45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Paradigma Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh
melalui rangkaian proses yang panjang. Dalam konteks ilmu sosial, kegiatan penelitian yang diawali dengan adanya minat untuk mengkaji secara mendalam terhadap munculnya fenomena tertentu.31 Salah satu jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (Case Study). Studi kasus termasuk dalam penelitian analisa deskriptif, yaitu penelitian yang dilakakun terfokus pada satu kasus tertentu unyuk diamati dan dianalisa secara cermat tuntas. Sifat penelitian yang digunakan untuk meneliti penelitian ini adalah dengan menggunakan sifat penelitian yang bersifat deskriptif. Sifat penelitian ini hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tindak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian deskriptif adalah penelitian mencari teori, bukan menguji teori.
31
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, RT. Raja Grafindo Persada, jakarta, 2001, Hal 75
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
1. Menggumpulkan
data
yang
actual
secara
terperinci
dan
menggambarkan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi atau praktik – praktik yang berlaku 3. Membuat perbandingan dan evaluasi. 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dengan mengharapkan masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
Penelitian case study atau penelitian lapangan (field study) dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang masalah keadaan dan posisi suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given). Penelitian studi kasus merupakan studi yang mendalam mengenai unit sosial tertentu dan hasil penelitian tersebut memiliki gambaran luas serta mendalam mengengenai unit sosial tertentu. Dalam penelitian tipe deskriptif, penelitian melakukan penelitian yang berkaitan dengan Brand Image Cygest sebagai produk PT. Actavis Indonesia
agar dapat diterima dipasar Indonesia dengan malakukan
program Round Table Discussion yang bertujuan untuk meningkatkan pengetehuan ilmiah kedokteran terbaru terhadap manfaat dan pengguaan produk Cygest dikalangan User dan meyakinkan User dengan cara edukasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
melalu Round Tabel Discussion yang di yakini akan memberikan dampak positrif terhadap pengatetahuan ilmu kedokteran terbaru. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dibutuhkan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan mengenai satu konsep atau gejala yang terjadi juga menjawab pertanyaan
sehubung dengan
penelitiaan saat ini. 3.2
Metode Penelitian Dalam setiap kegiatan penelitian ini dibutuhkan obyek atau
sasaran, penelitian yang objek atau sasaran tersebut umumnya eksis dalam jumlah yang besar atau banyak. Dalam suatu survey penelitian, tidak ada harus diteliti semua individu yang ada dalam populasi objek tersebut. Dalam hal ini diperlukan sampel atau contoh sebagai representasi obyek penelitian. Oleh karena itu persoalan penting dalam pengumpulan data yang harus di perhatikan adalah “ Bagaimana dapat dipastikan atau diyakinkan bahwa sample yang ditetapkan adalah representative” Dalam Penelitian ini menggunakan metode study kasus. Study kasus merupakan metode yang mempelajari pemahaman suatu objek yang diteliti secara intensif, terperinci, dan mendalam terhadap suatu organisasi atau lembaga tertentu, dan desain study kasus yang sesuai dengan penelitian ini adalah study kasus yang peneliti dapat memberikan keterangan yang menjelaskan “ Bagaimana strategi Public Relation PT.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
Actavis Indonesia untuk merencanakan program Round Table Discussion dalam rangka meningkatkan pengetahuan User” Menurut
Lincoln
dan
Guba (Deddy Mulyana,2004 :201)
penggunaan metode penelitian Study kasus mempunyai keunggualan – keunggulan seperti : 1.
Study kasus dapat memberikan informasi penting sehinggan memerlukan penjelasan dan pemahaman yang luas juga bisa dipandang sebagai sebuah metode penelitian yang dibutuhkan untuk meneliti atau mengungkapkan secara utuh dan menyeruruh terhadap kasus.
2.
Study kasus dapat menyajikan data – data dan temuan – temuan yang sangat berguna sebagai dasar untuk membangun latar permasalahan bagi perencanaan penelitian yang lebih baik dan mendalam dalam rangka pengembangan ilmu – ilmu. Dengan menggunakan metode Study kasus ini diharapkan
penelitian bisa menjawab tujuan penelitian dengan menjabarkan secara terperinci mengenai “ Strategi Public Relations PT. Actavis Indonesia dalam meningkatkan Brand Image” 3.3
Subyek Penelitian Narasumber Menurut Lexi J Moleong bahwa yang dimaksut dengan informan
adalah sumber informasi atau orang dalam suatu penelitian yang bisa dimanfaatkan untuk memberikan informasi serta mengetahui secara jelas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
mengenai pokok permasalahan yang akan di teliti.32 Dalam hal ini tertentu informan perlu direkrut sebelumnya dan diberikan tentang maksud dan tujuan penelitian jika itu mungkin dilakukan dengan harapak penelitian memperoleh informasi yang benar – benar memenuhi persyaratan. Untuk mencapai keakuratan didalam proses penelitian, seorang peneliti membutuhkan narasumber. Narasumber merupakan pihak yang dianggap kompeten dan memiliki kaitan dengan perusahaan tersebut. 1. Bp. Daniel Ventje, Produk Manager ( Marketing Public Relations PT. Actavis Indonesia ) Beliau adalah Produk Manager PT. Actavis Indonesia untuk Obgyn Division. Selain sebagai produk manager beliau juga merangkap tugas Public Relations yang menentukan dan menyusun semua kegiatan yang diselangarakan seperti membuat program komunikasi, menyusun strategi, menyusun event, edukasi dan menjalankan secara sistematis sehingga mengetahui sejauhmana kinerja yang telah dijalankan. 2. Bp. Suluh Sandiawan, Area Sales Manager Beliau adalah Area Sales Manager Obgyn Division PT. Actavis Indonesia, yang berhubungan langsung dengan User sehingga mengetahui secara langsung
dengan
pelanggan
sehingga
mengetahui
cara
mereka
memberikan pelayanan kepada pelanggan.
32
Lexy, J Moleong, Metode penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 2000, Hal 132
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
3. dr. Fara Vitantri, SpOG. Pelanggan tetap PT. Actavis Indonesia Beliau adalah pelanggan atau User tetap PT. Actavis Indonesia yang mana beliau sudah merasakan Pelayanan. 4. dr. Yuslam Edi Sp.OG Beliau adalah pelanggan atau User yang mempunyai power untuk mempengaruhi mahasiswa tingkat akhir kedokter dianggap sebagai guru besar dan dapat mempengaruhi kelompoknya. 5. dr. Bramantio Sp.OG Beliau adalah pelanggan atau User yang telah menggunakan Cygest dan sebagai ketua ikatan kedokteran Obgyn jakarta selatan. 6. Prof. Nugroho Kampono Sp.OG Beliau adalah Guru Besar dibidang Fertiliti dan Hormonal yang mengeenalkan Produk Cygest ke Indonesia. 3.4
Tehnik Pengumpulan Data
3.4.1. Data Primer Tehnik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan data primer yaitu dengan wawancara kepada narasumber yang obyeknya dijadikan penelitian. Perusahaan yang akan menjadi tempat penelitian adalah PT. Actavis Indonesia. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek yang diteliti atau dari sumber pertama baik dari individu atau kelompok. Data
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
primer diperoleh melalui wawancara mendalam (in dept interview) dan observasi partisiptif. 1. Wawancara Mendalam (in depth interview) Wawancara
mendalam
secara
umum
adalah
proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka dengan pewawancara dengan informan, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan. Penulis melakukan wawancara mendalam (in depth interview) secara langsung. 2. Observasi Partisipatif
Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap kenyataan yang terjadi atau fenomena yang diteliti. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
3.4.2 Data Sekunder Yaitu data yang mendukung data primer yaitu wawancara, yang didapat melalui; 1)
Dokumentasi Penelitian data dokumentasi ini merupakan salah satu dari pengumpulan data bersifat sekunder. Menurut Sugiyono
33
studi
dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode obsevasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Bahkan kredibilitas hasil penelitian kualitatif ini akan semakin tinggi jika melibatkan / menggunakan studi dokumen ini dalam metode penelitian kualitatifnya hal senada diungkapkan Bogdan (seperti dikutip Sugiyono) “ in most tradition of qualitative research, the phrase personal document is used broadly lo refer to any first person narrative produce by an individual which describes his or her own actions, experience, and beliefs”. Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek penelitian. Dari hasil kegiatan Public Relations, baik yang bersifat internal maupun eksternal, press release, dan lain-lain.
