BAB III METODE PENELITIAN 3.1.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pendekatan secara kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2014:07) menjelaskan metode penelitian kuantitatif merupakan metode tradisional karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Penelitian kuantitatif biasanya digunakan dalam penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statik, untuk menunjukkan hubungan antara variabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal (Sugiyono 2012:14-15), sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel. Pada penelitian ini menggunakan analisis kausal, karena penelitian ini berusaha mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel yang telah diteliti. Variabel-variabel yang diteliti adalah hambatan berpindah dan biaya berpindah terhadap loyalitas pelanggan jasa sedot wc CV. Jaya Mandiri pada wilayah Gresik.
3.2. Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel 3.2.1. Pengertian Populasi Menurut Sugiyono (2014:215) menjelaskan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
35
36
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Maka populasi dalam penelitian ini adalah para konsumen sedot wc CV. Jaya Mandiri pada wilayah Gresik, berdasarkan data yang diperoleh jasa sedot wc CV. Jaya Mandiri pada wilayah Gresik, rata-rata populasi konsumen yang menggunakan jasa ini rata-rata sebanyak 200 konsumen perbulannya.
3.2.2. Sampel Menurut Sugiyono (2014:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan pemeliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).
3.2.2.1. Teknik Sampling Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Dalam Penelitian ini prosedur yang kemudian digunakan untuk pengumpulan data adalah teknik probability sampling, yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Kemudian digunakan metode Simple Random Sampling,
37
yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2013:122). Cara demikian dilakukan karena anggota populasi dianggap homogen. Dalam Penelitian ini prosedur yang kemudian digunakan untuk pengumpulan data konsumen jasa sedot wc CV. Jaya Mandiri pada wilayah Gresik. Penentuan Sampling
sampel
dalam
penelitian
ini menggunakan Probability
dengan menggunakan simple random sampling dikatakan simple
(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
(Sugiyono,
2014:85). Sedangkan menurut Arikunto (2010:134-185) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili karakteristik populasi, apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel yang diambil adalah semuanya namun apabila pupulasi penelitian berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10 - 15% atau 20 - 25% atau lebih. Pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan dengan cara sampel acak, sampel wilayah, sampel proporsi, sampel kuota, sampel kelompok dan sampel kembar. Dalam hal ini peniliti mengambil 20% dari populasi yang ada yaitu 200 konsumen, sehingga terdapat 40 konsumen yang akan di jadikan sampel. Syarat penganbilan sampel berdasarkan pertimbangan bahwa responden sudah berusia diatas 17 tahun, pernah menggunakan jasa sedot wc CV. Jaya Mandiri 4 bulan terakhir.
38
3.3 Variabel dan Definisi Operasional Variabel Teori Variabel Penelitian menurut Sugiono (2014:38). Variabel penelitian adalah Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, Kemudian ditarik kesimpulannya.
3.3.1. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah loyalitas pelanggan sedot wc CV. Jaya Mandiri pada wilayah Gresik (Y).
3.3.2. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah sebagai berikut: a.
Hambatan Berpindah (Switching Barrier) (X1)
b.
Biaya Berpindah (Switching Cost) (X2)
39
3.3.3. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional pada penelitian adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel, dimana dalam penelitian ini loyalitas pelanggan merupakan variabel terikat dan hambatan berpindah serta biaya berpindah merupakan variabel bebas. Adapun variabel penelitiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Operasional variabel penelitian Variabel hambatan berpindah (Switching Barrier) (X1)
Definisi
Indikator
hambatan berpindah (Switching barrier) adalah semua faktor yang membuat konsumen sulit untuk berpindah merek, Jones, dkk (2003:702)
1. Nilai nilai ekonomi yaitu (nilai dari suatu produk atau jasa yaitu manfaat dan pengorbanan) 2. Psikolog (mental, rasa tidak sanggup, atau ketakutan yang terjadi saat menilai berbagai alternatif jasa) 3. Sosial (terdiri atas kelompok referensi) 4. Fungsional (kemampuan suatu penyedia jasa untuk menjalankan fungsifungsinya)
Pengukuran
Skor
Sangat tidak setuju
1
Tidak setuju
2
Netral
3
Setuju
4
Sangat setuju
5
40
Biaya Berpindah (Switching cost) (X2)
Loyalitas pelanggan (Y)
Biaya Berpindah (Switching cost) adalah biaya segera yang dikeluarkan oleh konsumen atas proses berpindah dari penyedia layanan yang satu kepenyedia layanan yang lain, Burnham et.al (2003:111) dalam Siregar (2009:35).
