BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1
Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh mengenai pengaruh Brand personality terhadap Purchase decision. Objek dalam penelitian ini sebagai variabel bebas atau independent variable adalah Brand personality (X) yang terdiri dari dimensi sincerity,.Kemudian menjadi variabel yang terikat atau dependent variabel adalah Purchase decision. Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah pelanggan mall Paris Van Java Bandung. Berdasarkan objek yang akan diteliti maka yang dianalisis dalam peneltian ini adalah pengaruh brand image terhadap Purchase Decision Topshop.
1.2
Metode Penelitian 1.2.2
Jenis dan Metode yang Digunakan Metode merupakan suatu cara kerja yang dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu agar dapat mengumpulkan data-data dan mencapai tujuan dari penelitian tersebut. Sugiyono mengemukakan (2012 : 5) bahwa metode penelitian dapat diartikan sebagi cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitiannya, jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai suatu kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi berdasarkan data belaka (M. Nazir, 2003 Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
: 55). Menurut Maltohara dan Birks (2007 : 73) penelitian deskriptif adalah suatu riset konklusif yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu, contohnya seperti karakteristik atau fungsi pasar. Zikmund, Etal (2009 : 55) menambahkan penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan karakteristik objek orang, sekelompok orang, organisasi, atau lingkungan, dengan kata lain peneltian deskriptif mencoba menggambarkan sesuatu pertanyaan 5W+1H. Sedangkan penelitian verifikatif adalah penelitian yang pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan kebenaran dari suatu hipotesis tersebut menggunakan perhitunganperhitungan statistic (Suharsimi Arikunto, 2006:8). Dalam penelitian ini akan diuji kebenaran hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan pengaruh Brand personality terhadap Purchase decision Topshop. Dengan dilakukannya penelitian deskriptif dan verifikatif dalam penelitian ini maka metode yang digunakan adalah metode explanatory survey, yaitu survei yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal atau hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel yang diteliti melalui pengujian hipotesis. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan wawancara kepada sampel responden untuk memperoleh fakta yang relevan mengenai hubungan kausal dan hipotesis di lapangan. Berdasarkan kurung waktu penelitian, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method. Karena waktu penelitian kurang dari satu tahun. 3.2.2 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang menjelaskan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan, gambar hubungan variabel, perumusan hipotesis sampai dengan rancangan analisis data yang dituangkan secara tertulis ke dalam bentuk usulan atau proposal penelitian.
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
Menurut Sugiyono (2012) desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan untuk mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Desain penelitian kausal digunakan untuk membuktikan hubungan sebab dan akibat antara variabel, dalam hal ini adalah variabel pengaruh (variabel independent) dan variabel terpengaruh (variabel dependent). 1.3
Operasional Variabel Penelitian ini membahas dua variable yaitu Purchase decision (Y) sebagai
variabel dependent atau variabel terikat dan Brand Personality (X) sebagai variabel independent atau variabel bebas. Operasionalisasi variabel-variabel ini akan dijelaskan secara rinci, dengan tujuan untuk menghindari terjadi kekeliruan dalam mengartikan variabel yang diteliti dan juga sebagai kerangka acuan untuk mendreskipsikan permasalahan yang hendak diungkap. Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Variabel
Brand Personality (X) Kepribadian merek adalah βsekumpulan karakteristik manusia yang dikaitkan atau dihubungkan dengan merekβ (Aaker dalam Hawkins 2013)
Sub Variabel
Sincerity
Indikator
Down to earth
Honest
Wholesome
Cheerful
Ukuran
Skala
Tingkat kesederhanaan produk merek Topshop Tingkat keaslian produk merek Topshop
Ordinal
Tingkat kemanfaatan produk merek Topshop Tingkat kepribadian yang menyenangkan produk merek
Ordinal
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ordinal
Ordinal
32
Topshop
Excitement
Daring
Spirited
Imaginative
Up to date
Competence
Reliable
Intelligent
Successful
Sophistication
Upper-class
Charming
Tingkat kepribadian merek Topshop yang berani dibandingkan merek lain Tingkat kepribadian yang menyemangati produk merek Topshop Tingkat inovasi yang ditonjolkan merek Topshop
Ordinal
Tingkat kepribadian yang selalu up to date produk merekTopshop Tingkat kepercayaan produk merek Topshop Tingkat kepribadian yang pintar produk merek Topshop Tingkat kesuksesan produk merek Topshop Tingkat gengsi yang tinggi produk merek Topshop Tingkat kepribadian yang mempesona pada produk merek Topshop
Ordinal
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
33
Ruggedness
Outdoor
Tough
Keputusan pembelian (Y)
Need
Keputusan pembelian adalah tahap evaluasi bagi consumen untuk membentuk pilihan diantara merek yang ada Style dan membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. (Dutton dalam Gianpaolo 2012:59)
Pembelian berdasarkan kebutuhan.
Tingkat kepribadian produk merek Topshop yang bisa digunakan di luar ruangan Tingkat kepribadian yang berani pada produk merek Topshop Tingkat Pembelian berdasarkan kebutuhan produkTopshop
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Pembelian berdasarkan promosi
Tingkat Ordinal pembelian berdasarkan Dilanjutkan. promosi produkTopshop
Pembelian berdasarkan Style
Tingkat Pembelian berdasarkan Style dari produk merek Topshop
Ordinal
Varian produk
Tingkat varian dari produk merek Topshop
Ordinal
Quality
Kualitas Produk
Tingkat kualitas produk merek Topshop
Ordinal
Price
Harga Produk
Tingkat Harga produk merek Topshop
Ordinal
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
Brand
Kepercayaan terhadap merek Topshop
Tingkat kepercayaan terhadap produk merek Topshop
Ordinal
Kesempatan memilih merek
Tingkat Kesempatan memilih merek Topshop
Ordinal
Perasaan memiliki ikatan dengan merek Topshop
Tingkat perasaan memiliki ikatan dengan merek Topshop
Ordinal
1.4
Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1
Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan dikelompokan menjadi dua, sesuai dengan
sumber data penelitian. Jenis data tersebut antara lain: 1. Data primer, Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data pra penelitian dengan menyebar 30 kuesioner kepada 30 orang konsumen Topshop Paris van Java Mall, selain itu dilakukan wawancara kepada manajer dari Topshop Paris van Java Mall untuk menanyakan strategi brand personality dan untuk mengetahui jumlah konsumenTopshop Paris van Java Mall. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian,dan merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, yakni dengan cara mencari informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dalam penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah gerai clothing line internasional yang ada di Indonesia melalui official website.
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
3.4.2 1.
Sumber Data Observasi (pengamatan), dilakukan dengan mengamati objek yang diteliti khususnya mengenai Brand personality dan Purchase decision Topshop.
2.
Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan mempelajari literaturliteratur yang sesuai dengan pokok bahasan, agar menjadi landasan dalam penyusunan penelitian ini, yang terdiri dari:
3.
a.
Buku-buku yang relevan dalam penelitian
b.
Jurnal, internet dan lain-lain
Field research, yang terdiri dari kuesioner yang disebarkan kepada responden atau anggota sampel.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal yaitu skala yang mengurutkan data dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi atau sebaiknya dengan interval yang tidak harus sama 3.4.3
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan dan merupakan cara yang digunakan untuk
memperoleh data Metode pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode likert yang biasa digunakan untul mengukur konstruk sikap dan intensitas sikap dalam suatu penelitian sosial dan psikologis. Metode likert sering disebut sebagai method of summated ratings dimana peneliti akan memberi bobot pada jawaban dari pernyataan-pernyataan yang tersedia dalam kuisioner. Rumusan masalah pertama, yaitu mengenai persepsi konsumen akan bran image produk dari Topshop. Rumusan masalah yang kedua, mengenai Purchase decision ulang pada produk Topshop oleh konsumen terkait dengan menggunakan brand personality nya. anlisis deskriptif kualitatif, menggunakan data yang masuk dengan cara dikelompokkan dan ditabulasikan kemudian diberi penjelasan. 3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel. 3.5.1
Populasi Didalam melakukan penelitian, Kegiatan pengumpulan data adalah
langkah utama untuk mengetahui karakteristik dan populasi yang merupakan elemen-elemen dalam objek penelitian keputusan untuk menguju hipotesis.
