BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1. Gambaran Umum Perusahaan III.1.1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan A. PT. Energi Mega Persada, Tbk Perseroan didirikan dengan nama PT. Energi Mega Persada, berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta No. 16, tanggal 16 oktober 2001, dibuat di hadapan Rakhmat Syamsul Rizal, SH., MH., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Perusahaan ini didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dengan No. 195/BH.09.03/I/2002 di kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan pada tanggal 31 Januari 2002 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 31, tanggal 16 April 2002, Tambahan No. 3684. Dalam Anggaran Dasarnya, ruang lingkup kegiatan usaha Perseroan adalah bidang jasa manajemen perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi. Berdasarkan hal tersebut, sejak pendiriannya, perseroan telah melakukan berbagai macam langkah persiapan untuk lebih memantapkan pengembangan kegiatan usahanya di sektor industri pertambangan minyak dan gas bumi. Kegiatan usaha perseroan dilakukan dengan peranannya sebagai induk perusahaan (holding company) bagi anak-anak perusahaan yang bergerak di sektor industri pertambangan minyak dan gas bumi.
23
Visi dari PT. Energi Mega Persada, Tbk adalah Menjadi perusahaan publik yang memimpin dalam sektor minyak dan gas bumi di Indonesia. Misi dari PT. Energi Mega Persada, Tbk adalah a. Menjadi perusahaan yang memiliki biaya produksi rendah dalam minyak dan gas bumi b. Berhati-hati dalam keseimbangan pengembangan dan pengeluaran eksplorasi untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang, baik dalam hal penjualan dan cadangan minyak serta gas bumi c. Mengawasi pencarian minyak dan gas bumi secara optimal dan efisien d. Mengembangkan
perusahaan
dengan
mempertahankan
standar
kejujuran, integritas, dan hubungan komunitas agar perusahaan minyak dan gas bumi kami membawa keuntungan kepada seluruh stakeholders e. Memprioritaskan kesehatan dan keselamatan para pekerja f. Meyakinkan bahwa perusahaan ditangani dengan pengawasan yang baik bagi lingkungan g. Memaksimalkan penggunaan pekerja lokal dalam operasi Adapun perkembangan yang terjadi pada PT. Energi Mega Persada, Tbk adalah sebagai berikut: Oktober 2001: perusahaan didirikan Februari 2003: perusahaan mengakuisisi RHI Corp, pemilik dari Kondur Petroleun S.A, operator dari Malacca Strait PSC (production sharing contract) dan perusahaan memiliki 34,46% working interest.
24
Februari 2004: perusahaan mengakuisisi PT. Imbang Tata Alam sebanyak 26,03% working interest di Malacca Strait PSC. Kondur dan ITA memegang 60,49% working interest di Malacca Strait PSC. Maret 2004: perusahaan mengakuisisi Kalila Energy Ltd dan Pan Asia Enterprise Ltd, menjadikan perusahaan pemegang 100% saham dari Lapindo Brantas Inc. Lapindo memiliki 50% working interest dan sebagai operator di Brantas PSC. Juni 2004: menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di papan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan kode emiten ENRG. Oktober 2004: perusahaan mengakuisisi Energi Mega Pratama Inc dan memiliki 100% working interest di Kangean PSC melalui kepemilikan di EMP Exploration (Kangean) Ltd dan EMP Kangean Ltd. Kangean Ltd adalah operator dari PSC. Januari 2006: perusahaan menerbitkan right issue dan memperoleh modal sebesar Rp 3.780.000.000.000 untuk membeli aset dari PT. Tunas Harapan Perkasa (THP), termasuk sebesar Rp 832.000.000.000.000 untuk menaikkan working interest. Januari 2006: perusahaan mengakuisisi THP, pemilik dari 5 PSC yang berbeda. B. PT. Bumi Resources, Tbk PT. Bumi Resources sebelumnya bernama PT. Bumi Modern, Tbk adalah suatu perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yang semula bergerak di bidang pariwisata, didirikan tahun 1973 berdasarkan
25
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 12 Desember 1973 tahun 1985. Untuk menjamin adanya kesinambungan usaha serta menempatkan posisi daya saing perseroan yang lebih kompetitif khususnya dalam menghadapi era persaingan yang lebih terbuka di masa mendatang, maka perseroan telah melakukan langkah diversifikasi usaha yang diharapkan dapat meningkatkan pengembalian yang optimal bagi pemegang saham. Perseroan merasa perlu merubah bidang usaha yang sebelumnya adalah Industri Perhotelan dan Pariwisata menjadi Pertambangan dan Gas Bumi. Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 5 Juli 2000, disetujui perubahan nama perseroan menjadi PT. Bumi Resources, Tbk guna lebih menekankan pada bidang usaha yang sifatnya lebih ekstraktif dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan PerundangUndangan Republik Indonesia No. C-21041 HT.01.04-TH.2000 tanggal 20 September 2000. Visi dari PT. Bumi Resources, Tbk adalah Menjadi perusahaan operator bertaraf internasional dalam sektor energi dan pertambangan. Misi dari PT. Bumi Resources, Tbk adalah Menjaga kesinambungan usaha dan daya saing perseroan dalam menghadapi persaingan terbuka di masa mendatang dengan tujuan untuk: a. Meningkatkan hasil yang optimal bagi pemegang saham b. Meningkatkan kesejahteraan para karyawan 26
c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah operasi pertambangan d. Menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi pertambangan e. Membangun internasional
kerjasama
strategis
dengan
perusahaan
bertaraf
guna meningkatkan kinerja perseroan
f. Mendapatkan cadangan baru melalui eksplorasi dan mengidentifikasi sumber daya yang berprospek cerah g. Memanfaatkan keunggulan pengalaman dan kompetensi semaksimal mungkin untuk kegiatan eksplorasi, pengembangan, produksi dan pemasaran komoditas minyak dan batubara. h. Meningkatkan kegiatan eksplorasi. Khususnya untuk komoditas batubara, serta memelihara kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah setempat dalam melaksanakan setiap kegiatan usaha pertambangan i. Mencanangkan program farm-in dan farm-out atas portofolio aset migas Perseroan j. Meningkatkan kualitas produk dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, keselamatan kerja, pengembangan masyarakat dan berusaha memuaskan pelanggan dengan pengiriman tepat waktu, serta memenuhi tuntutan pasar yang dinamis k. Mengembangkan
kemampuan
dan
kompetensi
karyawan
guna
menghasilkan produk berkualitas tinggi dan meningkatkan produktivitas l. Secara konsisten melaksanakan prinsip-prinsip corporate governance yang baik Adapun perkembangan yang terjadi pada PT. Bumi Resources, Tbk adalah sebagai berikut: 27
1997: PT. Bakrie Capital Indonesia mengambil seluruh saham yang dimiliki oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. 31 Agustus 1998: perusahaan merubah bidang usahanya dari hotel dan pariwisata menjadi minyak dan gas bumi, perusahaan juga mengakuisisi Gallo Oil Ltd (Jersey). 20 September 2000: perusahaan mengganti nama dari PT. Bumi Modern, Tbk menjadi PT. Bumi Resources, Tbk. November 2001: perusahaan mengakuisisi PT. Arutmin Indonesia sebesar 80% dari BHP Minerals Exploration Inc. Oktober 2003: perusahaan mengakuisisi PT. Kaltim Prima Coal (KPC) sebesar 100% dan menjadikan PT. Bumi Resources, Tbk sebagai perusahaan penghasil batubara terbesar di Indonesia. April 2004: perusahaan mengakuisisi 19,99% saham PT. Arutmin Indonesia dari PT. Ekakarsa Yasakarya Indonesia. December 2005: perusahaan menjual saham PT. Kaltim Prima Coal (KPC), sehingga secara langsung dan tidak langsung kepemilikan saham di KPC menjadi 95%. 2006: PT. Bumi Resources, Tbk berencana untuk melakukan merger dengan PT. Energi Mega Persada, Tbk pada bulan Juli 2006. November 2006: rencana merger antara PT. Bumi Resources, Tbk dengan PT. Energi Mega Persada, Tbk gagal karena belum dapat terpenuhi syaratsyarat teknis merger.
28
III.1.2. Struktur Organisasi A. PT. Energi Mega Persada, Tbk Susunan anggota direksi dan komisaris PT. Energi Mega Persada, Tbk adalah sebagai berikut: a. Komisaris utama
: Suyitno Patmosukismo
b. Komisaris independen : A. Qoyun Tjandranegara c. Komisaris
: Rennies Abdul Rachman Latief
d. Direktur utama
: Christopher Basil Newton
e. Direktur
: Muhammad Suluhuddin Noor
f. Direktur
: Norman Hafiz Harahap
g. Direktur
: Thomas Leo Soulsby
h. Direktur
: Nazamuddin Latief
B. PT. Bumi Resources, Tbk Susunan struktur organisasi PT. Bumi Resources, Tbk dapat kita lihat pada bagan di bawah ini:
29
Gambar III.1 Struktur organisasi PT. Bumi Resources, Tbk
Struktur organisasi adalah sistem pembagian tugas, wewenang
dan
tanggung jawab yang digunakan oleh perusahaan agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Didalam struktur organisasi semua kegiatan dibagibagi kepada beberapa orang menurut keahlian masing-masing, sehingga dengan demikian akan lebih memperlancar pelaksanaannya. Struktur
30
organisasi yang dimiliki oleh PT. Bumi Resources, Tbk adalah struktur organisasi garis. Karena masing-masing bagian merupakan unit yang berdiri sendiri, dan kepala bagian menjalankan semua fungsi pengawasan dalam bagiannya.
III.1.3. Struktur Kepemilikan Saham A. PT. Energi Mega Persada, Tbk Sebagian besar saham PT. Energi Mega Persada, Tbk dimiliki oleh keluarga besar Group Bakrie, sisanya dimiliki oleh masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dalam bagan yang sudah tertera di bawah. Gambar III.2 Struktur kepemilikan PT. Energi Mega Persada, Tbk
31
B. PT. Bumi Resources, Tbk PT. Bumi Resources, Tbk didirikan dengan saham yang sebagian besar dimiliki oleh keluarga Group Bakrie melalui perusahaan miliknya PT. Bakrie Capital Indonesia, yaitu sebesar 52,2%. Sisanya PT. Taspen sebesar 13,33% dan PT. Jan Darmadi Corporation sebesar 12,99%. Gambar III.3 Struktur kepemilikan saham PT. Bumi Resources, Tbk
32
III.1.4. Bidang Usaha Perusahaan A. PT. Energi Mega Persada, Tbk PT. Energi Mega Persada, Tbk bergerak di bidang usaha minyak dan gas bumi. Perusahaan mengambil-alih kepemilikan saham atas Imbang Tata Alam, PT. Pan Asia Enterprise Limited dan PT. Kalila Energy Limited dimana PT. Pan Asia Enterprise Limited dan PT. Kalila Energy Limited memiliki secara langsung PT. Lapindo Brantas, Tbk. Perusahaan seringkali melakukan akuisisi terhadap perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang yang sama dengan tujuan untuk menjaga agar cadangan minyak dan gas bumi tetap ada untuk kepentingan operasi perusahaan dan untuk menciptakan keuntungan bagi stakeholder. Perusahaan yang diakuisisi diantaranya adalah PT. EMP, Inc dimana perusahaan ini memiliki secara langsung PT. EMP Kangean Limited dan PT. EMP Exploration (Kangean) Limited. B. PT. Bumi Resources, Tbk PT. Bumi Resources, Tbk bergerak di bidang usaha minyak dan gas bumi. Pada awal usahanya, perusahaan yang berkode emiten BUMI ini mengakuisisi Gallo Oil, Ltd (Jersey) untuk mendukung perusahaan dalam memperoleh hasil minyak dan gas bumi. Perusahaan juga membuat perjanjian kerjasama dengan Korea National Oil Corporation Sambidoyong, Ltd (”KNOC”), sehingga perusahaan memiliki working interest sebesar 40%. Perusahaan juga sempat mengakuisisi beberapa perusahaan pertambangan besar,
33
diantaranya adalah PT. Kaltim Prima Coal dengan tujuan untuk mendukung visinya menjadi perusahaan tambang batubara terbesar. Saat ini perusahaan sedang fokus pada pengembangan usaha batubara, karena perusahaan memiliki 2 (dua) anak perusahaan yang merupakan perusahaan terbesar pemasok batubara di Indonesia. Dimasa yang akan datang, perusahaan berencana untuk melakukan akuisisi dengan salah satu perusahaan pertambangan terbesar yang nantinya bergerak di bidang batubara cair (Coal to liquid).
