BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian Bab ini menjelaskan cakupan penelitian yang diarahkan untuk membuat
analisis sebuah pengembangan tentang sejauh mana peran Promosi dan Brand Trust terhadap keputusan konsumen untuk membeli atau berlangganan Telkom Speedy
3.1.1
Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. PT TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan inter koneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan. Sebagai BUMN, Pemerintah Republik Indonesia merupakan saham mayoritas yang menguasai sebagian besar saham biasa Perusahaan sedangkan sisanya dimiiki oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange. Untuk
menjawab
tantangan
yang terus berkembang di industri
telekomunikasi dalam negeri maupun di tingkat global, PT TELKOM bertekad melakukan transformasi secara fundamental dan menyeluruh di seluruh lini bisnis 54
55
yang mencakup transformasi bisnis portofolio, transformasi infrastruktur dan sistem, transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta transformasi budaya. Pelaksanaan transformasi ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya diversifikasi bisnis PT TELKOM dari ketergantungan pada portofolio bisnis Legacy yang terkait dengan telekomunikasi, yakni layanan telepon tidak bergerak (Fixed), layanan telepon seluler (Mobile), dan Multimedia (FMM), menjadi portofolio TIME. Konsistensi PT TELKOM dalam berinovasi telah berhasil memposisikan Perusahaan sebagai salah satu perusahaan yang berdaya saing tinggi Dan unggul dalam bisnis New Wave. Komitmen PT TELKOM untuk mendukung mobilitas dan konektivitas tanpa batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan ritel maupun korporasi terhadap kualitas, kecepatan dan kehandalan layanan serta produk.
3.1.2
Visi, Misi, dan Tujuan dan Inisiatif Strategi
Visi Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan TIME di kawasan regional.
Misi
Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
56
Tujuan Menjadi posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legacy dan meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.
Inisiatif Strategi
1. Mengoptimalkan
layanan
POTS dan
memperkuat
infrastruktur
broadband. 2. Mengkonsolidasikan dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak bergerak/Fixed Wireless Access (“FWA”) serta mengelola portofolio nirkabel. 3. Mengintegrasikan Solusi Ekosistem Telkom Group. 4. Berinvestasi di layanan Teknologi Informasi (TI). 5. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment. 6. Berinvestasi pada peluang bisnis wholesale dan internasional yang strategis. 7. Berinvestasi
pada
peluang
domestik
yang
strategis
dengan
mengoptimalkan penggunaan aset yang dimiliki. 8. Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”) dan Operational support system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations management (“OBCE”). 9. Menyelaraskan struktur bisnis dengan pengelolaan portofolio. 10. Melakukan transformasi budaya Perusahaan.
57
3.2
Metode Penelitian dan Desain Penelitian
3.2.1
Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara memperoleh pemecahan terhadap
berbagai masalah penelitian. Metode ini diperlukan agar tujuan penelitian dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik harus digunakan metode penelitian yang tepat. Sugiyono (2008:2) mengemukakan bahwa; “metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berate kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis. Untuk menjawab tujuan dari penelitian ini digunakan dua sifat penelitian, yaitu deskriptif dan verifikatif. Menurut Arikunto (2008:8) penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskriptif tentang ciri-ciri variable. Sedangkan sifat penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.
58
3.2.2
Desain Penelitian Menurut istiyanto (2005:29) mengungkapkan bahwa desain riset dapat
dibagi menjadi tiga macam. Pertama, riset ekplantori yaitu desain riset yang digunakan untuk mengetahui permasalahan dasar. Kedua, riset deskriptif yaitu desain riset yang di gunakan untuk menggambarkan sesuatu. Dan ketiga, riset kausal yaitu untuk menguji hubungan “sebab akibat”. Ketiga jenis riset ini menghasilkan informasi yang berbeda-beda sehingga penentuan desain riset yang akan digunakan tergantung pada informasi yang akan dicari dalam riset pemasaran. Berdasarkan tujuanya, desain penelitian yang digunakan adalah riset kausal, karena akan membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan yang mempengaruhi dan dipengaruhi dari variable-variabel yang diteliti. Maka desain kausalitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian modem speedy.
