BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek dan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada setiap wilayah di kota bandung yaitu Bojonegara, Tegalega, Cibeunying, Karees, Gede Bage dan Ujung Berung. Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh harga, kualitas produk, kualitas pelayanan produk serabi terhadap kepuasan wisatawan domestik. Adapaun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel independent (X) adalah bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, process, place, people, promotion, physical evidence yang telah penulis simpulkan menjadi 3 yaitu price (X1), product (X2) dan people (X3). Sedangkan untuk variabel dependent dalam penelitian ini adalah kepuasan konsumen yang hanya di wakili wisatawan domestik saja. Kepuasan konsumen diteliti berdasarkan pada konsumen yang melakukan pembelian surabi sekota Bandung. Adapun yang menjadi responden pada penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian pada tahun 2013. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method. Cross sectiona method adalah metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun waktu saja (tidak berkesinambungan dalam jangka panjang). (Husein Umar, 2010: 131). 3.2 Jenis dan Metode Penelitian 3.2.1
Jenis Penelitian
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian maka metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan dua jenis penelitian, yaitu verifikatif dandeskriptif. Menurut Sugiyono (2010:35) mengemukakan bahwa : Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilkukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih variabel (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan atau mencari hubungan variabel satu sama lain. Jenis penelitian ini, digunakan dengan maksud untuk membuat gambaran secara terstruktur mengenai fakta-fakta yang akan diteliti mengenai analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhapadap Kepuasan Wisatawan Domestik se-Kota Bandung. Sedangkan penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan. Dalam penelitian ini diuji mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen di outlet surabi yang ada di Bandung. Melalui ini data-data dikumpulkan dari sumber data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuisioner kepada sampel responden untuk memperoleh fakta yang relevan dan terbaru. 3.2.2
Metode yang Digunakan Metode dapat diartikan sebagai suatu cara kerja untuk mencapai tujuan
tertentu, agar dapat terkumpul dan serta dapat mencapai tujuan penelitian itu sendiri. Dipertegas oleh Sugiyono (2012:30) yang mengungkapkan bahwa metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan data yang objektif, valid, dan reliable. Dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikam,
dan
dikembangkan
suatu
pengetahuan
untuk
memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan jenis penelitian diatas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey explanatory. Menurut Ker Linger yang dikutip oleh sugiyono (2012:7), bahwa: Metode deskriptif survey dan explanatory survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian – kejadian relative, distribusi, dan hubungan – hubungan antara variable sosiologis maupun psikologis. 3.3 Operasionalisasi Variabel Variable yang diteliti dari penelitian ini adalah Pengaruh Harga (X1), Kualitas Produk (X2), dan Kualitas Pelayanan (X3) sebagai variable bebas serta kepuasan konsumen (Y) sebagai variable terikat. Secara lengkap operasionalisasi variable dapat dilihat pada table berikut ini: Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel
Konsep Teoritis
Konsep Empiris
Konsep Analisis
Harga
Harga (price) sebagai
value for money
Data yang diperoleh
(X1)
nilai suatu barang
dari konsumen
yang dinyatakan
dengan skala sematik,
dengan uang.
mengenai:
Buchari Alma (2007)
Skala Interval
Kesesuaian harga dengan porsi
Kesesuaian harga dengan toping
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Produk (X2)
Kualitas Produk
a. Penampilan
Kesesuaian dengan kualitas Data yang diperoleh
adalah kemampuan
b. Keragaman
dari konsumen
sebuah produk dalam
Produk
Interval
mengenai:
memperagakan
c. Keadaan
Rasa Produk
fungsinya, hal itu
d. Kesesuaian
Warna produk
termasuk keseluruhan
Aroma produk
durabilitas,
Tekstur produk
reliabilitas, ketepatan,
Kebersihan produk
kemudahan
Tampilan produk
pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Kotler danAmstrong (2004) Pelayanan (X3)
Kualits pelayanan
Tingkat layanan
Data yang diperoleh
didefinisikan sebagai
dari konsumen
“Seberapa jauh
mengenai:
perbedaan antara kenyataan dan harapan
Interval
Keterampilan pegawai
pelayanan atas layanan yang mereka
Kebersihan pegawai
terima atau peroleh Menurut
Keramahan pegawai
Parasuraman, et all (1998) dalam buku
Kebersihan tempat
Lupiyoadi (2001:148) Kepuasan
“Menyatakan bahwa
Data diperoleh dari
Konsumen
kepuasan konsumen
konsumen dengan
(Y)
adalah tingkat
skala semantik,
dimana anggapan kinerja produk akan
Interval
berupa: a.
Pereceived
o Tingkat produk
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuai dengan harapan seorang
b.
pembeli.”(kotler,
Performance
dan jasa yang
Ekspektasi
dirasakan
Konsumen
2009)
o Tingkat produk
dan jasa yang diharapkan
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
3.4 Sumber dan Jenis Data Data diperoleh melalui suatu proses yang disebut pengumpulan data. Pengumpulan data dapat didefinisikan sebagai satu proses mendapatkan data empiris melalui responden dengan menggunakan metode – metode tertentu (Ulber Silalahi dalam Sugiyono2012:180). Data merupakan sesuatu yang harus dikumpulkan lebih dulu oleh peneliti sebelum mengolahnya menjadi informasi.Ridwan dalam Sugiyono (2012:182) berpendapat bahwa Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi dan keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. Data primer dikemukakan Aaker dalam Sugiyono (2012:185) adalah data collected to address a specific research objective (as opposed to secondary data). Artinya data yang dikumpulkan untuk mengarahkan objek penelitian yang spesifik. Dalam penelitian ini, sumber data primer diperoleh dari kuisioner yang disebarkan kepada sejumlah responden yang dianggap mewakili seluruh populasi dalam penelitian, yaitu konsumen surabi yang datang ke Kota Bandung. 3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.5.1 Populasi Dalam mengumpulkan dan menganalisis data, menentukan populasi merupakan langkah yang penting dalam melaksanakan penelitian.Populasi adalah
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. (Sugiono 2012:61) Kemudian populasi (N) pada penelitian ini adalah gastronomi unggulan Bandung, surabi. Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasinya adalah konsumen yang mengunjungi dan melakukan pembelian di outlet surabi se-Kota Bandung sejumlah 38.418 orang dalam satu tahun terakhir (periode tahun 2012) :
Table 3.2 Jumlah Konsumen Rata-rata Dalam 1 Tahun Jumlah
Bulan
Tahun
Januari
2012
4000
Februari
2012
3500
Maret
2012
3400
April
2012
3290
Konsumen
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mei
2012
2760
Juni
2012
2778
Juli
2012
3150
Agustus
2012
3500
September
2012
2565
Oktober
2012
2925
November
2012
2700
Desember
2012
3850
Jumlah Konsumen per Tahun
38418
Sumber: Karyawan Waroeng Setia Budhi Bandung.
3.5.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. (Sugiyono 2012:62) Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah tapi tidak semua elemen populasi akan menjadi sampel. Sampel yang diambil adalah wisatawan domestik yang mengunjungi cafe-cafe surabi se-Kota bandung. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu sebagian dari konsumen dari semua outlet surabi dikota Bandung. Untuk menentukan jumlah sampel yang diambil digunakan rumus Taro Yamane atau Slovin dikutip oleh Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008:49): (
)
Keterangan: n: Jumlah Sampel N: Jumlah Populasi d: Tingkat ketelitian yang masih diterima
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel dari jumlah populasi yang ada, yaitu sebagai berikut : n=
38418 38.418.(
= 99,74
) +1
Jadi dalam penelitian ini ukuran sampel minimal adalah 100 responden. 3.5.3 Teknik Sampling Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Secara skematis teknik sampling dibagi 2 yaitu Probability sampling dan nonprobability sampling (Sugiyono, 2010:116). Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi yang dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan Nonprobability sampling adalah tenik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk menjadi sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling sistematis atau teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang, dari semua itu diberi nomor urut yaitu nomor 1 sampai nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan mengambil nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk itu maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor 1, 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100. Populasi dalam penelitian ini adalah populasi bergerak (mobile population), menurut Sugiyono (2010:75). Dari populasi tersebut sampel yang
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diambil adalah sebanyak 100 orang responden dengan karakteristik sebagai berikut: 1. Tidak ada batasan usia pada responden 2. Tidak ada batasan pekerjaan dan penghasilan pada responden 3. Responden siapa saja yang sudah atau pernah makan dan merasakan surabi di restoran tersebut. Teknik sampling di atas menjelaskan bahwa adanya perubahan dari 100 orang yang telah dipilih menjadi lebih sedikit, pada penelitian ini dari 100 menjadi 80 sampel dikarenakan banyak jawaban yang tidak sesuai seperti menjawab asal, terburu-buru dan lain sebagainya sehingga akhirnya dipilih hanya 80 saja. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian lapangan dan studi kepustakaan. Adapun pengumpulan data primer dan sekunder menurut Sugiyono (2012:137-145) sebagai berikut: 1. Penelitian lapangan Penulis mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti untuk memperoleh data primer melalui: a) Wawancara Yaitu melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak terkait dalam perusahaan dan mempunyai wewenang untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. b) Kuesioner Yaitu menyebarkan beberapa pertanyaan dimana alternative jawaban sudah dipersiapkan yang diberikan kepada responden yang telah ditetapkan sebagai sampel.
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c) Observasi Yaitu melakukan penelitian dan pengamatan secara langsung mengenai objek yang diteliti, melihat, mengamati, dan mencatat data yang diperlukan. 2. Penelitian kepustakaan Dengan membaca berbagai literature dan bahan-bahan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas untuk mencari teori-teori yang berkaitan dengan masalah penelitian. a. Perpustakaan UPI b. Skripsi Angkatan Terdahulu 3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Uji Validitas Di dalam penelitian ini, data mempunyai kedudukan paling tinggi karena data merupakan gambaran variabel yang diteliti dan fungsinya sebagai pembentukan hipotesis. Oleh karena itu benar atau tidaknya data sangat menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam yang diamati (Sugiyono, 2010:146). Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliable, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tepat dalam pengumpulan datanya. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable. Menurut Suharsimi Arikunto (2012:155) yang dimaksud dengan validitas adalah ”Suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah. Menurut Sugiyono (2010:172), menyatakan bahwa yang dikatakan valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian dapat dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Pengujian validitas digunakan untuk memperhatikan relevansi dari sebuah instrumen guna mengetahui tujuan pembelajaran dan pertanyaan dari sebuah penelitian. Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antara skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor item dengan skor totalnya harus signifikan. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep korelasi skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas. Perhitungan korelasi yang digunakan untuk pengujian validitas dalam penelitian ini adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Berikut adalah rumus korelasi product moment :
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut: ∑ √*( ∑
) (∑
(∑ )(∑ ) )+* ∑
(∑
)+
(Husein Umar, 2010 : 190) Keterangan: r
= koefisien validitas item yang dicari
X
= skor yang diperoleh subjel dalam setiap item
Y
= skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item
∑X
= jumlah skor dalam distribusi X yang berskala ordinal
∑Y
= jumlah skor dalam distribusi Y yang berskala ordinal
∑X2
= jumlah kuadrat masing-masing skor X
∑Y2
= jumlah kuadrat masing-masing skor Y
n
= banyaknya responden Menurut Suharsimi Arikunto (2012:148), keputusan pengujian validitas,
item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika rhitung> rtabel dan item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung< rtabel. Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari variabel Value Creation yang terdiri dari Cost, Quality, dan Servicesebagai instrumen variabel X dan Kepuasan Pengunjung sebagai variabel Y. Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Arikunto (2012: 245) adalah sebagai berikut :
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.3 INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI Besarnya Nilai
Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,000
Sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800
Tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600
Cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400
Rendah
Antara 0,199 sampai dengan 0,000
Sangat Rendah
Sumber : Suharsimin Arikunto (2012: 245) Keputusan pengujian validitas item instrumen, menggunakan taraf signifikansi adalah sebagai berikut : 1. Nilai r dibandingkan dengan nilai rtabel dengan dk= n-2 dan taraf signifikansi 2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid, jika rhitung> rtabel 3. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid, jika rhitung< rtabel 4. Berdasarkan jumlah angket yang diuji sebanyak 30 responden dengan tingkat signifikansi 10% dan derajat kebebasan (dk) n-2, (30-2=28), maka didapat nilai rtabel sebesar 0.3610.
Berikut hasil yang didapat dalam mengukur validitas yang dipaparkan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengaruh Harga Item Item 1 Item 2
Validitas 0,451 0,726
Kriteria Valid 0.361 0.361
Ket Valid Valid
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Item 3
0,792
0.361
Valid
Sumber : Data Diolah, 2014
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Kuesioner Kualitas Produk Item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6
Validitas 0,779 0,677 0,687 0,808 0,795 0,639
Kriteria Valid 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Diolah, 2014
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Kuesioner Kualitas Pelayanan Pegawai Item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4
Validitas 0,675 0,788 0,725 0,459
Kriteria Valid 0.361 0.361 0.361 0.361
Ket Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Diolah, 2014
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Kuesioner Kepuasan Wisatawan Item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6
Validitas 0,322 0,453 0,432 0,453 0,515 0,453
Kriteria Valid 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Diolah, 2014
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tabel 3.4 sampai tabel 3.7 diats dilihat nilai indeks validitas setiap item pertanyaan lebih besar dari 0,361 hasil pengujian ini mengindikasikan semua butir pernyataan yang diajukan valid dan layak digunakan sebagai alat ukur untuk penelitian dan dapat diikut sertakan pada analisis selanjutnya. 3.7.2 Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2010:268) reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik, suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Reliabilitas adalah menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut adalah baik. Reliabilitas menunjukkan keterandalan tertentu (Suharsimi Arikunto, 2012: 185). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach alpha, yaitu:
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan: r11
= reliabilitas instrumen
k
= banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal = varians total
= jumlah varian butir Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir, kemudian jumlahkan seperti berikut ini: ∑
(∑
)
Keputusan pengujian reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jika koefisien internal seluruh item rhitung> rtabel, maka item pertanyaan dikatakan reliabel. 2. Jika koefisien internal seluruh item rhitung< rtabel, maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel. Berikut hasil yang didapat dalam mengukur reliabilitas yang dipaparkan dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kuesioner Pengaruh Harga Kualitas produk Kualits Pelayanan Kepuasan Wisatawan
Jumlah Pernyataan 3 6 4 6
Koefisien Reliabilitas 0,321 0,833 0,685 0,292
N
Keterangan
30 30 30 30
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber : Data Diolah, 2014
Berdasarkan tabel 3.8 diatas dapat diketahui instrument yang diajukan kepada responden dapat dikatakan reliabel, karena setiap pernyataan memiliki rhitung lebih besar daripada rtabel 3.8 Uji Hipotesis Untuk mencari antara hubungan dua variabel atau lebih dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Kolelasi merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Objek penelitian yang menjadi variabel independen yaitu Pengaruh Harga (X1), Kualitas Produk (X2) dan Kualiata Pelayanan (X3) sebagai variabel dependennya
adalah
Kepuasan
Konsumen
(Y),
dengan
memperhatikan
karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistika yang digunakan melalui perhitungan analisis regresi linier ganda untuk ke empat variabel tersebut. Adapun yang menjadi hipotesis utama dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara pengaruh harga, kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada outlet Surabi di Kota Bandung. 1. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukan besarnya derajat kemampuan yang menerangkan variabel terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Dengan cara simultan variabel X dan Y dapat dihitung dengan koefisien determinasi secara simultan melalui rumus : R2 =
(
)
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Besarnya nilai kuadrat R2 diantaranya nol dan satu (0
R2
) dengan
ketentuan sebagai berikut :
Jika R2 semakin mendekati angka 1,maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat semakin erat atau dekat dengan kata lain model tersebut dapat nilai baik.
Jika R2 semakin jauh angka 1, maka hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat jauh atau tidak erat atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.
2. Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) Untuk uji hipotesis, dilakukan Uji F statistik dengan rumus :
Uji f =(
) (
)
Sugiyono (2010: 235) Untuk menerima atau menolak hipotesis adalah :
Jika Fhitung
Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak
dapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.
Jika Fhitung> Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. Tingkat kesalahan yang digunakan sebesar 10% atau 0,1 pada taraf signifikan 90%.
3. Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) Untuk uji hipotesis, dilakukan uji t statistik dengan rumus : t=
√ √
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono (2010: 230)
Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan menguji nilai thitung Uji t bertujuan untuk menguji tingkat signifikan dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Kriteria untuk menolak atau menerima hipotesis, pada tingkat kesalahan yang digunakan sebesar 10% atau 0,1 pada taraf signifikan 90%. Jika thitung
ttabel, maka Ho diterima dan menolak Ha yang artinya
koefisien berganda yang dihitung signifikan. Jika thitung< ttabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha, yang artinya koefisien korelasi berganda yang dihitung tingkat signifikan dan menunjukan terdapat pengaruh secara parsial.
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dwi Maulani Oktiasari, 2014 Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu