BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Gambaran Umum Perusahaan Tempo media lahir pada zaman orde baru, disokong oleh perusahaan yang
juga dibesarkan pada masa orde baru tahun 1971, tetapi orde baru juga yang mematikannya. Produk media yang pertama kali dihasilakan dari PT. Tempo Inti Media, Tbk adalah Majalah Tempo yang umumnya meliput berita-berita tentang politik. Edisi pertama Tempo diterbitkan pada tanggal 6 Maret 1971 yang merupakan awal-awal pemerintahan orde baru. Majalah tempo mengutamakan berita yang netral, mengulas informasi dengan objektif dan menguraikannya dengan bahasa jernih. Dinamakan Tempo karena pertama, nama itu singkat dan bersahaja, enak diucapkan oleh lidah Indonesia dari segala jurusan. Kedua, nama ini terdengar netral, tidak mengejutkan atau merangsang. Ketiga, nama itu bukan simbol suatu golongan. Dan arti “Tempo” itu sangat sederhana yaitu waktu. Sebuah pengertian yang dengan segala variasinya lazim dipergunakan oleh banyak penerbitan jurnalistik di seluruh dunia. Majalah Tempo merupakan media pertama dan tidak memiliki afiliansi dengan pemerintah. Majalah Tempo didirikan oleh jurnalis dari PT. Grafiti Pers. Pendiri Tempo antara lain : Goenawan Muhamad, Fikri Jufri, Bur Rasuanto, Christianto Wibisono, Yusril Djalinus, Putu Wijaya. Maka dari salah satu blok di gedung di Jl. Senen Raya 83 Jakarta pada tanggal 6 Maret 1971 nomer perdana Tempo dilahirkan dengan Yayasan Jaya Raya sebagai penerbitnya.
40
41
Kebebasan Majalah Tempo untuk meliput informasi dengan berita yang objektif mungkin terbentur oleh pemerintahan orde baru. Dua kali Tempo dilarang terbit yaitu pada tahun 1982 dan kemudian hal itu terulang kembali ditahun 1994. Majalah ini dibredel oleh pemerintah orde baru karena berusahaa menampilkan info yang subjektif mungkin yang dinilai sensitif oleh pemerintah. Banyak orang yakin bahwa Menteri Penerangan pada saat itu, Harmoko, mencabut Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) Tempo karena laporan tentang impor kapal perang dari Jerman. Laporan ini dianggap membahayakan “stabilitas negara”. Laporan utama membahas keberatan pihak militer terhadap impor oleh Menristek Bj. Habibie. Sekitar empat tahun Tempo fakum dari dunia media massa karena kasus pembredelan oleh pemerintah. Seiring dengan runtuhnya orde baru, akhirnya manajemen Tempo kembali menerbitkan Majalah Tempo pada 6 Oktober 1998. Tempo juga menerbitkan majalan dalam bahasa Inggris sejak 12 September 2000 yang bernama Tempo English Magazine. Pada 2 April 2001, manajemen PT. Tempo Inti Media, Tbk meluncurkan inovasi baru dengan meluncurkan produk baru yaitu Koran Tempo. Koran Tempo adalah sebuah koran berbahasa Indonesia yang terbit di Indonesia. Dalam proses pendiriannya, Koran Tempo melakukan penjualan saham kepada publik sebanyak 17,6 persen dari dana tersebut hingga akhirnya koran ini bisa beroperasi. Koran Tempo pertama kali diterbitkan di Jakarta 2 April 2001 dengan sirkulasi sebesar 100.000 setiap hari.
42
Kini PT. Tempo Inti Media, Tbk mempunyai tiga kantor di Jakarta yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Lokasi perusahaan PT. Tempo Inti Media, Tbk antara lain : 1.
Gedung Tempo Jl. Proklamasi No. 72 (Redaksi Majalah Tempo dan Divisi Pendukung)
2.
Ruko kebayoran center blok A 11-15 Jalan Kebayoran Baru, Mayestik (Redaksi Koran Tempo dan Iklan)
3.
3.2
PT. Tamprint Jl. Palmerah Barat No. 8 (Divisi Sirkulasi dan Percetakan).
Metode analisis data 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bodgan dan Biklen (1982) (Moleong, 2004:3) “Pendekatan kualitatif merupakan suatu metodologi penelitian tentang suatu kasus yang hasil datanya dijabarkan secara deskriptif dengan tulisan dan penelitiannya dibantu dengan pengamatan lapangan kepada individu-individu. Hasil dari metode kualitatif tidak berupa penghitungan atau kuantitas namun berupa penjabaran melalui kata-kata tertulis.”
