39
BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE 3.1
Objek Penelitian Objek penelitian dilakukan untuk mendapatkan informasi dari perusahaan,
dimana objek penelitiannya sebagai berikut : 3.1.1
Sejarah Perusahaan OBC futsal berlokasi didekat Universitas Katholik Parahyangan. OBC
adalah singkatan dari Onny Barber Corporation, yang merupakan singkatan nama dari dua pendirinya yaitu Bapak James Barber dan Ibu Onny Hartati. OBC kemudian berganti singkatan menjadi Onny Barber Center. Bidang bisnis OBC terdiri dari tiga unit usaha yaitu guest house, sport center, dan café. Pada tahun 1995 didirikan OBC Guest House yang merupakan tempat penginapan, lalu OBC melakukan perkembangan dengan membuka OBC Café pada tahun 1998. Pada tahun 2000, pihak OBC mendirikan kantin yang diberi nama Kantin Mahasiswa yang terletak di jalan Bukit Jarian no. 48 karena pihak OBC melihat peluang berkembangnya usaha kantin di dekat kampus Unpar karena semakin banyaknya mahasiswa Unpar, ditambah pula dengan berpindahnya mahasiswa Fakultas Ekonomi dari Jl. Merdeka no. 30 ke Gedung 9 yang berlokasi di Jalan Bukit Jarian. Karena perkembangan dari Kantin Mahasiswa cukup memuaskan, pihak OBC mendirikan kantin OBC pada tahun 2001, yang terletak satu area dengan OBC Guest House dan OBC Café yaitu di jalan Rancabentang I no. 3 A Ciumbuleuit, Bandung.
40
Lapangan futsal OBC didirikan pada pertengahan tahun 2002, Bapak James Budhi Barber (salah seorang putra dari keluarga besar Barber) diberi kepercayaan untuk mengelola perusahaan OBC, bapak James Budhi Barber melihat suatu adanya peluang yang dapat dijadikan sebagai salah satu faktor yang dapat membantu pengembangan usaha di OBC, Pak Budhi melihat belum adanya fasilitas olahraga yang memadai bagi masyarakat disekitar OBC. OBC berhasil menggandeng pihak sponsor (PT. Djarum) untuk proyek pembangunan lapangan futsal OBC. Selain itu, OBC juga menyewakan lapangan sepakbola, billiar, dan tenis meja. 3.1.2
Struktur Organisasi Struktur organisasi sangat penting dalam suatu organisasi, begitu pula
dalam suatu instansi pemerintah yang biasanya mempunyai tugas yang sangat komplek. Karena pada dasarnya struktur organisasi merupakan kerangka kerja sama atas dasar pembagian kerja dalam organisasi. Yang dimaksud dengan struktur organisasi adalah bentuk dan gambar atau bagian yang berhubungan dengan pembentukan, penyusunan, pembagian orang-orang menurut tugas, kerja dan tanggung jawabnya dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan. Berikut adalah struktur organisasi OBC :
41
CEO
MANAGER OPERASIONAL ASS. MANAGER
CHIEF BM
KEUANGAN/PEMBUKU AN
ASS.KEU/PEMBUKU AN
SECURIT Y
PURCHASIN G
GUEST HOUSE/VILLA
FUTSA L
FOOD & BEVERAGE
Gambar 3.1 Struktur Organisasi (Sumber : Perusahaan OBC) 3.1.3
Deskripsi Tugas Uraian dan tugas masing-masing bagian :
1. Chief Executive Officer Tugas dari CEO adalah sebagai berikut : a. Responsibility to Owner and Board of Director. b. Membuat laporan tahunan ke Owner. c. Membuat rekomendasi perkembangan PT. OBC ke Owner.
d. Mencari mitra kerja guna pengembangan perusahaan.
LAUNDRY
42
e. Mencari peluang bisnis baru. f. Memonitor dan mengevaluasi kinerja General Manager. g. Memonitor Holding dan Operation Manager h. Memberikan target-target pengembangan perusahaan kepada team operasional melalui General Manager. i.
