BAB III METODE PENELITIAN.
A. Lokasi , Subjek Populasi Dan Sampel Penelitian. 1.
Lokasi. Penelitian dilakukan pada beberapa Guru Pendidikan Kewarganegaraan
yang mengajar di
SMP Negeri Kota Bandung. Untuk memudahkan dalam
menentukan sekolah mana yang akan diteliti, maka SMP- SMP
itu
dikelompokkan berdasarkan cluster Sekolah SMP Negeri perwilayah. Menurut Keputusan Kepala Dinas Kota Bandung, Oji Mahroji dalam sebuah peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru(PPDB)mengatakan sitem cluster SMP Negeri Bandung tahun ini hanya dibagi dalam tiga cluster, yaitu clustersatu, cluster dua dan cluster tiga. SMP Negeri di kota Bandung yang masuk pada cluster satuterdiri dari 12 sekolah, yang meliputi : 1.
SMP Negeri 1 Jl Kesatrian No 12 Rayon Bandung Barat.
2.
SMP Negeri 2 Jl Sumatra No 36 Rayon Bandung Utara.
3.
SMP Negeri 3 Jl Dewi Sartika No 96 Rayon Bandung Selatan.
4.
SMP Negeri 5 Jl Sumatra No 40 Rayon Bandung Utara.
5.
SMP Negeri 7 Jl Ambon No 23 Rayon Bandung Utara.
6.
SMP Negeri 8 Jl Cigending No 19 Rayon Bandung Timur.
7.
SMP Negeri 12 Jl Setia Budi No 195 Bandung Barat.
8.
SMP Negeri 13 Jl Mutiara No 15 Rayon Bandung Timur.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
97
9.
SMP Negeri 14 Jl Lap. Supratman No 8 Rayon Bandung Utara.
10. SMP Negeri 28 Jl Solontangan II Rayon Bandung Timur. 11. SMP Negeri 30 Jl Sekejati No 32 Rayon Bandung Tenggara. 12. SMP Negeri 34 Jl Waas Soekarno Hata Rayon Bandung Selatan . SMP Negeri di kota Bandung yang masuk pada cluster ke dua terdiri dari 16 sekolah , yang melioputi : 1.
SMP Negeri 4 Jl Samoja No 5 Rayon Bandung Timur.
2.
SMP Negeri 9 Jl Semar No 5 Rayon Bandung Barat.
3.
SMP Negeri 10 Jl Dewi Sartika No115 Rayon Bandung Selatan.
4.
SMP Negeri 11 Jl Samsudin No 34 Rayon Bandung Selatan.
5.
SMP Negeri 15 Jl Setia Budhi No 85 Rayon Bandung Barat.
6.
SMP Negeri 16 Jl PPH Mustopa No 53 Bandung Utara.
7.
SMP Negeri 17 Jl Pacuan Kuda Rayon Bandung Timur.
8.
SMP Negeri 18 Jl Terusan Kircon Rayon Bandung Tenggara.
9.
SMP Negeri 24 Suka Mulya No 33 Rayon Bandung Selatan.
10. SMP Negeri 26 Jl Sarijadi Blok 23 Rayon Bandung Barat. 11. SMP Negeri 27 Jl Yudawastu Pramuka I Rayon Bandung Utara. 12. SMP Negeri 33 Jl BBK Tarogong Rayon Bandung Selatan. 13. SMP Negeri 36 Jl Caringin Rayon Bandung Selatan. 14. SMP Negeri 41 JlArjuna No 18 Rayon Bandung Barat. 15. SMP Negeri 43 Jl Kautamaan Istri No 31 Rayon Bandung Selatan. 16. SMP Negeri 44 Jl Cimanuk I Bandung Utara.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
98
SMP Negeri di kota Bandung yang masuk pada cluster ke tiga terdiri dari 24 sekolah , yang meliputi : 1.
SMP Negeri 6 Jl H Yakob No 36 Rayon Bandung Barat.
2.
SMP Negeri 19 Jl Sadang Luhur No 11 Rayon Bandung Utara.
3.
SMP Negeri 20 Jl Centeh No 5 Rayon Bandung Timur.
4.
SMP Negeri 21 Jl Caringin Gang Lumbung II Rayon Bandung Selatan.
5.
SMP Negeri 22 Jl Supratman No 24 Rayon Bandung Utara.
6.
SMP Negeri 23 Jl Arjuna No 20-22 Rayon Bandung Barat.
7.
SMP Negeri 25 Jl Pajagalan No.47 Rayon Bandung Selatan.
8.
SMP Negeri 29 Jl Geger Arum No.11A Rayon Bandung Barat.
9.
SMP Negeri 31 Jl. Binong Jati No 139 Rayon Bandung Tenggara.
10. SMP Negeri 32 Jl Arjuna No. 23 Rayon Bandung Barat. 11. SMP Negeri 35 Jl Dago Pojok No. 756 Rayon Bandung Utara. 12. SMP Negeri 37 Jl BBK Sari I Rayon Bandung Tenggara. 13. SMP Negeri 38 Jl Borobudur Cibaduyut Rayon Bandung Selatan. 14. SMP Negeri 39 Jl Holis No 439 Rayon Bandung Selatan. 15. SMP Negeri 40 Jl Wastukencana No 74A Rayon Bandung Barat. 16. SMP Negeri 42 Jl Manjah Lega Bandung Tenggara. 17. SMP Negeri 45Jl Yogyakarta No. 1A Rayon Bandung Barat. 18. SMP Negeri 46 Jl Cigagak Rayon Bandung Timur. 19. SMP Negeri 47 Jl Budi Cilember Rayon Bandung Barat. 20. SMP Negeri 48 Jl Batu I Raden VIII No. 19 Rayon Bandung Tenggara. 21. SMP Negeri 49 Jl Antapani No. 58 Rayon Bandung Barat. Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
99
22. SMP Negeri 50 Jl Pasirjati Ujung Berung Rayon Bandung Timur. 23. SMP Negeri 51 Jl Derwati Ranca Sari Rayon Bandung Tenggara. 24. SMP Negeri 52 Jl Ciumbuleuit RayonBandung Barat . Mengingat jarak lokasi SMP satu dengan SMP lainnya cukup jauh, maka peneliti meminta batuan dengan cara bergabung dengan Musyawarah Guru Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan
(MGMP PKN) Kota Bandung.
Kegiatan di MGMP, menentukan sampel secara acak,
mengambil data dari
kepengurusan MGMP kota Bandung sesuai dengan sampel yang sudah ditentukan, dan mengadakan koordinasi dengan kordinator sub rayon dalam melengkapi data responden dari masing-masing wilayah. 2.
Populasi. Sugiyono (Riduwan, 2006:24) memberikan pengertian bahwa “Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Riduwan “Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian”. Yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah Guru-guru Pendidikan Kewarganegaraan yang mengajar di SMP Negeri Kota Bandung . 3.
Sampel Penelitian . Menurut Arikunto (Riduwan, 2006:56), “Sampel adalah bagian dari
populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti)”. Sedangkan, menurut
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
100
Sugiyono (Riduwan, 2006:56), “Sampel penelitian adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Riduwan menyimpulkan, “Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”. Untuk menentukan sampel mana yang akan digunakan dalam penelitian, maka dalam kesempatan ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengambilan sampel, yang juga disebut teknik sampling meliputi :Sampel Purposif (Purposive Sample), Sampel
Stratifikasi (Stratified Sample), Sampel Proporsional
(Proportional Sampel) atau sampel Imbangan, dan Sampel Random. a.
Sampel Purposif ( Purposive Sample). Menurut Arikunto (2010: 183) sampel purposif, Yaitu sampel yang ditarik
berdasarkan tujuan tertentu. Dalam
penelitian ini adalah untuk
mengetahui
pengaruh kompetensi dan komitmen guru PKn dalam mengimplementasikan Pendidikan Karakter terhadap hasil belajar siswa. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menentukan sampel purposif, yakni : Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri pokok populasi. Subyek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subyek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang tepat pada populasi (key subjectis). Dan penentuan karakteristik populasi dilakukan dengancermat di dalam studi pendahuluan (Arikunto 2010:183). Adapun sampel guru PKn dalam penelitian ini adalah Guru PKn yang mengajar di SMP Kota Bandung berdasarkan klaster wilayah . Klaster SMP Negeri Kota Bandung berdasarkan keputusan kepala dinas Kota Bandung, terdiri dari 12 SMP Negeri klaster satu, 16 SMP Negeri klaster dua, dan 24 SMP Negeri claster 3. Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
101
Mengingat penentuan klaster dilakukan oleh kepala dinas Kota Bandung, dan menurut hemat peneliti sudah memenuhi syarat penentuan sampel purposif, maka dari 12 SMP Negeri klaster satu, enam sekolah secara acak dipilih untuk dijadikan sampel penelitian (enam guru PKn dari enam sekolah secara acak dijadikan sampel penelitian). Keenam guru PKn tersebut berasal dari : 1) SMP Negeri 1 Jl Kesatrian No 12 Rayon Bandung Barat. 2) SMP Negeri 2 Jl Sumatra No 36 Rayon Bandung Utara. 3) SMP Negeri 3 Jl Dewi Sartika No 96 Rayon Bandung Selatan. 4) SMP Negeri 12 Jl Setia Budi No 195 Bandung Barat. 5) SMP Negeri 13 Jl Mutiara No 15 Rayon Bandung Timur. 6) SMP Negeri 14 Jl Lap. Supratman No 8 Rayon Bandung Utara. Dari 16 Sekolah Clusterdua yang
homogen tersebut , maka sebelas
sekolah secara acak dipilih untuk dijadikan sampel penelitian (11 guru PKn dari 11 sekolah secara acak dijadikan sampel penelitian). Kesebelas guru PKn tersebut berasal dari : 1)
SMP Negeri 4 Jl Samoja No 5 Rayon Bandung Timut.
2)
SMP Negeri 9 Jl Semar No 5 Rayon Bandung Barat.
3)
SMP Negeri 10 Jl Dewi Sartika No115 Rayon Bandung Selatan.
4)
SMP Negeri 11 Jl Samsudin No 34 Rayon Bandung Selatan.
5)
SMP Negeri 15 Jl Setia Budhi No 85 Rayon Bandung Barat.
6)
SMP Negeri 18 Jl Terusan Kircon Rayon Bandung Tengggara.
7)
SMP Negeri 26 Jl Sarijadi Blok 23 Rayon Bandung Barat.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
102
8)
SMP Negeri 33 Jl BBK Tarogong Rayon Bandung Selatan.
9)
SMP Negeri 36 Jl Caringin Rayon Bandung Selatan.
10)
SMP Negeri 41 JlArjuna No 18 Rayon Bandung Barat.
11)
SMP Negeri 43 Jl Kautamaan Istri No 31 Rayon Selatan. Dari 24 Sekolah Cluster III yang homogen tersebut , maka limabelas
sekolah secara acak dipilih untuk dijadikan sampel penelitian ( 15 guru PKn dari 15 sekolah secara acak dijadikan sampel penelitian). Kelimabelas guru PKn tersebut berasal dari : 1)
SMP Negeri 20 Jl Centeh No 5 Rayon Bandung Timur.
2)
SMP Negeri 21 Jl Caringin Gang Lumbung II Rayon Bandung Selatan.
3)
SMP Negeri 22 Jl Supratman No 24 Rayon Bandung Utara.
4)
SMP Negeri 25 Jl Pajagalan No.47 Rayon Bandung Selatan.
5)
SMP Negeri 29 Jl Geger Arum No.11A Rayon Bandung Barat.
6)
SMP Negeri 31 Jl. Binong Jati No 139 Rayon Bandung Tenggara.
7)
SMP Negeri 32 Jl Arjuna No. 23 Rayon Bandung Barat.
8)
SMP Negeri 35 Jl Dago Pojok No. 756 Rayon Bandung Utara.
9)
SMP Negeri 39 Jl Holis No 439 Rayon Bandung Selatan.
10)
SMP Negeri 40 Jl Wastukencana No 74A Rayon Bandung Barat.
11)
SMP Negeri 42 Jl Manjah Lega Bandung Tenggara.
12)
SMP Negeri 46 Jl Cigagak Rayon Bandung Timur.
13)
SMP Negeri 47 Jl Budi Cilember Rayon Bandung Barat.
14)
SMP Negeri 50 Jl Pasirjati Ujung Berung Rayon Bandung Timur.
15)
SMP Negeri 52 Jl Ciumbuleuit Rayon Bandung Barat .
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
103
Mengingat jarak lokasi SMP satu dengan SMP lainnya cukup jauh, maka peneliti meminta batuan dengan cara bergabung dengan Musyawarah Guru Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan
(MGMP PKN) Kota Bandung.
Untuk mengatasi atau melengkapi data yang kurang atau guru yang telah ditentukan tidak bergabung dalam MGMP, maka peneliti dibantu oleh guru-guru koordinator sub rayon dalam mengambil data penelitian. b.
Sampel Stratifikasi (Stratified Sample). Yaitu sampel yang ditarik dari populasi bertingkat atau berlapis atau
berstrata. Dalam penelitian ini yaitu guru PKn dari klaster satu, klaster dua dan klaster tiga SMP Negeri KotaBandung. Penyebaran anggota sampel telah dilakukan dan tetap memperhatikan pengambilan secara acak. c.
Sampel Proporsional ( Proportional Sampel) atau sampel Imbangan. Menurut Arikunto (2010:182) sampel proposional yaitu, dilakukan untuk
menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Ada kalanya banyak subyek yang terdapat dalam setiap strata atau wilayah tidak sama. Oleh karena itu untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing strata atau wilayah. Winarno (1990 : 100) menyatakan bahwa: Apabila populasi cukup homogen, maka populasi di bawah 100 dapat digunakan sampel sebesar 50% , untuk populasi 100-1000 dapat digunakan sampel sebesar 20 %-50 % dan untuk populasi di atas 1000 dapat digunakan sampel sebesar 10% - 20 %.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
104
Untuk sampel yang ditarik berdasarkan pertimbangan guru PKn dari klaster satu 12 sekolah, klaster dua 16 sekolah, dan
klaster tiga 24 sekolah.
Untuk perbandingan besar kecilnya sampel. Langkah-langkah yang ditempuh dalam teknik pelaksanaaan sampel proposional adalah mengambil 50 % dari klaster satu yaitu enam guru PKn dari SMP klaster satu. 50 % dari klater dua ditambah 18 % agar lebih representatif dari seluruh jumlah Guru PKn di klaster kedua yaitu sebelas guru PKn. Dan 50 % dari klaster ketiga ditambah 4,2 % yakni 15 guru PKn yang berasal dari SMP Negeri Kota Bandung Klaster ketiga. Jadi jumlah sampel keseluruhan adalah 50 orang guru PKn . d.
Sampel Random. Yaitu sampel yang ditarik secara bebas karena tiap-tiap individu dalam
populasi dalam hal ini Guru PKn
menunjukkan homogenitas yang tinggi
sehingga mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil. Adapun jenis sampel rendom yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah jenis undian atau lotre. Langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan jenis sampel random undian ini adalah sebagai berikut: 1)
Membuat guru PKn dari masing –masing SMP berdasarkan klaster yang sudah ada.
2)
Memberi kode nomor urut pada daftar guru yang ada pada setiap klaster.
3)
Menuliskan kode-kode itu masing-masing dari ketiga klaster dalam selembaran kertas kecil.
4)
Menggulung setiap lembaran kertas itu baik-baik.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
105
5)
Memasukkan gulungan –gulungan kertas kecil itu dari setiap klaster tersebut ke dalam kocokan secara bergiliran.
6)
Mengkocok baik-baik kocokan yang berisi gulungan kertas kecil itu.
7)
Mengambil kertas-kertas gulungan itu secara berurutan sampai jumlah yang telah ditentukan dari setiap klaster. Proses pengambilan subyek dengan sampel random jenis undian ini
disaksikan oleh Ketua (MGMP) Kota Bandung Bapak Lukman, M.Pd yang berkantor di SMP N 2 Kota Bandung. Proses pengocokan tersebut dilakukan bertepatan dengan peneliti melakukan obsevasi pendahuluan dan penyampaian rencana pengambilan data di MGMP Kota Bandung. B. Desain penelitian. Desain dalam penelitian ini dibagi kedalam tiga bagian, yaitu dimulai dari tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan penelitian dan tahapan penyusunan laporan penelitian. Tahapan persiapan terdiri dari penentuan masalah, penentuan objek penelitian sampai dengan penyusunan proposal penelitian. Tahapan penelitian terdiri dari proses pengumpulan data sampai dengan pengolahan data. Sedangkan tahapan terakhir adalah penyusunan laporan penelitian dari hasil pengolahan data. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:13), Alur penelitian, apa pun jenis penelitiannya selalu dimulai dari adanya permasalahan atau ganjalan, yang merupakan suatu kesenjangan yang dirasakan oleh peneliti. Kesenjangan tersebut terjadi karena adanya perbedaan kondisi antara
kondisi
nyata dengan kondisi harapan. Dengan adanya kesenjangan ini, peneliti mencari Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
106
teori yang tepat untuk mengatasi permasalahan melalui penelitian, yaitu mencari tahu tentang kemungkinan penyebab kondisi yang menjadi permasalahan itu. Hasil dari penelitiannya digunakan untuk mengatasi permasalahan yang dirasakan. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian selalu harus merupakan jawaban dari rumusan masalah dan memecahkan masalah.
Gambar 3. 1 Alur Penelitian Teori Pendukung
Permasalahan
Rumusan Masalah Pengumpulan Data Analisis Data Kesimpulan
Sumber : Arikunto (2010:13) C. Metode Penelitian. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu
penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2010:3). Dalam penelitian ini peneliti hanya memotret apa yang terjadi pada diri objek atau
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
107
wilayah yang diteliti, kemudian memaparkan apa yang terjadi dalam bentuk laporan penelitian secara lugas seperti apa adanya. Jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah penelitian korelasi atau penelitian hubungan. Penelitian korelasi adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antar dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan maupun manipulasi terhadap data yang memang sudah ada (Arikunto, 2010:4). Dimana variabel yang terdapat di dalam penelitian memiliki hubungan sebab akibat (kausal). Secara lebih lanjut dalam penelitian ini, variabel X akan mempengaruhi variabel Y. D. Definisi Operasional 1.
Variabel Operasional Arikunto (2010:161), menjelaskan pengertian “Variabel adalah objek
penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (Arikunto, 2010:161), “Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Berdasarkan perumusan masalah dalam penelitian, terdapat
variabel-
variabel di dalamnya, yaitu : a.
Variabel Independen (X1), yaitu Kompetensi dan Komitmen Guru PKn (X2).
b.
Variabel antara, yaitu Iplementasi Pendidikan Karakter (X3)
c.
Variabel Dependen (Y), yaitu Hasil Belajar Siswa. Untuk menjabarkan sub variabel dan item-item dari variabel yang akan
menjadi bahan kuesioner maka dibuat operasionalisasi variabel sebagai berikut: Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
108
Secara oprasional variabel perlu didefinisikan yang bertujuan untuk menjelaskan makna variabel itu diukur (Riduan, 2008:281). Berdasarkan perumusan masalah dalam penelitian ini, terdapat variabel-variabel di dalamnya, yaitu: a.
Variabel Independen
Kompetensi (X1), yaitu seperangkat pengetahuan,
ketrampilan, dan prilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan. Kompetensi
dipertegas lagi dalam Bab IV Pasal 10, (1) dan (2). Ayat (1)
yang
menyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional . b.
Variabel Komitmen Guru PKn (X2), yaitu penafsiran internal seorang guru tentang bagaimana mereka menyerap dan memaknai pengalaman kerja mereka yang ditandai dengan keinginan untuk menetap di dalam organisasi dan terlibat dalam pekerjaan, serta keinginan untuk mempengaruhi proses belajar siswa.Komitmen pegawai dalam sebuah organisasi menurut Menyer et al., 2002:21 (dalam Pragnyono, 2010: 23) dapat dikelompokkan menjadi : 1) Komitmen afektif, terjadi apabila pegawai ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional. 2) Komitmen Kontinyu, muncul apabila pegawai tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain, atau karena pegawai tersebut tidak menemukan pekerjaan lain.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
109
3) Komitmen normatif, timbul dari nilai-nilai dalam diri pegawai. Pegawai bertahan menjadi anggota organisasi karena adanya kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan. Variabel
adalah
Iplementasi
Pendidikan
Karakter
(X 3),
yaitu
melaksanakan penerapan atau pengintegrasian Pendidikan Karakter pada Mata Pelajaran PKn melaui kegiatan perencanaan (Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), kegiatan Inti dan Evaluasi. c.
Variabel Dependen (Y) yaitu Hasil Belajar Siswa,
berupa nilai hasil
belajar PKn yang terdapat dalam laporan Pendidikan PKn Semester satu. Nilai hasil belarajar merupakan kumulatif hasi penilai kelas yang terdiri dari penilaian: Tes Tertulis, Osevasi (Pengamatan), Tes Praktik ( Tes Kinerja), Penugasan Individual atau Kelompok, Tes Lisan, Penilaian Portofolio, Jurnal, Penilaian Diri, dan Penilaian AntarTeman. 2.
Operasional Variabel. Untuk menjabarkan sub variabel dan item-item dari variabel yang akan
menjadi bahan kuesioner maka dibuat operasionalisasi variabel sebagai berikut: Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel
Sub Variabel
Indikator
No. Item
Skala
Kompete nsi(X1)
Kompetensi Pedagogik
1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual , sosial, kultural, emosional, dan
1,2
Ordinal
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
110
intelektual Kompete nsi(X1)
Kompetensi Pedagogik
2) Menguasai 3,4 karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual , sosial, kultural, emosional, dan intelektual 3) Menguasai teori 5,6 belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 4) Mengembangkan 7,8 kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu. 5) Menyelenggaraka 9,10 n pembelajaran yang mendidik. 6) Memanfaatkan 11,12 teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. 7) Memfasilitasi 13,14 pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasika n berbagai potensi yang dimiliki. 8) Berkomunikasi 15,16 secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. 9) Menyelenggaran 17,18 penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar 10) Memanfaatka 19,20
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
111
n hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran 11) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Sosial
21-22
Ordinal
1) Bertindak sesuai 23,24 dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia 2) Menampilkan diri 25,26 sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peerta didik dan masyarakat. 3) Menampilkan diri 27,28 sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa 4) Menunjukkan etos 29,30 kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. 5) Menjunjung 31,32 tinggi kode etik profesi guru
Ordinal
1) Bersikap inklusif, 33-34 bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
112
2)
3)
4)
1)
Kompetensi Profesional 2)
3)
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik , latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi. Berkomunikasi 35-37 secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. Beradaptasi di 38-40 tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. Berkomunikasi 41,42 dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. Menguasai 43,44 materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. Menguasai 45,46 standar kompetensi dan komptensi dasar mata pelajaran yang diampu. Mengembangkan 47,48
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
113
4)
5)
Ko mitmen Guru PKn (X2)
Kondisi Psikologis yang menggambar kan karakteristik hubungan antara guru dan sekolah Affective( Ikatan Emosional dengan sekolah , perasaan di hargai oleh seolah, dan menjadi bagian dari sekolah
1.
2.
3.
4. 5. 6.
materi pelajaran yang diampu secara kreatif. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri Keinginan untuk menghabiskn karier di organisasi. Kesamaan nilai dan tujuan antara guru dan organisasi. Kepercayaan dan rasa bersyukur guru terhadap sekolah Perasaan menjadi bagian sekolah . Kebanggaan terhadap sekolah . Keinginan untuk memberikan yang terbaik untuk sekolah.
1. Pertimbangan manfaat yang Continuance diberikan oleh (Pertimbanga sekolah. n seseorang 2. Keinginan untuk akan meninggalkan keuntungan sekolah yang hilang 3. Pertimbangan jika ia resiko jika
49,50
Ordinal
1,2
Ordinal
3,4
Ordinal
5,6
Ordinal
7,8
Ordinal
9, 10
Ordinal
11,12
Ordinal
13,14
Ordinal
15,16
Ordinal
17,18
Ordinal
19,20
Ordinal
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
114
meninggalka n sekolah)
Implem entasi Pendidi kan Karak ter (X3)
Normatif ( perasaan dimana seseorang guru merasa dituntut untuk tetap bekerja pada suatu sekolah) 1.Visi dan misi sekolah dijadikan acuan untuk memperjel as nilainilai karakter yang akan ditanam kan dan ditumbuh kembang kan di lingkungan sekolah . 2Visi, misi , dan implement asi pendidikan karakter tercermin dalam perencana an pembelajar
meninggalkan sekolah 4. Merasa keuntungan yang diterima belum sepandan
21,22
Ordinal
23,24
Ordinal
25,26
Ordinal
27,28
Ordinal
29,30
Ordinal
Mempelajari visi misi Sekolah untuk memperjelas nilainilai karakter yang akan ditanamkan dan ditumbuh kembangkan di lingkungan sekolah.
1,2
Ordinal
Menyusun dokumen KTSP,Silabus,RPP , Program Tahunan,Program Semester, dan memiliki kalender Pendidikan
3-5
Ordinal
1. Perasaan memiliki kewajiban terhadap sekolah 2. Tekanan dari sekolah 3. Keinginan untuk lebih meningkatkan sekolah 4. Loyalitas terhadap sekolah 5. Hutang budi terhadap sekolah
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
115
an (Pemetaan Standar Kompeten si dan Kompeten si Dasar ,membuat Silabus, dan membuat Rencana Pelaksana an Pembelajar Hasil an). Belajar 3. Visi, misi, Siswa dan (Y) implement asi pendidikan karakter tercermin dalam kegiatan Pembelajar an Inti Penda Huluan Kegiatan Inti (Explorasi, Elaborasi, Konfirmasi Penutup Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Keterangan ketuntasan hasil belajar PKn Rata-rata
Melaksanakan kegiatan Pendahuluan
6,7
Ordinal
Menyampaikan Konsep materi sesuai RPP
8-10
Ordinal
Mengunakan bahasa yang jelas dan sistematis
11,12
Ordinal
Menggunakan metoda yang sesuai dengan karater materi dan siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi , pemberian tugas, dan refleksi
13,14
Ordinal
15-17
Ordinal
18,20
Ordial
Memberikan penilaian, umpan balik dan merencanakan pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Nilai PKn dalam Lapor Semester ganjil.
Interval
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
116
nilai lapor Semester Satu.
Sumber : Data kuesioner. E. Instrumen Penelitian. Dalam menentukan instrumen sebenarnya tidak ubahnya dengan berbicara masalah evaluasi. Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang status sesuatu dibandiungkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi adalah
juga mengadakan pengukuran. Untuk memperoleh data
hubungan antara kompetensi, komitmen Guru PKn dalam mengimplementasi Pendiddikan Karakter terhadap Hasil Belajar, maka disusunlah instrumen penelitian , seperti tercantum di dalam Lampiran F. Proses Pengembangan Instrumen . 1.
Validitas. Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat mengukur
apa yang ingin diukur, dengan kata lain, untuk menunjukan tingkat kevalidan dari suatu alat ukur. Jika peneliti menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data,
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
117
maka kuesioner yang disusun harus dapat mengukur apa yang ingin diukurnya agar dapat disebut valid. Menurut Arikunto (Riduwan, 2006: 97). yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Jika instrument dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dapat simpulkan bahwa valid itu mengukur apa yang hendak diukur. Uji Validitas (korelasi product moment).
Keterangan: rxy : koefisien korelasi x dan y (nilai validitas soal). n
: banyak data.
Xi
: Data X ke-I (Skor Tiap Soal Responden ke-i).
Yi
: Data Y ke-I (Total Skor Responden ke-i). : Jumlah data X ke-i. : Jumlah data Y ke-i.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
118
Untuk menentukan valid atau tidaknya sebuah soal, maka nilai koefisien korelasinya harus diuji dengan statistic uji-t.
Keterangan: t
: statistic uji-t (nilai t-hitung). r
: koefisien korelasi (nilai validitas).
n
: banyaknya responden.
Setelah didapatkan nilai t-hitung, kemudian dibandingkan dengan t-tabel. Dimana nilai t-tabel diperoleh dari daftar peluang t dengan taraf signifikansi
dan
derajat kebebasan n – 2. Kriterianya adalah, koefisien korelasi berarti (valid) jika t-hitung > t-tabel. Tingkat signifikansi (α) = 0,05 dengan jumlah sampel (n) = 27 responden, sehingga diperoleh nilai t tabel sebesar 1,71. Kuesioner dianggap valid apabila nilai koefisien KorelasiProduct Momenthitung lebih besar dari pada nilai koefisien KorelasiProduct Momenttabel. Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel x1. Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Validitas
t-hitung
t-tabel
Keterangan
0,777357 0,901615 0,789202 0,934799 0,877068 0,893499 0,939637 0,923634 0,684481 0,750498 0,911872
6,178718 10,42233 6,425327 13,15961 9,129148 9,948448 13,73044 12,04917 4,69446 5,67809 11,10754
1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71
V V V V V V V V V V V
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
119
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 REABILITAS
0,901663 0,749264 0,819845 0,861999 0,866469 0,908321 0,899118 0,882734 0,510145 0,929222 0,926654 0,945739 0,937313 0,950713 0,895397 0,932509 0,931988 0,885309 0,923258 0,909988 0,889444 0,943691 0,934164 0,918208 0,937754 0,928883 0,858499 0,865873 0,848204 0,900232 0,846207 0,883978 0,909019 0,901426 0,943738 -0,02697 0,868988 0,785428 0,693541 0,981
10,42533 5,656778 7,159153 8,502487 8,678045 10,85799 10,27082 9,39332 2,965652 12,57331 12,3253 14,55314 13,44824 15,33046 10,05457 12,91037 12,85535 9,5194 12,01598 10,97336 9,730402 14,26251 13,08924 11,59069 13,50062 12,53981 8,370434 8,654156 8,006911 10,33776 7,940327 9,453716 10,90591 10,4107 14,26906 -0,13492 8,780628 6,34481 4,81347
1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V TV V V V
Sumber : Hasil pengolahan data statistik. Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
120
Sedangkan untuk hasil uji validitas variabel x2 dapat di lihat pada tabel 3.4 di bawah ini: Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel x2. Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 REABILITAS
Validitas
t-hitung
t-tabel
Keterangan
0,368029 0,226079 0,334727 0,426648 0,389548 0,641832 0,409398 0,499985 0,52977 0,159003 0,282817 0,708466 -0,12279 0,387134 0,540575 0,345521 0,420085 0,467986 0,45158 0,033654 0,554812 0,296042 0,689542 0,209865 0,574374 0,434065 0,442833 0,506472 0,294502 0,136131 0,813
1,979049 1,160438 1,776087 2,358689 2,114797 4,184882 2,24363 2,886638 3,123127 0,805259 1,474275 5,019278 -0,61861 2,099372 3,212748 1,840991 2,314555 2,647768 2,530626 0,168367 3,334308 1,549675 4,760419 1,073224 3,508296 2,409114 2,469502 2,9369 1,540848 0,687053
1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71
V TV V V V V V V V TV TV V TV V V V V V V TV V TV V TV V V V V TV TV
Sumber : Hasil pengolahan data statistik. Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
121
Untuk hasil uji validitas variabel x3 dapat di lihat pada tabel 3.5 di bawah ini: Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel x3. Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 REABILITAS
Validitas t-hitung 0,826687 0,909732 0,958482 0,920845 0,954889 0,969766 0,964301 0,943935 0,957447 0,848943 0,926495 0,932683 0,945972 0,929645 0,936312 0,953357 0,951357 0,937987 0,968219 0,93193 0,995
7,346226 10,95545 16,80638 11,80784 16,0776 19,86941 18,20741 14,29637 16,58727 8,031853 12,31037 12,92893 14,58712 12,61544 13,33139 15,79212 15,43958 13,52855 19,35641 12,84932
t-tabel
Keterangan
1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
Sumber : Hasil pengolahan data statistik . 2.
Reliabilitas. Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
122
mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2006:178). Menurut Sugiyono (Riduwan, 2006:100) Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas apabila instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama, yang berarti bahwa realibilitas berhubungan dengan konsistensi, akurasi, atau ketepatan. Untuk melakukan uji reliabilitas. Uji Reliabilitas. Rumus Metode Alpha. 𝑟11 = (
𝑘 ∑𝑠𝑖 ) 1− 𝑘−1 𝑆𝑡
Dimana: r11
: Nilai Reliabilitas.
S Si : Jumlah Varians skor tiap-tiap item. St
: Varians total.
k
: Jumlah Item.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
123
Menurut Riduwan (2008:128), menyatakan bahwa instrumen penelitian dikatakan reliabel jika nilai alpha ≥ 0,7. Artinya jika nilai r hasil pengujian lebih besar dari 0,7 maka data yang dianalisis dengan metode ini adalah reliabel. Berikut ini adalah hasil perhitungan uji reliabilitas untuk variabel X1 dapat dilihat pada tabel 3.5: Cronbach's Alpha
N of Items
0,981
50
Untuk hasil pengujian reliabilitas variabel X2 dapat dilihat pada Tabel 3.6 di bawah ini: Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2. Cronbach's Alpha
N of Items
0,813
30
Untuk hasil pengujian reliabilitas variabel X3 dapat dilihat pada Tabel 3.7 di bawah ini: Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X3.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
124
Cronbach's Alpha
N of Items
0,995
20
G. Teknik Pengumpulan Data. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Kuesioner . Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia untuk memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna (Riduwan, 2008:99). Penulis memberikan seperangkat pertanyaan dan/atau pernyataan berkaitan dengan penelitian kepada narasumber. Jenis angket yang digunakan adalah bentuk checklist, yaitu suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati. Checklist dapat menjamin bahwa peneliti mencatat tiap-tiap kejadian sekecil apapun yang dianggap penting. Data yang diperoleh melalui teknik ini adalah data primer. 2. Studi Pustaka . Sebagai data sekunder, penulis melakukan studi pustaka dalam mengumpulkan data. Buku, literatur, jurnal, artikel, situs internet, dokumen nilai, dan informasi lainnya merupakan sumber data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini. H. Analisis Data. Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
125
1.
Jenis Penelitian. Jenis
Penelitian
yang
digunakan
adalah
jenis
penelitian
deskriptif.Berhubung banyak cara dan ragam penelitian deskriptif antar lain ; studi kasus, studi pengembangan, studi foloow up, analisis dokumenter, survey, dan studi korelasi (Sudjana dan Ibrahim 2001 : 69- 80), hanya jenis studi korelasi saja yang cocok dipergunakan. Studi korelasiatau penelitian hubungan cocok digunakan, oleh karena penelitian ini bermaksud mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauhmana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain, tanpa melakukan perubahan maupun manipulasi terhadap data yang memang sudah ada (Arikunto, 2010:4). Dimana variabel yang terdapat di dalam penelitian memiliki hubungan sebab akibat (kausal). Secara lebih lanjut dalam penelitian ini, variabel X akan mempengaruhi baik langsung atau tidak langsung terhadap variabel Y. Prosedurpenelitianmerupakan gambaran tahapan-tahapan atau urutan langkah-langkah yang ditempuh peneliti. Secara garis besar tahapan-tahapan penelitian yang ditempuh terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap analisis dan pelaporan. Rincian pada masingmasing tahap adalah sebagai berikut. Pertama, tahap persiapan, meliputi penyusunan konsep dan model penelitian yang akan dituangkan ke dalam rancangan penelitian. Kegiatankegiatan konsep dan model penelitian tersebut meliputi kegiatan-kegiatan: (1) Identifikasi permasalahan beserta latar belakang masalah, (2) studi kepustakaan Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
126
dan review riset terdahulu,(3)Merumuskan masalah penelitian, (4) Menentukan batasan masalah, (5) Menyusun pertanyaan penelitian, (6) Mengembangkan model desain penelitian, (7) Metodologi penelitian, (8) Menyusun instrumen pengumpulan data, (9) Menguji coba instrumen, dan (10) Melakukan perbaikan alat pengumpul data. Kedua, tahap pelaksanaanpenelitian, meliputi kegiatan-kegiatan: (1) mengidentifikasi responden, (2) Mendistribusikan Angket, (3) Mengelompokkan jawaban responden berdasarkan variabel, (4) Memilah instrumen yang telah diisi, dan hanya menggunakan instrumen yang terisi lengkap, (5) Memeriksa jawaban responden, dan (6) Memberikan scoring untuk semua jawaban responden. Ketiga, tahap analisis dan pelaporan, mencakup kegiatan-kegiatan: (1) Melakukan editing kuesioner dan memilah data yang telah terkulpul, (2) Melakukan analisis data berdasarkan model analisis yang telah dirancang, (3) Membuat dan mendiskusikan kesimpulan, (4) Merumuskan alternatif kebijakan tentang kompetensi, komitmen dalam mengimplementasikan Pendidikan Karakter pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar siswa, dan menyusun laporan penelitian secara lengkap. 2.
