BAB III PENGENDALIAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 MEDAN
A. Pengertian Gaji dan Upah Berbagai cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya yaitu memperoleh laba yang semaksimal mungkin. Maka salah satu cara yang digunakan perusahaan adalah dengan mempergunakan tenaga kerja yang terampil, cerdas dan ahli dalam bidangnya masing-masing. Untuk bisa mendapatkan tenaga kerja yang terampil dan cerdas, maka perusahaan harus melakukan seleksi terhadap karyawan dan berusaha bagaimana caranya
agar tenaga kerja dan karyawan tersebut mampu
melakukan tugasnya dengan baik sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Sebagai kompensasinya terhadap karyawan, pihak perusahaan akan memberikan gaji dan upah atas pekerjaan yang telah dilakukannya. Gaji dan upah merupakan kompensasi yang relatif besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya. Disamping itu ada lagi balas jasa yang berbentuk barang-barang kebutuhan pokok, kebutuhan kesehatan yang biasanya disebut tunjangan. Istilah gaji biasanya digunakan untuk pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas – tugas administrative dan pemimpinannya. Bagi staff pengajar yang bertugas mendidik, serta melakukan penelitian dan pelayanan
Universitas Sumatera Utara
kepada masyarakat. Jumlah gaji yang biasanya dibayar secara berkala dan tetap, sedangkan imbalan diberikan kepada buruh – buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik biasanya disebut upah. Jumlah gaji pada umumnya ditetapkan bulanan. Sedangkan jumlah upah ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan. Menurut Robert L. Malthis dan John H Jackson (2002:119) upah didefinisikan sebagai berikut “Upah adalah bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja, sedangkan gaji merupakan yang konsisten dari suatu periode lain dengan tidak mengandung jumlah jam kerja”. Gaji dan upah sangatlah penting bagi karyawan karenan merupakan nilai atau penghargaan atas prestasi kerja mereka serta sebagai motivasi bagi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya. Demikian juga bagi perusahaan, karena gaji dan upah merupakan komponen biaya yang besar dan mebutuhkan tenaga untuk mengawasinya agar
tidak terjadi penyimpangan atau
penyelewengan. Pada dasarnya gaji dibedakan dengan upah,pegertian gaji didasarkan sebagai pengganti jasa bagi tenaga kerja dengan tugas – tugas yang telah konstan meliputi masa kerja yang lebih panjang
misalnya dalam
bulan,triwulan dan tahunan. Sedangkan upah yaitu jumlah yang ditentukan
Universitas Sumatera Utara
sebagai penggganti jasa yang telah dikeluarkan oleh tenaga kerja meliputi masa sehari yang disebut harian dan jasa seminggu yang disebut mingguan. Namun kenyataannya di dalam masyarakat masih banyak yang mengangap bahwa gaji dan upah mempunyai pergertian yang sama. Berikut ini penulis akan membukakan beberapa pegertian gaji dan upah menurut beberapa ahli : Menurut Mulyadi,(2001: 373) pengertian gaji dan upah adalah : Gaji merupakan pembayarann atas peyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan, Manejer dan dibayarkan secar tetap tiap bulannya.sedangkan upah merupakan pembayaran atas peyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan pelaksana ( buruh ) umunya dibayarkan hari kerja. Jam kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan. Menurut Heidjrahman Ranupandjoyo (1995:137-138) mengemukakan pengertian upah adalah “Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan, berfungsi sebagai jaminan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan, dan produksi menyatakan menurut suatu persetujuan, undang – undang dan peraturan pekerja dan atas dasar penerimaan kerja”. Menurut Riset Cowling Alan (1996 : 112 ) yang dimaksud dengan upah adalah Upah tidak menimbulkan motivasi dan para majikan harus memusatkan seluruh perhatian pada pencapaian sistem upah yang teradministrasi dengan baik dan menghilangkan penyebab – penyebab ketidakpuasan antara para karyawan, sebelum maju ke urutan yang lebih menciptakan tingkat motivasi dan penampilan kerja yang tinggi. Menurut Monthis dan Jakson (2002: 119) pengertian gaji dan upah adalah : Gaji merupakan bayaran yang konsisten dari suatu periode ke periode lain dengan tidak memandang jam kerja. Sedangkan upah merupakan bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah jam kerja. Menurut Niswonger (1999:314)”gaji biasanya sering digunakan sebagai jumlah total yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan selama satu periode tertentu”. Pengertian gaji dan upah menurut Wareen, Reeve, Fees (2000:17) yaitu: istilah gaji (salary) biasanya digunakan untuk pembayaran atas jasa manajerial, administrative dan jasa – jasa yang sama. Istilah upah ( wages ) biasanya digunakan untuk pembayaran kepada karyawan lapangan ( pekerja kasar ) baik yang terdidik maupun tidak terdidik. Sedangkan menurut Soemarso (2005:288) “gaji adalah imbalan kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administrative dari pemimpin yang jumlahnya biasanya tetap secara bulanan atau tahunan, dan upah adalah imbalan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuakatan fisik, biasanya jumlahnya ditetapkan secara harian, satuan atau borongan”. Dari defenisi-defenisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa gaji merupakan balas jasa yang bersifat tetap yang diberikan oleh para penulis diatas terlhat adanya perbedaan antara gaji dan upah yaitu : a.
Upah adalah balas jasa yang sifat pekerjaannya tidak tetap, sedangkan gaji diberikan kepada pekerjaan yang bersifat tetap dan juga berdasarkan jenjang pendidikan.
b.
Pembayaran gaji tidak didasarkan pada jam kerja atau unit yang dihasilkan. Sedangkan upah diberikan dengan tarif atau standar tertentu yang didasarkan pada jumlah jam kerja atau jumlah unit produksi yang dihasilkan, dimana tarif upah minimal telah ditetapkan pemerintah, Jadi balas jasa yang diberikan dalam bentuk gaji selalu tetap, sedangkan upah dapat berubah-ubah sesuai dengan kemampuan kerja.
Universitas Sumatera Utara
c.
Istilah upah biasanya diberikan kepada buruh, sedangkan gaji diberikan kepada pegawai atau karyawan tetap maupun staf.
d.
Dari segi pembayarannya, upah biasanya dibayarkan harian atau mingguan, sedangkan gaji dibayarkan secara bulanan.
B. Unsur – Unsur Gaji dan Upah Dalam hal gaji dan upah , pemerintah telah mempunyai kebijaksanaan didalam menentukan jumlah gaji minimum yang harus diterima oleh karyawan. Di dalam buku ekonomi unsur – unsur gaji terdiri dari : 1. Gaji Pokok Gaji pokok adalah gaji yang diberikan kepada PNS/CPNS yang diangkat dalam satu pangkat golongan ruang atau masa kerja sesuai ketentuan yang berlaku. 2. Tunjangan a. Tunjangan istri/suami, yaitu tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang beristri / bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, b. Tunjangan anak, yaitu tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang mempunyai anak (anak kandung, anak tiri dan anak angkat) yang belum berusia 21 tahun dan tidak atau belum pernah menikah dan tidak mempunyai penghasilan sendiri,
Universitas Sumatera Utara
c. Tunjangan beras, yaitu tunjangan pangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil dalam bentuk natura (beras) sebesar 10 kg per jiwa dalam bentuk uang, d. Tunjangan jabatan, yaitu tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang berlaku, e. Tunjangan jabatan struktural, yaitu tunjangan yang berdasarkan pada sekretariat daerah, dinas daerah dan lembag teknis lainnya, f. Tunjangan jabatan fungsional, yaitu tunjangan jabatan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan fungsional sebagaimana yang diatur dalam keputusan menteri yang membidangi pendayagunaan aparatur negara, g. Tunjangan pajak penghasilan, yaitu tunjangan yang disubsidi oleh pemerintah tapi dimasukkan juga ke dalam potongan. h. pemerintah tapi dimasukkan juga ke dalam potongan. Potongan-potongan yang ada pada daftar gaji pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan Medan : PPH 21 Asuransi kesehatan atau BPJS Iuran darma wanita Koperasi
Universitas Sumatera Utara
Iuran kemalangan PGRI ( Persatuan Guru Republik Indonesia ) Simpanan wajib Dan lain-lain Menurut Malthis dan Jackson. (dalam Krista, 2002; 118), unsur-unsur gaji dan upah dibagi atas kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Pada kompensasi langsung terdiri dari gaji pokok dan gaji variabel. Pada kompensasi tidak langsung terdiri dari asuransi kesehatan, dana pensiun, libur pengganti dan kompensasi pekerja. 1. Kompensasi Langsung a. Gaji Pokok Gaji pokok yaitu kompensasi dasar yang diterima oleh karyawan sebagai gaji, gaji pokok terdiri dari:
gaji yaitu bayaran yang konsisten dari suatu periode ke periode lain dengan tidak memandang jumlah jam kerja,
upah yaitu bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu jam kerja.
b. Gaji Variabel Gaji variabel yaitu gaji kompensasi dikaitkan dengan kinerja individual, kelompok atau organisasi, gaji variable terdiri dari:
bonus yaitu tambahan atas upah biasanya dimana dalam pemberiannya
Universitas Sumatera Utara
tidak memperhatikan tingkat produktivitas masing-masing karyawan,
insentif yaitu upah tambahan yang diberikan kepada karyawan karena prestasi kerjanya yang baik atau kinerjanya yang baik,
kepemilikan saham yaitu tambahan upah yang diberikan keada pemilik saham.
2. Kompensasi Tidak Langsung a. Asuransi Kesehatan b. Dana Pensiun c. Libur Pengganti d. Kompensasi Pekerja Sifat gaji pada umumnya adalah: 1. berlaku secara nasional, 2. dikeluarkan oleh pemerintah pusat, 3. biasanya ditinjau lima tahun sekali, 4. ada sistem kenaikan dan jumlah perincian dari pusat pemerintah, 5. dasar pemberian adalah golongan/tingkat pekerjaan dan diikuti dengan sistem tunjangan. Dari unsur – unsur gaji dan upah diatas penulis membandingkannya dengan unsur – unsur gaji dan upah pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan dan hasilnya penulis mengetahui bahwa unsur – unsur gaji dan upah . Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan telah sesuai dengan unsur-unsur gaji
Universitas Sumatera Utara
dan upah pada umumnya. Hanya saja pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 tidak ada istilah yang namanya upah, namun mereka menggunakan istilahnya adalah uang honor dan tidak ada bonus atau premi dan uang kesejahteraan ini merupakan uang honor untuk karyawan yang bukan karyawan tetap atau pegawai tetap namun untuk pegawai honorer. Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan juga memberikan biaya perjalanan ( akomodasi) bagi karyawan yang melakukan perjalanan dinas ke luar kota. Dengan demikian tidak alasan bagi pegawai untuk menyatakan bahwa madrasah tidak memperhatikan kesejahteraan mereka. Karena pihak madrasah tidak hanya memperhatikan kebutuhan dari karyawan tersebut tetapi juga memperhatikan kebutuhan keluarganya. Hal ini dapat dilihat dari adanya tunjangan
keluarga yang diberikan oleh Madrasah Tsanawiyah Negeri 2
Medan. Maka dari itu karyawan haruslah bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan agar tujuan perusahaan dapat terlaksana.
C. Prosedur Pembayaran Gaji dan Upah Menurut penulis, prosedur pencatatan gaji yang ada pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan sudah sesuai dengan prosedur pencatatan gaji yang dijalankan oleh bagian-bagian yang terpisah sehingga tidak terjadinya penyelewengan. Prosedur dan perhitungan gaji dilakukan oleh biro keuangan untuk
Universitas Sumatera Utara
dikeluarkannya surat perintah untuk pencairan dana (SP2D) yang langsung didrop ke bank untuk pencairan dana, kemudian bendahara keuangan pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan berhubungan langsung dengan pihak Bank dengan membawa data daftar rekapitulasi yaitu data pegawai sesuai dengan golongannya masing-masing, setelah itu data rekapitulasi merupakan data yang masuk ke buku bank dan setelah itu bank mencairkan dana untuk diberikan kepada pihak bendahara keuangan pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan. Namun, untuk perhitungan Upah pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan ialah dengan cara setiap pegawai yang honorer dengan melaksanakan kerja terlebih dahulu baru dibayar dengan upah yang sudah ditetapkan oleh PPTK (pejabat pelaksana teknis kegiatan) yaitu dengan cara pihak bendahara keuangan pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan yang mencairkan dana untuk upah pegawai honorer kemudian pihak bendahara juga yang membayar kepada pegawai honorer. Dimana daftar gaji dan upah terbentuk kolom yang berisi jumlah gaji bersih karyawan tersebut dengan melihat tingkat kehadiran para karyawan. Prosedur perhitugan gaji dan upah pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan adalah sebagai berikut: 1. Gaji pokok untuk setiap golongan jabatan dan untuk setiap karyawan dapat dipastikan jumlahnya. 2. Besarnya tunjangan untuk setiap karyawan akan berubah jumlahnya tiap
Universitas Sumatera Utara
bulannya. 3. Untuk upah lembur, harus berdasarkan SK oleh sekretaris dari kepala badan dengan melihat kebutuhan kerja. 4. Jumlah potongan gaji sama besarnya untuk setiap karyawan sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah termasuk PPh pasal 21. 5. Jumlah yang dikurangi potongan adalah jumlah bersih yang dibayarkan kepada setiap karyawan. Dari hasil pegamatan peneliti pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan
peneliti melihat bahwa gaji pokok yang ada pada Madrasah
Tsanawiyah Negeri 2 Medan memang dapat dipastikan jumlahnya sama pada tiap bulanya. untuk besarnya tunjangan pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan itu adalah sama pada tiap bulanya karena tunjangan tersebut tidak dipengaruhi oleh hasil pekerjaan tetapi berdasarkan jabatan atau golongan, sedangkan potogan gaji untuk setiap pegawai adalah sama termasuk potongan PPH 21.
