50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.
Waktu Dan Tempat Penelitian Dalam menyusun penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada
perusahaan manufaktur tahun 2010-2012 yang terdaftar di BEI. Adapun Lokasi penelitian adalah Pojok Bursa dan Gallery Valbury Asia Secutities bertempat di gedung A lantai 2 Universitas Mercu Buana yang berlokasi di Jalan Raya Meruya Selatan Kembangan, Jakarta-Barat 11650. B.
Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yaitu penelitian
kausal , yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah opini audit going concern, yang dimodelkan dengan variabel dummy sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kondisi Keuangan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit dan Kepemilikan Manajerial dan Instutisional sebagai variabel independen dan opini going concern sebagai variabel dependen.
51
C.
Defenisi dan operasionalisasi variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel
dependen dan lima variabel independen. Adapun defnisi dan operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Dependen Variabel dependen ( variabel terikat ) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah Penerimaan Opini Going Concern. Opini audit going concern merupakan opini audit modifikasi yang dalam pertimbangan aduditir terdapat kertidakmampuan atau ketidakpastian atas kelangsungan hidup perusahaan dalam menjalankan operasinya ( SPAP 2001). Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy , dimana kategori 1 diberikan kepada perusahaan yang menerima opini audit going concern sedangkan kategori 0 diberikan kepada perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern.
2. Variabel Independen
Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain (variabel terikat). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan, Opini audit tahun sebelumnya, Kualitas Audit dan Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional.
52
1.
Kondisi Keuangan Perusahaan ( Financial Distress )
Variabel ini menggunakan prediksi kebangkrutan revised Altman. Model revisi Altman :
Ƶ'=1.2Ƶ₁+1.4Ƶ₂+3.3Ƶ₃+0.6Ƶ₄+1,0Ƶ₅
Ƶ1
= Working capital / total asset
Ƶ2
= Retained earnings/total asset
Ƶ3
= Earning before interest and taxes/total asset
Ƶ4
= Book value of equity/book value of debt
Ƶ5
= Sales/Total Asset
2.
Ukuran Perusahaan
Ukuran
perusahaan
dalam
penelitian
ini
diukur
dengan
menggunakan total asset perusahaan , karena jumlah total perusahaan merupakan nilai nominal, maka total aset perusahaan tersebut di log natural (ln) terlebih dahulu sebelum dianalisis.
Ukuran Perusahaan = ⅀ Total Assets Log natural (ln)
53
3.
Kualitas Audit
Kualitas Audit yang baik akan menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan dalam hal pengambilan keputusan . Oleh karena auditor dituntut untuk menyediakan jasa audit yang bekualitas. Auditor yang mempunyai kualitas audit yang baik lebih cenderung akan mengeluarkan opini audit going concern apabila klien mengalami masalah going concern.
Dalam penelitian ini kualitas auditor diproksikan dengan menggunakan skala auditor. Variabel ini menggunakan variabel dummy, yaitu 1 untuk auditor yang menggunakan skala reputasi auditor big four, dan jika 0 jika sebaliknya. Variabel ini diukur dengan skala reputasi auditor big four yang diaudit oleh sebuah kantor akuntan publik ( auditor ) dalam satu industri.
4.
Kepemilikan Manajerial
Struktur Kepemilikan terbagi dalam berbagai kategori. Struktur kepemilikan terkonsentrasi dan menyebar. Secara spesifik kategori struktur kepemilikan meliputi kepemilikan oleh intitusi domestic, instistusi asing, pemerintah, karyawan, dan indivisual domestic.
54
Struktur kepemilikan yang dibahas dalam penelitian ini adalah struktur kepemilikan yang dimiliki oleh manajer.
Kepemilikan manajemen adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan (Gideon 2005 dalam Farida 2010 ). Indikator untuk mengukur kepemilikan manajerial adalah persentase jumlah saham yang beredar. ⅀
Kepemilikan manajemen =
5.
⅀
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan Institusional , diukur dengan persentase saham perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan lain baik yang beredar di dalam maupun di luar negeri serta saham pemerintah minimal 5% terhadap total saham perusahaan. Skala data adalah rasio. Persentase Kepemilikan Institusional menggunakan rumus sebagai berikut :
⅀
% Kepemilikan Institusi =
D.
⅀
x100%
Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen dan lima variabel independen yang ditampilkan dalam tabel berikut ini :
55
Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan skala pengukuran Indikator
Variabel Independen ( Bebas )
Dependen (Tetap )
Skala Pengukuran
Kondisi Keuangan Perusahaan (X1)
Rasio Z- Altman
Ukuran Perusahan (X2)
Rasio
Kualitas Audit ( X3)
Variabel dummy
Kepemilikan Managerial ( X4)
Rasio
Kepemilikan Institusional (X5)
Rasio
Penerimaan Opini Going Concern ( GC )
Variabel dummy
Sumber : www.idx.co.id E.
Metode Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan auditan perusahaan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui www.idx.co.id
F.
Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yaitu data dari laporan keuangan auditan perusaahan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia ( BEI ) melalui www.idx.co.id
56
G.
Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merujuk pada sekumpulan individu dengan karateristik khas yang
menjadi perhatian dalam satu penelitian (pengamatan). Margono (2010:118) menyatakan “ populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam satu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”, senada dengan Sukmadinata ( 2011:250 ) yang menyatakan populasi adalah “ kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian kita, dan Arikunto ( 2006 ) juga berpendapat sama bahwa populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia telah go public yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 ( enam puluh ) perusahaan 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi ( sebagian atau wakil populasi yang diteliti ). Sampel penelitian adalah sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data . Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan metode pengambilan sampel (pusposive sampling), yaitu berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
57
1. Perusahaan manufaktur sektor sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI. 2. Perusahaan yang memiliki nilai laba positif selama periode penelitian 20102012 dan laporan keuangan yang yang telah diaudit 3. Perusahaan yang menggunakan mata uang Rupiah 4. Perusahaan degan tingkat Financial Distress Ƶ < 2,90 dengan menggunakan Z – Altman Score Tabel 3.2 Seleksi Sampel Kriteria Seleksi dan Sampel
Jumlah
Perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI Perusahaan yang tidak memiliki nilai laba positif selama periode penelitian 2010-2012 Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang Rupiah
( 11 )
Perusahaan degan tingkat Financial Distress Ƶ > 2,90
( 20 )
Jumlah data yang digunakan dalam penelitian
60 (14)
15
Maka, total data yang memenuhi kriteria adalah sebanyak 15 data. Sehingga total data akhir yang digunakan adalah sebanyak 15 data perusahaan dari tahun 2010-2012 Berikut adalah nama-nama perusahaan yang menjadi sampel penelitian:
58
No
Tabel 3.3 Sampel Perusahaan Nama Perusahaan
Kode BAJA
1
Saranacentral Bajatama Tbk BUDI
2
Budi Acid Jaya Tbk INAI
3
Indal Aluminium Industry Tbk PICO
4
Pelangi Indah Canindo Tbk ETWA
5
Eterindo Wahanatama Tbk SMCB
6
Holcim Indonesia Tbk AKPI
7
Argha Karya Prima Industry Tbk APLI
8
Asiaplast Industries Tbk ARNA
9
Arwana Citramulia Tbk BRNA
10
Berlina Tbk SIAP
11
Sekawan Intipratama Tbk TRST
12
Trias Sentosa Tbk SPMA
13
Suparma Tbk FASW
14
Fajar Surya Wisesa Tbk SIPD
15
Sierad Produce Tbk Sumber : www.idx.co.id
59
H.
Metode Analisis
1. Statistik Deskriptif
Data dalam penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif. Statistik deskriptif untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari, nilai maksimum, minimum, rata – rata (mean), standar deviasi, sum, range kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Imam Ghozali, 2011:19). 2. Uji Asumsi Klasik
Merupakan bentuk persamaan regresi menjadi semilog yaitu variabel dependen dalam bentuk log dan independennya biasa atau independennya semua log, dan dependen biasa. Bila hasilnya masih tidak normal, maka harus dibuat bentuk persamaan menjadi double log atau dependen dan independen dalam bentuk log, sehingga persamaan regresinya menjadi Ln Going Concern = f ( Ln Kondisi Keuangan ( Financial Distress), Ln Ukuran Perusahaan, Ln Opini Audit tahun sebelumnya, Ln Kualitas Audit, dan Ln Kepemilikan Manajerial ).
Dalam uji asumsi klasik terdapat uji yang akan diuji di dalam penelitian ini yaitu :
60
a.
Uji Normalitas Menurut Imam Ghozali (2011: 160), Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistk menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji statistik yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov Test (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 : Data residual berdistribusi normal. HA: Data residual tidak berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan KolmogorovSmirnov. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas, dengan ketentuan: -
Probabilitas > 0,05 : hipotesis diterima karena data berdistribusi secara normal
-
Probabilitas < 0,05: hipotesis ditolak karena data tidak berdistribusi normal.
61
b.
Uji Multikolonieritas
Menurut Imam Ghazali (2011:105), Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak mengandung korelasi di antara variabel-variabel independen.jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak otogonal. Variabel otogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya serta Variance Inflation Factor (VIF).Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen mana yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance
yang
rendah
sama
dengan
nilai
VIF
tinggi
(karena
VIF=1/Tolerance). Nilai Cutoff yang umum di pakai untuk menunjukan adanya mulitkolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Walaupun mulitkolonieritas dapat di deteksi dengan nilai Tolerance dan VIF, tetapi tetap tidak dapat mengetahui variabel independen mana saja yang saling berkolerasi. c.
Uji Heteroskedastisitas Menurut Imam Ghazali (2011:139), Uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
62
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, maka dalam penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan uji Park yaitu untuk membandingakn hasil t hitung dengan t tabel. Dimana jika hasil t hitung < t tabel maka tidak terjadi heteroskedastisitas dengan tingkat kepercayaan sebesar 0,05 atau 5 %. d.
Uji Autokolerasi Menurut Imam Ghazali (2011:110), Uji autokorelasi dilakukan untuk
menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Secara sederhana adalah bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya. Uji statistik yang dipergunakan adalah uji Durbin – Watson. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi, maka dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik hitung DW pada perhitungan regresi dengan statistic tabel DW pada tabel dengan ketentuan sebagai berikut :
63
a. Jika nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound ((du dan k-du) maka koefisien atau korelasi =0 berarti tidak ada auto korelasi b. Jika nilai DW < batas bawah atau lower bound (dL), maka koefisien autokorelasi > 0, maka terjadi autokorelasi c. Jika nilai DW > batas bawah atau loer bound (dL) maka koefisien autokorelasi <0, maka tidak terjadi auto korelasi. d. Jika nilai dL
64
Setiap tambahan satu variabel indepen, maka R pastimeningkat tidak peduli apakah variabel itu berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2, karena nilainya dapat naik atau turun apabila suatu variabel independen di tambahkna kedalam model. b. Uji F Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua varibel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.dengan cara membandingkan F-signifikasi. (Imam Ghozali, 2011:98) Jika : -
Probabilitas > 0.05, maka H0 diterima (Ha ditolak), artinya semua variabel independen bukanlah penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
-
Probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak (Ha diterima), artinya semua variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
c. Uji t Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. (Imam Ghozali, 2011:98)
65
Dalam uji t: -
jika hasil t-sig > 0.05 maka hipotesis alternatif (HA) ditolak yang berarti bahwa Financial Distress, Ukuran Perusahaan, Kualitas Auditor dan Kepemilikan Managerial dan Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh pada terjadinya opini audit going concern.
-
jika hasil t-sig < 0.05 maka hipotesis alternatif (HA) diterima yang berarti bahwa Financial Distress, Ukuran Perusahaan, Kualitas Auditor dan Kepemilikan Managerial dan Kepemilikan Institusional berpengaruh pada terjadinya opini audit going concern.
d. Analisis Regresi Logistik.
