BAB III METODE PENILITIAN 3.1.
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua kabupaten dan kota yang ada di
Negara Indonesia sebanyak 416 kabupaten dan 98 kota. Sampel yang diambil sebanyak 270 kabupaten dan kota sesuai dengan tabel sampel yang bersumber dari Krejcie dan Morgan (1970, dalam Sekaran dan Bougie, 2013) untuk populasi 500 tabel dapat dilihat pada lampiran 3. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan metode probability sampling atau sering disebut juga dengan random sampling, yaitu teknik yang memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Cara pengambilan sampelnya dengan menggunakan simple random sampling yaitu setiap elemen dalam populasi dapat dipilih dan setiap elemen mempunyai peluang yang sama untuk dipilih sebagai subjek. Peneliti menggunakan simple random sampling karena metode ini berkemungkinan besar bahwa sampel dapat mewakili populasi dalam penelitian. 3.2. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang diambil berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data BPS yang diambil adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2014. Data pendapatan asli daerah, dana alokasi umm, dana alokasi khusus, dan belanja modal tahun 2014 diambil dari laporan hasil pemeriksaan yang dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
23
24
3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel penelitian dalam penulisan ini terdiri dari empat variabel independent (X) dan satu variabel dependent (Y). Variabel independent (X) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain baik secara positif maupun secara negatif. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada suatu pemerintah daerah, Dana Alokasi Umum (DAU) pada suatu pemerintah daerah, Dana Alokasi Khusus (DAK) pada suatu pemerintah daerah, dan belanja modal pada suatu pemerintah daerah. 1.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pendapatan Asli Daerah terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
2.
Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. DAU diukur dengan formula sebagai berikut: DAU = AD + CF Keterangan: DAU
= Dana Alokasi Umum
AD
= Alokasi Dasar
25
CF
= Celah Fiskal
Alokasi Dasar dihitung berdasarkan Belanja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah dengan memperhatikan kebijakan perbaikan penghasilan PNS antara lain kenaikan gaji pokok, gaji bulan ke-13 dan mempertimbangkan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD). Gaji PNSD terdiri dari komponen Gaji Pokok, Tunjangan Keluarga, Tunjangan Jabatan, Tunjangan PPh, dan Tunjangan Beras. Celah fiskal dihitung berdasarkan kebutuhan fiskal dikurangi kapasitas fiscal. (Kementerian Keuangan, 2013). CF = KbF – KpF Keterangan: KbF
= Kebutuhan fiskal
KpF
= Kapasitas Fiskal
Kebutuhan fiskal daerah merupakan kebutuhan pendanaan daerah untuk melaksanakan fungsi layanan dasar umum. Kebutuhan fiskal diformulasikan sebagai berikut: KbF = TBR (α1IP + α2IW + α3IPM + α4IKK + α5IPDRB/kap) Keterangan: TBR
= Total Belanja Rata-rata APBD;
IP
= Indeks Jumlah Penduduk;
IW
= Indeks Luas Wilayah;
IPM
= Indeks Pembangunan Manusia;
IKK
= Indeks Kemahalan Konstruksi;
IPDRB/kap
= Indek Produk Domestik Regional Bruto per kapita;
26
α1, α2, α3, α4, α5
= Bobot dari masing-masing indeks variabel;
α1 + α2 + α3 + α4 + α5 = 100%. Kapasitas fiskal daerah merupakan sumber pendanaan daerah yang berasal dari pendapatan asli daerah dan dana bagi hasil. Kapasitas fiskal diformulasikan sebagai berikut: KpF = PAD + DBH (PBB + BPHTB + PPh + CHT + SDA) Keterangan: PAD
= Pendapatan Asli Daerah;
DBH
= Dana Bagi Hasil;
PBB
= Pajak Bumi dan Bangunan;
BPHTB = Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan; PPh
= Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dan Pasal 25 dan 29, PPh WPOPDN;
3.
CHT
= Cukai Hasil Tembakau;
SDA
= Sumber Daya Alam
Dana Alokasi Khusus (DAK) Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Pengukuran Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam penelitian ini adalah realisasi penerimaan DAK dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah yang tercantum dalam laporan keuangan pemerintah daerah.
27
4.