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
Populasi adalah Wilayah Generalisasi yang terdiri atau objek yang mempunyai kualitas dari karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk ditarik kesimpulan (Sugiyono. 2011:80) Berdasarkan pengertian tersebut, populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen Topshop di paris Van Java Mall. Maka dari itu dari hasil penelitian terdapat jumlah konsumen Topshop Paris Van Java Mall dalam 1 bulan pada Oktober 2014 sebanyak 450 orang 3.5.2
Sampel
Untuk mengetahui dan mengambil sampel yang presentatif mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidakn mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk memperoleh Sampel yang reprsentatif dari populasi, maka setiap objek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel menggunakan
rumus
Slovin,
yakni
ukuran
sampel
yang
merupakan
perbandingandari ukuran populasi dengan presentasi kelonggaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampek dapat ditolerir atau diinginkan. Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut :
π=
π΅ π β π΅ππ
Dimana: n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi e= Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir π=
πππ = ππ π β πππ. π. ππ
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
3.5.3
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Sugiyono (2011:181) Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan data sampel yang akan digunakan. Teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Teknik penarikan sampel yang digunakan peneliti adalah teknik non probability sampling, yaitu sebuah teknik penarikan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik non probability sampling menurut Sugiyono (2011:66) yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak member peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur. Populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling menurut Sugiyono (2011:68) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Alasan mengambil purposive sampling karena kriteria sampel yang diperoleh benar-benar sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan dimana kriteria untuk sampel pada penelitian ini diantara lain adalah sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli produk Topshop 3.6 Pengujian validitas dan reabilitas 3.6.1
Uji Validitas Menurut Aaker, Kumsr dan Day (2004:303) validitas adalah suatu metode
yang mengukur keabsahan dari item yang seharusnya diukur. Suatu penelitian sapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebur menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukut yang sesuai dengan yang dimaksud pengukuran tersebut.
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
Kegiatan dalam analisi data adalah mengelompokkan dat berdasarkan variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2013:147) Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam kuesioner. Validitas suatu data tercapai jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa yang akan diungkapkan. Uji validitas dilakukan dengan bantuan computer dengan bantuan software SPSS 20 for windows. Rumus yang digunakan untuk menghitung suatu instrumen adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut: πππ =
π΅ β πΏπ β (β πΏ)(β π) β[{π΅. β πΏπ β (β πΏ)π }{π΅. β ππ β (β π)π }]
(Sugiyono, 2013:183) Keterangan: rxy
= Korelasi Product Moment
N
= Jumlah populasi
βX
= Jumlah skor butir (X)
βY
= Jumlah skor variabel (Y)
βX2
= Jumlah skor butir kuadrat (X)
βY2
= Jumlah skor variabel kuadrat (Y)
βXY = Jumlah perkalian butir (X) dan skor variabel (Y)
Harga rxymenunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan.Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna yaitu (1) tidak adanya korelasi, (2) arah korelasi, dan (3) besarnya korelasi. Keputusan uji validitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika rxy> r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan valid 2. Jika rxy< r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 20 for windows. Dengan menggunakan rumus dan langkah yang sama maka dapat dilakukan pengujian validitas untuk seluruh item yaitu sebanyak 24 item. Pengujian validitas instrument ini dilakukan terhadap 30 responden. Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel X (Brand Personality) No. 1 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11 12 13
14
Butir Pernyataan Sincerity Topshop merupakan merek yang sederhana. Topshop merupakan merek yang asli (tidak palsu). Topshop merupakan merek yang bermanfaat. Topshop merupakan merek yang menyenangkan. Excitement Topshop merupakan merek yang membuat konsumen menjadi berani. Topshop merupakan merek yang membuat konsumen menjadi semangat. Topshop merupakan merek yang membuat konsumen menjadi bermotivasi. Topshop merupakan yang merek selalu up to date. Competence Topshop merupakan merek yang dapat dipercaya. Topshop merupakan merek yang pintar. Sophistication Topshop merupakan merek yang sukses. Topshop merupakan merek dengan gengsi yang tinggi. Topshop merupakan merek yang mempesona. Ruggedness Topshop merupakan merek dengan produk yang bisa dipakai untuk kegiatan outdoor.
rhitung
rtabel
Keterangan
0.838
0,374
Valid
0.651
0,374
Valid
0.642
0,374
Valid
0.838
0,374
Valid
0.519
0,374
Valid
0.744
0,374
Valid
0.756
0,374
Valid
0.818
0,374
Valid
0.569
0,374
Valid
0.617
0,374
Valid
0.512
0,374
0.818
Valid Dilanjutkan. 0,374 Valid
0.596
0,374
Valid
0.64
0,374
Valid
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
15
Topshop merupakan merek tangguh. Sumber : Hasil pengolahan data 2015
0.575
0,374
Valid
Dari Tabel 3.2 di atas, terlihat bahwa pernyataan yang terdapat dalam kuisioner penelitian telah valid sesuai dengan kriteria uji validitas, yaitu nilai rhitung > r table pada sig 0,05 sampel 30 dan df 28, n-2 (30-2=28) sebesar 0,374. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Purchase Decision) No.
1 2 3 4
5 6
7 8 9
Butir Pernyataan Need Saya membeli Topshop karena berdasarkan kebutuhan pada produk Topshop. Saya membeli Topshop karena ada promosi/discount. Style Saya membeli Topshop karena style. Saya membeli Topshop karena banyaknya varian pada produk merek Topshop. Quality Saya membeli Topshop karena Topshop kualitas produk yang bagus. Price Saya membeli Topshop karena harga pada produk Topshop. Brand Saya membeli Topshop karena percaya terhadap merek Topshop. Saya lebih memilih merek Topshop dibandingkan yang lain. Saya membeli Topshop karena mempunyai keterikatan dengan merek Topshop Sumber : Hasil pengolahan data 2015
rhitung
rtabel
Keterangan
0.535
0,374
Valid
0.68
0,374
Valid
0.629
0,374
Valid
0.533
0,374
Valid
0.619
0,374
Valid
0.639
0,374
Valid
0.678
0,374
0.512
0,374
Valid Dilanjutkan. Valid
0.424
0,374
Valid
Berdasarkan hasil pengujian validitas pada Tabel 3.3 maka dapat disimpulkan bahwa item pernyataan pada variable purchase decision yang terdiri 9 item pernyataan dapat dikatakan valid, karena rhitung > r tabel. Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
3.6.2
Uji Reliabilitas Reabilitas berarti sejauh mana hsil pengukuran dapat dipercaya sehingga
hasil dari pengukuran tersebut jauh dari kekeliruan pengukuran. π
π = (πβπ) (π β
β πππ πππ
) ( Suharsimi Arikunto, 2010 : 239)
Keterangan : r
=
reliabilitas instrument
k
=
banyaknya butir penyertaan atau banyaknya soal
βΟ2t
=
jumlah varians butir
Ο 2t
=
varians total
Untuk mencari tiap butir menggunakan rumus varians sebagai berikut:
ππ
π
=
β πΏπ
(β πΏ)π π΅
π΅
(Suharsimi Arikunto 2010:240)
Keterangan : Ο2t
=
Harga varians total
βX2
=
Jumlah kuadrat skor total
(βX)2
=
Jumlah kuadrat dari jumlah skor total
N
=
Jumlah respoden
Keputusan uji reanilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut. 1. Jika rhitung > r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan reliable 2. Jika rhitung< r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak reliable
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
Variabel
Cronbach
Cronbachβs Alpha
Alpha
Based on Standarized
Keterangan
Brand Personality Sincerity
0,811
0,600
Reliabel
Excitement
0,813
0,600
Reliabel
Competence
0,622
0,600
Reliabel
Sophistication
0,818
0,600
Reliabel
Ruggedness
0,730
0,600
Reliabel
0,600
Reliabel
Purchase Decision 0,740 Sumber : Hasil pengolahan data 2015 Hasil dari pengujian reliabilitas pada Tabel 3.4 dalam penelitian ini yang dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifiikan 5% menunjukan bahwa masing-masing memberikan cronbach alpha> 0,60 artinya instrumen penelitian X dan Y dinyatakan reliable. 3.7
Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis
3.7.1
Rancangan Analisis Data Kegiatan
analisis
yang
dilakukan
setelah
seluruh
data
sudah
terkumpul.Lalu dimulailah pengolahan data dan menafsirkan data hasil pengolahan. Dari hasil tersebut dapat dilihat apakah variabel (X) Brand personality berpengaruh terhadap Variabel (Y) Purchase Decision 1.
Method of successive Interval (MSI) Untuk memperoleh data dari variabel kualitatif, setiap variabel dahulu
dijabarkan ke dalam subvariabel dan setiap dioperasionalisasikan ke dalam indikator. Setiap indikator diukur dengan ukuran peringkat jawaban dengan skala ordinal. Karena tingkat pengukuran data tersebut adalah ordinal, maka dapat diolah lebih lanjut dengan diubah menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Succesive Interval (MSI)
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
Langkah β Langkah untuk melakukan transformasi data adalah sebagai berikut ; 1.
Berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap pertanyaan hitung frekuensi setiap pilihan jawaban.
2.
Berdasarkan frekeunsi yang diperoleh untuk setiap jawaban.
3.
Berdasarkan proporsi kumulatif setiap jawaban dari pertanyaan.
4.
Berdasarkan setiap pertanyaan ditentukan nilai Z π(π) =
5.
π βππ
π π
ππ π
Hitung skala value (melalui persamaan berikut) : πΊππππ π½ππππ =
6.
π²ππππ
ππππ πππππ πππππ β πππππ
ππππ πππππ ππππ π«πππππ π
π πππππ ππππ β π«πππππ π
π πππππ πππππ πππππ Hitung Score setiap pilihan Jawaban melalui persamaan berikut: πΊππππ = πΊππππ π½ππππ + | πΊππππ π½ππππ πππππππ | + π
2.
Analisis Regresi Linier Berganda 1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang telah terkumpul setelah diisi oleh responden seperti memeriksa kelengkapan pengisian angket dan pemeriksaan jumlah lembaran angket. 2. Coding, yaitu pembobotan dari setiap item instrumen berdasarkan pada pembobotan untuk jawaban positif dimulai dari skor yang terbesar sampai dengan yang terkecil dan untuk jawaban negatif dimulai dari skor yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Nilai atau bobot untuk setiap jawaban positif diberi nilai 5-4-3-2-1. Pengukuran dalam kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert yaitu kuesioner yang disebarkan dan dibuat dengan sistem tertutup, artinya tanggapan untuk setiap pertanyaan telah disediakan dan responden hanya tinggal memberikan tanda silang pada
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
kolom tanggapan sesuai dengan pendapat responden masing-masing. Adapun kriteria bobot nilai yang disediakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Kriteria Bobot Nilai Alternatif Bobot Pertanyaan Positif
Alternatif Jawaban Sangat setuju dengan pernyataan
5
Setuju dengan pernyataan
4
Netral dengan pernyataan
3
Tidak setuju dengan pernyataan
2
Sangat tidak setuju dengan pernyataan
1
3. Tabulating, yaitu menghitung hasil scoring, yang dituangkan kedalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi adalah sebagi berikut:
Resp.
Tabel 3.6 Rekapitulasi Pengubahan Data Skor Item 1
2
3
4
β¦
N
Total
1 2 β¦ N 3.7.1.1 Teknik Analisis Data Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab dan mendeskripsikan variabel-variabel penelitian antara lain : 1. Analisis deskriptif mengenai brand personality yang terdiri dari tiga indikator yaitu sincerity, excitement, competence, sophistication dan ruggedness kepada konsumen Topshop Paris Van Java Mall, Bandung.
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
2. Analisis deskriptif mengenai purchase decision yang juga memiliki tiga indikator yaitu need, style, quality, price, dan brand kepada konsumen Topshop Paris Van Java Mall, Bandung. Dengan tujuan untuk mendapakan data yang akurat, dalam penelitian ini digunakan analisis data deskriptif. Alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Rancangan analisis deskriptif dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a) Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK = ST x JB x JR Keterangan : ST = Skor tertinggi JB = Jumlah bulir JR = Jumlah responden b) Membuat daerah kategori kontinum Membagi daerah ketegori kontinum menjadi lima tingkatan, contohnya sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan langkahlangkah sebagai berikut: Tinggi
=
ST x JB x JR
Rendah
=
SR x JB x JR
Keterangan: ST : Skor Tertinggi SR : Skor Terendah JB : Jumlah Bulir JR : Jumlah Responden ο·
Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan rumus: πΉ=
ο·
ππππππππππππππππππ β ππππππππππππππππ
ππ π
Selanjutnya menentukan daerah kontimun tinggi, sedang, dan rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum tinggi sampai rendah.
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46
c) Menentukan garis kontinum dan menentukan daerah letak skor untuk variabel brand personality(X) dan purchase decision(Y).
Sangat
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Rendah
Gambar 3.1 Garis Kontinum Variabel X dan Y 3.7.1.2 Teknik Analisis Data Verifikatif Analisis verifikatif, digunakan untuk menguji hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh brand personality (X) melalui sub varibabel
sincerityconcern
(X1),
excitement(X2),
sophistication(X4) dan ruggedness (X5) terhadap
competence
(X3),
purchase decision (Y).
penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan analisis korelasi. Langkah-langkahnya dengan cara mengubah data ordinal menjadi interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Mengingat data variabel yang digunakan dalam penelitian seluruhnya adalah skala ordinal, sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval. Dengan demikian semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI). 3.7.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan uji persyaratan regresi. Adapun syaratnya adalah uji normalitas data. Seperti menurut Arikunto (2010:278 ) menyebutkan bahwa dikatakan normal apabila nilai residual yang dihasilkan diatas nilai signifikasi yang ditetapkan.
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47
3.7.3 Analisis Korelasi Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya dengan menggunakan analisis koefisien korelasi yang bertujuan mencari hubungan antara variabel yang diteliti. Penggunaan korelasi product moment digunakan untuk menguji hubungan antara variabel X1 dan Y, variabel X2 dan Y, X3 dan Y. Sementara Pengunaan koefisien korelasi ganda digunakan untuk menguji hubungan ketiga variabel bebas X1, X2, dan X3 terhadap Y. Teknik korelasi product moment digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio. Rumus koefisien korelasi Product Moment : rxy ο½
ο ο₯ XY ο (ο₯ X )(ο₯ Y ) ( N . ο₯ X 2 ο (ο₯ X ) 2 )( N . ο₯ Y 2 ο (ο₯Y ) 2 )
Sugiyono, (2012:193) Koefisien korelasi ganda merupakan hubungan secara bersama-sama antaraX1, X2, dan X3. Pada penelitian ini korelasi ganda yang dimaksud merupakan hubungan antara variabel sincerity , excitement, competence, sophistiaction dan ruggedness terhadap purchase decision. Terdapat dua jenis hubungan variabel yaitu hubungan positif dan negative. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti kenaikan (penurunan) Y. ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut Koefisien korelasi (r). Nilai r harus paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya: ο·
Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel
sangat kuat dan positif. ο·
Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel
sangat kuat dan negatif.
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
ο·
Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara kedua variabel yang
diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.