Untuk pengujian H2 maka digunakan analisis multivariate dengan menggunakan regresi logistic ( logistic regression ). Variabel independennya merupakan kombinasi antara metric dan non metric (nominal). Dalam penelitian ini, peniliti ingin melihat pengaruh dari vatriabel independen yaitu kondisi keuangan (financial distress), ukuran perusahaan , opini tahun sebelumnya, kualitas audit, dan kepemilikan manejerial terhadap variabel dependen yaitu penerimaan opini audit going concern. Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan regresi logistik, dengan model penelitian sebagai berikut :
Gc =
= b0 + β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4+ β5X5+ε
66
Keterangan :
Gc
= Penerimaan Opini going concern
Y
= Variabel dummy opini audit
X1
=Kondisi Keuangan ( Financial Distress )
X2
=Ukuran Perusahaan
X3
= Kualitas Audit
X4
= Kepemilikan Manajerial
X5
= Kepemilikan Institusional
ε
= Error Teknik analisis ini tidak memerlukan lagi uji normalitas pada variabel
bebasnya. Regresi logistik mengabaikan heteroscedacity, artinya variabel dependen
memerlukan
homoscedacity untuk
masing-masing
variabel
independennya. Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah sebagai berikut :
1.
Menilai kelayakan model regresi, kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan hosmer and lemeshow’s Goodness offit test. Jika nilai statistik Hosmerand Lomeshow goodness of fit lebih besar daripada 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai obeservasinya atau dapat dikatakan model data diterima karena sesuai dengan obeservasinya ( Ghozali 2005)
67
2.
Menilai model fit, adanya pengurangan nilai antara -2 LL awal (initial 2LL function) dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data ( Ghozali 2005). Log likehood pada regresi logistic mirip dengan perngertian “sum of square error”
pada
model regresi
sehingga
penurunan
log
likehood
menunjukkan model regresi semakin baik.
3.
Estimasi parameter dan interprestasinya, estimasi parameter dilihat melalui koofisien regresi. Kofisien regresi dari tiap variabel – variabel yang diuji menunjukkan bentuk hubungan antara variabel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan anatara nilai probabilitas (sig)dengan tingkat signifikansi (α)
SPSS menyediakan tiga prosedur regresi logistik yaitu :
1. Regresi Logistik Biner (binary logistic regression), adalah regresi logistik dimana variabel dependennya berupa varibel dikotomi atau variabel biner. Variabel dikotomi atau variabel biner dalam penelitian ini adalah : opini going concern - tidak opini going concern.
2. Regresi Logistik Multinominal (multinominal logistic regression) adalah regresi logistic dimana variabel dependennya berupa variabel kategorik yang
68
terdiri lebih dari dua nilai, contoh ; merah, biru, kuning, hitam, putih dan seterusnya
3. Regresi Logistik Ordninal (Ordinal Logistic Regression) adalah regresi logistic dimana variabel dependennya berupa variabel dengan skala ordinal contoh : sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju atau halus, sedang, kasar.
Adapun regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan regresi logistik biner, dengan variabel dependennya berupa variabel biner yaitu opini going concern atau tidak opini going concern. Variabel biner ini dilambangkan dengan 1 = opini going concern, dan 0 = tidak opini going concern. Maka distribusi Bernoulli untuk variabel biner adalah P(Y=1) = π dan P(Y=0) =1- π dengan nilai harapan E(Y)=1(π)+0(1- π)= π.
Analisis Regresi logistik biner digunakan untuk melihat pengaruh sejumlah variabel independen X1,X2,…,Xk terhadap variabel dependen y yang berupa variabel response biner yang hanya mempunyai dua nilai atau juga untuk memprediksi nilai suatu variabel dependen y (yang berupa variabel biner), berdasarkan nilai variabelvariabel independen. Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah Financial Distress, Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional.
69
Adapun bentuk umum Regresi Logistik Biner dengan link function logit dalam penelitian ini adalah :
logit(πj) =ln-
= β0 + β1xj1 + β2xj2+ β3xj3+ β4xj4 + β5xj5
Dimana :
β1xj1 = β Financial Distress x j Financial Distress
β2xj2 = β Ukuran Perusahaan x j Ukuran Perusahaan
β3xj3 = β Kualitas Audit x j Kualitas Audit
β4xj4 = β Kepemilikan Manajerial x j Kepemilikan Manajerial
β5xj5 = β Kepemilikan Institusional x j Kepemilikan Institusional