37
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini mengkaji tentang perbedaan pajak terutang sebelum dan sesudah penerapan perencanaan pajak penghasilan berdasarkan metode Gross Up. Lokasi yang digunakan untuk melakukan penelitian yaitu PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero). Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2009. Alasan dilakukan penelitian pada PT. INTI adalah karena pada PT. INTI belum diterapkan metode Gross Up sebagai upaya untuk meminimalkan jumlah pajak yang ditanggung perusahaan.
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif yaitu metode penelitian yang berusaha mengungkapkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan
data
aktual,
menyajikan
data,
menganalisis
dan
menginterpretasikannya. Menurut pendapat Moh. Nazir (dalam Anis Dwi Ariani 2007:38) yaitu: Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, sedangkan tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
38
Ciri-ciri metode penelitian deskriptif yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (dalam Anis Dwi Ariani 2007:38) adalah: 1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah - masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah aktual 2. Data yang terkumpul mula-mula disusun, dijelaskan lalu dianalisis. Sedangkan bentuk penelitian yang digunakan adalah bentuk penelitian kuantitatif. Penelitian yang datanya diperoleh dan dianalisis dalam bentuk angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut dan penampilan dari hasilnya.
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.2.2.1 Definisi Variabel Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih yaitu “Analisis Perbedaan Penetapan Pajak Terutang Sebelum dan Sesudah Penerapan Perencanan Pajak Penghasilan Badan Berdasarkan Metode Gross Up Pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)” terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel independen pertama, yaitu penetapan pajak terutang sebelum penerapan perencanaan pajak penghasilan pajak penghasilan pasal 21 wajib pajak pribadi berdasarkan metode Gross Up 2. Variabel independen kedua, yaitu penetapan pajak terutang sesudah penerapan perencanaan pajak penghasilan pajak penghasilan pasal 21 wajib pajak pribadi berdasarkan metode Gross Up.
39
3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel Dalam
bukunya Metode Penelitian
Bisnis,
Sugiyono
(2001:32)
mendefinisikan variabel sebagai berikut: “variabel adalah suatu atribut/sifat/nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel independen pertama, yaitu penetapan pajak terutang sebelum penerapan perencanaan pajak penghasilan pajak penghasilan pasal 21 wajib pajak pribadi berdasarkan metode Gross Up 2. Variabel independen kedua, yaitu penetapan pajak terutang sesudah penerapan perencanaan pajak penghasilan pajak penghasilan pasal 21 wajib pajak pribadi berdasarkan metode Gross Up.
40
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Penetapan pajak terutang sebelum penerapan perencanaan pajak penghasilan pajak penghasilan pasal 21 berdasarkan metode Gross Up (X1) Penetapan pajak terutang sesudah penerapan perencanaan pajak penghasilan pasal 21 berdasarkan metode Gross Up (X2)
Dimensi
Indikator
Skala
Pajak Penghasilan 1. Penghasilan Bruto (PPh) Pasal 21 a. Gaji terutang yang b. Tunjangan ditanggung c. Iuran ditanggung perusahaan perusahaan 2. Pengurang penghasilan a. Biaya jabatan b.Iuran ditanggung pegawai 3. Penghasilan Tidak Kena Pajak 4. Penghasilan Kena Pajak 5. Pajak ditanggung perusahaan
Skala rasio
Pajak Penghasilan 1. Penghasilan Bruto (PPh) Pasal 21 a.Gaji terutang yang b.Tunjangan Pajak ditanggung c. Tunjangan lainnya perusahaan d. Iuran ditanggung perusahaan dengan metode 2. Pengurang penghasilan Gross Up a. Biaya jabatan b. Iuran ditanggung pegawai 3. Penghasilan Tidak Kena Pajak 4. Penghasilan Kena Pajak 5. Pajak ditanggung perusahaan
Skala rasio
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.3.1 Populasi Menurut Nur Indriantoro (2002:115): “populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap PT. INTI pada tahun 2008 yang berjumlah 710 orang karyawan.
41
3.2.3.2 Sampel Menurut Sudjana (2000 : 11), “sampel adalah bagian dari karakteristik populasi yang dijadikan objek penelitian”. Sampel yang dipilih harus representatif sehingga dapat menggambarkan keseluruhan populasi. Metode sampel yang dipilih yaitu pemilihan acak (Random Sampling). Berdasarkan pada perhitungan ukuran sampel menurut Taro Yamane (dalam Suwarno, 2007:44), maka sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 256 orang karyawan tetap yang sama untuk X1 dan X2, berikut ini adalah perhitungan ukuran sampel: n = N / 1+N(e)2
Ket : N adalah populasi
n = 710 / 1+710(0.0025)
e adalah toleransi kesalahan
n = 255.85 = 256 orang karyawan 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.2.4.1 Teknik Pengumpulan Data Langkah pengumpulan data sangat penting dilaksanakan, karena permasalahan
penelitian
akan
terjawab
dan
terpecahkan.
Teknik
yang
dipergunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan dan pokok masalah penelitian adalah melalui : a.Telaah dokumentasi Telaah dokumentasi adalah mengumpulkan data mengenai hal-hal atau veriabel berupa catatan, trankrip, buku, agenda, surat dan lainnya. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dengan telaah dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data-data berupa laporan keuangan komersil dan fiskal serta SPT
42
b.Wawancara. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. c. Penelitian Kepustakaan Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Melalui studi kepustakaan ini peneliti dapat mengumpulkan berbagai informasi berupa teori-teori, konsep-konsep maupun generalisasi yang dikemukakan oleh para ahli sesuai dengan permasalahan yang diteliti untuk menjawab permasalahan penelitian serta membuat kesimpulan.
3.2.4.2. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan dalam penelitian yang berfungsi untuk mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan penelitian dan membuktikan hipotesis penelitian. Menurut Suharmi Arikunto (dalam Anis Dwi Ariani 2007:46) ”instrumen adalah sebagai alat yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya dalam mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah”. Mengingat metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, maka yang digunakan adalah data dokumentasi berupa catatan-catatan, laporan keuangan dan dokumen yang dimiliki oleh perusahaan yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti, diolah, dianalisis untuk memperoleh gambaran secara keseluruhan mengenai variabel tersebut.
43
3.2.5 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1. Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah rancangan untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan dari sumber-sumber baik secara kualitatif atau kuantitatif, statistik atau non statistik, deskriptif atau inferensial. Terdapat beberapa langkah dalam menganalisis data yang telah didapat, yaitu: 1. Analisis atas perhitungan PPh Pasal 21 atas gaji pegawai sebelum penerapan metode gross-up 2. Analisis atas perhitungan PPh Pasal 21 atas gaji pegawai setelah penerapan metode gross-up 3. Analisis perbedaan dengan uji beda antara sebelum dan sesudah penerapan metode gross-up
3.2.5.2 Rancangan Uji Hipotesis Untuk menguji kebenaran dari hipotesis, maka dilakukan uji Hipotesis yang diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan dengan perbedaan penetapan pajak terutang sebelum dan sesudah penerapan perencanan pajak penghasilan pasal 21 WP pribadi berdasarkan metode gross up. Hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol (H0). Sedangkan (Ha) merupakan hipotesis alternatif penelitian ini. Alat analisis yang digunakan untuk uji beda dalam penelitian ini adalah t-test sampel related. Menurut pendapat Sugiyono (2001:198), “Bila sampel berkorelasi atau berpasangan, misalnya membandingkan sebelum dan sesudah perlakuan maka uji beda yang digunakan adalah t-test sampel related”.
44
Adapun tahapan langkah yang dilakukan dalam rangka membuktikan hipotesis penelitian adalah sebagai berikut : 1. Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha) Uji hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan penetapan pajak terutang sebelum dan sesudah penerapan perencanan pajak penghasilan pasal 21 WP pribadi berdasarkan metode gross up. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) merupakan hipotesis alternatif penelitian. Adapun rumusan hipotesis statistiknya adalah: Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam penetapan pajak terutang sebelum dan sesudah penerapan perencanan pajak penghasilan pasal 21 WP pribadi berdasarkan metode gross up Ha : terdapat perbedaan yang signifikan dalam penetapan pajak terutang sebelum dan sesudah penerapan perencanan pajak penghasilan pasal 21 WP pribadi berdasarkan metode gross up 2. Penentuan tingkat signifikansi Pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan taraf nyata atau tingkat signifikansi 0,05 yang berarti kemungkinan besar hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kesalahan adalah sebesar 5%. Taraf signifikansi ini dipilih karena angka ini telah lazim digunakan oleh para ahli dalam ilmu-ilmu sosial. 3. Menentukan sifat varians kedua kalompok data tersebut. Hal ini dibutuhkan untuk menentukan rumus uji-t yang akan digunakan. Untuk menentukan sifat varians kedua kelompok data maka dapat
45
dipergunakan tabel kritik F dengan terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasannya, yaitu menggunakan ketentuan sebagai berikut (n1-1) dan (n2-2). Apabila F hasil perhitungan harganya lebih kecil daripada harga kritik F dalam tabel untuk taraf kepercayaan 95% maka sifat varians kedua kelompok data tersebut adalah homogen. Sebaliknya jika F hasil perhitungan ternyata sama atau lebih besar daripada harga F dalam tabel, maka dapat dikatakan bahwa varians pada sampel tersebut tidak homogen. Varians merupakan kuadrat dari simpangan baku (S), untuk menghitung simpangan baku diperlukan rata-rata sampel ( ). Rumus untuk menghitung rata-rata sampel serta menentukan besarnya varians kedua kelompok data adalah sebagai berikut : 1. Rumus untuk rata-rata : =
Keterangan : x : nilai data
1
2. Rumus untuk mencari simpangan baku :
n : banyak data : rata-rata
S=
s : simpangan baku 3. Rumus untuk mencari varians :
∑ (x n
S2 =
i =1
i
−x
s2 : varians
)
2
n (Sugiyono, 2001 : 128)
Dan rumus untuk menentukan homogenitas varians digunakan rumus F hitung sebagai berikut: Fhitung = (Sugiyono, 2001 : 128)
46
4. Memilih uji statistik dan menghitung uji statistik Untuk melakukan pengujian statistik atas hipotesis yang diujikan, penyusun menggunakan pendekatan statistik parametris, yaitu dengan menggunakan analisis uji-t untuk uji beda rata-rata dengan dua sampel independen yang mempunyai sampel kecil (n<30). Maka merujuk pada tulisan Sugiyono di dalam bukunya diberikan petunjuk untuk memilih rumus t-tes, yaitu: bila sampel berkorelasi/berpasangan, misalnya membandingkan sebelum dan sesudah treatment/perlakuan, atau membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok eksperiment adalah menggunakan t-test sampel related
Rumus t-test sampel related ( Sugiyono, 2001:198) Keterangan : 1:
rata-rata data 1
S22 : varians data 2
2:
rata-rata data 2
S1 : simpangan baku data 1
S12 : varians data 1
S2 : simpangan baku data 2
5. Penetapan kriteria pembuatan keputusan - Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak - Jika t hitung
t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima