33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian kuantitatif dengan mengunakan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat, yang menjadi obyek penelitian ini, berdasarkan apa yang terjadi.27 Pada umumnya penelitian ini menggunakan statistik induktif untuk menganalisis data penelitiannya. Format deskriptif ini dapat dilakukan pada penelitian studi kasus dan survei, sehingga terdapat format deskriptif studi kasus dan format deskriptif survei.28 Format deskriptif studi kasus memiliki ciri-ciri yang tidak menyebar, tetapi lebih memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai variabel, sehingga memungkinkan studi yang dilakukan dapat mendalam terhadap sasaran penelitian. Untuk mencapai maksud tersebut, peneliti membutuhkan waktu yang relatif lama dalam penelitiannya. Disamping itu, ciri lain dari deskriptif studi kasus adalah merupakan penelitian eksplorasi dan memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan hipotesis atau pemahaman orang tentang berbagai variabel yang diteliti. Penelitian ini sesungguhnya hanya menggunakan kasus
27 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2006, hal. 8 28 Rasdiyan Rasyad, Metode Statistik Deskriptif Utk Umum
34
tertentu atau sebuah wilayah tertentu sebagai obyek penelitian, sehingga bersifat kasuistik terhadap obyek penelitian. Format deskriptif survei memiliki ciri yang berlainan dengan studi kasus, tetapi sifatnya yang deskriptif membuat penelitian ini tidak jauh beda dengan studi kasus. Pada survei ciri penyebaran ditonjolkan dihampir semua pengungkapannya, dan karena populasinya yang luas menyebabkan penelitian ini tidak mampu mencapai data yang mendalam, sebagaimana studi kasus. Ketidakmampuan tersebut menyebabkan survei bersifat dangkal dan hanya
dipermukaan
saja,
akan
tetapi
dengan
survei
memungkinkan
mengeneralisasi suatu gejala tertentu terhadap gejala yang populasinya lebih besar. Dengan populasi yang besar tersebut maka dimungkinkan untuk menggunakan sampel dalam suatu penelitian sehingga akan meringankan peneliti.29
3.2
Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian
Survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan dalam penelitian ini informasi dalam mendapatkan informasi dengan menggunakan kuisioner sebagai pengumpulan data yang pokok.
29 Jonathan Sarwono, Pintar Menulis Karangan Ilmiah - Kunci Sukses dalam Menulis Ilmiah, 2010, Remaja Rosdakarya
35
3.3
Populasi dan Sampel 3.3.1
Populasi
Populasi pada dasarnya merupakan istilah dari keseluruhan objek penelitian. “Populasi adalah kumpulan objek penelitian. Objek penelitian bisa berupa orang, kelompok, organisasi, lembaga, kata-kata, surat kabar dan lainlain.”30 Populasi dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Populasi Infinit, merupakan populasi yan tidak pernah diketahui dengan pasti jumlahnya atau tak terbatas, 2. Populasi Finit, merupakan populasi yang jumlahnya diketahui dengan pasti (populasi yang dapat diberi nomor identifikasi), misalnya murid sekolah, jumlah karyawan tetap pabrik, dan lain-lain. Populasi yang akan menjadi focus dalam penelitian ini warga RW 04 Tanjung Duren Utara, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat berjumlah 513 orang.31 3.3.2. Sampel Populasi menurut Onong Uchjana Effendy adalah “jumlah keseluruhan dari unit yang diteliti dengan menganalisis ciri-cirinya”. Menurut Sugiyono, Populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.32
30 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998, hal.78 31 Data Penduduk RW 04 tahun 2011 Tanjung Duren Utara, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat. 32 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2004, Hal.90
36
Menurut Gusti Ngurah Putra, Populasi adalah “himpunan yang lengkap atau sempurna dari semua unit observasi yang mungkin”.33 Sedangkan Irawan Soehartono mendefinisikan populasi adalah “jumlah keseluruhan unit analisis, yaitu daerah yang akan diteliti”.34 Langkah pertama dalam membuat kerangka sampling atau daftar populasi adalah sebagai berikut : Menentukan jumlah sampel dengan table Taro Yamane, sebagai berikut :
N n= Nd² + 1
Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = jumlah presisi 10%”35 513 n
= 513 (0.1)² + 1 513 = 513.(0.01)+1 513 = 5.13+1 = 83,6 (dibulatkan menjadi = 84 orang)
33 Gusti Ngurah Putra, Metode Penelitian Sosial Penelitian dan Perencanaan Praktis, PT Gramedia, Jakarta, 1992, Hal.12 34 Marjuki, Metodologi Riset, BPFG-Uni, Yogyakarta, 1995, Hal.52 35 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 1999, hal.82
37
3.4
Teknik Sampling Teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik Purposive sampling.
Artinya yang dijadikan sampel adalah populasi yang pernah menonton Indonesia Idol. Penggolongan populasi ini berdasarkan ciri tertentu dari populasi tersebut untuk keperluan penelitian. Misalnya dalam penelitian ini dalam satu wilayah RW 04 Tanjung Duren Utara dapat kita stratifikasikan dalam Umur, Pendidikan, pekerjaan dan pendapatan perbulannya yang memungkinkan untuk menonton tayangan Indonesian Idol di RCTI. Keuntungan sampling ini adalah sampel yang diperoleh akan lebih representative daripada sampel yang diperolah dengan sampling acak sederhana atau Simple Random Sampling, sampling dengan cara ini lebih menggambarkan keadaan populasi tertentu dengan memperhitungkan ciri-ciri tertentu. oleh karena itu kesalahan sampling akan dapat dikurangi.
3.5
Definisi dan Operasional Konsep 3.5.1
Definisi konsep
a.
Motivasi Merupakan keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu dalam
hal memenuhi kebutuhan nya dan mempunyai tujuan akhir dari hal-hal yang dilakukan nya tersebut.
38
b.
Ajang pencarian bakat ( talent show ) sebuah acara yang menjadi ajang pencarian bakat atau talent show
yang merupakan bagian dari reality show dimana program ini termasuk dalam jenis competition show yang melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam kopetisi yang berlangsung selama beberapa waktu unruk memenangkan perlombaan dan hadiah tertetu. setiap peserta akan tersingkir satu persatu melalui pemungutan suara ( voting ) atau penilaian dari dewan juri, voting sendiri dilakukan baik oleh peserta sendiri ataupun audien, pemenangnya adalah peserta yang paling akhir bertahan. c.
Khalayak
khalayak merupakan sekelompok orang yang berkomunikasi dengan satu sama lain yang mempunyai tujuan yang berbeda-beda dan ruang lingkup yang berbeda-beda pula dan juga dengan cara yang berbeda dalam pemenuhan kepuasannya mereka masing. Biasa nya khalayak dibagi dalam berbagai organisasi atau golongan yang mana didalam nya terdapat khalayak yang mempunyai tujuan yang sama. 3.5.2
Operasionalisasi konsep Operasional konsep adalah proses pemberian defenisi operasional
pada sebuah variabel. Dalam sebuah penelitian operasional atau penjabaran mengenai indikator dari variabel dijelaskan dalam operasional konsep. Dengan membaca operasional konsep maka akan lebih mudah untuk mengetahui pengukuran variabel nya sehingga dapat mengerti segala
39
kekurangan dalam penelitian tersebut, dalam penelitian ini terdapat beberapa konsep yang diteliti dan diukur melalui sejumlah pertanyaan indicator, dan konsep-konsep tersebut adalah : a.
program televisi ajang pencarian bakat ( talent show )
b.
motivasi menonton khalayak Dalam penelitian ini istilah yang dipakai adalah variable motif
(GS) dan variable pencapaian motif (GO). Yang dimaksud variable adalah “segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan atau penelitian, termasuk didalamnya faktor – faktor yang berpengaruh dalam peristiwa atau gejala yang diteliti.”36 Tabel 3.5.2.1 Operasionalisasi Konsep VARIABEL
MOTIFASI MENONTON INDONESIAN IDOL
DIMENSI
1.Hiburan
INDIKATOR
SKALA
-Melepaskan diri dari permasalahan
a.setuju b. ragu-ragu c.tidak setuju
-bisa membuat audien merasa santai
a.setuju b. ragu-ragu c.tidak setuju
36 Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994, hal.70
40
2.Identitas pribadi
3.Intregitas sosial
-dapat memperoleh kenikmatan jiwa dan estetika
a.setuju b. ragu-ragu c.tidak setuju
-menemukan penunjang nilai pribadi
a.setuju b. ragu-ragu c.tidak setuju
-Menemukan model perilaku
a.setuju b. ragu-ragu c.tidak setuju
-mengidentifikasi diri dengan media
a.setuju b. ragu-ragu c.tidak setuju
-meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri
a.setuju b. ragu-ragu c.tidak setuju
-Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain
a.setuju b. ragu-ragu c.tidak setuju
41
-mengidentifikasi diri dengan orang lain
a.setuju b. ragu-ragu c.tidak setuju
-meningkatkan rasa a.setuju memiliki b. ragu-ragu c.tidak setuju
-menemukan bahan a.setuju a.setuju percakapan dengan b. ragu-ragu orang lain c.tidak setuju
4.Informasi
-memperoleh teman selain manusia (media lain)
a.setuju a.setuju b. ragu-ragu c.tidak setuju
-membantu menjalankan peran sosial
a.setuju a.setuju b. ragu-ragu c.tidak setuju
-memungkinkan seseorang dapat menghubungi teman dan keluarga
a.setuju a.setuju b. ragu-ragu c.tidak setuju
-Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi lingkungan masyarakat terdekat dan dunia
a.setuju b. ragu-ragu c.tidak setuju
42
-Mencari bimbingan masyarakat tentang masalah praktis dan pendapat
a.setuju b. ragu-ragu c.tidak setuju
-Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umun
a.setuju b. ragu-ragu c.tidak setuju
-Belajar dan berpendidikan sendiri
a.setuju b. ragu-ragu c.tidak setuju
-perasaan puas karena mendapat pengetahuan
a.setuju b. ragu-ragu c.tidak setuju
Sumber : Motifasi menonton menurut McQuail
3.6
Teknik Pengumpulan Data 3.6.1
Data Primer Data di peroleh dengan menyebarkan kuisioner kepada warga RW
04 Tanjung Duren Utara, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat sebanyak 84 orang yaitu berupa pertanyaan ilustrasi yang disusun secara tertulis dengan menggunakan daftar pertanyaan guna memperoleh data berupa jawaban dari responden. Proses penyebaran dan pengumpulan kembali kuisioner ini dilakukan secara langsung ditempat penelitian, selain itu peneliti juga
43
melakukan wawancara kepada responden yang menunjang data-data yang dibutuhkan. 3.6.2
Data Skunder Data sekunder adalah data-data yang dijadikan pelengkap guna
melancarkan proses penelitian, untuk menunjang pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti memperoleh data-data sekunder melalui studi kepustakaan untuk memperoleh data yang diinginkan juga informasi lain nya yang didapat dari literature-literature yang berhubungan dengan judul penelitian seperti buku, surat kabar catatan perkuliahan atau press release. dan sebagai nya.
3.7
Pengolahan dan Analisa data Karena penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara dua
variabel, yaitu variabel motif dan motivasi menonton masyarakat sebagai variabel terikat, maka teknik analisis data adalah korelasional. Dan untuk mengolah data dari hasil angket dipergunakan analisis kuantitatif berdasarkan skala Likert yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampe sangat negatif. Untuk keperluan analisis secara kuantitatif, maka jawaban itu diberi skor, misalnya :
a.
Setuju/sering/positif
3
b.
Ragu-ragu/kadang-kadang/netral
2
c.
Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif
1.37
37 Sugiyono, Op Cit, hal.74
44
Untuk mengetahui motivasi dari khalayak, maka digunakan uji nilai mean, dengan rumus :
Keterangan : ∑
= Jumlah Keseluruhan
Bobot
= nilai pernyataan pada kuesioner (skala likert)
Frekuensi
= Jumlah responden pada tiap pilihan jawaban
n
= Jumlah Responden