BAB III METODE PENGUKURAN 3.1 Deskripsi Tempat PLA Penulis melaksanakan PLA (Program Latihan Akademik) di PT. Zenit Perdana Karya, yang beralamat di Jl. Tubagus Ismail Dalam No.9 Bandung. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2012 yang dipimpin oleh Jogi Saut Hasudungan N, ST. Perusahaan ini terhitung perusahaan yang sangat muda, namun pengalaman masing-masing pendiri perusahaan ini sebelumnya diyakini dapat menjadikan perusahaan ini menjadi salh satu konsultan pemetaan terbaik. Dalam satu tahun terakhir perusahaan ini telah melaksanakan berbagai proyek, misalnya pengukuran topografi dan utilitas di areal stasiun gas PGN Surabaya, pengukuran topografi di Jalan Cagak Subang, dan lain sebagainya. 3.1.1 Strtuktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Muhammad Gilang Rahmadana, 2014 PENGUKURAN TOPOGRAFI DI AREAL PEMBUKAAN TAMBANG PASIR DESA BUMIHAYU KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.1.2 Visi dan Misi 3.1.2.1 Visi Menjadikan PT. Zenit Perdana Karya menjadi perusahaan konsultan bertaraf Internasional yang berbasiskan teknologi Geodesi dan Geomatika. 3.1.2.2 Misi a. Mengelola perusahaan secara professional dan mandiri b. Membangun jejaring kerjasama yang saling menguntungkan dengan berlandaskan saling percaya dan kekeluargaan c. Menjaga mutu dan meningkatkan inovasi di bidang geodesi dan geomatika d. Memenuhi aturan mengenai keselamatan kerja yang berlaku secara nasional maupun internasional
3.2 Metode Pengukuran
Gambar 3.2 Diagram Alur Pengukuran
Muhammad Gilang Rahmadana, 2014 PENGUKURAN TOPOGRAFI DI AREAL PEMBUKAAN TAMBANG PASIR DESA BUMIHAYU KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.1 Pemasangan Patok Pemasangan patok meliputi patok Bench Mark (BM) dan patok kayu sebagai patok bantu dengan rincian sebagai berikut : a) Bench Mark (BM) Bench Mark yang terbuat dari beton paralon 3 inch dengan tinggi 1 meter. BM ini merupakan titik acuan awal untuk keseluruhan titik patok kayu tempat berdiri alat berikutnya. Pengukuran koordinat BM dilakukan dengan pengamatan GPS. BM dicat dengan warna merah
Gambar 3.3 Dimensi Patok Tower
Gambar 3.4 Bentuk fisik BM di lapangan Muhammad Gilang Rahmadana, 2014 PENGUKURAN TOPOGRAFI DI AREAL PEMBUKAAN TAMBANG PASIR DESA BUMIHAYU KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Patok Kayu Patok kayu merupakan titik bantu berdiri alat ETS yang tersebar di seluruh area. Beberapa diukur dengan pengamatan GPS dengan metode poligon.
Gambar 3.5 Pengukuran patok kayu dengan GPS 3.2.2 Pengukuran GPS Statik Pada saat melaksanakan pengukuran yang dilakukan adalah mengambil data koordinat pada patok/BM dengan pengukuran GPS Statik. Patok/BM yang telah dibuat sebelumnya berfungsi sebagai titik pengikat pada saat pengukuran data topografi. 3.2.2.1 Poligon Tertutup Sebelum melakukan proses pengukuran, maka hal yang pertama dilakukan adalah membuat kerangka poligon. Kerangka poligon yang digunakan adalah tertutup, dengan tiga titik utama yang saling berikatan sebagai awal untuk melakukan proses pengukan selanjutnya yaitu pengukuran GPS Statik dengan metode radial.
Muhammad Gilang Rahmadana, 2014 PENGUKURAN TOPOGRAFI DI AREAL PEMBUKAAN TAMBANG PASIR DESA BUMIHAYU KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.2.2 Metode Radial Pada saat melakukan pengambilan data GPS Statik metode yang digunakan adalah radial, dikarenakan jarak antara titik yang tidak terlalu jauh. Pengambilan data pada setiap patok/BM dilakukan dengan durasi waktu 1 jam untuk setiap patok/BM (kecuali base).
Gambar 3.6 Metode Radial (Hasanuddin Z. Abidin, 2007) 3.2.2 Pengukuran Menggunakan GPS RTK (Real Time Kinematic) Dalam pengambilan data topografi, penulis menggunakan GPS RTK (Real Time Kinematic) terlebih dahulu. Dengan menggunakan GPS RTK (Real Time Kinematic), penulis dapat melakukan pengambilan data pada areal terbuka dengan cepat, dikarenakan pengukuran hanya dilakukan oleh penulis dan satu tenaga lokal sebagai perintis jalan untuk pengambilan data. Hal ini dapat membantu mengestimasikan waktu pengukuran yang diberikan dan dapat memperhitungkan
kapan
menggunakan
alat
selanjutnya,
yaitu
ETS
(Electronic Total Station). 3.2.3 Pengukuran Menggunakan ETS (Electronic Total Station) Penulis melakukan pengambilan data menggunakan alat yang kedua, yaitu ETS (Electronic Total Station). Alat ini sangat vital dalam pengukuran ini dikarenakan luas dan sulitnya medan pengukuran, serta memakan waktu yang lama. Dengan areal pengukuran seluas 65 Ha, ETS (Electronic Total Station) yang digunakan hanya 1 buah pada saat awal-awal pengukuran.
Muhammad Gilang Rahmadana, 2014 PENGUKURAN TOPOGRAFI DI AREAL PEMBUKAAN TAMBANG PASIR DESA BUMIHAYU KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.4 Pengukuran Detail Situasi Proses pemetaan situasi menggunakan alat ETS (Electronic Total Station) dan juga menggunakan GPS RTK (Real Time Kinematic). Agar didapatkan pendekatan dengan sistem peta google earth (Datum WGS 84), maka dilakukan pengukuran titik BM menggunakan GPS geodetic dual frekuensi selama 1 jam pengamatan. 3.2.5 Pengolahan Data Data hasil pengukuran menggunakan ETS (Electronic Total Station) dan GPS RTK (Real Time Kinematic) langsung diolah di camp pada malam harinya, yang bertempat di Desa Bumihayu Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang. Pengolahan data tersebut berupa hasil yaitu gambar topografi baik dalam bentuk dua dimensi (2D) maupun dalam bentuk tiga dimensi (3D). Dan software yang digunakan diantaranya : a) PC-CDU Software ini berfungsi untuk mendownload data dari GPS Statik ke komputer b) Topcon Link Pada pengolahan data GPS Statik sofware ini berfungsi untuk merubah data berformat RAW menjadi RINEX, sedangkan untuk ETS dan GPS RTK hanya untuk pengolahan na saja c) Topcon Tools Software ini digunakan untuk pengolahan data GPS Statik yang berfungsi untuk memastikan koordinat yang fix hasil dari pengamatan d) Global Mapper Software ini berfungsi untuk menggambar kontur dan surface 3D dari data hasil pengukuran situasi
Muhammad Gilang Rahmadana, 2014 PENGUKURAN TOPOGRAFI DI AREAL PEMBUKAAN TAMBANG PASIR DESA BUMIHAYU KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3 Masalah Yang Dihadapi Dalam melakukan pengukuran topografi menggunakan ETS (Electronic Total Station) dan GPS RTK (Real Time Kinematic), banyak terdapat berbagai masalah dan kendala di lapangan, diantaranya: 3.3.1 Masalah Eksternal a) Tenaga lokal yang digunakan adalah warga yang tinggal di sekitar area pengukuran. b) Karena warga yang tinggal di sekitar area pengukuran wajib diberdayakan, maka beberapa hal dalam pengukuran mengalami pelambatan progress. 3.3.2 Masalah Internal a) Luas area yang wajib dilakukan pengukuran adalah 12 Ha, tapi ada tambahan 28 Ha yang (sebenarnya tidak diwajibkan) sehingga total menjadi 40 Ha. b) Pada saat pengukuran sedang berlangsung, area ditambahkan 25 Ha lagi, sehingga total area yang diukur adalah 65 Ha. c) Lahan wajib diukur adalah lahan terbuka dengan luas 12 Ha, lahan ini diukur dengan alat GPS menggunakan metode RTK d) Tidak adanya survei awal, sehingga para personil surveyor baru mengetahui medan lapangan pada saat pengukuran sedang berlangsung, hal ini menghambat proses pengukuran. e) Banyak hutan-hutan yang sangat tertutup dan lebat pada area tambahan seluas 53 Ha sehingga wajib dilakukuan perintisan sebelum melakukan pengukuran, hal ini sangat menghambat proses pengukuran serta diperparah dengan kontor yang sangat curam.
Muhammad Gilang Rahmadana, 2014 PENGUKURAN TOPOGRAFI DI AREAL PEMBUKAAN TAMBANG PASIR DESA BUMIHAYU KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu