63
BAB III METODOLOGI
3.1
Umum Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos, sambungan kata
depan meta (menuju, melalui,mengikuti) dan kata benda hodos (jalan, cara, arah). Jadi metode bisa dirumuskan suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin ilmu untuk mencapai suatu tujuan. Hal tersebut senada dengan pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2007: 1)yang mengemukakan bahwa : Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.Rasional adalah kegiatan penelitian ini dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan (bedakan cara yang tidak ilmiah, misalnya mencari data jatuhnya pesawat terbang melalui paranormal). Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Penentuan metodologi pada umumnya dirumuskan di awal dalam memulai suatu kegiatan karena akan sangat membantu dan menjadi arahan dalam kegiatan yang dilaksanakan.Berdasarkan hal tersebut, maka langkah-langkah dalam rangkaian kegiatan studi analisis sistem drainase lapangan sepak bola Stadion Utama Sepak Bola (SUS) Gede Bage ini, disajikan dalam flow chart (bagan alir) yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Jajang Sujarwadi, 2012 Analisis Sistem Drainase Lapangan Sepak Bola Dengan Pemodelan Fisik (Studi Kasus = Stadion Utama Sepak Bola Gede Bage) I Repository.upi.edu
64
MULAI
Pengumpulan Data
Data Lapangan Olahraga SUS Gede Bage (catchment area)
Data Curah Hujan
Analisis Data & Perhitungan
Intensitas Hujan
Debit Aliran Maksimum
Perhitungan Infiltrasi
Perhitungan Jarak &Dimensi Pipa Drain TIDAK Memenuhi Syarat * Qmax-Q ≤ 0 * V > Vmin
YA Pemodelan dengan Rainfall Simulator
Persiapan Alat & Bahan
Uji & Cek Bahan (rumput, pasir, kerikil, pipa)
TIDAK
Memenuhi Syarat YA Install & Running di alat Rainfall Simulator
Didapat Output Data
Analisis & Pembuatan Laporan
SELESAI
Gambar 3.1. Flow chart kegiatan.
Jajang Sujarwadi, 2012 Analisis Sistem Drainase Lapangan Sepak Bola Dengan Pemodelan Fisik (Studi Kasus = Stadion Utama Sepak Bola Gede Bage) I Repository.upi.edu
65
3.2
Tempat dan Waktu Kegiatan Sebagaimana telah diutarakan pada Bab Pendahuluan, bahwa kegiatan
yang menjadi studi pada Tugas Akhir ini yaitu sistem drainase lapangan sepak bola Stadion Utama Sepak Bola (SUS) Gede Bage yang terletak di Kelurahan Rancanumpang Kecamatan Gede Bage Kota Bandung Propinsi Jawa Barat. Namun untuk pelaksanaan perhitungan dan pengolahan data, yang kemudian akan dilakukan pemodelan dan mensimulasikannya dengan alat Rainfall Simulator dari sistem drainase lapangan sepak bola tersebut, akan dilaksanakan di Laboratorium Hidrolika dan Hidrologi Jurusan Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia yang beralamatkan di Jalan Setiabudi No. 207 Bandung, Jawa Barat. Adapun waktu pelaksanaannya yaitu dimulai dari Bulan April dan direncanakan selesai pada Bulan Oktober 2012.
3.3
Sumber Data Data-data yang diperlukan untuk perhitungan dalam studi analisis sistem
drainase pada lapangan sepak bola di Stadion Utama Sepak Bola (SUS) Gede Bage ini, diantaranya yaitu sebagai berikut : 1) Data Hujan Data hujan yang diperlukan yaitu data curah hujan pada stasiun hujan yang ada di daerah perencanaan dan sekitarnya. Menurut SNI 03-34241994, data hujan yang dimaksud merupakan data curah hujan harian maksimum dalam setahun dinyatakan dalam mm/hari. Jumlah data curah hujan paling sedikit dalam jangka 10 tahun terakhir.
Jajang Sujarwadi, 2012 Analisis Sistem Drainase Lapangan Sepak Bola Dengan Pemodelan Fisik (Studi Kasus = Stadion Utama Sepak Bola Gede Bage) I Repository.upi.edu
66
2) Luas Daerah Pengaliran Luas daerah pengaliran yang dimaksud yaitu luas daerah lapangan sepak bola utama dan trek atletik di Stadion Utama Sepak Bola (SUS) Gede Bage Bandung.