III.2. Metode Penelitian Dalam penelitian ini PT. Energi Mega Persada, Tbk dan PT. Bumi Resources, Tbk adalah sebagai subjek penelitian yang berkedudukan di: 1. PT. Energi Mega Persada, Tbk terletak di Gedung Wisma Mulia, Lantai 33, Jalan Jend. Gatot Subroto No. 42, Jakarta 12170. 2. PT. Bumi Resources, Tbk terletak di Gedung Midplaza 2, Lantai 11, Jalan Jend. Sudirman Kav. 10-11, Jakarta. Di dalam melakukan analisa, diperlukan data dan informasi yang diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan langsung pada obyek yang bersangkutan. 2. Data sekunder adalah data yang siap dipakai dalam penelitian, seperti grafik pergerakan harga saham kedua perusahaan dan volume perdagangan saham.
34
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah 1. Literatur research, mempelajari buku, artikel, dan situs yang terkait dengan merger. 2.
Field research, melakukan studi dengan metode wawancara kepada dosen ataupun praktisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini.
3. Analytical procedures, mengumpulkan data-data yang terkait dengan pembuatan grafik.
III.2.1. Metode Pengumpulan Data Di
dalam
melakukan
analisa,
diperlukan
data
dan
informasi
yang
diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan langsung pada obyek yang bersangkutan. 4. Data sekunder adalah data yang siap dipakai dalam penelitian , seperti laporan keuangan dan laporan komposisi kepemilikan saham. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah 1.
Tinjauan pustaka, mempelajari buku, artikel, dan situs yang terkait dengan merger.
2. Wawancara, melakukan studi dengan metode wawancara kepada dosen ataupun praktisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini. 5. Pengumpulan data, mengumpulkan data-data yang terkait dengan pembuatan laporan keuangan setelah merger dan penetapan harga saham setelah merger.
35
III.2.2. Metode Perhitungan/Kalkulasi Data Penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut di bawah ini dengan tujuan agar penulis memperoleh data-data yang diperlukan bagi proses analisa: 1. Metode analisa rasio laporan keuangan, untuk melihat dimana kelebihan serta kekuatan dari masing-masing perusahaan. 2. Metode analisa perbandingan rasio, untuk membandingkan kelebihan dan kekurangan perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. 3. Metode proyeksi asset terhadap pos-pos neraca (common size analysis), untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, serta komposisi dan struktur permodalannya. 4. Metode pooling of interest dalam pembuatan neraca proforma, untuk memperoleh neraca baru setelah terjadi penggabungan usaha. 5. Metode EPS gabungan untuk menentukan harga saham sesudah merger. 6. Metode perhitungan capital assets pricing model untuk menentukan harga saham sesudah
merger
dengan
mempertimbangkan
risiko
pasar
dan
tingkat
pengembalian saham. 7. Metode perhitungan book value untuk menentukan apakah harga saham tersebut dijual terlalu mahal atau terlalu murah.
36
III.2.3. Tabel Operasionalisasi No. 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
Variabel Earnings per share
Definisi Jumlah laba per lembar saham yang dibagikan kepada pemegang saham Beta Ukuran sensitivitas saham terhadap pergerakan pasar Conversion Rasio konversi yang digunakan untuk ratio mempertukarkan saham dari perusahaan lama dengan saham dari perusahaan yang baru Tingkat pertumbuhan laba Growth perusahaan rate Harga per lembar saham yang Estimated stock price beredar Rasio konversi dalam Exchange mempertukarkan saham lama ratio dengan saham baru Outstanding Jumlah saham yang beredar shares Perbandingan harga saham Price dengan EAT per saham earnings ratio Book value Nilai buku dari saham sebuah perusahaan Tingkat pengembalian saham Expected yang diharapkan return
Indikator Persentase (%)
Simbol EPS
Skala Ratio
Persentase (%) Persentase (%)
β
Ratio
-
Ratio
Persentase (%) Rupiah (Rp) Rp/Rp
g
Ratio
PE
Ratio
PBUMI : PENRG
Ratio
Lembar
S
Ratio
Persentase (%)
PER
Ratio
Rupiah (Rp) Persentase (%)
BV
Ratio
Ks
Ratio
37