BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Untuk
memperoleh
penelitian
yang
baik
dan
dapat
dipertanggungjawabkan, maka diperlukan metodologi penelitian yang terkait dan relevan dengan penelitian ini. Serta diperlukan kejelasan objek data, populasi, serta sampel yang tepat sehingga bisa menyelesaikan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Maka dari itu, dalam bab ini dijelaskan terkait tentang objek penelitian, metode penelitian, operasional variabel, populasi, dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sehingga didapat sebuah data dan hasil yang relevan. 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang manajemen, khususnya manajemen pemasaran yaitu mengenai pengaruh iklan terhadap citra merek serta pengaruhnya pada minat beli (Survei Pada Dosen dan Staf Universitas Pendidikan Indonesia). Objek dalam penelitian ini akan melibatkan 3 variabel yaitu 2 variabel bebas (independent variabel) dan 1 variabel terikat (dependent variabel). Adapun yang menjadi variabel bebas adalah iklan (X) yang terdiri dari beberapa dimensi yang meliputi mission, message, dan media. Serta citra merek (Y) yang terdiri dari beberapa indikator yaitu meliputi kekuatan asosiasi merek, keuntungan asosiasi merek, dan keunikan asosiasi merek. Sedangkan variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah minat beli (Z) yang terdiri dari keinginan membeli produk, kemungkinan membeli merek, dan pertimbangan untuk membeli. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah dosen Universitas Pendidikan Indonesia . Berdasarkan objek dan subjek penelitian yang telah ditentukan tersebut, maka penelitian ini akan menganalisis pengaruh Iklan dan Citra Merek terhadap Minat Beli mobil jenis city car merek Daihatsu Sirion.
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
3.2. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.2.1.
Metode Penelitian Satu hal yang teramat penting dalam suatu penelitian adalah menemukan
metode yang akan digunakan, karena dengan menggunakan metode yang tepat, suatu penelitian akan lebih mudah dilaksanakan sehingga hasil penelitian tersebut dapat mencapai tujuan dan kegunaannya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 03), βPenelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal yang lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian deskriptif dilakukan untuk memperoleh deskripsi pertama mengenai Iklan, sehingga menghasilkan indikator antara lain mission, message, dan media. Kedua mengenai deskripsi Citra Merek yang memiliki 3 indikator yaitu kekuatan asosiasi merek, keuntungan asosiasi merek, dan keunikan asosiasi merek. Ketiga mengenai deskripsi Minat Beli yang memiliki tiga indikator yaitu keinginan untuk membeli produk, memilih berdasarkan pengalaman, dan menggunakan berdasarkan keinginan suatu produk. Sedangkan jenis penelitian verifikatif menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 15) penelitian yang bertujuan mengecek kebenaran hasil penelitian lain. Sifat verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, dimana dalam penelitian ini, penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui Iklan seberapa pengaruhnya terhadap Citra Merek serta dampaknya pada Minat Beli. Mengenai penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah explanatory survey. Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan , maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Explanatory survey dilakukan melalui kegiatan pengumpulan informasi dari sebagian populasi secara langsung di tempat kejadian
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
(empiris) melalui alat kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi yang akan diteliti terhadap permasalahan penelitian. Maholtra (2010, hlm. 96) menyatakan bahwa Explanatory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan ke dalam masalah yang dihadapi manajemen atau para peneliti tersebut. Penjelasan penelitian dalm bentuk wawancara mendalam atau kelompok fokus dapat memberikan wawasan berharga. Berdasarkan pengertian tersebut penelitian yang digunakan dalam metode ini adalah informasi dari sebagian populasi yang dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang akan diteliti. Responden yang akan diambil dalam penelitian ini adalah Dosen dan staf Universitas Pendidikan Indonesia, yang bertempat di Kampus Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia dan periode penelitian ini adalah kurang dari enam bulan. Yaitu dari bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2015. 3.2.2. Desain Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 90), βDesain (design) penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakanβ. Dalam desain penelitian tercakup penjelasan secara terperinci mengenai tipe desain riset yang menurut prosedur yang sangat dibutuhkan dalam upaya memperoleh informasi serta mengolahnya dalam rangka memecahkan masalah. Tipe riset desain ini berhubungan dengan tingkat analisis yang direncanakan oleh peneliti terhadap data yang dikumpulkan. Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka desain penelitian yang digunakan adalah riset kausal, karena untuk mengetahui variabel pengaruh (variabel independen) dan variabel terpengaruh (variabel dependen) serta untuk menguji keterkaitan antara variabel-variabel yang diteliti.
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
3.3. Operasional Variabel Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi, Iklan (X) dengan indikator Mission, Message, dan Media. Citra Merek (Y) dengan indikator kekuatan asosiasi merek, keuntungan asosiasi merek, dan keunikan asosiasi merek. Sedangkan variabel (Z) adalah Minat Beli dengan indikator keinginan untuk membeli produk, memilih berdasarkan pengalaman, dan menggunakan berdasarkan keinginan suatu produk. Berikut adalah tabel operasional variabel dalam penelitian ini:
Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Sub Variabel
Indikator
Ukuran Tingkat
Iklan (X)
Mission
Skala
tujuan iklan terhadap konsumen
segala sesuatu yang
Tingkat
dibayar dari bentuk
informasi
yang
penyajian non
didapat
oleh
personal dan
konsumen
pengenalan atas
Tingkat
gasasan-gagasan,
iklan
barang atau layanan
Tingkat
ingatnya
yang dilakukan oleh
konsumen
terhadap
sponsor yang
iklan yang ditawarkan
Kotler dan Armstrong (2012, hlm. 456)
Message
Item
tercapainya
Periklanan adalah
teridentifikasi.
No.
Ordinal
1
Ordinal
2
Ordinal
3
Ordinal
4
Ordinal
5
kejelasan
persuasif
Tingkat tersampaikannya pesan
iklan
kepada
konsumen Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56
Tingkat pesan
kejelasan iklan
yang
disampaikan
6
kepada
konsumen Tingkat pesan
daya
tarik
iklan
disampaikan
yang
7
kepada
konsumen Media
Tingkat kemenarikan media yang digunakan untuk
menarik
konsumen
Tingkat
keragaman
media iklan
Ordinal
8
Ordinal
9
Tingkat daya jangkau media
mengiklankan
produknya
(Media
Sosial, Radio,
10
Televisi, dan
Surat
Kabar) Citra Merek (Y) Citra Merek adalah
Kekuatan asosiasi Tingkat merek
informasi
yang masuk ke dalam
persepsi konsumen
ingatan konsumen
tentang sebuah merek
Tingkat
yang tercermin dari
yang
asosiasi merek yang
dalam
berpegang pada
konsumen
ingatan konsumen.
Keuntungan
Tingkat
Ordinal
11
Ordinal
12
Ordinal
13
informasi bertahan
di
ingatan
kepercayaan
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
57
(Keller, 2013, hlm. 72)
asosiasi merek
konsumen
terhadap
merek Tingkat
penilaian
positif
merek
oleh Ordinal
14
konsumen Keunikan asosiasi Tingkat merek
keunggulan
merek Daihatsu Sirion Ordinal
Tingkat
15
keunggulan
atribut
merek
Daihatsu Sirion yang
16
menjadi pembeda dari pesaing Minat Beli (Z)
Minat
Tingkat
transaksional
kecenderungan
Pembelian merupakan
seseorang melakukan
salah satu dimensi dari
pembelian mobil jenis city
perilaku keinginan
car
Ordinal
18
Ordinal
19
merek
dimensi, yaitu minat
Minat
Tingkat
beli dan dari mulut ke
referensial
kecenderungan
mulut. Dalam hal ini
seseorang
indikator yang
untuk
menginformasikan
mengukur minat beli
mobil jenis city car
adalah minat
Daihatsu
transaksional, minat
preferensial, dan minat
17
Daihatsu Sirion.
yang terdiri dari dua
referensial, minata
Ordinal
Sirion
kepada orang lain. Minat
Tingkat pilihan utama
preferensial
konsumen
terhadap
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58
eksploratif.
mobil jenis city car
(Ferdinand, 2002, hlm.
Daihatsu Sirion
129)
1.4
Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 1.4.1. Sumber Data Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm.172), sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data bisa diperoleh dari sumber internal perusahaan maupun dari eksternal perusahaan. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu sumber data primer dan sekunder. 1. Data primer Adalah data yang didapat dari wawancara dan penyeberan kuesioner. Responden yang diambil adalah dosen dan staf Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Data sekunder Adalah data yang diperoleh melalui studi kepustakaan yang berkenaan dengan hal-hal yang menyangkut penelitian ini. Adapun selain buku yang berkaitan dengan penelitian mengenai Iklan dan Citra Merek, peneliti pun menjadikan informasi yang beredar di berbagai website dan pengetahuan dari berabagai bahan pendukung penelitian. Termasuk di antaranya sebagai landasan kajian teori variabel Iklan, Citra Merek, dan Minat Beli. 1.4.2. Teknik Pngumpulan Data Untuk mengumpulkan data mengenai objek penelitian digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Penelitian lapangan Dalam studi lapangan ini peneliti terjun langsung ke lapangan atau tempat objek penelitian untuk mendapatkan data-data yang diperlukan Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59
dalam penyusunan penelitian ini. Penulis juga melakukan penelitian dengan
menggunakan
kuesioner.
Kuesioner
adalah
teknik
pengumpulan data dengan cara menyusun daftar pertanyaan dan diajukan kepada sejumlah responden. Tiap pernyataan merupakan jawaban atas masalah yang diteliti. Sehingga dari jawaban kuesioner yang terkumpul akan dilihat seberapa jauh pengaruh Iklan terhadap Citra Merek serta dampaknya pada Minat Beli. 2. Penelitian kepustakaan dan literatur Yaitu mempelajari berbagai literatur yang terkait dengan penelitian ini, yaitu buku, jurnal, maupun informasi yang tersebar di berbagai web site yang berkaitan dengan Iklan, Citra Merek dan Minat Beli. Sumber kepustakaan peneliti telah dilampirkan dalam daftar pustaka. 3. Wawancara Dilakukan pada dosen dan staf Universitas Pendidikan Indonesia , mengenai hal yang berkaitan dengan penelitian ini. 4. Kuesioner Sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yaitu dosen dan karyawan Universitas Pendidikan Indonesia tentang Iklan, Citra Merek dan Minat Beli. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal yaitu skala pengukuran yang mengurutkan data dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi ata sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama. 3.5. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 3.5.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono (2012:80). Dalam penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai populasi harus yang menjadi sasaran penelitiannya, yang disebut populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi, dalam Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60
sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini populasi sasarannya adalah dosen dan staf Universitas Pendidikan Indonesia yang berjumlah 1.687 orang. 3.5.2. Sampel Menurut Arikunto (2010:174) Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Tidak terdapat batasan tertentu mengenai berapa besar sampel yang diambil dari populasi, karena absah tidaknya sampel bukan terletak pada besar atau banyaknya sampel yang diambil tetapi terletak pada sifat karakteristik sampel apakah mendekati populasi atau tidak. Untuk penarikan jumlah sampel penelitian, dihitung dengan rumus slovin yang berasal dari buku metodologi penelitian pendekatan praktis dalam penelitian (Simamora, 2004 : 37) :
n Keterangan : n
: Jumlah sampel
e2
: Presisi yang ditetapkan 0,01
N
: Jumlah populasi Berdasarkan rumus slovin maka dapat diukur besarnya sampel sebagai
berikut:
n
=
94,40
94 orang, dibulatkan menjadi 100
orang. Jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden dari 1687 jumlah dosen dan staf Universitas Pendidikan Indonesia. 3.5.3. Teknik penarikan sampel Teknik sampling adalah teknik penarikan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik
perkiraan
(estimate
value).
Menurut
Sugiyono
(2008:181)
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
61
mengemukakan bahwa teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan. Menurut Arikunto (2009:111) teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dalam penelitian ini digunakan teknik non probability sampling, teknik non probability sampling menurut Sugiyono (2011:66) yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah quota sampling, menurut Sugiyono (2011:67) quota sampling merupakan teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan. Dan dalam peneltian ini telah ditentukan sampel sebanyak 100 responden.
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
62
3.6. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis 3.6.1. Rancangan Analisis Data Setelah data yang diperolehnya dari responden melalui kuesioner terkumpul. Selanjutnya dengan mengolah data dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah antara variabel Iklan (X) ada pengaruhnya atau tidak terhadap Citra Merek (Y) serta dampaknya pada variabel Minat Beli (Z). Maka prosedur yang harus dilakukan pengelolaan data penelitian dilakukan sebagai berikut: 1.
Editing, yaitu pemeriksaan angket yang telah terkumpul kembali setelah diisi oleh responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian angket secara menyeluruh.
2.
Coding, yaitu pembobotan dari setiap item instrumen berdasarkan pada pembobotan untuk jawaban positif yang dimulai dari skor yang terbesar sampai dengan yang terkecil dan untuk jawaban negatif dimulai dari skor yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Nilai atau bobot untuk setiap jawaban positif diberi nilai 5-4-3-2-1. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala Likert yaitu kuesioner yang disebarkan dan dibuat dengan sistem tertutup, artinya tanggapan untuk setiap pertanyaan telah disediakan dan responden hanya tinggal memberikan tanda silang pada kolom tanggapan sesuai dengan pendapat responden masing-masing. Jawaban setiap instrumen skala ini mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa katakata. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Kriteria Bobot Nilai Alternatif Pilihan Jawaban
Bobot Pernyataan
Sangat setuju
5
Setuju
4
Ragu-ragu
3
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
63
Tidak setuju
2
Sangat tidak setuju
1
3.
Tabulasi, yaitu percakapan data hasil scoring pada langkah ke dalam tabel Resp.
Skor Item 1
2
3
4
...
N
Total
1 2 3 N
4.
Tahap uji coba kuesioner, untuk menguji layak tidaknya kuesioner disebarkan kepada responden, maka penulis melakukan dua tahap pengujian yaitu uji validitas dan reliabilitas.
5.
Untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat deskriptif adalah melalui tinjauan kontinum dan perbandingan rata-rata data sampel, sedangkan untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat asosiatif atau verifikatif maka digunakan teknik analisis regresi sederhana.
3.6.2. Pengujian Validitas dan Reabilitas 3.6.2.1.Pengujian Validitas Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keahlian suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah rumus Korelasi Product Moment dengan rumus : (Suharsimi Arikunto, 2010:213) ππ₯π¦ Dimana :
π ππ β ( π)( π) *π π2 β
π)2 *π π2 β ( π)2 +
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
64
=
Menunjukkan korelasi
indeks
antara
variabel
dua yang
dikorelasikan R
=
Koefisien validitas item yang dicari, dua variabel yang dikorelasikan
X
=
Skor
yang
diperoleh
subyek dari seluruh item Y
=
Skor
total
yang
diperoleh dari seluruh item β
=
Jumlah
skor
dalam
distribusi X β
=
Jumlah
skor
dalam
distribusi Y β
=
Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
β
=
Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
N
=
Banyaknya responden
Pengujian keberartian koefisien (rb) dilakukan dengan taraf signifikan 5%. Rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut: β β2 β β Df = n β 2 Keputusan pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut:
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
65
1.
Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan valid apabila
2.
Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatan tidak valid apabila Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan menggunakan
bantuan SPSS 22.0 for windows. Dengan menggunakan rumus dan langkah yang sama maka dapat dilakukan pengujian validitas untuk seluruh item yaitu sebanyak 18 item. Pengujian validitas instrument ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikan 5% dengan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28). Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel X (Iklan) No.
1 2 3 4
5 6 7
8 9 10
Pernyataan Mission Tujuan iklan mobil Daihatsu Sirion tercapai Informasi yang didapat mengenai iklan Daihatsu Sirion jelas Iklan Daihatsu Sirion persuasif/meyakinkan Iklan yang ditawarkan Daihatsu Sirion mudah diingat Message Pesan iklan Daihatsu Sirion tersampaikan Pesan iklan Daihatsu mudah dimengerti dan jelas Pesan iklan Daihatsu Sirion memiliki daya tarik Media Media iklan yang digunakan Daihatsu menarik Media iklan yang digunakan Daihatsu Sirion beragam Daya jangkau media iklan yang digunakan Daihatsu Sirion luas
r Hitung
r Tabel
Keterangan
0,609
0,374
Valid
0,510
0,374
Valid
0,558
0,374
Valid
0,504
0,374
Valid
0,526
0,374
Valid
0,467
0, 374
Valid
0,569
0, 374
Valid
0,510
0, 374
Valid
0,477
0, 374
Valid
0,527
0, 374
Valid
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
66
Sumber : Hasil pengolahan data peneliti Berdasarkan Tabel 3.3 maka dapat disimpulkan bahwa setiap item pertanyaan variabel X (iklan) pada kuesioner yang berjumlah 10 dinyatakan valid, karena setiap pernyataan memiliki r hitung > r tabel. Oleh karena itu, setiap item pernyataan tersebut dapat dinyatakan sebagai alat ukur variabel yang diteliti.
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
67
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Citra Merek) No. 11 12
13 14 15 16
Pernyataan
r Hitung
r Tabel
Kekuatan Asosiasi Merek Informasi merek Daihatsu Sirion 0,397 0,374 masuk ke dalam ingatan Informasi merek Daihatsu Sirion yang 0,391 0,374 diterima bertahan di dalam ingatan Keuntungan Asosiasi Merek Merek Daihatsu Sirion terpercaya 0,567 0,374 Merek Daihatsu Sirion bernilai positif 0,266 0,374 Keunikan Asosiasi Merek Keunggulan Daihatsu Sirion 0,503 0,374 Atribut merek Daihatsu Sirion lebih 0,464 0,374 unggul dibandingkan para pesaing Sumber : Hasil pengolahan data peneliti
Keterangan Valid Valid
Valid Tidak Valid Valid Valid
Berdasarkan Tabel 3.4 maka dapat disimpulkan bahwa setiap item pertanyaan variabel Y (citra merek) pada kuesioner yang berjumlah 6, 5 item pernyataan dinyatakan valid, karena setiap pernyataan memiliki r hitung > r tabel. terdapat 1 item pernyataan dinyatakan tidak valid karena memiliki r hitung < r tabel, maka item pernyataan tersebut tidak akan digunakan kembali oleh peneliti. Sedangkan 5 item pernyataan lainnya akan digunakan kembali, karena setiap item pernyataan tersebut dapat dinyatakan sebagai alat ukur variabel yang diteliti. Tabel 3.5 Uji Validitas Variabel Z (Minat Beli) No. 17
18
Pernyataan
r Hitung
Minat Transaksional Saya cenderung untuk melakukan pembelian 0,456 Daihatsu Sirion Minat Referensial Saya cenderung untuk memberikan informasi 0,383 kepada orang lain mengenai Daihatsu Sirion
r Tabel
Keterangan
0,374
Valid
0,374
Valid
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
68
19
Minat Preferensial Saya mengutamakan mobil jenis city car 0,517 Daihatsu Sirion
0,374
Valid
Sumber : Hasil pengolahan data peneliti Berdasarkan Tabel 3.5 maka dapat disimpulkan bahwa setiap item pertanyaan variabel X (iklan) pada kuesioner yang berjumlah 3 dinyatakan valid, karena setiap pernyataan memiliki r hitung > r tabel. Oleh karena itu, setiap item pernyataan tersebut dapat dinyatakan sebagai alat ukur variabel yang diteliti 3.6.2.2. Uji Realibilitas Instrumen penelitian disamping harus valid, juga harus dapat dipercaya (reliable). Suharsimi Arikunto (2010:221) menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Untuk menunjukkan dalam penelitian ini digunakan rumus Cronbachβs Alpha, dengan rumus sebagai berikut:
k kβ
r
β
Ο Ο
Keterangan : =
Realibilitas Instrumen
k
=
banyaknya butir perntanyaan
Ο
=
Varians Total
=
Jumlah Varian Butir
Jumlah varians butir daspat dicari dengan cara mencari nilai varians setiap butir, kemudian dijumlahkan. Sebagai berikut :
π
( π) π π
π β
Keterangan :
(Suharsimi Arikunto, 2010:239)
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
69
Ο2
N
=
Varians
=
Jumlah Skor
=
Jumlah Responden
Ketentuan uji realibilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1.
