BAB III METODOLOGI PENILITIAN
3.1
Rancangan Penilitian Penilitian ini meliputi dari pengamatan dilapangan pada jaringan Kantor Pajak
Jakarta Pusat yang terhubung dengan Kantor Pusat PT Indosat dengan kapasitas STM-16. Penilitian ini dilakukan untuk mengetahui performance dari STM-16 yang terhubung antara 2 interface perangkat yang terhubung, dari simulasi dari Variable Optical Attenuator (VOA) dengan nilai daya masuk dan daya keluar yang berbeda, serta Fiber Optic sebagai media transimisi-nya. Penilitian dengan VOA ini dilakukan pada jaringan yang tidak terisi pelanggannya. Dikarenakan, jika dilakukan pada jaringan yang aktif dan memiliki pelanggan maka akan membuat jaringan pelanggan tidak berfungsi dengan normal, serta membuat kerugian pada perusahaan.
44 Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
45
3.2
Diagram Alir Penilitian Yang Akan Dilakukan
Start
Observasi di Lapangan
Pengambilan Data : Konfigurasi SOH OMS 1260 Site Pondok Jambu
OMS 1260 Site Kampung Mangga Simulasi VOA
Daya Masuk 10 dB & Daya Keluar 8 dB
Daya Masuk 0 dB & Daya Keluar 6 dB
Pengukuran : Tx, Rx, dan Power Link Budget
Perfomance Near End dan Far End
No
Perbandingan Software dengan Perhitungan
Yes End
Gambar 3.1 Diagram Alir Penilitian Yang Akan dilakukan
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
46
3.3
Jaringan Kantor Pusat PT Indosat - Kantor Pajak Jakarta Pusat Jaringan Kantor Pusat PT Indosat (KPPTI) - Kantor Pajak Jakarta Pusat
terhubung di daerah DKI Jakarta, dengan menggunakan kabel fiber optic sebagai media transmisinya dan kapasitas yang dilewat sebanyak
2.488,320 Mbps atau
dibulatkan menjadi 2,5 Gbps atau dengan nama lain STM-16. Sebelum melakukan penilitian lebih jauh, sebaiknya kita harus mengetahui konfigurasinya. Berikut ini adalah konfigurasinya baik secara software, maupun hardware antara lain, sebagai berikut : 3.3.1
Penilitian yang dilakukan dengan Menggunakan Software
Gambar 3.2 Topologi dari Kantor Pajak Jakarta Pusat - Kantor Pusat PT Indosat
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
47
Tabel 3.1 Detail Konfigurasi dari Kantor Pajak Jakarta Pusat - KPPTI No
Name
Type
1
Link OMS 1684.5 KPPTI 26#5 – OMS 1260.26#1 PAJAK
STM16
Oper. State
A Point
Z Point
Enabled
OMS 1260.1 26#1 Pajak
OMS 1684.5 26#5 KPPTI
Sebelum masuk lebih dalam penilitian ini, sebaiknya kita memeriksa konfigurasi jaringan tersebut secara software seperti gambar 3.2, Agar tidak melakukan hal fatal dalam jaringan telekomunikasi, apalagi dijaringan backbone. Terlihat pada tabel 3.1 bahwa NE (Network Element) OMS 1260 Pajak menggunakan slot 26 port 1 terhubung dengan NE OMS 1684 Kantor Pusat PT Indosat yang ke 5 slot 26 port 5. Jaringan tersebut menggunakan transmisi STM-16, dan link tersebut masih aktif (Enabled). 3.3.2 Penilitian yang dilakukan dengan Hardware
KONFIGURASI Link STM-16 PAJAK - Kantor Pusat PT. Indosat
Kantor Pusat PT, Indosat
PAJAK
Perangkat
Slot 26 Port 1
Slot 26 Port 5 OTB
OMS 1260
Perangkat
ODF ODF 1/1/19 & 20
Port Otb 19 & 20
OMS 1684
JALUR BACKBONE
Gambar 3.3 Konfigurasi Fisik Kantor Pajak Jakarta Pusat - KPPTI
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
48
Gambar 3.4 Jarak Fiber Optic dari Jaringan Kantor Pajak Jakarta Pusat - KPPTI Terlihat pada gambar 3.3 adalah konfigurasi fisik dari Kantor Pajak Jakarta Pusat yang terhubung dengan Kantor Pusat PT Indosat dengan media Fiber Optik sebagai media transmisinya. Dimana di Kantor Pajak menggunakan OTB (Optical Termination Box), sedangkan Kantor Pusat PT Indosat menggunakan ODF (Optical Distribution Frame), serta terlihat gambar 3.4 jarak fiber optic Kantor Pajak Jakarta Pusat – KPPTI adalah 11,7 km.
Gambar 3.5 Optical Termination Box (OTB)
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
49
Gambar 3.6 Optical Distribution Frame (ODF) Pada gambar 3.5 dan 3.6 adalah mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebuah rumah kabel dari fiber optik. Perbedaannya adalah ODF bisa mencakup kapaitas yang besar, sedangkan OTB hanya mencakup kapasitas yang tidak sebesar ODF. Dikarenakan tanpa hardware tidak akan mungkin bisa terhubung dengan software, dan begitu pula sebaliknya. 3.4
Perangkat yang Digunakan Pada Penilitian Agar jaringan dapat digunakan, maka dibutuhkan perangkat atau sebuah
mesin telekomunikasi untuk menghubungkannya. Berikut pembahasan dari perangkat oms 1260 dan oms 1684, antara lain sebagai berikut :
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
50
3.4.1
OMS 1260 [19]
Gambar 3.7 Layout dari Perangkat OMS 1260[19]
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
51
Gambar 3.8 Equipment dari Perangkat OMS 1260 [19] Produk dari gambar 3.7 dan 3.8 tersebut didesain untuk menjadi sederhana dan kompak , dikelola perangkat untuk mengumpulkan data klien seperti ethernet dan pdh lalu lintas , dan untuk mengirimkannya dalam pipa SDH dengan STM-16 atau STM atau STM-1 garis kemampuan lalu lintas. Pembawa data kelas layanan di tepi dari jaringan melalui ketahanan SDH transportasi. [19]
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
52
3.4.2
OMS 1684
Gambar 3.9 Layout dari Perangkat OMS 1684
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
53
Gambar 3.10 Equipment dari Perangkat OMS 1684 Produk dari gambar 3.9 dan 3.10 adalah produk lanjutan dari produk OMS 1260. Perangkat OMS 1684 ini memiliki kapasitas yang lebih besar dibanding perangkat OMS 1684. Berikut fitur dari OMS 1684 adalah, antara lain sebagai berikut : a. 504 x 2 Mbit/s (126 ports) b. 96 x 34/45 Mbit/s (6 ports) c. 128 x STM-1 (8 ports) d. 32 x STM-4 (2 ports) e. 8 x STM-16 (1 port)
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
54
f. 4 x STM-64 (1 port), extended switch needed g. 10/100 Mbit/s Ethernet PtP tributary (16 ports) h. Gigabit Ethernet PtP tributary (2 ports) i. Layer 2 aggregation cards j. Switching matrix : 128 x STM-1 or 384 x STM-1 k. Switching levels : VC-11 in TU-12, VC-12,VC-2,VC-3,VC-4 3.5
Peralatan yang Digunakan Pembahasan ini menyangkut tentang peralatan yang digunakan pada saat
penilitian berlangsung. Berikut peralatan – peralatan yang digunakan, antara lain sebagai berikut :
3.5.1
Patchord FO (Fiber Optic) Jenis FC – LC Patchord FO (Fiber Optic) Fc to Lc seperti gambar 3.11 adalah sebuah kabel
yang menghubungkan interface yang mempunyai konektor
FC dan LC.
Gambar 3.11 : Patchord FO (Fiber Optic) Jenis FC – LC
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
55
3.5.2
Patchord FO (Fiber Optic) Jenis LC – LC Patchord Fiber Optic jenis LC to LC seperti gambar 3.12 adalah sebuah kabel
yang menghubungkan interface yang mempunyai konektor LC dan LC.
Gambar 3.12 : Patchord Fiber Optic (FO) Jenis LC – LC 3.5.3
Local Craft Terminal (LCT) [20]
Gambar 3.13 Local Craft Terminal (LCT) [20]
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
56
Terlihat gambar 3.13 , LCT (Local Craft Terminal) adalah sebuah laptop yang terisi sebuah software atau computer yang digunakan untuk mengkonfigurasi, memonitor, dan memaintence perangkat. LCT hanya bisa digunakan pada local perangkat atau tidak bisa melihat perangkat lain kecuali hanya perangkat itu saja.
3.5.4 Variable Optical Attenuator (VOA) Terlihat gambar 3.14 yaitu nantinya yang akan dijadikan sebagai simulasi dari STM-16 yang akan dilewati jaringan. VOA yang akan digunakan pada penilitian ini adalah produk dari ANRITSU seri MN924A. Proses simulasi ini bertujuan kelayakan atau tidak kelayakan jaringan STM-16 dari media transmisi fiber optic antara OMS 1260 site Pondok Jambu dan OMS 1260 site Kampung Mangga.
Gambar 3.14 Variable Optical Attenuator (VOA)
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
57
3.6
Skema Penilitian dengan Variable Optical Attenutor dari OMS 1260 site Pondok Jambu – OMS 1260 site Kampung Mangga
Local Craft Terminal
OMS 1260 Site Pondok Jambu Tx Rx
STM-16
OMS 1260 Site Kampung Mangga Tx Rx
Fiber Optic
Variable Optical Attenuator Input Output Fiber Optic
Fiber Optic
Gambar 3.15 Blog Diagram Simulasi VOA OMS 1260 site Pondok Jambu OMS 1260 site Kampung Mangga
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
58
Gambar 3.16 Simulasi VOA secara Real
Gambar 3.16 adalah konfigurasi dari proses simulasi VOA terhadap perangkat OMS 1260 site Pondok Jambu – OMS 1260 site Kampung Mangga. Sedangkan gambar 3.20 adalah proses secara real simulasi VOA ter terhadap OMS 1260 site Pondok Jambu – OMS 1260 site Kampung Mangga.
3.6.1
NE OMS 1260 site Pondok Jambu – OMS 1260 site Kampung Mangga NE OMS 1260 site Pondok Jambu dan OMS 1260 site Kampung Mangga
sama seperti Gambar 3.15 tampilannya, cuman
isi pelanggannya yang berbeda.
Karena NE OMS 1260 1260 site Pondok Jambu dan OMS 1260 site Kampung
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
59
Mangga ini adalah jaringan tidak aktif dan tidak ada client. Jadi untuk melakukan penilitian simulasi dengan Variabel Optical Attenuator (VOA), dapat dilakukan dengan jaringan ini. Penilitian ini membandingkan hasil laser parameter, performance near end, far end dalam setiap 15 menit dan 24 jam dari penggunaan VOA. Berikut ini adalah langkah – langkah menggunakan VOA, antara lain sebagai berikut : 3.6.2
SOH dari NE OMS 1260 site Pondok Jambu – OMS 1260 site Kampung Mangga
Gambar 3.17 Section Overhead dari NE OMS 1260 site Pondok Jambu
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
60
Gambar 3.18 Section Overhead dari NE OMS 1260 site Kampung Mangga Gambar 3.17 dan gambar 3.18 adalah SOH dari NE OMS 1260 slot 25 port 1 site Pondok Jambu yang terhubung ke NE OMS 1260 slot 25 port 1 site Kampung Mangga, dan sebaliknya, serta masing masing dilewati jaringan dengan kapasitas STM-16.
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
61
3.6.3
Simulasi VOA dengan Daya Masuk 10 dB dan Daya Keluar 8 dB Terlihat gambar 3.19 settingan VOA menggunakan daya masuk 10 dB dan
daya keluar 8 dB, untuk dilalui jaringan dalam kapasitas STM-16 antara perangkat OMS 1260 site Pondok Jambu dan OMS 1260 site Kampung Mangga. Berikut hasil laser parameter, performance near end, far end setiap 15 menit dan 24 jam antara lain sebagai berikut :
Gambar 3.19 VOA dengan Daya Masuk 10 dB dan Daya Keluar 8 dB
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
62
3.6.3.1 Laser Parameter dari OMS 1260 site Pondok Jambu dan OMS 1260 site Kampung Mangga
Tabel 3.2 Laser Parameter dari OMS 1260 site Pondok Jambu dan OMS 1260 site Kampung Mangga dengan VOA Daya Masuk 10 dB dan Daya Keluar 8 dB VOA No
Perangkat
1
OMS 1260 site Pondok Jambu
2
OMS 1260 site Kampung Mangga
STM
16
Input (Tx)
10 dB
Output (Rx)
Laser Paramater Input Output (Tx) (Rx) -2,5 dBm
-12,5 dBm
-2,5 dBm
-24,0 dBm
8 dB
Terlihat tabel 3.2 bahwa hasil laser parameter pada OMS 1260 site Kampung Mangga mengalami Rx yang rendah, sehingga jaringan dari perangkat OMS 1260 OMS 1260 site Kampung Mangga tidak stabil atau tidak normal. Sedangkan OMS 1260 site Pondok Jambu kebalikan dari OMS 1260 site Kampung Mangga.
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
63
3.6.3.2 Performance OMS 1260 site Pondok Jambu dan OMS 1260 site Kampung Mangga
Tabel 3.3 Performance Near End, Far End setiap 15 menit dari OMS 1260 site Pondok Jambu dan OMS 1260 site Kampung Mangga dengan VOA Daya Masuk 10 dB dan Daya Keluar 8 dB VOA No
Perangkat
STM
Input (Tx)
Performance
Output (Rx)
Waktu (menit) 0 – 15
OMS 1260 site Pondok Jambu
1
OMS 1260 site Kampung Mangga
2
16
10 dB
8 dB
Near End SES UAS ES (s) (s) (s) 0 0 0
Far End SES ES (s) (s) 3 0
15 – 30
0
0
0
2
0
0
30 – 45
0
0
0
3
0
129
45 – 60
0
0
0
0
0
676
60 – 75
0
0
224
0
0
532
0 – 15
1
0
0
0
0
0
15 – 30
1
0
0
0
0
0
30 – 45
0
0
0
0
0
0
45 – 60
1
0
0
0
0
0
60 – 75
2
0
0
0
0
0
Terlihat tabel 3.3 OMS 1260 site Pondok Jambu secara performance near end dengan waktu 0 – 60 menit dalam kondisi normal, tetapi waktu 60-75 mengalami problem dengan 224 detik pada kolom UAS, serta pada performance far end juga mengalami ketidak stabilan jaringan. Pada tabel 3.3 OMS 1260 site Kampung Mangga
UAS (s) 0
secara performance near end dengan waktu selain 30-45 menit dalam
kondisi normal, tetapi kondisi yang lain mengalami problem pada kolom ES. Berbeda pada performance far end mengalami kondisi normal.
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
64
Tabel 3.4 Performance Near End, Far End setiap 24 jam dari OMS 1260 site Pondok Jambu dan OMS 1260 site Kampung Mangga dengan VOA Daya Masuk 10 dB dan Daya Keluar 8 dB VOA No
Perangkat
1
OMS 1260 site Pondok Jambu
2
OMS 1260 site Kampung Mangga
STM
16
Input (Tx)
10 dB
Outpu t (Rx)
8 dB
Performance Waktu (jam)
ES (s)
Near End SES UAS (s) (s)
ES (s)
Far End SES UAS (s) (s)
18
18
1591
2528
8
66
192
0
0
0
0
0
0 – 24
Terlihat tabel 3.4 OMS 1260 site Pondok Jambu secara performance near end dan far end dengan waktu 24 jam dalam kondisi tidak normal, karena masing – masing kolom terisi nilai angka diatas 0. Pada tabel 3.4 OMS 1260 site Kampung Mangga secara performance near end dengan waktu 24 jam dalam kondisi kurang normal, karena pada hanya kolom ES yang terisi angka diatas 0 detik. Berbeda pada performance far end mengalami kondisi normal.
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
65
3.6.4
Simulasi VOA dengan Daya Masuk 0 dB dan Daya Keluar 6 dB Terlihat gambar 3.20 settingan VOA menggunakan daya masuk 0 dB dan
daya keluar 6 dB, untuk dilalui jaringan dalam kapasitas STM-16 antara perangkat OMS 1260 site Pondok Jambu dan OMS 1260 site Kampung Mangga. Berikut hasil laser parameter, performance near end, far end setiap 15 menit dan 24 jam antara lain sebagai berikut:
Gambar 3.20 VOA dengan Daya Masuk 0 dB dan Daya Keluar 6 dB
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
66
3.6.4.1 Laser Parameter dari OMS 1260 site Pondok Jambu dan OMS 1260 site Kampung Mangga
Tabel 3.5 Laser Parameter dari OMS 1260 site Pondok Jambu dan OMS 1260 site Kampung Mangga dengan VOA Daya Masuk 0 dB dan Daya Keluar 6 dB
No
Perangkat
1
OMS 1260 site Pondok Jambu
STM
16 2
OMS 1260 site Kampung Mangga
VOA Input Output (Tx) (Rx)
0 dB
Laser Paramater Input Output (Tx) (Rx) -2,5 dBm
-12,0 dBm
-2,5 dBm
-11,0 dBm
6 dB
Terlihat tabel 3.5 bahwa hasil laser parameter pada OMS 1260 site Pondok Jambu dan OMS 1260 site Kampung Mangga dengan kapasitas STM-16 adalah kondisi normal dalam level signal STM-16.
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
67
3.6.4.2 Performance OMS 1260 site Pondok Jambu – OMS 1260 site Kampung Mangga
Tabel 3.6 Performance Near End, Far End setiap 15 menit dari OMS 1260 site Pondok Jambu dan OMS 1260 site Kampung Mangga dengan VOA Daya Masuk 0 dB dan Daya Keluar 6 dB VOA No
Perangkat
STM
Input (Tx)
Output (Rx)
Performance Waktu (menit) 0 – 15
1
2
OMS 1260 site Pondok Jambu
OMS 1260 site Kampung Mangga
16
0 dB
6 dB
Near End ES SES UAS (s) (s) (s) 0 0 0
ES (s) 0
Far End SES UAS (s) (s) 0 0
15 – 30
0
0
0
0
0
0
30 – 45
0
0
0
0
0
0
45 – 60
0
0
0
0
0
0
60 – 75
0
0
0
0
0
0
0 – 15
0
0
0
0
0
0
15 – 30
0
0
0
0
0
0
30 – 45
0
0
0
0
0
0
45 – 60
0
0
0
0
0
0
60 – 75
0
0
0
0
0
0
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015
68
Tabel 3.7 Performance Near End, Far End setiap 24 jam dari OMS 1260 site Pondok Jambu dan OMS 1260 site Kampung Mangga dengan VOA Daya Masuk 0 dB dan Daya Keluar 6 dB VOA No
1
2
Perangkat
OMS 1260 site Pondok Jambu OMS 1260 site Kampung Mangga
STM
16
Input (Tx)
0 dB
Performance
Output (Rx)
6 dB
Waktu (jam)
ES (s)
Near End SES UAS (s) (s)
ES (s)
Far End SES UAS (s) (s)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 – 24
Terlihat tabel 3.6 dan 3.7 adalah hasil Performance Near End dan Far End. hasil performance Near End, Far End baik dalam setiap 15 menit dan setiap 24 jam adalah normal, dikarenakan menunjukkan angka nol pada tiap kolom tabel tersebut. Alhasil, Jaringan site Pondok Jambu dan site Kampung Mangga dalam keadaan normal, dan berfungsi dengan performance yang baik.
Universitas Mercu Buana Analisa performance ..., Agung Rio Rachmat, FT UMB, 2015