BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang manajemen, khususnya manajemen pemasaran yaitu mengenai pengaruh perluasan lini produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian Softex. Objek dalam penelitian ini akan melibatkan tiga variabel yaitu dua variabel bebas (independent variable) dan satu variabel terikat (dependent variable). Adapun yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah perluasan lini produk yang terdiri dari beberapa unsur meliputi bentuk produk, kemasan produk, dan kandungan produk. Serta citra merek yang terdiri dari beberapa dimensi yang meliputi product quality (kualitas produk), consistent advertising marketing communication (konsistensi aktivitas periklanan dan komunikasi pemasaran), distribution intensity (intensitas distribusi), dan brand personality (kepribadian merek). Sedangkan variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian konsumen yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan penjual, jumlah pembelian, waktu pembelian, dan metode pembayaran. Penelitian ini dilakukan kepada mahasiswi FPEB UPI angkatan 2006 – 2008 yang pernah menggunakan pembalut wanita merek Softex khususnya produk Softex Super Deluxe, Softex V Class dan Softex Ultra
53
54
Plus. Penelitian akan dilakukan selama dua minggu yaitu dua minggu kedua bulan agustus 2009. Subjek tersebut dipilih berdasarkan segmentasi konsumen produk pembalut wanita Softex. Menurut Hendra Setiawan, Managing Director PT Softex Indonesia segmen pasar Softex yaitu wanita usia remaja hingga wanita dewasa atau wanita usia 12–24 tahun (http://www.rileks.com). Mahasiswi FPEB UPI angkatan 2006–2008 merupakan populasi yang terdiri dari wanita usia 18–22 tahun, sehingga populasi tersebut dipilih peneliti untuk dijadikan subjek penelitian. Berdasarkan objek dan subjek penelitian yang telah ditentukan tersebut, maka penelitian ini akan menganalisis pengaruh perluasan lini produk dan citra merek Softex terhadap keputusan pembelian (survei pada mahasiswi FPEB UPI angkatan 2006-2008). 3.2. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.2.1
Metode Penelitian Satu hal yang teramat penting dalam suatu penelitian adalah
menentukan metode yang akan digunakan, karena dengan menggunakan metode yang tepat, suatu penelitian akan lebih mudah dilaksanakan sehingga hasil penelitian tersebut dapat mencapai tujuan dan kegunaannya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2008:29), “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”. Penelitian
55
deskriptif dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai perluasan lini produk, citra merek dan keputusan pembelian konsumen pada produk pembalut wanita merek Softex. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006:8) mengemukakan bahwa penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan. Penelitian verifikatif dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian ini yaitu menguji bagaimana pengaruh perluasan lini produk, citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen pembalut wanita merek Softex. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey explanatory yaitu survei yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal (sebab–akibat) antara variabel-variabel yang diteliti melalui pengujian hipotesis. Survei dilakukan di lapangan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada sampel responden untuk memperoleh fakta yang relevan dan up to date mengenai hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Berdasarkan kurun waktu penelitian yang dilaksanakan, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method, karena penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. 3.2.2
Desain Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:51), “Desain (design) penelitian
adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan”. Sedangkan menurut Freddy Rangkuti (2001:15), “Desain Riset adalah kerangka atau framework untuk mengadakan penelitian”.
56
Dalam desain penelitian tercakup penjelasan secara terperinci mengenai tipe desain riset yang memuat prosedur yang sangat dibutuhkan dalam upaya memperoleh informasi serta mengolahnya dalam rangka memecahkan masalah. Tipe riset desain ini berhubungan dengan tingkat analisis yang direncanakan oleh peneliti terhadap data yang dikumpulkan. Istijanto (2009:30) mengungkapkan bahwa desain riset dapat dibagi menjadi tiga macam. Pertama, riset eksplanatori yaitu desain riset yang digunakan untuk mengetahui permasalahan dasar. Kedua, riset deskriptif yaitu desain riset yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu. Ketiga, riset kausal yaitu untuk menguji hubungan sebab akibat. Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka desain penelitian yang digunakan adalah riset kausal, karena untuk mengetahui variabel pengaruh (variabel independen) dan variabel variabel terpengaruh (variabel dependen) serta untuk menguji keterkaitan antara variabel-variabel yang diteliti. 3.3. Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X sebagai variabel independent atau variabel bebas adalah perluasan lini produk (X1) yang terdiri dari tiga unsur yaitu bentuk produk, kemasan, dan kandungan. Variabel bebas yang kedua adalah citra merek (X2) yang terdiri dari lima dimensi yaitu product quality (kualitas produk), consistent advertising marketing communication (konsistensi aktivitas periklanan dan komunikasi pemasaran), distribution intensity (intensitas distribusi), dan brand personality (kepribadian merek). Sedangkan variabel Y sebagai variabel
57
dependent atau variabel terikat adalah keputusan pembelian yang meliputi pilihan produk, pilihan merek, pilihan penjual, jumlah pembelian, waktu pembelian, dan metode pembayaran. Skala pengukuran yang digunakan pada kedua variabel tersebut baik variabel X (perluasan lini produk dan citra merek) dan variabel Y (keputusan pembelian) adalah skala semantik dari 1 sampai 7. Skala ini tersusun dalam satu garis kontinu. Jawaban sangat positif (sangat baik) terletak dibagian kanan garis, dan jawaban sangat negatif (sangat buruk) terletak dibagian kiri atau sebaliknya. Data yang akan diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur karakteristik tertentu yang dimiliki oleh objek penelitian. Menurut Sedarmayanti dan Hidayat (2002:100), “Penilaian dengan skala semantik bisa lebih mendalam daripada bila menggunakan skala likert, sebab skor dari skala semantik dianggap mempunyai tingkat pengukuran interval sehingga boleh dihitung rata-rata dan simpangan bakunya”. Sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian ini, maka dibuat tabel operasionalisasi variabel sebagai berikut :
58
Tabel 1.1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Konsep Variabel Perluasan lini terjadi apabila memperkenalkan unit produk tambahan dalam kategori produk yang sama dengan merek yang sama, biasanya dengan tampilan baru seperti bentuk, rasa, warna, kandungan, ukuran kemasan, dan sebagainya. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara perusahaan memperkenalkan berbagai macam feature atau tambahan variasi produk, dalam suatu kategori produk yang ada dibawah nama merek yang sama
Perluasan Lini Produk (X1)
Indikator
1. Bentuk Produk
Ukuran Tingkat keragaman bentuk produk Tingkat kesesuaian bentuk dan fungsi produk
3. Kandungan
Interval dengan skala differential semantik 7 poin Interval dengan skala differential semantik 7 poin
No. Intrumen 1
2
Tingkat kemenarikan desain kemasan
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
3
Tingkat kemenarikan warna kemasan
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
4
Tingkat keamanan produk dalam kemasan
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
5
Tingkat kelengkapan ukuran kemasan
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
6
Tingkat kesesuaian ukuran kemasan dengan harga
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
7
Tingkat kejelasan informasi produk dalam kemasan
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
8
2. Kemasan
Freddy Rangkuti (2004:10,38)
Skala
Tingkat manfaat kandungan produk terhadap kemampuan daya serap produk Tingkat manfaat kandungan produk terhadap kemampuan daya tahan produk Tingkat manfaat kandungan produk terhadap kemampuan produk untuk lebih lentur
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
9
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
10
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
11
Tingkat manfaat kandungan produk terhadap kesehatan kulit
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
12
59
Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Konsep Variabel Citra merek mengacu pada ingatan skematis dari suatu merek yang terkandung dalam interpresi target pasar dari atribut produk, manfaat, situasi penggunaan, pengguna, karakteristik perusahaan/pemasar. Temporal & Trott (2001:38)
Indikator
1. Product Quality
2. Consistent Advertising And Marketing Communica tion
Citra Merek (X2)
3.Distribution Intensity
Ukuran Tingkat kualitas produk yang tercermin dalam merek Tingkat manfaat produk dalam menunjang aktivitas Tingkat ketepatan sasaran aktivitas periklanan & komunikasi pemasaran di media cetak dan elektronik maupun melalui eventevent dan sponsor acara Tingkat frekuensi periklanan & komunikasi pemasaran di media cetak dan elektronik maupun melalui event-event dan sponsor acara Tingkat daya tarik iklan & komunikasi pemasaran di media cetak dan elektronik maupun melalui eventevent dan sponsor acara Tingkat kemudahan mendapatkan produk Tingkat kelengkapan produk yang tersedia Tingkat familiaritas merek (logo, slogan)
4. Brand
Personality
Skala Interval dengan skala differential semantik 7 poin Interval dengan skala differential semantik 7 poin
No. Intrumen 13
14
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
15, 16, 17, 18
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
19, 20, 21, 22
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
23, 24, 25, 26
Interval dengan skala differential semantik 7 poin Interval dengan skala differential semantik 7 poin Interval dengan skala differential semantik 7 poin
27
28
29, 30
Tingkat pengenalan sifat yang tercermin dalam merek
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
31, 32, 33
Tingkat kesesuaian karakter produk dengan tipe pengguna
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
34
60
Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Konsep Variabel Keputusan konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk yang meliputi enam sub-keputusan yaitu keputusan memilih produk, merek, penjual, waktu, kuantitas pembelian dan metode pembayaran Kotler dan Keller (2009:202)
Keputusan Pembelian (Y)
Indikator
1. Pilihan Produk
2. Pilihan Merek
3. Pilihan Penjual
4. Waktu Pembelian 5. Jumlah Pembelian
6. Metode Pembayaran
Ukuran
Skala
Tingkat keputusan pembelian berdasarkan keragaman produk Tingkat Keputusan pembelian berdasarkan penilaian kualitas produk Tingkat keputusan pembelian berdasarkan ukuran kemasan produk Tingkat keputusan pembelian berdasarkan kepercayaan terhadap merek Tingkat keputusan pembelian berdasarkan asosiasi merek
Interval dengan skala differential semantik 7 poin Interval dengan skala differential semantik 7 poin Interval dengan skala differential semantik 7 poin
No. Intrumen 35
36
37
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
38
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
39
Tingkat keputusan pembelian berdasarkan jarak lokasi pembelian Tingkat keputusan pembelian berdasarkan kelengkapan produk yang tersedia Tingkat keputusan pembelian berdasarkan kenyamanan berbelanja
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
40
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
41
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
42
Tingkat keputusan pembelian berdasarkan waktu kebutuhan Tingkat keputusan pembelian berdasarkan jumlah produk yang dibutuhkan
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
43
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
44
Interval dengan skala differential semantik 7 poin
45
Tingkat keputusan pembelian berdasarkan alat pembayaran yang bisa digunakan
3.4. Sumber Data, Alat Pengumpulan Data, dan Teknik Penarikan Sampel 3.4.1 Sumber Data Untuk kepentingan penelitian ini, diperlukan sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil
61
survei secara langsung melalui penyebaran angket atau kuesioner secara langsung kepada subjek penelitian atau pihak yang memiliki keterkaitan dengan objek yang akan diteliti. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang relevan dan telah tersedia seperti dari literatur, artikel, serta website di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan. Tabel 3.2 berikut ini menerangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: Tabel 3.2 Jenis Dan Sumber Data NO 1 2
DATA Market Size Industri Kosmetik dan Toiletries 2006-2009 Market Share Produk Pembalut Wanita Tahun 2002-2007
JENIS DATA Sekunder
Swa Sembada No.27/XXIV/18 Desember 2008 – 7 Januari 2009
Sekunder
Marketing Edisi Khusus/I/2007
3
Brand Share Pembalut Wanita Periode 2004-2006 dan 2006-2008
Sekunder
4
Brand Value Softex 2003–2008
Sekunder
5
Top Brand Index Pembalut Wanita 2005 – 2009
Sekunder
6
TOM Ad dan TOM Brand Pembalut Wanita 2004-2008
Sekunder
Pangsa Pasar Pembalut Wanita di FPEB UPI Minat Beli Konsumen Terhadap Softex di 6 FPEB UPI 7 Alasan Pembelian Merek Pembalut Wanita Jumlah Mahasiswi FPEB UPI Pengguna 8 Softex Tanggapan Mahasiswi FPEB UPI 9 Angkatan 2006 – 2008 Pengguna Softex Mengenai Perluasan Lini Produk Softex Tanggapan Mahasiswi FPEB UPI 10 Angkatan 2006 – 2008 Pengguna Softex Mengenai Citra Merek Softex Tanggapan Mahasiswi FPEB UPI 11 Angkatan 2006 – 2008 Pengguna Softex Mengenai Keputusan Pembelian Softex Sumber: Data pengolahan 2009 7
SUMBER DATA
SWA 18/XXIV/21 Agustus – 3 September 2008 dan SWA 15/XXII/27 Juli – 9 Agustus 2006 SWA 15/XXI/21 Juli-3 Agustus 2005, SWA 17/XXII/24 Agustus-6 September 2006 dan SWA 18/XXIV/21 Agustus– 3 September 2008 Marketing Edisi Khusus/I/2008 dan Marketing No.02/IX/Februari 2009 SWA 18/XXIV/21 Agustus – 3 September 2008 dan SWA 15/XXII/27 Juli – 9 Agustus 2006
Primer
Survei pra-penelitian (angket)
Primer
Survei pra-penelitian (angket)
Primer
Survei pra-penelitian (angket)
Primer
Survei pra-penelitian (angket)
Primer
Primer
Primer
Kuesioner penelitian pada mahasiswi pengguna Softex di FPEB UPI angkatan 2006 - 2008 Kuesioner penelitian pada mahasiswi pengguna Softex di FPEB UPI angkatan 2006 - 2008 Kuesioner penelitian pada mahasiswi pengguna Softex di FPEB UPI angkatan 2006 - 2008
62
3.4.2 Alat Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian ilmiah, dibutuhkan sumber-sumber data yang relevan dengan masalah yang diteliti. Untuk itu sangat diperlukan sekali suatu alat pengumpulan data. Berikut ini adalah teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, artikel, majalah, bacaan di internet guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari perluasan lini produk, citra merek dan keputusan pembelian. 2. Kuesioner, yaitu pengumpulan data melaluui penyebaran angket yang berisi daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi sampel penelitian.
Pertanyaan
dalam
kuesioner
disesuaikan
dengan
operasionalisasi variabel penelitian yang telah disusun. Bentuknya tertutup, artinya setiap pertanyaan telah disediakan pilihan jawabannya masing-masing dan diberi nilai berdasarkan skala interval semantik dengan tujuh pilihan jawaban. 3. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung objek penelitian pada subjek penelitian yang telah ditentukan khususnya mengenai perluasan lini produk dan citra merek Softex.
63
3.4.3 Teknik Penarikan Sampel 3.5.2.1
Populasi Dalam penelitian ini akan diuji bagaimana pengaruh perluasan lini
produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian Softex. Untuk mendapatkan sumber data yang tepat dan benar, maka penulis akan menetapkan populasi dari penelitian ini. Populasi dari penelitian ini merupakan subjek penelitian yaitu mahasiswi FPEB UPI angkatan 20062008 yang pernah menggunakan pembalut wanita merek Softex khususnya produk Softex Super Deluxe, Softex V Class dan Softex Ultra Plus. Berikut adalah tabel daftar jumlah mahasiswi FPEB UPI angkatan 2006-2008 pengguna Softex: Tabel 3.3 Populasi Mahasiswi FPEB UPI Angkatan 2006 – 2008 Pengguna Softex Jurusan/Program Studi Pendidikan Akuntansi Pendidikan Manajemen Bisnis Pendidikan Manajemen Perkantoran Pendidikan Ekonomi dan Koperasi Akuntansi Manajemen TOTAL POPULASI
2006 2007 2008 TOTAL 36 62 53 151 21 23 36 80 30 38 35 103 38 58 38 134 44 50 30 124 32 33 23 88 201 264 215 680
Sumber: Survei pra-peneitian 2009
Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang terhingga atau populasi yang jumlah anggotanya dapat diukur. Namun pada kenyataannya, penulis tidak akan mampu meneliti semua populasi tersebut karena adanya keterbatasan waktu dan biaya. Oleh karena itu, penulis akan menggunakan sampel penelitian.
64
3.5.2.2
Sampel Penggunaan sampel ini, bertujuan untuk mempermudah penelitian
dengan mengambil sebagian dari populasi yang mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel, sehingga sampel tersebut dapat mewakili populasi yang diteliti. Dari data yang diperoleh, jumlah mahasiswi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2006 sampai 2008 pengguna Softex adalah sebanyak 680 orang. Berdasarkan rumus Slovin yang dikutip dari Husein Umar (2003:146) dengan e sebesar 10% yang merupakan persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir, sebagai berikut :
Keterangan : n = sampel minimal N = populasi e = nilai kritis ( batas ketelitian yang diinginkan, e = 10 % ) Sehingga jumlah sampel penelitian minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :
n = 87,17 ≈ 88 Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 88 sampel atau responden. Namun agar sampel yang digunakan lebih representative dan untuk menjaga keakuratan data, maka jumlah sampel yang ditarik adalah sebesar 100 responden.
65
3.5.2.3
Teknik Penarikan Sampel Sampe Populasi dalam penelitian ini mempunyai anggota yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional berdasarkan program studi dan angkatan. Oleh karena itu, teknik sampling sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportionate stratified random sampling. Teknik ini dilakukan untuk menentukan jumlah sampel yang representatif dari setiap angkatan di Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis yang menjadi populasi dalam penelitian elitian ini. Besarnya sampel yang diambil ditentukan secara seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek setiap angkatan. Tabel 3.4 Daftar Penyebaran Proporsi Sampel Jurusan/Program Studi Pendidikan Akuntansi Pendidikan Manajemen Bisnis Pendidikan Manajemen Perkantoran Pendidikan Ekonomi dan Koperasi Akuntansi Manajemen
2006 N
n
2007 N
n
2008 N
n
Total Sampel (n)
36
62
53
22
21
23
36
11
30
38
35
15
38
58
38
21
44
50
30
18
32
33
23
13
Total Sampel (n) Sumber: Hasil Pengolahan 2009
30
39
31
100
66
3.5. Rancangan Analisis Data, dan Uji Hipotesis 3.5.1
Rancangan Analisis Data
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Akan menjadi suatu hal yang penting sekali dalam menyusun pertanyaanpertanyaan dalam kuesioner agar dapat dimengerti oleh responden sehingga responden dapat memberikan jawaban yang tepat. Untuk itu diperlukan suatu pengujian terhadap daftar pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang dibuat dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. 1. Uji Validitas Validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur, jadi dapat dikatakan bahwa semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana valid dan tidak validnya item pertanyaan dalam kuesioner. Dalam uji validitas ini digunakan alat uji korelasi pearson product moment coefficient of correlation dengan rumus: =
∑ − ∑ ∑
∑ − ∑ ∑ − ∑ 〸 (Suharsimi Arikunto, 2006:274)
Keterangan: r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total ∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑ X2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑ Y2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden
67
Pengujian validitas instrumen penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden dengan taraf signifikansi 5% (α=0,05), derajat kebebasan (dk=n2=30-2=28), maka diperoleh nilai rtabel sebesar 0,374. Dengan demikian keputusan pengujian validitas kuesioner diperoleh dengan membandingkan rhitung dan rtabel sebagai berikut: •
Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel (r hitung ≥ r tabel).
•
Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian tidak valid jika rhitung lebih kecil dari rtabel (r hitung < r tabel).
Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada Tabel 3.5 Tabel 3.5 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono (2008:231) 2. Uji Reliabilitas Reliabel artinya dapat dipercaya. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Dalam hal ini setiap item pertanyaan dalam kuesioner jika digunakan beberapa kali untuk mengukur
68
objek yang sama harus menghasilkan jawaban/data yang sama. Berdasarkan skala pengukuran dari item pernyataan, maka teknik perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan adalah koefisien realibilitas Alpha-Cronbach alasannya karena koefisien ini menggambarkan variansi dan item-item baik untuk format benar/salah sehingga koefisien Alpha-Cornbach merupakan koefisien yang paling umum diguunakan untuk mengevaluasi internal consistency nilai reliabilitas. Berikut adalah langkah-langkah untuk menguji reliabilitas: 1. Membuat tabel analisis butir soal, 2. Mencari varian tiap butir soal lalu jumlahkan, 3. Mencari varian total, 4. Masukkan ke dalam rumus alpha yaitu:
=
Keterangan: r11 = k = ∑ σb2 = =
1 −
∑
(Suharsimi Arikunto, 2006:196)
reliabilitas instrumen banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal jumlah varian butir pertanyaan varians total
Rumus variansnya adalah: ∑ ∑ − =
Keterangan: = = 2 ∑X = (∑X)2 = ∑Y2 = = (∑Y)2 N =
=
∑
∑ −
harga varians tiap item varians total jumlah kuadrat dalam skor distribusi X kuadrat jumlah skor dalam distribusi X jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y kuadrat jumlah skor dalam distribusi Y jumlah responden
69
5. Keputusan uji reliabilitas instrument berdasarkan ketentuan sebagai berikut: rhitung > rtabel maka instrumen dikatakan reliabel rhitung < rtabel maka instrumen dikatakan tidak reliabel Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien alpha cronbach lebih besar atau sama dengan 0,70 (Hair, Anderson, Tatham & Black, 1998:88). Hal tersebut dapat diartikan bahwa pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner kapanpun dan dimanapun ditanyakan responden akan memberikan hasil ukur yang sama. 3.5.2
Rancangan Uji Hipotesis Pada penelitian ini, digunakan dua jenis analisis antara lain analisis
deskriptif khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif yaitu untuk mendeskripsikan gambaran responden terhadap perluasan lini produk dan citra merek yang dikembangkan oleh perusahaan, dan gambaran keputusan pembelian konsumen, serta analisis kuantitatif berupa pengujian hipotesis dengan mengunakan uji statistik. Dalam analisis data penelitian secara kuantitatif, kegiatan analisis dilakukan melalui tiga tahap, yaitu : 1. Persiapan Kegiatan ini dilakukan untuk mengecek kelengkapan identitas responden, kelengkapan data (kelengkapan isi instrument pengumpulan data), serta mengecek macam isian data (pengisian data yang disesuaikan dengan tujuan penelitian).
70
2.
Tabulasi Data
•
Memberikan skor pada setiap item,
Dalam penelitian ini, setiap pendapat responden atas pertanyaan diberi nilai dengan skala interval semantik. Nilai-nilai tersebut direpresentasikan ke dalam berbagai alternatif jawaban. Berbagai alternatif jawaban tersebut diperlihatkan pada tabel berikut ini: Tabel 3.6 Alternatif Jawaban Berdasarkan Skala Interval Semantik Positif
Nilai
Alternatif Jawaban
7
Sangat mengetahui, sangat menyukai, sangat tertarik, sangat sering, sangat kreatif, sangat unik, sangat terpercaya, sangat mudah, sangat menarik, sangat tepat, sangat memahami, sangat sesuai, sangat setuju, sangat nyaman, sangat aman, sangat terbiasa, sangat puas, sangat berniat.
6
Mengetahui, menyukai, tertarik, sering, kreatif, unik, terpercaya, mudah, menarik, tepat, memahami, sesuai, setuju, nyaman, aman, terbiasa, puas, berniat.
5
Agak mengetahui, agak menyukuai, agak tertarik, agak sering, agak kreatif, agak unik, agak terpercaya, agak mudah, agak menarik, agak tepat, agak memahami, agak sesuai, agak setuju, agak nyaman, agak aman, agak terbiasa, agak puas, agak berniat.
4
Antara mengetahui dan tidak, antara menyukai dan tidak, antara tertarik dan tidak, antara sering dan tidak, antara kreatif dan tidak, antara unik dan tidak, antara terpercaya dan tidak, antara mudah dan tidak, antara menarik dan tidak, antara tepat dan tidak, antara memahami dan tidak, antara sesuai dan tidak, antara setuju dan tidak, antara nyaman dan tidak, antara aman dan tidak, antara terbiasa dan tidak, antara puas dan tidak, antara berniat dan tidak.
3
Agak tidak mengetahui, agak tidak menyukai, agak tidak tertarik, agak tidak sering, agak tidak kreatif, agak tidak unik, agak tidak terpercaya, agak tidak mudah, agak tidak menarik, agak tidak tepat, agak tidak memahami, agak tidak sesuai, agak tidak setuju, agak tidak nyaman, agak tidak aman, agak tidak terbiasa, agak tidak puas, agak tidak berniat.
2
Tidak mengetahui, tidak menyukai, tidak tertarik, tidak sering, tidak kreatif, tidak unik, tidak terpercaya, tidak mudah, tidak menarik, tidak tepat, tidak memahami, tidak sesuai, tidak setuju, tidak nyaman, tidak aman, tidak terbiasa, tidak puas, tidak berniat.
1
Sangat tidak mengetahui, sangat tidak menyukai, sangat tidak tertarik, sangat tidak sering, sangat tidak kreatif, sangat tidak unik, sangat tidak terpercaya, sangat tidak mudah, sangat tidak menarik, sangat tidak tepat, sangat tidak memahami, sangat tidak sesuai, sangat tidak setuju, sangat tidak
Negatif
nyaman, sangat tidak aman, sangat tidak terbiasa, sangat tidak puas, sangat tidak berniat.
Sumber: Modifikasi dari Pedoman Konfigurasi Skala (Malholtra, 2005:304)
71
•
Menjumlahkan skor pada setiap item,
•
Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian berdasarkan persentase dari frekuensinya, Untuk mengkategori hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas sebagai berikut: Tabel 3.7 Kriteria Penafsiran No 1 2 3 4 5 6 7
Kriteria Penafsiran 0% 1% - 25% 26% - 49% 50% 51% - 75% 76% - 99% 100%
Keterangan Tidak seorangpun Sebagian kecil Hampir setengahnya Setengahnya Sebagian besar Hampir seluruhnya Seluruhnya
Sumber: Moch. Ali (1995:184) •
Mentransformasikan atau mengubah jenis data yang diperoleh sesuai dengan teknik analisis yang akan digunakan.
3. Penerapan data sesuaikan dengan pendekatan penelitian Pengolahan data yang diperoleh dilakukan dengan mengunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil (Suharsimi Arikunto, 2006:238), lalu mengintepretasikan data-data tersebut agar diperoleh suatu kesimpulan. Untuk menguji hipotesis dari penelitian ini, maka uji statistik yang akan digunakan adalah teknik analisis jalur (path analysis). Analisis ini digunakan untuk menentukan besarnya korelasi perluasan lini produk (X1) dan citra merek (X2), serta besarnya pengaruh perluasan lini produk (X1)
72
dan citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian konsumen (Y), baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengujian hipotesis dengan analisis jalur dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Jonathan Sarwono, 2006:153): 1. Menentukan diagram jalurnya berdasarkan paradigma hubungan variabel
ε PYε
Perluasan Lini (X1)
PYX1
Keputusan Pembelian (Y)
rX1X2 PYX2
Citra Merek (X2)
Gambar 3.1 Diagram Jalur 2. Membuat persamaan struktural Diagram jalur diatas hanya terdiri atas satu persamaan struktural yang juga disebut mempunyai satu substruktur. X1 dan X2 disebut variabel eksogen dan Y sebagai variabel endogen. Persamaan strukturannya adalah sebagai berikut: = + + 3. Membuat desain variabel, memasukkan data dan menganalisisnya Pengolahan data penelitian dilakukan secara komputasi yaitu dengan menggunakan software SPSS 12.0 for Windows. Adapun langkahlangkahnya adalah sebagai berikut:
73
a. Membuat desain variabel ke dalam lembar kerja SPSS yaitu pada submenu variabel view. b. Masukkan data dalam submenu data view c. Melakukan analisis data dengan cara sebagai berikut: •
Bagian pertama untuk menghitung persamaan regresinya, caranya adalah klik analyse, pilih regression, pilih linear, pada kolom dependent masukkan variabel Keputusan Pembelian, pada kolom independent masukkan variabel Perluasan Lini Produk, dan Citra Merek, method = Enter, klik OK.