Jika
>
2.
Jika
<
maka item pertanyaan dikatakan realiabel. maka item pertanyaan dikatakan tidak realiabel Tabel 3.6 Hasil Uji Realibitas
Variabel X (Iklan), Variabel Y (Citra Merek), dan Variabel Z (Minat Beli) Cronbach Alpha
Cronbachβs Alpha Based on Standarized
(rhitung)
(rtabel)
Iklan
0,761
0,60
Reliabel
Citra Merek
0,852
0,60
Reliabel
Minat Beli
0,667
0,60
Reliabel
Variabel
Keterangan
Sumber : Hasil pengolahan data peneliti Hasil pengujian reliabilitas pada Tabel 3.6 menunjukan bahwa variabel X (iklan), Y (citra merek), dan Z (minat beli) dinyatakan reliabel. Hal ini dikarenakan rhitung variabel iklan, variabel citra merek, dan minat beli lebih besar dibandingkan rtabel. Hal ini berdasarkan pada pendapat Sugiyono (2011:184) yang menyatakan bahwa instrument dinyatakan reliabel bila rhitung >0,60. 3.6.3. Teknik dan Analisis Data Teknik analisis data adalah suatu cara untuk mengukur, mengolah dan menganalisis data dalam rangka pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis analisis, yaitu analisis deskriptif dam verifikatif. Analisis digunakan untuk data yang bersifat kualitatif sedangkan analisis verifikatif yang berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
70
3.6.3.1 Analisis Deskriptif Analisis
ini
digunakan
untuk
melihat
faktor
penyebab
dan
mendeskripsikan variabel-variabel penelitian antara lain : 1. Analisis deskriptif tentang iklan yang dimaksud dalam hal ini adalah
terdiri dari mission, message, dan media. 2. Analisis deskriptif tentang citra merek yang dimaksud dalam hal ini
adala terdiri dari kekuatan asosiasi merek, keuntungan asosiasi merek, dan keunikan asosiasi merek. 3. Analisis deskriptif tentang minat beli pada dosen dan staf Universitas
Pendidikan Indonesia. Dengan tujuan untuk mendapatkan data yang akurat, dalam penelitian ini digunakan analisis data deskriptif. Alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Rancangan analisis deskriptif dalam penelitian ini menggunakan langkah sebagai berikut: a) Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK = ST x JB x JR Keterangan : ST = Skor tertinggi JB = Jumlah bulir JR = Jumlah responden b) Membuat daerah kategori kontinum Membagi daerah kategori kontinum menjadi lima tingkatan, contohnya sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah dengan langkah-langkah sebagai berikut: Tinggi
=
ST x JB x JR
Rendah
=
SR x JB x JR
Keterangan: ST = Skor tertinggi SR = Skor terendah Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
71
JB = Jumlah bulir JR = Jumlah responden ο· Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan rumus: β ο· Selanjutnya menentukan daerah kontinum tinggi, sedang, dan rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum tinggi sampai rendah. c) Menentukan garis kontinum dan menentukan daerah letak skor untuk variabel iklan (X), citra merek (Y) dan minat beli (Z). Sangat
Rendah
Sedang
Tinggi
Rendah
Sangat Tinggi
Gambar 3.1. Garis Kontinum Variabel X, Y, dan Z 3.6.3.2 Analisis Verifikatif Analisis verifikatif bertujuan untuk menguji nilai hipotesis suatu variabel. Melalui analisis ini dapat diketahui pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya. Sehingga dapat diketahui pengaruh citra merek dan iklan terhadap minat beli dosen Universitas Pendidikan Indonesia. Berikut adalah langkah-langkah dalam analisis verifikatif: 1. Methods of Successive Interval (MSI) Langkah-langkah dalam mentransformasi data adalah sebagai berikut: ο·
Berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap pertanyaan, hitung proporsi setiap pilihan jawaban.
ο·
Berdasarkan frekuensi yang diperoleh dari setiap jawaban, hitung proporsi setiap pilihan jawaban.
ο·
Berdasarkan proporsi tersebut, hitung proporsi kumulatif untuk setiap jawabannya.
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
72
ο·
Menentukan nilai batas Z (Tabel normal) untuk setiap pertanyaan dan setiap pilihan jawaban.
ο·
Hitung scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan jawaban dengan persamaan berikut: (Dencity at Lower Limit)-(Dencity at Upper Limit)
ο·
Scale Value = (Area Below Upper Limit)-( Area Below Lower Limit)
2.
Uji asumsi klasik Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahului dilakukan
pengujian terhadap gejala penyimpangan klasik. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat menentukan model analisis yang tepat. Data yang digunakan sebagai model regresi dalam menguji haruslah menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan klasik. 1. Uji Normalitas Data Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi normal maka digunakan uji normalitas untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal P Plot, uji Chi Square, sweknes dan Kurtosis atau uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan dengan uji statistik non parametik Kolmogorov-Smirnov, dengan uji ini dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Apabila nilai Sig > 0,1 maka data tersebut berdistribusi normal dan begitu juga sebaliknya. 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah suatu uji untuk melihat atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu.
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
73
Uji multikolinearitas dapat diketahui jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,1 maka model dapat dinyatakan bebas dari multikolinearitas, jika nilai korelasi lebih dari 0,1 berarti terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinearitas. Pada penelitian ini penulis melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dengan menggunakan program komputer IBM SPSS for windows ver. 20, jika nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 dan nilai VIF tidak lebih dari 10, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah suatu uji untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Konsekuensi dari adanya gejala heteroskedastis adalah penaksiran yang diperoleh tidak efisien, baik dalalm sampel besar maupun kecil walaupun penaksiran yang diperoleh menggambarkan populasinya atau tidak. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit. (Sugiyono, dkk, 2013, hlm. 67). 3.
Analisis Jalur Analisis jalur (path analysis) menurut Fraenkel dan Wallen dalam
Sandjojo (2011:11) bahwa analisis jalur digunakan untuk menguji kemungkinan dari satu hubungan sebab akibat diantara tiga variabel atau lebih. Dengan demikian analisis jalur pada dasarnya adalah sarana untuk menganalisis hubungan kausal antar variabel guna mengetahui baik pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung diantara variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
74
(dependent). Analisis jalur atau path analysis ini merupakan teknik yang digunakan untuk menguji besarnya sumbangan (konstribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X terhadap Y serta Y terhadap Z (Riduwan & Kuncoro 2012:115).
1.
Langkah-langkah Pengujian Analisis Jalur (Path Analysis)
Adapun langkah-langkah menguji path analysis sebagai berikut (Riduwan & Kuncoro 2012:116) : 1)
Merumuskan hipotesis persamaan structural
2)
Menghitung koefisien jalur yang di dasarkan pada koefisien regresi a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-struktur nya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai dengan hipotesis b. Menghitung koefisien untuk setiap sub-struktur yang dirumuskan. Hitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan :
Persamaan regresi ganda : Y = a + b1 x1 + b2 x2 + Ξ΅1 Koefisien jalur pada dasarnya adalah koefisien regresi yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari suatu data yang sudah diset dalam angka baku atau Z-score (data yang diset dengan nilai rata-rata=0 dan standar deviasi=1). Hal ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh variabel bebas (eksogen) terhadap variabel lain yang diberlakukan sebagai variabel terikat (endogen). Jika pada program SPSS ditunjukkan pada output coefficient yang dinyatakan sebagai standardized coefficient atau dikenal dengan nilai Beta. 1)
Menghitung koefisien jalur secara simultan
Karena pada penelitian ini menggunakan SPSS, maka kaidah pengujian signifikasi nya sebagai berikut : a.
Jika nilai probabilitas 0,1 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.1 < sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak singnifikan
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
75
b.
Jika nilai probabilitas 0.1 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.1 > sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan
2)
Menghitung secara individu Hasil statistic se Οx diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk
analisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval. Kemudian untuk dapat mengetahui signifikasi analisis jalur dibandingkan antara nilai probabilitas 0,1 dengan nilai probabilitas sig dengan dasar pengambilan sebagai berikut : c.
Jika nilai probabilitas 0,1 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.1 < sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak singnifikan
d.
Jika nilai probabilitas 0.1 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.1 > sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan
3)
2.
Meringkas dan menyimpulkan
Model Persamaan Struktural Menurut Riduwan & Kuncoro (2012:5) persamaan struktural yaitu
apabila setiap variabel terikat (endogen) secara unik keadaannya ditentukan oleh seperangkat variabel bebas (eksogen). Gambar diagram jalur untuk model structural sebagai berikut :
Sumber : Hasil pengolahan olahan peneliti Gambar 3.2 Diagram jalur hubungan kausal X ke Y dan Y ke Z Persamaan struktural untuk diagram jalur yaitu : Y = Οyx x+ Ξ΅1 Z = Οzy y + Ξ΅2 Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
76
Keterangan : Ξ‘ : koefisien jalur yang menunjukkan pengaruh langsung variabel bebas terhadap variabel terikat Ξ΅ : faktor residual yang menunjukkan pengaruh variabel lain yang tidak dapat diteliti atau kekeliruan pengukuran variabel 4.
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Dalam keofisien
determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan 100%. Koefisien determinasi juga merupakan alat statistik untuk mengetahui besarnya hubungan persen dari variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan demikian maka berlaku juga rumus sebagai berikut: (KD) = r2 x 100% Keterangan: KD = Nilai koefisien determinan r = Nilai koefisien korelasi 3.6.4
Uji Hipotesis Menurut Sugiyono (2014, hlm. 184) uji hipotesis adalah langkah terakhir
dari analisis data dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) yang pada akhirnya akan diambil suatu kesimpulan penerimaan atau penolakan dari hipotesis yaitu uji signifikan koefisien korelasi (uji t-student) untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh masing-masing variabel X terhadap variabel Y secara parsial digunakan uji T. Uji hipotesis penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara thitung dengan tTabel, rumus t hitung dapat dilihat dalam persamaan berikut:
β β β β Keterangan: Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
77
t = Distribusi student dengan derajat kebebasan (dk) = n-3 r = Koefisien korelasi product moment n = Banyaknya data/sampel Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut: Ho : r = 0, Tidak terdapat pengaruh antara variabel X (iklan) dan variabel Y (citra merek). Hi : r β 0, Terdapat pengaruh antara variabel X (iklan) dan variabel Y (citra merek). Ho : r = 0, Tidak terdapat pengaruh antara variabel Y (citra merek) dan variabel Z (minat beli) Hi ; r β 0, Terdapat pengaruh antara variabel Y (citra merek) dan variabel Z (minat beli) Pengujian secara individual dengan uji t Tolak H0 jika thitung > t (mendekati 100%)(n-k-1) Terima H0 jika thitung β€ t (mendekati 100%)(n-k-1) Sesuai dengan kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan sehingga: Jika thitung > tTabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika thitung β€ tTabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak Pada taraf kesalahan 0,01 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Pengujian secara simultan dengan uji F ( β
) ( β
β )
Keterangan : R = koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
78
Jika Fhitung β€ Ftabel H0 diterima dan H1 ditolak Berdasarkan tarag signifikan 0,01 dengan derajat kebebasan (dk)=(n-k1).
Reza Maulana Mustika , 2015 PENGARUH IKLAN TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA PADA MINAT BELI MOBIL JENIS CITY CAR MEREK DAIHATSU SIRION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu