34
BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Syariah Bukopin Perjalanan PT. Bank Syariah Bukopin dimulai dari sebuah bank umum , PT. Bank Persyarikatan Indonesia yang diakuisisi oleh PT. Bank Bukopin Tbk. Untuk dikembangkan menjadi bank syariah. Bank Syariah Bukopin mulai beroperasi dengan melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah setelah memperoleh izin operasi syariah dari Bank Indonesia pada tanggal 27 Oktober 2008, pada tanggal 9 Desember 2008 mulai beroperasi daan pada tanggal 11 Desember 2008 telah diresmikan oleh wakil presiden Republik Indonesia. Komitmen penuh dari PT. Bank Bukopin Tbk. sebagai pemegang saham mayoritas diwujudkan dengan menambah setoran modal dalam rangka untuk menjadikan PT. Bank Syariah Bukopin sebagai syariah dengan pelayanan terbaik. Pada tanggal 10 Juli 2009 melalui surat persetujuan Bank Indonesia. PT. Bank Bukopin Tbk. telah mengalihkan hak dan kewajiban usaha syariahnya ke dalam PT. Bank Syariah Bukopin.
34
35
B. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi Menjadi bank syariah pilihan dengan pelayanan terbaik 2. Misi Memberikan pelayanan terbaik pada nasabah, membentuk sumber daya insani yang profesional, memfokuskan pengembangan usaha pada sektor UMKM ( Usaha Mikro Kecil dan Menengah ), serta meningkatkan nilai tambah kepada stakeholder. C. Produk-Produk Bank Syariah Bukopin PT. Bank Syariah Bukopin memiliki 3 produk yaitu Pendanaan, Pembiayaan, dan Jasa Produk-produk tersebut disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. 1. Produk pendanaan : a. Tabungan IB Siaga Simpanan yang dikelola dengan prinsip wadi’ah, dengan beragam fasilitas dan manfaat untuk kemudahan transaksi keuangan anda. b. TabungankKu IB Simpanan yang dikelola dengan prinsip wadi’ah, dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersamasama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
36
c. Tabungan IB Siaga Bisnis Simpanan untuk perorangan atau badan usaha, yang dikelola dengan prinsip bagi hasil, dengan beragam fasilitas dan manfaat untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis anda. d. Tabungan IB Rencana Simpanan berjangka yang dikelola dengan prinsip bagi-hasil, untuk memenuhi perencanaan pendidikan dan multiguna di masa yang akan datang. Sekaligus memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa secara cuma-cuma. e. Tabungan IB Haji Simpanan yang dikelola dengan prinsip wadi’ah, dengan beragam fasilitas dan manfaat untuk persiapan ibadah haji ke tanah suci. f. Deposito IB Simpanan yang dikelola dengan prinsip bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati, yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah dan bank. g. Giro IB Simpanan dengan prinsip wadi’ah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mengggunakan cek/bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindah bukuan.
37
2. Produk pembiayaan a. Pembiayaan IB jual-beli ( Murabahah ) Fasilitas pembiayaan jual-beli dengan harga perolehan ditambah dengan margin yang telah disepakati, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi maupun modal kerja investasi. b. Pembiayaan IB kepemilikan mobil Fasilitas pembiayaan kepemilikan mobil dengan prinsip jual-beli murabahah, yaitu jual-beli dengan harga perolehan ditambah dengan margin yang disepakati kedua belah pihak. c. Pembiayaan IB kepemilikan Rumah Fasilitas
pembiayaan
kepemilikan
rumah
tinggal,
ruko,
apartemen atau rumah peristirahatan baik kondisi baru maupun lama dengan prinsip jual-beli murabahah, yaitu jual beli dengan harga perolehan ditambah dengan margin yang desepakati kedua belah pihak. d. Pembiayaan IB Bagi Hasil ( mudharabah ) Fasilitas pembiayaan dari bank untuk memenuhi kebutuhan usaha nasabah dengan prinsip bagi hasil usaha sesuai nisbah yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. e. Pembiayaan IB Bagi Hasil ( Musyarakah )
38
Kerjasama penanaman dana atau keahlian oleh dua pihak untuk menjalankan usaha tertentu dengann prinsip bagi hasil usaha sesuai nisbah yang telah disepakati. f. Pembiayaan IB K3A Fasilitas pembiayaan kepada koperasi karyawan ( Kopkar ), koperasi pegawai, koperasi pegawai negeri ( KPN ) atau koperasi sejenis lainnya yang diteruskan kepada anggotanya untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 3.