D. Analisa dan Evaluasi Pengawasan Intern Gaji dan Upah. Pengawasan internal gaji dan upah merupakan bagian dari sistem pengendalian internal dalam perusahaan. Sistem pengendalian internal mempunyai pengertian yang luas, sistem pengendalian internal mempunyai beberapa pengertian diantaranya : Menurut Holmess dan Burns ( 1990 : 112 ) mengatakan sebagai
Universitas Sumatera Utara
berikut : ”Pengawasan intern meliputi rencana organisasi yang semua metode serta peraturan yang sederajad yang digunakan dalam perusahaan untuk menjaga kekayaannya, memeriksa kecermatan, dan keandalan data akuntnasinya, meningkatkan efisiensi opersional dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan-kebijaksanaan yang sudah digariskan oleh manajemennya”. Menurut AICPA Pengendalian Intern adalah ”meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang di koordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi di dalam operasi, dan membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu”. Menurut Mulyadi (2008:180) pengendalian intern ”merupakan suatu proses yang dilaksanakan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian”. Secara umum pengendalian intern bertujuan untuk meminimumkannya kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam instansi. Pengawasan intern menurut peneliti merupakan alat pengendalian yang sangat membantu manajemen dalam melaksanakan tugas. Sehingga mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu instansi. Menurut Mulyadi (2001 : 163) tujuan pengendalian intern adalah ”menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
mendorong
efisiensi,
dan
mendorong
dipatuhi
kebijakan
manajemen”. Menurut tujuan, sistem pengendalian intern tersebut dibagi menjadi
Universitas Sumatera Utara
dua macam yaitu pengawasan intern akuntansi dan pengawasan intern administratif. Pengendalian intern akuntansi yang merupakan bagian dari sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian intern administratif meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasi terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhi kebijakan manajemen. Pengendalian intern merupakan alat pengendalian yang sangat membantu manejemen dalam melaksnakan tugasnya., sehingga peranannya sangat penting dalam perusahaan. Suatu pengendalian intern dapat dikatakan baik apabila didalam perusahaan itu tidak seorang pun diberikan wewenang untuk melakukan transaksi dari awal hingga akhir tanpa adanya campur tangan orang lain. Didalam perusahaan harus terdapat pemisahan tugas yang jelas dan tanggung jawab serta pendelegasian wewenang. Ada beberapa pengertian pengawasan intern menurut para ahli : 1. Menurut Mulyadi,(2002:373) Suatu proses yang dijalankan oleh dewan Komisaris, manejemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan berikut :
Universitas Sumatera Utara
a.
Laporan keluarga yang dapat diandalkan.
b.
Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
c.
Efektivitas dalam efisiensi perusahaan
2. Menurut Warren (2002 ; 17) Pengendalian intern adalah kebijaksanaan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan pengawasan intern adalah kebijaksanaan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa satuan usaha yang spesifik akan dicapai. Untuk menghindari terjadinya penyelewengan atau kecurangan maka perlu adanya suatu pengendalian intern yang didalamnya terdapat pemisahan tugas atau fungsi dimana kegiatan penerimaan pegawai, pencatatan jam kerja atau kehadiran dan penghitungan gaji tiap bulannya tidak boleh dikerjakan oleh satu orang saja. Hal ini digunakan untuk menghindari adanya tugas rangkap karyawan atau pegawai yang dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan. Unsur-unsur pengendalian intern terdiri dari lingkungan perusahaan, sistem akuntansi dan prosedur penggajian. Ketiga unsur ini sangat besar pengaruhnya bagi manejemen. Lingkungan perusahaan yang sehat akan membantu pihak manejemen dalam menjalankan tugasnya sehingga suatu sistem akuntansi pada perusahaan akan berjalan dengan efektif. Dan prosedur penggajian yang telah dibuat oleh perusahaan dapat berjalan
Universitas Sumatera Utara
dengan lancar dan baik. Sehingga akan tercipta suatu sistem kerja yang penuh tanggung jawab dan rasa kepercayaan. Dari hasil pengamatan peneliti pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan melihat bahwa perusahaan telah menjalankan pengawasan intern dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari : 1. Pembayaran gaji para pegawai dibayarkan dengan uang tunai. Setiap transaksi pembayaran gaji pada terjadi pada awal bulan. Para pegawai memperoleh pembayaran gaji mereka secara melalui bank yang sudah ditentukan oleh pihak instansi sebelumnya. Namun pada pegawai honorer gaji dapat diterima langsung dari pihak bendahara. 2. Pada saat penerimaan gaji pada pegawai honorer ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi pegawai. Setiap pegawai harus menunjukkan tanda identitas pengenal atau suatu bukti yang menyatakan bahwa pihak tersebut adalah pegawai dari Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan. Dan setiap pegawai harus membubuhkan tanda tangan sebelum gaji tersebut diterima. Hal ini dimaksudkan agar semua gaji yang dibayarkan telah sampai pada orang yang tepat. 3. Adanya hubungan komunikasi yang baik antara Kepala Sekolah dan para pegawai lainnya. Hal tersebut terlihat ketika para pegawai berbicara atau menyampaikan
Universitas Sumatera Utara
sarannya kepada pimpinan. Mereka tidak mersa canggung atau takut sehingga terlihat adanya suatu hubungan keluarga yang baik. 4. Pemisahan tugas yang jelas. Yang membayarkan gaji kepada para pegawai dilakukan oleh bagian keuangan. Kemudian bagian keuangan membuat laporan tersebut dan menyerahkan kepada bagian Tata usaha. Bagian tata usaha memeriksa kembali laporan laporan keuangan tersebut. Sedangkan sub bagian kepegawaian menyiapkan dan melaporkan daftar hadir para pegawai kepada bagian keuangan dan bagian tata usaha. Kemudian bagian tata usaha memeriksa laporan yang diberikan oleh bagian keuangan dan memeriksa daftar hadir yang dibuat oleh bagian kepegawaian. Dengan adanya pembagian tugas yang jelas akan membuat dalam proses pembayaran gaji diharapkan tidak terjadi penyimpangan terhadap besarnya jumlah uang yang akan dibayarkan. Sehingga akan diperoleh suatu sistem kerja yang penuh dengan rasa kepercayaan. Dengan demikian pengendalian intern pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan telah berjalan dengan efektif. Untuk mencapai tujuan pengendalian intern, maka pihak manajemen perusahaan perlu merancang dan menerapkan unsur-unsur pengawasan intern sebagai berikut (Mulyadi, 2001:164):
Universitas Sumatera Utara
1. struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, 2. sistem
wewenang
dan
prosedur
pencacatan
yang
memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekeyaan, utang, pendapatan dan biaya, 3. praktek yang sehat harus dijalankan didalam melaksanakan tugas dalam fungsi setiap unit organisasi, 4. karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Struktur Organisasi Yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional Secara Tegas. Struktur organisasi merupakan keranka pembagian tanggung jawab pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibenduk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini berdasarkan pada prinsipprinsip
sebagai
berikut:
harus
dipisahkan
fungsi-fungsi
operasi
dan
penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk penyimpanan aktiva perusahaan, suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. Sistem
Wewenang
dan
Prosedur
Pencatatan
Yang
Memberikan
Perlindungan Yang Cukup Terhadap Kekayaan, Utang, Pendapatan dan Biaya
Universitas Sumatera Utara