33
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Pusat Bahasa Depdiknas, Bandung 2008, hal 83
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
3.5
Teknik Analisa Data Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, artinya penelitian ini tidak terlalu melibatkan perhitungan angka-angka tetapi lebih menekankan kepada kealamiahan sumber data. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Burham Bungin34, yaitu sebagai berikut : 1. Pengumpulan Data (Data Collection) Pengumpulan data merupakan bagian internal dari kegiata analaisa data. Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah
dengan
menggunakan
wawancara
dan
studi
dokumentasi. 2. Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi dilakukan sejak
pengumpulan
datadimulai
dengan
ringkasan,
mengkode,menelusuri tema,menulis memo, meyisihkan data atau informasi yang tidak relevan. 34
Burham Bungis, Penelitian Kualitatif, Penerbit Kencana Prenada Medika, Jakarta 2003, hal 70
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
3. Display Data Display data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan
dan
pengambilan
tindakan.
Penyajian
data
kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif. Penyajiannya juga dapat berbentuk matrik, diagram, tabel dan bagan. 4. Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan (Conclution Drawing and Verification) Merupakan kegaiatan akhir dari analisa data. Penarikan kesimpulan berupa kegiatan interpretasi, yaitu menemukan makna data yang telah disajikan, Antara display data dan penarikan kesimpulan terdapat aktivitas analisa data yang ada. Dalam pengertian ini analisa data kualitatif merupakan upaya berelanjut, penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan dalam kegiatan analisa yang terkait. Selanjutnya data yang telah dianalisa dijelaskan untuk mendeskripsikan fakta yang ada dilapangan. Semua data yang diperoleh akan dianalisa secara kualitatif dan bukan berdasarkan apa yang dipikirkan oleh penulis, tetapi berdasarkan sebagaimana adanya terjadi dilapangan, yang dialami, dirasakan dan dipikirkan oleh partisipan atau sumber data. Untuk mendapatkan hasil seperti diatas maka penulis melakukan pendekatan triangulasi yaitu mencocokkan antara tiga jenis data yang menjadi data primer maupun
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
sekunder . Teknik mengadakan pemeriksaan keabsaan data dengan jalan mengeceknya kepada subjek lainnya atau dengan laporan atau dokumen yang relevan atau mengadakan triangulasi. Hal demikian harus diperhatikan sekali peneliti pada saat menganalisis menunjang tidaknya data itu pada hipotesis kerja. 3.6.
Teknik Pemerikasaan Keabsaan Data Untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data penelitian yang telah terkumpul, maka perlu dilakukan pengecekan keabsahan data. Pengecekan keabsahan data didasarkan pada kriteria darajat kepercayaan dengan teknik triangulasi. Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan data yang dapat memanfaatkan sesuatu diluar data itu, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi dicapai dengan jalan: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Membandingkan hasil wawancara dengan isu suatu dokumen yang berkaitan. Triangulasi sangat menguntungkan karena: a. Mengurangi resiko terbatasnya kesimpulan pada metode dan sumber data tertentu,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
b. Meningkatkan validitas kesimpulan sehingga lebih mendalam pada ranah yang lebih luas.35 Berdasarkan dengan penelitian di atas dilakukan sebagai upaya dalam pengecekan kebenaran data yang di informasikan. Pemeriksaan data akan sangat membantu peneliti untuk melihat sejauh mana kekauratan data yang didapat. Alasan peneliti menggunakan teknik triangulasi adalah, peneliti ingin mengecek data yang telah diperoleh dari beberapa sumber yang mana dalam hal ini menguji kredibilitas data tentang strategi komunikasi PT. Actavis Indonesia dalam meningkatkan Brand Image Produk Cygest kepada para User melalui Program Round Table Discussion.
35
Op. Cit. hal 330
http://digilib.mercubuana.ac.id/