3.4
Teknik Pengumpulan Data 1) Data Hujan Data hujan ini dapat diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Untuk daerah Bandung, dapat diperoleh dari Stasiun Geofisika Klas I Bandung Balai Besar Wilayah II Ciputat yang beralamat di Jalan Cemara No. 66, Bandung. Atau bisa diperoleh juga dari Puslitbang Sumber Daya Air Bandung yang beralamat di Jalan Ir.H.Djuanda No.193, Bandung. 2) Luas Daerah Pengaliran (catchment area) Untuk luas daerah pengaliran yaitu luas daerah lapangan sepak bola utama dan trek atletik yang akan dianalisis sistem drainasenya, diperoleh dengan teknik obesrvasi langsung ke Stadion Utama Sepak Bola (SUS) Gede Bage Bandung.
3.5
Teknik Analisis Data Ada beberapa metode untuk memperkirakan laju aliran puncak (debit
aliran maksimum). Namun secara umum, prosedur perhitungan dalam perencanaan drainase dapat dilihat dalam flow chart atau bagan alir di bawah ini.
Jajang Sujarwadi, 2012 Analisis Sistem Drainase Lapangan Sepak Bola Dengan Pemodelan Fisik (Studi Kasus = Stadion Utama Sepak Bola Gede Bage) I Repository.upi.edu
67
3.5.1 Perhitungan Debit Aliran Flow Chartatau bagan alir perhitungan debit aliran maksimum yang terjadi, disajikan pada gambar di bawah ini.
MULAI
Data Curah Hujan
Curah Hujan Harian Maksimum perTahun minimum 10 tahun
Analisa Frekuensi
Tentukan x;Sx
Rumus Gumbel
Data Luas Lapangan Sepak Bola & Trek Ateletik
Pengumpulan Data
Tetapkan Banjir Rencana
Yt
Yn
Jenis Bahan Permukaan Daerah Aliran
Daerah Pengaliran
Sn Luas Daerah Aliran (Ai)
Koefisien Daerah Pengaliran (Ci)
XT
Kurva Basis
Intensitas Hujan
Koefisien Pengaliran Rata-rata (Cw)
Waktu Konsentrasi (Tc)
I rencana
Debit Aliran Maksimum (Q)
Selesai
Gambar 3.2. Flow chart perhitungan debit aliran maksimum.
Jajang Sujarwadi, 2012 Analisis Sistem Drainase Lapangan Sepak Bola Dengan Pemodelan Fisik (Studi Kasus = Stadion Utama Sepak Bola Gede Bage) I Repository.upi.edu
68
3.5.2 Perhitungan Dimensi Pipa Drain Flow Chart perhitungan dimensi dan kemiringan pipa drain pada perencanaan sistem drainase lapangan sepak bola ini dapat dilihat pada gambar berikut ini. MULAI
Perhitungan Debit Aliran (Q)
Jenis Materil di Daerah Pengaliran
Perhitungan Infiltrasi (Metode Green-Ampt) Rumus Penampang Ekonomis
Luas Penampang Basah
Luas Penampang Ekonomis
Perhitungan Dimensi Pipa
Perhitungan Jarak Pipa
Perhitungan Kemiringan Pipa
Perhitungan Tinggi Jagaan
Kemiringan Hasil Perhitungan
Selesai
Gambar 3.3. Flow chart perhitungan pipa drain.
Jajang Sujarwadi, 2012 Analisis Sistem Drainase Lapangan Sepak Bola Dengan Pemodelan Fisik (Studi Kasus = Stadion Utama Sepak Bola Gede Bage) I Repository.upi.edu
69
3.6
Simulasi Hidrologi (MenggunakanAlat Rainfall Simulator)
3.6.1 Bahan/Material yang Diperlukan 1) Rumput Rumput yang diperlukan yaitu rumput alami (natural grass) berklasifikasi kelas I yaitu Zoysia Matrella (Linn) Mer. Atau rumput alami yang berklasifikasi kelas I jenis lainnya. Rumput tersebut harus mempunyai daya resapan (permeabilitas) yang harus dipenuhi oleh persyaratan bagi media tanam dan konstruksi struktur lapisan adalah maksimal 0,15 cm/detik. Rumput ini merupakan lapisan atas dari struktur lapangan sepak bola.
Gambar 3.4. Rumput alami klasifikasi kelas I. 2) Pasir Urug Lapisan pasir urug ini terletak dibawah lapisan atas yang komposisinya terdiri dari 75% pasir (sand), 15% Lumpur (silt), 10% lempung (clay) setebal 10 cm.
Gambar 3.5. Pasir urug. Jajang Sujarwadi, 2012 Analisis Sistem Drainase Lapangan Sepak Bola Dengan Pemodelan Fisik (Studi Kasus = Stadion Utama Sepak Bola Gede Bage) I Repository.upi.edu
70
3) Pasir Murni Pasir yang tidak mengandung lempung. Tebal lapisan ini adalah 5 cm.
Gambar 3.6. Pasir murni.
4) Batu Koral/Kerikil Lapisan ini terdiri dari dua jenis batu koral dengan diameter yang berbeda. Bagian atas terdiri dari batu koral dengan diameter 3 - 10 mm dan tebal lapisan 5 cm. Sedangkan bagian bawah tersusun oleh batu koral dengan diameter 10 – 20 mm dan tebalnya 15 cm.
Gambar 3.7. Batu koral/kerikil.
Jajang Sujarwadi, 2012 Analisis Sistem Drainase Lapangan Sepak Bola Dengan Pemodelan Fisik (Studi Kasus = Stadion Utama Sepak Bola Gede Bage) I Repository.upi.edu
71
5) Geotextile Non-Woven Geotextile non-wovensebagai lapisan untuk mencegah terjadinya erosi akibat air hujan pada lapisan di atasnya, namun tetap memungkinkan air hujan menyerap dengan cepat.
Gambar 3.8. Geotextile non-woven.
6) Pipa Drain Pipa drain yang digunakan yaitu perforateddrainage pipe, merupakan pipa yang berlubang. Berfungsi untuk membuang air yang meresap untuk selanjutnya disalurkan ke saluran pembuang yang terletak di pinggir lapangan.
Gambar 3.9. Pipa perforated.
Jajang Sujarwadi, 2012 Analisis Sistem Drainase Lapangan Sepak Bola Dengan Pemodelan Fisik (Studi Kasus = Stadion Utama Sepak Bola Gede Bage) I Repository.upi.edu
72
3.6.2 Alat Rainfall Simulator 3.6.2.1 Deskripsi Alat Alat yang akan digunakan untuk mensimulasikan hasil perhitungan dalam perencanaan sistem drainase lapangan sepak bola SUS Gede Bage ini yaitu dengan menggunakan alat Rainfall Simulator, merupakan seperangkat alat untuk membuat hujan buatan. Menurut buku manual peralatan ini, alat ini memungkinan kita dapat melihat bagaimana siklus hidrologi berlangsung dalam skala kecil. Namun terdapat faktor yang tidak dimasukkan dalam peralatan ini yaitu data evapotranspirasi dan evaporasi yang disebabkan oleh tanaman dan matahari. Peralatan ini memiliki simulator hujan pada tangki uji yang berukuran 2 x 1 x 0,4 meter. Tangki uji ini memiliki dua buah pipa berpori di bagian dasar, yang kemudian mengalir ke dua tangki pengukuran aliran. Tangki ini juga memiliki dua saluran air yang terhubung ke tangki lain yaitu tangki pengukur arus, dimana setiap saluran dapat diukur masing-masing.
Gambar 3.10. Alat rainfall simulator di Laboratorium Hidrolika dan Hidrologi Teknik Sipil UPI.
Jajang Sujarwadi, 2012 Analisis Sistem Drainase Lapangan Sepak Bola Dengan Pemodelan Fisik (Studi Kasus = Stadion Utama Sepak Bola Gede Bage) I Repository.upi.edu
73
Pada alat rainfall simulator ini, terdapat tabung pisometrik yang ditempatkan secara strategis di bawah tangki uji, yang memungkinkan kita dapat melihat level air setiap saat.
3.6.2.2 Spesifikasi Alat Secara keseluruhan alat ini mempunyai dimensi yaitu sebagai berikut: - lebar 2,25 meter, - panjang 4,6 meter, - tinggi 1,8 meter, dan - perkiraan berat bersihnya yaitu 950 kg. Peralatan ini terdiri dari beberapa elemen sebagai berikut : 1) Sebuah tangki uji, yang mana tangki ini mempunyai ukuran yang besar sehingga dapat menyediakan permukaan kerja yang besar juga yaitu berukuran 2 x 1 x 0,4 meter.
Tangki Uji
Gambar 3.11. Tangki uji alat rainfall simulator. 2) Tangki penyimpanan air berkapasitas 400 liter, untuk mensuplai air yang dibutuhkan. 3) Dua pipa sumur berpori, dua spillways (limpasan), dan dua saluran.
Jajang Sujarwadi, 2012 Analisis Sistem Drainase Lapangan Sepak Bola Dengan Pemodelan Fisik (Studi Kasus = Stadion Utama Sepak Bola Gede Bage) I Repository.upi.edu
74
4) Sebuah pompa mesin satu fase dengan tekanan maksimum 7 bar, 106 liter/menit sebagai aliran maksimum. 5) Sebuah simulator hujan yang terdiri dari 4 pipa semprot (spray nozzles).Nozzle digunakan untuk mengatur besarnya butiran air hujan yang jatuh. 6) Sebuah simulator hujan yang terdiri dari 2 pemancar hujan (showers).
Gambar 3.12.
Spray nozzles dan shower pada alat rainfall simulator.
7) Sebuah manometer, yang menunjukkan ketinggian air. 8) Tiga buah tangki pengukur arus pada saluran. 9) Sebuah kanal perspex. 10) Dua buah tabung spillover. 11) Pasir, dengan diameter butir antara 1 – 2,5 mm.
3.6.2.3 Langkah Kerja Langkah kerja dalam membuat simulasi hidrologi sistem drainase lapangan sepak bola SUS Gede Bage ini, disajikan dalam flow chart berikut.
Jajang Sujarwadi, 2012 Analisis Sistem Drainase Lapangan Sepak Bola Dengan Pemodelan Fisik (Studi Kasus = Stadion Utama Sepak Bola Gede Bage) I Repository.upi.edu
75
MULAI
Persiapan Bahan
Persiapan Alat
Uji & Cek Bahan (rumput, pasir, kerikil, pipa)
Cek Semua Elemen Alat Rainfall Simulator
TIDAK Isi Air pada Tangki Penyimpanan Air (storage tanks)
Memenuhi Syarat
Siapkan Tangki Uji YA
Membuat Model pada Tangki Uji Susun bahan sesuai struktur sistem drainase lapangan sepak bola pada tangki uji. (di-skala-kan sesuai perhitungan)
Alat Rainfall Simulator dihidupkan
Atur Nozzles & Showers untuk Mencapai Intensitas Hujan yang Diinginkan (sesuai hasil perhitungan) TIDAK Intensitas Hujan Sesuai
YA Didapat Output Data
Analisis & Pembuatan Laporan
SELESAI
Gambar 3.13. Flow chart simulasi hidrologi dengan Alat Rainfall Simulator. Jajang Sujarwadi, 2012 Analisis Sistem Drainase Lapangan Sepak Bola Dengan Pemodelan Fisik (Studi Kasus = Stadion Utama Sepak Bola Gede Bage) I Repository.upi.edu
76
Mengenai diagram proses dan alokasi elemen-elemen pada alat rainfall simulator akan di jelaskan pada gambar berikut.
Gambar 3.14.
Diagram sensor pada alat rainfall simulator.
Gambar 3.15. Diagram katup alat rainfall simulator.
Jajang Sujarwadi, 2012 Analisis Sistem Drainase Lapangan Sepak Bola Dengan Pemodelan Fisik (Studi Kasus = Stadion Utama Sepak Bola Gede Bage) I Repository.upi.edu
77
Gambar 3.16. Diagram simulasi hujan alat rainfall simulator.
Gambar 3.17. Diagram pengaliran air pada alat rainfall simulator.
Jajang Sujarwadi, 2012 Analisis Sistem Drainase Lapangan Sepak Bola Dengan Pemodelan Fisik (Studi Kasus = Stadion Utama Sepak Bola Gede Bage) I Repository.upi.edu
3.7
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Gambar 3.18. Barchart jadwal pelaksanaan kegiatan. 78