Produk Jasa a. Cash Management Layanan perbankan elektronik yang memudahkan nasabah dalam melakukan akses inquiry saldo dan transaksi secara Real Time On-Line melalui terminal komputer dari lokasi usaha masingmasing sehingga pengelolaan keuangan menjadi lebih efektif, efisien dan tersentralisasi. b. Wakaf Uang Layanan jasa ini merupakan layanan perbankan dimana perseroan menerima wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang yang dapat dikelola secara produktif dan hasilnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan ekonomi umat.
39
c. Save Deposit Box Layanan jasa bagi nasabah untuk menyimpan barang-barang berharga dan dokumen pribadi yang rahasia dengan system pengamanan berteknologi modern. d. ATM iB SiAga Layanan jasa kepada nasabah untuk melakukan transaksi perbankan dengan perangkat mesin ATM (Automated Teller Mechine) yang dimiliki atau ditunjuk oleh perseroan. e. Kliring Layanan jasa yang disediakan untuk menjebatani tukar menukar surat berharga (cek, bilyet giro, warkat) yang diterbitkan perbankan antara bank-bank yang menjadi anggota kliring yang ditentukan oleh BI. f. Transfer Layanan jasa yang disediakan perseroan untuk memindahkan sejumlah dana atas perintah si pemberi amanat dari kantor cabang perseroan kepada penerima. g. BI-RTGS Layanan jasa dengan sistem transfer dana dalam mata uang rupiah
yang
penyelesaiaannya
dilakukan
secara
online
antarpeserta per transaksi secara individual. Sistem BI-RTGS diselenggara oleh BI.
40
h. Payment Point Layanan jasa perbankan bagi nasabah fasilitas jasa perbankan bagi nasabah untuk melakukan pembayaran (melalui teller counter dan ATM) atas tagihan-tagihan yang bersifat rutin.
41
D. Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta Bagan Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta ( Sumber : PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta )
42
1. Job Description a. Pimpinan Cabang PT.
Bank
Syariah
Bukopin
cabang
Surakarta
dalam
melaksanakan operasionalnya dipimpin oleh seorang pimpnan cabang.
Pimpinan
cabang
dalam
menjalankan
tugasdan
fungsinya mempunyai tanggung jawab yang vital kepada direksi. Adapun tugas pimpnan cabang yaitu membantu direksi dalam menyusun
perencanaan,
pelaksanaan,
koordinasi,
dan
pengawasan. b. Legal Staff Di dalam lalu lintas perbankan, seorang legal staff memiliki tugas dan fungsi yang dimulai dari melakukan proses analisis terhadap keabsahan (legalitas) dokumen para calon nasabah yang akan menjalin hubungan perdata dengan pihak bank. Dalam proses analisa ini, seorang legal staff dituntut untuk teliti dan telaten dalam menjalankan tugasnya. Apabila setelah analisa selesai,
tetapi
terdapat
kekuranglengkapan
atau
ketidakberlakuan salah satu atau lebih didalam dokumen itu, maka dipastikan bahwa syarat kelengkapan administrasi belum terpenuhi. Dalam hal ditemukan peristiwa seperti ini, legal staff harus memberitahukan kekurang-lengkapan itu kepada Account Officer (Marketing) yang telah menyerahkan dokumen itu
43
kepada legal. Dengan kata lain dokumen itu dikembalikan oleh bagian legal kepada bagian marketing dengan laporan hasil analisa hukum tertulis, tentunya kepada marketing yang bersangkutan. Pasca pengembalian dokumen kepada marketing, marketing yang bersangkutan akan segera memberitahukan kepada calon nasabah bahwa syarat administrasi belum lengkap.Kemudian setelahnya, dalam hal pengajuan dokumen tersebut ditujukan untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan, maka legal staff harus menggandakan (copy) dokumen itu sebagai syarat administrasi bagi pihak Notaris/PPAT untuk melakukan pengikatan jaminan c. Investigasi Staff Terkait dengan bagian Investigasi Staff, tugas dan fungsinya menilai jaminan yang diajukan oleh calon nasabah terkait, mendapatkan fasilitas pembiayaan dari pihak bank. Penilaian terdiri dari dua proses, pertama mencocokkan kebenaran data antara dokumen jaminan yang diajukan dengan keadaan fisik jaminan dilapangan. Dalam hal ini, Investigasi staff harus melakukan survei lapangan untuk mendata jaminan tersebut. Setelah data didapatkan. Kemudian data mentah dituangkan ke dalam laporan hasil survei yang biasa disebut dengan laporan taksasi. Lazimnya, investigasi staff akan menghargai jaminan
44
berupa tak bergerak yang diajukan oleh nasabah sebesar 80% dari harga jual yang berlaku dipasaran. Taksiran dengan nominal ini akan diberikan oleh investigasi staff apabila jaminan yang diajukan berbentuk tanah dan/atau bangunan sertifikat hak milik. Sedangkan untuk jaminan yang sama, tapi hanya dengan sertifikat hak guna jaminan maka nominalnya sebesar 70%. Sementara untuk jaminan yang berupa benda bergerak seperti kendaraan bermotor, PC, dll maka variasi harga yang diberikan mulai dari kisaran 50%-80%. Tugas seorang investigasi staff tidak hanya melakukan penilaian harga jaminan atas pengajuan pembiayaan atau kredit dari nasabah. Tuntutan lainnya adalah melakukan penilaian ulang terhadap jaminan dari pembiayaan atau kredit macet untuk melakukan AYDA (Agunan Yang Diambil Alih). Tindakan ini dilakukan dan mengambil dan menjadikan jaminan itu sebagai kepunyaan pihak bank untuk sementara, sebelum dilakukan pelelangan. d. Sumber Daya Insani (SDI) Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya insani. Dalam hal ini termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan sumber daya insane serta pengembangan kualitas sumber daya insani tersebut,membuat sistem Human Ressources (HR) yang efektif dan efisien, misalnya dengan
45
membuat SOP, job description, training, and development sistem, dll, bertanggungjawab penuh dalam proses rekrutmen, mulai dar mencari calom karyawan, wawancara, hingga seleksi, melakukan seleksi, promosi, transferring, demosi pada karyawan yang di anggap perlu, melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan, dan
kegiatan-kegiatan
yang
\berhubungan
pengembangan
kemampuan, potensi, mental, keterampilan, dan pengetahuan karyawan yang sesuai standar perusahaan, bertanggungjawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan, hitungan gaji, bonus, dan tunjangan, membuat kontrak kerja karyawan serta memperbarui masa berlakunya kontrak kerja, melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar peraturan atau kebijakan perusahaan. e. Administrasi Legal (ADML) Tugas dari ADML dropping kredit, perpanjangan kredit, penurunan fasilitas, penurunan plafond & O/S (fix loan), penurunan plafond sajapenurunan O/S saja tanpa penurunan plafond, pembiayaan angsuran, Installment Non KPRS/KPRM, installment KPRS dan KPRM, penurunan O/S regular, cetak dan kirim kwitansi, pelunasan kredit – installment, pelunasan sesuai jangka waktu, pelunasan tidak sesuai jangka waktu, pelunasan pinjaman regular, pelunasan pinjaman PRK.
46
f. Informatica Technology Mengawasi pengelolaan IT Kantor Cabang, memastikan jalannya operasional IT Kantor cabang, memastikan jalannya seluruh Hardware IT kantor cabang, memastikan jalannya seluruh sotware
IT kantor cabang, memastikan kelancaran
sistem otomasi kantor cabang, memastikan jalannya data server kantor cabang, menerima dan menindaklanjuti aduan user terhadap gangguan IT kantor cabang, melaporkan kebagian IT Kantor Pusat bila mengalami gangguan IT yang tidak bias diselesaikan, menangani pemeliharaan rutin sistem IT kantor cabang, menyusun laporan pengelolaan IT kantor cabang. g. Customer Service (CS) Tugas dari Custumer Service diantaranya, memberikan informasi produk bank, melayani pembukaan dan penutupan rekening nasabah, headling Complaint, melayani segela bentuk Komplain dari nasabah, melayani nasabah dalam hal pelayanan jasa-jasa
produk
bank
seperti
transfer,
inkaso,
pemindahanbukuan antar rekening nasabah, melaksanakan tugas lain yang ditunjuk atasan, memberikan saran produk yang tepat kepada nasabah.
47
h. Teller Tugas dari Teller diantaranya, menyelesaikan transaksi penerimaan dan pembayaran uang tunai untuk dan dari rekening nasabah, meliputi tabungan, pengiriman atau transfer, pencairan dana/giro/cek, melakukan rekap termasuk diantaranya setoran kliring, inkaso, pemidahbukuan, melayani penjualan dan pembelian valuta asing dari dan oleh nasabah, memastikan pencapaian target bulanan teller, menjaga hubungan baik dengan nasabah termasuk perilaku baik terhadap semua nasabah, mendapatkan atau mengakuisisi nasabah baru. i. Account Officer Tugas dari AO diantaranya, mencari nasabah, analisa nasabah, meliputi 5C ( caracter, capacity, capital, collateral, condition of economic ). j. Relationship Officer Tugas dari RO diantaranya, untuk mencari nasabah (pihak ketiga)
yang
mempunyai
dana
lebih
agar
mau
untuk
menyimpannya ke dalam bank dalam bentuk produk yang ditawarkan oleh bank itu sendiri. Produk bank yang dimaksud dibagi menjadi tiga kategori, yaitu dalam bentuk simpanan tabungan, simpanan deposito,
dan simpanan giro, dan
48
memperkenalkan,
mepromosikan,
memasarkan
produk
perbankan. E. Pembahasan 1. Strategi Pengembangan Kualitas Kerja pada Karyawan oleh PT. Bank Syariah Bukopin cabang Surakarta. Upaya meningkatkan atau mengembangkan kualitas kerja karyawan pada Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta dilakukan beberapa strategi. Strategi yang sering digunakan di Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta adalah dengan dilakukannya beberapa pelatihan yang diikuti oleh semua karyawan. Pelatihan tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan karyawan dimana setiap posisi dari karyawan memerlukan pelatihan yang berbeda-beda. Adapun pelatihan yang sering dilakukan oleh Bank Syariah Bukopin adalah sebagai berikut : a. On the job training Pelatihan dimana para peserta dilatih langsung di tempatnya bekerja. Bekerjasama atau belajar dengan orang yang ahli. Karyawan belajar dengan memperhatikan seniornya dan mengikuti bagaimana cara kerjanya, sehingga dapat mengetahui sistem yang ada pada Bank Syaiah Bukopin Cabang Surakarta. Sasaran dalam pelatihan ini setiap karyawan baru pindah ke bagian lain yang berganti tugas dan tanggung jawabnya, serta karyawan yang menunjukan prestasi kurang baik dalam
49
pekerjaannya. Yang diharapkan dalam pelatihan ini adalah mendapatkan karyawan yang profesional, meningkatkan karier karyawan Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta semakin besar, karena keahlian, keterampilan dan prestasi kerja lebih baik. Sehingga dapat meningkatkan jenjang karier yang lebih tinggi, biasanya didasarkan kepada keahlian dan presentasi kerja seseorang dan dapat membawa Bank Syariah Bukopin menuju kemajuan dan perkembangan yang pesat sehingga mampu bersaing dengan Bank Syariah yang lain. Pelatihan on the job training memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut : 1. Kelebihan on the job training a) Pelatihan yang dilakukan relatif tidak mahal karena orang yang dilatih belajar sambil bekerja. b) Tidak membutuhkan fasilitas di luar kantor yang mahal, seperti ruang kelas atau peralatan belajar tertentu. c) Metode pelatihan ini juga memberikan pembelajaran karena orang yang dilatih belajar sambil melakukannya dan mendapat timbal balik yang cepat atas prestasi mereka.
50
2. Kelemahan on the job training Karyawan senior yang memberikan pelatihan mungkin tidak dapat sepenuhnya membimbing, karena terbentur pada pekerjaan dan apabila seniornya tersebut tidak mempunyai motivasi tinggi dalam membimbing maka hasil yang didapatkan tidak maksimal. b. Pelatihan Pusat Pelatihan yang diselenggarakan oleh Kantor Pusat Bank Syariah Bukopin yang berada di Jalan Salemba Raya No. 55 Jakarta Pusat. Pelatihan
berupa pengarahan secara langsung sesuai
dengan bidang kayawan masing-masing. Karyawan yang melakukan pelatihan pusat tersebut adalah karyawan yang tetap dan karyawan senior Bank Syariah Bukopin dari seluruh cabang di Indonesia yang dikumpulkan menjadi satu dengan bidang masing-masing. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan pusat dapat mengimplementasikan dalam kegiatan operasionalnya dan dapat mengajarkan kepada karyawan baru atau karyawan yang belum
mengikuti
pelatihan
serta
mampu
meningkatan
produktivitas. Karyawan tidak hanya akan mampu berbuat lebih banyak dan lebih memahami, tetapi mereka akan memperoleh kepercayaan diri dalam pekerjaan mereka karena kemampuan mereka telah dikembangkan.
51
Pelatihan pusat memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut: 1. Kelebihan pelatihan pusat a) Pelatihan pusat lebih mendetail karena dilakukan secara langsung oleh ahli yang telah ditentukan dari pusat dan sesuai dengan bidang karyawan masing-masing. b) Bergabungnya dari seluruh cabang Bank Syariah Bukopin menjadikan semakin bertambahnya wawasan dalam dunia kerja. 2. Kelemahan pelatihan pusat Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pelatihan sehingga menghabiskan waktu yang harusnya di pakai oleh pegawai untuk melaksanakan pekerjaan yang ada di dalam perusahaan. c. Pelatihan karyawan baru Pelatihan ini diadakan untuk karyawan baru yang statusnya masih karyawan kontrak. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan dan mempersiapkan para karyawan baru sebelum mereka terjun langsung di lingkungan kerja Bank Syariah Bukopin cabang Surakarta. Pengenalan dimulai dengan memperkenalkan visi dan misi perusahaan serta kegiatan operasionalnya seperti sistem, prosedur, dan peraturan yang berlaku di Bank Syariah Bukopin
52
cabang Surakarta. Yang diharapkan setelah melakukan pelatihan untuk karyawan baru adalah dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan kerja baru, dapat lebih mudah memahami sistem, prosedur, budaya yang ada di Bank Syariah Bukopin,
lebih
cepat tanggap dalam melakukan pekerjaannya serta untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan kepada nasabah, karena pemberian pelayanan yang baik merupakan daya penarik yang sangat penting. Pelatihan karyawan baru memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut : 1. Kelebihan pelatihan karyawan baru Pengetahuan karyawan baru lebih detail atau mendalam mengenai Bank Syariah Bukopin, sehingga karyawan mampu menjalankan visi misi perusahaan. 2. Kelemahan pelatihan karyawan baru Khusus bagi karyawan baru yangg latar belakangnya sudah pernah bekerja dalam proses penyesuaian terhadap lingkungan kerja baru, karyawan tersebut biasanya masih terbawa prinsip kerja perusahaan yang lama. Menjadikan perusahaan baru sebagai perbandingan
53
2. Kendala dan langkah pemecahannya dalam pelaksanaan pengembangan kualitas kerja karyawan pada Bank Syariah Bukopin cabang Surakarta. Proses pelaksanaan pengembangan kualitas kerja karyawan pasti akan menemui beberapa kendala. Hal ini terjadi juga pada PT. Bank Syariah Bukopin cabang Surakarta dalam mengembangkan kualitas kerja karyawannya. Kendala yang dihadapi antara lain : a. Karakter masing-masing individu atau karyawan Peserta pengembangan mempunyai latar belakang yang tidak sama atau heterogen, seperti pendidikan dasarnya, pengalaman kerjanya, usia, dan kepentingan masing-masing individu. Hal ini akan menyulitkan dan menghambat kelancaran dan pelaksanaan latihan dan pendidikan karena daya tangkap, persepsi, dan daya nalar mereka terhadap pelajaran yang diberikan berbeda. Pelatihan yang akan dilakukan dan jika karyawan pernah mengikuti pelatihan tersebut, maka cenderung menyuruh karyawan lain untuk mengikuti latihan. Pihak manajemen harus berusaha keras untuk menyatukan pendapat dan membentuk karakter karyawan yang baik. Langkah pemecahan yang dilakukan oleh Bank Syariah Bukopin untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan memberikan motivasi dan pengarahan secara jelas sehingga karyawan memahami apa yang disampaikan dalam pelatihan merupakan langkah awal
54
yang diambil untuk mengatasi kendala tersebut. Pendekatan individu kepada karyawan untuk mengetahui alasan jika tidak mengikuti program pengembangan karyawan jika alasan tersebut tidak dapat diterima maka tetap harus mengikuti program pengembangan
karyawan,
memberikan
pengertian
secara
mendetail tentang adanya pengembangan karyawan serta dalam penerimaan karyawan baru seharusnya dapat sesuai dengan kebutuhan Bank Syariah bukopin sehingga jika diberi pelatihan lebih cepat tanggap. Contoh : Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta memiliki karyawan baru di bidang Account officer lulusan dari UNS Fakultas Ilmu Sosial dan Politik jurusan Administrasi Negara. Tidak sinkronnya antara background pendidikan dengan pekerjaan yang dijalani sehingga menyulitkan untuk menerima pelatihan yang ada di Bank Syariah Bukopin. b. Karyawan Bank Syariah Bukopin yang sudah terlalu lama dijabatannya jika dipindah di tempat kerja yang baru atau naik ke jabatan yang lebih tinggi
sulit untuk melakukan
adaptasi dengan lingkungan baru dan sulit beradaptasi dengan jabatan yang baru. .Langkah pemecahan yang dilakukan oleh Bank Syariah Bukopin
untuk mengatasi kendala tersebut
55
adalah sering melakukan mutasi atau mutasi antar Bank Syariah Bukopin cabang lain untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dalam perusahaan. Contoh : Karyawan Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta sudah bekerja selama 3 tahun di bagian Teller tidak ada kenaikan jabatan atau mutasi ke cabang Bank Syariah Bukopin yang lain hanya mendapatkan kenaikan gaji. Kenaikan gaji sesuai dengan penilaian yang ada di Bank Syariah Bukopin Cabang Surakarta.