3.3
Hipotesis Hipotesis adalah suatu pertanyaan sementara atau dugaan yang paling
memungkinkan yang masih harus dicari kebenarannya. Hubungan antar variabel daam penelitian ini memiliki hipotesis sebagai berikut : H1
: Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H2
: Brand Trust berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H3
: Promosi dan Brand Trust secara bersama – sama (simultan) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
59
H3
Promosi (X1) H1
Keputusan Pembelian
H2
Brand Trust (X2)
(Y)
Gambar 3.1 Model Penelitian
3.4
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.4.1
Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi: 1. Variabel Independen Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2008). Adapun variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Promosi (X1) 2. Brand Trust (X2)
60
2. Variabel Dependen Variabel dependen (terikat) sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah : 1. Keputusan pembelian (Y).
3.4.2
Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel penelitian adalah batasan atau spesifikasi dari
variabel-variabel penelitian yang secara konkret berhubungan dengan realitas yang akan diukur dan merupakan manifestasi dari hal-hal yang akan diamati peneliti berdasarkan sifat yang didefinisikan dan diamati sehingga terbuka untuk diuji kembali oleh orang atau peneliti lain. Adapun batasan atau definisi operasional variabel yang diteliti adalah :
Tabel 3.1 Variabel Penelitian Variabel Promosi
Indikator Periklanan (Advertising)
(X1)
Definisi Operasional Indikator 1. Beriklan melalui Tv, radio, brosur, surat kabar.
Promosi penjualan (Sales Promotion) Pemasaran langsung (Direc Marketing)
2. penawaran diskon dan paket-paket tertentu hadiah. 3. Pemasaran langsung melalui telepon, pos/surat, atau datang langsung ketempat konsumen
61
Brand trust
Brand Characteristik
1. Merek dengan reputasi tinggi.
(X2)
2. Merek yang konsisten dengan kualitasnya. 3. Merek yang paling dapat memenuhi kebutuhan. Company Characteristik
4. Kepercayaan terhadap perusahaan. 5. Perusahaan tidak akan menipu pelanggan. 6. Keyakinan pelanggan terhadap produk perusahaan
Consumer – Brand
7. Ada kesamaan merek dengan keinginan
Characteristik
pelanggan. 8. Merupakan merek favorit. 9. Merek yang sesuai dengan kepribadian pelanggan.
Keputusan
Adanya Kebutuhan (Need
pembelian
Recognition)
(Y)
Pencarian informasi sebelum
1. Yakin dalam membeli
2. Mencari informasi lebih lanjut
pembelian (Prepurchase Search) Informasi Alternatif
3. Merencanakan pembelian
(Alternative of Information) Evaluasi setelah pembelian
4. Sesuai keinginan
(Post Purchase Evaluation) Sumber : Kotler & Amstrong (2008), Lau dan Lee (Apriansyah, 2010), Akbar (2011), Nizar (2011).
3.5
Populasi dan Sampel
3.5.1
Populasi Menurut Sugiyono (2004), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
62
yang
ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya. Berdasarkan kualitas dan ciri tersebut, populasi dapat dipahami sebagai sekelompok individu atau objek pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen pelanggan Telkom Speedy yang berdomisili di wilayah jabodetabek.