Memonitor Quality Control dan Service Control.
j.
Memonitor Sales dan Marketing Strategi.
2. Manager Operasional Tugas dari manager operasinal adalah sebagai berikut: a. Menganalisa dan melaporkan Budget tahunan yang dibuat oleh tiap-tiap
unit usaha kepada CEO. b. Menganalisa dan melaporkan kondisi keuangan yang dibuat oleh
koordinator FA kapada CEO. c. Memonitor pendapatan dan pengeluaran setiap hari. d. Mengevaluasi operasional tiap unit usaha dan approval CEO. e. Monitoring PT. OBC Competitor (dalam radius 5 km). f.
Memonitor profile dan Bahavior Costumer berdasarkan laporan yang dibuat oleh tiap-tiap unit usaha.
43
g. Memberikan Rekomendasi ke CEO mengenai langkah dan strategi yang
dapat diambil untuk mengembangkan tiap unit usaha. h. Bersama-sama dengan Manager menerapkan strategi bisnis pengembangan
usaha. i.
Memonitor pelaksanaan program tiap-tiap unit usaha.
j.
Memonitor profile dan Losses yang dilaporkan tiap unit usaha setiap ada program promosi / special event.
k. Responsibility to approve dan terima karyawan baru dibawah GM l.
Monitor dan Kontrol seluruh fasilitas di OBC dan perbaikan secara prioritas.
m. Memonitor kebersihan, kenyamanan, dan keindahan tiap unit usaha. n. Menganalisa dan melaporkan preventive maintenance yang dibuat oleh
koordinator BM kepada CEO. o. Merekomendasikan masa depan development ke CEO. p. Bersama-sama pimpinan tiap-tiap unit usaha mengevaluasi harga tiap tiga
bulan dan mengusulkan perubahan ke CEO. 3. Ass.Keuangan / Pembukuan Ass.Keuangan / Pembukuan memiliki tugas sebagai berikut : a. Check Summary Café (pendapatan cafe).
44
b. Input summary café ke komputer. c. Input biaya-biaya. d. Input pendapatan parkir. e. Membuat budget tahunan di bulan Oktober. f.
Merevisi budget tahunan tiap enam bulan di bulan Juni.
g. Membuat laporan keuangan.
h. Membuat laporan analisa keuangan. 4. Purchasing purchasing memiliki tugas sebagai berikut : a. Memberi paraf pada FPB yang telah diberi perkiraan harga. b. Menginstruksikan pembelian barang kepada staff. c. Melakukan perbandingan harga atas barang yang akan dibeli. d. Check barang yang diterima dari supplier dengan surat jalan. e. Check laporan pembelian barang baik cash / giro. f. Menganalisa harga-harga barang mingguan / bulanan.
g. Kontrol stok gudang. h. Menjaga kebersihan dilingkungan gudang PT. OBC.
45
5. Food dan Beverage a. Bertanggung jawab terhadap keluar masuk makanan dari outlet. b. Menyiapkan peralatan makan yang akan dipergunakan. c. Menerima order makanan dari waiter dan membantu menyiapkan garnish makanan sesuai kebutuhan. d. Mencatat keluar masuk F dan B untuk memantau ketepatan pelayanan kepada costumer. e. Membantu prepare di kitchen. f. Memelihara sarana dan prasarana operasional café. 6. Guest House / Villa a. Bertanggung jawab atas kelancaran operasional Guest House.
b. Bertanggung jawab atas target pencapaian pendapatan Guest House kepada General Manager. c. Bertanggung jawab atas standar service dan pelayanan kepada costumer. d. Memimpin pengopersian Guest House. e. Mengajukan rencana kerja dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja Guest House kepada General Manager. f. Memberi petunjuk dan membagi tugas-tugas kepada seluruh bawahannya
sesuai pangkat, bakat dan kemampuan.
46
g. Menyampaikan usulan inovatif perihal peningkatan mutu service dan perbaikan fasilitas kepada General Manager. 7. Chief BM Tugas dari Chief BM adalah sebagai berikut : a. Check pompa GH, Café, Villa, Km, Ciumbuleuit dan Tugu. b. Check lampu dan kerusakan.
c. Check meja billiar / kerusakan. d. Check kompor gas / kebersihan kompor. e. Kebersihan toren GH, café, villa, KM. f.
Menangani kpnstruksi.
g. Melakukan prepentive maintenance.
h. Melakukan energy saving. i. Check semua fasilitas OBC dari kerusakan. 8. Security a. Bertanggung jawab atas keamanan di area PT. OBC. b. Menandatangani cuti, izin, sakit dan hal-hal yang berhubungan dengan
kehadiran. c. Mengambil tindakan disiplin.
47
d. Melakukan kerja security. 9. Futsal a. Bertanggung jawab atas area lapangan futsal. b. Menjaga kebersihan dilingkungan lapangan. c. Membersihkan area lapangan futsal. d. Melayani bila ada yang akan menyewa lapangan. e. Menuliskan data-data penyewaan lapangan futsal. f. Setor pendapatan penyewaan lapangan futsal. 3.2
Metode Penelitian
3.2.1
Desain Penelitian Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriftif.
Penelitian deskriftif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh ciri-ciri variabel, dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja program dirancang dan implementasikan kepada pengguna (user) dalam perusahaan. 3.2.2
Jenis dan Metode Pengumpulan Data Data Primer merupakan pengumpulan data secara langsung dari objek
yang sedang diteliti, cara yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah sebagai berikut : 3.2.2.1 Data Primer
48
Wawancara (interview), yaitu teknik pengumpulan data yang dilalui melalui tatap muka langsung dan wawancara antara pengumpul data. Teknik pengumpulan data atau fakta yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi.
Wawancara dilakukan dengan tatap muka
langsung terhadap pihak yang terkait dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder (Dokumentasi) Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang telah tersedia atau dikumpulkan terlebih dahulu oleh pihak lain seperti buku-buku. Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah metode Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dari sumber-sumber kebanyakan dari materi sejenis dokumen yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Metode ini digunakan untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan sejarah, tujuan, kegiatan dan struktur organisasi. Menurut [Abd03] pada tahapan implementasi, dokumen yang dibuat dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu : 1
Dokumentasi pengembangan, yaitu menjabarkan sistem secara lengkap, mencakup deskripsi sistem, bentuk keluaran, bentuk masukan, bentuk basis data, bagan alir program, hasil pengujian dan lembar penerimaan pemakai.
2
Dokumentasi operasi, yaitu mencakup jadwal pengoperasian, cara pengoperasian peralatan, faktor-faktor keamanan dan masa berlakunya suatu berkas.
49
3
Dokumentasi pemakai, yaitu berisi petunjuk untuk menggunakan masingmasing program dan juga mencakup materi pelatihan.
3.3
Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
3.3.1
Metode Pendekatan Sistem Karena terjadi permasalahan-permasalahan di pendekatan kalsik, maka
kebutuhan akan pendekatan pengembangan sistem mulai terasa dibutuhkan,maka pada tahun 1970 mulai dikenal dengan pendekatan terstruktur. Pendekatan sistem yang penulis ambil adalah analisis dan perancangan terstruktur, digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodul, perancangan terstruktur juga menunjukan hubungan elemen data dan elemen kontrol antara hubungan modulnya. Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pengguna, membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun. Dengan demikian perancangan terstruktur dapat memberikan penjelasan yang lengkap dan sistem dipandang dari elemen data menggunakan alat bantu
50
seperti : Diagram Context yang merupakan diagram suatu proses yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem, Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang mempresentasiakan grafik dari suatu sistem yang menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem serta aliran data, kamus data yang dapat diartikan fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi, Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak dan tabel relasi yang merupakan suatu file yang terdiri dari beberapa group elemen yang berulang-ulang perlu diorganisasikan terlebih dahulu. 3.3.2
Metode Pengembangan Sistem Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi ini adalah
Metode
Prototipe.
Metode
Prototipe
merupakan
suatu
metode
dalam
pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user). Prototipe membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai yang sulit untuk diidentifikasi. Menurut Lucas [Abd03], sasaran prototipe secara garis besar adalah sebagai berikut: 1.
Mengurangi waktu sebelum pemakai (user) melihat sesuatu yang konkret dari usaha pengembangan sistem.
51
2.
Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai (user) kepada pengembang (sistem developer).
3.
Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai (user) dengan kesalahan yang lebih sedikit.
4.
Meningkatkan pemahaman pengembang (sistem developer) dan pemakai (user) terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.
5.
Menjadikan keterlibatan pemakai (user) sangat berarti dalam analisis dan desain sistem. Adapun langkah-langkah pengembangan sistem metode prototype yaitu
1
Mengidentifikasi kebutuhan pemakai
2
Mengembangkan kebutuhan pemakai
3
Prototipe dapat diterima
Ya
4
Menggunakan prototipe
Tidak
52
Gambar 3.2 Tahapan-tahapan pengembangan sistem dengan prototipe (Sumber : Lucas [Abd03]) Uraian tahapan pengembangan perangkat lunak menggunakan paradigma prototipe dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi kebutuhan pemakai Pada tahap ini, analisis sistem akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai baik yang meliputi model interface, teknik prosedural, maupun dalam teknologi yang akan digunakan. Pada tahap ini penulis melakukan penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan dan menganalisis kebutuhan pemakai, seperti pengoperasian system operasioan. Teknik pelayanan sistem operasional dan penyimpanan data-data dokumen operasional. 2) Mengembangkan kebutuhan pemakai Pada tahap kedua ini, analisis sistem bekerjasama dengan programer mengembangkan prototipe sistem untuk memperlihatkan kepada pemesan pemodelan atau pihak yang membutuhkan rancangan aplikasi sistem yang akan dibangun. Seperti kegiatan mendefinisikan masalah yang mencakup pendefinisian input, proses dan output dari sistem yang akan dibangun serta memilih alternatif yang akan dibangun sesuai dengan kebutuhan pemakai. Mengenai implementasi alternatif yang telah dipilih pada tahap ini penulis mulai membuat desain sistem sesuai dengan kebutuhan pemakai yang telah dikembangkan.
53
3) Menentukan prototipe Prototipe yang dibangun sudah mencapai tahap apakah akan diterima atau tidak oleh pihak pemakai aplikasi. Analisis sistem pada tahap ini akan mendeteksi dan mengidentifikasi sejauh mana pemodelan yang dibuat dapat diterima oleh pengguna. Perbaikan-perbaikan apa yang diinginkan pengguna atau bahkan harus merubah secara keseluruhan. 4) Menggunakan prototipe Pada tahap akhir ini, analisis sistem akan menyerahkan kepada programer untuk mengimplementasikan pemodelan yang sudah dibuat menjadi suatu sistem. Penulis akan melakukan beberapa test, seperti memasukan sejumlah data ke dalam sistem dan dilihat hasilnya serta cara pemrosesan yang dilakukan oleh aplikasi sistem yang dibuat ini. Metode prototipe mempunyai kelebihan kegunaan yaitu sebagai berikut : 1. Pengguna dapat berpartisipasi secara lebih aktif dalam pengembangan sistem . 2. Penentuan kebutuhan atau keinginan pengguna lebih mudah diwujudkan 3. Perancangan dengan menggunakan metode prototipe dapat mempersingkat waktu dalam pengembanagan sistem. 4. Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi resiko pemakai tidak
menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yang sangat tinggi sehingga sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.. 5. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototipe, kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.
54
6. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahanperubahan. Metode model prototipe mempunyai kekurangan sebagai berikut : 1.
Prototipe hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam menyediakan waktu dan pikiran untuk menggarap prototipe.
2. Kemungkinan
dokumentasi
terabaikan
karena
pengembang
lebih
berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan prototipe. 3. Mengingat target waktu yang pendek, ada kemungkinan sistem yang dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji. 4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam pembuatan prototipe, ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang negatif. Apabila tidak terkelola dengan baik, prototipe menjadi tak pernah
5.
berakhir, hal ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu mudah untuk mendukung analisis selama proyek berlangsung. 3.3.3
Alat Bantu Analisis dan Perancangan Untuk merancang sistem diperlukan suatu alat Bantu yang dalam hal ini
penulis menggunakan alat bantunya yaitu : 3.3.3.1 Flow Map / Bagan Alir Dokumen Flowmap merupakan representasi grafik dari sistem informasi, prosesproses, aliran-aliran data logis, masukan-masukan, keluaran-keluaran dan file-file serta entitas sistem operasi yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut.
55
Bagan ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem yang menggambarkan suatu prosedur dalam sistem. 3.3.3.2 Diagram Kontek Keadaan sistem secara umum dan hubungan-hubungan sistem tersebut dengan komponen-komponen diluar sistem atau sistem yang lain dapat digambarkan secara logika dengan diagram konteks. Definisi diagram konteks adalah penggambaran semua elemen-elemen yang terlibat dalam suatu sistem dan elemen-elemen yang terlibat dalam suatu sistem arus data yang masuk ke dalam sistem dan luar sistem digambarkan dengan jelas. Diagram konteks meliputi beberapa sistem antara lain : 1. Kelompok pemakai, organisasi atau pihak lain; 2. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan; 3. Data dihasilkan oleh sistem; 4. Penyimpangan data; 5. Batasan antara sistem yang dirancang dengan lingkungan.
3.3.3.3 Data Flow Diagram Diagram alir Data atau Flow Diagram (DFD) adalah representasi dari suatu sistem yang menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta seluruh keterlibatan diantara bagian-bagian yang ada. Sistem yang dimaksud berupa sistem otimatis, manual atau gabungan dari keduanya. Diagram arus data ini digunakan untuk menggambarkan berapa hal meliputi komponen-komponen
56
dalam sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal dan tujuan data serta penyimpanan data. Simbol-simbol yang digunakan oleh Diagram Arus Data adalah sebagai berikut: a. Kesatuan Luar (External Entity) Merupakan kesatuan (entity diluar lingkungan sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada lingkungan luarnya yang akan memberikan masukan (input) atau menerima keluaran (output) dan dari sistem kesatuan luar dapat disimbolkan dengan notasi kotak. b. Arus Data (Data Flow) Menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses. Disimbolkan dengan suatu panah yang mengalir diantara proses, simpanan data (data store), dan kesatuan luar (external entity). c. Proses (Process) Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang yang akan keluar dari proses. Simbol yang digunakan untuk proses ini adalah lingkaran, dimana aliran data yang masuk dan ditransformasikan ke aliran data keluar.
57
d. Simpanan Data (Data Store)
Suatu simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau arsip. Dapat
disimbolkan
dengan
sepasang
garis
horisontal
pararel.
Keuntungannya supaya mempermudah pemakai (user) yang kurang menguasai bidang computer. Untuk lebih mengerti sistem yang akan dikembangkan / dikerjakan.
3.3.3.4 Kamus Data Kamus data atau Data Dictionary atau disebut juga dengan istilah System Data Dictionary adalah katalog fakta tentang data, kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi anatara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DAD. Arus data di DAD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja.
58
Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DAD secara lebih terinci dapat dilihat di kamus data. 3.3.3.5 Perancangan Basis Data Perancangan basis data dibutuhkan agar didapat sistem yang lengkap dan efisien melalui beberapa tahap : a.
Normalisasi Konsep utama dari model data relational
yang digunakan dalam
mengembangkan model konseptual adalah normalisasi, yaitu suatu proses pengelompokan elemen data pada suatu tabel yang menyatakan entitas tersebut. Normalisasi sangat membantu dalam menjelaskan struktur logis dari data dalam suatu sistem informasi dengan beberapa kelebihan, yaitu : a. menghindari dari ketergantungan yang tidak diharapkan dari penyisipan, penghapusan dan updating. b. jika data yang baru ditambahkan, update terhadap struktur data dapat diminimasi, idependensi data dapat dilevelkan karena perubahan yang tidak terjadi atau kecil pengaruhnya pada program aplikasi lainnya yang mengakses pada database. c. fleksibel, karena bersifat umum terhadap bagaimana data tersebut diakses. Teknik normalisasi ini dapat membantu dalam merancang sistem informasi baik yang menggunakan database maupun file konvensional. Proses
59
normalisasi melalui tiga tahap, yaitu aturan bentuk normal yang digunakan biasanya sebagai berikut : a. Bentuk normal pertama Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika atomik, yaitu tidak ada atribut berulang pada suatu skema relasi dan tidak duplikasi, yaitu nilai dari atribut tidak ada yang bernilai ganda. b. Bentuk normal kedua Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika : 1. sudah memenuhi bentuk normal kesatu 2. semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap
kunci primer atau tidak ada ketergantungan fungsi sebagian (Partical Functional Dependency). c. Bentuk normal ketiga Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika : 1. sudah memenuhi bentuk normal kedua 2. setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transif terhadap
kinci primer.Contoh pada tahap kedua sudah menjadi bentuk normal ketiga karena semua atribut tergantung pada primary key. b.
Tabel Relasi Suatu file yang terdiri dari beberapa group elemen yang berulang-ulang
perlu
diorganisasikan
kembali.
Proses
mengorganisasikan
file
untuk
menghilangkan group elemen yang berulang-ulang ini disebut relasi antar tabel
60
merupakan pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya yang berfungsi untuk mengakses data item sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah di modifikasi.
3.4
Metode Pengujian / Faktor Pengujian
3.4.1
Black Box Testing Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamentan sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Langkahlangkah dalam pengujian Black Box adalah : 1. Graf Based Testing Langkah pertama pada pengujian black box adalah memahami objek yang terdapat dalam model perangkat lunak dan menentukan hubungan yang dimiliki antara objek-objek tersebut. Pengujian berbasiskan
61
model graf dilakukan terhadap perilaku sistem. Pengujian ini dimulai dari mendefinisikan semua simpul dan bobot simpul, dimana objek dan atribut diidentifikasikan, serta memberikan indikasi titik mulai dan berhenti. 2. Equivalence Partitioning Partis ekuivalensi adalah metode yang membagi domain input dari suatu program ke dalam kelas data, menentukan kasus pengujian dengan mengungkapkan kelas-kelas
kesalahan,
sehingga
akan
mengurangi jumlah keseluruhan kasus pengujian. 3. Boundary Value Analysis Analisis nilai batas adalah teknik desain proses yang melengkapi partisi ekuivalensi, dengan berfokus pada domain output. 4. Comparison Testing Pengujian perbandingan adalah metode pembangkitan data uji yang dilakukan pada perangkat lunak yang dibuat redudan. Perangkat lunak yang redudan mempunyai dua tim pengembangan yang masing-masing mengembangkan perangkat lunak sendiri-sendiri untuk spesifikasi yang sama. 3.4.2
Faktor Pengujian
62
Faktor pengujian adalah hal-hal yang diperhatikan selama pengujian. Dalam faktor pengujian terdapat 15 faktor, tetapi tidak semua faktor yang mungkin digunakan.dibawah ini merupakan faktor-faktor yang digunakan penulis dalam pengujian : 1. Ease of use merupakan salah satu faktor yang digunakan, karena didalamnya
menekankan pada pengoprasian,menyiapkan inputan dan menginterpretasikan output dari system. 2. Coupling usaha yang diminta untuk menghubungkan komponen didalam
sistem aplikasi dengan system aplikasi yang lain dalam satu pemrosesan, atau menyesuaikan program dengan system dimana memastikan tampilan antar muka yang benar. 3. Access control (identifikasi hak akses),dimana pada pengujian menekankan
pada sumberdaya system harus dilindungi dari kemungkinan modifikasi, pengrusakan, penyalahgunaan dan prosedur keamanan harus dijalankan secara penuh untuk menjamin integritas data dan program aplikasi.