BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif khususnya pada metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2008:72), metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrument penelitian dengan analisis data bersifat kuantitatif/statistik untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan mengambil spesifikasi metode penelitian eksperimen yang dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Bentuk desain eksperimennya adalah True Experimental dalam spesifikasi Pretest-Posttest Control Group Design. Desain ini membentuk dua kelompok yang diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sebaiknya, hasil pretest dua kelompok tersebut tidak jauh berbeda. Terakhir, dua kelompok tersebut diberi posttest untuk mengetahui hasil dari penelitian pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dua kelompok tersebut, yaitu Kelompok Kontrol (Kelas X GB 1) diberi perlakuan Y (Model Pembelajaran Konvensional) dan Kelompok Eksperimen (Kelas X GB 3) diberi perlakuan X (Model Pembelajaran CTL). 38
39
Tabel 3.1 Desain kelompok kontrol pretest-posstest tes acak
Kelompok
Pretest
Perlakuan Posstest
Acak
X GB 3 (Kel. Eksp.)
0
x
0
Acak
X GB 1 (Kel. Kont.)
0
-
0
Sumber: Sukmadinata (2009: 204) Keterangan: X GB 3 (Kelompok eksperimen)
= Menggunakan metode CTL
X GB 1 (Kelompok kontrol)
= Menggunakan metode konvensional
x
= Perlakuan CTL
-
= Perlakuan konvensional
B. Populasi dan Sampel Populasi yang diambil adalah siswa SMKN 5 Bandung. Sedangkan sampel yang diteliti adalah Siswa jurusan Instalasi Bangunan, Kelas X GB 1 dan Kelas X GB 3. Teknik sampling yang digunakan berdasarkan teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Oleh karena itu, sampel yang diambil berdasarkan rekomendasi dari guru ilmu bahan bangunan yang mengajar seluruh kelas XGB dalam mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan.
C. Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 5 Bandung yang beralamat di jalan Bojongkoneng No. 37A Bandung.
40
D. Tahap-tahap penelitian Latar Belakang
Rumusan Masalah Judul
Landasan Teori Metodologi Penelitian
Tujuan Penelitian
Tahap Persiapan
Manfaat Pembuatan Instrumen
Pengujian Instrumen
Tahap Pengumpulan Data
Tahap Pengolahan Data
Pre Test
Kelas Eksperimen
CTL
Post Test
Pre Test
Kelas Kontrol
Konvensional
Post Test
Penelitian
Hasil Data
Analisis Data
Hipotesis
Kesimpulan & Saran
Diagram 3.1 Tahapan penelitian Keterangan : = Tahap persiapan = Tahap pengumpulan data = Tahap pengolahan data = Alur penelitian = Kumulatif
E. Instrumen penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar pada Mata Diklat Ilmu Bahan Bangunan yaitu test dan lembar observasi (model pembelajaran CTL dan konvensional). Test ini dibagi menjadi dua waktu yaitu test yang diberikan sebelum memulai proses kegiatan belajar mengajar
41
dinamakan pretest, sedangkan test yang diberikan setelah proses kegiatan belajar mengajar dinamakan posttest. Test ini terdiri dari 30 pertanyaan pilihan ganda. Lembar observasi diisi, ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Aktivitas tersebut bertujuan untuk mengecek Kegiatan pembelajaran apakah sudah sesuai atau tidak dengan model pembelajaran CTL.
F. Uji validitas instrumen Pengujian validitas instrument dilakukan dengan cara judgement. Pengujian ini diuji oleh Guru Mata Diklat Ilmu Bahan Bangunan.
G. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah test. Instrumen test dilakukan untuk memperoleh data hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Test ini terdiri dari pretest dan posttest. Pretest dipakai untuk mengetahui kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan posttest digunakan pada akhir pembelajaran baik di kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Pedoman Observasi dinilai ketika berlangsungnya proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kesesuaian antara konsep model pembelajaran CTL dengan yang ada dilapangan akan dinilai oleh guru. Sedangkan
42
kesesuaian antara konsep model pembelajaran konvensional dengan yang ada dilapangan akan dinilai oleh peneliti.
H. Teknik pengolahan data Hasil data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif. Pengolahan data kuantitatif dimulai dari menganalisis hasil pretest dan postest baik pada kelompok eksperimen maupun kontrol. Hal yang pertama dilakukan adalah pengujian normalitas. Media yang digunakan dalam pengolahan data adalah SPSS 16 For Windows. Untuk menguji normalitas data digunakan uji Kolmogorof- smirnov. Jika data berdistribusi normal, maka selanjutnya data diuji dengan ujit. Uji-t ini bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata dua data. Sebaliknya, jika data berdistribusi tidak normal, maka diuji dengan statistik non parametrik dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Sedangkan untuk mengetahui tingkat kemampuan kualitas berpikir siswa secara kognitif baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol, dapat digunakan penskoran gain.
43
Penskoran Gain
Interpretasi Skor Gain
Data Penelitian
Kesimpulan UJi Normalitas
Analisis Uji Hipotesis
Distribusi Normal
Distribusi Tidak Normal
Statistik Parametrik
Statistik Non Parametrik
Uji t
Uji Man-Whitney
Diagram 3.2. Alur pengolahan data
Penskoran Gain Gain ternormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain aktual yaitu skor gain yang diperoleh siswa dengan skor gain maksimum yaitu skor gain tertinggi yang mungkin diperoleh siswa (Richard R. Hake, 1997). Cara menghitungnya menggunakan rumus-rumus sebagai berikut: G = S f − Si
Keterangan : G = gain Sf = skor tes Si = skor tes akhir
44
∑ < g >2 ∑ < g > SD = − N N Keterangan : SD = Standar Deviasi rata-rata gain ternormalisasi G = gain N = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
< g > rata − rata =
(% S
− % Si
f
)
(100% − % S )
± SD
i
Keterangan :
rata-rata
= rata-rata gain ternormalisasi
〈Sf 〉
= rata-rata skor tes awal
〈Si〉
= rata-rata skor tes akhir
SD
= Standar Deviasi rata-rata gain ternormalisasi Nilai rata-rata yang diperoleh kemudian diinterpretasikan pada
tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Nilai Gain ternormalisasi dan klasifikasinya Gain
Klasifikasi
〈g〉 ≥ 0,7
Tinggi
0,7 > 〈g〉 ≥ 0,3
Sedang
〈g〉 < 0,3
Rendah (R. R. Hake, 1998)