BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana dari struktur penelitian yang mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, objektif, efisien, dan efektif (jogiyanto, 2004). Menurut Indriantoro dan Supomo (2002), desain penelitian dapat meliputi beberapa elemen, yaitu sebagai berikut: 1. Tujuan studi Tujuan studi ini adalah pengujian hipotesis, yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh LMX terhadap deprivasi relatif, deprivasi relatif terhadap effort behavior dan sabotase layanan serta peran moderasi WFC dalam pengaruh LMX terhadap deprivasi relatif. 2. Tipe Hubungan Variabel Tipe hubungan variabel dalam penelitian ini adalah hubungan korelasional yang menunjukkan arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
24
25
3. Lingkungan penelitian Lingkungan penelitian ini adalah lingkungan yang natural, yaitu dengan mengambil subyek penelitian karyawan frontliner pada hotel bintang 4 & 5 di Solo Raya. 4. Unit analisis Unit analisis penelitian ini adalah tingkat individual, yaitu data yang dianalisis berasal dari setiap individu (karyawan frontliner hotel bintang 4 & 5 di Solo raya). 5. Horison waktu Data penelitian dapat dikumpulkan sekaligus pada waktu tertentu atau dikumpulkan secara bertahap dalam beberapa waktu yang relatif lebih lama tergantung pada karakteristik masalah yang akan dijawab. Penelitian ini merupakan cross-sectional research,yaitu penelitian yang datanya dikumpulkan sekaligus pada periode tertentu. 6. Pengukuran konstruk Pengukuran konstruk dalam penelitian ini menggunakan skala interval, yaitu skala yang menyatakan kategori, peringkat, dan jarak konstruk yang diukur. Skala interval yang digunakan dinyatakan dengan angka 1 sampai 5 . Skala likert ditujukan dengan : angka 1
: Sangat tidak setuju
angka 2
: Tidak setuju
angka 3
: Netral
angka 4
: Setuju
angka 5
: Sangat setuju
26
3.2
Populasi, Sampel, dan Sampling
3.2.1
Populasi Populasi adalah sekumpulan individu, peristiwa, atau hal-hal yang menarik lainya yang ingin diteliti (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan frontliner pada industri perhotelan di Solo Raya. Berdasarkan penelusuran data yang diperoleh melalui Badan Pusat Statistik kota Surakarta dan sumber lain , jumlah hotel bintang 4 dan 5 ada 12 hotel yang dijelaskan pada tabel berikut: Tabel III.1 Jumlah Hotel Bintang 4 & 5 di wilayah Solo Raya No
Keterangan
Klasifikasi
Hotel
Bintang
1
Aston Solo
4
2
Solo Paragon
4
3
Sala view
4
4
Novotel
4
5
The sunan
4
6
Best Western Solo Baru
4
7
The Alana
4
8
Hotel Syariah
4
9
Lor In
5
10
Sahid Jaya
5
11
Kusuma Sahid Prince
5
12
The Royal Surakarta
5
Heritage
Sumber: Data BPS direktori hotel kota Surakarta 2015
27
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan frontliner dari 2 hotel bintang 4 & 2 hotel bintang 5 di wilayah Solo Raya, yaitu Hotel Best Western, Hotel Syariah, Hotel Sahid Jaya dan Hotel Lor In dengan jumlah 200 karyawan. Untuk Karyawan Frontliner yaitu yang berada pada tiga divisi yang ada pada industri hotel yaitu divisi front office, house keeping dan food & beverage. 3.2.2
Sampel Pengambilan sampel adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga peneilitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi (sekaran,2006). Penentuan jumlah sampel yang akan diambil ditentukan dengan rumus Slovin (Sevilla et. al.,1960:182) dalam Wiyono (2011), sebagai berikut: n=
( )
keterangan: n
= jumlah sampel
N
= jumlah populasi
e
= (1-tingkat ketepatan)= α
1
= angka konstanta
Sesuai dengan rumus Slovin di atas, maka jumlah yang akan diambil dengan tingkat ketepatan 95% dalam penelitian ini adalah: n=
(
)
= 133,33
Kemudian untuk setiap hotel diambil sebanyak:
28
/ 67% Dengan demikian jumlah yang akan diambil sebagai sampel dari masing-masing tempat adalah sebagai berikut: Tabel III.2 Penentuan Sample Penelitian No
Keterangan Hotel
Klasifikasi Bintang
Jumlah Karyawan Frontliner
1
Best Western
4
60 org. x 67%
Responden Karyawan Frontliner 40
2
Syariah Solo
4
30 org. x 67%
20
3 4
Sahid Jaya Lor In
5 5
50 org. x 67% 60 org. x 67%
34 40
Jumlah 200 Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2016
134
Berdasarkan tabel diatas maka jumlah sampel yang diambil dari penelitian ini adalah 134 responden karyawan Frontliner. 3.2.3
Sampling Teknik pengambilan sampel adalah proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi yang akan dijadikan sebagai sampel. Dalam penelitian ini, pihak hotel tidak mengizinkan peneliti untuk memberikan kuesioner secara langsung kepada responden sehingga
penyebaran
kuesioner difasilitasi oleh pihak hotel. Dengan melihat karakteristik populasi yang ada dan adanya keterbatasan dalam pengambilan data maka penentuan responden yang dijadikan dalam penelitian ini dilakukan dengan
metode convenience
sampling, yaitu memilih sampel dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti (Sekaran, 2006).
29
3.3
Definisi Operasional dan PengukuranVariabel Untuk memberikan gambaran dan pemahaman yang lebih baik, maka berikut ini akan disampaikan definisi operasional dari masingmasing variabel yang berkaitan dan akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: a.
Leader Member Exchange Berdasarkan definisi Dansereau, Graen, dan Haga (1975) dan Scandura dan Graen (1984), leader member exchange (LMX) hubungan dalam penelitian ini mengacu pada kualitas hubungan langsung antara bawahan dan atasan dalam lingkungan kerja. Penilaian dimensi LMX didasarkan pada LMX 5 skala Scandura dan Graen
(1984).
Pengukuran
variabel
leader-member
exchange
dilakukan dengan 7 item pertanyaan berdasarkan Penilaian dimensi LMX didasarkan pada LMX 5 skala Scandura dan Graen (1984). b.
Deprivasi Relatif Berdasarkan pernyataan Crosby (1976) dan Tougas, Beaton & Sablonniere (2005) definisi operasional deprivasi relatif dalam penelitian ini melibatkan karyawan dirampas persepsi dan rasa ketidakadilanya yang ditimbulkan oleh perbandingan dengan rekanrekan mereka. Pengukuran variabel deprivasi relatif dilakukan dengan 6 item pertanyaan didasarkan pada skala Tougas et al. (2005).
30
c.
Effort Behavior Berdasarkan demonstrasi Sujan, Barton, dan Nirmalya (1994) dan Testa (1999), definisi operasional effort behavior dalam penelitian ini melibatkan sejauh mana karyawan berusaha untuk memberikan layanan berkualitas tinggi untuk tujuan memuaskan pelanggan. Pengukuran effort behavior dilakukan dengan 10 item pertanyaan didasarkan pada skala Sujan et al. (1994), di mana item direvisi untuk memenuhi persyaratan penelitian.
d.
Sabotase Layanan Berdasarkan demonstrasi Harris dan Ogbonna (2002), definisi operasional pelayanan sabotase dalam penelitian ini melibatkan tindakan yang disengaja karyawan yang mempengaruhi secara negatif
pelayanan yang diberikan. Pengukuran sabotase layanan
dilakukan dengan 8 item pertanyaan didasarkan pada skala Harris dan Ogbonna (2002). e.
Work Family Conflict Berdasarkan demonstrasi Frone et al. (1997) dan Netemeyer et al. (1996), penelitian didefinisikan WFC sebagai ketidaksepakatan di antara individu-individu yang terjadi ketika pekerjaan menghambat urusan keluarga; dan konflik keluarga-pekerjaan terjadi ketika waktu yang dibutuhkan oleh keluarga mengganggu pekerjaan. Pengukuran WFC dilakukan dengan 5 item pertanyaan didasarkan pada skala Netemeyer et al. (1996).
31
3.4
Instrumen Penelitian Instrumen yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi item – item pernyataan yang akan diisi oleh responden. Penelitian ini menggunkaan kuesoner karena merujuk pada artikel utama yang saya ambil.
3.5
Sumber Data Sumber data yang didapat dalam penelitian ini adalah sumber data primer.Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi (Sekaran, 2006).Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder: a.
Data Primer Data primer dalam penelitian ini adalah data tentang leader-member exchange, deprivasi relatif,
effort behavior,
sabotase layanan dan work-family conflict dengan cara menyebar kuesioner kepada karyawan frontliner Hotel bintang 4 yaitu Hotel Best Western dan Hotel Syariah & Hotel bintang 5 yaitu Hotel Sahid Jaya dan Hotel Lor In di wilayah Solo Raya sebagai responden. b.
Data Sekunder Data sekunder adalah sumber data atau informasi yang dikumpulkan orang atau pihak lain yang di gunakan peneliti untuk penelitiannya (Sekaran, 2000). Data sekunder yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah deskriptif obyek penelitian
32
yang meliputi jenis dan klasifikasi hotel yang didapat melalui Badan Pusat Statistik kota Surakarta, Hotel Best Western, Hotel Syariah, Hotel Lor in dan Hotel Sahid Jaya
3.6
METODE PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara metode Kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan dijawab oleh responden, Biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas (Sekaran, 2006). Penelitian
ini
menggunakan
metode
kuesioner
dengan
dasar
pertimbangan bahwa responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri, apa yang dinyatakan responden kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya, dan interpretasi responden tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.
3.7
METODE ANALISIS DATA
3.7.1
Analisis Deskriptif Analisis ini berisi tentang bahasan secara deskriptif mengenai tanggapan yang diberikan responden pada kuesioner. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2004).
33
3.7.2
Uji Instrumen a.
Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk mengetahui seberapa tepat suatu tes melakukan fungsi ukurnya.Semakin tinggi validitas suatu fungsi ukur, semakin tinggi pengukuran mengenai sasarannya (Sekaran, 2006).Uji validitas akan digunakan Confirmatory Factor Analysis dengan bantuan SPSS for windows v16.00, di mana syarat boleh dilakukannya analisis faktor harus memiliki nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequancy (KMO MSA) > 0,50. Item pernyataan dikatakan valid jika memiliki factor loading ≥ 0,50 dan telah terekstrak sempurna (Ghozali, 2005).
b.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi
dua
kali
atau
lebih.Reliabilitas
suatu
pengukuran
mencerminkan apakah suatu pengukuran dapat terbebas dari kesalahan (error), sehingga memberikan hasil pengukuran yang konsisten pada kondisi yang berbeda dan pada masing-masing butir dalam instrumen, Sekaran, (2000). Berdasarkan pendapat para ahli, dapat dikatakan bahwa sebuah kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban dari seorang responden selalu konsisten meskipun kuesioner diberikan pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach’s Alpha dengan bantuan perangkat lunak SPSS 18.
34
Menurut Sekaran (2006), terdapat klasifikasi nilai Cronbach’s Alpha sebagai berikut: a. Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,80 – 1,0 dikategorikan reliabilitas baik. b. Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,60 – 0,79 dikategorikan riabilitas dapat diterima. c. Nilai Cronbach’s Alpha< 0,60 dikategorikan reliabilitas buruk. 3.7.3
Uji Hipotesis Analisis regresi hirarkis digunakan untuk untuk menguji hipotesis pada penelitian ini. Hierarchical Regresion analysis merupakan metode
statistik
yang
diperkirakan
mampu
untuk
menjawab
permasalahan penelitian yang dirumuskan, analisis regresi yang dilakukan bertahap dengan komposisi variabel yang berbeda-beda, mungkin ditambah atau dikurangi, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruhnya dalam setiap langkah pengujian (Sekaran, 2006). Penelitian ini menggunakan perangkat lunak SPSS v18.00 for Windows. Ada empat tahap pengujian, tahap pertama menentukan skor pada variabel LMX pada deprivasi relatif. Tahap kedua menentukan skor variabel deprivasi relatif pada effort behavior. Selanjutnya menentukan skor variabel deprivasi relatif pada sabotase layanan.
Terakhir,
menentukan
skor
interaksi
WFC
dalam
memoderasi pengaruh LMX terhadap deprivasi relatif. Adapun persamaan regresinya, sebagai berikut: DR=α+βLMX+E ............................................................................. (1) EB=α+βDR+E ............................................................................... (2)
35
SL=α+βDR+E ................................................................................ (3) DR=α+β1LMX+β2WFC+ β3LMX*WFC+E ................................... (4) Keterangan: DR
= Deprivasi Relatif
EB
= Effort Behavior
SL
= Sabotase Layanan
α
= Konstanta
β1…β3 = Koefisien Regresi LMX
= Leader Member Exchange
WFC
= Work Family Conflict