Skala Pengukuran. Menurut Riduwan (2008;81), “Maksud dalam skala pengukuran adalah
untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur
supaya tidak terjadi
kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya”. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal. Menurut Riduwan (2008:82), “Skala ordinal ialah skala rangking yang Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
127
diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya”. Menurut Nazir (2005) “Ukuran ordinal adalah angka yang diberikan dimana angka-angka tersebut mengandung pengertian tingkatan.” Tipe skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.” (Riduwan, 2008:86). 1. Sangat Setuju (SS)
= Angka Skala 5
2. Setuju (S)
= Angka Skala 4
3. Ragu-ragu
= Angka Skala 3
4. Tidak Setuju (TS)
= Angka Skala 2
5. Sangat Tidak Setuju (STT)
= Angka Skala 1
3. Teknik Analisis Data. a.
Analisis Deskriptif. Untuk mengetahui tanggapan responden, maka peneliti menggunakan kuesioner. Masing-masing disertai dengan lima kemungkinan jawaban yang harus dipilih dan dianggap sesuai menurut responden. Dari jawaban tersebut kemudian disusun kriteria penilaian untuk setiap item pertanyaan berdasarkan nilai jenjang . Nilai kumulatif adalah jumlah nilai dari setiap item pertanyaan yang merupakan jawaban dari responden. Untuk menghitung nilai kumulatif = (jumlah frekuensi yang memilih jawaban Sangat Lemah/Sangat Rendah x 1) + (jumlah frekuensi yang memililih jawaban Lemah/ Rendah x 2) + (Ragu x 3) +(jumlah frekuensi yang memilih jawaban Kuat/ Tinggi x 4) + (jumlah frekuensi yang memilih jawaban Sangat Kuat/Sangat setuju x 5).
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
128
1) Jumlah responden adalah 50 orang dan nilai skala pengukuran terbesar adalah 5, sedangkan skala pengukuran terkecil adalah 1, sehingga diperoleh jumlah kumulatif terbesar = 50 x 5 = 250 dan jumlah terkecil adalah 50 x 1 = 50. Adapun nilai persentase terkecil adalah (50 : 250) x 100% = 20%. Nilai rentang = 100% - 20% = 80% jika dibagi 5 skala pengukuran maka di dapat nilai interval persentase sebesar 16%. 2) Kriteria nilai jenjang untuk setiap item pertanyaan ditentukan berdasarkan rumus sebagai berikut: NJI = Jumlah kumulatif item x skalaJumlah kumulatif item terbesar
Skor Total= (Jumlah responden Sangat Setuju x 5) + (Jumlah responden Setuju x 4) + (Jumlah responden Ragu x 3)+ (Jumlah responden Tidak Setuju x 2) + (Jumlah responden Sangat Tidak Setuju x 1). Skor Ideal= Diumpamakan seluruh responden menjawab Sangat Setuju x Jumlah responden / Skor Total. b. Analisis Jalur. Analisis data untuk mengetahui pengaruh pada penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis). Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui hubungan langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas terhadap variabel terikat (Riduwan & Kuncoro, 2007:2). Alasan menggunakan analisis jalur pada penelitian ini karena menurut analisis jalur digunakan apabila secara teori berhadapan dengan masalah yang berhubungan dengan sebab akibat. Disamping itu, analisis jalur Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
129
bertujuan untuk menerangkan akibat langsung dan tidak langsung dari satu atau lebih variabel sebagai variabel penyebab (independent) terhadap variabel lainnya sebagai variabel akibat (dependent). Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data yang berskala ordinal (type Likert) sehingga menurut Suliyanto (Pranata, 2007:45), data tersebut tidak langsung dapat dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik, Oleh karena itu, data ordinal tersebut harus ditransformasikan terlebih dahulu dengan methodsuccessive interval (MSI). Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007:30), “Menstransformasikan data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval). Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut”: 1) Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan; 2) Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang menjawab 1, 2, 3, 4 dan 5 yang disebut sebagai frekuensi; 3) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden, dan hasilnya diproporsi; 4) Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan proporsi secara berurutan perkolom skor;
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
130
5) Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai t untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh; 6) Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai t yang diperoleh (dengan mengunakan tabel tinggi densitas); 7) Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus : NS =
Density at LowerLimit − (Density at Upper Limit) Area Below Upper Limit − (Area Below Lower Limit)
Keterangan: Density at lower limit
: kepadatan batas bawah.
Density at Upper limit
: kepadatan batas bawah.
Area below lower limit
: daerah di batas bawah.
Area below upper limit
: daerah di batas atas .
8) Tentukan nilai transformasi dengan rumus : Y = NS + 1 + NSmin Setelah data dalam skala Ordinal ditransformasikan dalam data dalam skala Interval, maka dapat dilanjutkan dalam tahap pengerjaan pengujian analisis jalur. Langkah-langkah dalam pengerjaan pengujian analisis jalur (path analysis) adalah sebagai berikut (Riduwan & Kuncoro, 2007:116) : (a) Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural. Adapun bentuk persamaan jalurnya adalah sebagai berikut: y = ρyx1 + ρyx2 + ρyx3 + ρy +ε Keterangan: Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
131
X = variabel independen. y = variabel dependen. ρ = koefisien jalur antara variabel akibat dan variabel penyebab. ε = variabel residu (faktor eror). (b) Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi. (c) Menggambarkan diagram jalur lengkap sesuai dengan hipotesis. Gambar diagram jalur dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 3.2
Kompeten si Implementa si
Hasil Belajar
Komitmen
Dengan diagram jalur, penulis hanya ingin melihat pengaruh langsung variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y), disamping melihat pengaruhnya secara simultan dan parsial, dan juga ingin mengetahui variabel mana yang dominan peranannya. (d) Menghitung koefisien regresi dan korelasi. Dalam perhitungan ini, peneliti menggunakan software program SPSS for Windows16.0. Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi. Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
132
0.00 – 0.199
Sangat Rendah
0.20 – 0.399
Rendah
0.40 – 0.599
Cukup Kuat
0.60 – 0.799
Kuat
0.80 – 1.000
Sangat Kuat
Sumber: Riduwan & Kuncoro (2007:62) (e) Menghitung koefisien nilai jalur secara simultan (keseluruhan). Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut: H1 : ρyx1 =ρyx2=ρyx3 ≠ 0 Ho : ρyx1 =ρyx2=ρyx3 = 0 (f) Untuk
menghitung
koefisien
nilai
jalur
secara
simultan
(keseluruhan) dilakukan dengan menggunakan dengan perhitungan rumus Koefisien Determinan (KD) sebagai berikut: KD = r2 x 100%. Dimana r2 (R Square ) merupakan di dapat dari tabel Model Summary. Sedangkan untuk uji sigifikasi dilakukan dengan cara membandingkan antara taraf signifikasi (sig) hitung dengan 0,05 (5%) dengan dasar pengambilan adalah sebagai berikut: (i) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabiliktas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan H 1 ditolak, artinya tidak signifikan.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
133
(ii) Jika probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan H 1 diterima, artinya signifikan. (g) Menghitung koefisien nilai jalur secara parsial (individu). Untuk menghitung koefisien nilai jalur secara parisal (individu) dilakukan dengan menggunakan angka Beta atau Standardized Coefficient pada tabel Coefficient dan proses perhitungannya dibantu dengan menggunakan software program SPSS for Windows 16.0. Sedangkan
untuk
uji
sigifikasi
dilakukan
dengan
cara
membandingkan antara taraf signifikasi (sig) hitung dengan 0,05 (5%) dengan dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: (i) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabiliktas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan. (ii) Jika probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan H 1 diterima, artinya signifikan. (h) Untuk menguji keberartian koefisien jalur secara keseluruhan digunakan uji F. 𝐹=
𝑛 − 𝑘 − 1 𝑅2 𝑌(𝑋1 … 𝑋3 ) 𝑘(1 − 𝑅2 𝑌 𝑋1 … 𝑋3 )
Dasar pengambilan keputusan dengan uji F yaitu: Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
134
(i) Jika statistik 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 diterima dan 𝐻1 ditolak,
artinya variabel Kompetensi, komitmen, dan implementasi pendidikan karkter
tidak berpengaruh siginifkan terhadap hasil
belajar . (ii) Jika statistik 𝐹hitung >𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima ,
artinya variabel Kompetensi, komitmen, dan implementasi pendidikan karkter berpengaruh siginifkan terhadap hasil belajar . (iii) Utuk menguji keberartian koefisien jalur secara parsial, digunakan
uji t, dengan rumus sebagai berikut : 𝑡=
𝑃𝑌𝑋1 (1−𝑅 2 𝑌1 )𝐶𝑛 (𝑛−𝑘−1)
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan uji t, yaitu : (i) Jika t penelitian > t table maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima. (ii) Jika t penelitian ≤ t tabel maka 𝐻0 diterima dan 𝐻1 ditolak. Taraf signifikansi/kepercayaan yang ditetapkan peneliti adalah sebesar = 0,05 dengan jumlah responden n = 50. Nilai t pada tabel sesuai dengan (0,05;49) adalah 2,02 digunakan sebagai pembanding pada pengambilan kesimpulan untuk semua uji hipotesis secara parsial. (i) Perhitungan secara besarnya pengaruh proporsional. Setelah semua koefisien jalur signifikan, maka dilakukan perhitungan besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung pada masing-masing variabel. Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
135
C. Rancangan Pengujian Hipotesis. Berdasarkan salah satu tujuan dari penelitian ini, maka variabel yang akan dianalisis terdiri atas variabel independen yaitu Kompetensi, Komitme , dan implementasi Pendidikan Karakter. variabel X 1,2 dan 3, dan variabel dependen yaitu Hasil Belajar Siswa merupakan variabel Y. Maka hipotesis pada pengujian secara simultan (keseluruhan) sebagai berikut:
Sedangkan hipotesis untuk pengujian secara parsial (individu) adalah sebagai berikut: 1) Pengaruh Kompetensi (X1) terhadap Hasil Belajar (Y). Ho : ρyx1 = 0, Artinya : Kompetensi tidak berpengaruh terhadap Hasil Belajar. H1 : ρyx1 ≠ 0, Artinya : Kompetensi berpengaruh terhadap Hasil Belajar. 2) Pengaruh Komitmen (X2) terhadap Hasil Belajar (Y). Ho : ρyx2 = 0, Artinya : Komitmen tidak berpengaruh terhadap Hasil Belajar. H1
: ρyx2 ≠ 0, Artinya : Komitmen berpengaruh terhadap Hasil
Belajar. 3) Pengaruh Kompetensi (X1) terhadap Implementasi (X3). Ho : ρyx2= 0, Artinya : Kompetensi tidak berpengaruh terhadap Implementasi Pendidikan Karakter. Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
136
H1 : ρyx2 ≠ 0, Artinya : Kompetensi berpengaruh terhadap Implementasi Pendidikan Karakter. 4) Pengaruh Komitmen (X2) terhada Hasil Belajar (Y). Ho : ρyx2 = 0, Artinya : Komitmen tidak berpengaruh terhadap Hasil Belajar. H1 : ρyx2 ≠ 0, Artinya : Komitmen berpengaruh terhadap Hasil Belajar. 5) Kompetensi (X1), Komitmen (X2) dan Implementasi Pendidikan Karakter (X3) Hubungannya secara Simulatan Terhadap Hasil Belajar. Ho : ρyx1 = ρyx2 = ρyx3 = 0 Artinya: Kompetensi, Komitmen dan Implementasi Pendidikan Karakter tidak berpengaruh signifikan terhadap Hasil Belajar Siswa. H1 : ρyx1 = ρyx2 = ρyx3 ≠ 0 Artinya : Kompetensi, Komitmen dan Implementasi Pendidikan Karakter berpengaruh signifikan terhadap Hasil Belajar Siswa.
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
137
Ati Rohaeti, 2012 Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
138