BAB III METODOLOGI
3.1
Metode Survei
Metode yang digunakan dalam survei ini dengan cara Diskriptif Analitis berdasarkan Metode PCI (Pavement Condition Index). Diskriptif berarti survei memusatkan pada masalah-masalah yang ada pada saat sekarang, keadaan kerusakan perkerasan jalan yang diteliti, sedangkan Analitis berarti data yang dikumpulkan mula-mula dikumpulkan, disusun, kemudian dianalisis dengan menggunakan prinsip-prinsip analisis Metode PCI (Pavement Condition Index).
3.2
Lokasi Survei
Lokasi survey dilakukan pada ruas Jalan Sragen-Balong Sragen dapat dilihat pada Gambar 3.1.
U
Gambar 3.1
Lokasi Jalan Sragen-Balong 68
69
3.3
Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh dari survei lapangan yang dilakukan pada jam sibuk (untuk pengambilan data LHR) dan pada jam lenggang (untuk survei kerusakan pekerasan jalan dan DCP).
3.3.1 Data yang Diperoleh
a.
Data Primer
Data yang diperoleh dalam pengambilan data di lapangan adalah sebagai berikut : 1. Kerusakan Jalan (pengamatan langsung di lapangan) 2. LHR jalan (dihitung pada jam sibuk) 3. DCP (praktikum langsung di lapangan) b. Data Sekunder Yang dimaksud data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instasi terkait, yaitu berupa :
1. Data curah hujan (browsing di internet) 2. Harga satuan dasar dan upah (Dinas Bina Marga Kabupaten Sragen) 3.3.2
Peralatan yang Digunakan
Peralatan yang digunakan dalam pengambilan data di lapangan adalah sebagai berikut: 1. Roll meter, digunakan untuk mengukur lebar lerusakan dan lebar penampang jalan. 2. Penggaris,digunakan untuk
mengukur lebar
retakan dan kedalaman
kerusakan. 3. Alat tulis, digunakan untuk menulis yaitu berupa pena / bolpoint. 4. Form (kertas kerja), digunakan sebagai alat pencacat data. 5. Papan / Hard board, digunakan sebagai alat untuk menulis. 6. Counter, digunakan sebagai pengukur waktu.
70
7. Jam/ arloji, digunakan sebagai penunjuk waktu. 8. Seperangkat alat DCP 9. Linggis 10. Cangkul
Lokasi survei yaitu pada Jalan Sragen-Balong Sragen dengan panjang jalan 2 km. Survei dibagi per 50 m sehingga terdapat 40 unit.
Metode survei untuk kerusakan jalan adalah pengamatan secara langsung di lapangan. Cara untuk menentukan ukuran panjang dan lebar kerusakan yaitu dengan cara diukur bagian paling luar kerusakan dan toleransi kerusakan minimal 10 cm dari bagian kerusakan paling luar. Contoh pengukuran dimensi kerusakan dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2
Mendimensi Kerusakan Jalan
71
Contoh formulir survei kerusakan jalan dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Formulir Survei kerusakan Jalan
72
Gambar 3.4 Formulir Survei LHR
Contoh formulir survei LHR dpat dilihat pada Gambar 3.4.
73
Gambar 3.5 Formulir Survei DCP
3.4
Analisis Hasil Survei
Dari survei yang dilakukan di lapangan kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat kerusakan yang terjadi, untuk menentukan jenis penanganan yang tepat, guna meningkatkan tingkat pelayanan jalan terhadap pengguna jalan.
74
3.5
Tahapan Survei
Tahap I
: Persiapan dan studi literature
Tahap II
: Menentukan jenis data yang akan diambil di lapangan
Tahap III
: Pengumpulan data (lapangan dan sekunder)
Tahap IV
: Rekapitulasi data
Tahap V
: Analisis data dan perhitungan
Tahap VI
: Pembahasan
Tahap VII
: Kesimpulan dan Saran
Tahap VIII
: Selesai
3.6
Diagram Alir
Diagram alir penelitian ini direncanakan seperti pada gambar 3.6. MULAI
PENGUMPULAN DATA 1. Data Primer
: Kerusakan Jalan, Lalu Lintas Harian Rata-Rata, DCP
2. Data Sekunder
: Harga Satuan Dasar dan Upah, Data Curah Hujan
REKAPITULASI DATA
ANALISIS DAN PERHITUNGAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
SARAN
Gambar 3.6 Diagram Alir Penelitian
75
3.6.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam mewujudkan tujuan penelitian ini. Adapun data yang diperoleh dari tahap pengumpulan data ini : a. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil survei langsung atau pengambilan data langsung di lapangan yaitu di ruas Jalan Sragen– Balong Sragen KM 0+000 – 2+000. Data primer tersebut meliputi : 1. Data kerusakan jalan 2. Data LHR (Lalu Lintas Harian Rata-Rata) 3. Data DCP b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi terkait yaitu dari Dinas Bina Marga Kabupaten Sragen. Data sekunder tersebut meliputi : 1. Data Curah Hujan, data ini bisa juga diperoleh melalui browsing di internet. 2. Harga satuan dasar dan upah.
