BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.
Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2011. Benih ikan patin siam di
trasportasikan dari hatchery pembenihan Balai Benih Ikan Inovatif (BBII) Provinsi Gorontalo menuju lokasi tujuan Kabupaten Boalemo. . 3.2.
Alat dan Bahan
3.2.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Peralatan yang Digunakan Selama Kegiatan Penelitian No
Alat
Jumlah
1
Bak semen
2 buah
2 3 4
Kantong plastik Karet Oxi set
27 buah 27 buah 1 buah
5
Kamera Digital
1 buah
6 7 8 9 10
Styroform ATM Mobil Tabung Oksigen Kertas Lakmus
3 buah 1 unit 1 unit 1 buah 1 box
Fungsi Wadah penampungan benih patin siam Wadah penelitian Mengikat plastik kemasan Mengukur suhu air dan DO Mendokumentasikan kegiatan penelitian Penyimpanan sampel Mencatat data penelitian Sarana pengangkutan benih Tempat Oksigen Mengukur pH
14
3.2.2. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini di lihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Bahan yang Digunakan dalam Kegiatan Penelitian Bahan No Spesifikasi Jumlah 1 Benih Ikan Patin Benih berukuran 3 cm 3600 ekor Air bersih yang 2 Air Tawar / Sumur 27 liter diendapkan 3
Oksigen murni
Tabung Oksigen
Fungsi Sampel penelitian Media hidup sampel penelitian Media pernapasan sampel
3.2.3. Wadah Penelitian Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah kantong plastik kemas merek polyprophilen dengan ukuran ketebalan 0,03 cm, lebar 20 cm, dan panjang 70 cm. Kapasitas air yang dapat di tampung dalam setiap wadah sampel sebanyak 1 liter. Selanjutnya benih ikan patin siam yang telah dikemas dalam kantong plastik dimasukkan ke dalam box Styroform. 3.2.4. Sampel Penelitian Sampel pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) sebanyak 3600 ekor dengan panjang rata rata 3 cm yang diperoleh dari hatchery pembenihan Balai Benih Ikan Inovatif (BBII) Provinsi Gorontalo. Setiap wadah kantong plastik diisi benih ikan patin siam
(Pangasius
hypophthalmus)
sesuai
perlakuan.
Dimana
A = 350 ekor, B = 400 ekor dan C = 450 ekor dengan 3 kali ulangan.
15
perlakuan
3.2.5. Pengambilan Data Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada pada tanggal 16 Juli 2011, tanggal 23 Juli 2011, dan tanggal 30 Juli 2011. Setiap pengambilan data dalam penelitian dilakukan sebanyak 3 kali ulangan dimana masing – masing perlakuan terdiri atas perlakuan A sebanyak 350 ekor/liter, perlakuan B sebanyak 400 ekor/liter dan perlakuan C sebanyak 450 ekor/liter. Benih ikan patin sebelum dilakukan pengangkutan terlebih dahulu di seleksi dari ukuran dan kondisi fisik yang sama. Kemudian sampel benih yang telah terseleksi diberokkan atau dipuasakan selama 18 jam dalam bak penampungan dengan ukuran 2x1x2 meter. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kotoran yang akan dikeluarkan oleh benih ikan patin selama perjalanan. 3.2.6 Sarana Pengangkutan Sarana yang digunakan dalam setiap waktu pengambilan data menggunakan kendaraan roda empat yaitu mobil pick up Daihatsu. 3.2.7 Lama Waktu Pengangkutan Setiap pengambilan data I, II, dan III dibutuhkan waktu selama 12 jam, yang dimulai pada saat mulai transportasi dari Balai Benih Ikan Inovatif pada pukul 09.00 wita sampai pada tujuan trasnportasi Kabupaten Boalemo.
16
pada pukul 21.00 wita di
3.3.
Prosedur Penelitian
3.3.1.
Persiapan Tahap persiapan diawali dengan persiapan alat dan bahan yang digunakan
dalam penelitian yang sebelumnya telah disterilkan. Bak semen dengan ukuran 2x1x2 meter, sebagai wadah penampungan dan pemberokan benih ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) diisi air tawar setinggi 50 cm. Air dalam wadah ini diberi aerasi yang cukup. Kantong plastik sebagai wadah untuk pengemasan benih ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) dipersiapkan terlebih dahulu sebanyak 9 potong dengan mengikat salah kedua ujungnya dengan menggunakan karet gelang. 3.3.2. Rancangan Penelitian Penempatan wadah penelitian dilakukan secara acak dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini A1
B1
C1
A2
B2
C2
A3
B3 C3
Keterangan: =
= Perlakuan 350 = Perlakuan 400 = Perlakuan 450
Gambar 2. Peletakan sampel penelitian dalam wadah 3.3.3. Pelaksanaan Penelitian Biota yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan patin siam yang berasal dari pembenihan Balai Benih Ikan Inovatif (BBII) Provinsi Gorontalo sejumlah 3600 ekor yang berukuran panjang rata – rata 3 cm. 17
Pengambilan sampel benih ikan patin siam dilakukan pada pagi hari yang dimulai pada pukul 06.00-09.00 wita, dan dilaksanakan sebanyak 3 kali pengangkutan dengan waktu yang konstan. Benih ikan patin siam yang telah terseleksi sebagai sampel dalam penelitian ini dikemas dalam kantong plastik dengan volume air 1 liter dengan kepadatan yang berbeda sesuai dengan perlakuan.. Setiap wadah kantong plastic, diisi dengan air sumur yang telah diareasi 24 jam. Sebelum ikan dimasukan ke dalam kantong plastik, ikan terlebih dahulu diberokan atau dipuasakan selama 18 jam. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kotoran yang akan dikeluarkan benih patin siam selama perjalanan. Selanjutnya setelah ikan telah dipuasakan dan kantong plastik sudah diisi air sumur yang telah diaerasi, masing-masing kantong plastik tersebut dimasukan benih ikan patin siam dengan tingkat kepadatan berbeda yaitu perlakuan A = 350 ekor, B = 400 ekor dan C = 450 ekor. Benih ikan patin dihitung dengan menggunakan alat berupa handcounter. Setelah dihitung benih ikan patin siam dimasukan ke dalam loyang yang berukuran sedang kemudian benih ikan patin siam diambil secara perlahan – lahan dengan menggunakan gelas ukur yang berukuran 1 liter. Pemasukan benih ikan patin siam ke dalam kantong plastik dilakukan secara manual dan dengan hati – hati. Benih ikan patin siam dalam gelas ukur dipisahkan dari airnya dengan tujuan agar air yang terdapat pada gelas ukur tidak ikut terbawa masuk ke dalam 18
kantong plastik pada saat pemasukan benih ke dalam kantong plastik. Selain itu, hal ini dilakukan untuk menjaga bertambahnya volume air dalam kantong plastik. Setelah benih ikan patin siam telah dimasukan ke dalam kantong plastik, selanjutnya oksigen dimasukkan ke dalam kantong plastik tersebut. Perbandingan oksigen dan air adalah 2 : 1. Selanjutnya kantong plastik tersebut diikat bagian yang terbuka dengan menggunakan karet gelang dan dimasukan ke dalam kotak Styrofoam, yang terlebih dahulu kantong plastik diberi label sebagai tanda perbedaan perlakuan yang dilakukan.. Setelah benih ikan patin siam dimasukan ke dalam kotak Styrofoam yang diacak sesuai dengan pengacakan Rancangan Acak Lengkap, selanjutnya kotak Styrofoam diletakkan di mobil pick up dan siap diangkut menuju ke lokasi tujuan Kabupaten Boalemo. Kondisi pada saat transportasi benih ikan patin siam dilakukan sangat hati – hati dengan kecepatan mobil sangat lambat untuk menghindari goncangan terlalu kuat. Pengukuran parameter kualitas air dalam kantong plastik yang berisi benih ikan patin siam dilakukan di Balai Benih Ikan Inovatif yakni sebelum benih ikan patin siam dimasukkan ke dalam kantong plastik dan pada saat benih ikan patin siam sampai di lokasi tujuan Kabupaten Boalemo, sebelum benih ikan patin siam diaklimatisasi kembali. Pengukuran meliputi pengukuran suhu, oksigen terlarut dan pH.
19
Setiap pengambilan data I, II, dan III waktu yang dibutuhkan selama 12 jam, yang dimulai pada saat mulai transportasi dari Balai Benih Ikan Inovatif pada pukul 09.00 wita sampai pada tujuan transportasi pada pukul 21.00 wita di Kabupaten Boalemo 3.4.
Variabel yang diamati Variabel peubah yang diukur dalam penelitian ini adalah tingkat
kelangsungan hidup benih ikan patin siam dan kualitas air. Tingkat kelangsungan hidup benih ikan patin siam dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :
SR =
Nt No
x 100 %
Dimana : SR
: Tingkat kelangsungan hidup
Nt
: Jumlah akhir penelitian
No
: Jumlah awal penelitian Selanjutnya data
yang diperoleh dari hasil pengamatan tingkat
kelangsungan hidup benih ikan patin siam dengan kepadatan berbeda yang di transportasikan dengan sistem tertutup dianalisis secara deskriptif.
20