, pola ini memaksimalkan kesempatan
64
untuk umpan balik korektif, yang akhirnya menghasilkan kecermatan lebih besar selanjutnya, kebebasan berbicara dengan setiap anggota kelompok menciptakan suasana moral yang labih baik. Anggota-anggota komunitas United Indonesia Chapter Solo dapat berkomunikasi dengan mudah. Sumber dan penerima informasi dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama. Solo mempunyai alasan yang sama bagi anggotanya untuk beraksi Pola Komunikasi di dalam organisasi United Indonesia Chapter Solo sendiri merupakan sebuah struktur atau jaringan yang terbentuk dalam proses penyampaian pesan dari satu anggota ke anggota yang lain. Menurut Baird, karena struktur hirarkinya yang ketat, jarak fisik yang jauh dari orang-orangnya, perbedaan yang besar dalam kompetensinya, dan berbagai tugas khusus yang harus diselesaikan, maka organisasi harus menciptakan sejumlah pola komunikasi yang beragam (Devito, 2011:344). Dalam proses komunikasi tersebut dapat dilihat bagaimana pola komunikasi yang terbentuk di dalam organisasi United Indonesia Chapter Solo. Pola komunikasi tersebut dapat ditentukan berdasarkan beberapa karakteristik dari teori Canggara, dari karakteristik tersebut akan ditemukan pola komunikasi primer, sekunder, linear tauapun sirkular. Selain itu, berdasarkan teori Devito struktur pola komunikasi tersebut juga akan terlihat apakah berbentuk struktur lingkaran, struktur roda, struktur Y, struktur rantai maupun struktur semua saluran/star.
65
Berdasarkan hasil penelitian, komunikasi yang berlangsung di antara anggota United Indonesia Chapter Solo akan membentuk membentuk pola komunikasi sebagai berikut : Seorang ketua bertugas memimpin sebuah forum rapat. Namun, ketua tidak memiliki wewenang yang mutlak untuk mempengaruhi anggota yang lain. Figur ketua merupakan figur yang bertugas untuk menghimpun ide-ide kraetif dari anggota bukan sebagai figur yang mendominasi di dalam sebuah forum. Perintah dan pembagian tugas merupakan kesepakatan bersama berdasarkan hasil rapat. Setiap anggota memiliki hak yang sama untuk menyampaikan pesan atau ide-ide mereka kepada ketua atau anggota yang lain. Tidak ada yang mendominasi di dalam sebuah forum atau dialog, seorang ketua dapat berkomunikasi dengan anggotanya dan anggota dapat berkomunikasi dengan ketua maupun anggota yang lainnya. Di dalam United Indonesia Chapter Solo, yang menjadi ketua atau pemimpin disebut Korda (koordinator daerah). Seperti yang disampaikan oleh Korda United Indonesia Chapter Solo, Muh Fadjrin : “Yang memimpin rapat biasanya Korda, jika kebetulan Kordanya berhalangan hadir biasanya diwakilkan oleh wakilnya. Dan bisa juga sesepuh atau anggota yang lebih senior bergabung di United Indonesia Chapter Solo.” Dan juga Taufik yang mengungkapkan bila : “Yang menjadi pemimpin rapat itu Korda dan bisa digantikan oleh wakilnya jika Korda berhalangan hadir. Namun kadang-kadang senior di komunitas ini juga bisa menjadi pemimpin rapat.”
66
Serta disampaikan oleh Yoga Mahayasa bahwa: ”Sudah pasti korda yang memimpin forum tersebut. Terutama dalam forum formal seperti rapat atau gathering. Tapi jika korda berhalangan hadir wakil korda biasanya yang menggantikan. Para senior atau yang kita biasa panggil sesepuh juga terkadang menggantikan korda atau wakil korda jika berhalangan hadir dalam forum.” Peneliti menemukan suasana yang sangat hidup di dalam rapat, semua anggota bebas mengeluarkan ide-ide dan memberikan feedback. Seorang pemimpin atau ketua hanya bertugas menampung ide dan membagi tugas kepada anggotanya. Sebuah keputusan hasil rapat harus benar-benar bermanfaat dan terbaik buat semua anggota. Karena pada dasarnya sebuah keputusan tersebut merupakan suara dari semua anggota. Jadi semua anggotatidak merasa keberatan, karena kebijakan itu juga merupakan suara bersama. Menurut saudara Yoga Mahayasa bahwa : “Interaksi antar anggota tentunya ada. Setiap member bebas untuk bertukar pikiran dalam forum-forum tersebut. Seperti misalnya di chant class, ada interaksi antar member. Mereka saling bertukar informasi mengenai chant yang mungkin belum pernah didengar atau bahkan baru. Tidak ada yang dominan dalam dialog, karena semua berhak mengeluarkan pendapat. Seorang korda pun juga tidak terlalu dominan karena keputusan yang diambil haruslah disepakati bersama.” Rhedik Rakadeajuga mengatakan : “Interaksi atau dialog selalu terjadi. Karena disini kita sifatnya terbuka. Jadi semua bebas untuk berinteraksi. Semua bebas untuk saling mengutarakan pendapatnya, dikumpulkan pendapatnya oleh korda, lalu diputuskan bersama untuk mendapat hasil yang terbaik. Kalau di class chant interaksi atau dialog membahas mengenai chant. Kita kan kalau dengar di tv, chant yang dinyanyikan sekedar seperti teriakan tidak jelas, tapi itu ada syair atau liriknya. Di class chant inilah kita melakukan interaksi untuk mempelajari chant-chant.
67
Muh. Fadjrin juga mengatakan: “Sudah pasti ada, selain dialog antara ketua dengan anggota juga ada interaksi antar anggota. Pada dasarnya tidak ada yang dominan, meskipun kadang ada yang cukup vokal dalam berinteraksi atau menyampaikan pendapat di forum.Karena semua anggota bebas untuk menyampaikan ide dan gagasannya. Sehingga bisa didapatkan mana yang terbaik dari ide atau gagasan tersebut untuk disepakati bersama nantinya” Selain melakukan komunikasi tatap muka secara langsung melalui rapat atau forum resmi juga sering melakukan komunikasi melalui sosial media serta blackberry messager. Misalnya di dalam facebook dan twitter, dengan membuat fanspage dan akun resmi. Hal tersebut digunakan untuk mempermudah penyampaian undangan atau informasi kepada seluruh anggota. Berdasarkan karakteristik yang disampaikan dapat diketahui bahwa pola komunikasi yang terbentuk yaitu pola komunikasi linear serta sirkular.Sedangkan struktur pola komunikasi organisasi United Indonesia Chapter Solo yaitu struktur pola semua saluran. Struktur yang terbentuk dapat digambarkan sebagai berikut : Korda Member
Member
Member
Member
Struktur pola komunikasi diatas menunjukan bahwa semua anggota United Indonesia Chapter Solo bias melakukan komunikasi dengan bebas ke semua arah, termasuk juga ke pemimpinnya.
68