•
Bagian kedua untuk menghitung korelasi antara variabel perluasan lini produk dan citra merek, dan keputusan pembelian. caranya adalah klik analyse, pilih correlate, pilih bivariate, pilih one-tailed masukkan ke kolom variable dengan variabel perluasan lini produk dan citra merek, dan keputusan pembelian klik OK.
4. Membuat penafsiran hasil perhitungan SPSS. Sedangkan
perhitungan
manualnya
menurut
Kusnendi
(2008:166), dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut 1. Membuat matriks korelasi antar variabel bebas
R = !
1 rX X X1
rX X $ 1 X2
2. Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis antar variabel dan menghitung matriks invers korelasi
74
R
C. $ C .
C = ! . C.
X1
X2
3. Menghitung semua koefisien jalur dengan rumus berikut ini: X1
PYX C ! $ = ! . PYX C.
C. r*+ $) , C . r*+
X2
4. Menghitung R2Y (X1,X2) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total X1, X2 terhadap Y dengan menggunakan rumus: r P*+ )r*+ ,
R YX , X = P*+
*+
Selanjutnya bisa dihitung pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pengaruh X terhadap Y: Pengaruh X1 terhadap Y Pengaruh langsung
= PYX1 . PYX1
Pengaruh tidak langsung melalui X2
= PYX1 . rX1X2 . PYX2 +
Pengaruh total X1 terhadap Y
= …………………...
Pengaruh X2 terhadap Y Pengaruh langsung
= PYX2 . PYX2
Pengaruh tidak langsung melalui X1
= PYX2 . rX2X1 . PYX1 +
Pengaruh total X2 terhadap Y
=
…………………...
5. Menghitung pengaruh variabel lain (ε) dengan rumus sebagai berikut: P*ε = .1 − R *+,+
75
6. Pengujian secara keseluruhan dengan uji F Hipotesis statistik uji koefisien jalur (path analysis) secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut: Ho : PYX1 = PYX2 = 0 Hi : sekurang-kurangnya ada sebuah PYXn ≠ 0 Statistik uji yang digunakan adalah uji F F=
n − k − 1 ∑345 P*+2, r*+2, k61 − ∑345 P*+2, r*+2, 7
=
n − k − 1R *+2, k61 − R *+2, 7
Keterangan: n = Ukuran sampel k = Variabel bebas 2 = Pengaruh langsung R YXi Hasil Fhitung dibandingkan dengan tabel distribusi F-Scendecor dengan ketentuan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan 2 (dk = k – 1 = 3 – 1 = 2) dan denumerator 96 (n – k – 1 = 100 – 3 – 1 = 96). Apabila Fhitung > Ftabel maka Ho di tolak. 7. Pengujian secara individual dengan uji t Tolak Ho jika thitung > t tabel Terima Ho jika thitung < t tabel Dimana: t=
:
P+*3 P+*9
1 − R Y6X, X 76C33 + C39 + 2C39 7 n − k − 1
t mengikuti distribusi t-Student dengan derajat kebebasan n-2 (dk=98). Sesuai dengan kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah: Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.