Sistem wewenang dan prosedur pembukuan dalam perusahaan merupakan alat bagi manajemen mengadakan pengendalian terhadap operasi dan transaksi yang terjadi dan juga untuk menghasilkan data akuntansi yang tepat. Klasifikasi data akuntansi dapat dilakukan dalam rekening buku besar. Menurut AICPA susunan rekening yang baik harus dapat memenuhi hal-hal sebagai berikut: membantu mempermudah penyusunan laporan-laporan lain dengan ekonomis, meliputi rekening-rekening yang diperlukan untuk menggambarkan dengan baik dan teliti harta milik, utang, pendapatan, harga pokok dan biaya yang harus dirinci sehingga memuaskan dan berguna bagi manajemen di dalam melakukan operasi, menguraikan dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat di dalam setiap rekening, memberi batas sejelas-jelasnya antara pos-pos aktiva, modal, pendapatan dan biaya. Praktek Yang Sehat Harus Dijalankan Didalam Melaksanakan Tugas Dalam Fungsi Setiap Unit Organisasi Adapun cara-cara umum yang ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat adalah: menggunakan formulir bernomor urut cetak yang pemakiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang, pemeriksaan mendadak, setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh suatu organisasi tanpa ada campur tangan dari organisasi lainnya, keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak, pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur sistem
Universitas Sumatera Utara
pengendalian intern. Karyawan Yang Mutunya Sesuai Dengan Tanggung Jawab Tingkat kecakapan pegawai mempengaruhi sukses tidaknya suatu sistem pengendalian intern. Apabila sudah disusun stuktur organisasi yang tepat, prosedur-prosedur yang baik tapi tingkat kecakapan pegawai tidak memenuhi syarat-syarat yang diminta, bisa dipastikan bahwa sistem pengawasan intern tidak akan berhasil dengan baik. Dalam memilih pegawai yang cakap dapat ditempuh dengan cara: seleksi calon karyawan yang sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya, yang dilakukan dengan mengadakan analisa jabatan yang ada dalam perusahaan dan menentukan syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon karyawan yang akan menduduki jabatan tersebut, pengembangan pendidikan karyawan selam menjadi karyawan perusahaan sesuai dengan tuntutan perkembangan jabatannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN Sebagai bab akhir dari penelitian paper ini, peneliti membuat beberapa
kesimpulan berdasarkan uraian tentang pengawasan intern gaji dan upah pada bab sebelumnya. Ada pun kesimpulan yang dapat diambil peneliti adalah sebagai berikut : 1. Unsur-unsur gaji pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan adalah sebagai berikut : a. Gaji pokok. b. Tunjangan-tunjangan yang terdiri dari : -
Tunjangan Keluarga
-
Tunjangan Jabatan
-
Tunjangan Pangan
-
Tunjangan Pajak Penghasilan
Unsur-unsur pengeluaran meliputi Potongan Pajak Penghasilan, Potongan Beras dan Potongan lainnya. 2. Pemberian gaji kepada pegawai sesuai dengan jabatan dan golongannya masing-masing dan pembayarannya dilakukan pada awal bulan. 3. Pembayaran gaji kepada para pegawai tidak terlalu berbelit – belit. Masing-
Universitas Sumatera Utara
masing pegawai telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah sehingga dengan sendirinya telah tercipta pengawasan intern pada perusahaan tersebut. 4. Pengawasan intern gaji pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan berjalan dengan baik dan efektif. Hal ini terlihat bahwa adanya pemisahan tugas yang jelas pada bagian Tata usaha, Bendahara dan Bagian kepegawaian. 5. Instansi memberikan hari libur bagi para pegawai dengan tujuan untuk meningkatkan semangat kerja yaitu hari istirahat mingguan yaitu pada hari Minggu serta hari libur Nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan dimasa yang akan datang yaitu : 1. Agar hubungan kekeluargan para pegawai dan pimpinan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan lebih ditingkatkan agar terjalin komunikasi yang lebih baik lagi sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang lebih kondusif dan semangat dalam menjalankan pekerjaan. 2. Pengendalian intern gaji
pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan
hendaknya lebih ditingkatkan lagi sehingga kinerja perusahaan lebih baik dan pengawasan intern perusahaan dimasa yang akan datang lebih baik lagi.
Universitas Sumatera Utara
3. Adapun jumlah gaji yang terdapat pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan telah sesuai dengan batas minimum yang ditetapkan oleh pemerintah, sebaiknya terus berlanjut untuk masa-masa yang akan datang. 4. Para pegawai dituntut untuk semakin disiplin dan jujur dalam melaksanakan tugasnya juga dalam hal waktu kerja. Karena berhasil atau tidaknya perusahaan dipengaruhi oleh kedisiplinan para pegawainya sebagai pelaksana. 5. harus lebih ditingkatkan etos kerja dari para pegawai dengan cara memberikan arahan yang lebih efektif dari kepala sekolah.
Universitas Sumatera Utara