55
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Penelitian tentang implementasi kebijakan tentang : ”Implementasi Kebijakan tentang Pelaksanaan Pembangunan serta Dampaknya terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Desa Ngasin
Kecamatan Balongpanggang
Kabupaten Gresik” di lakukan melalui penelitian Deskriptif kualitatif, di mana penelitian Deskriptif kualitatif menurut Sugiyono (2010), adalah penelitian yang dilakukan dengan cara memaparkan data-data yang berupa kalimat dan kata secara sistematis dan sesuai dengan kaidah-kaidah sebuah metode penelitian yang ilmiah. Menurut Suryabrata, Metode penelitian (1983) disebutkan bahwa “Tujuan penelitian Deskriptif ini adalah untuk membuat perencanaan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu” Penelitian ini merupakan proses mencari dan mengembangkan suatu model, jadi jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pendekatan fenomonologi adalah suatu bentuk pendekatan atas gejala-gejala yang terjadi dan dengan kondisi yang ada (Badudu, 1996).
3.2. Fokus Penelitian Dalam penelitian ini yang dikaji secara mendalam adalah keberadaan 53
56
kebijakan pembangunan desa yang akan meliputi, keberadaan implementasi pembangunan desa merupakan pengembangan dari model teori Model yang dikembangkan oleh Van Horn. Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas serta menghindari adanya salah persepsi terhadap penelitian serta untuk dapat mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka perlu ada batasan penelitian atau penetapan fokus penelitian Adapun yang dijadikan fokus penelitian ini, relevan dengan Peraturan Daerah no. 9 Tahun 2004 yaitu terfokus pada : 1. Pemerataan pembangunan Desa 2. Pertumbuhan otonomi desa. 3. Demokrasi, dan pemberdayaan masyarakat. Adapun dalam penelitian ini implementasi yang dimaksud didasarkan pada teori implementasi kebijakan model Van Horn, yang mana dari model tersebut mensyaratkan ada enam variabel yang terdiri dari (1) ukuran dan tujuan kebijaksanaan, (2) sumber-sumber kebijaksanaan, (3) ciri-ciri atau sifat badan atau instansi pelaksana pelaksana, ke tiga variabel ini masuk sebagai faktor pendukung impelementasi kebijakan sedangkan variabel (1) komunikasi antar organisasi terkait dan kegitan-kegiatan pelaksana, (2) sikap para pelaksana dan (3) lingkungan ekonomi, sosial dan politik, ke tiga variabel ini masuk sebagai faktor pendukung impelementasi kebijakan. Implementasi kebijakan pembangunan desa dalam penelitian ini diindikasikan dengan: 1.
Program Pembangunan desa
57
Meliputi : Pembangunan fisik dan pembangunan non fisik. 1) Pembangunan fisik Pembangunan prasarana transportasi, prasarana produksi, prasarana sosial dan prasarana pemasaran 2) Pembangunan non fisik Pembangunan sumber daya manusia : Pendidikan non formal dan penyuluhan. a) Pelaksanaan program pembangunan desa b) Karateristik lembaga/organisasi c) Sumber daya yang dilibatkan dalam pembangunan desa.
3.3. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Hadi (1999) mendefinisikan bahwa "Popualsi adalah sejumlah individu yang akan diselidiki yang mempunyai sifat yang sama". Selanjutnya menurut Furqon (1998) mengatakan bahwa "Populasi adalah sebagian semua orang, semua kelompok orang, kejadian atau objek yang telah dirumuskan secara jelas". Berdasarkan hal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah objek yang akan diteliti dan paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Selanjutnya, yang menjadi objek sasaran penelitian adalah meliputi sampel pada area atau keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Mengingat yang dijadikan populasi penelilitian ini Desa yang termasuk di wilayah Ngasin Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik.
58
Menurut pendapat Djuwarto (1998) bahwa sampel adalah "Sebagian dari populasi yang karateristiknya hendak diselidiki, jumlah elemen dari sampel lebih sedikit dari populasi". Sementara itu pengertian daripada sampel menurut Koentjoroningrat (1999) adalah : “bagian-bagian dari keseluruhan (oleh para ahli statistik disebut populasi atau universe) yang menjadi objek sesungguhnya itulah yang disebut sampel”. Merujuk dari pendapat di atas, daerah yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah Desa Ngasin Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik. Dipilihnya Desa Ngasin Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik tersebut di karenakan bahwa di Desa Ngasin dalam tahun terakhir yaitu tahun 2010 – 2011 program pembangunan struktural dan infrastruktural mengalami kemajuan yang sangat pesat.
3.4. Sumber Data dan Informan Penelitian ini, menggunakan sumber data berupa informan-informan dari beberapa unsur terkait yang dirasakan berhubungan langsung dengan obyek yang akan diteliti, yakni keberadaan implementasi kebijakan pembangunan di desa Ngasin, Kecamatan balongpanggang Hresik. Adapun informan-informan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah meliputi : kepala desa, tokoh masyarakat, BPD, perangkat desa dan staf Humas Pemerintah Kabupaten Gresik.
59
3.5. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi dari desa yang diteliti serta instansi yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu : Data Statistik Kantor Kecamatan Balongpanggang, Dinas PMD, BAPPEDA, Kantor Statistik Kabupaten Gresik dan data monografi yang ada di kantor kecamatan setempat. Sedangkan sebagai instrumen berupa daftar pertanyaan disusun sesuai dengan tujuan penelitian. Sedangkan langkah-langkah yang digunakan dalam memperoleh data penelitian ini adalah : 1. Library Research atau Studi Kepustakaan Yaitu pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan jalan membaca literatur yang berkaitan dengan masalah yang disajikan, serta membaca hasil penelitian yang terdahulu. 2. Field Research atau Studi Lapangan Yaitu pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan jalan terjun langsung ke objek penelitian.
a. Observasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap seluruh aktivitas obyek penelitian . b. Interview
60
Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan wawancara langsung dengan/terhadap pihak yang terkait dalam penelitian ini.
3.6. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisa data deskriptif kualitatif. Seperti telah diketahui bersama, bahwa analisa data deskriptif ini biasanya akan dilengkapi dengan analisis persentase. Karena pada dasarnya analisa deskriptif itu adalah untuk mengadakan opname terhadap suatu keadaan, juga menentukan frekuensi terjadinya suatu peristiwa tertentu, disertai atau tidak disertai dengan hipotesa (Suryabrata, 2003). Dengan kata lain bahwa teknik analisa data yang penulis gunakan dalam penggolongan data dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu pemikiran yang mempergunakan dengan cara mendiskripsikan dan memecahkan masalah yang sedang terjadi berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian. Sesuai dengan pendapat tersebut, maka analisa data dilakukan mulai sejak awal sampai sepanjang proses penelitian berlangsung. Dalam analisa diskriptif kualitatif dengan mengacu pada model analisis data yang telah dikembangkan oleh Huberman dan Miles menggunakan model interaktif dengan tiga prosedur yaitu : reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
61
Pengumpulan Data Sajian Data Reduksi Data
Penyimpulan Data
Gambar 3.1. Model Interaktif Analisis Data Diskriptif Kualitatif (Huberman & Miles; dalam Faisal : 1999)
Secara rinci bahwa alur teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Reduksi data. Data yang diperoleh dari lokasi penelitian dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan terinci. Laporan dari lapangan dari peneliti akan direduksi, dirangkum, dipilah hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting kemudian dicari tema/polanya (melalui proses penyuntingan dan pemberian kode). Reduksi data dimaksud sebagai proses penelitian pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan informasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Data yang diperoleh di lapangan kemudian direduksi oleh peneliti dengan cara : ”pengkodean, klasifikasi data, menelusuri tema-tema, membuat gugus, membuat partisi, dan menulis memo” (Faisal, 1999).
2.
Penyajian data. Penyajian data (display data) dimaksudkan agar memudahkan bagi peneliti untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian
62
tertentu dari peneliti. Dengan kata lain merupakan pengorganisasian data ke dalam bentuk tertentu sehingga kelihatannya dengan sosoknya lebih utuh. 3.
Metode “single programme after-only” dengan cara pengukuran kondisi sebelum pelaksanaan kebijakan pelaksanaan pembangunan dengan program yang telah
dibuat
dan
kondisi
setelah
pelaksanaan
pembangunan,
dibandingkan dengan hasilnya dilihat apakah pelaksanaannya sesuai dengan program. 4.
Penarikan kesimpulan/verifikasi. Verifikasi data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan sepanjang proses penelitian berlangsung. Aspek penting yang terkait dengan penerapan metode ini adalah
kemampuan dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang termasuk dalam kategori kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan. Kedua sisi internal dan eksternal dipadukan untuk menentukan strategi dan merumuskan upaya-upaya yang harus dilakukan dalam rencana untuk mewujudkan tentang pelaksanaan pembangunan di wilayah Desa Ngasin Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik serta dampaknya terhadap meningkatkan kesejahteraan masyarakat.