BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Usman (2008), korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat linier antara dua variabel atau lebih yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal 1900. Hubungan antara dua veriabel di dalam teknik korelasi bukanlah dalam arti hubungan sebab-akibat (timbal balik), melainkan hanya merupakan hubungan searah saja. Metode korelasi ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana variabel pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lainnya (Hasan, 2002).
B.
Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi
adalah
subjek
dalam
penelitian
(misalnya : manusia, klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu pasca operasi Seksio Sesarea di empat rumah sakit di Semarang. Lokasi penelitian tersebut dilakukan di empat rumah sakit di 47
Semarang yaitu Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto, Rumah Sakit Umum Pusat Kariadi dan Rumah Sakit Bersalin Kusuma. Jumlah populasi yang dibutuhkan 35 orang.
2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan
sampel
dengan
pertimbangan
tertentu
sesuai yang dikehendaki peneliti (Setiadi, 2007). Jumlah sampel yang dibutuhkan 35 orang. Dalam menentukan sampel penelitian, peneliti membutuhkan
kriteria
inklusi
dan
eksklusi
untuk
responden. Menurut Setiadi (2007) kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu target
populasi
menjangkau
yang
akan
diteliti.
Sedangkan kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan studi kerena pelbagai sebab. Kriteria inklusi dan eksklusi responden dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. 48
a. Kriteria inklusi dalam penelitian ini : 1. Ibu pasca operasi Seksio Sesarea yang masih dirawat di rumah sakit sekitar 2-3 hari. 2. Ibu pasca operasi Seksio Sesarea yang pernah dikunjungi keluarga besar. 3. Ibu pasca operasi Seksio Sesarea yang bersedia menjadi responden. b. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini : 1.
Ibu pasca operasi Seksio Sesarea yang dalam kondisi sakit, yaitu seperti klien yang berada di Intensive Care Unit (ICU) atau High Care Unit (HCU).
2.
Ibu pasca operasi Seksio Sesarea yang tidak bersedia dijadikan responden
3.
Ibu pasca operasi Seksio Sesarea yang keluarga
besarnya
tidak
pernah
datang
menjenguk.
C.
Variabel Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010). 49
Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel terikat (dependen) : Mobilisasi dini ibu pasca operasi Seksio Sesarea 2. Variabel
bebas
(independen)
:
Dukungan
sosial
keluarga besar (Extended family)
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Mobilisasi Dini Ibu Pasca Operasi Seksio Sesarea Mobilisasi dini ibu pasca seksio sesarea adalah suatu tindakan pasca pembedahan pada dinding perut dan uterus dilakukan dengan melakukan gerakangerakan tubuh yang sederhana demi melatih klien ke kondisi normalnya, dilakukan secara bertahap dan tidak berlebihan.
Mobilisasi
dini
ini
diungkap
dengan
menggunakan skala yang berisi tentang teknik-teknik dalam melakukan mobilisasi dini. Semakin tinggi skor menunjukan mobilisasi dini ibu pasca Seksio Sesarea semakin baik.
2. Dukungan Sosial Keluarga Besar (Extended family) Dukungan sosial
keluarga
besar (Extended
family) adalah suatu hubungan interpersonal yang membentuk
jaringan
sosial
akibat
adanya
rasa 50
kepedulian antara satu individu dengan individu lainnya yang
ditunjukan
secara
emosional,
penghargaan,
informatif dan instrumental dari sekumpulan orang yang memiliki ikatan darah dan kasih. Dukungan sosial keluarga besar diungkap dengan menggunakan skala yang
terdiri
dari
aspek
emosional,
penghargaan,
informatif dan instrument. Semakin tinggi skor berarti dukungan sosial yang diterima semakin tinggi.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi. Observasi adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi melihat, mendengar dan mencatat sejumlah dan taraf aktifitas tertentu atau situasi tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo,
2010).
Observasi
dilakukan
dengan
menggunakan teknik observasi partisipasi sebagian, dimana peneliti mengadakan observasi dengan cara mengikuti sebagian dari kehidupan responden sesuai dengan data yang diinginkan (Budiarto & Anggraeni, 2003). 51
2. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data adalah alat-alat yang digunakan untuk pelaksanaan observasi agar dengan cermat memperoleh data. Alat-alat tersebut antara lain : a. Check list Check list adalah suatu daftar men”cek” yang terisi nama subjek dan beberapa gejala serta identitas lainnya dari sasaran pengamatan. b. Skala Penilaian Skala
Penilaian
merupakan
daftar
yang
berisikan ciri-ciri tingkah laku, yang dicatat secara bertingkat. pengumpul
Selain data
itu
merupakan untuk
suatu
alat
mengelompokan,
menggolongkan, dan menilai seseorang atau suatu gejala (Notoatmodjo, 2010). Skala penilaian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan, 2011). Jenis data yang akan diambil ialah data primer dan sekunder. Menurut Syarifudin (2010), data primer adalah catatan mengenai ciri atau karakteristik dari objek 52
amatan, yang akan digunakan sebagai sumber informasi utama dalam menjawab tujuan penelitian. Sedangkan data sekunder adalah catatan mengenai ciri atau karakteristik dari objek amatan atau catatan yang relevan atau yang berkaitan dengan objek amatan, yang akan digunakan untuk melengkapi atau memperkaya sumber informasi utama (data primer). Sedangkan disetiap butir pertanyaan dalam kuesioner yang akan diberikan mengandung pernyataan positif (favorable).
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Untuk menguji data-data dari kuisioner tersebut maka
akan
dilakukan
pengelompokan
tabulasi
data-data
hasil
data
penelitian
kuesioner.
dari
Peneliti
menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dengan menggunakan try out terpakai. Try out terpakai merupakan pengambilan data hanya dilakukan satu kali namun digunakan untuk dua keperluan sekaligus, yaitu untuk uji coba alat ukur (perhitungan validitas dan reabilitas) dan uji hipotesis
(Maharani,
2011,
http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/psychology/article/ viewFile/17324/16504 diunduh 24 April 2012).
53
1. Uji Validitas Prinsip
validitas
adalah
pengukuran
dan
pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang harusnya diukur (Nursalam, 2008). Pengujian validitas butir instrumen (soal tes) dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total instrument (skor total tes). Jika skor butir instrumen atau soal diberi symbol x i dan skor total instrumen diberi simbol x t maka
rumus
yang
digunakan
untuk
menghitung
koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen adalah sebagai berikut (Ancok, 1995 dikutip oleh Permanasari, 2011). Rumus :
N ∑
r it = ∑
R
– ∑
R
– ∑
∑
N ∑
∑
Keterangan : r it
= koefisien korelasi antara skor item dengan skor total
∑i t
= jumlah perkalian skor tiap item
∑i
= jumlah skor tiap item 54
∑t
= jumlah skor total item
N
= jumlah subjek
2. Uji Reliabilitas Reliabel digunakan untuk mengukur berkali-kali menghasilkan data yang sama (konsisten) (Sugiyono, 2010). Reliabilitas (keandalan) adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2008). Pengujian reliabilitas penelitian ini menggunakan teknik Alfa Cronbach dilakukan untuk jenis data interval atau essay (Sugiyono, 2010). Rumus Alfa Cronbach itu sebagai
berikut
(Ambarwati,
2009
dikutip
oleh
Permanasari, 2011). Rumus :
α=[
] [1
∑
]
Keterangan : α
= Koefisien Alpha Cronbach
n
= Jumlah item
Si
= Varian dari seluruh skor (skor total)
St
= Varian dalam setiap item 55
G. Uji Asumsi Data
1. Uji Normalitas Uji
normalitas
merupakan
suatu
uji
untuk
mengetahui apakah penyebaran data merata sesuai dengan
kurva
normal
(Syarifudin,
2009).
Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan uji Saphiro Wilk karena sampel kurang dari atau sama dengan 50 orang (Dahlan, 2009).
2. Uji Linearitas Uji linearitas adalah uji yang mencari persamaan garis regresi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y (Sulistyo, 2010). Uji lineritas menggunakan uji F dengan ketentuan data memiliki hubungan yang linear apabila nilsi signifikansinya lebih besar dari 5 % (0,05) (Syarifudin, 2009). Uji linearitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan ANOVA tabel. Setelah memperoleh hasil dari uji validitas dan reabilitas, uji normalitas dan uji linearitas maka peneliti akan mengkategorisasikan pengukuran masing-masing variabel. Maka langkah berikutnya yang dilakukan ialah melakukan kategorisasi untuk pengukuran variabel dukungan sosial keluarga besar (Extended family) dan variabel mobilisasi dini 56
ibu
pasca
operasi
seksio
sesarea.
Maka
cara
perhitungannya ialah menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2011). Rumus :
Interval
Skor Tertinggi Skor Terendah Banyak Pilihan
H. Metode Pengolahan Data dan Teknik Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data a. Editing Editing adalah kegiatan untuk pengecekan atau perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut apakah sudah lengkap terisi, jelas, relevan dengan pertanyaan dan konsisten terhadap pertanyaan-pertanyaan lainnya. b. Coding “Coding” atau “kodean” adalah mengubah data dalam bentuk
kalimat atau huruf menjadi data angka
atau bilangan. Koding atau pemberian kode ini berguna dalam memasukkan data (data entry). c. Memasukkan Data (Data Entry) atau Processing Data
yaitu
jawaban
dari
masing-masing
responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan dalam program atau “software” komputer. 57
Salah satu yang paket program yang sering digunakan adalah SPSS for Window. Dalam proses ini juga dituntut ketelitian dari orang yang melakukan “data entry” ini. Apabila tidak maka akan terjadi bias, meskipun hanya memasukkan data saja. d. Pembersihan Data (Cleaning) Data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan
adanya
kesalahan-
kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya. Data tersebut kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut dengan pembersihan data (data cleaning) (Notoatmodjo, 2010).
2. Teknik Analisis Data Teknik
analisis
data
pada
penelitian
ini
menggunakan analisis statistik Korelasi Spearman Rank. Teknik korelasi ini digunakan untuk mendapatkan besarnya hubungan antara dua variabel atau derajat hubungan yang mengukur korelasi berpangkat (Usman, 2008). Koefisien korelasi Spearman Rank dinyatakan dengan
r s.
Rumus
koefisien korelasi Spearman Rank tersebut yaitu sebagai berikut (Riduwan, 2011). 58
Rumus :
rs
∑
=1
Keterangan :
r s = Nilai korelasi Spearman Rank d2 = Selisih setiap pasangan rank n = Jumlah pasangan rank untuk Spearman
H.
Etika Penulisan Ilmiah Menurut Hidayat (2007) dalam penulisan ilmiah membutuhkan etika dalam penulisan. Hal tersebut sangat penting, mengingat sumber data diambil dari sesorang atau sekelompok orang yang memiliki hak dan privacy. Berikut beberapa bentuk etika dalam pembuatan karangan ilmiah. 1. Informed Consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tesebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan
lembar
persetujuan
untuk
menjadi
responden. Tujuan informed consent adalah sebagai subjek
mengerti
maksud
dan
tujuan
penelitian,
mengetahui dampaknya. 59
Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar pesetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam Informed consent tersebut antara lain : partisipasi pasien, tujuan dilakukan tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang sudah dihubungi, dan lain-lain. 2. Anomity (Tanpa Nama) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian
dengan
cara
tidak
memberikan
atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3. Kerahasiaan (Confidentiality) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi
yang
telah
dikumpulkan
dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. 60