3.5.2
Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang mempunyai karakteristik yang
relatif sama dan dianggap dapat mewakili populasi. Menurut Hasan (2002), sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan non probability sampling yaitu purposive sampling. Berdasarkan purposive sampling, peneliti memilih sampel purposif secara subjektif dan dalam pemilihan sampel digunakan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian yang dikembangkan (Ferdinand 2006). Peneliti memilih menggunakan metode sampling ini karena telah memahami bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi yang dikehendaki, karena mereka memang memiliki informasi seperti yang diharapkan dan mereka memenuhi syarat dan kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Syarat sampel pada penelitian ini adalah pelanggan yang menggunakan produk Telkom Speedy dan yang berdomisili di
63
wilayah jabodetabek. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah konsumen yang memenuhi satu dari lima kriteria; pemrakarsa (initiator), pemberi pengaruh (influencer), pengambilan keputusan (decider), pembeli (buyer), pemakai (user) Telkom Speedy. Sampel yang diambil adalah yang peneliti temui di lapangan tanpa ada perencanaan pertemuan terlebih dahulu. Penentuan jumlah sampel ditentukan
dengan
menggunakan
beberapa
metode
antara
lain dengan
menggunakan rumus sebagai berikut (Widiyanto, 2008). Apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui maka digunakan rumus:
= 98,01 ≈ 98 (atau dibulatkan 100) Dimana: n
: Jumlah sampel
Z
: Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95% Pada penentuan ini Z pada α = 0,5 adalah 1,98
Moe
: Margin of Error, yaitu tingkat kesalahan maksimal yang dapat ditoreransi, ditentukan sebesar 10%
Dari hasil perhitungan sampel diatas maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden.
64
3.6
Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat
dikelompokkan sebagai berikut : 3.6.1
Data Primer Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli (tidak melalui perantara). Data ini dapat berupa opini subyek (orang) secara individual/kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kegiatan/kejadian dan hasil pengujian (Indriantoro dan Supomo, 1999). Data ini diperlukan untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap pembelian Telkom Speedy yang dapat dilihat dari Promosi, dan brand trust, Untuk mendapatkan data tersebut, akan dibagikan kuesioner kepada para responden.
3.6.2
Data Sekunder Data Sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh atau dicatat oleh pihak lain) (Indriantoro dan Supomo, 1999). Dalam hal ini data sekunder diperoleh dari PT. Telkom tahun 2012 yang menunjukkan data penjualan Telkom Speedy tahun 2009 – 2011.
3.7
Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, diperlukan beberapa teknik
pengumpulan data, yaitu kuesioner dan wawancara. Dimana kedua metode ini saling mendukung dalam pengumpulan data primer, berikut penjelasannya :
65
a. Kuesioner (Daftar Pertanyaan) Kuesioner (Daftar Pertanyaan) dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan tertulis dalam suatu daftar pertanyaan kepada responden. Pengukuran variabel dilakukan dengan skala likert yang menggunakan metode skoring sebagai berikut : a) Jawaban sangat setuju diberi score 5 b) Jawaban setuju diberi score 4 c) Jawaban netral diberi score 3 d) Jawaban tidak setuju diberi score 2 e) Jawaban sangat tidak setuju diberi score 1 Angka 1 menunjukkan bahwa responden tidak mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan. Sedangkan angka 5 menunjukkan bahwa responden mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan.
STS
TS
N
S
SS
1
2
3
4
5
b. Wawancara Wawancara Dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada responden dengan cara langsung bertanya kepada responden yang akan di wawancarai.
66
3.8
Metode Analisis Data
3.8.1
Analisis Data Kualitatif Analisis kualitatif berguna menyimpulkan hasil yang diperoleh dari
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis data berdasarkan hasil yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Data kualitatif merupakan data berupa informasi, uraian dalam bentuk bahasa prosa, kemudian dikaitkan dengan data-data lainnya untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran sehingga memperoleh gambaran baru atau memperkuat suatu gambaran yang sudah ada sebelumnya.
