BAB III METODE PENELITIAN Fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Oleh karena itu diperlukan metodologi penelitian, yakni seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan pemecahannya. 48
a. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis isi yang digunakan untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, dan obyektif terhadap humor yang tampak dalam ceramah Kiai Kera Sakti. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan analisis isi (Content Analisys). Jenis analisis isi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi kuantitatif dengan menggambarkan humor yang nampak dalam ceramah Kiai Kera Sakti dengan cara menyusun data yang diperoleh dari penelitian yang didasarkan pada distribusi nilai variabel dan frekuensi humor yang terdapat pada nilai variabel tersebut. Adapun prinsip analisis isi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
48
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), hal. 1.
48
1. Prinsip sistematik : maksudnya ada perlakuan yang sama pada semua isi yang dianalisis. Periset tidak menganalisis hanya pada
isi yang sesuai dengan
minatnya, tetapi keseluruhan isi yang telah ditetapkan untuk diriset. 2. Prinsip obyektif : hasil analisis tergantung pada prosedur riset bukan pada orangnya. Kategori yang sama bila digunakan untuk isi yang sama dengan prosedur yang sama, maka hasilnya akan sama. 3. Prinsip kuantitatif : dengan mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai jenis isi yang didefinisikan. Diartikan juga sebagai prinsip digunakannya metode deduktif 4. Prinsip isi yang nyata : maksudnya yang diriset atau yang dianalisis adalah isi yang tampak (tersurat) bukan makna yang dirasakan periset. Perkara nanti hasil akhir dari analisis nanti menunjukkan adanya sesuatu yang tersembunyi, hal itu sah-sah saja. Namun semuanya bermula dari analisi terhadap isi yang tampak. b. Unit Analisis Unit analisis adalah suatu yang berkaitan dengan fokus atau komponen yang diteliti. 49 Unit analisis dalam penelitian ini adalah unit tematik dan sinteksis dengan satuan ukurannya berupa humor yang ada dalam ceramah Kiai Kera Sakti.
c. Popolasi dan Sampel Populasi
49
Suprayogo, Metode Penelitian Sosial Agama, (Bandung : Mizan, 2001). Hal.49
49
Populasi merupakan seluruh subjek penelitian. 50 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan materi humor yang ada pada ceramah Kiai Kera Sakti. Sampel Sample adalah sebagian dari populasi yang memiliki ciri yang sama dengan populasi. 51 Teknik sampling pada penelitian ini adalah total sampling, dengan merujuk pada keseluruhan materi humor yang ada pada ceramah Kiai Kera Sakti.
d. Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. 52 Dalam penelitian ini digunakan teknik dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menelaah catatan-catatan atau dokumen-dokumen sebagai sumber data serta pengamatan langsung pada objek penelitian.
e. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan suatu metode yang biasa digunakan untuk menganalisa data, dalam hal ini peneliti menggunakan teknik analisis
50
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). (Jakarta: GP Press, 2008), hal. 69. 51 Purwanto, Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan, pengembangan dan pemanfaatan (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007), Hal. 221. 52 M. Nazir, Metode Penelitian,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hal. 174.
50
data distribusi frekuensi. Alat analisis ini digunakan dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi masing-masing kategori. Kemudian untuk memastikan validitas dan reliabilitas penelitian, peneliti akan melakukan uji validitas dan reliabilitas. Dalam uji reliabilitas kategori, peneliti akan menggunakan sistem koding sehingga peneliti dibantu oleh koder guna mengukur ketepatan penilaian peneliti terhadap kandungan materi humor dalam ceramah Kiai Kera Sakti. Dalam penggunaan perhitungan statistik, peneliti menggunakan tiga tahap teknik analisis data, yaitu: 1. Uji reliabilitas Reliabilitas merupakan terjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Walaupun
reliabilitas
mempunyai
berbagai
nama
lain
seperti
keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya. Namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. 53 Dalam uji reliabilitas kategori, peneliti akan menggunakan sistem koding sehingga peneliti dibantu oleh koder guna mengukur ketepatan penilaian peneliti terhadap kandungan tema pesan keagamaan dalam ceramah Kiai Kera Sakti. Untuk menghitungnya, peneliti akan menggunakan rumus Holsty.54
53
Saifuddin Azwar, Reliabilitas dan Validitas, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), hal.
54
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2009), hal.
4. 237.
51
Rumus Holsty:
Keterangan: CR
= Coeficient Reliability
M
= Jumlah pernyataan yang disetujui oleh pengkoding (hakim) dan periset.
N1, N2
= Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkoding (hakim) dan periset.
Ambang penerimaan yang sering dipakai untuk uji reliabilitas kategorisasi adalah 0,75. Jika persetujuan antara pengkoding (periset dan hakim) tidak mencapai 0.75, maka kategorisasi operasional mungkin perlu dirumuskan lebih spesifik lagi. Artinya kategorisasi yang dibuat belum mencapai tingkat keterandalan atau keterpercayaan.55
2. Uji validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud 55
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2009), hal.
238.
52
dilakukannya
pengukuran
tersebut.56
Untuk
menghitung
validitas
penelitian ini, maka peneliti menggunakan rumus Scott. Rumus Scott:
Keterangan: pi
= Nilai keterandalan
Observed agreement = Presentase persetujuan yang ditemukan dari pernyataan yang disetujui antarpengkode (yaitu nilai C.R). Expected agreement = Presentase persetujuan yang diharapkan, yaitu proporsisi dari jumlah pesan yang dikuadratkan. 3. Distribusi frekuensi Pada teknik analisis yang terakhir ini, peneliti menggunakan distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi merupakan pembagian data ke dalam beberapa kelompok dan dinyatakan atau diukur dalam presentase. Dengan cara ini dapat diketahui kelompok mana yang paling banyak jumlahnya yaitu ditunjukkan oleh nilai presentase yang tertinggi dan demikian sebaliknya. 57 Selain itu, kegunaan dari lain distribusi frekuensi adalah membantu peneliti untuk mengetahui bagaimana distribusi frekuensi dari data
56
Saifuddin Azwar, Reliabilitas dan Validitas, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), hal.
57
M. Suparmoko, Metode Penelitian Praktis, (Yogyakarta: BPFE, 1995), hal. 63.
5-6.
53
penelitian. Alat analisis ini digunakan dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi masing-masing kategori.
54
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data a. Sekilas Tentang Profil Kiai Kera Sakti K.H.M.
Abdul
Mutholib
dalam
melaksanakan
dakwah
Islamiyahnya baik secara langsung maupun lewat media elektronik yang berupa kaset yang dijadikan bahan penelitian banyak mengandung Bahasa Jawa. Salah satu contohnya adalah ngombene yang diartikan dalam bahasa Indonesia adalah minumnya. Hal ini penting, karena dai yang sedang menyampaikan ceramahnya menjadi fokus perhatian audien jika mengetahui kultur budaya audien. Salah satunya adalah dengan penggunaan bahasa.
“Nami kulo Muhammad abdul mutolib, asli bukan sidoarjo. Bapak rembang kabupaten pasuruan berdarah madura. Emak kulo wong bangil kabupaten pasuruan, putune wak sakera. kulo dijuluki wong kiai kera sakti. Jarno wae. Sopo weruh tahun maneh kera ilang dadi kari saktine. Lumayan kan? Nek saktine sing ilang, yo apesku kari bedese. Kulo dadi kiai iku sakmarine gusdur dadi presiden. Dadi kulo niki kiai jek anyar. Jek tas metu teko deler. Kulo dijuluki kiai kera
55