22
BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE
3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pengobatan medis terus berkembang dengan pesat, namun sebagian besar masyarakat Indonesia tetap berusaha dan mencoba pengobatan alternatif atau tradisional untuk menyembuhkan penyakitnya. Sehingga banyak bermunculan tempat pengobatan alternatif atau tradisional yang menawarkan jasanya untuk mengobati berbagai macam penyakit, oleh karena itu Bengkel Patah Tulang Mande yang dipimpin oleh Bpk Hasbi Asidiq membuka pengobatan alternatif dibidang pengobatan patah tulang. Semula berawal dari penagalaman pribadi menolong seseorang yang sedang mengami kesulitan karena pada saat itu ada seorang ibu sedang menangis melihat kondisi anaknya yang mengalami patah tulang tetapi ibu tersebut tidak mempunyai biaya untuk mengobati anaknya, dan pada saat itu saya terpanggil unntuk menolong ibu tersebut dengan segala kemampuan yang dimiliki saat mempelari perguruan silat di Cimande Bogor. Sejak saat itu dibukalah Tempat Praktek Khusus untuk mengobati Patah tulang dan masalah yang berhubungan dengan tulang yanag diberi nama Benkel Patah Tulang Mande. Bengkel Patah Tulang Mande berdiri pada tahun 2001, kemudian diresmikan pada tahun 2003 dan mendapat SIP dari dinas kesehatan dengan no izin DinKes 445/5047-DinKes/68-SPT-Batra/VIII/06. Bengkel Patah Tulang Mande ini di fungsikan sebagai pengobatan alternatif yang khusus menangani masalah yang berkaitan dengan tulang, yang
22
23
letaknya awalnaya di Cilengkrang 1 Kel. Cibiru Kec. Cibiru Kab. Bandung. Kemudian sekitar tahun 2002/2003 bengkel patah tulang ini berpindah alamat ke Jl. Neglasari II Neglarasa No. 147 Rt04/05 Kel. Pasanggrahan Kec. Ujungberung Bandung. Sejak saat itu Bengkel Patah Tulang Mande ini mulai membuka pengobatan secara luas. Bengkel patah tulang pengobatan rawat jalan dan program rawat inap.
ini menyediakan program Dimana Progaram rawat inap
diperuntukan bagi pasien dengan masalah yang berat dan harus menjalani program perawatan yang lebih banyak lagi. Oleh krena itu, bengkel patah tulang ini berkerjasama dengan tim medis dalam memenuhi kebutuhan pasien selama menjalani perawatan Rawat Inap.
3.1.2 Struktur Organisasi Pengobatan alternatif patah tulang CV.MANDE memiliki struktur organisasi sebagai berikut:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV.MANDE
24
3.1.3 Job Deskripsi Tugas dari masing-masing bagian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pimpinan Pimpinan mempuyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Mengawasi dan mengontrol semua aktivitas di CV.MANDE 2. Menyediakan dana untuk semuah kebutuhan-kebutuhan di CV.MANDE 3. Bertanggung jawab atas CV.MANDE 2. Ketua Rawat Pasien Ketua Rawat Pasien mempuyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Mengawasi dan mengontrol asisten dan suster rawat pasien di CV.MANDE 2. Melakukan kegiatan operasional pengobatan dan perawatan pasien rawat inap dan pasien rawat jalan 3. Bertanggung jawab atas semuah pengobatan dan perawatan pasien di CV.MANDE 3. Ketua Pelaksana Ketua Pelaksana mempuyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Mengawasi dan mengontrol semuah kegiatan non medis di CV.MANDE 2. Bertanggung jawab atas kelancaran semuah kegiatan non medis di CV.MANDE
25
4. Asisten Rawat Pasien Asisten Rawat Pasien mempuyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Melakukan kegiatan operasional pengobatan dan perawatan pasien rawat inap dan pasien rawat jalan 2. Bertanggung jawab atas pengobatan dan perawatan pasien di CV.MANDE 5. Bagian Pendaftaran Pasien Bagian Pendaftaran Pasien mempuyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Melakukan kegiatan operasional pendaftaran pasien rawat inap dan rawat jalan 2. mengelola data pasien rawat inap dan rawat jalan 3. membuat laporan data pasien untuk pimpinan 6. Bagian Pembayaran Pasien Bagian Pembayran Pasien mempuyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Melakukan kegiatan operasional pembayaran pasien rawat inap dan rawat jalan 2. mengelola data pembayaran pasien rawat inap dan rawat jalan 3. membuat laporan data pembayaran pasien untuk pimpinan 7. Bagian Obat/Barang Bagian Obat/Barang mempuyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
26
1. Mencatat data biaya penggunaan obat pasien rawat inap dan rawat jalan 2. membuat data biaya penggunaan obat untuk bagian pembayaran pasien 8. Bagian Gudang Bagian Penyedian Barang mempuyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Mencatat data obat/barang yang masuk dan keluar gudang 2. Mengelola data obat/barang yang masuk dan keluar gudang 3. melakukan penyediaan barang-barang yang dibutuhkan oleh CV.MANDE 9. Suster Rawat Pasien Suster Rawat Pasien mempuyai tugas dan tanggung jawab membantu asisten rawat dalam melakukan kegiatan pengobatan dan perawatan pasien rawat inap dan rawat jalan
3.2 Metode Penyelesaian 3.2.1 Metode Metode pengembangan sistem yang digunkan dalam penelitian ini adalah metode Waterfall, yaitu metode pengembangan perangkat lunak secara sistematis, dimana pembangunan perangkat lunak dimulai dari tingkatan sistem yang paling tinggi dan berlanjutke tahapan analysis, design, coding, testing, dan maintenance.
27
Gambar 3.2 Model Waterfall/Classic Life Cycle
3.2.2 Penjelasan Metode 1. Analisa Sistem Tahap analisa sistem ini dilakukan sebelum tahap desain sistem tahap ini merupakan tahap kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selajutnya. Yang dilakukan pada tahap ini adalah mengumpulkan data, pembuatan Data Flow Diagram, dan analisis sistem 2. Desain Sistem Pada tahap ini dilakukan pemilihan peralatan, merinci program, merinci basis data, dan membuat perancangan sistem baru. 3. Coding pada tahap ini mulai dilakukan pembangunan program (pembuatan sistem baru) 4. Testing Akhir
28
Pada tahap ini dilakukan pengujian program, diantaranya adalah uji coba user interface, dan pengisian basis data. 5. Maintenance Kegiatan
ini
dilakukan
apabila
sistem
telah
diterapkan
sepenuhnya, dalam hal ini tahap maintenance bertujuan untuk memelihara dan merawat perangkat lunak agar tetap berjalan baik
3.3 Batasan dan Asumsi Untuk dapat mengarah pada tujuan maka dalam penyusunan tugas akhir ini diberikan batasan dan asumsi penelitian.
3.3.1 Batasan Penelitian 1. Sistem yang akan dibangun adalah sistem informasi yang berbasis clientserver. 2. Sistem yang akan dibangun adalah sistem informasi yang berhubungan dengan proses pendaftaran pasien dan proses pembayaran pasien pada CV.MANDE 3. Perangkat lunak ini digunakan untuk pengolahan data yang hanya dapat memberikan informasi kepada pihak intern CV. MANDE. 4. Proses pendaftaran dan pembayaran pasien hanya untuk pasien patah tulang. 5. Sistem operasi yang digunakan adalah sistem operasi Windows 98/ME/XP. Tools yang digunakan adalah Visual Basic 6 sebagai program aplikasi dalam pembuat antar muka.
29
6. Efetivitas kerja yang diukur adalah user.
3.3.2 Asumsi Penelitian 1. Sistem yang akan dibangun adalah yang berbasiskan Client/Server dikeranakan kebutuhan informasi untuk sistem informasi pendaftaran dan pembayaran pasien membutuhkan informasi yang saling berkait antara pendaftaran dan pembayaran, maka dari itu dibutuhkan media yang bisa menghubungkan data informasi tersebut. 2. Sistem yang akan dibangun adalah sistem yang berhubungan dengan proses pendaftaran dan pembayaran pasien. 3. perankat lunak yang digunakan hanya dapat memberikan informasi kepada pihak CV.MANDE saja karena sistem yang dibangun adalah sistem yang dibuat khusus untuk kebutuhan pihak CV.MANDE. 4. Proses pendaftaran dan pembayaran pasien hanya untuk pasien patah tulang. Dikarenakan CV MANDE adalah suatu usaha yang bergerak dalam pengobatan alternative patah tulang. 5. Sistem ini dibangun hanya bisa berjalan dengan baik di sistem operasi windows 98/ME/XP dikarenakan sistem yang yang dibangun berbasiskan sistem operasi windows. 6. Tools yang digunakan dalam pembuat antar muka adalah Visual Basic 6 dikarenakan Visual Basic 6 adalah bahasa pemograman yang bekerja dalam lingkup Microsoft Windows, kemampuannya dapat dipakai untuk merancang program aplikasi yang berpenampilan seperti program aplikasi lainya yang berbasis Windows.
30
7. Efetivitas kerja yang diukur dalam perancangan perangkat lunak ini adalah user dalam hal ini khususnya staff bagian pendaftaran dan pembayaran pasien, karena dalam tujuan perancangan perangkat lunak ini dapat mempermudah kinerja dan pelayanan pada bagian pendaftaran dan pembayaran pasien.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Wawancara Metode ini dilakukan dengan cara mengajukan pertayaan-pertayaan secara lisan kepada staff bagian pendaftaran dan pembayaran di CV.MANDE adapun pertayaan-pertayannya seperti dibawah ini: Bagian Pendataran Pasien 1. Peneliti: masalah-masalah apa saja yang sering terjadi di bagian pendaftran? Bag pendaftrar: masalah-masalah yang sering kami alami dalan pendaftaran pasien yaitu: 1. Pencatatan biodata yang berulang-ulang kepada satu pasien bila mendaftar rawat jalan 2. terjadi
antrian
yang
panjang
setiap
datangnya
pendaftar
dikarenakan lambatnya proses pencatatan data pasien 2. Peneliti: sistem informasi apa yang diharapkan untuk bisa mempermudah proses pelayanan di bagian pendaftaran pasien? Bag pendaftaran: sistem informasi yang kami harapkan adalah sistem informasi yang bisa menangani masalah-masalah di atas
31
Bagian Pembayaran Pasien 1. Peneliti: masalah-masalah apa saja yang sering terjadi di bagian pembayaran pasien? Bag Pembayaran: masalah-masalah yang sering kami alami dalan pembayaran pasien yaitu: 1. Dalam proses pembayaran pasien kami masih menghitung manual untuk menghitung biaya rawat keseluruhan 2. Untuk
menghitung
biaya
rawat
keseluruhan
kami
masih
menggunakan laporan-laporan berupa media kertas dari bagian pendaftar, bagian obat, dan asisten rawat 2. Peneliti: sistem informasi apa yang diharapkan untuk bisa mempermudah proses pelayanan di bagian pembayaran pasien? Bag
pembayaran:
kami
mengharapkan
sistem
informasi
yang
mengotomatisasi masalah-masalah diatas
3.4.2 Observasi Selama melakukan observasi langsung di CV.MANDE peneliti sering melihat antrian yang panjang di bagian pendaftaran pasien karena pelayananannya yang lambat dalam melakukan proses pendaftran pasien dikarenakan belum terotomatisasikan proses tersebut. Hal yang serupa dialami oleh bagian pembayaran dalam
proses
pembayaran pasien dikarenakan dalam menghitung biaya rawat keseluruhan, bagian pembayaran masih mencari data-data rawat dari laporan-laporan yang diterima dari bagian pendaftaran, bagian obat, dan asisten rawat.
32
3.4.3 Dokumentasi Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang digunakan untuk perancangan sistem informasi pendaftaran dan pembayaran pasien di CV.MANDE data-data tersebut adalah: 1. Kartu Pasien rawat inap 2. Kartu Pasien rawat jalan 3. Formulir pendaftaran pasien rawat inap 4. Formulir pendaftaran pasien rawat jalan 5. Kartu permintaan barang/obat pasien rawat inap dan rawat jalan 6. Kartu data biaya pengunaan barang/obat pasien rawat inap dan rawat jalan 7. Kwitansi pembayaran pasien 8. Surat keterangan rincian biaya rawat inap dan rawat jalan 9. Buku sejarah CV.MANDE
3.5 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam membuat sistem informasi pendaftaran dan pembayaran pasien yaitu metode terstruktu. Analisa terstuktur merupakan analisa dengan menggunakan pendekatan setahap dan menghasilkan suatu spesifikasi sistem yang lebih dibandingkan dengan cara lama. Analisa terstruktur menggunakan cara lama dan menggunakan komunikasi yang ringkas dan jelas. Diagram arus data (Data Flow Diagram) dan diagram hubungan entitas (Entity Relational Diagram) adalah alat yang digunakan dalam mealkukan analisa
33
terstruktur yang berupa suatu gambar atau diagram dan alat Bantu yang lainnya yaitu kamus data (Data Dictionary). Untuk lebih selanjutnya dijelaskan sebagai berikut: 1. Flow Map Flow Map merupakan alat Bantu dalam menelusuru arus dokumen yang digunakan dalam siste. Flowmap juga menggambarkan bagaimana proses-proses yang terpisah dihubungkan menjadi satu sistem. 2. Konteks Diagram Konteks Diagram yaitu level teratas dari diagram arus data yang merupakan penggambaran secara besar dan umum. 3. Data Flow Diagram DFD (Data Flow Diagram) yaitu aliran data merupakan alat dokumentasi grafik yang menggunakan nomor kecil dari symbol untuk menggambarkan bagaimana aliran data mengakhiri hubungan dalam suatu proses walaupun namanya menunjukan tekanan pada data, tapi kenyataannya berlawanan, yaitu tekanan pada proses. Data flow diagram digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dokumentasi dari sistem yang baik. 4. Kamus Data Kamus data sering disebut juga dengan sistem (data dictionary) adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu informasi. Pada tahap analisis kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem (user) tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem, tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem, tempat penyimpanan definisi data, juga
34
tempat untuk mengetahui istilah-istilah yang tidak dimengerti secara lengkap. Kamus data juga merupakan suatu bagian yang berfunsi untuk merancang file basis data yang akan dibuat, sehingga file basis data akan lebih teratur dan sesuai dengan tujuan perancangan. 5. Normalisasi Proses normalisasi merupakan suatu proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasi, sehingga pada proses normalisasi ini selalu diuji pada beberapa kondisi apakah ada kesulitan pada saat menambah, menghapus, menubah membaca pada sutu database. Normalisasi juga meerupakan proses untuk mengubah suatu relasi yang memeliki masalah yang biasanya disebut anomaly. Anomali adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan.. Pada proses normalisasi dikenal beberapa bentuk tahapan-tahapn sebagai berikut: 1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form) Pada bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu form tertentu, pada tahap ini dapat saja data tidak lengkap atau terdulikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya 2. Bentuk normal ke satu (Firt Normal Form) Pada bentuk normal kesatu mempuyai cirri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file data rata-rata), data dibentuk dalam satu record dan nilai dari field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau atribut yang memelikai satu pengertian, bukan
35
merupakan kumpulan kata yang mempuyai arti mendua, hanya memeliki satu arti saja, dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya lain. 3. Bentuk normal ke tiga (Third Normal Form) Untuk menjadi bentuk normal ketiga, maka relasi haruslah bentuk normal ke dua dan semuah atribut bukan promer tidak mempuyai hubungan yang transitif, dengan kata lain bahwa setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyuluruh. 6. Relasi Tabel Setiap proyek data dipresentasikan dengan menggunakan beberapa entity (file) dan setiap entity dapat terdiri dari beberapa elemen dan (atribut). Relasi tabel database dengan struktur data hubungan dapat digambarkan dalam bentuk tabel. Kolom dari tabel menunjukan atribut dari file. Atribut ini menunjukan item data atau field. Dalam database model relasi dikenal beberapa tipe realasi antara entity dan relasi elemen data. Tipe relasi tersebut yaitu: 1. Relasi Satu ke Satu (One to One) Satu kejadian pada entitas yang pertama hanya mempuyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua, dan sebaliknya. 2. Relasi satu ke banyak (One to Many) Relasi satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempuyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempuyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama. 3. Relasi banyak ke banyak (Many to Many)
36
Relasi banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempuyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainya. Baik dilihat dari sisi pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.