3.8.2
Analisis Data Kuantitatif Analisis data kuantitatif adalah suatu pengukuran yang digunakan dalam
suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dalam angka-angka. Analisis ini meliputi pengolahan data, pengorganisasian data, dan penemuan hasil (Supranto, 2000). Dalam penelitian ini, analisis data kuantitatif yang digunakan antara lain:
3.8.2.1 Uji Validitas Uji signikasikasi dilakukan dengan membandingkkan nilai r
hitung
(nilai
Corrected Item - Total Correlation pada output Cronbach Alpha) dengan nilai r
tabel
untuk degree of freedom (df) = n - k, dalam hal ini n merupakan jumlah
sampel dan k merupakan jumlah variabel independen. Pada penelitian ini jumlah sampel (n) = 100 dan besarnya df dapat dihitung 100 - 2 = 98, dengan df = 98 dan alpha = 0,05 didapat r tabel dengan uji dua sisi = 0,197. Jika r hitung lebih besar dari
67
r tabel dan bernilai positif, maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2006). Dengan jumlah sampel (n) adalah 100 dan tingkat signifikansi 0,05 maka r tabel pada penelitian ini adalah: r (0,05 ; 100 - 2 = 98) => 0,197. Bila
: r hitung > r tabel, berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid. : r hitung < r tabel, berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
3.8.2.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur konsistensi konstruk atau indikator (variabel) penelitian. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Untuk menguji keandalan kuesioner yang digunakan, maka dilakukan analisis reliabilitas berdasarkan koefisien Alpha Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach menafsirkan korelasi antara skala yang dibuat dengan semua skala indikator yang ada dengan keyakinan tingkat kendala. Indikator yang dapat diterima apabila koefisien alpha diatas 0,60. Menurut Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2009) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.
3.8.3
Analisis Regresi Berganda Secara umum analisis ini digunakan untuk meneliti pengaruh dari
beberapa variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen (variable Y) (Ghozali, 2006). Pada regresi berganda variabel independen (variabel X) yang
68
diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel dependen (variabel Y), jumlahnya lebih dari satu. Dalam penelitian ini, variabel independen adalah Promosi (X1), Brand trust (X2), sedangkan variabel dependen adalah keputusan pembelian (Y) sehingga persamaan regresi bergandanya adalah :
Y = a + b1X1 + b2 X2 Dimana : Y : minat beli a : konstanta b1, b2 : koefisien X1 : Promosi X2 : Brand Trust
3.8.4
Uji Goodness of Fit Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai
dengan Goodness of Fit. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima (Ghozali, 2006).
69
3.8.4.1 Uji t (Parsial) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X1 dan X2 (promosi, brand trust) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (keputusan pembelian) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2006). Kriteria yang digunakan adalah :
Ho : b1 = 0 Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada masing-masing variable independen.
Ha : b1 > 0 Artinya, ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada masingmasing variable independen.
Sedangkan criteria pengujianya adalah sebagai berikut : a) Taraf Signifikansi (a = 0,05) b) Distribusi t dengan derajad kebebasan (n) c) Apabila t
hitung
> t table maka Ho ditolak dan Ha diterima
d) Apabila t
hitung
< t table maka Ho diterima dan Ha ditolak.
3.8.4.2 Uji F Uji F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variable independen yang dimasukkan ke dalam model secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variable dependen (Ghozali 2006). a) Membuat hipotesis untuk khusus pengujian F-test di atas yaitu :
Ho : b1, b2 = 0
70
Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan dari variable independen yaitu Promosi (X1), dan Brand Trust (X2) secara simultan terhadap variable dependen yaitu keputusan pembelian (Y).
Ha : b1, b2 > 0 Artinya, ada pengaruh yang signifikan dari variable independen yaitu Promosi (X1), dan Brand Trust (X2) secara simultan terhadap variable dependen yaitu keputusan pembelian (Y).
b) Menentukan Ftable dan Fhitung dengan tingakat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikan sebesar 5% (a = 0,05), maka :
Jika Fhitung > Ftable, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti masingmasing variable
independen
secara
bersama-sama
mempunyai
pengaruh signifikan terhadap variable dependen.
Jika Fhitung < Ftable, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti masingmasing variable independen secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen.
3.8.5
Analisis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Nilai koefisien determinasi adalah antar nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu (1)
71
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi (R2) adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Maka digunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi yang terbaik karena Adjusted R2 dapat naik turun apabila satu variabel independen di tambahkan ke dalam model.