Sementara metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analis. Metode deskriptif analis digunakan untuk menghimpun data yang aktual. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data dengan menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi dalam perusahaan tersebut. Keadaan yang penulis gambarkan sesuai dengan judul yang diangkat.
43
2. Populasi dan Sampel Populasi penelitian disini adalah Divisi Sirkulasi. Penulis memilih Divisi Sirkulasi karena Divisi ini berperan penting dalam memasarkan produk Tempo. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Divisi tersebut. Sedangkan sampel penelitian disini adalah strategi pengembangan produk yang dilakukan oleh PT. Tempo Inti Media, Tbk dalam menghadapi era digita media. 3. Variabel dan Pengukuran Variabel utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi pengembangan produk Majalah Tempo berbahasa Indonesia, yang menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk dapat terus bertahan dan eksis di masyarakat. Analisis strategi menggunakan matriks BCG dan Analisis SWOT. 4. Devinisi Operasional Variabel Definisi operasional strategi pengembangan produk PT. Tempo Inti Media, Tbk Tabel 1
Variabel
Indikator a. Menciptakan ide-ide produk baru b. Mencari peluang-peluang untuk produk baru
Pengembangan Produk
c. Mengembangkan produk baru yang mendapat respon positif dari pasar d. Menyempurnakan produk yang sudah ada agar sesuai dengan pasar
44
5. Data Penelitian Untuk membantu penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder . Jenis Data
Sumber Data
Primer
Wawancara dengan Kepala - Data Kekuatan, Divisi Sirkulasi
Data yang Diambil
Kelemahan, Peluang, Ancaman
Sekunder
Laporan Tahunan
- Data Kekuatan, Peluang - Data Readership Majalah Tempo Indonesia
6. Teknik Pengumpulan Data Adapun tahapan-tahapan dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode sebagai beriku : a. Observasi Penulis melakukan pengamatan dan pencatatan dengan sistematik terhadap fenomena yang diselidiki. Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan secara langsung ke PT. Tempo Inti Media, Tbk di Jl. Palmerah Barat No. 8, Jakarta 12210. Hal ini dilakukan sebagai upaya memperkecil kemungkinan yang dapat menghambat dalam pelaksanaan penelitian.
45
b. Wawancara Dalam sesi wawancara, penulis memilih nara sumber Bapak Windalaksana Kepala Divisi Sirkulasi sekaligus Manager Tempo Digital. Wawancara dilakukan selama satu dua hari, disesuaikan dengan jadwal beliau yang padat. c. Dokumentasi Pada tahap dokumentasi, penulis mengumpulkan buku-buku, majalah, artikel, artikel teori-teori yang terkait dengan judul skripsi. 7. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini lebih bersifat deskriptif kualitatif, yaitu setelah data demikian akan tergambar bagaimana strategi produk PT. Tempo Inti Media, Tbk dalam menghadapi perkembangan teknologi atau sering disebut dengan era digital media dengan melihat data-data yang diperoleh penulis melalui observasi dan wawancara setelah itu dianalisis yang kemudian di susun dalam laporan penelitian. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis Matrix BCG dan analisis SWOT. 1) Analisis BCG Matrix a) Bintang (Star) Merupakan pemimpin pasar Perusahaan harus mempertahankan posisinya b) Sapi Perah / Rupiah (Cash Cows) Terjadi pertumbuhan turun 10% dari periode sebelumnya Adanya aliran kas positif / kas masuk
46
Perusahaan tidak perlu melakukan ekspansi karena pertumbuhan yang berkurang c) Tanda Tanya (Question Marks) Memiliki peluang pasar yang besar (pertumbuhan yang besar) dan pangsa pasar yang rendah Penambahan pangsa pasar lebih mudah dicapai Perlu dana yang besar Diperlukan usaha untuk merebut pangsa pasar d) Anjing (Dog) Unit usaha yang tidak menjanjikan Cenderung menghasilkan cash flow negatif
2) Analisis SWOT : a) Dalam Kuadran 1 Memiliki kekuatan dan peluang Strategi – Kebijakan strategi yang agresif b) Dalam Kuadran 2 Memiliki ancaman dan kekuatan eksternal Strategi – Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi c) Dalam Kuadran 3 Memiliki peluang dan kelemahan internal Strategi – Meminimalkan kelemahan strategi
47
d) Dalam Kuadran 4 Terdapat ancaman eksternal dan kelemahan internal Strategi – Merger atau likuidasi (Posisi ini merupakan posisi paling sulit)