1. Kualitas produk/jasa yang tidak sesuai harapan jika beralih. 2. Biaya untuk mengawali hubungan dengan jasa baru jika beralih 3. Benefit yang hilang jika beralih ke jasa lain 4. Kenyamanan dalam berhubungan dengan personel (karyawan) 5. Senang dengan image yang dimiliki
Sangat tidak setuju
1
Tidak setuju
2
Netral
3
Setuju
4
Sangat setuju
5
loyalitas pelanggan adalah “Komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk atau jasa yang disukai di masa depan meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih, Oliver dalam Kotler dan Keller (2009:138).
1. Repeat Purchase (kesetiaan terhadap pembelian produk/jasa)
Sangat tidak setuju
1
Tidak setuju
2
2. Retention (Ketahanan Netral terhadap pengaruh yang negatif mengenai perusahaan) Setuju 3. Referalls (bahan acuan, rujukan, dan bahan pembanding)
Sangat setuju
3 4 5
41
3.4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.4.1. Jenis dan Sumber Data Menurut Soewadji (2012:147) data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini meliputi : 1.
Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh si peneliti langsung dari objek yang diteliti. Data yang diperoleh dikumpulkan secara langsung dari objek yang diteliti, yang didapatkan melalui wawancara dan penyebaran kuesioner pada responden, seperti dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan pada Wilayah Gresik.
2.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen, publikasi yang sudah dalam bentuk jadi. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan dengan cara membaca literatur, buku, artikel, jurnal, data dari internet, dan skripsi maupun tesis penelitian sebelumnya.
3.4.2 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumplan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpan mengetahi teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
42
yang memenuhi standart data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini diharapkan data yang valid sesuai dengan yang di harapkan. Adapun pengumpulan data yang di peroleh untuk mengumpulkan data ini, peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu : 1.
Metode observasi Observasi disebut juga dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Metode ini digunakan peneliti untuk mengamati secara lansung terhadap dan tentang pelanggan sedot wc CV. Jaya Mandiri untuk mencari data tentang loyalitas pelanggan pada wilayah gresik.
2.
Metode Koesioner Kuesior merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk di jawap. Metode ini digunakan untuk mengetahui tentang seberapa loyal pelanggan sedot wc CV. Jaya Mandiri pada wilayah Gesik.
3.
Metode wawancara (interview) Metode wawancara (interview) merupakan alat pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari interview adalah kontak lansung
43
dengan tatap muka antara pencari informasi (interviewer) dan sumber informasi (interview). Adapun yang akan di wawancara (interview) pada penelitian ini adalah yang bersangkutan dengan penelitian yang ada pada wilayah gresik antara lain pengusaha dan pelanggan. 4.
Studi kasus Studi kasus adalah suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integrative dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya
dengan
tujuan
masalahnya
dapat
terselesaikan
dan
memperoleh perkembangan diri yang baik. 5.
Metode dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, majalah, surat kabar, agenda dan sebagainya. Adapun yang di maksud disini adalah pengambilan data denagn cara mencatat bahan-bahan tertulis yang ada di perusahaan terutama yang berkenaan dengan jasa sedot wc CV. Jaya Mandiri pada wilayah gresik.
3.5. Prosess Pengumpulan Data Dari data yang dikumpulkan, kemudian diolah, disusun, dan dibandingkan serta dianalisis dengan dasar teori dan ditarik suatu kesimpulan untuk memberi saran yang diperlukan. Proses pengolahan data meliputi :
44
1.
Editing Cara pengumpulan data dengan cara memilih-milih data yang sesuai dengan keperluannya, sehingga memudahkan dalam pengolahan.
2.
Coding Pemberi kode atau simbol, baik berupa angka, huruf atau kata-kata pada variable tertentu sebelum proses tabulasi.
3. Tabulasi Menyusun tabel-tabel untuk tiap variabel atau data sehingga tersusun dengan jelas.
3.6. Teknik Keabsahan Data 3.6.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.1.1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2011:53). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengukuran tersebut harus mampu memberikan gambaran mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya diantara subjek satu dengan yang lainnya. Bila koefisien korelasi sama dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3) maka butiran instrument dinyatakan valid (Sugiyono, 2011:134).
45
3.6.1.2. Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2009:85) menyatakan reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu karena masingmasing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indikator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak reliabel. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan one shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila (Ghozali, 2009:85): Hasil Alpha Cronbach > 0,60 = reliabel Hasil Alpha Cronbach < 0,60 = tidak reliabel
3.6.2. Uji Asumsi Klasik 3.6.2.1. Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah
46
dengan melihat dari normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting dataresidual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sebenarnya akan mengikut garis diagonalnya (Ghozali, 2011:161).
Dasar
pengambilan
keputusan
untuk
uji
normalitas adalah
(Ghozali, 2011:160); a.
Jika data menyebar disekitar garis garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal
atau
grafik
histogramnya
menunjukkan distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b.
Jika data menyebar jauh dari diagonalatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.6.2.2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas.Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal (Ghozali, 2011:105). Dalam penelitian ini, teknik untuk mendeketsi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF), nilai tolerance yang besarnya diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah
47
10
menunjukkan
bahwa
tidak
adanya multikolinearitas diantara variabel
bebasnya (Ghozali, 2011:255).
3.6.2.3. Uji Heterokedastisitas Menurut (Ghozali, 2011:139), uji heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Diagnosis adanya heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan glejser test. yaitu dengan cara meregresikan nilai
absolute residual
terhadap variabel bebas. Jika
nilai
signifikansi > 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas, artinya lolos uji heteroskedastisitas.
3.7. Teknik Analisa Data 3.7.1. Analisis Data Kuantiatif Dalam penelitian kuantitatif teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu di arahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah di rumuskan dalam proposal. karena datanya kuantitatif maka teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia. Analisis data kuantiatif menggunakan data berbentuk angka-angka yang diperoleh sebagai hasil pengukuran atau penjumlahan dari kuesioner.
48
Untuk mendapatkan data kuantitatif, digunakan skala Likert yang diperoleh dari daftar pertanyaan yang digolongkan ke dalam lima tingkatan (Sugiyono, 2014:243), Berikut adalah contoh skala likert yang akan digunakan dalam penelitian : a.
Untuk jawaban “STS” sangat tidak setuju diberi nilai
=1
b.
Untuk jawaban “TS” tidak setuju diberi nilai
=2
c.
Untuk jawapan “N” Netral
=3
d.
Untuk jawaban “S” setuju diberi nilai
=4
e.
Untuk jawaban “SS” sangat setuju diberi nilai
=5
Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan mengenai pengaruh hambatan berpindah, biaya berpindah dan loyalitas pelanggan jasa sedot wc CV. jaya mandiri pada wilayah Gresik dengan menggunakan Uji Validitas data dan Reliabilitas data, dengan bantuan program SPSS versi 20 (Statistical Package for Social Science).
3.7.2. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis ini digunakan untuk menganalisis pengaruh dari berbagai variabel bebas, yaitu hambatan berpindah dan biaya berpindah terhadap satu variabel terikat, yaitu Loyalitas pelanggan jasa sedot wc jaya mandiri wilayah Gresik (Ghozali, 2009:110). Formula untuk regresi linear berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
49
Y = α + b1X1 +b2 X2 + € Dimana : Y
= Loyalitas Pelanggan
α
= Konstanta
X1
= Hambatan Berpindah (Switching Barrier)
X2
= Biaya Berpindah (Switching Cost)
b1
= Koefisien Regresi untuk Varibel Hambatan Berpindah
b2
= Koefisien Regresi untuk Varibel Biaya Berpindah
€
= Variabel pengganggu
3.7.3. Koefisien Determinasi (R2) Menurut Ghozali (2011:97) menerangkan bahwa koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang
mendekati
satu
berarti
variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel
independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli
50
apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independen. Oleh karena itu, banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti nilai R2 nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.
3.8. Pengujian Hipotesis 3.8.1. Uji F (Uji Simultan) Ghozali (2011:98), menyatakan bahwa Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara bersama-sama dengan α = 0,05. Maka cara yang dilakukan adalah: a.
Bila (P-Value) < 0,05 artinya variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen.
b.
Bila (P-Value) > 0,05 artinya variabel independen secara simultan tidak mempengaruhi variabel dependen.
3.8.2. Uji t (Uji Parsial) Menurut Ghozali (2011:98) menjelaskan uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual
51
dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Variabel
bebas dinyatakan
berpengaruh terhadap variabel terikat apabila mempunyai tingkat signifikansi dengan toleransi kesalahan
peramalan
<
0,05
sehingga bisa disimpulkan
terdapat pengaruh yang signifikan, berarti atau bermakna dari variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan α = 0,05. Maka cara yang dilakukan adalah: a.
Bila (P-Value) < 0,05 artinya variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.
b.
Bila (P-Value) > 0,05 artinya variabel independen secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependen.