41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Tipe Penelitian Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu “Bagaimana
Manajemen Media Relations Humas PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta dalam Membangun Reputasi Perusahaan (Periode September 2012 – Agustus 2013)”, maka tipe penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sesuai dengan tipe penelitian deskriptif, peneliti hanya memaparkan situasi atau peristiwa, dan tidak menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesa ataupun membuat prediksi.35 Salah satu ciri dari penelitian deskriptif adalah mencoba memperoleh gambaran yang lebih jelas dan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai sesuatu hal. Penelitian deskriptif ini juga terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga mengungkapkan fakta, dimana hasil penelitian tersebut menekankan pada pemberian gambaran secara obyektif mengenai keadaan yang sebenarnya dari obyek yang diteliti. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta –fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yg diselidiki.36
35 36
Jallaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Karya, Bandung. 1984 hal.24 Mohammad Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia , Jakarta, 1988 Hal.63
41
42
3.2
Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah metode
penelitian yang bersifat studi kasus, yaitu metode yang bukan merupakan suatu metode ilmiah yang spesifik, melainkan lebih merupakan suatu metode yang lazim diterapkan untuk memberikan penekanan pada spesifikasi dari unit-unit atau kasus-kasus yang diteliti. Dengan kata lain, metode ini berorientasi pada sifat-sifat unik (casual) dari unit-unit yang sedang diteliti berkenaan dengan permasalahanpermasalahan yang menjadi fokus penelitian. Adapun tujuan dari metode penelitian studi kasus menurut Sumadi Suryabrata adalah “untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang, keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit social: kelompok,lembaga, atau masyarakat.37 Secara umum, studi kasus merupakan strategi yang pertanyaan penelitiannya berkenaan dengan “how” atau “why”, bila peneliti hanya mempunyai sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata.38 Berkaitan dengan masalah pokok penelitian, Study kasus dimaksudkan untuk dapat menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
37 38
1
Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, Jakarta: CV Rajawali, 1998 Hal. 19 Yin, Robert K., Study Kasus( Desain dan Metode), Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2001,Hal.
43
“Manajemen Media Relations Humas PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta dalam membangun reputasi perusahaan melalui media relations”. 3.3
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan.Selalu ada hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan dua teknik pengumpulan data, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari individu atau perseorangan.39 Pada penelitian ini, penulis melakukan wawancara mendalam (in depth interview) kepada key informan untuk mendapatkan penjelasan secara mendalam mengenai pokok masalah penelitian. Dalam hal ini wawancara mendalam dilakukan kepada beberapa narasumber yaitu Senior Manager Humas PT.Kereta Api Indonesia DAOP 1 Bapak Sukendar Mulya, dan staf Pelaksana Humas PT.Kereta Api Indonesia DAOP 1 yaitu: Bapak Asmat. Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data dengan menanyakan langsung kepada informan atau pihak yang kompeten dalam suatu permasalahan.
39
Sugiarto, Teknik Sampling, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001, Hal. 16
44
Pertanyaan yang diajukan biasanya disiapkan terlebih dahulu yang diarahkan kepada informasi- informasi untuk topic yang akan digarap.40 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diambil oleh peneliti dengan memanfaatkan dokumen yang dihasilkan oleh pihak-pihak lain, pada umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran pelengkap untuk diproses lebih lanjut.41 Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan atau data yang tujuannya untuk melengkapi data primer. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui bahan-bahan tertulis dan data-data resmi yang dikeluarkan Humas PT.Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta, serta dokumentasi yang didapat dari kegiatan PR baik yang bersifat internal maupun eksternal seperti company profile, foto dan sebagainya, meskipun sebagian besar data-data tersebut tidak dapat dibawa keluar (dipublikasikan) dari lingkungan PT.Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta Kota karna bersifat rahasia. Sebagai data sekunder tambahan, peneliti mendapatkan bahan-bahan tertulis dari perpustakaan Universitas Mercu Buana yang bertemakan tentang Media Relations.
40 41
Ibid, hal 17 Ibid,hal.19
45
3.4
Narasumber atau Key Informan Narasumber atau Key informan dalam penelitian ini adalah sumber kunci
yang dapat dimintai keterangan dan dapat digali informasinya mengenai topic yang sedang diteliti. Adapu narasumber dalam penelitian ini antara lain: 1. Senior Manager Humas PT.Kereta Api Indonesia DAOP 1 Jakarta, Bapak Sukendar Mulya Alasan nya karna Bapak Sukendar sebagai senior manager merupakan peranan yang sangat penting dalam humas, dan tentunya dapat memberikan informasi yang peneliti butuhkan. 2. Staff Humas PT.Kereta Api Indonesia DAOP 1 Jakarta, Bapak Asmat. Alasannya karena Bapak Asmat yang terjun langsung dalam setiap kegiatan Humas, temasuk kegiatann media relations. 3. Wartawan surat kabar kompas, Bapak Agus. Alasannya karena surat kabar Kompas banyak dibaca oleh kalangan yang memiliki intelektual tinggi. 4. Wartawan surat kabar media indonesia, Mba Desi. Alasannya karena surat kabar Media Indonesia memiliki kedekatan yang lebih baik dengan PT. Kereta Api Indonesia dibanding surat kabar lainnya. 5. Penumpang KA, Ibu Rika. Alasannya karena Ibu Rika pengguna setia KA sehingga lebih mengetahui perkembangan seputar PT. Kereta Api Indonesia(Persero).
46
3.5
Definisi Konsep 1.
Public Relations
Suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial dengan metode komunikasi yang berkaitan dengan fungsi manajemen baik secara aksternal maupun internal yang dilakukan secara terus- menerus untuk mempengaruhi khalayak atas keinginan dari manajemen agar memiliki citra dan reputasi yang baik di mata masyarakat demi keberhasilan dari pihak manajemen. 2. Manajemen Media Relations Hubungan media atau media relations adalah suatu kegiatan khusus pihak humas PT.Kereta Api Indonesia untuk melakukan komunikasi penyampaian informasi tertentu mengenai aktivitas yang bersifat individual lainnya yang perlu dipublikasikan melalui kerjasama dengan pihak pers/media massa untuk menciptakan publisitas dan citra positif. 3. Reputasi Perushaan Reputasi merupakan sebuah jembatan antara suatu organisasi dengan para stakeholder-nya, reputasi menerjemahkan tindakan masa lalu, saat ini serta masa depan ke dalam suatu sinyal informasi yang dimengerti oleh setiap stakeholder. Reputasi berperan sangat penting karena menjadikan pekerjaan lebih atraktif dan memotivasi, mendorong pembelian yang berulang dan membangun pasar, memperkuat nilai capital dan investasi yang lebih baik, menghasilkan pemberitaan yang baik dan dukungan publik. Oleh karenanya upaya membangun reputasi melalui Media Relations, dalam penelitian ini menghubungkan konsep-
47
konsep serta definisi-definisi mengenai pentingnya reputasi bagi suatu perusahaan dikaitkan dengan fungsi, tugas, dan tanggung jawab, serta kegiatan komunikasi, dan
kegiatan
kepatuhan
Media
Relationsuntuk
memastikan
kelancaran
komunikasi antara perusahaan dengan pemangku kepentingan, serta menjamin tersedianya informasi yang boleh diakses oleh stakeholder sesuai dengan kebutuhan yang wajar dari stakeholder. 3.6
Fokus Penelitian Fokus penelitian bertujuan untuk membatasi masalah pada apa yang akan
diteliti oleh peneliti, dimana dengan adanya fokus yang jelas dan mantap pada penelitian, seorang peneliti dapat membuat keputusan yang tepat tentang data mana yang akan dikumpulkan dan mana yang tidak perlu dikumpulkan atau tidak perlu digunakan. Fokus penelitian dimulai dari perencanaan pencitraan dan kegiatan apa yang dilakukan untuk dapat terciptanya reputasi. Judul penelitian peneliti adalah Manajemen Media Relations Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 dalam membangun reputasi perusahaan. Peneliti bermaksud mencari tahu bagaimana manajemen media relations yang dilakukan Humas PT. Kereta Api Indonesia.. Berikut merupakan empat langkah dalam proses manajemen humas, yaitu: 1. Fact Finding (Pengumpulan fakta-penelitian) Yang dimaskud dengan fact finding adalah pengumpulan fakta. Penemuan data atau fakta yang lengkap ini sangatlah penting, karena akan menentukan baik
48
buruknya program humas yang akan ditetapkan dan dilaksanakan. Ketidak lengkapan informasi yang berakibat bahwa keputusan untuk tindakan berikutnya menjadi tidak baik. Pada tahap ini akan menetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi, yang digunakan dalam memanage citra untuk publik internal yaitu dengan membuat majalah internal, dan lainnya. Untuk publik eksternalnya berhubungan dengan media massa, baik cetak maupun elektronik. 2. Planning (Perencanaan dan Program) Perencaaan disini maksudnya adalah membuat suatu rangkaian dari keputusan mengenai` tujuan yang hendak dicapai,cara dan sarana yang akan digunakan untuk, dilaksanakannya.
mencapainya
waktu biaya,
Ketidaklengakapanya
informasi
dimana yang
dan oleh siapa berakibat
bahwa
keputusan untuk tindakan berikutnya menjadi tidak baik. Tahap ini membuat rencana tentang apa yang harus dilakukan menghadapi masalah tersebut. How to manage image (bagaimana cara yang dilakukan dalam usaha untuk mengelola citra yang baik, prosesnya dalam hal membentuk citra). “What’s should we do and why?” (apa yang harus kita lakukan dan kenapa) 3. Action and Communications (Aksi dan Komunikasi) Tahap ini adalah pelaksanaan secara aktif rencana yang telah disusun berdasarkan fakta sesuai yang diperoleh pada tahap sebelumnnya. Perlu diperhatikan bahwa tidak hanya program humasnya yang harus baik, namun pelaksanaannya juga harus teratur, sehingga menimbulkan kesan yang dapat
49
dipercaya. Tahap ini merupakan tahapan yang dilakukan dalam hal kegiatan yang direncanakan. Dalam hal ini Humas PT. Kereta Api Indonesia melakukan kegiatan apa saja yang dilakukan perusahaan dalam usaha untuk membentuk citra agar dapat terciptanya citra yang baik. Media apa saja yang akan digunakan untuk mengkomunikasikan setiap rencana dan program yang akan dilakukan seefektif dan seefesien mungkin. ”How did we do and say it?” (bagaimana kita melakukan dan memberitahukannya). Communicating pada tahap ini public relations melakukan proses penyampaikan pesan atau informasi untuk mendukung kegiatan yang dilakukan. Unsur- unsur yang ada dalam proses komunikasi adalah: a. Komunikator b. Pesan c. Media d. Komunikan e. Efek 4. Evaluating (Evaluasi) Pada dasarnya tujuan dari diakukannya evaluasi adalah untuk mengetahui apakah suatu program dapat mencapai tujuan yang dikehendaki oleh perusahaan. Pada tahap evaluasi ini dilakukan penelaah apakah rencana yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Pada tahap evaluasi, apabila ternyata pelaksanaannya mengalami kesulitan, maka akan dilakukan telaah terhadap factor-faktor penghambatnya. Hal ini dimaksudkan agar
50
dikemudian hari jika kegiatan yang sama dilaksanakan, tidak akan mengalami hambatan yang sama. Dimana public relations PT. Kereta Api Indonesia, mengadakan evaluasi terhadap hasil-hasil dari kegiatan yang sudah dilaksanakan. Serta keefektivan dari proses komunikasi yang dilakukan. Evaluasi itu dapat dilakukan secara kontinyu. Hasil evaluasi ini menjadi acuan kegiatan public relations berikutnya, hasil yang telah dicapai yang akan mengarah pada tujuan akhir perusahaan. “How did we do?” (Bagaimana kita melakukannya). 3.7
Teknik Analisis Data Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan. Dalam penelitian ini data yang telah terkumpul akan digunakan teknik analisi data secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Peneliti akan mengolah data dengan menggunakan penalaran deduktif. Data yang terkumpul akan diolah dan dicari hubungan antar fenomena sehingga dihasilkan suatu uraian yang urut dan sistematis, yang pada akhirnya akan diperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai pokok permasalahan dalam penelitian.Selanjutnya data diolah dan di analisa kemudian ditarik kesimpulan untuk menjawab masalah pokok penelitian. Peneliti memaparkan data yang diperoleh secara apa adanya. 3.8
Teknik Pemeriksaan Keabsahan data Dalam setiap penelitian diperlukan adanya standar untuk melihat derajat
kepercayaan atau kebenaran dari hasil penelitian.Untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data yang terkumpul, perlu dilakukan pengecekan keabsahan
51
data.Teknik pemeriksaan data yang digunakan dalam penelitian iini adalah menggunakan metode triangulasi, dimana di dalam triangulasi terdapat data, teknik yang digunakan, adalah dengan membedakan dan mengecek kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda.42
42
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, Raja Grafindo Persada, Jakarta 2001, hal 178