Belanja Modal Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pengukuran belanja modal dalam penelitian ini adalah realisasi belanja modal kabupaten dan/atau kota Variabel dependen (Y) merupakan variabel yang menjadi perhatian utama
merupakan variabel yang dipengaruhi variabel lain baik secara positif maupun secara negatif. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pembangunan manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator komposit yang mengukur kualitas hidup manusia. IPM diformasikan sebagai berikut: 𝐼𝑃𝑀 =
3
𝐼 𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 + 𝐼 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 + 𝐼 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑥 100
Keterangan: IPM
= Indeks Pembangunan Manusia
I kesehatan
= Dimensi Kesehatan
I pendidikan = Dimensi Pendidikan I pengelaran
= Dimensi Pengeluaran
Dimensi Kesehatan
=
Dimensi Pendidikan
=
Dimensi Pengeluaran
=
𝐴𝐻𝐻 − 𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛 𝐴𝐻𝐻𝑚𝑎𝑥 −𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛 𝐼 𝐻𝐿𝑆+𝐼 𝑅𝐿𝑆 2 ln 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛
ln 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑥 − ln (𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛 )
Keterangan: AHH
−ln (𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛 )
= Angka Harapan Hidup
28
HLS
= Harapan Lama Sekolah
RLS
= Rata-rata Lama Sekolah
Pengeluaran
= Pengeluaran per kapita
3.4. Metode Analisis Data 3.4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau deskripsi mengenai distribusi dan perilaku data sampel tersebut (Ghozali, 2006). Menurut Sekaran dan Bogie 2013, statistik deskriptif menyatakan bahwa analisis statistik deskriptif adalah analisis yang disediakan untuk memperlihatkan : 1.
Frekuensi, yang mengacu pada berapa kali berbagai sub kategori pada fenomena tertentu terjadi, dimana persentase kumulatif terjadinya dapat diukur dengan mudah.
2.
Pengukuran tendensi sentral dan deviasi yang terdiri dari Mean, yaitu ratarata hitung; Median, yaitu nilai tengah yang tersusun dalam sebuah kelompok observasi; Mode, yaitu fenomena yang paling sering muncul; Range, yaitu nilai ekstrem dalam observasi; serta Standar deviation, memperlihatkan indeks penyebaran distribusi atau keberagaman data.
3.4.2. Pengujian Data Pengujian data dilakukan dengan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari : 1.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual
29
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. 2.
Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.
3.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
3.4.3. Analisis Kebaikan Model Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fitnya (Ghozali 2005). Pengukuran dapat diukur dengan cara dibawah ini: 1.
Koefisisen determasi Koefisien determasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi-variabel independen (Ghozali 2005). Nilai yang dilihat adalah nilai adjusted R2. Nilai adjusted R2 antara nol dan satu. Nilai adjusted R2 kecil berarti kemampuan variabel-variabel
30
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai adjusted R2 mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variansi-variabel dependen. 2.
Uji F Uji ini dilakukan untuk menguji variabel-variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh
terhadap
variabel
dependen.
Pengujian
dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α=5%). Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: a.
Jika nilai f hitung kurang dari atau sama dengan tingkat signifikansi 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti variabel PAD, DAU, DAK, BM secara bersama-sama berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
b.
Jika nilai f hitung lebih dari tingkat signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti variabel PAD, DAU, DAK, BM secara bersamasama tidak berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
3.
Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui kemampuan masing-masing variabel independent secara individu (partial) dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α=5%). Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
31
a. Jika nilai t hitung kurang dari atau sama dengan tingkat signifikasni 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti variabel PAD, DAU, DAK, BM berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM). b. Jika nilai t hitung lebih dari tingkat signifikasni 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti variabel PAD, DAU, DAK, BM tidak berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 3.4.4. Pengujian Hipotesis Analisi regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003) Regresi linear berganda adalah analisis regresi linear untuk lebih dari dua variable independen. Model penelitian yang dilakukan dengan metode regresi linear berganda dengan model statistik sebagai berikut: IPM = β0 + β1PAD + β2DAU + β2DAK + β3BM IPM
= Indeks Pembangunan Manusia
β
= Konstanta
PAD = Pendapatan Asli Daerah (PAD) DAU = Dana Alokasi Umum DAK = Dana Alokasi Khusus (DAK) BM
= belanja modal
32
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen maka perlu dilakukan pengujian Regresi linear berganda. Uji ini untuk mengetahui apakah pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikan di bawah α=5% maka variabel independen tersebut mempunyai pengaruh pada tingkat signifikan 0,05 dan jika nilai (constan) menunjukan angka negatif maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah hubungan terbalik artinya jika variabel independen tinggi maka variabel dependen rendah