BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit
analisis, time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada Tabel 3.1. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan nilai-nilai variabel-variabel yang diteliti dan penelitian asosiatif lebih mengenai analisis hubungan dimana Variabel Eksogen/ Independen (variabel
bebas) mempengaruhi
Variabel
Endogen/
Dependen
(variabel
bergantung). Metode penelitian menggunakan pendekatan survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi.Unit analisis pada penelitian ini adalah individu, yaitu para pelanggan Restoran RadjaKetjil, Sky Dinning Plaza Semanggi. Horizon waktu untuk penelitian ini adalah cross-sectional, di mana data dari masing-masing responden hanya sekali dikumpulkan dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian.
29
30
Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan
Jenis Penelitian
Unit Analisis
Time Horizon
T-1
Asosiatif
Individu --> Konsumen
Cross Sectional
T-2
Asosiatif
Individu --> Konsumen
Cross Sectional
T-3
Asosiatif
Individu --> Konsumen
Cross Sectional
Sumber: Penulis, 2012
Keterangan: T-1
: Untuk mengetahui besarnya pengaruh Store Atmosphere terhadap Proses Keputusan Pembelian Pelanggan Restoran RadjaKetjil di Sky Dinning Plaza Semanggi.
T-2
: Untuk mengetahui besarnya pengaruh Store Atmosphere terhadap Minat Pembelian Ulang pelanggan Restoran RadjaKetjil di Sky Dinning Plaza Semanggi.
T-3
: Untuk mengetahui besarnya pengaruh Store Atmosphere terhadap Proses Keputusan Pembelian Pelanggan dan dampaknya terhadap Minat Pembelian Ulang pelanggan Restoran RadjaKetjil di Sky Dinning Plaza Semanggi.
31
3.2
Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini terdiri dari Variabel Eksogen, Endogen, dan
Intervening. Definisi Operasional Variabel dari masing-masing variabel tersebut sebagai berikut: 1. Variabel Eksogen Adalah variabel penyebab. Variabel Eksogen memberikan efek kepada variabel lainnya. Dalam penelitian ini terdapat Variabel Eksogen yaitu Store Atmosphere. 2. Variabel Intervening Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan Variabel Eksogen dengan Variabel Endogen menjadi hubungan tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Dalam penelitian ini yang menjadi Variabel Intervening adalah Proses Keputusan Pembelian Pelanggan. 3. Variabel Endogen Adalah efek dari Variabel Eksogen. Variabel Endogen yang diteliti dalam penelitian ini adalah Minat Pembelian Ulang.
32
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel
STORE ATMOSPHERE (X)
PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PELANGGAN (Y)
MINAT PEMBELIAN ULANG (Z)
Konsep Variabel
“Atmosfer mengacu pada karakteristik fisik toko berupa proyeksi visual yang digambarkan pelanggan” Berman and Evans (2007)
“Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan menimbulkan keputusan pembelian” Kotler (2008)
“Perilaku dimana pelanggan merespon positif terhadap kualitas produk/jasa dari suatu perusahaan dan berniat mengkonsumsi kembali produk tersebut” Kotler (2008)
Sumber: Penulis, 2012
Indikator
Ukuran
Exterior Facilities
Unik/ Tidak Unik
General Interior
Menarik / Tidak Menarik
Store Layout
Unik/ Tidak Unik
Interior Display
Menarik / Tidak Menarik
Social Dimensions
Tingkat Kenyamanan
Pengenalan Kebutuhan
Tingkat Kebutuhan
Pencarian Informasi
Sumber Internal/ Eksternal
Evaluasi Alternatif
Tingkat Penilaian
Keputusan Pembelian
Kemantapan Membeli, Ya/ Tidak
Perilaku Pasca Pembelian
Tingkat Kepuasan
Faktor Psikologis
Tingkat Kesadaran
Faktor Pribadi
Tingkat Keingintahuan
Faktor Sosial
Frekuensi Kunjungan Sering/ Jarang
Skala Pengukuran
Ordinal
Ordinal
Ordinal
33
3.3
Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan penelitian, ada beberapa data yang dibutukan dalam
penelitian ini. Jenis dari masing-masing data tersebut adalah kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Analisis kuantitatif mencoba mengolah data menjadi informasi dalam bentuk angka. Penggunaan angka memudahkan penginterpretasian hasil secara objektif. Sumber datanya adalah primer, yang didapat secara langsung dari konsumen yang dijadikan sebagai responden melalui penyebaran kuesioner. Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Tujuan
Data
Sumber Data
Jenis Data
T-1
Kuesioner --> Konsumen
Primer
Kuantitatif
T-2
Kuesioner --> Konsumen
Primer
Kuantitatif
T-3
Kuesioner --> Konsumen
Primer
Kuantitatif
Sumber: Penulis, 2012
3.4
Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang dijadikan obyek penelitian adalah outlet Restoran
RadjaKetjil yang berada di Lt. 10 Sky Dinning, Plaza Semanggi Jakarta Selatan. Obyek dari penelitian ini adalah pelanggan dari Restoran RadjaKetjil. Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan April 2012.
34
3.5
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data yang digunakan yaitu: 1. Wawancara Adalah metode pengumpulan data dengan melakukan Tanya-jawab kepada Store Manager Restoran RadjaKetjil Sky Dinning yang terletak di Plaza Semanggi Jakarta Selatan. Pertanyaan yang diajukan menyangkut konsep dan tema yang diusung di outlet tersebut. 2. Studi Pustaka Penelitian ini mengambil sumber data yang relevan dengan bahan penelitian dari berbagai literatur, baik dari buku, jurnal, internet, dan sebagainya guna mendukung penelitian ini. 3. Kuesioner Merupakan daftar pertanyaan yang diajukan khususnya kepada pelanggan Restoran RadjaKetjil Sky Dinning Plaza Semanggi yang berhubungan dengan Store Atmosphere, Proses Keputusan Pembelian, dan Minat Pembelian Ulang.
Dalam penelitian ini menggunakan daftar pertanyaan (Questionnaire) atau Angket sebagai alat pengumpulan data
untuk dibagikan kepada responden.
Kuesioner dipilih sebagai alat pengumpulan data karena data yang didapat dari kuesioner
merupakan
data
yang
bersifat
standard
dan
dapat
dipertanggungjawabkan untuk keperluan analisis. Jenis pertanyaan dalam membuat kuesioner dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
35
1. Pertanyaan Tertutup Maksud dari Pertanyaan Tertutup yaitu pertanyaannya membatasi jawaban responden dengan keharusan memilih diantara jawaban-jawaban yang sudah tercantum di dalam kuesioner. 2. Pertanyaan Terbuka Pertanyaan Terbuka memungkinkan responden memberikan jawaban yang dikehendaki dengan kata-kata yang dipilihnya sendiri.
Dari dua jenis pertanyaan yang ada, maka jenis pertanyaan tertutuplah yang digunakan dalam penelitian ini, di mana dalam kuesioner sudah diberikan pilihanpilihan jawabannya.
3.6
Teknik Pengambilan Sampel Dalam menetapkan jumlah anggota sampel ditetapkan dari populasi
pelanggan Restoran RadjaKetjil Plaza Semanggi, yang didapat dari data sekunder outlet. Teknik pengambilan sampel yang dapat digunakan adalah rumus dari Taro Yamane (Riduwan dan Kuncoro, 2008, p.44), yaitu:
Dimana: n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d = Presisi
36
Tingkat Presisi disini menggunakan 10%, sehingga diharapkan data dapat memiliki keakuratan yang baik untuk mengukur populasi. Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan rata-rata jumlah populasi yang merupakan Pelanggan Restoran RadjaKetjil Sky Dinning Plaza Semanggi dari Januari - Februari 2012 adalah sebanyak 2800 pelanggan. Sehingga dengan menggunakan rumus yang ada diperoleh jumlah sampel minimal untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
n = 96 orang dibulatkan menjadi 100
Teknik sampel yang digunakan adalah probability sampling, menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p.41), probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam penelitian ini yang dipakai adalah random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Dalam hal ini konsumen atau pelanggan Restoran RadjaKetjil Sky Dinning Plaza Semanggi.
37
3.7
Metode Analisis Untuk keperluan analisis, mengumpulkan dan mengolah data yang
diperoleh dari kuesioner dengan cara memberikan bobot dari setiap pertanyaan berdasarkan Skala Likert. Adapun skor jawabannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Alternatif Jawaban Responden ALTERNATIF JAWABAN
SKOR
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Netral/ Biasa Saja (N)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sumber: Supranto (2003), Metode Riset Aplikasinya dalam Pemasaran, p132.
Tabel 3.5 Metode Analisis Tujuan Penelitian T-1 T-2 T-3 Sumber: Penulis, 2012
Metode Analisis Metode yang digunakan Alat Analisis Asosiatif Path Asosiatif Path Asosiatif Path
38
3.7.1 Uji Validitas Data Salah satu Instrumen yang sering dipakai dalam penelitian ilmiah adalah kuesioner. Bila data hasil kuesioner itu telah terkumpul, dilakukan Uji Validitas dan reliabilitas, karena itu merupakan dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner. Dalam bukunya Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008, p.216) menjelaskan bahwa Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau keahlian suatu alat ukur, dimana alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika setiap butir-butir pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Berikut adalah langkah-langkah dalam menguji Validitas: -
Menentukan nilai r-tabel: Dari table r, untuk df = n - 2 100 - 2 = 98 , n = jumlah responden (kuesioner) yang akan diuji, dengan tingkat signifikan 5%. Uji ini dilakukan dengan SPSS 16.0
-
Mencari nilai r-hasil: Nilai r hasil untuk tiap item variabel n bisa dilihat pada kolom CORRECTED ITEM – TOTAL CORRELATION
-
Dasar Pengambilan Keputusan Jika rhasil positif, serta rhasil > rtabel maka valid Jika rhasil tidak positif, serta rhasil > rtabel maka valid
39
3.7.2 Uji Reliabilitas Suatu Kuesioner/ angket dikatakan reliable (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Person Product Moment sebagai berikut:
Nilai rb ini baru menunjukkan reliabilitas setengah tes. Oleh karenanya disebut rawal-awal. Untuk mencari realibilitas seluruh tes digunakan rumus Sperman Brown, yaitu:
Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak, digunakan distribusi (Tabel-r) untuk α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n-2 ). Kemudian membuat keputusan membandingkan rii dengan rtabel. Dasar Pengambilan Keputusan: Jika
rii > rtabel berarti reliabel rii < rtabel berarti tidak reliabel
40
3.7.3 Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, maupun rasio. Analisis yang digunakan metode parametrik, maka persyaratan harus terpenuhi, yaitu distribusi normal. Dalam pembahasan ini yang digunakan uji One sample Kolomogorov – Sminov dengan menggunakan taraf signifikasi sebesar 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikasi lebih besar dari 5% atau 0,05 dan pengolahan data menggunakan software SPSS 16.0
3.7.4 Transformasi Data Ordinal menjadi Data Interval Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008, p.30) menyatakan bahwa mentransformasi data Ordinal menjadi data Interval untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis statistik parametrik yang mana data setidaktidaknya berskala Interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method of Successive Internal). Langkah-langkah transformasi data Ordinal menjadi interval sebagai berikut: 1.
Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang dibagikan.
2.
Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut frekuensi.
3.
Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dari hasilnya disebut proporsi.
41
4.
Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor.
5.
Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.
6.
Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.
7.
Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus
8.
Tentukan nilai transformasi dengan rumus Y= NS +(1 + NSmin)
3.7.5 Analisis Korelasi Pearson Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p.62), apabila nilai koefisien korelasi (r) = +1, maka korelasi atau hubungannya positif dan sempurna. Apabila koefisien korelasi (r) = -1, maka korelasi atau hubungannya negative dan sempurna. Arti positif disini, misalkan hubungan antara variabel X dan Y (Rxy) nilainya positif (+), maka hubungannya searah. X naik maka Y pun naik, jika Y turun maka X turun juga begitu juga sebaliknya. Sedangkan arti dari negatif (-) adalah hubungannya berbanding terbalik, jika X naik maka Y turun, jika X turun maka Y naik begitu juga sebaliknya. Kategori hubungan dan pengaruh setiap variabel independen terhadap dependen dalam model, ditetapkan pada tabel berikut:
42
Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat rendah
Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2008, p.62)
Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut:
KP = r2 x 100% Dimana:
KP
= Nilai Koefisien Determinan
r
= Nilai Koefisien Korelasi
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p.62), pengujian signifikasi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dan uji signifikasi sebagai berikut:
43
Hipotesis: Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y Ha: Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y Dasar Pengambilan Keputusan: - Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probablitas sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. - Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probablitas sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
3.7.6 Analisis Path Penelitian ini menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008, p2-3) Path Analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (Eksogen) terhadap variabel terikat (Endogen). Analisis jalur yang dikenal dengan Path Analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Joreskog and Sorbom, 1996; Johnson and Wichem, 1992). Terdapat beberapa asumsi dalam Path Analysis: 1. Hubungan antar-variabel adalah bersifat linier, adaptif, dan bersifat normal. 2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah, artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik.
44
3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan rasio. 4. Menggunakan sampel probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. 5. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliabel), artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung. 6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan, artinya model teori yang dikaji atau diuji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti. Analisis ini akan digunakan dalam menguji besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X terhadap Y pada sub-struktural 1 dan variabel X, Y terhadap Z pada sub-struktural 2. Untuk mengetahui derajat variabel analisis Store Atmosphere terhadap Proses Keputusan Pembelian Pelanggan dan dampaknya terhadap Minat Pembelian Ulang, dilakukan penyebaran kuesioner dan dianalisis berdasarkan pendekatan SPSS.
45
3.7.7 Analisis Jalur berdasarkan Pendekatan SPSS Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2008, p.116-118), ada beberapa langkah pengujian Path Analysis yaitu sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis dalam persamaan struktural Persamaan Sub-Struktural 1 :
Y = ρyx X + ρy ε1
Persamaan Sub-Struktural 2 :
Z = ρzx X + ρzy Y + ρz ε2
2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi a) Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan persamaan strukturnya yang sesuai hipotesis yang diajukan. Hipotesis: naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variabel eksogen (X). b) Menghitung koefisien jalur secara keseluruhan Persamaan Regresi Ganda :
Y = a + b1X1 + b2X2 + ….. + bnXn
3. Menghitung koefisien secara keseluruhan a) Kaidah pengujian signifikan secara manual: menggunakan tabel F b) Kaidah pengujian signifikan: program SPSS • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
46
• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 4. Menghitung koefisien jalur secara individu Selanjutnya untuk mengetahui signifikan analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 5. Meringkas dan menyimpulkan untuk pengambilan keputusan penelitian.
47
3.8
Rancangan Uji Hipotesis Rancangan Uji Hipotesis menggunakan tingkat kepercayaan 95%. Berikut
ini adalah hasil rancangan uji hipotesis: Untuk T-1 Ho: Store Atmosphere tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Proses Keputusan Pembelian Pelanggan Restoran RadjaKetjil Sky Dinning, Plaza Semanggi. Ha: Store Atmosphere berpengaruh secara signifikan terhadap Proses Keputusan Pembelian Pelanggan Restoran RadjaKetjil Sky Dinning, Plaza Semanggi.
Untuk T-2 Ho: Store Atmosphere tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Pembelian Ulang pelanggan Restoran RadjaKetjil Sky Dinning, Plaza Semanggi. Ha: Store Atmosphere berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Pembelian Ulang pelanggan Restoran RadjaKetjil Sky Dinning, Plaza Semanggi.
Untuk T-3 Ho: Store Atmosphere
dan Proses Keputusan Pembelian Pelanggan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Pembelian Ulang pelanggan Restoran RadjaKetjil Sky Dinning, Plaza Semanggi. Ha: Store Atmosphere dan Proses Keputusan Pembelian Pelanggan berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Pembelian Ulang pelanggan Restoran RadjaKetjil Sky Dinning, Plaza Semanggi.
48
3.9
Rancangan Pemecahan Masalah Hasil penelitian melalui analisis jalur dengan menggunakan software SPSS
16 sebagai tools yang akan menghasilkan output yang sangat berguna bagi perusahaan untuk mengetahui pengaruh Store Atmosphere
terhadap Proses
Keputusan Pembelian Pelanggan yang berdampak pada Minat Pembelian Ulang pelanggan Restoran RadjaKetjil Sky Dinning Plaza Semanggi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
manakah
yang
memiliki
merepresentasikan Store Atmosphere
pengaruh
paling
besar
dalam
yang terdiri dari Exterior Facilities,
General Interior, Store Layout, Interior Display, dan Social Dimensions. Dengan demikian perusahaan dapat lebih berfokus kepada indikator-indikator yang kuat dalam meningkatkan Store Atmosphere yang berpengaruh terhadap Proses Keputusan Pembelian Pelanggan dan memberikan dampak pada Minat Pembelian Ulang pelanggan Restoran RadjaKetjil Sky Dinning, Plaza Semanggi.