Tabel 3.7 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 β 0,199
Sangat rendah
0,20 β 0,399
Rendah
0,40 β 0,599
Sedang
0,60 β 0,799
Kuat
0,80 β 1,000
Sangat kuat
Sumber: Sugiyono, (2012:184) 3.7.4
Analisis Regresi Berganda Analisis regresi digunakan peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan
bagaiamana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya), (Sugiyono 2012:188). Analisis berganda ini adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan dua atau lebih independent variabel.Penelitian ini terdiri dari satu variabel independen yaitu brand personality dengan lima sub-variabel (sincerity, excitement, competence, sophistiactiondan ruggedness) dan satu variabel dependen (purchase decision), maka penelitian ini menggunanakan analisis regresi berganda. Persamaan untuk analisis regresi ganda adalah : π = π + ππ π π + ππ π π +ππ π π + ππ π π +ππ π π Sugiyono, (2012:192) dimana : Y = Purchase decision X1= Sincerity X2= Excitement
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
X3 = Competence X4= Sophistication X5 = Ruggedness a
= harga Y apabila X=0 (harga konstan)
b1b2b3b4b5= koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan. 3.7.5
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah alat statistik untuk mengetahui besarnya
presentase pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan asumsi 0 β€ r2 β₯ 1, maka dari itu digunakan koefisien determinasi sebagai berikut : π²π« = ππ π πππ% Suharsimi Arikunto, (2006 : 144) dimana : KD
= Koefisien determinasi
r
= Koefisien korelasi Sebelum nilai ππ digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu
harus diuji apakah nilai-nilai ππ ini terletak dalam daerah penerimaan atau penolakan Ho. Nilai koefisien penentu berada diantara 0-100%. Jika nilai koefisien penentu makin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 3.7.6 Rancangan Uji Hipotesis Setelah pasangan data dari masing-masing sub-variabel independen dengan variabel dependen diperoleh, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel bebas (X) yaitu brand personality yang terdiri dari π π (sincerity), π π (excitement) π π (competence), π π (Sophistication), dan π π (ruggedness) terhadap variabel terikat (Y) yaitu purchase decision. Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
Rumus yang digunakan penulis untuk menguji hipotesis yaitu uji signifikan koefisien korelasi (uji t) yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:184). Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan peneriamaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama ο· H0 : Ο = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara sincerity, excitement, competence, sophistication dan ruggednessterhadap purchase decision ο· H0 : Ο β 0, artinya terdapat pengaruh antara antara antara sincerity, excitement, competence, sophistication dan ruggednessterhadap purchase decision 2. Hipotesis Kedua ο· H0 : Ο = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara sincerity terhadap purchase decision ο· H0 : Ο β 0, artinya terdapat pengaruh antara sincerity terhadap purchase decision 3. Hipotesis Ketiga ο· H0 : Ο = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara excitement terhadap purchase decision ο· H0 : Ο β 0, artinya terdapat pengaruh antara excitement terhadap purchase decision 4. Hipotesis Keempat ο· H0
:
Ο
=
0,
artinya
tidak
terdapat
pengaruh
antara
competenceterhadap purchase decision ο· H0 : Ο β 0, artinya terdapat pengaruh antara competence terhadap purchase decision 5. Hipotesis Keempat ο· H0 : Ο = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara sophistiaction terhadap purchase decision
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
ο· H0 : Ο β 0, artinya terdapat pengaruh antara sophistiaction terhadap purchase decision 6. Hipotesis Keempat ο· H0 : Ο = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara ruggedness terhadap purchase decision ο· H0 : Ο β 0, artinya terdapat pengaruh antara ruggedness terhadap purchase decision Sedangkan untuk menguji hipotesis secara simultan pengaruh sincerity, excitement, competence, sophistication dan ruggedness terhadap purchase decision dapat menggunakan rumus uji F berikut ini : ππ― =
πΉπ /π (πβ πΉπ )/(πβπβπ)
(Sugiyono, 2011: 192)
Dimana : R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel Bila Fh lebih besar dari Ft maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah positif, yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi, kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah: Jika Fhitung> Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika Fhitung β€ Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak Berdasarkan taraf signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = (n-k-1). Untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian, perhitungannya adalah sebagai berikut:
π‘=
π βπβ2 β1β π 2
(Sugiyono, 2011:184)
Keterangan: t = Distribusi student Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
r2 = Koefisien korelasi dari uji independen (kekuatan korelasi) n = Banyaknya sampel
Ketentuan dari pada uji t-student ini adalah: HO Ξ² = 0
: Korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan Y.
H1 Ξ² β 0
: Korelasi berarti, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan Y.
Kriteria uji hipotesis adalah: 1. Taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan ( dk ) = n β 2. 2. Jika thitung> ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika thitung β€ ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Fryda Nur Delaniawati, 2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu