BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Kota Serang, Banten sebagai lokasi penelitian. Yang dimana informasi dan data tersebut di khususkan pada konsumen yang menggunakan website Traveloka.com. yang merupakan website penjualan tiket pesawat secara online. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak Juni 2016 sampai dengan Agustus 2016.
B. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Sumarwan et.al (2011) adalah kerangka atau cetak biru untuk melaksanakan proyek riset pemasaran. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal, menurut Sugiyono (2014) yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat. Tujuan utama dari riset kausal ini adalah untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga dapat diketahui mana yang menjadi variabel yang dipengaruhi
C. Definisi dan Operasional Variabel Definisi Operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara member arti, atau menspesifikasikan kejelasan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut (Sugiyono, 2014)
40 http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Mengacu pada pengertian tersebut, maka dalam penelitian itu terdapat tiga variabel yang akan diteliti, yaitu : 1. Variabel X1 sebagai variabel bebas (variabel independent) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya, dimana variabel ini adalah Harga 2.
Variabel X2 sebagai variabel bebas (variabel independent) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya, dimana variabel ini adalah Kualitas Pelayanan
3. Variabel Y adalah variabel terikat (variabel dependent) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent, dimana variabel ini adalah Keputusan Pembelian Dalam hal ini terdapat dua hubungan anatara dua variabel, misalnya antara vairabel Y dan X, maka jika variabel Y disebabkan oleh variabel X, maka variabel Y dinamakan variabel dependent, dan variabel X dinamakan variabel bebas. Variabel bebas adalah antecedent dan variabel dependen adalah konsekuensi. Variabel yang tergantung atas variabel dan variabel lain dinamakan variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent atau variabel X yaitu Harga dan Kualiatas Pelayanan, sedangkan variabel dependent atau variabel Y yaitu Keputusan Pembelian. Berdasarkan variabel penelitian di atas maka operasional variabel dapat digambarkan dalam tabel 3.1 :
Variabel Harga (X1)
Tabel 3.1 Variabel Harga (X1) Dimensi Indikator Daftar harga (list price)
1. Informasi mengenai daftar harga jelas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala Pengukuran Ordinal
42
Rabat atau diskon (discount)
Potongan Harga khusus (allowance)
Periode Pembayaran
2. Konsumen mempertimbang kan dari daftar harga sebelum membeli 3. Konsumen melihat daftar harga sebagai indikator kualitas. 1. Potongan harga dengan ketentuan yang berlaku 2. Adanya diskon disaat even tertentu 1. Potongan harga khusus pada saat even tertentu 2. Adanya potongan harga produk untuk konsumen 1. Efisiensi pembayaran 2. Kelonggaran waktu pembayaran
Ordinal
Sumber : Kotler dan Keller (2009)
Variabel Kualitas Pelayanan (X2)
Tabel 3.2 Variabel Kualitas Pelayanan (X2) Dimensi Indikator Bukti Fisik (Tangibles)
1. Tampilan website 2. Tampilan gambar website
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala Pengukuran
Ordinal
43
Kehandalan (Realibility)
Ketanggapan (Responsivenss)
Jaminan (Assurance) Empathy
1. Ketetapan waktu pelayanan 2. Pelayanan sesuai prosedur yang di tetapkan 3. Kemudahan mengakses pembelian 4. Kelengkapan produk 5. Server yang baik dan memadai 1. Mutu server dalam proses pembelian 2. Respon yang cepat dan teapt 1. Jaminan refund 2. Jaminan asuransi 1. Memberikan pengertian dan perhatian
Ordinal
Sumber : Parasuraman et al (2008)
Variabel Keputusan pembelian (Y)
Tabel 3.3 Variabel Keputusan Pembelian (Y) Dimensi Indikator Produk Selection Brand Selection Store Selection
1. 2. 1. 2. 1.
Kebutuhan Manfaat produk Mutu proses Gaya hidup Harga yang kompetitif 2. Pelayanan 3. Kelengkapan produk
Sumber : Hawkins et al (2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala Pengukuran
Ordinal
44
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiyono (2014) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Untuk mendapatkan data-data yang relevan dan valid maka diadakan penarikan sampel dari suatu populasi yang hendak diteliti. Populasi dari penelitian ini adalah konsumen yang pernah menggunakan jasa Traveloka.com. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2014), sampel merupakan bagian atau subset dari pada populasi, sampel diambil dari bagian populasi yang dipilih. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti subjeknya kurang dari 100 maka diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika subyeknya besar, maka 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih tergantung kemampuan penelitian. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode non probability sampling, karena populasi yang diteliti adalah populasi yang jumlah dan identitas anggota populasi tidak diketahui, selain itu juga dilakukan pengambilan sampel secara Accidental Sampling (Convenience Sampling). Menurut Santoso dan Tjiptono (2012) Accidental Sampling (Convenience Sampling) adalah prosedur sampling yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses. Sedangkan menurut
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Sugiyono (2014) Accidental Sampling adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah konsumen dan masyarakat di Kota Serang Banten. Dalam penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui, maka untuk memudahkan jumlah sampel yang diambil ditentukan dengan rumus (Riduwan, 2013) :
Dimana : n
= Jumlah Sampel
Za/2
= Nilai yang di dapat dari tabel normal atas tingkat keyakinan
e
= Kesalahan penarikan sampel Tingkat keyakinan dalam penelitian ini ditentukan sebesar 95% maka nilai
Za/2¬ adalah 1,96. Tingkat kesalahan penarikan sampel ditentukan sebesar 10%. Maka dari perhitungan rumus tersebut dapat diperoleh sampel yang dibutuhkan, yaitu :
Jadi berdasarkan rumus di atas, sampel yang diambil sebanyak 96,04 orang. Untuk memudahkan perhitungan maka dibulatkan menjadi 100 orang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
E. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Kuesioner Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan lembaran angket yang berisi daftar pertanyaan kepada responden atau masyarakat di Kota Serang Banten, yaitu Pengaruh Harga, Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian konsumen. Pengukuran variabel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
kuesioner
secara personal (Personality
Questionnaires). Data dikumpulkan dengan menggunakan angket tertutup.. dimana responden diminta menjawab pertanyaan dan menjawab dengan memilih dari sejumlah alternatif. Keuntungan bentuk tertutup ialah mudah diselesaikan, mudah dianalisis, dan mampu memberikan jangkauan jawaban. Interval pernyataan dalam penelitian ini adalah 1 – 5 dengan pernyataan jangkarnya Sangat Tidak Setuju (STS) hingga sangat setuju (SS). Dalam penelitian ini, untuk mengukur variabel yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2014). Jenjang yang dibuat atau dipakai adalah 5 (1,2,3,4,5) untuk memberikan nilai berdasarkan skor atau angka/bobot atas jawaban yang diperoleh dari masingmasing nilai adalah sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
Tabel 3.2 Skala Likert Dengan Skor Setiap Pernyataan Pernyataan
Skor
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
5 4 3 2 1
Sumber: Sugiyono (2014)
F. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah : Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau persorangan, seperti : hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Jenis data ini diperoleh langsung dari wawancara atau pengisian kuesioner kepada para konsumen atau masyarakat di Kota Serang Banten
G. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Metode
penelitian
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, maksudnya digunakan skala penilaian untuk menyatakan bobot dari tingkat kepentingan konsumen (ekpectations) dan kinerja perusahaan. Menurut Sugiyono (2014), analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan
cara
mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Tolak ukur dari pendeskripsian ini adalah dengan pemberian angka, baik dalam jumlah maupun prosentase. 2. Uji Kelayakan Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali:2010). Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom d(f)=n –k dengan alpha 0,05. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid. Untuk hasil analisis dapat dilihat pada output uji reliabilitas pada bagian correted item total correlation. Dalam pengambilan keputusan untuk menguji validitas indikatornya adalah: 1) Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel maka butir atau variabel tersebut valid. 2) Jika r hitung tidak positif dan r hitung < r tabel maka butir atauvariabel tersebut tidak valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten, atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali:2011).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: 1) Repeated measure atau pengukuran ulang, dimana seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda,dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya. 2) One shot atau pengukuran sekali saja, adapun cara yang digunakan adalah dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α).Suatu kontruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0.60. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.Teknik pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Sample Kolmogorov Sminorvtest. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui metode grafik dan statistik. Metode grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat normal probability plot. Normal
probability plot adalah membandingkan
distribusi kumulatif data yang sungguhnya dengan distribusi kumulatif data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan melalui analisis ini, jika data menyebar disekitar garis diagonal sebagian representasi pada distribusi normal, berarti model regresi memenuhi asumsi normalitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
b. Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan yang sempurna antar sesama variabel bebas, karena dalam asumsi klasik hal ini tidak boleh terjadi. Pengujian multikolonieritas dilakukan dengan melihat nilai dari VIF. Dengan kriteria sebagai berikut : a) Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas diantara variabel bebas. b) Jika nilai VIF > 10 maka terjadi gejala multikolinearitas diantara variabel bebas. c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas ini bertujuan untuk melihat varians data, apakah bersifat homogeny atau heterogen. Syarat dalam analisis regresi linier berganda adalah varian data harus bersifat homogeny atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan scatterplot dengan kriteria : a. Jika data menyebar suatu pola teratur, maka dikatakan terjadi heteroskedastisitas (varian data tidak sama). b.
Jika data menyebar membentuk suatu pola tidak teratur, maka dikatakan tidak terjadi kasus heteroskedastisitas (varian data sama).
4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Dalam pembahasan skripsi ini, peneliti menggunakan metode regresi berganda dimana metode analisis ini merupakan metode statistika yang digunakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
untuk menentukan seberapa kuat antara empat variabel yang akan diteliti. Metode analisis regresi ini bertujuan untuk meramalkan atau menduga nilai suatu variabel yang berkesesuaian dengan nilai tertentu dari suatu variabel lain. Regresi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X1 (Harga) dan variabel X2 (Kualitas Pelayanan) terhadap variabel Y (Keputusan Pembelian). Dengan menggunakan bantuan analisis statistika atau disebut SPSS (Statistical Program Social Scientist). Analisis regresi berganda digunakan sebagai analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Dimana pada variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Maka perumusan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini menurut Sugiyono (2014), yaitu : Y = a + b1X1 +b2X2 + e
Dimana : y
= Keputusan Pembelian
a
= Konstanta
b1
= Harga
b2
= Kualitas Pelayanan
X1
= Koefisien Regresi Harga
X2
= Koefisien Regresi Kualitas Pelayanan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
a. Uji Ketepatan Model 1). Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masingmasing pengamatan, sedangkan untuk data runtut (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2011). Untuk mengetahui besarnya variabel bebas 2). Uji F (Pengujian secara Simultan) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Priyatno, 2010). Uji F atau ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi yang ditetapkan untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian. Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak. Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima. b. Uji Regresi Secara Parsial (Uji t) Uji Statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
variabel dependen (Ghozali 2011). Menurut (Malhotra, 2006) uji t merupakan sebuah uji untuk menguji hipotesis rata-rata, uji t dapat dilakukan atas dua ratarata satu populasi atau dua populasi pengamatan. Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas (Harga dan Kualitas Pelayanan) terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian) secara terpisah atau pun bersama-sama. Untuk menguji variabel yang berpengaruh X1, dan X2, terhadap Y secara terpisah maupun bersama-sama, maka digunakan uji t. Adapun kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut : 1. Jika signifikansi < 0,05 maka H1 diterima berarti ada pengaruh signifikasi variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. 2. Jika signifikansi > 0,05 maka H¬1 ditolak berarti tidak ada pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/