3.6.2 Rekapitulasi Data
Rekapitulasi data dilakukan untuk merangkum seluruh data yang telah diperoleh pada tahap pengumpulan data di atas menjadi data yang lebih rinci lagi supaya data tersebut mudah untuk di analisis. Dari rekapitulasi data tersebut diperoleh : 1. Data kerusakan jalan, berupa nama kerusakan jalan dan dimensi kerusakan jalan tersebut. 2. Data LHR (Lalu Lintas Harian Rata-Rata), berupa banyaknya jumlah kendaraan yang lewat di ruas jalan Sragen – Balong Sragen KM 0+000 – 2+00 pada jam sibuk yang telah ditentukan per 15 menit.
76
3. Data DCP, berupa banyaknya jumlah tumbukan dan kedalaman penetrasi alat dalam cm sepanjang KM 0+000 – 2+000 sebanyak 10 titik dengan jarak antar titik 150-200 m.
3.6.3 Analisis Dan Perhitungan
Pada tahap ini, data primer yang sudah direkap kemudian di analisis dan diolah sesuai kebutuhan. Dari tahap analisis dan perhitungan maka akan diperoleh : 1. Dari data kerusakan jalan, akan diperoleh nilai PCI pada ruas jalan Sragen – Balong Sragen KM 0+000 – 2+000. 2. Dari data LHR (Lalu Lintas Harian Rata-Rata), untuk memperoleh jumlah kendaraan per hari yang lewat di ruas jalan Sragen – Balong Sragen KM 0+000 – 2+000. 3. Dari data DCP, untuk memperoleh nilai CBR pada ruas jalan Sragen-Balong Sragen KM 0+000 – 2+000. 4. Tebal Perkerasan Jalan pada ruas jalan Sragen-Balong Sragen KM 0+000 – 2+000.
3.6.4 Pembahasan
Membahas mengenai hal-hal yang menjadi tujuan dari Tugas Akhir ini seperti yang disebutkan pada BAB 1 dalam laporan ini, antara lain membahas tentang : 1. Jenis kerusakan yang terjadi di ruas Jalan Sragen-Balong Sragen KM 0+000 – 2+000. 2. Tingkat kerusakan yang terjadi di ruas Jalan Sragen-Balong Sragen KM 0+000 – 2+000. 3. Jenis penganganan kerusakan yang diperlukan sesuai jenis kerusakan yang terjadi di ruas Jalan Sragen-Balong Sragen KM 0+000 – 2+000. 4. Rencana Anggaran Biaya yang dibutuhkan dalam usaha pemeliharaan dan peningkatan ruas jalan ruas Jalan Sragen-Balong Sragen KM 0+000 – 2+000 beserta Time Shedule.
77
3.6.5 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan hasil dari seluruh rangkaian penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan pada ruas jalan Sragen-Balong Sragen KM 0+000 – 2+000 yang kemudian dilakukan analisa dan pembahasan untuk menjawab apa yang menjadi tujuan dari dilakukannya penelitian dan pengamatan ini.
3.6.6 Saran
Saran tersebut berisi tentang pendapat, usul, serta anjuran yang dikemukakan untuk dipertimbangkan. Saran dikemukakan supaya terjadi perbaikan atau peningkatan dari keadaan semula.
78
∑
Diagaram alir survey kerusakan jalan dapat dilihat pada gambar 3.7. MULAI Mengukur dan menandai jarak analisa kerusakan sepanjang 50 m dengan menggunakan roll meter
Mengukur dimensi kerusakan dengan menggukan roll meter
Mengukur kedalaman kerusakan dengan penggaris
Mengukur lebar jalan dengan menggunakan roll meter
Mencatat hasil survei kedalam form survei yang telah disediakan
SELESEI
Gambar 3.7 Diagram Alir Survei Kerusakan Jalan ∑
Diagram alir survei LHR dapat dilihat pada gambar 3.8. MULAI Melakukan survey LHR dalam sehari sebanyak 3 kali waktu perhitungan, yaitu : Pagi
: 06.00 – 08.00
Siang : 11.00 – 13.00 Sore
: 16.00 – 18.00
Menekan hand counter sesuai dengan jenis kendaraan yang lewat
Mencatat jumlah kendaraan yang lewat setiap 15 menit sesuai dengan jenis kendaraan yang lewat
SELESEI
Gambar 3.8 Diagram Alir Suvei LHR
79
∑
Diagram alir survey DCP dapat dilihat pada gambar 3.9. MULAI
Menyambungkan seluruh bagian peralatan dan memastikan bahwa sambungan batang atas dengan landasan serta batang bawah dan kerucut baja sudah tersambung dengan kokoh. Menentukan titik pengujian, mencatat STA/Km, mengupas dan meratakan permukaan yang akan diuji.
Membuat lubang uji pada sisi jalan sebagai sampel tanah dasar perkerasan jalan, sehingga didapat lapisan tanah dasar.
Meletakkan alat DCP pada titik uji di atas lapisan yang akan diuji.
Mengangkat palu sampai bagian bawah pegangan dan melepaskan hingga memukul landasan lalu mencatat penetrasi pukulan pada formulir Tidak Kedalaman penetrasi ± 75 cm Jika kecepatan penetrasi kurang dari 1 mm/3 tumbukan, hentikan pengujian,cari tempat lain
Ya Mencabut peralatan DCP, menimbun dan memadatkan galian lubang sesuai perkerasan yang ada.
SELESAI Gambar 3.9 Diagram Alir Survei DCP